HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PELAYANAN PAJAK DENGAN …
Transcript of HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PELAYANAN PAJAK DENGAN …
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PELAYANAN PAJAK
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
DI KPP PRATAMA KLATEN
SKRIPSI
Untuk memenuhi sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Peminatan:
Manajemen Pemasaran
Oleh:
RATIH FARIKHA TANTRI
NIM: 1521103761
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
Mei 2017
ii
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PELAYANAN PAJAK DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
DI KPP PRATAMA KLATEN
D i a j u k a n o l e h
RATIH FARIKHA TANTRI
NIM: 1521103761
Telah disetujui pembimbing untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji skripsi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten
Pada tanggal …………………….
Pembimbing utama Pembimbing pendamping
H. Arif Julianto, SN, SE, M.Si Hj. Anis Marjukah, SE, MM..
NIK: 690 301 250 NIK: 690.994.143
Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen
Abdul Haris, SE., MM, M. Pd
NIK: 690 098 194
iii
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PELAYANAN PAJAK
DENGAN PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK
ORANG PRIBADI
D i a j u k a n o l e h
RATIH FARIKHA TANTRI
NIM: 1521103761
Telah dipertahankan dan disetujui oleh Dewan Penguji Skripsi jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Widya Dharma Klaten dan diterima untuk
memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen
Pada tanggal …………………….
Ketua Sekretaris
Abdul Haris, SE., M.M., M.Pd. Wahjoe Sri Irwanto, SE., M.Pd.
NIK: 690 098 194 NIK: 690 198 161
Penguji Utama Penguji Pendamping
Arif Julianto, SN, SE, M.Si Hj. Anis Marjukah, SE, MM.
NIK: 690 301 250 NIK: 690 994 143
Disahkan oleh:
Dekan Fakultas Ekonomi
H. Arif Julianto SN, SE, M Si.
NIK: 690 301 250
iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ratih Farikha Tantri
NIM : 1521103761
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi
dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi
Judul : Hubungan antara Persepsi Pelayanan Pajak dengan Persepsi
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
adalah benar-benar karya saya sendiri dan bebas dari plagiat. Hal-hal yang bukan
merupakan karya saya dalam skripsi ini telah diberi tanda sitasi dan ditunjukkan dalam
Daftar Pustaka.
Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pembatalan Ijazah dan pencabutan gelar yang saya
peroleh dari skripsi ini.
Klaten, April 2017
Yang membuat pernyataan,
Ratih Farikha Tantri
v
MOTTO
“ dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akherat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari
(kenikmatan) dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan”
( QS. Al Qashas : 77)
Keberhasilan tidak diukur dari apa yang telah diraih, tetapi oleh kegagalan yang
telah anda hadapi dan keberanian yang membuat anda berjuang melawan
rintangan (Orison Swett).
Kejujuran adalah dasar yang sangat penting untuk segala sukses, tanpa
kejujuran, tak akan ada keyakinan dan kemampuan untuk bertindak (Mary Kay
Ask)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
1. Bapak dan ibu yang selalu memberi do’a dan semangat
2. Teman-teman seperjuangan terima kasih
3. Almamater
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul: HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PELAYANAN PAJAK DENGAN
PERSEPSI KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADID I KPP
PRATAMA KLATEN.
Penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tidak lepas dari bantuan dan
bimbingan serta pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankanlah pada
kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Triyono, M. Pd. Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.
2. Bapak H. Arif Julianto SN, SE, M Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Widya
Dharma Klaten.
3. Pembimbing Utama, yang telah memberikan motivasi, pengarahan, saran dan
koreksi dalam penyusunan skripsi ini.
4. Pembimbing Pendamping, yang telah memberikan bimbingan, saran dan
pengarahannya.
5. Bapak dan Ibu Dosen Universitas Widya Dharma Klaten yang telah banyak
memberi bekal ilmu sehingga mampu menyelesaikan Skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu segenap civitas akademik Universitas Widya Dharma Klaten yang
telah banyak membantu demi kelancaran dalam menyelesaikan Skripsi ini.
7. Semua pihak yang telah membantu terseleseikannya skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, untuk itu saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan.
Amin ya robbal’alamin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Klaten, April 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….. i
HALAMAN PERSETUJUAN……………………………….……………… ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………. iii
HALAMAN PERNYATAAN….…………………………………………… iv
PERSEMBAHAN……………………………………………………………. v
MOTTO ……………………….……………………………………. ... vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………… vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. viii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………… xi
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xii
ABSTRAK………………………………………………………………….. xiii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1
A. Latar Belakang………………….………………………………. 1
B. Alasan Pemilihan Judul…………………………………………. 5
C. Penegasan Judul………………………………………………… 5
D. Pembatasan Masalah……………………………………………. 6
E. Perumusan Masalah ………………………………..…….…. .. 6
F. Tujuan Penelitian ……………………………………………. … 6
G. Manfaat Penelitian………………………………………………. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……………………………………….……… 8
A. Kajian Pustaka ………………………..……………………. 8
ix
1. Kualitas Pelayanan…………………………………………. 8
2. Kepatuhan Wajib Pajak…………………………………. .. 13
3. Definisi Pajak………………………………………………. 14
4. Ciri-ciri Yang Melekat Pada Definisi Pajak……………….. 16
5. Fungsi Pajak………………………………………………… 16
6. Jenis-jenis Pajak……………………………………………… 17
7. Syarat Pemungutan Pajak…………………………………… 19
8. Pembagian Pajak……………………………………………. 20
9. Pengertian Persepsi………………………………………….. 22
B. Hipotesis ……………………………………………………….. 29
BAB III METODE PENELITIAN …….………………….…..…….…..……. 38
A. Jenis Penelitian ………….…………..…………….…...….……... 30
B. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………….……. 30
C. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….……… 30
D. Metode Penelitian ………………………………………….……… 30
E. Variabel Penelitian………………………………………………… 31
F. Populasi dan Sampel………………………………………………. 31
G. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………..… 32
H. Uji Instrumen ……………………………………………………… 33
I. Teknik Analisis Data ……………………………………………… 35
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...….………………..... 37
A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten. 37
B. Deskripsi Data ………….…………………………………….. 42
C. Analisis Data…………………………………………………… 46
x
D. Pembuktian Hipotesis …………………………. ……………. 52
E. Pembahasan Hasil Penelitian ….…………………….…....…. 56
F. Keterbatasan Penelitian…………………………..………….… 57
BAB V SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………. 59
A. Kesimpulan.…………………………………………….…... … 59
B. Saran…………………………………….….……….. ……….. 60
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 61
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
No Judul Hal
4.1 Tabulasi Skor Persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama Klaten 43
4.2 Tabulasi Skor Persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi ….. 45
4.3 Tabulasi Skor Persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama………… 47
4.4 Distribusi Frekuensi Persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama…… 48
4.5 . Skor Persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi…………………. 50
4.6 Distribusi Frekuensi Persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi…. 51
4.7 Tabel Kerja Variabel X dan Y ………………………………………. 53
xii
DAFTAR GAMBAR
No Judul Hal
4.1. Histogram Frekuensi Tingkat Persepsi kualitas pelayanan di KPP
Pratama Klaten ………………………………………..…………... 49
4.2. Histogram Frekuensi Persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
KPP Pratama Klaten ……………………………………….…… 52
xiii
ABSTRAK
RATIH FARIKHA TANTRI. NIM: 1521103761. Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen Universitas Widya Dharma Klaten, Hubungan antara Persepsi
Pelayanan Pajak dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara Persepsi
Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di
Lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten.
Penelitian dilakukan pada persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi
kepatuhan wajib pajak orang pribadi di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Pratama Klaten (studi kasus tahun 2017).. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi
adalah semua Wajibh Pajak Orang Pribadi yang mendaftar di lingkungan Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
Wajib Pajak Orang Pribadi yang mendaftar di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak
(KPP) Pratama Klaten dan yang dijadikan responden berjumlah 60 pengendara. Dalam
penelitian ini teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah teknik pengumpulan
sampel nonprobabilitas dengan teknik sampel aksidental. Teknik pengumpulan sampel
aksidental ini didasarkan pada kemudahan (convenience). Sedangkan analisis data
dengan menggunakan rumus korelasi product moment.
Berdasarkan analisis diperoleh data tentang persepsi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten tahun 2017 berkisar antara 99 sampai 117,
dengan rata-rata 107,5 dan standar deviasi 5,407, data tentang persepsi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten ada 19 responden (31,67%) yang
memiliki persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten yang
rendah, ada sebanyak 25 responden (41,67%) termasuk memiliki persepsi kepatuhan
Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten yang sedang; dan sebanyak 16
responden (26,67%) memiliki persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP
Pratama Klaten yang tinggi. Berdasarkan analisis data terbukti bahwa ada korelasi yang
positif antara persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama Klaten dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten tahun 2017, hal ini
ditunjukkan dengan harga rxy = 0,738 > rt = 0,254 pada α = 5% atau nilai rxy = 0,738 >
rt = 0,330 pada α = 1%, maka Ho ditolak atau H1 yang diterima, dengan demikian
berarti hipotesis diterima. Besarnya sumbangan rata-rata persepsi kualitas pelayanan di
KPP Pratama Klaten terhadap naik-turunnya (variasi) persepsi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten sebesar 54,53%.
Kata kunci: persepsi, kualitas pelayanan, kepatuhan Wajib Pajak
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sektor perpajakan merupakan salah satu sumber pendapatan nasional yang
tinggi bagi bangsa Indonesia. Peran pajak bagi suatu Negara menjadi sangat
dominan dalam membiayai pembangunan (Gouveia & Strauss, 2004). Pajak
sebagai pemberi kontribusi terbesar dalam penerimaan negara mempunyai
dampak yang sangat besar bagi kelangsungan pembangunan negara ini, walaupun
masih ada sektor-sektor lain yang juga memberikan kontribusinya dalam
penerimaan negara.
Menurut Mardiasmo (2011) pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara
berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa
timbal balik (kontra-prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang
digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Pajak digunakan untuk
membiayai rumah tangga negara yaitu pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat
bagi masyarakat luas dan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan
kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi (Poulson and Kaplan, 2008).
Terdapat dua fungsi pokok pajak (Mardiasmo, 2011:1) yaitu fungsi penerimaan
(budgetair) adalah pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran dan fungsi mengatur (regulerend) pajak sebagai alat
untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah di bidang sosial dan
ekonomi.
Penerimaan pajak diharapkan terus meningkat agar pembangunan Negara
dapat berjalan dengan baik. Peningkatan penerimaan pajak tercapai jika
peningkatan jumlah wajib pajak terjadi. Usaha memaksimalkan penerimaan pajak
1
2
tidak dapat hanya mengandalkan peran dari Dirjen Pajak maupun petugas pajak,
tetapi dibutuhkan juga peran aktif dari para wajib pajak itu sendiri. Mengingat
begitu pentingnya peranan pajak, maka pemerintah dalam hal ini perlu melakukan
berbagai upaya untuk memaksimalkan penerimaan pajak.
Pelaksanaan kewajiban perpajakan oleh wajib pajak dapat dituangkan
dalam bentuk pengisian Surat Pemberitahuan (SPT) pada setiap akhir masa pajak
dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dalam masa batas waktu
yang telah ditentukan (Kusumawati, 2005:101). SPT merupakan sarana yang
digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan perhitungan atas pajak terutangnya,
kemudian melaporkan dengan benar semua hal dari identitas wajib pajak,
kegiatan usaha sampai harta yang semua berkaitan dengan perpajakan. Wajib
pajak juga menggunakan SPT ini sebagai dasar atau bukti bahwa wajib pajak
tersebut telah melakukan kewajiban perpajakannya (Handayani, 2013:2).
Meskipun jumlah wajib pajak dari tahun ke tahun semakin bertambah
namun terdapat kendala yang dapat menghambat keefektifan pengumpulan pajak.
Kendala tersebut adalah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Isu kepatuhan
menjadi penting karena ketidakpatuhan secara bersamaan akan menimbulkan
upaya untuk menghindari membayar pajak. Gejala yang menyebabkan rendahnya
kepatuhan wajib pajak antara lain ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan
publik, pembangunan infrastruktur yang tidak tepat kegunaanya. Kepatuhan wajib
pajak perlu diperhatikan karena berkembangnya praktik penghindaran pajak (tax
evasion) yang dapat menimbulkan kerugian pada negara (Fidel, 2010:139).
Sebagai instansi yang berkewajiban memberikan fasilitas serta informasi
yang memadai bagi para wajib pajak, KPP Pratama Klaten senantiasa
mengimbanginya melalui peningkatan kualitas pelayanan dan administrasi dalam
3
pelaporan SPT kepada wajib pajak yang terdaftar. KPP Pratama Klaten telah
mewajibkan mereka untuk melaporkan SPT sesuai dengan tanggal yang telah
ditentukan. Jumlah wajib pajak semakin bertambah dari tahun ke tahun namun
terdapat kendala yang dapat menghambat keefektifan pengumpulan pajak.
Kendala tersebut adalah kepatuhan wajib pajak (tax compliance). Isu kepatuhan
menjadi penting karena ketidakpatuhan secara bersamaan akan menimbulkan
upaya untuk menghindari membayar pajak. Kepatuhan wajib pajak (tax
compliance) dapat diidentifikasi dari kepatuhan wajib pajak dalam mendaftarkan
diri, kepatuhan untuk menyetorkan kembali SPT, kepatuhan dalam penghitungan
dan pembayaran pajak terutang.
Kepatuhan wajib pajak perlu diperhatikan dan diawasi karena
berkembangnya praktik penghindaran pajak (tax evasion) yang dapat
menimbulkan kerugian pada negara (Fidel, 2010:139). Torgler (2005)
menyatakan bahwa salah satu masalah yang paling serius bagi para pembuat
kebijakan ekonomi adalah mendorong tingkat kepatuhan wajib pajak. Hal
tersebut didukung oleh Simanjuntak (2009) dalam penelitiannya dijelaskan
bahwa, kepatuhan pajak (tax compliance) sebagai indikator peran masyarakat
dalam memenuhi kewajiban perpajakan masih rendah. Kepatuhan pajak yang
tidak meningkat akan mengancam upaya pemerintah untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat (Chau, 2009). Hal ini dikarenakan tingkat kepatuhan
pajak secara tidak langsung mempengaruhi ketersediaan pendapatan untuk
belanja (Jung, 1999).
Menurut Supadmi (2009) untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam
memenuhi kewajiban perpajakannya, kualitas pelayanan pajak harus ditingkatkan
oleh aparat pajak. Kualitas pelayanan juga dinilai sebagai perbandingan antara
4
harapan yang diinginkan oleh pelanggan dengan penilaian mereka terhadap
kinerja aktual dari suatu penyediaan layanan (Cronin,1992). Menurut Palda dan
Hanousek (2002) kemauan wajib pajak untuk membayar pajak sebagian besar
dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah. Perasaan
senang dan puas atas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dapat memicu
motivasi dan kepatuhan bagi wajib pajak yang akhirnya dapat meningkatkan
penerimaan negara.
Kualitas pelayanan menurut teori atribusi merupakan penyebab eksternal
yang mempengaruhi persepsi wajib pajak untuk membuat penilaian mengenai
perilaku kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Jika
perilaku wajib pajak dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal, maka semakin baik
kualitas pelayanan maka tingkat kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat.
Kualitas pelayanan menurut Chen dan Tan (dalam Ussahawanichakit,
2008) merupakan perbandingan antara apa yang diharapkan oleh pelanggan
dengan apa yang diperolehnya. Supadmi (2009) dalam penelitiannya menyatakan
bahwa pelayanan yang berkualitas merupakan pelayanan yang memberikan
kepuasan kepada pelanggan dan dalam batas memenuhi standar pelayanan yang
bisa dipertanggungjawabkan serta dilakukan secara terus-menerus. Dengan
adanya rasa puas atas pelayanan yang diberikan akan meningkatkan kepatuhan
wajib pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui sejauh mana
hubungan antara persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi di lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
Klaten. Untuk itu judul penelitian ini dirangkai sebagai berikut: ―Hubungan
5
antara Persepsi Kualitas Pelayanan dengan Persepsi Kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di Lingkungan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten ‖.
B. Alasan Pemilihan Judul
Pemilihan judul yang dilakukan penulis seperti tercantum di atas didasari
dengan alasan sebagai berikut:
1. Alasan Subjektif; Menambah pengetahuan dasar penulis tentang pelayanan
terhadap wajib pajak.
Secara kebetulan lokasi penelitian merupakan tempat bekerja penulis.
2. Alasan Objektif
a. Kualitas pelayanan suatu perpajakan sangat penting untuk mendapatkan
kepercayaan dari para wajib pajak.
b. Kualitas pelayanan untuk wajib pajak sangat penting untuk menentukan
pengelolaan manajemen di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten.
C. Penegasan Judul
Agar diperoleh gambaran yang jelas terhadap masalah yang diteliti, maka
perlu penulis jelaskan beberapa pengertian yang berhubungan dengan judul
penelitian:
1. Kepatuhan Wajib Pajak memiliki pengertian yaitu: ―Suatu iklim kepatuhan
dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di
mana Wajib Pajak paham atau berusaha untuk memahami semua ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan
lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar, dan
membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya, Norman D. Nowak
(Moh. Zain: 2004). Sedangkan Siti Kurnia (2006:111) mendefinisikan
6
pengertian kepatuhan wajib pajak adalah rasa bersalah dan rasa malu, persepsi
wajib pajak atas kewajaran dan keadilan beban pajak yang mereka tanggung,
dan pengaruh kepuasan terhadap pelayanan pemerintah.
2. Kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap
tingkat pelayanan yag diterima (perceived service) dengan tingkat layanan
yang diharapkan (expected service) (Kotler, 2002:69). Kualitas layanan
dihasilkan oleh proses operasi institusi dan keberhasilan proses operasi
perusahaan ini ditentukan banyak faktor antara lain faktor karyawan, sistem,
teknologi dan keterlibatan pelanggan.
D. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang masalah, maka dalam penelitian
ini perlu diberikan batasan masalah pada hubungan antara persepsi kualitas
pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di lingkungan
Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Klaten.
E. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah di atas, pokok
permasalahan yang akan dibahas di sini adalah: Bagaimana hubungan antara
persepsi kualitas pelayanan dengan persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi?
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui dan menguji hubungan antara persepsi kualitas pelayanan dengan
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di lingkungan Kantor Pelayanan
Pajak (KPP) Pratama Klaten.
7
G. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
Penelitian ini dapat menjadi masukan atau tambahan informasi bagi KPP
untuk lebih meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan guna meningkatkan
kepatuhan Wajib Pajak.
2. Bagi Universitas Widyadharma
Penelitian ini dapat menjadi tambahan pengetahuan informasi, bacaan, serta
referensi bagi pihak yang berminat dan berkonsentrasi di bidang pelayanan
perpajakan khususnya perpajakan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.
3. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi masyarakat sehingga
dapat meningkatkan kepatuhan dalam membayar pajak Wajib Pajak
khususnya Wajib Pajak Orang Pribadi..
4. Penulis
Dapat menambah informasi dan pengetahuan bagi peneliti dalam
mengaplikasikan teori yang telah diterima dan dipelajari pada saat kuliah.
59
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan analisis diperoleh data tentang skor persepsi kualitas pelayanan
di KPP Pratama tahun 2017 berkisar antara 93 sampai 114, dengan rata-rata
104,43 dan standar deviasi 6,13, dengan terdapat 16 responden (26,67%)
yang menyatakan bahwa persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama Klaten
kurang; sebanyak 24 responden (40%) yang menyatakan tingkat persepsi
kualitas pelayanan di KPP Pratama Klaten yang sedang; dan sebanyak 20
responden (33,33%) yang menyatakan tingkat persepsi kualitas pelayanan di
KPP Pratama Klaten dalam kategori yang baik.
2. Data tentang persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama
Klaten tahun 2017 berkisar antara 99 sampai 117, dengan rata-rata 107,5 dan
standar deviasi 5,407, data tentang persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang
Pribadi di KPP Pratama Klaten ada 19 responden (31,67%) yang memiliki
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten yang
rendah, ada sebanyak 24 responden (41,67%) termasuk memiliki persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten yang sedang;
dan sebanyak 16 responden (26,67%) memiliki persepsi kepatuhan Wajib
Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten yang tinggi.
3. Berdasarkan analisis data terbukti bahwa ada korelasi yang positif antara
persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama Klaten dengan persepsi
kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten tahun 2017,
hal ini ditunjukkan dengan harga rxy = 0,738 > rt = 0,254 pada α = 5% atau
nilai rxy = 0,738 > rt = 0,330 pada α = 1%, maka Ho ditolak atau H1 yang
59
60
diterima, dengan demikian berarti hipotesis diterima. Jadi semakin baik
persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama Klaten maka semakin baik pula
persepsi kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten ,
sehingga hipotesis tersebut dapat diterima, karena terbukti kebenarannya.
4. Besarnya sumbangan rata-rata persepsi kualitas pelayanan di KPP Pratama
Klaten terhadap naik-turunnya (variasi) persepsi kepatuhan Wajib Pajak
Orang Pribadi di KPP Pratama Klaten sebesar 54,53%.
B. Saran
Ada beberapa hal yang perlu penulis kemukakan dan semoga bermanfaat
bagi peningkatan persepsi kepatuhan wajib pajak di wilayah KPP Pratama
Klaten, yaitu:
1. Pimpinan hendaknya mampu memfasilitasi dan memotivasi karyawan dengan
membekali diri dengan kemampuan kepemimpinan, kemampuan teknis,
kemampuan majerial dan mempunyai kebiasaan atau kepribadian yang baik.
2. Karyawan seharusnya melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas yang
diembannya dan selalu meningkatkan kompetensi dirinya terutama
kemampuan teknis dalam menyelesaikan tugasnya, sehingga pelayanan
terhadap wajib pajak dapat terjaga.
3. Institusi memberikan suasana yang kondusif dalam melaksanakan roda
organisasinya sehingga antara pimpinan dan karyawan dapat bekerjasama dan
sinkron sesuai dengan tujuan institusi.
61
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha DH, dan Irawan, 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Cetakan
keempat. Liberty. Yogyakarta.
Basu Swastha, Dh dan Ibnu Sukotjo W, 1996, Pengantar Bisnis Modern, Liberty,
Yogyakarta.
Bimo Walgito, 1997. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Offset.
Dharma, S. 2005. Manajemen Kinerja, Falsafah Teori & Penerapannya, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Hani Handoko, 1992. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE
Yogyakarta.
Judisseno, Remsky K., 1996, Perpajakan. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Judisseno, Remsky K., 1997, Pajak dan strategi Bisnis, PT. Gramdia Pustaka
Umum, Jakarta.
Mardiasmo, 2002, Perpajakan, Edisi Revisi, Cetakan Kesembilan, Penerbit: Andi,
Jakarta.
Mardiasmo, 2011. Perpajakan (Edisi Revisi Tahun 2011). Penerbit CV Andi offset :
Yogyakarta.
Mardiasmo, 2002, Perpajakan, Edisi Revisi, Cetakan Kesembilan, Penerbit: Andi,
Jakarta.
Prawirasentono, S (1999), Analisis Kinerja Organisasi, PT. Rineka Cipta, Bandung
Poerwadarminta, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesiaa, Depdikbud. Jakarta.
Slameto. 2001. Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7
tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No.10 tahun 1994
Undang-Undang No. 17 tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7
tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang No.10 tahun 1994
UU No.28 th 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.