HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN...

78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN WATES TAHUN AJARAN 2012/2013 TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Sahid Hidayat NIM S861108013 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2013

Transcript of HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

i

HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN

AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V

SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH

KECAMATAN WATES

TAHUN AJARAN

2012/2013

TESIS

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Sahid Hidayat

NIM S861108013

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah....Puji Syukur Kupanjatkan Kepada Allah SWT.....

Kupersembahkan karya ini kepada...

1. Ibu ( Suminah ), Ayah ( Alm. Ngadiono ) & Adikku ( Rahmat Kartono )

yang tercinta,

2. Istriku ( Diah Retna Lestari ) & Anakku ( Vania Ratna Nurhidayati )

tersayang yang selalu memberikan dukungan dan motivasi,

3. Keluarga besarku & keluarga besar istriku yang selalu mendukung,

4. Teman-temanku seperjuangan yang telah memberikan dorongan,

5. Almamaterku.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa

atas berkat limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tesis

berjudul : “Hubungan Antara Penguatan Terhadap Siswa dan Aktivitas Belajar

dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar

Muhammadiyah Kecamatan Wates Tahun Ajaran 2012/2013”.

Dalam menyusun tesis ini penulis banyak mengalami kesulitan, disebabkan

oleh keterbatasan yang ada pada diri penulis, akan tetapi penulis bertekad untuk

dapat mengatasi kesulitan tersebut dengan meminta bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis dalam kesempatan ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. H. Rafik Karsidi, M.S selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah memberikan ijin penulisan untuk melaksanakan

penelitian.

2. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S selaku Direktur Program Pasca Sarjana yang

telah memberikan ijin atas penulisan tesis ini.

3. Dr. Hermanu Joebagio, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Program Pasca Sarjana, yang telah memberikan persetujuan dalam

penyusunan tesis ini.

4. Dr. Sariyatun, M.Hum.,M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Sejarah Program Pasca Sarjana, yang telah memberikan persetujuan dalam

penyusunan tesis ini.

5. Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

6. Dr. Warto, M.Hum selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan tesis ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf Program Pasca Sarjana UNS yang telah

memberikan materi perkuliahan serta kemudahan administrasi.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

8. Secara pribadi mengucapkan terimakasih kepada ibu yang telah membantu

secara material dan do‟a.

9. Semua pihak yang telah memberikan sumbangsihnya baik berupa pikiran,

tenaga, maupun waktu sehingga terselesaikannya tesis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan tesis ini masih

banyak kekurangan – kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan

kritik yang sifatnya membangun guna memperbaiki penulisan tesis ini.

Semoga amal baik bapak, ibu dan saudara sekalian mendapatkan balasan

yang setimpal dari Allah SWT, Amin.

Surakarta, Januari 2013

Penulis

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Sahid Hidayat. 2013. Hubungan Antara Penguatan Terhadap Siswa Dan

Aktivitas Belajar Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran IPS Pada Siswa

Kelas V SD Muhammdiyah Kecamatan Wates Tahun Ajaran 2012/2013. TESIS. Pembimbing I: Prof.Dr.Sri Anitah, M.Pd, II: Dr. Warto, M.Hum. program

Studi Pendidikan Sejarah, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

ABSTRAK

Pendidikan adalah faktor penting untuk mengembangkan kemajuan

bangsa. Pendidikan bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkan manusia

sebagai sumber daya yang berkualitas. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam proses pembelajaran dapat dilakukan melalui respon positip atau jenis

penguatan yang tepat dan variatif kepada siswa. Harapannya adalah

menghantarkan agar siswa dapat berhasil dalam studi di sekolah. Untuk

membenahi proses pembelajaran agar lebih terarah perlu penggunaan penguatan

yang tepat. Penggunaan penguatan yang tepat diharapkan mampu meningkatkan

pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru, sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa menjadi lebih baik dan terarah, maka perlu

adanya penggunaan penguatan yang tepat, sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

penguatan terhadap siswa dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mata

pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah kecamatan Wates.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif korelasional. Studi deskriptif

korelasional sangat berguna bagi pemecahkan permasalahan dalam penelitian ini.

Populasi penelitian adalah siswa kelas V SD Muhammadiyah kecamatan Wates

tahun ajaran 2012/2013. Dari populasi empat sekolah di ambil sampel secara

kelompok (cluster sampling) dengan mengambil dua sekolah sebagai sampel.

Penguatan terhadap siswa dan aktivitas belajar adalah variabel independen.

Variabel-variabel ini diukur dengan menggunakan kuesioner dengan Skala

Likert. Sedangkan prestasi belajar IPS merupakan variabel dependen. Variabel ini

diukur dengan menggunakan tes prestasi yang berbentuk pilihan ganda. Teknik

analisis data yang digunakan adalah korelasi product moment dan regresi linier

ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1). Ada hubungan positif antara

penguatan terhadap siswa dengan prestasi belajar IPS (r = 0,583 > 0,254 pada

taraf signifikan 5%). (2). Ada hubungan positif antara aktivitas belajar dengan

prestasi belajar IPS (r = 0,533 > 0,254 pada taraf signifikan 5%). (3). Ada

hubungan positif antara penguatan terhadap siswa dan aktivitas belajar secara

bersama-sama dengan prestasi belajar IPS di SD Muhammadiyah kecamatan

Wates (r = 0,647 > 0,254 pada taraf signifikan 5%).

Kata kunci: penguatan terhadap siswa, aktivitas belajar, prestasi IPS

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Sahid Hidayat. 2013. Correlation between students reinforcement and learning

activities against learning achievement of fifth grade students in SD

Muhammadiyah District Wates Academic year 2012/2013. THESES. Advisor I:

Prof. Dr. Sri Anitah, M.Pd, II: Dr. Warto, M.Hum. history of Education Studies

Program, Graduate Program, Sebelas Maret University, Surakarta.

ABSTRACT

Education plays important factor for developing a nation. Its objective is to

produce and develop higher quality human resource since early stage. Improving

student achievement during their learning process can be obtained by using a

positive response or the correct type and variation reinforcement for students. The

expected outcome is to bring the students to study sucessfully. In order to improve

the process study in the right direction, a correct reinforcement technique is

required. The use of correct reinforcement technique will improve the students

understanding of materials delivered in classrooms. Thus, increase the students

achievement success rate at the right direction. The objective of this study is to

determine the correlation between the combination of students reinforcement and

learning activities against the learning achievement of social science of fifth grade

in SD Muhammadiyah Distric Wates Academic year 2012/2013.

This research used an Interelation Study. This technique is useful to solve

problems arise in this reasearch. Cluster sampling was carried out from population

of four schools with two schools were choosen as samples. The students

reinforcement and the learning activities were considered as independent

variables. These variables were measured by using the questionaire with Likert

Scale, whilst the learning achievement was used as the dependent variable. These

variables were measured using the achievement test with multiple choice

questioners. The data analysis technique used was the product moment correlation

and multiple linear regression.

The results showed that: (1) there is a positive correlation between the

students reinforcement against the learning achievement of social science (r =

0,583 > 0,254 the significant level of 5%). (2) there is a positive correlation

between learning activities against the learning achievement of social science (r =

0,533 > 0,254 the significant level of 5%), and (3) there is a positive correlation

between the students reinforcement and learning activities combined against the

learning achievement of social science grade V SD Muhammadiyah District

Wates (r = 0,647 > 0,254 the significant level of 5%).

Keywords: reinforcement of the students, learning activities, students

achievement of social science.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS DAN HAK PUBLIKASI ..................... iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ................................................................... 6

D. Perumusan Masalah .................................................................... 6

E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ...................................... 8

A. Penguatan .................................................................................... 8

B. Aktivitas Belajar .......................................................................... 14

C. Prestasi Belajar ............................................................................ 23

D. Penelitian Yang Relevan ............................................................. 25

E. Kerangka Berpikir ....................................................................... 26

F. Hipotesis ...................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 29

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

B. Metode Penelitian ....................................................................... 30

C. Variabel penelitian dan Definisi Operasional ............................. 32

D. Populasi dan Sampel ................................................................... 35

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ........................................... 36

F. Uji Coba Instrumen ..................................................................... 39

G. Teknik Analisis Data .................................................................. 44

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN DAN PENGOLAHAN DATA 46

A. Dekripsi Data............................................................................... 46

B. Uji Persyaratan Analisis .............................................................. 53

C. Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 55

D. Pembahasan ................................................................................. 60

BAB V PENUTUP ........................................................................................ 62

A. Kesimpulan ................................................................................ 62

B. Implikasi ..................................................................................... 63

C. Saran-saran ................................................................................. 63

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 65

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Rencana Waktu Penelitian ........................................................... 29

Tabel 3.2. Harga Koefisien Korelasi .............................................................. 44

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Penguatan Terhadap Siswa ................. 50

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Skor Aktivitas Belajar ................................. 51

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Prestasi Belajar ................................... 52

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 54

Tabel 4.5. Hasil Uji Linearitas ...................................................................... 54

Tabel 4.6. Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ...................................... 56

Tabel 4.7. Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 58

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kisi-kisi angket penguatan terhadap siswa............................... 68

Lampiran 2. Angket penguatan terhadap siswa ............................................ 71

Lampiran 3. Kisi-kisi angket aktivitas belajar ............................................. 73

Lampiran 4. Angket aktivitas belajar............................................................ 74

Lampiran 5. Soal tes prestasi belajar IPS ..................................................... 76

Lampiran 6. Data hasil uji coba angket penguatan terhadap siswa .............. 79

Lampiran 7. Data hasil uji coba angket aktivitas belajar ............................. 82

Lampiran 8. Data hasil uji coba tes prestasi belajar ..................................... 85

Lampiran 9. Hasil uji validitas angket penguatan terhadap siswa ............ ... 87

Lampiran 10. Hasil uji reliabilitas angket penguatan ................. .................. 100

Lampiran 11. Hasil uji validitas angket aktivitas ......................................... . 102

Lampiran 12. Hasil uji reliabilitas angket aktivitas ...................................... . 115

Lampiran 13. Hasil perhitungan tingkat kesukaran (P) dan daya beda (D) tes

prestasi belajar ......................................................................... . 117

Lampiran 14. Hasil uji validitas tes prestasi belajar ...................................... 120

Lampiran 15. Hasil uji reliabilitas tes prestasi belajar ................................... 131

Lampiran 16. Tabulasi skor angket penguatan terhadap siswa ...................... 133

Lampiran 17. Tabulasi skor angket aktivitas belajar ...................................... 136

Lampiran 18. Tabulasi skor tes prestasi belajar ............................................. 139

Lampiran 19. Rekap data skor penguatan terhadap siswa (X1), skor aktivitas

belajar (X2), dan nilai tes prestasi belajar (Y) ........ ................. 141

Lampiran 20. Hasil deskriptif data ............................................................... 143

Lampiran 21. Hasil perhitungan uji normalitas ............................................. 146

Lampiran 22. Hasil perhitungan uji linieritas X₁-Y ....................................... 147

Lampiran 23. Hasil perhitungan uji linieritas X₂-Y ...................................... . 149

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Lampiran 24. Hasil perhitungan korelasi X₁-Y ............................................. . 151

Lampiran 25. Hasil perhitungan korelasi X₂-Y ............................................. 152

Lampiran 26. Hasil perhitungan regresi korelasi ganda ............................. ... 153

Lampiran 27. Tabel nilai r product moment .................................................. 157

Lampiran 28. Tabel nilai Chi Kuadrat ........................................................... 158

Lampiran 29. Tabel nilai F ............................................................................. 159

Lampiran 30. Hasil perhitungan sumbangan relatif dan sumbangan efektif . 161

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang mengemban tugas dan tanggung

jawab untuk memberikan pendidikan kepada para siswa yang sedang tumbuh

dan berkembang agar tercapai perubahan-perubahan ke arah positif pada

seluruh aspek kehidupannya baik aspek kognitif, psikomotor

maupun afektif. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut tidak dapat

berhasil dengan mudah, melainkan memerlukan suatu upaya yang maksimal

dari berbagai komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan

pendidikan di sekolah, di samping upaya maksimal yang dilakukan oleh

siswa sebagai peserta didik di sekolah.

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk

mengembangkan kemajuan suatu bangsa. Pendidikan bertujuan untuk

menciptakan dan mengembangkan manusia seutuhnya. Dengan pendidikan,

akan tercipta sumber daya manusia yang berkualitas untuk meningkatkan

kesejahteraan bangsanya. Peningkatan pendidikan sangat erat kaitannya dengan

sumber daya manusia.

Salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut adalah

membenahi proses pembelajaran yang merupakan inti dari kegiatan

pendidikan, salah satunya mata pelajaran IPS. Mempelajari IPS penting untuk

mengerti dunia masa kini, karena IPS bukan mengajarkan keterampilan teknis

1

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

tertentu melainkan memberikan wawasan. Proses pembelajaran IPS mencakup

segala kegiatan interaksi belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar

merupakan komponen yang sangat penting untuk mewujudkan tercapainya

tujuan pembelajaran. Dalam interaksi belajar mengajar dibutuhkan pendidik

yang mampu melaksanakan tindakan mendidik .

Tugas guru sebagai pemegang kendali utama proses pembelajaran di kelas

memiliki peran yang sangat penting. Guru dituntut untuk bertanggung jawab

atas tercapainya tujuan pelajaran baik yang sifatnya instruksional maupun yang

sifatnya pengiring. Selain itu guru memiliki tanggung jawab untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang sesuai dengan tujuan dan harapan

pendidikan, sehingga siswa dapat memperoleh hasil yang optimal, melalui

berbagai pengalaman yang diperoleh siswa dalam belajar.

Dalam memainkan perannya sebagai seorang guru, keterampilan mengajar

sangat mempengaruhi hubungan sosial antara guru dan siswa. Hal ini di

perlukan untuk mengaktualisasikan proses belajar sehingga tujuan

pembelajaran tercapai secara efektif dan efisien. Hubungan sosial atau interaksi

antara guru dan siswa yang baik akan tercipta suasana lingkungan yang baik

pula. Oleh karena itu diperlukan keterampilan khusus sebagai syarat untuk

mengajar yang harus dimiliki setiap guru.

Keterampilan mengajar merupakan sejumlah kompetensi guru yang

menampilkan kinerjanya secara profesional. Keterampilan ini menunjukkan

bagaimana guru memperlihatkan perilakunya selama interaksi belajar mengajar

berlangsung. Adapun salah satu keterampilan untuk mengajar yang harus

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

dimiliki oleh seorang guru adalah keterampilan memberikan penguatan atau

disebut dengan reinforcement. Penguatan adalah respon terhadap suatu tingkah

laku yang dapat meningkatkan kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku

tersebut. Dengan pemberian respon tersebut maka siswa akan terdorong untuk

memperbaiki tingkah laku serta meningkatkan kegiatannya atau usahanya

dalam belajar.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat

dilakukan melalui memberikan respon positif atau jenis penguatan yang tepat

dan variatif kepada siswa. Dengan harapan dapat menghantarkan siswa kepada

kesuksesan dalam studinya di sekolah. Sebaliknya jika seorang guru selalu

memberikan respon negatif dan kurang memberikan respon positif dalam

proses pembelajaran, akan menjadikan siswa kurang termotivasi dalam belajar

sehingga siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan studinya di

sekolah.

Untuk membenahi proses pembelajaran agar menjadi lebih baik dan

terarah, maka perlu adanya penggunaan penguatan yang tepat, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dan diharapkan siswa dapat memahami dan

mengerti materi pelajaran yang disampaikan oleh guru, khususnya mata

pelajaran IPS. Semakin efektif pemberian penguatan oleh guru akan semakin

tinggi hasil belajar siswa.

Banyak faktor yang diyakini memiliki pengaruh langsung maupun tidak

langsung terhadap keberhasilan peserta didik dalam menjalani proses

belajarnya di sekolah. Faktor-faktor tersebut mulai dari profesionalisme guru,

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

ketersediaan sarana dan prasarana belajar, kurikulum, bahan belajar

maupun faktor-faktor yang terkait langsung dengan siswa selaku peserta didik

dalam menerima dan menjalani aktivitas belajar. Ada tiga komponen yang

harus dimiliki oleh anak agar dirinya dapat melakukan kegiatan proses

belajar, yaitu minat, perhatian dan motivasi. Motivasi dapat diartikan sebagai

daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Suatu

kekuatan atau tenaga atau daya dalam diri individu yang merupakan satu

keadaan kompleks yang menyangkut kesiapsediaan individu untuk bergerak

ke arah tujuan, baik disadari maupun yang tidak disadari. Motivasi

belajar, baik yang berasal dari dalam diri siswa (intrinsik) maupun yang

berasal dari luar diri siswa (ekstrinsik) Diyakini sebagai salah satu faktor

penting yang mempengaruhi proses dan hasil belajar seseorang. Motivasi

belajar yang baik ditandai dengan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.

Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi akan dapat terlihat dari

keaktifannya dalam proses pembelajaran. Aktivitas atau keaktifan belajar juga

dapat dilihat sikap atau antusias peserta didik dalam proses pembelajaran yang

berlangsung.

Di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung, masih banyak siswa

yang hanya mengikuti ritme yang diciptakan oleh guru tanpa berusaha untuk

mengembangkan kreasinya. Siswa tidak berusaha mencari informasi yang

seluas-luasnya dari guru. Masih sedikit sekali siswa yang mengoptimalkan

fungsi perpustakaan atau

laboratorium yang ada di sekolah. Masih sangat

sedikit siswa yang mau bereksperimen dan menggali sendiri materi belajar.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Sedikit sekali siswa yang mempunyai kebiasaan membaca dan berdiskusi

untuk memecahkan suatu persoalan. Siswa dapat dinyatakan memiliki

aktivitas belajar optimal manakala ia menunjukkan sikap yang antusias

dalam menjalani aktivitas belajar. Kenyataan di sekolah menunjukkan bahwa

tidak semua siswa yang memiliki keaktifan atau menjalani aktivitas belajar

secara optimal, baik di rumah maupun di sekolah.

Tidak semua kelas siswanya menunjukkan aktivitas belajar yang

tinggi dalam mengikuti pembelajaran. Kelas seperti ini siswa kurang

aktif dalam mengajukan pertanyaan dan relatif kurang dapat menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh guru. Aktivitas belajar yang terjadi di kelas

cenderung kurang hidup di mana siswa kurang sekali bahkan tidak

mengajukan pertanyaan dan tidak dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh guru. Bahkan tidak sedikit yang menunjukkan sikap kurang serius dalam

mengikuti pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang muncul antara lain :

1. Guru kurang memberikan perhatian kepada siswa

2. Guru kurang memahami keinginan siswa

3. Siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran

4. Guru kurang memberikan penguatan kepada siswa

5. Siswa cenderung pasif dalam proses pembelajaran

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

C. Pembatasan Masalah

Dari beberapa masalah yang sudah diidentifikasi pada penelitian ini dibatasi

agar memperoleh hasil yang tajam dan tidak menyimpang dari apa yang

diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada masalah : Hubungan

Penguatan Terhadap Siswa dan Aktivitas Belajar Siswa kelas V SD

Muhammadiyah Kecamatan Wates semester satu tahun ajaran 2012/2013

D. Perumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara penguatan terhadap siswa dengan prestasi

belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan

Wates Tahun Ajaran 2012/2013?

2. Apakah ada hubungan antara aktivitas belajar dengan prestasi belajar

mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan Wates

Tahun Ajaran 2012/2013?

3. Apakah ada hubungan antara penguatan terhadap siswa dan aktivitas

belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD

Muhammadiyah Kecamatan Wates Tahun Ajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut di atas, penelitian ini bertujuan :

1. Untuk mengetahui hubungan penguatan terhadap siswa dengan prestasi

belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan

Wates Tahun Ajaran 2012/2013.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Untuk mengetahui hubungan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mata

pelajaran IPS siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan Wates Tahun

Ajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui hubungan antara penguatan terhadap siswa dan

aktivitas belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS siswa kelas V

SD Muhammadiyah Kecamatan Wates Tahun Ajaran 2012/2013.

F. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis :

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan yang bermanfaat bagi

pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan sosial khususnya yang

berkenaan dengan pemberian penguatan terhadap siswa dan aktivitas

belajar dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis :

a. Bagi Siswa: hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

prestasi belajar.

b. Bagi guru: sebagai tambahan informasi yang berkaitan dengan

penguatan siswa dan aktivitas belajar dalam proses belajar mengajar

c. Bagi sekolah: menjadikan masukan bagi pihak sekolah untuk

meningkatkan prestasi belajar.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

A. Penguatan

1. Pengertian Penguatan

Penguatan dalam bahasa asing disebut dengan Reinforcement.

Reinforcement menurut Samion AR dkk (2010 : 69) adalah : “Respon

terhadap suatu tingkah laku yang dapat meningkatkan kemungkinan

berulangnya kembali tingkah laku tersebut.” Sebuah aktivitas yang diikuti

oleh efek yang menyenangkan cenderung akan diulang lagi dalam situasi

yang sama; sebaliknya sebuah aktivitas yang diikuti dengan efek yang

tidak menyenangkan cenderung tidak akan diulangi lagi.

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penguatan

adalah suatu penghargaan dalam bentuk pemberian respons positif oleh

guru terhadap tingkah laku positif siswa yang dapat meningkatkan

kemungkinan berulangnya kembali tingkah laku tersebut.

Dalam penguatan yang negatif sebaiknya dihindari walaupun

pemberian kritik atau hukuman adalah efektif untuk dapat mengubah

motivasi, penampilan, maupun tingkah laku siswa. Penguatan negatif bisa

memiliki akibat yang kompleks dan secara psikologis agak kontraversial.

Akibat yang muncul misalnya: siswa menjadi frustasi, pembangkang, atau

merasa bangga dengan adanya hukuman pada diri siswa.

8

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Secara umum, keterampilan dapat diartikan sebagai suatu keahlian

atau kecakapan khusus (skill) yang dimiliki seseorang dengan suatu hasil

yang dapat mempengaruhi atau mendayagunakan orang lain. Keterampilan

yang dimiliki seseorang sangat berperan penting untuk kepentingan profesi

masing-masing. Sebagai contoh misalnya orang yang memiliki profesi

sebagai guru, harus memiliki keterampilan mengajar.

“Keterampilan mengajar adalah sejumlah kompetensi guru yang

menampilkan kinerjanya secara profesional” (Suprayekti, 2003 : 11).

Keterampilan ini menunjukkan bagaimana guru memperlihatkan

perilakunya selama interaksi belajar mengajar berlangsung. Udin

Syaefudin Sa'ud (2010 : 55) menyatakan bahwa “Mengajar lebih sering

dimaknai sebagai perbuatan yang kompleks, yaitu penggunaan secara

integratif sejumlah keterampilan untuk menyampaikan pesan.”

Pengintegrasian keterampilan-keterampilan yang dimaksud tentunya

dilandasi oleh seperangkat teori dan diarahkan oleh suatu wawasan. Agar

proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka

pengajar harus memberdayakan diri sendiri dengan keterampilan-

keterampilan yang dimilikinya kepada siswa.

2. Fungsi dan Tujuan Penguatan

Penghargaan atau penguatan memiliki dampak positif bagi

seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari penghargaan akan memotivasi

seseorang untuk meningkatkan usaha dan pekerjaannya. Begitu pula dalam

kegiatan belajar mengajar, penghargaan atau penguatan dapat memotivasi

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

siswa untuk meningkatkan hasil belajarnya terutama mata pelajaran IPS.

Dengan pemberian penguatan, siswa akan merasa bangga terhadap hasil

pekerjaanya, maka selanjutnya akan berusaha mengerjakan tugas lebih

baik lagi.

Adapun tujuan memberi penguatan yaitu: “Meningkatkan perhatian

siswa, membangkitkan dan memelihara perhatian siswa, memudahkan

siswa belajar, mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa yang

kurang positif, serta mendorong munculnya tingkah laku yang positif.”

(Samion AR, 2010 : 70). Sejalan dengan itu, menurut pendapat Buchari

Alma, (2009 :30) menyatakan tujuan memberi penguatan adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan perhatian siswa

b. Memperlancar/memudahkan proses belajar

c. Membangkitkan dan mempertahankan motivasi

d. Mengontrol atau mengubah sikap suka mengganggu dan

menimbulkan tingkah laku belajar yang produktif

e. Mengembangkan dan mengatur diri sendiri dalam belajar

f. Mengarahkan kepada cara berfikir yang baik/diergen dan inisiatif

pribadi

Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

tujuan dari memberikan penguatan yaitu membangkitkan dan

meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri siswa dalam proses

pembelajaran. Sebagai contoh misalnya pemberian penguatan terhadap

penyelesaian hasil pekerjaan (PR) siswa. Guru IPS dapat memberikan

pujian tentang kualitas tugasnya seperti kerapian tata tulis dan

keindahannya. Dengan penguatan, siswa akan terdorong untuk lebih

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

meningkatkan usaha atau kegiatannya, bahkan dapat memperbaiki tingkah

lakunya.

3. Komponen - komponen Penguatan

Menurut Samion AR dkk (2010 : 73)“ Keterampilan memberi

penguatan ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu : 1) penguatan verbal,

2) penguatan non verbal”

a. Penguatan Verbal (Verbal Reinforcment)

Penguatan verbal adalah penghargaan atau respons positif oleh

guru terhadap tingkah laku siswa dalam bentuk lisan atau ucapan.

Dalam hal ini kata-kata pujian kepada siswa sangat diperlukan dalam

proses pembelajaran guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar.

Dengan kata-kata pujian yang diberikan oleh guru, akan merangsang

motivasi dan kepercayaan diri siswa untuk meningkatkan usaha

belajarnya.

Udin Syaefudin Sa'ud (2010 :65) menyatakan bahwa : “ Penguatan

verbal biasanya diutarakan dengan menggunakan kata-kata pujian,

penghargaan, persetujuan dan sebagainya.” Kata-kata yang

dimaksud misalnya : “pintar sekali!”, “bagus!”, “betul!”, “seratus buat

Nani!”.

b. Penguatan Non Verbal

Penguatan non verbal adalah penghargaan atau respons positif

oleh guru terhadap tingkah laku siswa dalam bentuk bahasa tubuh.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Sedangkan menurut Samion AR (2010 : 73-74) penguatan non verbal

meliputi:

1) Penguatan berupa mimik dan gerak badan

2) Penguatan dengan cara mendekati

3) Penguatan dengan kegiatan

4) Penguatan dengan sentuhan

5) Penguatan berupa simbol atau benda

6) Penguatan tidak penuh

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan

bahwa banyak cara dalam memberikan penguatan secara non verbal.

Untuk lebih jelasnya, dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Penguatan Gestural (Gestural Reinforcement)

Penguatan ini berupa gerakan mimik dan badan, misalnya

acungan jempol, senyuman, kerut kening, menunjuk, tanda ok,

wajah cerah, anggukan, tepuk tangan. Penguatan gestural biasanya

disertai dengan penguatan verbal. Misalnya guru memuji siswa

yang telah berhasil menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru

dengan mengucapkan kata “Bagus” sambil tersenyum dan

mengacungkan ibu jari, namun tidak selalu bersama dengan

penguatan verbal.

2) Penguatan Mendekati (Proximity Reinforcement)

Jika guru berusaha mendekati salah satu siswa, hal ini

terkesan guru perhatian terhadap usaha atau pekerjaan siswa

tersebut. Pendekatan ini berupa berjalan mendekati, berdiri dan

duduk di samping siswa dan sebagainya. Misalnya guru mendekati

di suatu kelompok siswa yang mengerjakan tugas sambil berdiri

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

atau duduk dekat kelompok itu, ia memberikan penguatan-

penguatan verbal seperlunya, dengan demikian penguatan ini dapat

merangsang siswa dalam mengikuti pelajaran.

3) Penguatan Sentuhan (Contact Reinforcement)

Penguatan ini tentunya disesuaikan dengan umur, jenis

kelamin, kesesuaian tingkat sekolah atau kebudayaan setempat.

Penguatan sentuhan adalah penguatan yang diberikan oleh guru

kepada siswa melalui kontak fisik secara langsung berupa tepuk

bahu, tepuk punggung, menaikkan tangan siswa, menjabat tangan.

Sama halnya dengan penguatan mendekati, penguatan sentuhan

juga memperlihatkan perhatian guru kepada siswanya.

4) Penguatan Kegiatan (Activity Reinforcement)

Penguatan kegiatan adalah penguatan yang diberikan oleh

guru kepada siswa berupa aktivitas-aktitas di kelas atau tugas-tugas

yang menyenangkan siswa. Dalam hal ini guru dapat menggunakan

kegiatan -kegiatan yang disenangi oleh siswa, misalnya: apabila

siswa dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik, maka ia dapat

diminta untuk membantu atau memimpin teman lainnya. Contoh

lain misalnya siswa yang memperoleh prestasi terbaik di kelas,

diberi penguatan, yaitu dengan cara diberikan tugas untuk

memimpin paduan suara.

5) Penguatan simbol atau benda (Token Reinforcement)

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Berbagai ragam simbol atau benda yang dapat diberikan

kepada siswa berupa pemberian hadiah, bintang komentar tertulis

pada pekerjaan, bintang yang diberikan kepada siswa sebagai

kehormatan, tanda betul pada buku siswa sebagai pemberian saran

yang bersifat membangun.

6) Penguatan Tak Penuh

Penguatan ini diberikan pada siswa apabila menjawab

sebagian yang benar. Dalam hal ini guru tidak boleh langsung

menyalahkan siswa, tetapi sebaliknya memberi penguatan tidak

penuh misalnya : “ya, jawabanmu sudah baik, tetapi masih dapat

disempurnakan”. Kemudian diminta siswa lain untuk

menyempurnakannya. Dengan ini siswa dapat mengetahui bahwa

jawabannya tidak seluruhnya salah dan mendapat dorongan untuk

menyempurnakannya.

B. Aktivitas Belajar

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Belajar memerlukan proses tahapan aktivitas dan seorang siswa

dikatakan mempunyai aktivitas belajar bilamana dalam praktiknya

siswa melakukan proses kegiatan yang dapat dikatakan sebagai aktivitas

belajar. Kata aktivitas secara etimologis dapat diartikan dengan kegiatan

atau kesibukan. Aktivitas merupakan perbuatan yang dilakukan

oleh seseorang dengan menerima, mengolah, menyimpan dan

menggejalakan pengaruh yang berasal dari luar. Fuad Hassan, dkk.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

(2003: 2) mendefinisikan kata aktivitas atau activity dengan

"Kegiatan; keaktifan; istilah umum yang mencakup keadaan tanpa

istirahat, berlari, mencari-cari dan beraneka ragam reaksi terhadap

rangsangan lingkungan". Dari berbagai pendapat di atas dapat dipahami

bahwa kata aktivitas tidak hanya merujuk pada kegiatan yang bersifat

motorik seperti berjalan atau berbicara semata, melainkan juga merujuk

pada kegiatan kognitif (perolehan pengetahuan). seperti memperhatikan,

mendengarkan, mengingat, berpikir, merasakan, bahkan aktivitas seperti

menangis, merasakan bahagia atau sedih. Itu semua dapat disebut sebagai

aktivitas.

Adapun belajar merupakan upaya yang dilakukan oleh seseorang

untuk mendapatkan pengetahuan, baik yang bersifat kognitif

(pengetahuan), afektif (sikap) dan psikomotor (keterampilan). Hasil

belajar yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku yang relatif

menetap. Bentuk perubahan tingkah laku akibat belajar seperti dari

tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti dan

sebagainya. Sejalan dengan itu, Syaiful Bahri Djamarah (2000: 3)

menyatakan, "Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor". Pendapat lain tentang

belajar sebelumnya dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (1992: 84-85)

yang menyatakan, "Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

laku di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang

lebih baik, tetapi ada juga kemungkinan mengarah kepada tingkah

laku yang lebih buruk". Sedangkan menurut Thursan Hakim (2000:

1) menyatakan: "Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam

kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk

peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan

kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan,

daya fikir dan lain-lain kemampuan".

Bertolak dari paparan di atas dapat menyimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang relatif menetap

sebagai hasil latihan atau pengalaman. Memperhatikan definisi tentang

aktivitas dan belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa istilah

aktivitas belajar dapat diartikan sebagai kegiatan atau keaktifan yang

mengarah kepada tindakan belajar.

2. Bentuk Aktivitas Belajar

Ada beberapa aspek dalam aktivitas belajar sebagaimana dikemukakan

Dimyati dan Mudjiono (2002: 140) yakni: “ Mengamati,

mengklarifikasikan, mengkomunikasikan, mengukur, memprediksi dan

menyimpulkan”. Beberapa bentuk aktivitas belajar menurut Moh. Uzer

Usman (2001: 22) membuat penggolongan aktivitas belajar sebagai

berikut:

a. Aktifitas visual (visual activities), seperti membaca, menulis,

bereksperimen dan berdemonstrasi.

b. Aktivitas lisan (oral activities) seperti bercerita, membaca sajak,

tanya jawab, diskusi, menyanyi.

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

c. Aktivitas mendengarkan (listening activities), seperti

mendengarkan penjelasan guru, pengarahan dan ceramah.

d. Aktivitas gerak (motor activities) seperti senam ,atletik, menari, dan

melukis.

e. Aktivitas menulis (writing activities), seperti mengarang, membuat

makalah, membuat surat.

Berikut ini diuraikan mengenai aktivitas-aktivitas tersebut.

a. Aktivitas Visual

Aktivitas visual berhubungan dengan penglihatan, atau panca

indera. Moh. Uzer Usman (2001:22) mengatakan: “Aktivitas visual

(visual activities) seperti membaca, melihat penjelasan dan

mengamati”. Kemudian Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana (2009:24)

mengatakan: “Aktivitas visual meliputi membaca, melihat gambar-

gambar, atau mengamati”. Selanjutnya Oemar Hamalik (2003:172)

mengatakan: “Aktivitas visual diwujudkan melalui membaca, melihat

gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran dan

mengamati orang lain bekerja atau bermain”. Jadi dapat dikatakan

bahwa aktivitas visual adalah aktivitas yang berhubungan dengan

sesuatu yang dapat di lihat, seperti membaca, melihat penjelasan guru

dan mengamati penjelasan guru.

Salah satu bentuk aktivitas visual siswa adalah membaca.

Membaca merupakan kegiatan belajar yang paling efektif. Bagi siswa

yang memiliki bakat dan minat belajar yang besar, mereka akan aktif

untuk membaca buku-buku pelajarannya. E. P. Hutabarat (2007:41)

mengatakan: “Membaca adalah proses dimana pikiran kita

menerjemahkan lambang-lambang yang tertulis atau tercetak menjadi

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

gagasan yang ingin disampaikan penulis dan upaya untuk memahami

gagasan itu”. Jadi dengan membaca akan diperoleh informasi dari

materi tersebut. Sehingga siswa bisa memahami makna bacaan yang

tersirat dalam buku bacaannya. Jadi membaca buku sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa. Oleh karena itu

wujud aktivitas belajar siswa dapat di lihat dari rajinnya siswa perlu

membaca buku pelajaran secara berulang-ulang untuk dapat mengerti

dan memahami bahan yang sedang dipelajarinya. Dengan membaca

siswa dapat belajar lebih efektif dan efisien.

Aktivitas visual lain yang tampak dari siswa adalah melihat

media pembelajaran yang digunakan guru dan mengamati penjelasan

guru. Media yang ada di depan kelas, pasti dilihat oleh siswa. Materi

yang disampaikan akan menarik perhatian siswa dikarenakan guru

mengikutsertakan media di dalamnya, dengan demikian siswa akan

mengamati dengan seksama pula apa yang dijelaskan oleh guru di

depan.

b. Aktivitas Lisan

Aktivitas lisan adalah aktivitas yang berhubungan dengan

kegiatan seperti bercerita, tanya jawab, atau diskusi. Moh. Uzer Usman

(2001:22) mengatakan: “Aktivitas lisan (oral activities) seperti

bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi”. Kemudian Oemar

Hamalik (2003:172) mengatakan: “Aktivitas lisan berhubungan dengan

mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi saran, mengemukakan

pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi”. Selanjutnya Sardiman A.

M. (2008:101) mengatakan: “Oral Activities, yang termasuk

menyatakan pendapat, bertanya, memberi saran, mengeluarkan

pendapat, mengadakan wawancara, atau diskusi”. Jadi yang termasuk

dalam aktivitas lisan ini adalah kegiatan yang berhubungan dengan

suatu perkataan yang diucapkan lewat mulut seperti bercerita, membaca

sajak, tanya jawab, diskusi, mengajukan saran atau pendapat dan hal-

hal lain yang berhubungan dengan lisan.

Diskusi merupakan salah satu bagian dari aktivitas lisan siswa.

Melalui melalui diskusi kelompok, siswa dapat bertukar pikiran dalam

memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Kekompakan dalam

kelompok, ditambah dengan tepukan tangan dari guru karena dapat

menjawab pertanyaan dari kelompok lain dengan benar dapat semakin

meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dalam diskusi kelompok siswa

diajak dalam diskusi bukan hanya belajar bagaimana berinteraksi sosial

dan kemampuan komunikasi yang berkembang, tapi belajar untuk

mengambil jawaban/tanggapan untuk apa yang telah mereka pelajari.

Jadi melalui diskusi kelompok, siswa dapat bertukar pikiran dalam

memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Kekompakan dalam

kelompok, ditambah dengan tepukan tangan dari guru karena dapat

menjawab pertanyaan dari kelompok lain dengan benar dapat semakin

meningkatkan aktivitas belajar siswa.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Proses pembelajaran di kelas akan terasa kaku dan sunyi apabila

tidak ada proses tanya jawab. Suasana kelas akan terasa ramai jika

setelah penyampaian materi pelajaran, guru melaksanakan proses tanya

jawab di dalam kelas. Dalam tanya jawab akan ada proses bertanya dan

proses menanggapi pertanyaan yang diberikan. J.J. Hasibuan dan

Moedjiono (2009:14) mengatakan:

Dalam proses pembelajaran, proses tanya jawab memegang

peranan yang penting, sebab pertanyaan yang disusun baik

dengan teknik pengajuan yang tepat akan membangkitkan minat

dan rasa ingin tahu siswa terhadap masalah yang sedang

dibicarakan dan mengembangkan pola berpikir dan belajar aktif

siswa sebagian besar berpikir itu sendiri adalah bertanya.

Pendapat di atas menandakan bahwa proses tanya jawab besar

pengaruhnya terhadap minat dan rasa ingin tahu siswa serta dapat

mengembangkan pola berpikir aktif siswa.

c. Aktivitas Mendengarkan

Aktivitas mendengarkan adalah aktivitas yang berhubungan

dengan kegiatan seperti mendengarkan penjelasan guru atau

mendengarkan pengarahan dari guru. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Moh. Uzer Usman (2001:22) yang mengatakan bahwa

aktivitas mendengarkan (listening activities), seperti mendengarkan

penjelasan guru, mendengarkan pengarahan dari guru”. Selanjutnya

Syaiful Bahri Djamarah (2002:38) mengatakan: “Mendengarkan adalah

salah satu aktivitas belajar”. Jadi aktivitas mendengarkan lebih

mengarah pada konsentrasi mendengar setiap penjelasan guru dalam

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

proses pembelajaran, walaupun terdapat pengecualian untuk sekolah-

sekolah luar biasa yang siswanya mempunyai keterbatasan salah satu

panca indera mereka.

Sekolah-sekolah yang siswanya termasuk normal, aktivitas

mendengarkan amat diperlukan, karena setiap orang yang belajar di

sekolah pasti ada aktivitas mendengarkan. Ketika seorang guru

menggunakan metode ceramah, maka setiap siswa diharuskan

mendengarkan apa yang guru sampaikan. Menjadi pendengar yang baik

sangat di tuntut dari mereka. Memang benar bahwa mendengar terjadi

dengan sendirinya. Tapi mendengarkan adalah suatu kegiatan yang

harus dikerjakan. A.G. Lunandi (2001:30), menyebutkan beberapa

saran agar kegiatan mendengarkan dapat membawa hasil diantaranya,

yaitu:

1) Dengarkan arti yang hendak disampaikan si pembicara, bukan

kata-kata yang diucapkan.

2) Usahakan tidak memenggal pembicaraan orang dengan

jawaban atau dengan cerita lain.

3) Pandai-pandai memetik inti sari dari apa yang dikatakan orang.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas menandakan bahwa

mendengarkan amatlah penting agar kita mengetahui apa yang menjadi

pokok pembicaraan. Begitu pula halnya dengan aktivitas

mendengarkan bagi siswa. Siswa perlu mendengarkan apa inti dari

penjelasan yang disampaikan guru, tunda dahulu pertanyaan sampai

penjelasan selesai disampaikan, dan usahakan perhatian tetap terfokus

pada materi yang disampaikan.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

d. Aktivitas Menulis

Aktivitas menulis adalah aktivitas yang berhubungan dengan

kegiatan seperti mengarang, membuat makalah, membuat analisis atau

membuat resume, sebagaimana dikemukakan oleh Moh. Uzer Usman

(2001:22) mengatakan: “Aktivitas menulis (writing activities) seperti

mengarang, membuat makalah, atau membuat surat”. Oemar Hamalik

(2003:173) mengatakan: “Aktivitas menulis adalah aktivitas yang

nampak dalam bentuk menulis cerita, menulis laporan, memeriksa

karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes

dan mengisi angket”.

Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka yang dapat dikatakan

sebagai aktivitas menulis adalah kegiatan yang berhubungan dengan

kegiatan tulis menulis seperti mengarang, membuat makalah, membuat

analisis dan membuat resume.

Membuat ringkasan sebenarnya bukanlah pekerjaan yang sulit.

Belajar dengan materi yang sudah diringkas memudahkan siswa untuk

memahami dan mengerti isi dari bahan yang dipelajarinya itu. Oleh

sebab itu, untuk dapat menguasai bahan pelajaran terutama pelajaran

IPS, siswa tidak bisa hanya satu kali belajar. Pelajaran yang sudah

didapat harus terus diulang untuk dapat mengulang pelajaran dengan

tepat siswa harus mengerti dan memahami materi yang sudah

dipelajari. Dengan pemahaman dan pengulangan siswa akan mengingat

lebih banyak materi pelajaran dan ingatannya itu akan bertahan lebih

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

lama, sehingga pelajaran yang didapatnya atau dipahaminya bukan

hanya pelajaran-pelajaran baru tetapi pelajaran-pelajaran yang lama

juga dapat dipahaminya dengan lebih efektif.

Aktivitas menyimpulkan merupakan salah satu kegiatan penting

dalam proses belajar di kelas. Dengan memperhatikan kesimpulan yang

dibuat siswa dapat diketahui sejauh mana siswa telah memahami

materi-materi yang diberikan.

C. Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar penilaian sangat diperlukan, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui sampai di mana kemampuan atau prestasi

yang dimiliki siswa setelah siswa mengikuti pelajaran. Sejak manusia

melakukan usaha mendidik anak-anaknya tentunya mereka telah melakukan

usaha menilai hasil-hasil usaha mereka dalam mendidik anak tersebut

walaupun dalam bentuk yang sederhana.

Penilaian dalam kegiatan belajar mengajar itu terletak keputusan yang

didasarkan atas nilai. Dengan demikian kegiatan penilaian di sekolah

keberadaannya dianggap mutlak, sebab dengan adanya penilaian ini dapat

diketahui perkembangan siswa dalam menerima ilmu pengetahuan. Dari

penilaian ini diperoleh hasil yang dicapai dalam belajarnya atau prestasi

belajar.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai ( dari yang telah

dilakukan ) atau dikerjakan ( Depdikbud: 1990:700 ). Prestasi adalah segala

pekerjaan yang telah selesai, juga merupakan suatu hasil pekerjaan ( nilai )

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

dalam mengerjakan sesuatu sesuai dengan kemampuannya. Ditinjau dari

sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu

obyek ( Nana Sujana : 1989 : 3 ). Untuk dapat menentukan nilai suatu obyek

diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dari pengertian tersebut juga dapat

dikatakan bahwa ciri-ciri penilaian adalah adanya obyek yang dinilai dan

adanya kriteria sebagai dasar untuk membandingkan antara kenyataan dengan

kriteria tersebut. Lebih khusus lagi yaitu dalam proses belajar mengajar,

Nana Sujana mendefinisikan bahwa " Penilaian hasil belajar adalah proses

memberikan nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan

kriteria tertentu" ( Nana Sujana: 1989: 3 ). Pengertian tersebut

mengisyaratkan bahwa obyek yang dinilai adalah hasil belajar siswa. Hasil

belajar siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku siswa yang

diinginkan yang mencakup bidang pengetahuan, sikap dan ketrampilan.

Sejalan dengan pengertian tersebut, maka Nana Sujana ( 1989 : 3 - 4 ),

mengemukakan fungsi penilaian sebagai berikut :

a. Sebagai alat untuk mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan

instruksional. Dengan fungsi ini maka penilaian harus mengacu

kepada rumusan-rumusan tujuan instruksional.

b. Sebagai umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.

Perbaikan mungkin dilakukan dalam hal tujuan instruksional,

kegiatan belajar siswa, dan sebagainya.

c. Sebagai dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa

pada orang tua wali dalam laporan itulah dikemukakan kemampuan

dan kecakapan belajar siswa dalam bentuk nilai-nilai prestasi belajar

yang dicapai siswa.

Prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang

dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh anak dalam periode tertentu.

Untuk memperoleh prestasi belajar yang merupakan cerminan dari usahanya,

maka diperlukan waktu untuk mendapatkanya.

Dari pengertian di atas , maka yang dimaksud prestasi belajar IPS adalah

tingkat penguasaan pelajaran IPS yang dicapai oleh siswa di dalam mengikuti

proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.

Untuk mengetahui prestasi belajar IPS tersebut, maka perlu diadakan

penilaian, baik berupa angka, huruf maupun kalimat yang terdapat dalam

raport. Nilai-nilai yang berada dalam nilai raport tersebut merupakan nilai

akhir atau nilai rata-rata siswa yang didapatkan dari nilai ulangan harian, nilai

tugas dan nilai tes sumatif.

Dari gambaran tersebut di atas dapat diambil pengertian bahwa untuk

mengetahui prestasi belajar siswa dalam penelitian ini dapat diketahui dari

nilai post tes siswa SD Muhammadiyah Kecamatan Wates tahun ajaran

2012/2013 yang di jadikan sebagai sampel penelitian.

D. Penelitian Yang Relevan

1. Resti Tri Retno Wulan. 2009. Hubungan Antara Pola Penguatan Guru

dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Seni Budaya Bidang Seni Tari

pada Siswa Kelas VII di SMP Negeri 2 Kepanjen. Skripsi, Jurusan Seni dan

Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang

Hipotesis yang diambil dalam penelitian ini adalah ada hubungan positif

yang signifikan antara pola penguatan dengan prestasi belajar siswa kelas

VII di SMP Negeri 2 Kepanjen.

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Ha diterima, yaitu karena ada

hubungan positif yang signifikan antara pola penguatan dengan prestasi

belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 2 Kepanjen. Berdasarkan analisis

data dengan menggunakan analisis korelasi, diperoleh r hitung (0,833) > r

table (0,178) maka Ho ditolak dan Ha diterima Artinya ada hubungan positif

antara variable pola penguatan dengan prestasi belajar.

2. Siti Munawaroh.2011. Pengaruh Aktivitas Belajar dan Partisipasi Siswa

dalam Kegiatan OSIS terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada SMP N 2

Penawangan Tahun ajaran 2010/2011, Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

Kesimpulan penelitian ini adalah Aktivitas belajar berpengaruh positif dan

signifikan terhadap prestasi belajar. Berdasarkan analisis diperoleh t hitung>

t tabel, yaitu 3,023>2,052 dan nilai probabilitas signifikansi < 0,05

Kedua penelitian tersebut di atas memiliki relevansi dengan penelitian

yang ditulis oleh peneliti, yaitu menulis mengenai penguatan dan aktivitas

belajar serta prestasi belajar. Dalam penelitian Resti Tri Retno Wulan memiliki

relevansi variabel mengenai hubungan antara penguatan dan prestasi belajar.

Dalam penelitian Siti Munawaroh memiliki relevansi variabel penelitian, yaitu

aktivitas belajar dan prestasi belajar, tetapi dalam penelitian tersebut mencari

pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar.

E. Kerangka Berpikir

1. Penguatan dalam pembelajaran IPS akan mempengaruhi prestasi belajar IPS

dari siswa yang bersangkutan. Banyak siswa yang telah belajar dengan giat,

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

tetapi belum memberikan hasil yang memuaskan , maka untuk mengetahui

salah satu penyebabnya dapat ditinjau dari pemberian penguatan terhadap anak

didik.

2. Aktivitas belajar siswa yang baik dalam pembelajaran IPS yang

menyangkut pengetahuan, waktu belajar dengan tertib, membaca dan

membuat catatan dengan baik, mengulangi materi pelajaran yang telah

disampaikan di sekolah, konsentrasi belajar dengan baik, serta mengerjakan

tugas dan mengikuti ujian dengan sebaik-baiknya. Dengan aktivitas belajar

siswa yamg semakin baik, maka akan meningkatkan dalam pencapaian

prestasi belajar siswa pada pelajaran IPS.

3. Atas dasar pemikiran di atas, maka diperkirakan bahwa semakin baik

pemberian penguatan terhadap siswa dan aktivitas belajar siswa akan

semakin baik pula prestasi belajar IPS yang dicapainya.

Diagram kerangka berpikir :

Penguatan, dengan aspek:

1. Verbal

2. Non verbal

prestasi Belajar IPS Aktivitas belajar, dengan

aspek:

1. Aktivitas visual

2. Aktivitas Lisan

3. Aktivitas

Mendengarkan

4. Aktivitas Menulis

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian

ini adalah :

1. Adanya hubungan yang positif antara penguatan terhadap siswa dengan

prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan

Wates tahun ajaran 2012/2013

2. Adanya hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan prestasi

belajar IPS pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan Wates

tahun ajaran 2012/2013

3. Adanya hubungan yang positif antara penguatan terhadap siswa dan

aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD

Muhammadiyah Kecamatan Wates tahun ajaran 2012/2013

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan pada SD Muhammadiyah di Kecamatan Wates,

Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta. Alasan mengambil SD

Muhammadiyah sebagai obyek penelitian karena dalam satu kecamatan

SD Muhammadiyah tidak terlalu banyak seperti halnya SD negeri, hal

tersebut juga sebagai salah satu pertimbangan untuk menentukan SD

Muhammadiyah sebagai objek penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada semester satu tahun ajaran 2012/2013.

Tabel 3.1. waktu penelitian:

Kegiatan

penelitian

Bulan

Mei

„12

Juni

„12

Juli

„12

Agust

„12

Sept

„12

Okt

„12

Nop

„12

Des

„12

Menyusun

Proposal √ √

Seminar

Proposal

Menyusun

Instrumen

Uji Coba

Instrumen

Pengumpulan

Data

√ √

Analisis Data √

Laporan

Penelitian

√ √

29

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

B. Metode Penelitian

Dalam upaya untuk menjawab pertanyaan sebuah penelitian

diperlukan metode yang sesuai dengan masalah dan tujuan. Menurut

Hadari Nawawi (2007:65) bahwa “Metode pada dasarnya berarti cara yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan”. Berdasarkan pendapat ahli tersebut,

dapat dikatakan bahwa metode merupakan suatu cara atau strategi yang

dipergunakan untuk memecahkan suatu masalah demi tercapainya tujuan

yang diinginkan.

Selanjutnya dalam Hadari Nawawi (2007:66-88) terdapat metode

dalam penelitian ilmiah. Metode tersebut adalah: “Metode Deskriptif,

Metode Eksperimen, Metode Historis dan Dokumenter serta Filosofis”.

Metode yang dapat digunakan oleh seorang peneliti harus tepat dan sesuai

dengan masalah yang akan diteliti, untuk menghindari berbagai macam hal

yang dapat menghambat dalam memperoleh data yang akurat.

Adapun metode yang dianggap tepat dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif. Metode deskriptif adalah penelitian deskriptif

dilakukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan objek

permasalahan dan pembahasan. Dengan demikian metode deskriptif

merupakan cara yang dipergunakan untuk memecahkan permasalahan

dalam penelitian, guna menggambarkan masalah atau keadaan dalam

penelitian. Penelitian ini bertujuan menggambarkan keadaan sebenarnya

mengenai hubungan antara hubungan antara variabel yang satu dengan

variabel yang lain atau lebih dari 2 variabel.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

penelitian korelasional, yaitu merupakan bagian dari penelitian ex

postfacto untuk mencari hubungan antar variabel tanpa ada upaya untuk

memengaruhi atau memanipulasi variabel. Penelitian ini termasuk

deskriptif korelasional untuk menemukan ada atau tidak hubungan antara

variabel, apabila ada hubungannya maka berapa besar hubungan tersebut.

Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara penguatan terhadap

siswa dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS di Sekolah Dasar

Muhammadiyah pada semester pertama (semester ganjil) di Kecamatan

Wates tahun ajaran 2012/2013

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Sugiyono (2011 : 3) mengatakan bahwa “Variabel penelitian adalah

suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya ”. Suharsimi Arikunto (2004: 91)

mengatakan "Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi

titik sasaran suatu pengamatan dalam penelitian". Berdasarkan

pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa variabel penelitian itu

meliputi faktor - faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang

diteliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Dalam penelitian ini terdapat variabel bebas dan variabel terikat.

Restu Kartiko Widi (2010) : 164) mengartikan : “ variabel bebas

adalah suatu penyebab yang bertanggung jawab membawa

perubahan dalam suatu fenomena atau situasi”. Sedangkan Nana

Sudjana (1987:10) mengatakan: “ variabel bebas adalah variabel

penyebab atau variabel operasional yang mempengaruhi variabel

lain ”. dari pendapat tersebut maka dalam penelitian ini dapat

disimpulkan bahwa variabel bebas adalah merupakan variabel yang

dapat mempengaruhi variabel terikat.

Sebagaimana halnya dengan variabel bebas, maka dalam

penelitian ini ada variabel terikat. Restu Kartiko Widi (2010:164)

mengatakan :” variabel terikat adalah dampak atau hasil yang

diperoleh akibat adanya perubahan dari variabel bebas”. Variabel

terikat adalah variabel yang ada atau munculnya ditentukan atau di

pengaruhi oleh variabel bebas (Zuldafrial, 2010 : 15). Dari definisi

tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa variabel terikat adalah

merupakan variabel yang muncul atau dipengaruhi adanya variabel bebas.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional berfungsi menjelaskan variabel penelitian

menjadi gejala - gejala yang akan diungkapkan dalam penelitian sehingga

dapat diukur. Adapun variabel penelitian yang didefinisikan secara

operasional adalah:

Page 47: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

a. Variabel bebas (X1 dan X2)

(X1) : Penguatan terhadap siswa

Penguatan adalah kemampuan dalam memberikan respon positif

terhadap suatu tingkah laku siswa yang memungkinkan siswa

mengulangi tingkah laku tersebut. Memberikan penguatan meliputi 2

(dua) komponen yaitu:

1) Penguatan verbal

Penguatan verbal adalah penguatan yang diberikan dalam bentuk

lisan berupa kata-kata / kalimat pujian atau dukungan.

2) Penguatan non verbal

Penguatan non verbal adalah penguatan yang diberikan melalui

bahasa tubuh, misalnya: mimik wajah, gerakan badan, sentuhan,

maupun komentar pada buku siswa.

(X2) : Aktivitas Belajar

Adapun yang dimaksud dengan aktivitas belajar siswa dalam

pembelajaran di dalam penelitian ini adalah jenis-jenis aktivitas belajar

yang dilakukan siswa dalam pembelajaran. Bentuk-bentuk aktivitas

belajar tersebut dapat berupa: membaca, mendengarkan penjelasan

guru, mencatat serta mengungkapkan pendapat maupun bertanya.

b. Variabel terikat (Y) : Prestasi Belajar

Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini

adalah prestasi belajar. Prestasi belajar diartikan sebagai tingkat

keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran IPS di

Page 48: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

sekolah, yang dinyatakan dengan skor dari nilai dari test akhir pada

mata pelajaran IPS, dalam hal ini adalah nilai tes setelah pelajaran

selesai dari siswa yang diteliti.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Setelah variabel dirumuskan, maka perlu ditetapkan populasi sebagai

sumber data penelitian. Menurut Hadari Nawawi (2007:150) berpendapat

populasi adalah ”Keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes

atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu di dalam suatu penelitian”. Selanjutnya Urai Husna Asmara

(2002:2) “Populasi adalah keseluruhan nilai sumber data yang mungkin

diperoleh dari hasil perhitungan atau pengukuran, baik bersifat kuantitatif

dan karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan

jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”

Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa

populasi adalah keseluruhan objek penelitian sebagai sumber data yang

memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V semester

pertama (ganjil) di SD Muhammadiyah Kecamatan Wates Tahun Ajaran

2012 / 2013

Page 49: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang di ambil dengan cara

tertentu. Menurut Hadari Nawawi (2007:152-153) “Sampel adalah bagian

dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu

penelitian”. Menurut Sutrisno Hadi (1986 : 256) “Sampel dalam suatu

penelitian adalah sebagian dari sarana penelitian atau individu yang

diselidiki. Sampel harus benar-benar mewakili populasi supaya

kesimpulan-kesimpulan yang diperoleh dari sampel tetap berlaku untuk

seluruh populasi penelitian”.

Berdasarkan pernyataan di atas Suharsimi Arikunto (1987 : 108)

mengatakan bahwa “apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih baik

diambil semua dan merupakan penelitian populasi. Tapi jika jumlahnya

lebih besar dari 100 maka diantara 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih”.

Memandang jumlah populasi beberapa Sekolah Dasar, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampelnya adalah

teknik Cluster Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel bukan secara

random individual, tetapi random secara kelompok. Maka dalam penelitian

ini terpilih dua Sekolah Dasar yang dijadikan sampel penelitian.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian selain diperlukan metode dan bentuk

penelitian yang tepat, maka diperlukan teknik dan alat pengumpulan data

yang tepat. Selain itu kemampuan dan kecermatan sebuah penelitian

Page 50: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

memilih teknik dan alat pengumpulan data yang tepat sangat berpengaruh

pada obyektivitas hasil penelitian. Untuk memperoleh data yang obyektif

agar dapat memecahkan masalah dalam penelitian ini maka diperlukan

teknik pengumpulan data yang tepat.

Menurut Hadari Nawawi (2007:100-101) menyatakan ada 6 macam

teknik penelitian sebagai alat pengumpulan data yaitu:

1. Teknik observasi langsung

2. Teknik observasi tidak langsung

3. Teknik komunikasi langsung

4. Teknik komunikasi tidak langsung

5. Teknik pengukuran

6. Teknik studi dokumenter

Berdasarkan pendapat di atas dan memperhatikan jenis data yang

akan dikumpulkan, maka teknik pengumpul data diperlukan adalah:

a. Teknik komunikasi tidak langsung

Menurut Hadari Nawawi (2007:101) mengatakan “teknik ini

adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan mengadakan

hubungan tidak langsung atau dengan perantaraan alat, baik berupa alat

yang sudah tersedia maupun alat khusus yang dibuat untuk keperluan

itu”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti dalam pengumpulan

data penelitian dengan menggunakan perantara instrumen, yaitu angket

atau kuesioner.

b. Teknik studi dokumenter

Teknik Studi dokumenter ini digunakan untuk mendapatkan data

tentang prestasi belajar IPS. Data prestasi belajar IPS diambil dari nilai

Page 51: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

post test siswa yang diteliti, yaitu nilai ulangan dari materi pelajaran

IPS yang di sampaikan dalam proses belajar mengajar dengan bentuk

soal pilihan ganda.

2. Alat Pengumpul Data

Untuk mendapatkan data tentang penguatan dan aktivitas belajar,

maka digunakan instrumen berupa angket atau kuesioner. Instrumen yang

digunakan adalah bentuk kuesioner langsung dan tertutup. Kuesioner

langsung yaitu kuesioner yang langsung diberikan kepada responden yang

dikenainya, tanpa perantara ( Bimo Walgito:1991:37 ).

Sedangkan kuesioner tertutup merupakan kuesioner dengan

pertanyaan yang bentuknya tertutup yaitu responden tinggal memilih

jawaban alternatif yang telah disediakan ( Bimo Walgito: 1991: 36 ).

Langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut:

a. Menjabarkan variabel ke dalam indikator maupun sub indikator bila

memungkinkan.

b. Menyusun tabel kisi-kisi pembuatan instrumen berdasarkan indikator-

indikator yang telah dirumuskan.

c. Menjabarkan indikator maupun sub indikator ke dalam butir-butir

angket.

d. Menyusun angket yang terdiri dari pembuatan petunjuk pengisian

angket dan butir-butir angket.

Kuesioner merupakan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

Page 52: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

pribadinya, atau hal-hal lain yang ia ketahui ( Suharsimi: 1993: 124 ).

Metode angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang penguatan

dan aktivitas belajar siswa. Pernyataan-pernyataan dalam angket ini selalu

diikuti oleh lima alternatif jawaban. Pada item (butir) positif untuk

masing-masing alternatif jawaban memiliki skor sebagai berikut :

Nilai 5 untuk alternatif : Sangat Sesuai ( SS )

Nilai 4 untuk alternatif : Sesuai ( S )

Nilai 3 untuk alternatif : Ragu-ragu ( R )

Nilai 2 untuk alternatif : Tidak Sesuai ( TS )

Nilai 1 untuk alternatif : Sangat Tidak Sesuai ( STS )

Pada item ( butir ) negatif , skor untuk masing-masing jawaban adalah :

Nilai 5 untuk alternatif : Sangat Tidak Sesuai ( STS )

Nilai 4 untuk alternatif : Tidak Sesuai ( TS )

Nilai 3 untuk alternatif : Ragu-ragu ( R )

Nilai 2 untuk alternatif : Sesuai ( S )

Nilai 1 untuk alternatif : Sangat Sesuai ( SS )

Berkaitan dengan alat pengumpul data prestasi belajar IPS, maka

alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes hasil belajar atau post

tes. Tes di berikan setelah siswa mengikuti proses belajar, hal ini

dimaksudkan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Sehubungan dengan

hal tersebut maka alat pengumpul data untuk tes hasil belajar

menggunakan tes tertulis (tes objektif) dengan bentuk soal pilihan ganda.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

F. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen sangat diperlukan di dalam suatu penelitian untuk

mengetahui apakah instrumen tersebut sudah layak digunakan dalam

penelitian atau tidak. Apalagi kalau instrumen tersebut merupakan instrumen

yang belum baku atau belum standard, dalam artian instrumen tersebut buatan

peneliti. Salah satu cara untuk mengadakan perbaikan instrumen penelitian

agar diperoleh alat ukur yang baik, yaitu dengan melakukan konsultasi

dengan dosen pembimbing. Sehubungan dengan itu instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel (

Suharsimi: 1993: 135 ).

1. Tingkat Kesukaran

Indeks kesukaran soal adalah perbandingan antara yang bisa

menjawab dengan benar dan banyaknya penjawab soal. Menurut

Saifuddin Azwar (2011:134) bahwa”taraf kesukaran suatu aitem

dinyatakan oleh suatu indeks yang dinamakan Indeks Kesukaran Aitem

dan disimbolkan oleh huruf p”. Secara teori dikatakan bahwa p

sebenarnya merupakan probabilitas empirik untuk lulus item tertentu bagi

suatu kelompok siswa. Formulasi indeks kesukaran aitem yaitu:

P = n i/ N

P = indeks kesukaran aitem

n i= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

N = banyaknya siswa yang menjawab soal

Indeks tingkat kesukaran dapat ditentukan dengan menghitung suatu soal

Page 54: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

yang dikerjakan dengan benar semua, sebagian benar atau semuanya salah

oleh siswa. Apabila semua dalam satu kelas siswa dapat menjawab

dengan benar, berarti soal tersebut mudah dan bila dalam satu kelas siswa

menjawab salah bahkan hampir semuanya salah berarti soal tersebut

tergolong dalam soal yang sukar.

2. Daya Beda

Daya beda di sebut juga indeks daya diskriminasi, menurut

Saifuddin Azwar (2011:137), bahwa” daya deskriminasi aitem adalah

kemampuan aitem dalam membedakan antara siswa yang mempunyai

kemampuan tinggi dan siswa yang mempunyai kemampuan rendah (yang

diwakili oleh kelompok rendah atau tinggi)”. Dalam satu kelompok siswa

kemampuan rendah tidak mampu menjawab dengan benar dengan jumlah

besar dalam kelompoknya, sedangkan dalam kelompok tinggi mampu

menjawab sebagian besar benar maka akan semakin besar daya

deskriminasinya. Rumus dalam daya pembeda yaitu :

D = n Ti/NT-n Ri/NR

Maka untuk menghitung dengan rumus tersebut di atas nilai siswa

dibagi menjadi kelompok dengan skor rendah dan skor tinggi. Hitungan

dengan daya beda yang sangat kecil berarti daya beda tidak berlaku

dengan baik, maka daya beda dengan angka di bawah 0,2 sebaiknya soal

tersebut tidak digunakan. Untuk lebih memastikan soal tersebut

digunakan atau tidak digunakan dalam suatu penelitian, maka dapat di

pastikan dengan uji validitas dan reliabilitas soal.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

3. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila

mampu mengukur apa yang diinginkan atau dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat.

Analisis validitas yang digunakan adalah analisis butir, yaitu

menghitung korelasi antara skor-skor yang ada pada setiap butir yang

dimaksud dengan skor total. Instrumen tersebut dikatakan mempunyai

validitas yang tinggi apabila setiap butir pernyataan mempunyai daya

dukung yang tinggi terhadap skor total instrumen.

Dalam menghitung validitas setiap item angket digunakan rumus

korelasi product moment , yaitu :

2222 )()()()(

))(()(

YYNXXN

YXXYNrXY

Di mana :

r XY = koefisien korelasi suatu butir ( item ).

N = Cacah subyek

X = Skor butir nomor tertentu

Y = Skor total ( Sugiyono: 2010: 228 ).

Bila koefisien korelasi sama dengan 0,3 atau lebih (paling kecil 0,3),

maka instrumen dinyatakan valid (Sugiyono:2011:134). Setelah diperoleh

harga koefisien korelasi, kemudian dikonsultasikan dengan harga r

minimal 0,3. Apabila diperoleh rXY > 0,3, maka dikatakan item

pernyataan tersebut valid dan dipakai dalam penelitian. Tapi sebaliknya

jika harga rXY < 0,3, maka item pernyataan tersebut tidak valid dan tidak

Page 56: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

dipakai dalam penelitian. Untuk butir soal yang di nyatakan valid maka di

uji dengan uji reliabelitas.

4. Uji Reliabelitas

Reliabelitas adalah ketepatan atau ketelitian suatu alat ukur. Suatu

alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut dapat dipercaya.

Mengenai reliabelitas yang dimaksud pada prinsipnya menunjukkan sejauh

mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda

bila dilakukan kembali untuk mengukur subyek yang berlainan.

Uji reliabelitas angket menggunakan rumus alpha, karena skor butir

instrumen ini bukan 0 dan 1. Rumus alpha digunakan untuk mencari

reliabelitas instrumen yang skornya bukan 0 dan 1. Adapun rumus

alpha tersebut adalah :

r11 = k 1 - 2b

(k-1) 2t

Dengan keterangan :

r 11 = reliabelitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau soal

b2 = jumlah varians butir

t2 = varians total ( Suharsimi: 1990: 236 ).

Perhitungan harga koefisien reliabelitas itu akan menentukan

instrumen tersebut reliabel atau tidak reliabel untuk penelitian pada

sampel atau populasi lainnya.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Pra Syarat

a. Normalitas

Uji normalitas data dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat.

Penggunaan statistik parametris mensyaratkan data setiap variabel yang

akan di analisis harus berdistribusi normal, maka sebelum pengujian

hipotesis perlu dilakukan pengujian normalitas data(Sugiyono:2011:172).

Data yang berdistribusi normal adalah data yang bila di uji

normalitasnya, maka angka chi kuadrat lebih kecil dari chi kuadrat tabel.

Apabila chi kuadrat hitung lebih besar, maka data berdistribusi tidak

normal. Dalam uji normalitas maka data setelah di rangkum kemudian

menentukan interval kelas serta panjang kelas, menghitung frekuensi

harapan.

b. Linieritas

Uji prasyarat setelah uji normalitas adalah uji linearitas dengan

menggunakan rumus regresi sederhana. Regresi sederhana didasarkan

pada hubungan fungsional maupun kausal satu variabel independen

dengan satu variabel dependen.

Ŷ = a + bX

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas

terhadap variabel terikat linear. Manfaat analisis regresi untuk membuat

keputusan naik atau menurun variabel dependen dapat dilakukan melalui

peningkatan independen.

Page 58: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

2. Uji Hipotesis

Berkaitan dengan bentuk penelitian ini menggunakan bentuk penelitian

hubungan (interelationship studies). Maka penelitian ini merupakan

penelitian korelasi, yaitu suatu usaha untuk mencari hubungan antara variabel

bebas (X1), (X2) dengan variabel terikat (Y). Untuk Menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis 1 dan 2 dengan menggunakan perhitungan

statistik, yaitu menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut:

2222 )()()()(

))(()(

YYNXXN

YXXYNrXY

Keterangan:

rXY = Koefisien Korelasi

∑X = Jumlah skor variabel X

∑Y = Jumlah skor variabel Y

∑XY = Hasil skor variabel X dengan Y

N = Jumlah sampel

Tabel 3.2. Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

(sugiyono:2011:184)

Page 59: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Hasil dari koefisien korelasi (rXY) kemudian di konsultasikan dengan

ketentuan untuk mengetahui berapa kekuatan interpretasi koefisien

hubungan tersebut seperti pada tabel 3.2 tersebut di atas. Untuk

menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang ketiga dengan

menggunakan regresi ganda.

Ŷ = b₀ + b₁X₁ + b₂X₂

Page 60: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB IV

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data

Sebelum melaksanakan penelitian ke lapangan, terlebih dahulu

melakukan persiapan penelitian agar dapat terlaksana sesuai dengan tujuan

yang diharapkan. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan menemukan subjek

penelitian sesuai dengan jumlah yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaan

penelitian ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Perizinan penelitian

Sebagai salah satu rekomendasi terlaksananya penelitian secara

institusi, maka dikeluarkan surat permohonan survey penelitian dengan

nomor 3421/UN27.10.1.10/PP/12 tertanggal 17 juli 2012 yang ditujukan

kepada Kepala Sekolah SD Muhammadiyah. Berdasarkan surat

permohonan tersebut, maka peneliti melakukan observasi juga penelitian

di sekolah yang akan digunakan sebagai objek penelitian.

2. Menyusun Instrumen Penelitian

a. Menyusun kisi-kisi angket

Sebelum menyusun dan menentukan butir-butir soal pernyataan

untuk angket dan tes prestasi belajar, maka terlebih dahulu dibuat kisi-

kisi angket dan tes prestasi belajar berdasarkan variabel dan aspek-

aspek yang akan diteliti. Selengkapnya terdapat pada lampiran 1 dan 3.

46

Page 61: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

b. Menyusun butir-butir pertanyaan

Berdasarkan kisi-kisi angket yang telah dibuat kemudian disusun

butir-butir pernyataan yang digunakan untuk mengukur mengetahui

secara jelas tentang hubungan antara penguatan terhadap siswa dan

aktivitas belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS. Dalam

penelitian ini, angket yang digunakan untuk variabel penguatan

terhadap siswa berupa pernyataan dan setiap pernyataan memiliki 5

(lima) pilihan jawaban. Sedangkan untuk variabel aktivitas belajar juga

berupa pernyataan dengan pilihan jawaban 5 (lima) pada setiap butir

pernyataan. Selengkapnya terdapat pada lampiran 2 dan 4. Kemudian

disusun butir - butir pertanyaan yang digunakan untuk mengukur

tingkat prestasi belajar IPS. Dalam penelitian ini, tes pretasi belajar

yang digunakan butir soal pilihan ganda, dan setiap soal memiliki 3

pilihan jawaban. Selengkapnya terdapat pada lampiran 5.

Angket penguatan terhadap siswa dan aktivitas belajar yang telah

disusun kemudian diujicobakan kepada siswa di luar siswa sampel

penelitian di sekolah lain sebanyak 30 siswa. Hasil dari ujicoba

tersebut ada beberapa pernyataan dan soal yang tidak valid dan tidak

reliabel, maka bagian pernyataan dan soal tersebut tidak digunakan

dalam penelitian.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabelitas angket penguatan

tersebut, maka ada beberapa butir angket penguatan yang tidak valid,

yaitu pernyataan no. 2, 7, 12, 17 dan 30. Kelima butir tersebut tidak

Page 62: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

dapat di gunakan dalam penelitian, sehingga hanya 25 butir yang

dapat digunakan untuk penelitian. Hasil selengkapnya terdapat pada

lampiran 9 dan 10. Angka penghitungan reliabelitasnya adalah

0,911. Hasil penghitungan uji validitas yang memenuhi syarat adalah

dengan hasil r hitung minimal 0,3. Angka r hitung yang lebih besar

dari 0,3 maka 25 butir instrumen penguatan dapat digunakan sebagai

alat untuk penelitian.

Hasil perhitungan dari uji validitas dan reliabelitas angket aktivitas

belajar , maka ada beberapa butir angket yang tidak valid, yaitu no. 3,

6, 13, 17, 20 dan 24. Keenam butir tersebut tidak dapat di gunakan

dalam penelitian. Angka reliabelitas yang diperoleh adalah 0,894,

sedangkan dalam penghitungan angka validitas yang memenuhi

syarat dengan angka r hitung minimal 0,3, sehingga 24 butir

pernyataan angket aktivitas belajar dapat digunakan untuk penelitian.

Hasil selengkapnya terdapat pada lampiran 11 dan 12.

Soal tes prestasi belajar di uji cobakan kepada responden sebanyak

34 siswa. Soal tersebut sebelum diuji dengan validitas dan reliabilitas,

maka harus ditentukan tingkat kesukaran (P) dan daya beda (D).

Setelah ditentukan tingkat kesukaran dan daya beda maka dapat di

ketahui soal yang mudah, sedang dan sukar dikerjakan oleh siswa

secara menyeluruh dari sampel. Serta dapat mengetahui daya beda

soal antara siswa yang dapat mengerjakan soal dengan siswa yang

tidak mampu mengerjakan soal tersebut. Soal tes yang memiliki daya

Page 63: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

beda kurang dari 0,2 (dalam kategori jelek/buruk) tidak digunakan

dalam penelitian. Hasil selengkapnya terdapat dalam lampiran 13.

Selanjutnya soal tes prestasi di uji validitas dan reliabelitas dengan

tujuan untuk memastikan soal yang bisa digunakan untuk penelitian

selanjutnya.

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabelitas tersebut, maka ada

beberapa soal yang tidak valid, yaitu no. 1, 11, 13, 24 dan 25. Kelima

soal tersebut tidak dapat di gunakan dalam penelitian, sehingga hanya

20 soal yang dapat digunakan untuk penelitian. Soal sejumlah 20 soal

kemudian diuji reliabilitas dengan teknik belah dua yang dianalisis

dengan rumus Spearman Brown. Hasil selengkapnya terdapat pada

lampiran 14. Untuk itu maka 20 butir instrumen di bagi menjadi dua

bagian, yaitu 10 soal dengan nomor ganjil dan 10 soal dengan nomor

genap. Dari korelasi kedua belah tersebut kemudian dihitung dengan

formula Spearman Brown sehingga mendapatkan angka 0,834,

sehingga soal tersebut dapat digunakan untuk penelitian. Hasil

selengkapnya terdapat pada lampiran 15.

3. Data Penguatan

Penghitungan dengan statistik terhadap skor angket penguatan dari

sampel di SD Muhammadiyah sejumlah 60 siswa kelas V Kecamatan

Wates Kabupaten Kulon Progo diperoleh skor terendah 71, skor tertinggi

107, mean 92,15; median 93 dan modusnya 94, distribusi skor penguatan

terdapat pada tabel berikut.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Penguatan

Interval Frekuensi Prosentase

71 - 76 – 2 3,33%

77 - 82

9 15%

83 – 88

10 16,67%

89 – 94

15 25%

95 – 100

11 18,33%

101–106

12 20%

107–112

1 1,67%

Total

60 100%

Gambar 4.1 Histogram Frekuensi skor Penguatan

0

2

4

6

8

10

12

14

16

71-76 77-82 83-88 89-94 95-100 101-106 107-112

Page 65: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

4. Data Aktivitas

Penghitungan dengan statistik terhadap skor angket aktifitas dari

sampel di SD Muhammadiyah sejumlah 60 siswa kelas V Kecamatan

Wates Kabupaten Kulon Progo diperoleh skor terendah 74, skor tertinggi

107, mean 88,933 median 89 dan modus 89, distribusi skor aktifitas

terdapat pada tabel berikut.

Tabel 4.2. Distribusi Frequensi skor Aktifitas

Interval Frekuensi Prosentase

74 - 78 3 5%

79 – 83 12 20%

84 – 88 12 20%

89 – 93 17 28,33%

94 – 98 9 15%

99 – 103 5 8,33%

104 – 109 2 3,34%

Total

60 100%

Page 66: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Gambar 4.2 Histogram Frekuensi skor Aktivitas Belajar

5. Data Prestasi

Penghitungan dengan statistik terhadap skor prestasi belajar dari

sampel di SD Muhammadiyah sejumlah 60 siswa kelas V Kecamatan

Wates Kabupaten Kulon Progo diperoleh skor terendah 60, skor tertinggi

90, mean 74,167 median 75 dan modus 70 dan 75, distribusi skor

penguatan terdapat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Distribusi Frequensi Skor Tes prestasi

Interval Frekuensi Prosentase

60 - 64 3 5%

65 – 69 7 11,67%

70 – 74 16 26,67%

75 – 79 15 25%

80 – 84 11 18,33%

85 – 89 6 10%

90 – 94 2 3,33%

Total

60 100%

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

74-78 79-83 84-88 89-93 94-98 99-103 104-109

Page 67: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

Gambar 4.3 Histogram Frekuensi skor Prestasi Belajar Siswa

B. Uji Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Uji prasyarat sebelum data dianalisis salah satunya yaitu dengan uji

normalitas. Pengujian normalitas dilakukan terhadap ketiga data variabel,

yaitu penguatan, aktifitas dan prerstasi belajar. Pengujian normalitas

dengan menggunakan Chi Kuadrat dengan cara merangkum data seluruh

variabel, menentukan jumlah kelas, panjang kelas dan menyusunya dalam

tabel distribusi frekuensi. Menghitung frekuensi harapan kemudian

menghitung menjadi harga Chi Kuadrat. Dari perhitungan tersebut maka

ketiga variabel tersebut kemudian di bandingkan dengan harga Chi

Kuadrat table dengan taraf signifikansi 1%, apabila Chi Kuadrat hitung

lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel maka data tersebut berdistribusi normal

seperti terangkum dalam tabel berikut.

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

60-64 65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94

Page 68: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas

Variabel Chi Kuadrat Hitung Chi Kuadrat Tabel Keterangan

Penguatan 13,046 16,812 Normal

Aktifitas 15,317 16,812 Normal

Prestasi 7,780 16,812 Normal

Berdasarkan uji normalitas terhadap data ketiga variabel data tersebut

dinyatakan berdistribusi normal. Hasil uji normalitas selengkapnya

terdapat pada lampiran 21.

2. Uji Linearitas

Uji persyaratan yang kedua setelah uji normalitas yaitu uji linearitas.

Dalam penelitian ini menggunakan regresi sederhana untuk mengetahui

variabel bebas dan variabel terikat berbentuk linear. Hubungan antara

variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan linear apabila uji linearitas

yang diperoleh dari proses hitungan statistik lebih kecil dari nilai dalam

tabel F.

Tabel. 4.5. Hasil Uji Linearitas

Hubungan F Hitung F Tabel Keterangan

Penguatan dengan Prestasi Belajar 0.731 1.65 Linear

Aktifitas dengan Prestasi Belajar 0.643 1.66 Linear

Page 69: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa uji linearitas hubungan

penguatan terhadap siswa dengan prestasi belajar dan hubungan aktifitas

belajar dengan prestasi belajar menghasilkan nilai hitung Fhitung lebih

kecil dari F tabel. Dengan demikian hubungan antara masing-masing

variabel bebas dan terikat dinyatakan linear. Hasil uji linearitas

selengkapnya terdapat pada lampiran 22 dan 23.

C. Pengolahan dan Analisis Data

Setelah melalui tahap uji persyaratan analisis, maka langkah selanjutnya

melakukan pengolahan data untuk menjawab rumusan masalah dan menguji

hipotesis. Langkah pertama dalam analisis data yaitu dilakukan penghitungan

sesuai dengan jenis analisis statistik yang digunakan untuk mejawab masing-

masing masalah. Dalam penelitian ini seluruh angket diolah dengan

menggunakan teknik statistik, hasil analisis data tersebut dapat dijadikan

sebagai dasar untuk mengambil keputusan. Dalam pengujian hipotesis dibagi

menjadi dua bagian, yaitu dengan menggunakan rumus korelasi produk

moment dan korelasi regresi ganda.

Selanjutnya dalam analisis data untuk menjawab rumusan masalah 1

dan 2 serta pengujian hipotesis, menggunakan rumus korelasi product

moment, yaitu sebagai berikut:

2222 )()()()(

))(()(

YYNXXN

YXXYNrxy

Page 70: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis

yang ke 3 yaitu hubungan kedua variabel bebas dengan satu variabel

terikat menggunakan korelasi ganda yang dihitung sebagai bagian dari

regresi linear ganda dengan rumus sebagai berikut :

Ŷ = b₀ + b₁X₁ + b₂X₂

Setelah diketahui nilai korelasinya kemudian Berdasarkan tabel 4.6 di

bawah ini, maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar untuk hipotesis

1 0,583 dan untuk hipotesis 2 adalah 0,533. Kedua angka tersebut

termasuk pada katagori “sedang”. Jadi terdapat hubungan yang sedang

antara varibel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Tabel 4.6. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Selanjutnya untuk mengukur signifikan atau tidak signifikan hasil

penghitungan korelasi, maka hasil perhitungan Variabel penguatan dengan

korelasi (r), yaitu 0,583 akan dibandingkan dengan nilai korelasi (r) tabel

nilai korelasi product moment dengan N =60, dengan taraf signifikan 5%

nilai 0,254. Variabel aktivitas belajar dengan angka korelasi hitungan

0,533 kemudian di konsultasikan dengan r tabel dengan taraf signifikan

Page 71: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

5% dan N=60 dengan nilai 0,254. Kriteria pengujian untuk mengetahui

tingkat signifikan adalah sebagai berikut:

a. Jika korelasi (r) hitung lebih besar dari nilai korelasi (r) tabel, maka

hasil perhitungan signifikan, artinya terdapat hubungan antara variabel

X terhadap variabel Y.

b. Jika nilai korelasi (r) hitung lebih kecil dari nilai korelasi (r) tabel,

maka hasil perhitungan tidak signifikan, artinya tidak terdapat

hubungan antara variabel X terhadap variabel Y.

Nilai korelasi (r) hitung yang diperoleh adalah 0,583, sedangkan tabel

dalam taraf kepercayaan 5% dengan N=60 adalah 0,254. Dengan

demikian, nilai korelasi (r) hitung lebih besar dari nilai korelasi (r) tabel,

atau 0,583 > 0,254. Artinya, terdapat hubungan yang signifikan antara

variabel X terhadap Y. Atau terdapat hubungan yang signifikan antara

penguatan terhadap siswa dengan prestasi belajar IPS siswa kelas V.

Sedangakan r hitung dari variabel aktivitas belajar adalah 0,533. Dengan

demikian r hitung lebih besar dari pada r tabel, atau 0,533 > 0,254. Maka

terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar dengan prestasi

belajar IPS siswa kelas V. Pengolahan data untuk menjawab rumusan

masalah dan menguji hipotesis yang ketiga dengan regresi ganda

kemudian diperoleh angka korelasi sebesar 0,647, angka tersebut lebih

besar dari pada angka r hitung pada variabel penguatan maupun aktivitas

belajar yang dikorelasikan dengan prestasi belajar. Maka angka 0,647

Page 72: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

memiliki tingkat hubungan yang kuat, tetapi angka tersebut baru berlaku

untuk sampel yang diteliti. Koefisien korelasi tersebut dapat

digeneralisasikan, maka perlu di uji signifikansinya dengan formula :

Fh = (R²/k)/((1-R²)/(n-k-1))

Di Mana :

R = koefisien korelasi ganda

k = jumlah variabel independent

n = jumlah anggota sampel

Dari penghitungan menggunakan rumus tersebut maka di peroleh Fh =

20,5046. Harga ini kemudian dikonsultasikan dengan Ft dengan taraf

signifikan 5% yaitu 4.01. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih

besar dari Ft, 20,5046 > 4.01 maka koefisien korelasi ganda yang di uji

adalah signifikan dan dapat diberlakukan pada seluruh populasi.

Tabel. 4.7. hasil Uji Hipotesis

Hubungan Nilai Korelasi Nilai Tabel Keterangan

Penguatan dengan Prestasi

Belajar

0,583 0,254 Signifikan

Aktivitas Belajar dengan

Prestasi Belajar

0,533 0,254 Signifikan

Penguatan dan Aktivitas

dengan Prestasi Belajar

0,647 0,254 Signifikan

Page 73: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Pengujian nilai koefisien dengan kriteria penerimaan dan penolakan

adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis Nol (Ho) ditolak, berarti menerima hipotesis alternatif (Ha)

yaitu apabila r hitung > nilai r pada tabel.

b. Hipotesis Nol (Ho) diterima, berarti menolak hipotesis alternatif (Ha),

yaitu apabila nilai r hitung < nilai r pada tabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh nilai koefisien korelasi

sebesar 0,583 dan 0,533 , korelasi ganda 0,647, sedangkan nilai r tabel

0,254. dengan, nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Dalam hal ini,

hipotesis yang diterima adalah hipotesis alternatif, yaitu terdapat hubungan

antara penguatan terhadap siswa dan Aktifitas belajar dengan prestasi

belajar IPS pada siswa kelas V di SD Muhammadiyah Wates Kabupaten

Kulon Progo.

Besarnya persentase sumbangan relatif sebesar 100% terbagi menjadi

dua, yaitu untuk prediktor 1 adalah 59%, sedangkan untuk prediktor 2

adalah 41%. Setelah diketahui harga JKt dan JKreg, maka dapat

ditentukan efektifitas prediktor sebesar 42%, kemudian menghasilkan

hitungan sumbangan efektif prediktor 1 adalah 25% dan sumbangan

efektif prediktor 2 adalah 17%. Hasil sumbangan ini sejalan dengan harga

F yang menunjukkan prediktor 1 dan prediktor 2 berarti bagi kriterium.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

D. Pembahasan

Guru yang memberikan pujian sewajarnya dan bervariasi, bahasa

yang lembut dan ramah, maka siswa akan merasa senang dan

nyaman dalam proses belajar di kelas. Setelah pengambilan data dan

dianalisa secara statistik, sehingga menghasilkan ryx₁ = 0,583 yang

lebih besar dari pada r tabel = 0,254. Hal ini sesuai dengan landasan

teori, karena dengan memberikan penguatan terhadap siswa dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini sumbangan relatif

sebesar 59% dan sumbangan efektif adalah 25%. Besaran sumbangan

efektif tersebut mendukung prestasi belajar siswa, maka ada faktor lain

yang bisa memberikan sumbangan efektif agar prestasi belajar bisa

ditingkatkan lebih baik. Sedangkan pada penelitian Resti Tri Retno Wulan

hasil nilai korelasionalnya lebih tinggi yaitu 0,833.

Hipotesis kedua setelah pengambilan data dan dianalisa secara statistik

yang menghasilkan ryx₂ = 0,533 yang lebih besar dari pada r tabel = 0,254,

sehingga membuktikan hipotesis adanya hubungan antara aktivitas belajar

dengan prestasi belajar IPS. Siswa memiliki aktivitas belajar dengan baik

dan positip, memiliki kebiasaan belajar dengan baik dan tertib, belajar

dengan teratur dan pandai mengatur waktu untuk belajar akan dapat

mencapai prestasi yang baik. Hasil atau prestasi belajar yang baik juga

didukung oleh kerajinan siswa dalam mengikuti pelajaran dengan penuh

perhatian, membuat catatan yang rapi, urut dan mudah untuk di baca serta

Page 75: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

dimengerti. Begitu juga dengan siswa yang memiliki kebiasaan membaca

buku dengan penuh konsentrasi, menghafalkan lalu meringkasnya dalam

sebuah catatan khusus secara garis besar maupun dalam catatan biasa,

tetapi digaris bawahi atau ditandai dengan tanda lainnya. Hal ini sesuai

dengan landasan teori, karena dengan menerapkan aktivitas belajar yang

baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pada penelitian ini

sumbangan relatif sebesar 41% dan sumbangan efektif adalah 17%.

Besaran sumbangan efektif tersebut lebih kecil dari pada prediktor 1, maka

ada faktor lain yang bisa memberikan sumbangan efektif agar prestasi

belajar bisa ditingkatkan lebih baik.

Hipotesis yang ketiga adalah hubungan antara penguatan terhadap

siswa dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS. Dengan

menggunakan olah data statistik korelasi regresi ganda, maka didapatkan

angka r =0,647. Sesuai dengan landasan teori, maka guru memberikan

penguatan baik verbal maupun non verbal tanpa berlebihan, sewajarnya

dan tulus dalam proses belajar mengajar bisa memberikan dorongan

mental semangat terhadap siswa untuk mengikuti dan belajar yang lebih

baik, dalam memperhatikan, mendengarkan, mencatat maupun

memberikan pendapat tanpa ada rasa takut disalahkan jawabanya. Prestasi

belajar yang baik juga dapat dipengaruhi oleh aktivitas belajar yang baik

,serta adanya perhatian atau penguatan dalam proses belajar mengajar yang

diberikan oleh guru.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan melalui hasil yang

diperoleh setelah diadakan perhitungan secara statistik, maka secara umum dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara penguatan terhadap

siswa dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran IPS pada siswa

kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan Wates

Secara khusus dapat pula ditarik kesimpulan–kesimpulan sebagai berikut:

1. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penguatan terhadap siswa

dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Muhammadiyah

Kecamatan Wates Tahun Ajaran 2012/2013, yang di tunjukkan dengan

koefisien korelasi 0,583

2. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara aktivitas belajar dengan

prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD Muhammadiyah Kecamatan Wates

Tahun Ajaran 2012/2013, yang di tunjukkan dengan koefisien korelasi 0,533.

3. Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara penguatan terhadap siswa

dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD

Muhammadiyah Kecamatan Wates Tahun Ajaran 2012/2013, yang di

tunjukkan dengan koefisien korelasi 0,647.

62

Page 77: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

B. Implikasi

Dari kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa penguatan terhadap siswa dan

prestasi belajar IPS positif, maka jika mengharapkan prestasi belajar yang baik,

harapan tersebut dapat diperoleh melalui penguatan yang bervariasi dan tepat

sasaran. Dengan penguatan tersebut tidak menutup kemungkinan siswa tersebut

paham terhadap pelajaran IPS yang diberikan oleh guru sehingga dapat

menghasilkan pemahaman siswa terhadap pelajaran.

Dari kesimpulan di atas diketahui bahwa aktivitas belajar dan prestasi belajar

berhubungan positif dan signifikan. Bilamana menginginkan prestasi mata

pelajaran IPS yang baik, maka harapan tersebut dapat dicapai melalui perbaikan

aktivitas belajar siswa. Agar siswa memiliki aktivitas belajar yang baik, maka

dalam hal ini guru juga memiliki peranan penting untuk memotivasi siswa.

Dari kesimpulan di atas dapat diketahui bahwa hubungan penguatan terhadap

siswa dan aktivitas belajar dengan prestasi belajar IPS dapat memberikan motivasi

bagi peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar IPS. Dari tiga pemahaman

ini secara bersama-sama perlu mendapat perhatian apabila akan meneliti prestasi

belajar bidang studi IPS. Bilamana guru mengharapkan hasil prestasi belajar mata

pelajaran IPS yang lebih baik, maka guru harus memahami dan mengembangkan

pola-pola penguatan terhadap siswa serta guru juga memotivasi agar siswa

meningkatkan aktivitas belajar.

Page 78: HUBUNGAN ANTARA PENGUATAN TERHADAP SISWA DAN AKTIVITAS .../Hubungan...AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KECAMATAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

C. Saran - Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas maka penulis menyarankan:

1. Diharapkan kepada guru untuk mempertahankan dan mengoptimalkan

memberikan penguatan yang berperan dalam keberhasilan siswa di kelas, maka

disarankan kepada guru dalam proses belajar mengajar agar senantiasa

membiasakan memberikan penguatan.

2. Hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS dan pelajaran lain pada

umumnya perlu ditingkatkan lagi agar lebih baik dengan selalu memberikan

dukungan, penghargaan dan saran yang membangun

3. Diharapkan kepada guru untuk meningkatkan aktivitas visual siswa, yaitu

dalam memperhatikan penjelasan guru agar lebih memahami materi yang

disampaikan.

4. Diharapkan kepada guru untuk meningkatkan aktivitas lisan siswa, yaitu agar

lebih aktif dalam menjawab pertanyaan guru, maupun bertanya kepada guru.

5. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk berusaha melakukan penelitian

lanjutan guna menyempurnakan kekurangan yang ada dalam penelitian ini.