HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik...

27
HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK DENGAN TINGKAT KEPUASAN PERNIKAHAN KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI Oleh: MEFISYA NUZULLIA WS RETNO KUMOLOHADI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2007

Transcript of HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK

DENGAN TINGKAT KEPUASAN PERNIKAHAN

KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA

NASKAH PUBLIKASI SKRIPSI

Oleh:

MEFISYA NUZULLIA WS

RETNO KUMOLOHADI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK

DENGAN TINGKAT KEPUASAN PERNIKAHAN

KARYAWAN PT. TELKOM INDONESIA

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal

______________________

Mengesahkan,

Dosen Pembimbing

Retno Kumolohadi S.Psi., M.Si., Psikolog

Page 3: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PERNIKAHAN KARYAWAN

PT. TELKOM INDONESIA

Mefisya Nuzullia WS Retno Kumolohadi

INTISARI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan positif antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan PT. Telkom Indonesia. Semakin intrinsik atau tinggi orientasi religius yang dimiliki oleh seseorang maka akan merasakan tingkat kepuasan pernikahan yang tinggi pula. Sebaliknya, semakin rendah orientasi religius intrinsik seseorang maka akan merasakan tingkat kepuasan pernikahan yang rendah pula.

Subjek dalam penelitian ini adalah 62 orang karyawan PT. Telkom Indonesia area Purwokerto, dengan karakteristik usia pernikahan antara 5 – 35 tahun, telah memiliki anak setidaknya satu, dan latar belakang pendidikan minimal SMU. Tehnik pengambilan subjek yang digunakan adalah teknik sampling purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun skala yang digunakan adalah skala Orientasi Religius Intrinsik sejumlah 33 autem yang merupakan adaptasi dan modifikasi Religious Orientation Scale dari Allport & Ross (1969) dan skala Kepuasan Pernikahan sejumlah 59 aitem yang mengacu pada aspek – aspek yang dikemukakan oleh Jane (1999).

Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS versi 13,0 untuk menguji apakah terdapat hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan PT. Telkom Indonesia. Korelasi product moment dari Pearson menunjukkan korelasi r = 0,559 dan p=0,000 (p<0,001), yang berarti ada hubungan yang sangat signifikan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan PT. Telkom Indonesia. Jadi hipotesis penelitian diterima. Kata Kunci : Orientasi Religius Intrinsik, Kepuasan Pernikahan

Page 4: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pernikahan merupakan salah satu tugas dan kewajiban orang dewasa dan

tentunya ini menjadi bagian dari rencana dalam kehidupan kebanyakan orang.

Meskipun saat ini terjadi banyak pergeseran dalam nilai – nilai masyarakat,

khususnya berkaitan dengan pernikahan -lebih dikenal dengan istilah kawin cerai

ataupun kumpul kebo- namun kebanyakan orang yang memutuskan untuk

menikah akan tetap memandang pernikahan tersebut sebagai sesuatu yang

sakral dan menginginkan pernikahan yang bahagia dan langgeng hingga seumur

hidup (Syumanjaya, 2006).

Kecendrungan – kecendrungan yang tampak mengenai fenomena kepuasan

pernikahan, terutama di kota besar adalah semakin rapuhnya dukungan adat

istiadat dan budaya timur serta norma – norma lingkungan terhadap iklim relasi

antar suami isteri dalam pernikahannya. Salah satunya adalah suami isteri yang

bekerja (Sadarjoen, 2005). Meski bukan fenomena baru, namun masalah

perempuan bekerja nampaknya masih terus menjadi perdebatan sampai

sekarang. Akan tetapi mengenai kepuasan pernikahan, penelitian Pujiastuti

(2001) menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara kelompok wanita

menikah yang bekerja dan kelompok wanita menikah yang tidak bekerja. Hal ini

mungkin dikarenakan adanya hubungan yang baik dengan suami, anak – anak,

mertua atau ipar sehingga wanita yang tidak bekerja tetap merasa lebih berarti,

dicintai, dan dibutuhkan oleh keluarganya.

Fenomena perceraian dan perselingkuhan yang mengalami peningkatan dari

tahun ke tahun menunjukkan bahwa ketidakharmonisan dalam rumah tangga

Page 5: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

akan meningkat. Respon yang diambil oleh seseorang yang mengalami

ketidakbahagiaan dalam perkawinan akan sangat mempengaruhi kehidupan

dalam keluarga tersebut, baik pada pasangan maupun pada anak – anak

mereka. Disinilah fungsi agama sangat diperlukan sebagai analisa dari dimensi

pribadi dan kehidupan sosial.

Individu yang memiliki orientasi religius intrinsik akan memandang

kehidupan pernikahan sebagai suatu ibadah dan upaya mendekatkan diri dengan

Tuhan. Kehidupan rumah tangga yang penuh dengan tantangan, diselesaikannya

berdasarkan pertimbangan agama yang berusaha diterapkannya dalam

kehidupan nyata sehari – hari. Individu tersebut tidak banyak berkeluh kesah dan

tetap merasa kehidupan pernikahannya ini terasa memuaskan. Hal ini

dikarenakan ada keyakinan bahwa agama harus mendasari dan mewarnai setiap

langkah kehidupannya sehingga membawa pengaruh positif bagi perilakunya.

Berdasarkan uraian di atas mengenai pentingnya peranan orientasi religius

intrinsik dalam usaha mempertahankan dan memelihara pernikahan, maka

peneliti mempunyai keinginan untuk mendapatkan bukti empirik adanya

hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan kepuasan pernikahan.

Terlebih lagi disaat fenomena kawin cerai makin meningkatkan gejalanya di

masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, permasalahan pada penelitian ini adalah

apakah ada hubungan positif antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat

kepuasan pernikahan ?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara orientasi

religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan

Page 6: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Manfaat Penelitian

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoritis

maupun praktis, seperti:

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan informasi baru dan

memperkaya khazanah teori psikologi mengenai tingkat keterkaitan antara

orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan, terutama

psikologi sosial dan psikologi agama.

2. Secara praktis

a. Penelitian ini dapat memberikan informasi bagi para konselor pernikahan

dan bagi para pasangan suami isteri, serta para calon suami dan isteri

mengenai pemahaman perlunya orientasi religius yang intrinsik dalam

kehidupan sehari – hari, terutama dalam kehidupan rumah tangga

sehingga dapat menumbuhkan kepuasan dalam pernikahan yang pada

akhirnya akan menghadirkan kebahagiaan keluarga.

b. Dari hasil penelitian ini, diharapkan para peneliti selanjutnya memperoleh

gambaran dan melihat hal – hal lain yang dapat mempengaruhi kepuasan

pernikahan.

Page 7: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

TINJAUAN PUSTAKA

Kepuasan Pernikahan

Jane (1999) berpendapat bahwa kepuasan pernikahan merupakan suatu

sikap yang relatif stabil dan mencerminkan evaluasi keseluruhan individu dalam

suatu hubungan pernikahannya. Kepuasan pernikahan ini tergantung atas

kebutuhan individu, harapan, dan keinginan dari hubungan yang dijalaninya.

Sebenarnya, konsep ini hampir sama dengan definisi kebahagiaan pernikahan

karena hanya individu yang menjalaninya yang mampu mengatakan bagaimana

kebahagiaan atau kepuasan mereka.

Larson & Holman (Jane dkk, 2004) menyatakan bahwa ada tiga faktor dalam

kepuasan pernikahan berdasarkan perspektif ekologis, yaitu (a) latar belakang

atau faktor kontekstual (yaitu., variabel keluarga asal, faktor sosiokultural, dan

kondisi saat ini), (b) Sifat dan perilaku individu, dan (c) proses interaksi

pasangan. Mereka menyimpulkan bahwa prediktor yang paling kuat dari

ketidakstabilan pernikahan adalah umur yang masih muda ketika menikah. Ras

bukanlah suatu prediktor yang baik mengenai kepuasan pernikahan dan peran

gender masih belum bisa dipahami dengan jelas. Selain itu, mereka melaporkan

bahwa hubungan pertemanan dan persepsi positif tentang pasangannya

merupakan prediksi dari kepuasan pernikahan, sedangkan efek tekanan

pengasuhan sampai intimidasi atau keterlibatan yang berlebihan merupakan

prediksi dari ketidakpuasan pernikahan.

ENRICH (Evaluating & Nurturing, Relationship Issues, Communication,

Happiness) menambahkan data demografik yang terdiri dari usia, pendidikan,

pekerjaan, penghasilan, usia menikah, lamanya perkenalan sebelum menikah,

Page 8: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

agama, kelahiran, status menikah, ras, status pekerjaan, status pernikahan

orangtua, populasi anak, dan tempat tinggal sekarang sebagai faktor – faktor

yang mempengaruhi kepuasan pernikahan (Olson & Fowers, 1989). Sedangkan

Jane (1999) menjelaskan tentang pentingnya kesesuaian peran, komitmen

terhadap agama, karakteristik kepribadian, cinta kasih, saling menghormati, dan

kepercayaan antar pasangan.

Jane (1999) berpendapat bahwa ada 6 kategori perilaku yang dapat

menunjukkan kepuasan pernikahan atau kegagalan, yaitu:

a. Expression of Affection.

Kasih sayang dalam suatu hubungan antara suami isteri diekspresikan melalui

kata – kata dan tindakan. Pada tahap awal pernikahan, biasanya masing –

masing pasangan saling memberi perhatian lebih dan bertindak dengan

penuh pertimbangan. Hal ini adalah daya tarik utama bagi suatu hubungan.

Akan tetapi, ketika kasih sayang dalam suatu hubungan yang baru terlihat

sangat mudah, cara yang nyata adalah dikembangkan dan di dukung oleh

tingkatan kasih sayang yang sebenarnya dari waktu ke waktu.

b. Communication.

Sepanjang waktu dalam hubungan pernikahan, komunikasi menjadi sebuah

persoalan mengenai kemampuan saling mendengarkan pemikiran, gagasan,

perasaan, dan pendapat orang lain. Dalam komunikasi yang terjadi

melibatkan kepercayaan, keinginan untuk mempercayai, dan kemampuan

untuk mengungkapkan diri tanpa takut.

c. Consensus.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Persetujuan bersama tentang perbedaan gaya hidup sangat diperlukan bagi

pasangan yang ingin mencapai kepuasan dalam pernikahannya. Masing –

masing pasangan seharusnya membangun pemahaman diantara mereka

mengenai permasalahan – permasalahan seperti uang, rekreasi, lingkungan

rumah, pengasuhan, dan hubungan dengan orang lain dalam hidup mereka.

Pada level tertentu penting bagi pasangan memiliki kesediaan untuk

berkompromi agar hubungannya dapat berfungsi dengan baik.

d. Sexuality and Intimacy.

Seksualitas dan keintiman merupakan komponen utama dalam pernikahan.

Seksualitas dan keintiman dapat menenteramkan hati pasangan bahwa

mereka adalah yang dicintai, dihargai, dan menarik. Sepanjang waktu

pernikahan, dua hal ini menciptakan ikatan pribadi yang mendalam atau

menjadikan penolakan pribadi. Sebagai tambahan, seksualitas dan keintiman

menyediakan keamanan hubungan dengan memuaskan kebutuhan dasar

manusia .

e. Conflict Management.

Yang paling bijaksana ketika terjadi perbedaan pendapat antar pasangan

adalah mempertimbangkan bagaimana konflik tersebut ditangani dalam

perkawinan. Hubungan yang sehat memberikan kesempatan pasangannya

untuk tumbuh dengan potensi mereka seutuhnya dan perkawinan dapat

menyediakan pondasi untuk pemenuhan bersama.

f. Distribution of Roles.

Kepuasan perkawinan juga berhubungan dengan kepuasan pasangan dengan

peran yang dimainkan dalam perkawinan tersebut. Masalahnya adalah peran

Page 10: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

tersebut berubah dari waktu dan kadang – kadang perubahan peran itu

kurang diinginkan dalam kaitannya dengan keadaan yang di luar kendali

seperti keuangan, jadwal kerja, anak – anak, dan kebutuhan anggota

keluarga lainnya. Cara untuk memelihara kebahagiaan dalam suatu

hubungan yang unik ini adalah belajar untuk bekerja dengan baik secara

bersama-sama, saling mendukung, dan fleksibel. Ketika perubahan di

dukung, perkawinan menjadi solid dan penuh kasih.

Orientasi Religius Intrinsik

Perbedaan orientasi religius intrinsik dan ekstrinsik sudah sering digunakan

untuk penelitian dalam bidang psikologi mengenai sikap religius dan perilaku

(Gorsuch, 1988; Kirkpatrick & Hood, 1990; dalam Maltby 1999). Walaupun

demikian, Gordon Allport's adalah pioneer pendirian teori mengenai bagaimana

agama dalam perbedaan orientasi yang mempengaruhi perilaku manusia. Allport

bekerja dengan contoh klasik dalam melakukan konseptualisasi dan pengukuran

mengenai agama. Allport melakukan pembedaan terhadap orientasi motivasional

menjadi kepercayaan religius dan praktek, yang akhirnya menghasilkan tipologi

orientasi religius intrinsik dan ekstrinsik (Strahan, 1996).

Beberapa ahli (Maltby, 1999) mengatakan bahwa orientasi religius intrinsik

dipandang sebagai pemahaman agama yang sangat pribadi pada individu dan ini

sering didefinisikan sebagai responden yang hidup dengan agama mereka

(Allport, 1966; Allport& Ross, 1967), sedangkan orientasi religius ekstrinsik

menekankan agama sebagai bagian dalam suatu kelompok yang kuat (Genia&

Shaw, 1991), menyediakan perlindungan, hiburan dan status sosial (Allport&

Page 11: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Ross,1967), memberikan partisipasi religius (Fleck, 1981), atau sebagai

pertahanan ego (Kahoe & Meadow, 1981).

Allport & Ross (1967) Dalam penelitian ini digunakan beberapa aspek sikap

yang berkaitan dengan orientasi kehidupan keagaamaan yang dikembangkan

oleh Allport & Ross (1967). Adapun aspek – aspek tersebut sebagai berikut :

a. Personal

Personal yaitu meyakini secara personal nilai – nilai ajaran agama sebagai hal

yang vital dan mengusahakan tingkat penghayatan yang lebih dalam,

sedangkan institusional adalah penghayatan agama yang bersifat institusional

atau dalam konteks kelembagaan. Hal ini tampak, misalnya ketika individu

merasakan nikmatnya beribadah kepada Tuhan baik ketika sendiri maupun

bersama orang lain atau seseorang yang berbuat kebaikan agar orang

mengenalnya sebagai orang baik.

b. Unselfish

Unselfish adalah berusaha mentransendensikan kebutuhan – kebutuhan yang

berpusat kepada diri sendiri, sedangkan selfish ialah pemuasan diri sendiri,

pemanfaatan proteksi untuk kepentingan pribadi. Hal ini tampak, misalnya

ketika individu memberikan sebagian hartanya kepada orang yang

membutuhkan.

c. Relevansi terhadap seluruh kehidupan

Relevansi terhadap seluruh kehidupan adalah memenuhi kehidupannya

dengan motivasi dan makna religius, sedangkan kompartemental ialah

motivasi dan makna religius tidak terintegrasikan ke dalam keseluruhan

Page 12: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

pandangan hidupnya. Hal ini tampak, misalnya ketika individu melibatkan

agama dalam seluruh urusan kehidupannya.

d. Kepenuhan terhadap penghayatan keyakinan

Kepenuhan terhadap penghayatan keyakinan yaitu beriman dengan sungguh-

sungguh dan menerima keyakinan agamanya secara total tanpa syarat. Hal

ini tampak, misalnya individu menomorsatukan pertimbangan agama

dibandingkan pertimbangan yang lain.

e. Ultimate

Ultimate adalah keyakinan agama sebagai tujuan akhir, nilai, dan motif yang

utama dan sangat signifikan. Instrumental adalah keyakinan agama sebagai

sarana mencapai tujuan dan memanfaatkan agama untuk memenuhi

kebutuhan – kebutuhan lain yang non religius. Hal ini tampak, misalnya

ketika individu menjadikan agamanya sebagai tujuan hidupya dan bukan

untuk keberadaan status sosial ekonomi.

f. Asosiasional

Asosiasional merupakan keterlibatan religius demi pencarian nilai religius

yang lebih dalam, sedangkan komunal ialah afiliasi untuk kepentingan

sosialisasi dan status. Hal ini tampak, misalnya individu selalu berusaha

mempelajari ajaran agamanya secara mendalam.

g. Keteraturan penjagaan perkembangan iman

Keteraturan penjagaan perkembangan iman yaitu penjagaan perkembangan

iman yang konsisten dan teratur, sedangkan perhatian perkembangan iman

yang bersifat periferal dan kausal adalah merasa tidak perlu menjaga

Page 13: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

keyakinan secara reguler. Hal ini tampak, misalnya individu selalu berusaha

menyempatkan diri menunaikan ibadah di sela – sela kesibukannya.

Hubungan Antara Orientasi Religius Intrinsik dengan Tingkat

Kepuasan Pernikahan

Kepuasan pernikahan dapat diartikan sebagai evaluasi subjektif yang

dirasakan pasangan suami isteri berkaitan dengan terpenuhinya kebutuhan,

harapan, keinginan, dan tujuan, yang ingin dicapai pada saat ia menikah baik

sebagian maupun seluruhnya dalam jangka waktu tertentu selama kehidupan

pernikahannya. Berbagai riset telah menunjukkan bahwa kepuasan pernikahan

sebagian besar didasarkan pada pentingnya iman kepada Tuhan dan kepuasan

dengan peran keluarga dalam komunitas religius. Booth dan Johnson (1995)

menghubungkan lima indikator religiusitas dengan lima indikator peningkatan

hubungan pernikahan. Mereka menemukan bahwa semua indikator religiusitas

secara signifikan dipengaruhi satu indikator kualitas pernikahan (kecendrungan

perceraian), tetapi tidak mempengaruhi indikator lain. Mereka juga menemukan

bahwa dua indikator dari kualitas pernikahan (interaksi pasangan dan

kebahagiaan pernikahan) dipengaruhi religiusitas. Secara keseluruhan mereka

menyimpulkan bahwa semua peningkatan dalam religiusitas menunjukkan

peningkatan dalam pernikahan, dan hubungan antara religiusitas dan pernikahan

adalah timbal balik.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas dengan merujuk

berbagai teori yang ada, penulis berpendapat bahwa orientasi religius menjadi

penting artinya terhadap tingkat kepuasan pernikahan. Semakin intrinsik

Page 14: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

orientasi religiusnya maka individu tersebut akan memberikan arti positif

terhadap kepuasan pernikahannya. Mereka akan berjalan pada aturan agama

yang telah digariskan sehingga sikap yang ditempuh juga berpedoman pada

aturan dan norma – norma agama. Individu yang motivasi keberagamaannya

intrinsik akan mencoba menghayati dan melaksanakan perintah agama dengan

sungguh – sungguh. Individu ini akan memegang teguh seluruh aspek sikap

yang berkaitan dengan orientasi kehidupan keagamaannya sehingga memiliki

kecendrungan untuk mereaksi kehidupan pernikahan sebagai sesuatu ibadah dan

upaya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Kehidupan rumah tangga yang

penuh dengan tantangan diselesaikannya dengan objektivitas dan kejernihan hati

berdasarkan pertimbangan – pertimbangan agama yang berusaha diterapkannya

dalam kehidupan nyata sehari – hari. Hal ini dikarenakan adanya keyakinan

bahwa agama harus mendasari dan mewarnai setiap langkah kehidupannya

sehingga membawa pengaruh positif bagi perilakunya dan akhirnya akan tercipta

pernikahan yang memuaskan. Selain itu, komitmen terhadap agama akan

melindungi keluarga dari penurunan kebahagiaan pernikahan.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Subjek penelitian kali ini adalah karyawan PT. Telkom DIVRE IV area

Purwokerto dengan usia pernikahan antara 5 – 35 tahun, telah memiliki anak

setidaknya satu, dan latar belakang pendidikan minimal SMU.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah

metode pengisian skala, yaitu Skala Orientasi Religius Intrinsik dan Skala

Kepuasan Pernikahan

1. Skala Orientasi Religius Intrinsik

Skala orientasi religius intrinsik disusun berdasar adaptasi dan modifikasi

sebagian dari aitem – aitem Religious Orientation Scale yang dikemukakan

oleh Allport & Ross (1969).

Pola dasar pengukuran skala orientasi religius ini mengikuti pola Metode

Skala Likert. Pilihan jawaban memiliki 5 alternatif yaitu Sangat Sesuai (SS),

Sesuai (S), Kurang Sesuai (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai

(STS). Nilai total keseluruhan akan menunjukkan skor orientasi religius

intrinsik subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin

intrinsik orientasi religiusnya dan sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh subjek berarti semakin rendah orientasi religius intrinsiknya.

2. Skala Kepuasan Pernikahan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Skala yang digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pernikahan

disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek kepuasan pernikahan yang

dikemukakan oleh Jane (1999).

Pola dasar pengukuran Skala Kepuasan Pernikahan ini mengikuti pola

Metode Skala Likert. Pilihan jawaban memiliki 5 alternatif yaitu Sangat Sesuai

(SS), Sesuai (S), Kurang Sesuia (KS), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak

Sesuai (STS). Nilai total keseluruhan akan menunjukkan skor kepuasan

pernikahan yang dirasakan subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek

berarti semakin puas subjek terhadap pernikahannya dan semakin rendah

skor yang diperoleh subjek berarti semakin rendah pula kepuasan yang

dirasakan subjek dalam pernikahannya.

Metode Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan pada penelitian kali ini dianalisis dengan

menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson untuk menguji

hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan

pada karyawan PT. Telkom Indonesia, Tbk dengan menggunakan analisis

statistik SPSS 13.0 for windows.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis data deskriptif berdasarkan variabel serta seluruh data yang

terkumpul dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1 Deskripsi Data Penelitian

Skor Hipotetik Skor Empirik Variabel X

max X

min Mean SD X max

X min Mean SD

Orientasi Religius Intrinsik

165 33 99 22 265 197 228,44 18,939

Kepuasan Pernikahan 295 59 177 39,333 164 114 135,68 12,366

Pada penelitian ini uji hipotesis hubungan disyaratkan adanya uji asumsi yang

terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Hasil uji normalitas membuktikan

bahwa data orientasi religius intrinsik dan kepuasan pernikahan terdistribusi atau

tersebar dengan normal. Hal ini ditunjukkan dengan diperolehnya koefisien

K-SZ = 0,712 dengan p = 0,692 (p>0,05) dan data orientasi religius intrinsik

diperoleh K-SZ = 0,786 dengan p = 0,567 (p>0,05). Hasil uji linearitas juga

menunjukkan bahwa hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan

kepuasan pernikahan bersifat linier atau mengikuti garis lurus, yang dibuktikan

dengan diperolehnya F = 59,129 dengan p = 0,000.

Dari hasil pengolahan data orientasi religius intrinsik dengan tingkat

kepuasan pernikahan diperoleh koefisien korelasi r = 0,559 dan p = 0,000

(p<0,001). Hal ini berarti bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan

antara orientasi religius intrinsik dan tingkat kepuasan pernikahan. Dengan

demikian, hipotesis yang diajukan peneliti diterima. Angka korelasi yang positif

menunjukkan bahwa memang terdapat hubungan positif antar dua variabel.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Semakin intrinsik atau tinggi orientasi religius yang dimiliki oleh seseorang maka

akan merasakan tingkat kepuasan pernikahan yang tinggi pula, sebaliknya

semakin rendah orientasi religius intrinsik seseorang maka akan merasakan

tingkat kepuasan pernikahan yang rendah pula.

Berdasarkan penjelasan data – data di atas dapat dilihat bahwa orientasi

religius intrinsik memang berhubungan dengan tingkat kepuasan pernikahan.

Tingginya orientasi religius intrinsik yang dimiliki oleh responden diiringi dengan

tingginya tingkat kepuasan pernikahan. Hasil penjelasan ini sejalan dengan

pendapat Jane (1999) yang menyatakan bahwa komitmen terhadap agama

dapat memberikan struktur kehidupan keluarga yang sehat, serta memberikan

kepuasan dalam pernikahan. Fiese & Thomas (2001) menjelaskan bahwa agama

berhubungan dengan kepuasan pernikahan melalui makna yang diciptakan dalam

melakukan ritual bersama. Melakukan ritual yang penuh makna mungkin hanya

satu aspek dari bagaimana sebuah keluarga menciptakan arti dalam hubungan

mereka dan efek ini memang lebih kuat dibanding liburan religius yang rutin atau

tingkat agama yang menjadi pertimbangan penting bagi pasangan. Dalam

konteks perubahan sosial di mana pernikahan adalah suatu institusi yang rentan,

menjalankan ritual keagamaan bisa memelihara suatu hubungan dan bertindak

sebagai pengaruh positif untuk generasi masa depan.

Kategorisasi kepuasan pernikahan yang tinggi pada penelitian ini

menunjukkan bahwa subjek merasa puas dan bahagia dengan pernikahan

maupun rumah tangga yang dijalaninya. Pernikahan tersebut dianggap mampu

memberikan perasaan aman, tentram, dan membuat subjek penelitian merasa

lebih berarti, lengkap, serta lebih optimis menghadapi masa depannya. Menurut

Page 19: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Hamdun (2004), kandungan nilai ibadah dalam pernikahan dari sisi afeksi,

meletakkan dasar emosional dan perasaan aman bagi manusia religius untuk

tetap menjaga hubungan harmonis antara pasangan.

Lebih tingginya mean empirik dibanding mean hipotetik pada skala orientasi

religius intrinsik menunjukkan bahwa orientasi religius intrinsik karyawan berada

di atas rata – rata yang diperkirakan dan hal ini juga didukung oleh tingkatan

kategorisasi yang juga tinggi. Individu yang orientasi religiusnya intrinsik

meyakini bahwa agama harus mendasari dan mewarnai setiap langkah

kehidupannya sehingga membawa pengaruh positif bagi perilakunya.

Hubungan antara kepuasan pernikahan dengan variabel – variabel lain

seperti jenis kelamin, status pendidikan, jumlah anak, dan lamanya pernikahan

dapat dilihat melalui hasil analisis tambahan dalam penelitian ini. Namun hasilnya

menunjukkan tidak ada perbedaan maupun hubungan yang signifikan antara

variabel yang diukur. Hal ini dikarenakan banyak faktor yang mempengaruhi

kepuasan pernikahan.

Banyak sekali hal – hal yang dapat digali dari penilaian kepuasan pernikahan

seperti ini. Permasalahan seperti latar belakang budaya, tingkat sosial ekonomi,

dan latar belakang keluarga diasumsikan dapat mempengaruhi kepuasan

pernikahan juga. Penelitian kali ini tidak membahas variabel-variabel tersebut,

disarankan penelitian-penelitian selanjutnya dapat mengangkat topik tersebut

atau bahkan mencari topik-topik lain untuk memperkaya referensi tentang

kepuasan pernikahan.

PENUTUP

Page 20: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Kesimpulan

Hasil penelitian ini telah membuktikan bahwa orientasi religius intrinsik

memiliki hubungan yang sangat signifikan dengan kepuasan pernikahan pada

karyawan. Adanya hubungan antara kedua variabel, ditunjukkan oleh koefisien

korelasi (r) sebesar 0,559 dengan p= 0,000 atau p< 0,001. Hal ini berarti

semakin intrinsik atau tinggi orientasi religius yang dimiliki oleh seseorang maka

akan merasakan tingkat kepuasan pernikahan yang tinggi pula, sebaliknya

semakin rendah orientasi religius intrinsik seseorang maka akan merasakan

tingkat kepuasan pernikahan yang rendah pula.

Saran

1. Bagi Subjek Penelitian

Para karyawan agar dapat menjadikan orientasi religius intrinsik sebagai

salah satu pondasi yang penting dalam proses mencapai kepuasan

pernikahan. Hal ini dikarenakan bahwa pernikahan adalah suatu keterampilan

dasar dalam membangun hubungan dan memerlukan kecakapan tertentu.

2. Bagi Peneliti selanjutnya

Peneliti lain yang tertarik dan ingin mengkaji tema orientasi religius dan

kepuasan pernikahan diharapkan mempertimbangkan variabel – variabel lain,

seperti kepribadian, kebermaknaan hidup, religious coping, atau motivasi

seseorang untuk menjadi religius. Diharapkan dengan semakin terungkapnya

variabel – variabel tersebut, maka akan memperkaya referensi mengenai

orientasi religius dan kepuasan pernikahan. Penelitian dengan metode

kualitatif dan menggunakan metode analisis yang mendetail sebaiknya juga

dilakukan jika ingin menggunakan variabel yang sama. Selain itu, teori yang

Page 21: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

up to date dan subjek penelitian yang lebih banyak dapat membuat

generalisasi yang lebih sempurna lagi.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

DAFTAR PUSTAKA

Adhim, F.M. 2000. Hubungan Antara Orientasi Religius dan Perilaku Menolong Altruistik Pada Remaja Muslim. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta

Allport, G. W., & Ross, M. 1967. Personal Religious Orientation and Prejudices. Journal of Personality and Social Psychology, 5, 432–433.

Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar

Baron, R.A., & Donn, B. 2005. Psikologi Sosial (edisi kesepuluh, Jilid ke-2). Jakarta : Penerbit Erlangga

Beck, R and Ryan, K.J. 2004. The Multidimensional Nature of Quest Motivation. Journal of Psychology and Theology, Vol. 32, No. 4, 283 – 294

Booth, A., & Johnson, D.R., (1995) “ Belief and behavior: Does religion matter in today’s marriage? ”. Journal of Marriage & Family, Aug 95, Vol 57 Issue 3, 661-671.

Bonds-Raacke, J.M,. Bearden, E.S,. dkk. 2001. Engaging Distortions: Are We

Idealizing Marriage?. The Journal of Psychology, 135 (2), 179 – 184

Bradbury, T.N., Fincham, F.D., and Beach, S.R., 2000. Research on the Nature and Determinants of Marital Satisfaction : A Decade in Review. Journal of Marriage and The Family, 62 (November 2000), 964 – 980

Cohen, A.B. March 1, 2003. New Research: Religious Motivations Judged by Faith. www.stnews.org/email.php?article_id=1347

Cremers, Agus. 1995. Tahap – Tahap Perkembangan Kepercayaan Menurut James W. Fowler. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Dewi, A.R.W. Jum’at, 29 April 2005. Perselingkuhan dalam Rumah Tangga, Salah Siapa?. www.pikiran-rakyat.com

Dudley, M.G., and Frederick A.K. September 1990. Religiosity and Marital Satisfaction: A Research Note, Andrews University Review of Religious Research, Vol. 32, No. 1

Page 23: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1998. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta

Departemen Agama Republik Indonesia. 1985. Modul Keluarga Bahagia Sejahtera. Jakarta

Earnshaw, E.L., 2000. Religious Orientation and Meaning In Life: An Exploratory Study. Department of Psychology: Central Methodist College dalam http://clearinghouse.mwsc.edu//manuscripts/172-asp

Fiese, B.H,. and Thomas, J.T,. December 17, 2001. Shared Religious Holiday Rituals Increase Marital Satisfaction. http://mentalhealth.about.com/gi/dynamic/offsite.htm?

Fagan, P.F. January 25, 1996. Why Religion Matters: The Impact of Religious Practice on Social Stability. Research De Vos Center for Religion and Civil Society

Gray, J. 2001. Men Are From Mars and Womens Are From Venus (Terjemahan). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Hadi, S. Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit Andi

Hale, Beth. 13 February 2006. Yes, Marriage Does Make You Happy (but after a Year It's All Downhill). www.questia.com

Hamdun, Dudung. 2004. Hubungan Antara Konsep Diri dan Religiusitas dengan Kepuasan Pernikahan. Tesis (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta

Hardjana, A.M. 1993. Penghayatan Agama : Yang Otentik dan Yang Tidak Otentik. Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Hall, C.S., & Lindzey, G. 1993. Teori – Teori Psikodinamik (Klinis). Yogyakarta : Penerbit Kanisius

Hawari, D. 2004. Al Qur’an : Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta : Dana Bhakti Prima Yasa

Page 24: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Hiinler, O.S., and Tulin, Gencoz. 2003. Summary Submissive Behaviours and MS Relation: Mediator Role of Perceived Marital Problem Solving. Turki Psikoloji Dergisi, 18(51), 109 – 110

Hurlock, E.B. 1994. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan (Terjemahan). Jakarta : Erlangga

Jane, R.R., Jane, E.M., and John, A.H. Winter 2004. The Relationship Between Marital Characteristics, Marital Interaction Process, and Marital Satisfaction, Journal of Counseling and Development, Vol. 82, Iss. 1, 58 - 71

Jane, R.R. 1999. Improving Your Marital Satisfaction. www.dr.jane.com/chapters/satisfaction,htm,4/10/03

Kompas. 2004. Faktor Praperkawinan Yang Berpengaruh Pada Sukses Perkawinan. www.unitedfool.com/violet/arsip/2004/04/000563.shtml.htm.

Kurniawan, I. 1997. Kecendrungan Berperilaku Delinkuen Pada Remaja Ditinjau Dari Orientasi Religius Dan Jenis Kelamin. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta

Laswell, M. C., & Laswell, T. E. 1987. Marriage and The Family (2nd edition). California : Woodsworth, Inc

Lippman, Laura., Erik, Michelsen., and Eugene, C.R. 2005. The Measurement of Family Religiosity and Spirituality. Paper Prepared For Office of The Assistant Secretary for Planning and Evaluation. www.youthandreligion.org

Lelly, F.A. 1995. Hubungan Antara Religiusitas, Komunikasi Interpersonal Dengan Kepuasan Pernikahan. Skripsi (tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta

Maltby, John. 1999. Internal Structure of a Derived, Revised, and Amended Measure of The Religious Orientation Scale: The ‘Age-Universal’ I-E Scale-12, Journal of Social Behavior and Personality. www.findarticles.com

Morris, M.D., & Ernest, W.B. 1955. Successfull Marriage New and Revised Edition. New York : Double Day & Company, Inc

Olson, D.H., & Defrain, J. 2003. Marriages and Families : Intimacy, Diversity, and Strengths, fourth edition. New York: McGraw-Hiil, Inc

Page 25: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Olson, D.H, & Fowers, B.J., 1989. ENRICH Marital Inventory : A Discriminant Validity and Cross – Validity Assessment, Journal of Marital and Family Therapy, 15 (1), 65 – 79

Paloutzian, R.F. 1996. Invitation to The Psychology of Religion, 2nd ed. Massachusetts : Allyn & Bacon

Raffel, M. 1996. Kesadaran akan Kepribadian Islami. Dalam Bagader, A.B.A. (editor). Islam dalam Perspektif Sosiologi Agama. Yogyakarta: Titian Illahi Press

Rahima, Swara. 2006. Perempuan Bekerja, Dilema Tak Berujung. www.duniaesai.com/gender/gender1.htm

Pujiastuti, E. 2001. Hubungan Antara Kepuasan Pernikahan dengan Depresi pada Kelompok Wanita Menikah Yang Bekerja dan Yang Tidak Bekerja. Skripsi (Tidk Diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta

Rini, J.F. 7 Juni 2002. Pengaruh Keluarga Asal Terhadap Perkawinan. Jakarta : www.e-psikologi.com

Sadarjoen, S.S. 2005. “Closed Marriage” VS “Open Marriage”. Jakarta : www.kompas.com/kesehatan/news/0511/07/123957.htm

Salim, P. 1989. The contemporary English – Indonesian Dictionary, (Revised fourth edition). Jakarta : Modern English Press

Santoso, S. 2001. SPSS Versi 10 Mengelola Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Santrock, J.W. 2002. Life – Span Development (edisi kelima, Jilid ke-2). Jakarta : Penerbit Erlangga

Shrum, W. "Religion and Marital Instability: Change in the 1970s?" Review of Religious Research, Vol. 21 (1980), pp.135-147.)

Shehan, C.L. 2003. Marriages and Families, second Edition. USA: Pearson Education, Inc

Sosorliang 16 juni 2006. Pernikahan, Masihkah Akan Indah ??? . http://aisoise.vnunetblogs.com/aisoise_rio_simanjuntak/story/index.html

Page 26: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

Strahan, B.J. Does Religion Support Family Relationships?: It Depends on What Kind of Religion. Australian Family Research Conference, Brisbane, 27 – 29 November 1996

Sumayah, U. 2006. Makna Kepuasan. Tabloid MQ, No.7, Vol.7. 3-16 Agustus 2006

Syumanjaya, B. 2006. Kiat Praktis Untuk Keutuhan Pernikahan Anda. http://www.jawaban.com/xml/kontributor.xml

Page 27: HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI RELIGIUS INTRINSIK … · hubungan antara orientasi religius intrinsik dengan tingkat kepuasan pernikahan karyawan pt. telkom indonesia mefisya nuzullia

IDENTITAS PENULIS

Nama : Mefisya Nuzullia WS

Alamat Rumah : Jl. KH. Agus Salim IV No. 14 Karang Pucung Purwokerto

No. Telp : 08886830419