HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN...

23
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: YULYA ADE SAPUTRI F 100 110 184 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

i

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI

PADA REMAJA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

YULYA ADE SAPUTRI

F 100 110 184

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

ii

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

YULYA ADE SAPUTRI

F 100 110 184

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

ET'BT'I{GAN AIIITARA KONT'ORITIITAS DENGAN PBRIIJ\KU AGNfiSI

PADAREMA.TA

.:

+

Diqir,rkaq ol€h:

YT'LYA ADE SAPUTRI

F t00 1r0 184

Telah Disenrjui unnlk Dipertabankar

Di depan Denmn Penguji oleh :

Pembimbiog

Strakarta, Ftfuai Z0tS

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

IIUBIJNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI

PAI)A REMA.IA

Diajukan Oleh :

YT]LYA ADE SAPUTRI

x'100 110 184

Telah Disetujui yt* Dipertahankan di depan Dewan Penguji

pada tanggal, 2 Juli 2015

dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat.

Penguji Utama

Drs. Soleh Amini. M.Si

Penguji Pendamping I

Drs. Mochamad Amir. M.Si

Penguji Pendamping II

Ahcmad Ilwitvanto O. S.Psi. M.Si

Surakarta, 14 Juli 2015

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ffi

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

1

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI

PADA REMAJA

Yulya Ade Saputri

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

[email protected]

Pembimbing:

Drs. Soleh Amini, M.Si

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas

dengan perilaku agresi pada remaja, tingkat konformitas pada remaja, tingkat

perilaku agresi pada remaja dan sumbangan efektif konformitas terhadap perilaku

agresi pada remaja. Peneliti memilih metode kuantitatif untuk mencapai tujuan

penelitian. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-

siswi kelas XI SMA Negeri 8 Surakarta yang terdiri dari empat kelas yaitu XI

MIA 3, XI MIA 4, XI IIS 4 dan XI IIS 6 yang berjumlah 105 siswa. Teknik

pengambilan sempel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random

sampling. Alat ukur menggunakan skala konformitas dan skala perilaku agresi.

Data penelitian dianalisi dengan menggunakan korelasi product moment. Hasil

nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,229 dengan p value (sig) = 0,009 < 0,05 yang

berarti ada hubungan positif yang signifikan antara konformitas dengan perilaku

agresi. Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel konformitas mempunyai

rerata empirik (RE) sebesar 89,29 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 87,5 yang

berarti konformitas subjek penelitian tergolong sedang. Variabel perilaku agresi

mempunyai rerata empirik (RE) sebesar 69,33 dan rerata hipotetik (RH) sebesar

92,5 yang berarti perilaku agresi pada subjek penelitian tergolong rendah.

Sumbangan efektif konformitas terhadap perilaku agresi sebesar 52%.

Kata kunci : konformitas, perilaku agresi.

PENDAHULUAAN

Persaingan masyarakat di

zaman modern terus mengalami

peningkatan pada berbagai kalangan,

baik orang dewasa, remaja maupun

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

2

anak-anak. Persaingan yang semakin

meningkat tersebut menimbulkan

dorongan untuk melakukan

kekerasan atau perilaku agresi.

Berdasarkan Murray (dalam Kamus

Psikologi Chaplin, 2011)

mengemukakan bahwa agresi adalah

kebutuhan untuk menyerang,

melukai orang lain untuk

meremehkan, merugikan,

mengganggu, mencemooh, merusak,

menjahati, mengejek, dan menuduh

secara jahat, menghukum berat dan

melakukan tindakan secara sadis.

Pengertian lain menurut Chaplin,

2011 menyatakan bahwa agresi

merupakan suatu serangan atau

serbuan tindakan permusuhan

ditunjukkan pada seseorang atau

benda. Perilaku agresi sering terjadi,

khususnya pada kalangan remaja.

Perilaku agresi yang

melibatkan remaja di Indonesia,

cukup menjadi permasalah yang

pelik dan mengkhawatirkan bagi

banyak pihak seperti orang tua, guru,

serta masyarakat umum. Lewin

dalam Sarwono (2011) beranggapan,

bahwa agresi dianggap sebagai

tingkah laku yang normal dan terjadi

pada sebagian besar remaja sebagai

wujud dari masalah psikologis yang

dihadapinya. Remaja umumnya

menggunakan metode penyelesaian

masalah yang kurang tepat untuk

mengatasi pergolakan emosi.

Tindak kekerasan atau

perilaku agresi yang dilakukan

remaja mulai semakin

memprihatinkan. Sebagaimana yang

banyak diberitakan oleh media

massa. Perilaku agresi yang

dilakukan oleh remaja terjadi dari

tahun ke tahun, sebagai contoh salah

satu kasus di kota Denpasar Bali

pada pertengahan Mei 2012, yakni

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

3

beredar luas video kekerasan geng

wanita di media online youtube.

Penganiayaan yang dilakukan geng

tersebut karena ketersinggungan

terhadap kaos kebanggan geng yang

tidak dipakai oleh anggota geng

(Okezone). Selain itu tindak

kekerasan terjadi di kota Surakarta

seperti yang diberitakan oleh harian

Solopos pada tanggal 5 september

2013 tentang penyerangan oleh

puluhan remaja yang melibatkan

pelajar SMA di Surakarta yaitu

SMAN 6 Surakarta dan siswa SMAN

8 Surakarta. Sehari sebelumnya juga

terjadi peristiwa yang sama antara

SMA Murni Surakarta dengan SMA

Muhammadiyah 1 Surakarta. Ini

sebagai akibat buntut kericuhan yang

terjadi pada turnamen sepak bola

Liga Pendidikan Indonesia (Lipio)

antara SMA di Surakarta, terjadi

akibat saling mengejek antara

suporter. Peristiwa lain yang

menunjukkan perilaku agresi juga

terjadi pada tahun 2014 tepatnya

tanggal 22 Oktober, kerusuhan

suporter laga persis versus martapura

FC di manahan yang menewaskan

dua orang, salah satu tersangkanya

ternyata merupakan remaja usia 18

tahun kebawah. Peristiwa kekerasan

yang baru terjadi di tahun 2015 pada

tanggal 12 Febuari, dilakuakan oleh

9 orang siswa SMA terhadap seorang

temannya hanya karena tato hello

kitty yang dimiliki korban sama

dengan tato yang dimiliki dalang

kekerasan tersebut. Korban di pukul,

di tending, di gunduli, di sundut

rokok bahkan diperlakukan tidak

senonoh (detik.com).

Peristiwa tersebut diperkuat

oleh pendapat Saad (2003) yang

menyatakan bahwa agresi adalah

perilaku dengan tujuan menyakiti,

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

4

menyerang atau merusak terhadap

orang maupun benda-benda

disekelilingnya untuk

mempertahankan diri maupun akibat

dari rasa ketidakpuasan. Perilaku

agresi tersebut memiliki unsur

kesengajaan, obyek, serta akibat

yang tidak menyenangkan bagi pihak

yang terkena sasaran perilaku agresi

tersebut.

Banyak faktor yang

mempengaruhi remaja melakukan

perilaku agresi. Salah satunya adalah

pengaruh kelompok teman

sebayanya. Kalangan ahli Psikologi

Perkembangan menyebutkan bahwa

remaja, bagaimana mereka

dipandang oleh teman sebaya

merupakan aspek yang terpenting

dalam kehidupan mereka. Beberapa

remaja akan melakukan apapun, agar

dapat dimasukan anggota kelompok

(Santrock, 2013).

Salah satu cara menyesuaikan

diri yang paling mudah adalah

dengan berperilaku mengikuti nilai

dan aturan yang berlaku di

lingkungan sekitarnya. Bertindak

sesuai nilai dan aturan kelompok,

entah sesuai dengan nilai pribadi

ataupun tidak, supaya diterima oleh

kelompok disebut sebagai

konformitas. Remaja cenderung

melakukan konformitas dengan

teman sekelasnya supaya merasa

nyaman dalam mengikuti kegiatan di

kelas sehari hari. Perilaku yang ditiru

remaja ada yang bersifat positif

maupun negatif (Levianti, 2008).

Konformitas (Santrock, 2013)

muncul ketika individu meniru sikap

atau tingkah laku orang lain

dikarenakan tekanan yang nyata

maupun yang dibayangan mereka.

Konformitas dapat bersifat positif

ataupun negatif pada seorang remaja,

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

5

bersifat negatif biasanya berupa,

memukul, penyerangan, melakukan

pencurian, pengrusakan terhadap

fasilitas umum, meminum minuman

keras, merokok dan bermasalah

dengan orang tua dan guru.

Sedangkan konformitas remaja pada

kelompoknya juga dapat bersifat

positif, seperti mengenakan pakaian

yang sama untuk menunjukkan

identitas kelompoknya, melakukan

kegiatan soaial bersama, remaja juga

meluangkan waktu untuk bersama

dengan kelompoknya, sehingga

dapat menimbulkan aktivitas yang

juga bermanfaat bagi kepentingan

kelompok dan lingkungannya.

Penyerangan remaja sebagai

suatu bentuk perilaku agresi yang

dilakukan secara kelompok.

Keterlibatan seorang remaja pada

suatu penyerangan karena adanya

perasaan takut terhadap penolakan

sosial. Yakni perasaan tidak disukai

teman sebayanya. Alasan lain

karena mereka tidak mengiginkan

kelompoknya dilecehkan,

menginginkan kelompoknya selalu

dihormati dan ditakuti. Oleh karena

itu seorang remaja melakukan

penyerangan dan berkelahi untuk

melindungi kelompoknya serta

bentuk solidaritas terhadap

kelompoknya untuk menunjukkan

kekompakan sebagai anggota

kelompok. Perasaan tersebut

terwujud karena telah tertanam rasa

percaya terhadap kelompoknya serta

aturan yang diterapkan dalam

kelompok. Sehingga diduga bahwa

perilaku agresi remaja itu muncul

disebabkan oleh pengaruh

konformitas. Remaja yang konform

terhadap kelompoknya akan

cenderung untuk melakukan semua

kegiatan yang dilakukan oleh

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

6

kelompoknya, walaupun hal tersebut

tidak sesuai dengan pribadianya,

seperti halnya ikut-ikutan teman

untuk berperilaku agresi.

Seharusnya remaja sebagai

penerus bangsa yang masih memiliki

perjalanan panjang kedepan dapat

memanfaatkan waktu serta energi

mereka untuk mengikuti kegitan

yang bermanfaat. Tetapi para remaja

tersebut justru menggunakan waktu

serta energi mereka untuk kegitan

yang tidak bermanfaat yaitu perilaku

agresi. Remaja seharusnya

berkompetisi secara sehat

menunjukkan kreatifitas dan

intelektualitas sebagai perwujudan

dalam berperilaku. Tetapi para

remaja justru menggunakan

kekerasan untuk menunjukkan

eksistensi diri maupun kelompoknya.

Remaja belum mampu menyikapi

masalah-masalah interaksi sosial

secara bijaksana, sehingga berujung

pada tindak kekerasan atau perilaku

agresi.

Dorongan perilaku agresi

pada remaja akan semakin kuat

sebab mereka merasa berada dalam

kondisi berkelompok. Maka remaja

yang berada di dalam kelompoknya

lebih merasa memiliki suatu

kekuatan yang disebut dengan

collective mind power. Begitu juga

perilaku agresi dari para remaja yang

sering kali melakukan penyerangan

secara beramai-ramai atau

berkelompok, bentuk perilaku

tersebut disebut dengan konformitas.

Hal tersebut sesuai dengan fenomena

para remaja merasa tidak terima atas

ejekan kelompok remaja lain yang

kemudian berujung dengan

penyerangan dan kekerasan. Pada

sebuah penelitian yang dilakukan

oleh Rahmat tahun 2013, ditemukan

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

7

bahwa 3 sampai 5 orang akan lebih

menimbulkan konformitas dari pada

1 sampai 2 orang saja. Maka

konformitas pada remaja terhadap

kelompoknya juga akan

menimbulkan perilaku agresi.

Berdasarkan latar belakang

yang telah diuraiakan diatas maka

dapat dipahami bahwa tindakan yang

dilakukan para remaja berawal dari

perasaan takut terhadap tekanan dan

cemooh dari dalam kelompoknya.

Kemudian timbul kepatuhan

terhadap aturan kelompok serta

muncul kepercayaan terhadap

kelompoknya, dengan melakukan

perilaku agresi seperti tindak

kekerasan, penyerangan, serta

perusakan kepada benda maupun

kelompok lain. Sebagai bentuk

perwujudan kekompakkan dan

solidaritas dari seorang remaja

terhadap suatu kelompok serta agar

menunjukkan eksisitensi diri maupun

kelompoknya.

Perilaku agresi menyebabkan

para remaja yang terbiasa

menyelesaikan permasalahan mereka

dengan kekerasan, maka pada masa

selanjutnya ketika mereka telah

masuk dalam kehidupan di

masyarakat dan memiliki peran

penting, maka mereka akan

cenderung menyelesaikan masalah

yang ada dengan berperilaku agresi

seperti main hakim sendiri.

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara

konformitas dengan perilaku agresi

pada remaja, untuk mengetahui

tingkat konformitas pada remaja,

untuk mengetahui tingkat perilaku

agresi pada remaja dan untuk

mengetahui sumbangan efektif

konformitas terhadap perilaku agresi

pada remaja.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

8

METODE PENELITIAN

Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini adalah variabel

tergantung (perilaku agresi) dan

variabel bebas (konformitas). Subjek

penelitian yang digunakan adalah

siswa-siswi kelas XI SMA Negeri 8

Surakrta yang berjumlah 105 siswa.

Teknik sampling yang digunakan

adalah cluster random sampling.

Dari beberapa kelas XI yang berada

di SMA Negeri 8 Surakarta,

terpilihlah empat kelas yang menjadi

subjek penelitian yaitu kelas XI MIA

3, XI MIA 4, XI IIS 4 dan XI IIS 6.

Skala perilaku agresi dalam

penelitian ini disusun oleh peneliti.

Penyusunan skala mengacu aspek-

aspek perilaku agresi yang

dikemukakan oleh (Dayaksini, 2013)

meliputi aspek-aspek sebagai

berikut: perilaku agresi fisik aktif

langsung, agresi fisik aktif tidak

langsung, agresi fisik pasif langsung,

agresi fisik pasif tidak langsung,

agresi verbal aktif langsung, agresi

verbal aktif tidak langsung, agresi

verbal pasif langsung dan agresi

verbal pasif tidak langsung. Skala

perilaku agresi memperoleh hasil

koefisien reliabilitas alpha (α) =

0,881. Terdapat 37 aitem valid dan 3

aitem gugur. Aitem valid mempunyai

corrected item-total correlation

bergerak dari 0,175 sampai 0,645.

Skala konformitas yang

digunakan dalam penelitian ini

disusun oleh peneliti. Penyusunan

skala mengacu pada aspek-aspek

konformitas yang dikemukakan oleh

(Sears, dkk, 2009) meliputi aspek-

aspek sebagai berikut: kekompakan,

kesepakatan dan ketaatan. Skala

perilaku agresi memperoleh hasil

koefisien reliabilitas alpha (α) =

0,795. Terdapat 35 aitem valid dan 5

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

9

aitem gugur. Aitem valid mempunyai

corrected item-total correlation

bergerak dari 0,125 sampai 0,541.

Teknik analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis product moment dari

Pearson untuk menguji hipotesis

dengan asumsi variabel konformitas

dengan variabel perilaku agresi

memenuhi asumsi linier, normal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil uji asumsi

variabel konformitas denganperilaku

agresi memnuhi asumsi normal dan

linier, sehingga analisis yang telah

dilakukan dengan menggunakan

teknik korelasi product moment dari

Pearson diperoleh hasil nilai

koefisien korelasi (r) sebesar 0,229

dengan p value (sig) = 0,009 < 0,05

yang berarti ada hubungan positif

yang signifikan antara konformitas

dengan perilaku agresi pada remaja.

Hal ini sesuai dengan teori Baron

dan Byrne (2012) mengungkapkan

bahwa salah satu aspek yang

menyebabkan seseorang melakukan

perilaku agresi adalah dikarenakan

adanya daya tarik in-group yang

akan mengakibatkan individu merasa

memiliki kesamaan dengan sesama

anggota kelompok (ingroup) dan

cenderung melihat berbeda terhadap

anggota kelompok lain (outgroup).

Kesamaan yang dimiliki meliputi

sikap, kepercayaan, nilai, perasaan,

norma dan gaya bicara

(konformitas).

Banyak faktor yang

mempengaruhi remaja melakukan

perilaku agresi. Salah satu faktor

yang menyebabkan seseorang

melakukan perilaku agresi adalah

adanya pengaruh kelompok

(Sarwono, 2010). Seseorang dapat

ikut terpengaruh oleh kelompok

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

10

dalam melakukan perilaku agresi.

Pengaruh kelompok dalam perilaku

agresi antara lain adalah menurunkan

kendali moral. Adanya provokasi

secara langsung dari pihak lain

dalam kelompok merupakan

pendorong terjadi perilaku agresi.

Seseorang akan mudah terpengaruh

melakukan perilaku agresi pada saat

mendapat provokasi secara langsung

dari kelompoknya. Selain itu adanya

desakan dari kelompok dan identitas

kelompok (kalau tidak ikut

melakukan dianggap bukan anggota

kelompok) dapat menyebabkan

seseorang melakukan perilaku agresi

(Sarwono, 2010)

Kalangan ahli Psikologi

Perkembangan menyebutkan bahwa

remaja, bagaimana mereka

dipandang oleh teman sebaya

merupakan aspek yang terpenting

dalam kehidupan mereka. Beberapa

remaja akan melakukan apapun, agar

dapat dimasukan anggota kelompok

(Santrock, 2013). Salah satu cara

menyesuaikan diri yang paling

mudah adalah dengan berperilaku

mengikuti nilai dan aturan yang

berlaku di lingkungan sekitarnya.

Bertindak sesuai nilai dan aturan

kelompok, entah sesuai dengan nilai

pribadi ataupun tidak, supaya

diterima oleh kelompok disebut

sebagai konformitas. Remaja

cenderung melakukan konformitas

dengan teman sekelasnya supaya

merasa nyaman dalam mengikuti

kegiatan di kelas sehari hari. Perilaku

yang ditiru remaja ada yang bersifat

positif maupun negatif (Levianti,

2008).

Konformitas (Santrock, 2013)

muncul ketika individu meniru sikap

atau tingkah laku orang lain

dikarenakan tekanan yang nyata

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

11

maupun yang dibayangan mereka.

Konformitas dapat bersifat positif

ataupun negatif pada seorang remaja,

bersifat negatif biasanya berupa,

memukul, perilaku agresi,

penyerangan, melakukan pencurian,

pengrusakan terhadap fasilitas

umum, meminum minuman keras,

merokok dan bermasalah dengan

orang tua dan guru. Pernyataan lain

yang sesuai Menurut (Hurlock ,

2009) konformitas terhadap standar

kelompok terjadi karena adanya

keinginan untuk diterima kelompok

sosial. Semakin tinggi keinginan

individu untuk diterima secara sosial

maka semakin tinggi pula tingkat

konformitasnya. Dasar utama dari

konformitas adalah ketika individu

melakukan aktivitas dimana terdapat

tendensi yang kuat untuk melakukan

sesuatu yang sama dengan yang

lainnya, walaupun tindakan tersebut

merupakan cara-cara yang

menyimpang. Kecenderungan untuk

melakukan konformitas tidak selalu

berarti hanya mengikuti pada hal-hal

yang positif saja. Manusia juga dapat

melakukan konformitas pada bentuk-

bentuk perilaku negatif misalnya

mencoba minum alkohol, obat-obat

terlarang dan berperilaku agresi

(Sarwono, 2011).

Hasil penelitian penelitian

sebelumnya yang serupa

menghasilkan tingkat signifikansi p

=0,002 (p<0,05) yang dilakukan oleh

(Puput & Budiani, 2012) mengenai

pengaruh konformitas pada remaja

terhadap perilaku agresi di SMK

PGRI 7 Surabaya menunjukkan hasil

bahwa ada pengaruh signifikan

antara konformitas pada geng remaja

terhadap perilaku agresi di SMK

PGRI 7 Surabaya. Penelitian lain

yang menunjukkan adanya hubungan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

12

antara konformitas dan perilaku

agresi dilakukan oleh penelitian yang

dilakukan oleh (Fajri, 2013) bahwa

ada hubungan positif yang

signifikan antara konformitas teman

sebaya dengan perilaku agresi pada

remaja.

Berdasarkan kategorisasi

skala konformitas tidak terdapat

subjek penelitian yang berada di

kategori sangat rendah sebesar 0%,

subjek yang termasuk kategori

rendah sebesar 3,81% (4 orang),

subjek dalam kategori sedang

sebesar 73,33% (77 orang),

sedangkan untuk kategori tinggi

sebesar 22,86% sebesar (24 orang),

dan tidak ada subjek yang

konformitasnya berada di kategori

sangat tinggi sebesar 0%. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan

bahwa konformitas subjek sebagian

besar termasuk dalam kategori

sedang. Hal ini berarti bahwa

tekanan yang ada dalam norma sosial

tidak memiliki pengaruh yang cukup

besar terhadap perilaku individu

untuk melakukan konformias.

Menurut Baron & Byrne (2012) hasil

dari banyak penelitian menyatakan

semakin kuat kebutuhan individu

akan control pribadi, semakin sedikit

kecendrungan mereka untuk

menuruti tekanan sosial.

Berdasarkan kategorisasi

skala perilaku agresi terdapat subjek

penelitian yang berada di kategori

sangat rendah sebesar 16,19% (17

orang), subjek yang termasuk

kategori rendah sebesar 67,62% (71

orang), subjek dalam kategori sedang

sebesar 15,24% (16 orang),

sedangkan untuk kategori tinggi

sebesar 0,95% sebesar (1 orang), dan

tidak ada subjek yang

konformitasnya berada di kategori

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

13

sangat tinggi sebesar 0%. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa

frekuensi perilaku agresi subjek

tertinggi terdapat pada kategori

rendah. Ini berarti bahwa perilaku

agresi yang rendah tersebut

dimungkinkan karena siswa di SMA

Negeri 8 Surakarta dapat

mengontrol diri dalam berperilaku

agresi karena perilaku agresi dapat

ditekan dan bahkan dapat

menghindar sesuai situasi yang

terjadi. Kelompok yang diikuti tidak

menunjukkan perilaku agresi yang

tinggi sehingga individu tidak

berperilaku agresi.

Sesuai dengan yang

dikemukakan oleh (Baron & Byrne,

2003) bahwa rendahnya perilaku

agresi dikarenakan daya tarik in-

group yang terdapat pada kelompok

meliputi sikap, kepercayaan, nilai,

perasaan, norma dan gaya bicara

yang termanifestasikan dalam

perilaku yang baik sehingga dapat

meminimalisir perilaku agresi

menjadi lebih kecil. Hasil tersebut

sesuai dengan pernyataan (Sunita,

2010) bahwa perilaku agresi juga

selalu saja ada keterkaitannya

dengan situasi-situasi sesaat yang

merupakan indikasi bahwa perilaku

agresi lebih disebabkan oleh faktor.

Faktor situasi selain dapat berasal

dari kondisi lingkungan dan

pengaruh kelompok, dapat juga

disebabkan oleh kondisi diri atau

fisik seseorang.

Berdasarkan hasil analisis

yang menunjukkan bahwa

konformitas memberikan sumbangan

efektif sebesar 52 % terhadap

perilaku agresi. Hal ini menunjukkan

bahwa konformitas mempengaruhi

perilaku agresi sebesar 52% sehingga

masih ada 48% faktor lain yang

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

14

mempengaruhi perilaku agresi diluar

konformitas. Menurut Myers (2012),

terdapat faktor-faktor lain yang

mempengaruhi konformitas yaitu:

pengalaman tidak menyenangkan

yang mencangkup ketidak nyamanan

dan rasa sakit, sumber

keterbangkitan fisik yaitu olah raga

atau stimulus seksual, keberadaan

senjata, melihat kekerasan secara

langsung maupun media elektronik

televisi, provokasi, kelompok,

memainkan video kekerasan,

pengaruh kepribadian. Serta

dipengaruhi oleh faktor internal

diantaranya frustasi, stress, jenis

kelamin, usia remaja dan faktor

eksternal yaitu pendidikan, alkohol

dan obat-obatan, suhu udara serta

tempat tinggal rumah (kondisi

lingkungan).

Berdasarkan hasil penelitian

dapat disimpulkan bahwa

konformitas memberikan kontribusi

terhadap perilaku agresi sehingga

dapat dijadikan tolak ukur dalam

perilaku agresi, meskipun masih ada

faktor lain yang mempengaruhi

perilaku agresi selain variabel

konformitas, tetapi tidak bisa

dipungkiri dalam hal ini peneliti

tidak terlepas dari kesulitan dan

kendala dalam melakukan penelitian.

Penelitian ini terdapat beberapa

kelemahan seperti penelitian terbatas

pada populasi sehingga peneliti

selanjutnya yang ingin melakukan

penelitian dengan tema yang sama

perlu melakukan pada ruang lingkup

yang lebih luas dengan karakteristik

yang berbeda dengan menggunakan

atau menambah variabel-variabel

lain yang belum disertakan, lebih

berhati-hati terhadap skala yang akan

digunakan sebagai alat ukur. Peneliti

tidak mengetahui kondisi subjek

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

15

yang sesungguhnya sehingga dalam

pengisian skala dimungkinkan terjadi

pengisian yang tidak jujur dengan

kondisi subjek yang sesungguhnya

sehingga cenderung menutup-nutupi

informasi.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis

data penelitian dan pembahasan yang

telah diuraikan seluruhnya, dapat

disimpulkan bahwa

1. Konformitas merupakan salah

satu unsur psikologis yang

dapat mempengaruhi dalam

konteks pembentukan perilaku

agresi. Dilihat dari hasil

analisis data penelitian

menunjukkan bahwa ada

hubungan positif yang

signifikan antara konformitas

dengan perilaku agresi pada

remaja. Hal tersebut berarti

konformitas yang tinggi

mempengaruhi terbentuknya

perilaku agresi yang tinggi,

demikian pula sebaliknya yaitu

konformitas yang rendah,

berpengaruh pula pada

terbentuknya perilaku agresi

yang rendah.

2. Tingkat perilaku agresi pada

remaja mempunyai rerata

empirik (RE) sebesar 69,33

yang berarti perilaku agresi

termasuk dalam kategori

rendah, Sedangakan tingkat

konformitas pada remaja

mempunyai rerata empirik

(RE) sebesar 89,29 yang berarti

konformitas temasuk dalam

kategori sedang.

3. Sumbangan efektif konformitas

terhadap perilaku agresi adalah

52 % yang berarti masih ada

48 % faktor lain yang

mempengaruhi perilaku agresi

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

16

selain faktor konformitas yang

diantaranya dipengaruhi oleh

pengalaman tidak

menyenangkan yang

mencangkup ketidak nyamanan

dan rasa sakit, sumber

keterbangkitan fisik yaitu olah

raga atau stimulus seksual,

keberadaan senjata, melihat

kekerasan secara langsung

maupun media elektronik

televisi, provokasi, kelompok,

memainkan video kekerasan,

pengaruh kepribadian. Serta

dipengaruhi oleh faktor internal

diantaranya frustasi, stress,

jenis kelamin, usia remaja dan

faktor eksternal yaitu

pendidikan, alkohol dan obat-

obatan, suhu udara serta tempat

tinggal rumah (kondisi

lingkungan).

SARAN

Berdasarkan hasil kesimpulan

penelitian, penulis menyampaikan

rekomendasi sebagai berikut :

Terkait dengan uraian hasil

penelitian, maka konformitas yang

tinggi dan tingkat perilaku agresi

pada remaja khususnya siswa dapat

diminimalisir dengan berbagai

kegiatan-kegiataan yang bermanfaat

seperti mengikuti komunitas atau

organisasi tertentu sesuai hobi dan

kegemaran yang diminati,

serta,kegiatan sosial membantu

sesama, guna membentuk

konformitas bersifat positif dan

menekan perilaku agresi pada

remaja.

Terkait dalam pihak sekolah,

untuk memberikan seminar tentang

konformitas yang bersifat negatif

dengan perilaku agresi, agar siswa

mendapatkan informasi mengenai

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

17

kontribusi konformitas negatif

dengan perilaku agresi serta dampak

yang ditimbulkan dari perilaku agresi

berupa kerugian bagi diri sendiri dan

orang lain. Sehingga pelanggaran

peraturan seperti perilaku agresi akan

terhindarkan dari para siswa.

Sedangkan terkait dalam

pengembangan ilmu pengetahuan

selanjutnya yang dilakukan oleh

pihak-pihak lain yang berkompeten

dapat memperbaiki kelemahan yang

terdapat dalam penelitian ini yaitu

dengan memperluas sampel

penelitian dan dapat melakukan

proses pengambilan data dengan

situasi yang kondusif agar skala yang

diisi oleh remaja benar-benar

mewakili atau sesuai dengan

karakteristik remaja.

DAFTAR PUSTAKA

Adisubroto, Dalil. (1995). Psikologi

Sosial. Yogyakarta : UGM

Ali, M & M. Asrori. (2009).

Psikologi Remaja,

Perkembangan Peserta

Didik. Jakarta : Bumi Aksara

Arifin, Anan Zainal. (2013).

Konformitas Pendidikan di

Sekolah. http://ict-

smpypk.blogspot.in/2013/05

/konformitas-pendidikan-di-

sekolah.html. online, diakses

tanggal 05 Febuari 2015)

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan

Validitas. Yogyakarta :

Pustaka Belajar

. (2012). Penyusunan Skala

Psikologi. Yogyakarta :

Pustaka Belajar

Bambang, D,M. (2014). Porles Kota

Surakarta Periksa Empat

Orang Terkait Kerusuhan

Suporter.

http://m.antaranews.com/ber

ita/461420/polres-kota-

surakarta-periksa-empat-

orang-terkait-kerusuhan-

suporter. (online, diakses

tanggal 7 November 2014)

Baron, R.A., Byrne, D. (2012).

Psikologi Sosial Jilid 2. Jakarta :

Erlangga

Chaplin, J.P. Kartono, K

(Penterjemah). (2011).

Kamus Lengkap Psikologi.

Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada

Dayaksini, Tri. (2012). Psikologi

Sosial. Malang : UMM Press

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

18

Ellis Omrod, Jeanne.(2011).

Psikologi Pendidikan. Jakarta :

Erlangga

Eprika, Adhityani. (2012). Teori

Obidience-Teori

Konformitas.

http://meandpsy.blogspot.in/

2012/03/teori-obidience-

teori-konformitas.html.

(online, diakses tanggal 4

Februari 2015)

Fajri, N. (2013). Pengaruh self-

esteem, kecerdasan emosi,

dan konformitas teman

sebaya terhadap agresivitas

remaja. Skripsi. Jakarta :

Program Studi Psikologi

UIN Syarif Hidayatullah

Feldman, Robert S. (2012).

Pengantar Psikologi. Jakarta

: Salemba Humanika (Edisi

10, buku 2)

Hadi, S.(2004). Panduan Manual

Seri Program Statistik

(SPS-2000). Yogyakarta :

Yayasan Penerbit Fakultas

Psikologi UGM.

, (2007). Metodologi

Research. Yogyakarta :

Andi Ofset.

Hurlock, E. B. (2009). Psikologi

Perkembangan: Suatu

Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan.Jakarta :

Erlangga

Hartati, Sih Utami Sri. (2013).

Hubungan Bentuk

Konformitas teman Sebaya

terhadap Tipe Perilaku

Merokok padaRemaja Laki-

laki Usia Pertengahan di

SMAN 97 Jakarta. Skripsi.

Jakarta : Fakultas

Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UniversitasIslam

Negeri Syarif Hidayatullah

Hartini, Lili. (2009). Agresi Anak

yang Tinggal dalam

Keluarga dengan Kekerasan

Rumah Tangga. Jurnal

Penelitian. Fakultas

Psikologi Universitas

Gunadarma

Koeswara, E. (1988). Agresi

Manusia. Bandung : PT Eresco.

Kulsum, Umi & Jauhar, Mohammad.

(2014). Penghantar

Psikologi Sosial. Jakarta :

Prestasi Pustaka

Levianti. (2008). Konformitas dan

Bullying Pada Siswa. Jurnal

Psikologi. Jakarta : Fakultas

Psikologi Universitas Esa

Unggul. Vol 6 No 1

Myers, David G. (2012). Psikologi

Sosial. Jakarta : Salemba

Humanika. (edisi 10, buku

2)

Pratiwi, Tiara Citra Okta, dkk.

(2013). Pengaruh

Solidaritas Kelompok

Sosial terhadap Perilaku

Agresi Siswa Kelas XI SMA

Negeri 85 Jakarta. Jurnal

PPKN UNJ online. Jakarta :

Fakultas PPKN FIS

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/34920/1/02. Naskah Publikasi.pdfi HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU AGRESI PADA REMAJA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada

19

Universitas Negeri Jakarta.

Vol 1 No2

Priantoro, Agung. Hubungan antara

Konformitas dengan

Perilaku agresif pada Siswa

SMU Islam PB Sudirman

Jakarta. Skripsi. Jakarta :

Program Studi Psikologi

Universitas Gunadarma.

Puput, W., Budiani, M. S. (2012).

Pengaruh Konformitas pada

geng Remaja Terhadap

Perilaku Agresi di SMK

PGRI 7 Surabaya. Jurnal

Ilmiah. Program Studi

Psikologi Universitas Negeri

Surabaya. Diunduh dari

ejournal.unesa.ac.id(diakses

tanggal 17 Mei 2015)

Rahman, Agus Abdul. (2013).

Psikologi Sosial: Integrasi

Pengetahuan Wahyu dan

Pengetahuan Empirik.

Jakarta : Rajawali Pers

Saad, H. M. (2003) Perkelahian

Pelajar: Potret Siswa SMU

di DKI Jakarta, Yogyakarta

: Galang Press

Santrock, J.W. (2013).

Perkembangan Masa Hidup.

Jakarta : Erlangga

Sarwono, S. W. (2010). Psikologi

Sosial: Individu dan Teori-

teori Psikologi Sosial.

Jakarta : PT.Balai Pustaka

. (2011). Psikologi Sosial.

Jakarta : Salemba

Humanika.

Sears, D.O., Free dan, J.L. Peplau,

L.A. (2009). Psikologi

Sosial. Penarjemah:

Adyanto, M. Jakarta :

Erlangga

Sunita, Beriyanti. (2010). Hubungan

Kohesivitas dengan Perilaku

Agresi pada Anggota Geng

Motor di Kota Medan.

Skripsi. Sumatra utara :

Fakultas Psikologi

Universitas Sumatra Utara

Taylor, S.E. Peplau, L.A & Sears,

D.O. (2009). Psikologi

Sosial Edisi XII. Jakarta :

Kencana

Uyanto, S.S. (2009) Pedoman

Analisis Data dengan SPSS.

Yogyakarta : Graha Ilmu

Yustiningsih, Rini. (2013).

Penyerangan Buntut

Turnamen Sepak Bola Lipio.

http://www.solopos.com/201

3/09/05/sman-6-solo-

diserang-penyerangan-

buntut-turnamen-sepak-

bola-lipio-444652. (online,

diakses tanggal 20

September 2014)