HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN...

59
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN TEAMWORK PADA GROUP BAND MUSIK Deta Citrawati Miftahun Ni’mah Suseno INTISARI Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan komunikasi interpersonal dengan teamwork pada group band musik. Hipotesis dari penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan teamwork. Subjek penelitian ini adalah anggota group band musik yang ada di Yogyakarta. Subyek penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan usia 17-30 tahun, berjumlah 30 orang pada saat try out dan 55 orang pada saat pengambilan data penelitian. Data dikumpulkan melalui skala yang disebarkan kepada subjek penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis product moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS versi 10,0 for windows. Hasil analisis diperoleh bahwa koefisien korelasi (r) antara komunikasi interpersonal dan teamwork 0,602 dengan p (one-tailed) = 0,000 (p<0,01). Hasil lain yang diperoleh adalah nilai koefisien determinan (R-Squared) sebesar 0,363 yang berarti bahwa komunikasi interpersonal memiliki sumbangan efektif sebesar 36,3% terhadap kemampuan teamwork pada group band musik. Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork. Khususnya pada anggota group band semakin tinggi tingkat komunikasi interpersonal maka semakin tinggi pula tingkat teamwork-nya. Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Teamwork

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN

TEAMWORK PADA GROUP BAND MUSIK

Deta Citrawati

Miftahun Ni’mah Suseno

INTISARI

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan komunikasi interpersonal dengan teamwork pada group band musik.

Hipotesis dari penelitian ini yaitu ada hubungan positif antara komunikasi

interpersonal dengan teamwork.

Subjek penelitian ini adalah anggota group band musik yang ada di

Yogyakarta. Subyek penelitian ini terdiri dari laki-laki dan perempuan usia 17-30

tahun, berjumlah 30 orang pada saat try out dan 55 orang pada saat pengambilan

data penelitian.

Data dikumpulkan melalui skala yang disebarkan kepada subjek

penelitian. Data tersebut kemudian dianalisis statistik menggunakan analisis

product moment dari Pearson dengan bantuan program SPSS versi 10,0 for

windows. Hasil analisis diperoleh bahwa koefisien korelasi (r) antara komunikasi

interpersonal dan teamwork 0,602 dengan p (one-tailed) = 0,000 (p<0,01). Hasil

lain yang diperoleh adalah nilai koefisien determinan (R-Squared) sebesar 0,363

yang berarti bahwa komunikasi interpersonal memiliki sumbangan efektif sebesar

36,3% terhadap kemampuan teamwork pada group band musik.

Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan positif

yang sangat signifikan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork.

Khususnya pada anggota group band semakin tinggi tingkat komunikasi

interpersonal maka semakin tinggi pula tingkat teamwork-nya.

Kata Kunci : Komunikasi Interpersonal, Teamwork

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang Masalah

Musik, bagi sebagian orang, merupakan suatu hal yang tidak bisa

dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Beberapa orang menganggap bahwa musik

adalah bagian hidup dari dirinya. Dengan mendengarkan musik, maka segala

kegiatannya dapat berjalan lancar. Di saat sedih ataupun senang, sebagian orang

mendengarkan musik, bahkan di segala saat apa pun akan mendengarkan lantunan

lagu tersebut. Tak jarang hal itu dilakukan oleh sebagian orang untuk

mengungkapkan perasaan yang dirasakan saat itu.

Group band yang bermunculan di Indonesia sudah tidak terhitung

jumlahnya, mulai dari band yang terdiri dari anak muda yang hanya ingin

menyalurkan hobinya hingga band yang benar-benar serius bergerak sebagai mata

pencaharian. Menjadikan sebuah band dapat berjalan dengan baik, maka

membutuhkan struktur organisasi yang jelas. Struktur band ada yang kecil dan ada

yang besar, tergantung dari visi dan misi dari band tersebut. Bagian terpenting dan

harus ada dari struktur organisasi band adalah para personil dan manager.

Semakin besar visi dan misinya, maka sebuah band harus memiliki struktur

organisasi yang besar, mulai dari teknisi, crew, personal manager, road manager,

hingga atasan manajer utama.

Menurut Dethu (2008), seorang musikator, salah satu strategi band untuk

menghadapi dinamika persaingan di dunia musik adalah membangun

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

teamwork di antara rekan kerja. Ketika ada kendala pada dana, bentuklah struktur

yang paling sederhana dulu, yaitu personel band, manager, dan soundman.

Personel band selain bertugas menjadi penghibur juga bisa merangkap menjadi

crew bagi dirinya sendiri. Manajer selain mengurusi hal-hal administrasi

(menindaklanjuti kesepakatan kontrak, follow up technical riders, dan lain-lain)

lazim beralih fungsi menjadi crew. Posisi soundman sangat vital sebab soundman

adalah sebagai “pengantar pesan” personel band. Seberapa pun cemerlangnya

permainan musik personel band, jika yang keluar dari sound system tidak bagus

maka segala atraksi apa pun dari para player hanya sia-sia.

Sebuah group band musik top 40 asal Yogya bernama Redline memiliki

pamor cukup tinggi di Yogyakarta. Salah satu mantan drummer band Pendy, 22

tahun, mengaku pernah menikmati masa-masa indah bersama Redline, tetapi

dalam kurun waktu 4 bulan, band tersebut harus bubar dikarenakan tidak

terjalinnya kerjasama yang baik di antara personel band, manager, dan crew

lainnya. Hal yang hampir sama juga terjadi pada sebuah band Indie Yogya

bernama Hallo Roro. Awalnya band tersebut memiliki visi dan misi untuk

menaklukkan industri musik di Indonesia dengan menciptakan dan

mengembangkan aliran musik mereka sendiri dan belum pernah ada, tetapi dalam

kurun waktu 4 bulan dengan dua lagu hasil ciptaan mereka sendiri yang sudah

direkam, band ini terpaksa mengundurkan diri dari dunia musik dikarenakan ada

masalah intern antara salah satu player dengan manajernya.

Idealnya, untuk menjadikan sebuah organisasi group band sukses, maka

diperlukan kerja tim (teamwork) yang baik antara manajer utama dan para

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

bawahannya seperti player (personel band), crew, teknisi, road manager, dan

personel manager. Adanya teamwork antar anggota band, maka tugas yang pada

awalnya terasa berat akan menjadi ringan, bahkan dapat terselesaikan dengan

cepat dan lancar. Hal ini di dukung oleh penelitian Chen (2004) yang menyatakan

bahwa individu yang memiliki komunikasi interpersonal baik akan menciptakan

teamwork yang berkualitas karena komunikasi interpersonal merupakan salah satu

faktor yang berpengaruh pada pembelajaran yang efektif dalam teamwork.

Sebagai contoh, suatu saat manajer, soundman, bahkan player bisa beralih fungsi

menjadi crew dalam hal yang berhubungan dengan peralatan, baik pemindahan

alat antar tempat acara maupun perbaikan alat-alat tersebut. Contoh lain ketika

manager personal tidak dapat mendampingi para player dalam sebuah acara,

maka road manager dapat menggantikan posisinya sementara. Sebalikya, jika di

dalam group band tersebut tidak terjalin teamwork yang baik maka dapat terjadi

berbagai hambatan dalam jalannya pekerjaan dan perkembangan band, misalnya

ketika band tersebut akan tampil dalam sebuah acara, masing-masing anggota

hanya terfokus pada tugasnya dan tidak peduli dengan anggota lain, maka bagian

crew kemungkinan besar yang akan terbengkalai karena tidak ada kerjasama dan

menjalin kontak dengan anggota lain.

Dalam sebuah tim para anggota band menjalin tangan, jiwa, dan saling

memancarkan imajinasi dan kreativitas. Tetapi pada kenyataannya, banyak group

band yang tidak berhasil menunjukkan teamwork yang baik. Hal ini

mengakibatkan kemungkinan pergantian personil dalam group band bahkan dapat

membuat group band tersebut tidak efektif dan terancam bubar. Salah satu

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

penyebab hal ini adalah tidak terjalinnya komunikasi interpersonal yang baik

antara atasan dan bawahan. Komunikasi antara manajer yang menjadi pihak

pengirim pesan dan para bawahannya sebagai penerima pesan dari atasan ataupun

sebaliknya, tidak tersampaikan dengan lancar.

Dari hal tersebut di atas, komunikasi dari pengirim, penerima, dan pesan

adalah pondasi dari komunikasi yang sukses, tetapi juga dapat membuat

kesalahpahaman. Pihak pengirim bisa gagal untuk mengirimkan pesan atau tidak

benar untuk mengirimkan pesan yang bermanfaat. Pihak penerima bisa mengubah

atau salah mengartikan pesan tersebut. Pesan dapat menjadi tidak akurat atau

berubah. Memang terdapat sejumlah masalah yang dapat menganggu komunikasi

dalam sebuah tim (Levi, 2001), oleh karena itu untuk menciptakan teamwork yang

baik, komunikasi harus berjalan dengan baik pula. Semakin baik komunikasi yang

terjalin maka semakin baik pula teamwork yang tercipta dalam group band

tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengangkat permasalahan mengenai

hubungan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork pada group band

musik. Apakah ada hubungan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork

pada group band musik?

B. Tujuan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork pada group band

musik.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

C. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

Sumbangannya adalah menyumbangkan informasi yang berguna

dalam hal menguatkan komunikasi interpersonal dan meningkatkan teamwork

di dalam sebuah group band musik, khususnya bagi yang ingin dan berada di

dalam dunia musik.

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian dapat menambah khasanah teori-teori psikologi,

terutama psikologi industri dan psikologi sosial, yang berkaitan dengan

permasalahan teamwork dan komunikasi interpersonal.

D. Keaslian Penelitian

Berdasarkan pengetahuan peneliti, penelitian-penelitian tentang teamwork

telah banyak dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya. Seperti penelitian yang

dilakukan Chen (2004) dengan judul : Testing a New Approach for Learning or

Teamwork Knowledge and Skills in Technical Education yang menggunakan teori

Hertz (2003) dan Mozart (2000), mengungkapkan bahwa teamwork menjadi

penting dalam kekuatan kerja dalam industri. Penelitian ini menggunakan alat

ukur rating scale teamwork yang merupakan hasil dari survey dan subjek yang di

ambil adalah para guru dan murid pada tiga perguruan tinggi di Iowa, Nebraska,

dan Dakota Selatan. Selain itu penelitian lain juga dilakukan oleh oleh Kemp

(2006) dengan judul : Learning about Teamwork in an Online Study Environtment

yang menggunakan teori Barker (1999) dan Borgatti (1996), menyatakan bahwa

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

tahun 1980an belakangan, kata ”team” menjadi kata yang mendengung dalam

organisasi, dan teamwork menjadi ”jalan untuk mengatur hari ini”. Penelitian ini

menggunakan alat ukur Wilderness Survival Quiz, yaitu berisikan tentang

alternatif-alternatif untuk menyelamatkan diri berupa kuis dan subjek yang

diambil adalah para murid online.

Untuk komunikasi interpersonal, penelitian dilakukan oleh Sischa Dewi

Agustina (2002) dengan judul : Hubungan antara Efektifitas Komunikasi

Interpersonal dengan Kenakalan Remaja pada Siswa SMA yang menggunakan

teori De Vito (1997). Penelitian ini menggunakan alat ukur yang didasarkan pada

teori De Vito (1997) mengenai efektivitas komunikasi interpersonal yaitu

keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif, dan kesetaraan dan subjek

yang diambil adalah remaja siswa SMA Negeri 1 Depok Yogyakarta. Penelitian

lain juga dilakukan oleh Galuh Edhi Marina (2006) dengan judul : Hubungan

antara Komunikasi Interpersonal dengan Kepuasan Kerja Karyawan Bank

Indonesia Cabang Yogyakarta yang menggunakan teori De Vito (1986).

Penelitian ini menggunakan alat ukur yang mengacu pada aspek-aspek

komunikasi interpersonal menurut De Vito (1986) dan subjek yang diambil adalah

seluruh karyawan Bank Indonesia cabang Yogyakarta.

Berdasarkan penelitian-penelitian di atas, terdapat perbedaan-perbedaan

sebagai berikut :

1. Keaslian topik

Penelitian ini mengangkat topik tentang hubungan antara komunikasi

interpersonal dengan teamwork pada group band musik.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

2. Keaslian Teori

Teori yang digunakan untuk teamwork dalam penelitian ini adalah

Huszczo (1990) yang menyatakan bahwa sebuah tim perlu kerja sama dari

sekelompok orang untuk meraih tujuan dan mencapai hasil, sedangkan

komunikasi interpersonal menggunakan teori De Vito (1995) yang

menyatakan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses transaksional.

3. Keaslian alat ukur

Alat ukur yang digunakan untuk teamwork dalam penelitian ini adalah

skala yang didasarkan pada teori Huszczo (1990), sedangkan komunikasi

interpersonal menggunakan alat ukur De Vito (1995).

4. Keaslian Subjek

Subjek yang digunakan untuk teamwork dalam penelitian ini adalah

para anggota band yang ada di Yogyakarta.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teamwork

1. Pengertian Teamwork

Fancies and Young (1979) menjelaskan sebuah tim sebagai sekelompok

orang giat yang bekerja untuk meraih sasaran umum, di mana bekerja bersama

dengan baik dan menikmatinya, dan menghasilkan hasil kualitas tinggi.

Johnson and Johnson’s (1991) mengartikan sebuah tim adalah seperangkat

struktur hubungan interpersonal untuk mencapai tujuan, sementara itu Lanza

(1985) mengartikan sebuah tim sebagai sekelompok orang yang bekerja bersama

dimana kesuksesan dari setiap individu bergantung pada kesuksesan dari

keselirihan kelompok. Unsur dari definisi tersebut didukung oleh Johnson (1986)

siapa yang melihat sebuah tim sebagai beberapa individu yang harus bekerja sama

untuk memenuhi suatu misi.

Konsep yang berhubungan erat dari “tim” dan “kelompok” sering dibahas

secara sinonim, walaupun beberapa pengarang sudah mencoba untuk menjelaskan

perbedaannya. Hitt (1988), sebagai contohnya, mendiskusikan definisi dari Dyer

bahwa tim adalah koleksi dari orang yang harus mempercayakan pada kerjasama

kelompok jika setiap anggota adalah untuk mengalami jumlah maksimum dari

kesuksesan dan pretasi tujuan, dan point keluar bahwa tidak semua koleksi dari

orang menemukan persyaratan ini. Kazemek dan Albert (1988) berusaha untuk

menunjukkan perbedaan di antara karakterisitik kelompok dan tim : Kelompok

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

berfungsi seperti tim yang secara khas memiliki sebuah tujuan yang bersih dan

umum. Anggota tim mengerti dimana mereka saling ketergantungan pada

kepalsuan lain.

Huszczo (1990) mengemukakan pendapat bahwa teamwork merupakan

lambungan gagasan dari satu orang ke orang lainnya dan mendatangkan solusi

untuk permasalahan kritis, dan organisasi tersebut dimulai dengan mengambil

strategi team untuk bekerja dengan kompetisi.

Tarkenton (1986) menawarkan sebuah definisi praktis dari tim dengan

memfokuskan dalam aktivitas khas dari “teamwork” : Teamwork memiliki arti

bahwa kita mengenali nilai dari para anggota dari tim di luar hanya mengerjakan

pekerjaan mereka, bahwa kita ingin mereka menjadi terlibat dalam strategi kita.

Ini berarti mendorong level kreativitas dan membuat keputusan lebih lanjut.

Teamwork adalah terdiri dari berbagai macam kelompok kecil orang, setiap orang

memiliki derajat yang sama dan penting dalam organisasi. Setiap kelompok

berhubungan dengan tiap kelompok lain melalui seorang pemimpin yang

ditetapkan (Lau, 1988). Sedangkan menurut Gwyne (1990) teamwork adalah

sebuah jalan penting untuk menaikkan efektifitas organisasi. Teamwork adalah

sekumpulan keterampilan yang dibutuhkan untuk dikembangkan selama latihan

(Levi, 2001). Pendapat lain juga dikemukakan oleh Harry A. Cosgriffe dan

Richard T. Dailey (1969) yang menyatakan bahwa teamwork merupakan

perbuatan dua orang atau lebih yang bekerja sama ke arah tujuan umum, saling

membagi waktu, bakat, dan pengetahuan dan menggunakan metode yang cocok

untuk semua anggota tim.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Berdasarkan teori-teori di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa teamwork adalah keterampilan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang

saling berhubungan satu sama lain dan giat bekerja, yang di dalamnya

mengandung unsur kepercayaan, kejujuran, tanggung jawab, dukungan, harapan

yang tinggi untuk memperoleh tujuan bersama, dan saling memberikan gagasan

untuk penyelesaian berbagai masalah yang ada di dalam team yang bertujuan

untuk menaikkan efekktifitas organisasi.

2. Aspek-aspek dan Karakteristik Teamwork

Hitt (1988) mengutarakan atribut-atribut dari sebuah tim yang produktif :

a. Persetujuan umum dalam harapan tinggi untuk tim.

b. Suatu komitmen untuk tujuan umum.

c. Tanggung jawab di asumsikan untuk kerja yang harus dilakukan.

d. Jujur dan komunikasi terbuka.

e. Akses untuk informasi.

f. Iklim kepercayaan.

g. Perasaan umum bahwa seseorang dapat mempengaruhi apa yang terjadi.

h. Dukungan untuk keputusan yang telah dibuat.

i. Suatu pendekatan yang sama-sama untung untuk pengendalian konflik.

j. Suatu fokus pada proses seperti hasil.

Huszczo (1990), seperti Hitt sebelumnya, memberikan daftar karakteristik

yang lebih luas dan memiliki penjelasan yang lebih kritis yang dapat membentuk

dasar dari penilaian team yang sistematis, yaitu :

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

a. Tujuan.

Arah harus jelas dan berhubungan dengan organisasi paling luas.

Hal ini juga harus menjadi komitmen dari para anggota.

b. Bakat.

Team harus memiliki bakat dan keterampilan yang melengkapi

untuk tugas. Hal ini harus menjadi dorongan anggota untuk perkembangan

selanjutnya.

c. Tugas.

Para anggota harus mengerti tugas mereka dalam keikutsertaan

untuk kesuksesan team. Mereka harus memiliki komitmen terhadap tugas-

tugas tersebut dan kejelasan tentang kontribusi individu.

d. Pelaksanaan.

Menjalankan pelaksanaan yang efektif dan berguna harus ada di

dalam team. Pertemuan dan perencanaan harus efektif, dan para anggota

harus mengetahu bagaimana membuat keputusan, mengatasi masalah, dan

membagi serta menerima informasi sebagai sebuah team.

e. Hubungan Interpersonal.

Para anggota team perlu untuk berhubungan baik dengan satu

dengan yang lain, komunikasi dan memecahkan konflik. Mereka harus

saling mendukung satu sama lain. Mereka harus menunjukkan perhatian

sehingga level keterampilan semakin tinggi.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

f. Penguatan.

Sistem penguatan yang efektif dibutuhkan untuk peningkatan

teamwork. Pada level personal, apresiasi harus tegas, dan ini sangat

penting untuk pembentukan perilaku team. Organisasi juga bertanggung

jawab untuk penguatan ini.

g. Hubungan external.

Pembentukan hubungan external dengan lingkungan external harus

ada, dan ini harus juga harus menjadi hubungan yang sehat dengan unit

lain dalam organisasi itu sendiri. Team juga perlu untuk meninjau

lingkungan tersebut untuk mengenali yang menyangkut ancaman dan

kesempatan.

Zapp (1987) mengidentifikasi 3 karakteristik, dalam kasus ini disebut

‘tema’, terdapat dalam tipe bekerjanya team sukses :

a. Anggota – anggota tim memiliki misi dan mengeset tinggi dirinya-harapan

prestasi.

b. Mereka tahu apa yang mereka butuhkan untuk sukses.

c. Penghargaan dibagikan dan anggota merasakan mereka menyokong untuk

kesuksesan tim.

Terkait 3 tema di atas ditambahkan kepercayaan, komunikasi, pembuatan

keputusan kelompok, dan pembersihan prosedur (faktor telah jelas dalam

beberapa daftar di atas). Hal ini diklaim bahwa tema tersebut didasarkan pada

temuan penelitian, tapi kita telah diisyaratkan pada masalah metodologis yang

dihubungkan dengan penelitian ke dalam tim dan perkembangan mereka, oleh

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

karena itu, karakteristik-karakteristik tersebut seperti ini didasarkan lebih pada

pemahaman individu dari kesuksesan tim dan akal sehat yang baik daripada

pemeriksaan kaku.

Kinerja tim tentu saja harus merencanakan suatu rencana. Ends dan Page

(1977) menyokong, 5 aspek utama yang harus secara positif direncanakan :

a. Penetapan tujuan kinerja tim.

b. Merencanakan kerja.

c. Negosiasi peraturan-peraturan.

d. Penetapan kriteria kinerja, dan

e. Merencanakan umpan balik kinerja.

Thamhain (1990) memperhatikan produk baru kinerja tim, diidentifikasi

sejumlah ‘faktor mengemudi’ dimana dapat dihubungkan dengan kinerja efektif,

digambarkan dalam terminologi umum sebagai produk sukses baru. Ini adalah

sasaran bersih, rangsangan kerja, potensi pertumbuhan profesional, arah dan

kepemimpinan, kepercayaan timbal balik dan hubungan interpersonal yang baik,

rencana sesuai, komunikasi yang baik di dalam dan di luar tim, stabilitas dan

keamanan organisasi, sumberdaya cukup, dan keterlibatan manajemen.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa tujuan, bakat, tugas, pelaksanaan, hubungan interpersonal, penguatan, dan

hubungan external digunakan sebagai dasar membentuk teamwork dalam suatu

organisasi.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teamwork

Hackman (1978), mendaftarkan lima faktor sebagai kebutuhan untuk

perkembangan menjadi sukses dari team :

1. Tujuan dan arah yang jelas.

Tim butuh tujuan untuk memusatkan untuk memusatkan tujuan

mereka dan mengevaluasi kinerja mereka.

2. Pimpinan yang baik.

Pemimpin dibutuhkan untuk mengatur hubungan internal dan

eksternal dari tim dan untuk menghadapkan tim ke tujuan mereka.

3. Tugas yang sesuai dengan teamwork.

Tugas harus kompleks, penting, dan menantang sehingga anggota

tim memerlukan usaha dan tidak sanggup bekerja individu.

4. Catatan kebutuhan untuk melakukan pekerjaan.

Sumber penghasilan bahwa tim butuh memasukkan kedua sumber

alat dan pelatihan dan sumber penghasilan personil.

5. Lingkungan organisasi yang mendukung

Organisasi harus cukup bertenaga dan berwibawa untuk

mengizinkan anggota tim untuk membuat dan melaksanakan keputusan

mereka.

Levi dan Slem (1995) adalah ahli psikolog yang meneliti teamwork dalam

perusahaan yang berteknik tinggi. Mereka mempelajari faktor tim yang produktif

dan penelitian teknik mesin, dan perkembangan tim untuk menetapkan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

sekumpulan faktor yang berkenaan dengan tim yang sukses. Mereka menemukan

lima faktor berikut :

1. Evaluasi dan penghargaan.

Tim butuh keadilan dan criteria tujuan untuk evaluasi, evaluasi

kinerja anggota tim harus berkenaan untuk sumbangan mereka untuk tim

mereka, dan anggota harus diberi penghargaan ketika tim mereka sukses.

2. Hubungan Sosial.

Tim butuh pelatihan dalam keterampilan sosial sehingga mereka

bisa memecahkan fungsi dan konflik internal dengan tenang.

3. Dukungan Organisasi.

Management, sistem organisasi, dan budaya organisasi harus

mendukung kegunaan tim.

4. Karakterisitik tugas.

Tim perlu tujuan dan arah yang jelas, tugas yang tepat untuk

teamwork, dan kerja yang menantang dan penting.

5. Pemimpin

Pemimpin butuh untuk memfasilitasi interaksi tim dan

menyediakan bantuan untuk tim ketika terjadi masalah.

Berdasarkan teori-teori di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi teamwork. Evaluasi dan

penghargaan, hubungan sosial untuk memecahkan konflik internal, dukungan

organisasi, tugas dan tujuan yang jelas, lingkungan organisasi, serta pemimpin

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

yang berguna untuk memfasilitasi interaksi tim diperlukan untuk untuk

menciptakan team yang sukses.

B. Komunikasi Interpersonal

1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang berarti

memberi sesuatu dengan seseorang, memberikan sebagian kepada seseorang,

tukar-menukar, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, membicarakan

sesuatu dengan seseorang, bercakap-cakap, bertukar pikiran, berhubungan,

berteman (Hardjana, 2003). Lingkungan meliputi komunikasi interpersonal,

komunikasi interpersonal, hubungan yang mengandung unsur memberitahukan

atau berpartisipasi. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi

kehidupan komunikasi kelompok, dan komunikasi massa (Myers dan Myers,

1992).

Dance (1967) mengartikan komunikasi dalam kerangka psikologi

behaviorisme sebagai usaha menimbulkan respons melalui lambing-lambang

verbal, ketika lambing-lambang verbal tersebut bertindak sebagai stimuli.Menurut

bahasanya interpersonal berarti hubungan antar perseorangan. Hubungan antar

perseorangan tersebut dapat dijelaskan lebih lanjut dengan hubungan antara dua

orang atau lebih dan hubungan ini bersifat lebih mendalam karena dipengaruhi

oleh sifat masing-masing individu (interpersonal). Setiap komunikasi melibatkan

unsur isi dan hubungan sekaligus. Pada komunikasi interpersonal, unsur hubungan

sangat penting. Yang menentukan efektifitas adalah aspek hubungan

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

manusiawinya, yaitu bagaimana pesan disampaikan (Kirana, 1998). Myers dan

Myers (1992) mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai transaksi antara

seseorang dengan lingkungannya yang mencakup orang-orang sebagai teman,

keluarga, anak-anak, rekan sekerja, bahkan orang asing. Komunikasi interpersonal

adalah interaksi antara satu individu dengan individu lainnya baik dalam bentuk

verbal seperti komunikasi langsung maupun non verbal seperti gerakan bahu, ibu

jari, anggukan atau gelengan (Vitalaya, 2003).

Fisher (1978) mengatakan bahwa komunikasi interpersonal dapat berarti

sama dengan hubungan antar manusia karena akan selalu melibatkan orang lain

pada sebuah hubungan dalam bentuk apapun. Agar komunikasi interpersonal yang

dilakukan menghasilkan hubungan interpersonal yang efektif dan kerjasama bisa

ditingkatkan, kita perlu bersikap terbuka dan menggantikan sikap dogmatis.

Komunikan dan komunikator perlu juga memiliki sikap percaya, sikap

mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling memahami,

menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Komunikasi interpersonal perlu

ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama

antara berbagai pihak, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan (Gunarsa,

2003). De Vito (1995) dan Cangara (1998) mengatakan bahwa komunikasi

interpersonal juga berfungsi untuk memperoleh informasi, berbagi pengetahuan

dan pengalaman dengan orang lain. Barnard (1983: 91) menyatakan bahwa dalam

teori organisasi yang lengkap, komunikasi menduduki tempat sentral karena

struktur, luasnya, dan lingkup organisasi hampir sepenuhnya ditentukan oleh

teknik komunikasinya.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Berdasarkan teori-teori di atas, maka peneliti mengambil kesimpulan

bahwa komunikasi interpersonal adalah transaksi antara seseorang dengan

lingkungannya dalam bentuk verbal seperti komunikasi langsung maupun non

verbal yang perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan

dan kerjasama antara berbagai pihak yang juga berfungsi untuk memperoleh

informasi, berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain dimana

pertukaran makna ini dilakukan secara timbal balik.

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Interpersonal

Komunikasi dalam organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor

(Guetzkow, 1965; Hall, 1972; Porter & Roberts, 1976), yaitu :

1. Komunikasi adalah suatu proses sosial. Dalam hal demikian ini, ada berbagai

pengaruh sosial yang jelas dapat mempengaruhi ketepatan berita yang

dimaksud. Misalnya, norma yang lazim berlaku dan jabatan dapat

mengharuskan digunakannya bentuk-bentuk panggilan yang berbeda (resmi

versus tak resmi) untuk komunikasi ke atas dan ke samping. Senjang status di

antara tingkat-tingkat dalam hirarki organisasi juga dapat mempengaruhi cara

penyampaian dan kejelasan berita.

2. Komunikasi dipengaruhi oleh proses persepsi seseorang. Sebagai contoh,

penerimaan seorang pekerja atas instruksi penyelianya dapat dipengaruhi oleh

opininya mengenai si penyelia, kadar sifat kontroversalnya atau ancaman

perintah itu, hal-hal lain yang sedang dipikirkannya pada waktu itu, minatnya

pada topik itu, dan seterusnya. Proses perepsi pekerja memperlancar atau

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

menghambat komunikasi yang efektif dalam organisasi, dalam berbagai cara.

Yang paling menonjol di antara proses-proses ini adalah “pen-stereotip-an”

(peng-klise-an) dan halo effect yang menggambarkan usaha pribadi untuk

mengatur lingkungan persepsi mereka melalu penyederhanaan. Manusia atau

barang dikelompokkan ke dalam kategori yang umum (misalnya, hitam-putih,

pria-wanita) dan sifat kategori ini kemudian berfungsi sebagai petunjuk bagi

tingkah laku si penerima berita.

3. Proses komunikasi dipengaruhi oleh sifat dan struktur organisasi itu sendiri.

Argumentasi utama yang seringkali dikemukakan untuk membela struktur

desentralisasi ialah bahwa strukrtur semacam ini memperlancar peningkatan

komunikasi. Jika berita harus melalui beberapa tingkatan dalam hierarkhi,

kemungkinan besar terjadi pemutar-balikan berita dan mengakibatkan

timbulnya masalah yang seharusnya dapat dihindari jika komunikasi dapat

dilakukan dengan bertemu muka.

De Vito (1995) menjelaskan bahwa komunikasi interpersonal adalah suatu

proses transaksional yang mengandung hal-hal sebagai berikut :

a. Suatu proses : segala kegiatan dalam komunikasi intrepersonal bukanlah

suatu yang statis tapi merupakan proses yang dinamis dan selalu dalam

kondisi yang berubah.

b. Komponen yang saling berhubungan : setiap elemen dalam komunikasi

interpersonal secara keseluruhan berkaitan satu sama lain. Tidak akan ada

sumber tanpa penerima dan sebaliknya tanpa adanya sumber tidak akan

ada pesan jadi tidak akan pernah ada umpan balik tanpa adanya penerima.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

c. Ada saksi dan reaksi : komunikasi intrpersonal memandang hubungan aksi

dan reaksi terjadi antar partisipan dalam komunikasi sebagai suatu

kesatuan yang menyeluruh. Reaksi individu dalam komunikasi

interpersonal tidak hanya berdasarkan pada apa yang dikatakan oleh

gerakan tubuhnya tapi juga pada seluruh kejadiannya, pengalaman awa,

emosi, pengetahuan, kesehatan fisik dan hal-hal lainnya dari individu.

Menurut Yulia S. Gunarsa (2008), untuk menumbuhkan dan meningkatkan

hubungan interpersonal, kita perlu meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa

faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah:

1. Percaya/trust. Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan

dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah

membuka dirinya. Percaya pada orang lain akan tumbuh bila ada faktor-

faktor sebagai berikut:

a. Karakteristik dan maksud orang lain, artinya orang tersebut

memiliki kemampuan, ketrampilan, pengalaman dalam bidang

tertentu. orang itu memiliki sifat-sifat bisa diduga, diandalkan,

jujur dan konsisten.

b. Hubungan kekuasaan, artinya apabila seseorang mempunyai

kekuasaan terhadap orang lain, maka orang itu patuh dan tunduk.

c. Kualitas komunikasi dan sifatnya menggambarkan adanya

keterbukaan. Bila maksud dan tujuan sudah jelas, harapan sudah

dinyatakan, maka sikap percaya akan tumbuh.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

2. Prilaku suportif akan meningkatkan komunikasi. Beberapa ciri perilaku

suportif yaitu:

a. Deskripsi: penyampaian pesan, perasaan dan persepsi tanpa

menilai atau mengecam kelemahan dan kekurangannya.

b. Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja

sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-

sama menetapkan tujuan dan menentukan cara mencapai tujuan.

c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif

yang terpendam.

d. Empati: menganggap orang lain sebagai persona.

e. Persamaan: tidak mempertegas perbedaan, komunikasi tidak

melihat perbedaan walaupun status berbeda, penghargaan dan rasa

hormat terhadap perbedaan-perbedaan pandangan dan keyakinan.

f. Profesionalisme: kesediaan untuk meninjau kembali pendapat

sendiri.

3. Sikap terbuka, kemampuan menilai secara objektif, kemampuan

membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi,

pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah

keyakinannya, profesional dan lain sebagainya.

Agar komunikasi interpersonal yang dilakukan menghasilkan hubungan

interpersonal yang efektif dan kerja sama bisa ditingkatkan, kita perlu bersikap

terbuka dan menggantikan sikap dogmatis. Kita perlu juga memiliki sikap

percaya, sikap mendukung, dan terbuka yang mendorong timbulnya sikap saling

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

memahami, menghargai dan saling mengembangkan kualitas. Hubungan

interpersonal perlu ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan

dan kerjasama antara berbagai pihak, tidak terkecuali dalam lembaga pendidikan.

Levi (2001), menjelaskan bahwa komunikasi adalah proses di mana

seseorang atau group mengirimkan beberapa tipe dari informasi ke orang lain atau

group. Pengertian ini menyoroti tiga bagian utama dari komunikasi : pengirim,

penerima, dan pesan.

1. Pengirim

Karakteristik dari pengirim atau komunikator mengakibatkan

sejumlah pengaruh bahwa suatu komunikasi memiliki pendengar.

Bagaimana pendengar merasa komunikator mempengaruhi bagaimana

pendengar menafsirkan pesan tersebut, bagaimana banyak perhatian

pendengar membayarnya, dan banyak pengaruh ini akan berada pada

kepercayaan pendengar. Dua karakteristik utama dari pengirim adalah

menarik dan bisa dipercaya.

2. Penerima

Penerima atau pendengar dari komunikasi dapat berubah dalam

sejumlah jalan yang mengakibatkan sejumlah pengaruh dari komunikasi.

Untuk contohnya, terdapat karakteristik kepribadian dari penerima seperti

kecerdasan, keterampilan bahasa, dan harga diri yang memperngaruhi

komunikasi. Persoalan kecerdasan dan bahasa berkenaan terhadap

bagaimana suatu komunikasi butuh untuk dikatakan kepada pendengar.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Komunikator yang dapat dipercaya lebih mudah mempengaruhi orang-

orang.

3. Pesan

Pengaruh dari berbagai macam karakteristik pesan saling

mempengaruhi dengan karakteristik pendengar. Pesan dapat berubah

dalam pengalaman, emosional, dan estetis. Apakah perbedaan ini

mempengaruhi pendengar mempercayai di atas bagaimana mereka

merasakan.

Dari teori-teori di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa banyak

faktor yang mempengaruhi jalannya suatu komunikasi interpersonal, di mana satu

faktor akan mempengaruhi faktor yang lain, baik yang berasal dari dalam diri

individu sendiri maupun yang berasal dari luar individu. Proses sosial dan

persepsi sesorang, rasa percaya, serta sikap sportif diperlukan untuk mendukung

komunikasi interpersonal.

3. Aspek-aspek Komunikasi Interpersonal

Kemampuan komunikasi adalah keterampilan dalam mengirim pesan,

menerima pesan, dan memberikan umpan balik baik secara verbal dan non verbal.

Aspek-aspek kemampuan komunikasi tersebut bertolak dari pendapat De Vito

(1995) :

a. Keterbukaan (openness)

Keterbukaan yang dimaksud adalah mencakup keinginan untuk

saling memberi informasi mengenai diri sendiri, keinginan untuk

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

bereaksi secara jujur terhadap pesan yang disampaikan orang lain, dan

bertanggung jawab terhadap perasaan-perasaan yang dimiliki dalam

arti tidak mengkambinghitamkan orang lain. Kualitas keterbukaan dari

komunikasi interpersonal meliputi beberapa aspek yaitu kesediaan

untuk mengungkap diri (self disclose) pada orang lain yang

berinteraksi dengan lingkungannya, kesediaan untuk menanggapi serta

jujur pada setiap stimuli yang diterima serta mengalami dan

bertanggung jawab atas segala pikiran dan perasaan yang

diungkapkannya. Keterbukaan dalam komunikasi interpersonal

memungkinkan para pelakuknya untuk membicarakan masalah-

masalah yang dialami oleh kedua belah pihak.

b. Empati (empathy)

Empati merupakan kemampuan untuk merasakan dan

mengalami apa yang dirasakan orang lain yaitu mencoba merasakan

dalam cara yang sama dengan perasaan orang lain. Jika seorang

mampu berempati dengan orang lain maka orang tersebut akan merasa

dalam posisi yang lebih baik untuk memahami orang lain. Pemahaman

yang terjadi dalam empati ini bisa diungkapkan oleh seseorang tanpa

kehilangan identitas diri. Keakuratan berempati meliputi sensitifitas

untuk merasakan kejadian-kejadian saat ini dan mampu mengerti kata-

kata yang diucapkan ketika komunikasi interpersonal berlangsung.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

c. Dukungan (suportiveness)

Dua hal yang diperlukan dalam hal ini adalah lebih bersikap

deskriptif dalam berkomunikasi dibanding evaluatif, sebab sikap yang

evaluatif cenderung menimbulkan reaksi defence pada orang lain. Hal

yang kedua adalah kesediaan untuk mendengarkan dan membuka diri

terhadap pendapat yang berbeda. Dukungan yang diperlukan dalam

komunikasi interpersonal, meliputi empat aspek yaitu

(1) descriptiveness, lingkungan yang deskriptif yaitu lingkungan yang

tidak mengevaluasi orang secara evaluatif sehingga membuat orang

cenderung menjadi defisit. Orang yang merasa dievaluasi akan malu

mengungkapkan perasaan-perasaannya secara bebas dan merasakan

terus-menerus dikritik, (2) spontanity, individu yang berkomunikasi

secara spontan yaitu yang memiliki pandangan ke depan dan terbaik

dalam mengungkapkan pemikirannya, (3) provisionalism, menjadi

professional berarti memiliki pemikiran yang terbuka (open

mindedeness), bersedia menerima pandangan orang lain dan bersedia

merubah posisi atau pandangannya jika memang diperlukan,

(4) dukungan yang tidak terucapkan berupa gerakan-gerakan

menganggukkan kepala, mengedipkan mata, tersenyum.

d. Kepositifan (positiveness)

Berkomunikasi secara positif di dalam komunikasi

interpersonal sekurang-kurangnya melalui dua jalan, yaitu berdasarkan

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

sikap positif dan menghargai orang lain. Terdiri dari tiga hal yaitu

(1) perhatian yang positif terhadap orang lain sangat mendukung

keberhasilan komunikasi interpersonal, (2) perasaan yang positif

sangat bermanfaat untuk mengefektifkan kerjasama, (3) perhatian dan

perasaan yang positif itu harus dikomunikasikan sehingga komunikasi

interpersonal dapat terpelihara dengan baik. Mencakup sikap positif

terhadap diri sendiri, orang lain, dan situasi komunikasi. Perasaan-

perasaan negatif biasanya membuat komunikasi menjadi lebih sulit dan

dapat menyebabkan perpecahan atau konflik. Sikap positif juga bisa

diungkapkan lewat kalimat-kalimat yang diutarakan.

e. Kesamaan (equality)

Komunikasi akan lebih efektif dalam suasana kesamaan

walaupun tidak ada orang yang secara absolut sama dengan orang lain

dalam segala hal. Adapun dalam kesamaan terkandung unsur

keinginan untuk saling bekerjasama dalam memecahkan masalah, hal

ini terwujud dalam memandang ketidaksetujuan dan perselisihan di

antara individu yang berkomunikasi, lebih sebagai usaha untuk

memahami perbedaan yang ada, daripada memandangnya sebagai

kesempatan untuk saling menjatuhkan. Komunikasi interpersonal akan

lebih efektif bila setiap perbedaan atau konflik tidak dipandang sebagai

usaha untuk menjatuhkan orang lain atau mendapatkan posisi menang.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

f. Keyakinan (confidence)

Seorang komunikator yang efektif menunjukkan keyakinan

(kemantapan dan rasa nyaman dalam berkomunikasi dengan orang

lain), rasa malu, khawatir dan cemas dalam berkomunikasi dapat

dikendalikan oleh komunikator yang efektif sehingga tidak

mengganggu proses komunikasi. Keyakinan atau kemantapan dalam

berkomunikasi diwujudkan dalam bentuk rasa rileks, tidak canggung,

sikap badan dan suara yang fleksibel, tidak terpaku pada gerakan atau

nada suara tertentu.

g. Kesiapan (immediacy)

Menunjukkan pada kesiapan melakukan komunikasi lewat

penciptaan rasa tertarik dan perhatian terhadap lawan bicara berupa

pemberian respon atau umpan balik dengan segera, menciptakan

kebersamaan antara pembicara dan pendengar secara verbal maupun

non verbal. Secara verbal misalnya dengan langsung menyebut nama

orang yang diajak berbicara, sedangkan secara non verbal ditunjukkan

dengan memperhatikan lawan bicara dan tidak melihat ke arah lain.

Dari berbagai macam teori di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

komunikasi interpersonal adalah suatu proses sosial di mana di dalamnya

mengandung unsur keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, kesamaan,

keyakinan, kesiapan, yang kemudian timbul kepercayaan, sikap mendukung, dan

mendorong timbulnya sikap saling memahami dan menghargai.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

C. Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan Teamwork pada

Group Band Musik

Pengirim pesan khususnya membuat pesan kepada pendengar mereka,

sehingga pesan-pesan tersebut mungkin menjadi lebih pendek atau lebih panjang

tergantung pada anggapan penerima tentang pesan tersebut. Ketika orang-orang

memberikan petunjuk, mereka memberikan petunjuk yang panjang kepada orang

lain yang tidak terlalu mengenal suatu bidang (Krauss & Fussel, 1991). Sebagai

contoh, suatu team band management mengadakan meeting untuk membicarakan

kerja tim yang akan dilakukan pada berbagai acara dan tour band. Kemungkinan

akan terjadi kesalahpahaman dan ketidakjelasan dalam pelaksanaan tugas

dikarenakan penyampaian dari ketua team, yang dalam hal ini adalah manajer

salah menyampaikan informasi atau menganggap semua anggota team sudah

paham dengan benar akan perannya masing-masing. Ends dan Page (1977)

menyediakan daftar lima karakteristik pemimpin yang bisa menunjukkan efek

positif pada komunikasi team. Karakteristik-karakteristik tersebut adalah

kejujuran, keterbukaan, pembangunan, kedewasaan, dan saling menghargai. Kata

lain, seorang manajer band harus dapat mengarahkan group band untuk dapat

bekerja dengan teamwork yang baik.

Dalam sebuah team, pengirim sering mengirimkan pesan lebih singkat

daripada yang diperlukan karena mereka menaksir terlalu tinggi seberapa tahu

penerima dengan informasi tersebut. Penelitian juga memberi kesan bahwa

pengirim pesan sering tidak baik dalam mengambil perspektif. Mereka berpura-

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

pura seolah-olah penerima memiliki latar belakang informasi yang lebih banyak

pada topik daripada yang benar-benar mereka lakukan (Keysar, 1998).

Kekurangan dari pengambilan perspektif ini adalah salah satu alasan mengapa

seorang manajer band yang profesional memiliki kesulitan memberikan

pengarahan dalam sebuah team. Mereka menganggap bahwa penerima tersebut

memiliki latar belakang informasi yang cukup untuk membuat pengertian dari

pesan yang singkat.

Pesan-pesan juga bisa berubah dalam diskusi team. Semua anggota team

memiliki sebuah prasangka untuk informasi yang ada yang mungkin akan

diterima dengan sungguh-sungguh (Higgins, 1999). Hal ini menyebabkan team

tersebut mengabaikan masalah ini karena topik yang tidak menyenangkan tidak

pernah dibicarakan. Anggota team juga sering percaya bahwa penyebab

dibelakang pernyataan mereka adalah nyata, sehingga mereka tidak sepenuhnya

menjelaskan persoalan (Gilovich, Savitsky, & Medvec, 1998). Hal ini

menghitamkan pandangan bahwa terdapat komunikasi yang jelas ketika, dalam

kenyataan, ini tidak ada. Team yang sukses melakukan tindakan sebagai berikut :

penerima pelaksanaan, umpan balik, komunikasi closed-loop, dan dukungan

perilaku. Para anggota dari team yang sukses menerima pelaksanaan dari team

yang lain dan melangkah ke dalam ketika diperlukan. Selama sesi wawancara

resmi, semua anggota team memberikan umpan balik kepada setiap orang lainnya

untuk membantu memperbaiki pelaksanannya. Sebagai contoh, suatu group band

kurang memiliki komunikasi yang lancar dikarenakan kurangnya mengadakan

sesi breafing setelah penampilan band tersebut berakhir untuk membicarakan dan

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

menyampaikan koreksi selama acara berlangsung. Komunikasi internal adalah

closed-loop; dalam kata lain, pengirim dan penerima menyatakan dan membuat

sungguh-sungguh bahwa makna dari pesan sudah diterima dengan benar

(McIntyre & Sallas, 1995). Dengan adanya hubungan komunikasi yang terjalin

akan mendorong para anggotanya baik itu atasan, rekan kerja maupun bawahan

untuk saling bertindak, yang dapat berwujud pengaruh atau perintah untuk

menjalankan aktivitas. Bila terjadi kesulitan dalam mempengaruhi atau

memberikan perintah kepada pihak lain seperti munculnya rasa tidak puas pada

pihak yang menerima perintah, rasa tersinggung akibat tidak adanya sikap

menghargai, maka dapat saja terjadi kegagalan dalam berinteraksi sehingga

menimbulkan berbagai macam konflik.

Berdasarkan hal tersebut di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa

komunikasi interpersonal diperlukan dalam suatu band untuk melancarkan segala

kegiatan yang berhubungan dengan band tersebut dan tidak ada hambatan dalam

pelaksanaannya. Semakin adanya keterbukaan dan tingginya rasa empati masing-

masing anggota pada saat interaksi dengan anggota lain dalam menyampaikan

segala informasi tentang dirinya dan mampu mengerti kata-kata yang diucapkan

ketika komunikasi berlangsung, maka akan membuat teamwork yang ada semakin

berjalan lancar karena proses penyampaian pesan tidak mengalami hambatan yang

berarti. Dalam komunikasi itu pula, sikap dan perasaan positif dapat juga

meningkatkan hubungan yang positif sehingga kerjasama dalam tim menjadi

efektif, karena bila ada unsur negatif dalam hubungan tersebut akan membuat

perpecahan atau konflik dalam tim tersebut dan dapat menghambat komunikasi

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

sehingga mengakibatkan kerja dalam tim juga terhambat. Selain itu, komunikasi

pun akan lebih efektif bila dalam suasana kesamaan, dengan kata lain segala

perbedaan atau konflik tidak dipandang sebagai usaha untuk menjatuhkan orang

lain sehingga membuat kerja tim semakin meningkat karena anggota-anggota di

dalamnya dapat bersatu. Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah ketika proses

pembicaraan sedang berlangsung, perlu diwujudkan rasa rileks dan tidak

canggung, serta rasa kebersamaan yang tinggi untuk menciptakan suasana yang

nyaman sehingga teamwork yang ada menjadi semakin meningkat dikarenakan

hubungan antar anggota di dalam tim tersebut sangat kokoh.

Oleh karena itu, dengan adanya komunikasi interpersonal yang tidak

terhambat maka akan mencegah timbulnya berbagai konflik, sehingga mempererat

hubungan antar anggota di dalam band tersebut dan terciptalah teamwork yang

dapat diandalkan dan dapat selalu ditingkatkan dalam mempertahankan suatu

group band musik.

D. Hipotesis Penelitian

Ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal dengan teamwork.

Semakin tinggi kemampuan komunikasi interpersonal maka semakin tinggi

teamwork yang tercipta, begitu juga sebaliknya, semakin rendah kemampuan

komunikasi interpersonal maka semakin rendah pula teamwork yang tercipta.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian

1. Variabel Tergantung : Teamwork

2. Variabel Bebas : Komunikasi Interpersonal

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Teamwork

Adalah keterampilan yang dimiliki oleh para anggota group band yang

saling berhubungan satu sama lain dan giat bekerja, mengandung unsur

kepercayaan, kejujuran, tanggung jawab, dukungan, harapan yang tinggi untuk

memperoleh tujuan bersama, dan saling memberikan gagasan untuk penyelesaian

berbagai masalah yang ada di dalam team yang bertujuan untuk menaikkan

efektifitas group band tersebut. Teamwork harus memiliki tujuan yang jelas, bakat

untuk dikembangkan, tugas yang dapat dimengerti, pelaksanaan pertemuan,

menjalin hubungan interpersonal sesama anggota band, penguatan efektif, dan

menjalin hubungan baik dengan anggota team lain. Teamwork diketahui dengan

skor yang diperoleh subjek setelah mengisi skala teamwork yang mengacu pada

pendapat Huszczo (1990). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin

tinggi kualitas teamwork. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka

semakin rendah kualitas teamwork.

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

2. Komunikasi Interpersonal

Adalah transaksi antar anggota group band dengan lingkungan di dalam

group band tersebut dalam bentuk verbal maupun non verbal yang perlu

ditumbuhkan dan ditingkatkan dengan memperbaiki hubungan dan kerjasama

antara berbagai pihak yang juga berfungsi untuk memperoleh informasi, berbagi

pengetahuan dan pengalaman dengan anggota group band lain dimana pertukaran

makna ini dilakukan secara timbal balik. Komunikasi interpersonal harus

memiliki keterbukaan dalam menyampaikan informasi tentang diri, empati dengan

anggota group band lain, saling memberi dukungan, perhatian dan perasaan

positif, kesamaan untuk menghindari konflik, keyakinan menciptakan suasana

nyaman, dan siap dalam berhubungan dengan anggota group band lain.

Komunikasi interpersonal diketahui dengan skor yang diperoleh subjek setelah

mengisi skala komunikasi interpersonal yang mengacu pada pendapat De Vito

(1995). Semakin tinggi skor yang diperoleh, maka semakin tinggi kualitas

komunikasi interpersonal. Sebaliknya, semakin rendah skor yang diperoleh maka

semakin rendah kualitas komunikasi interpersonal.

C. Subjek Penelitian

Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah anggota group band

musik yang terdapat di kota Yogyakarta, berjenis kelamin laki-laki maupun

perempuan yang berusia 17-30 tahun dan masih aktif di dalam dunia musik agar

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

pertanyaan dalam skala ukur berdasarkan pengalaman nyata yang sedang atau

belum lama terjadi.

D. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

metode skala. Metode skala ini digunakan untuk mengungkap taraf teamwork dan

komunikasi interpersonal.

1. Skala Teamwork

Skala teamwork yang disusun berdasar tujuh karakteristik teamwork

yang mengacu pada pendapat Huszczo (1990) terdiri dari aitem-aitem yang

berbentuk pernyataan yang kemudian dituangkan sebagai blue print, meliputi

beberapa aspek seperti (1) tujuan, (2) bakat, (3) tugas, (4) pelaksanaan, (5)

hubungan interpersonal, (6) penguatan, (7) hubungan external. Subjek

diharapkan untuk menjawab berdasarkan kecocokan pernyataan itu dengan

dirinya. Skala itu terdiri dari 56 aitem yang dikelompokkan dalam butir-butir

favorable sebanyak 28 butir dan unfavorable sebanyak 28 butir.

Tabel 1

Sebaran Aitem

Skala Teamwork Sebelum Uji Coba

Aspek Favorable Unfavorable Total

Tujuan 1, 15, 26, 38 2,18, 41, 47 8

Bakat 3, 16, 27, 40 17, 28, 39, 54 8

Tugas 14, 29, 48, 56 4, 5, 33, 52, 8

Pelaksanaan 6, 7, 13, 30 19, 21, 32, 55 8

Hubungan Interpersonal 9, 20, 44, 49 8, 31, 45, 46 8

Penguatan 10, 34, 35, 42 12, 22, 25, 50 8

Hubungan External 23, 36, 51, 53 11, 24, 37, 43 8

Total 28 28 56

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Pada skala teamwork disediakan empat alternatif jawaban yaitu Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS).

Pemberian skor bergerak dari satu sampai empat. Pernyataan favorable nilai

tertinggi empat diberikan pada jawaban SS (Sangat Sesuai), nilai tiga untuk

jawaban S (Sesuai), nilai dua untuk jawaban TS (Tidak Sesuai), dan nilai satu

untuk STS (Sangat Tidak Sesuai). Adapun untuk pernyataan unfavorable nilai

tertinggi empat diberikan untuk jawaban STS (Sangat Tidak Sesuai), nilai tiga

untuk jawaban TS (Tidak Sesuai), nilai dua untuk S (Sesuai), dan nilai satu

untuk SS (Sangat Sesuai).

2. Skala Komunikasi Interpersonal

Skala Komunikasi Interpersonal disusun berdasar tujuh karakteristik

komunikasi interpersonal yang mengacu pada pendapat De Vito (1995) seperti

yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya, yang kemudian dituangkan

sebagai blue print, yaitu (1) keterbukaan, (2) empati, (3) dukungan, (4)

kepositifan, (5) kesederajatan, (6) keyakinan, (7) kesiapan. Skala ini memuat

aitem-aitem yang digunakan untuk mengukur kualitas komunikasi

interpersonal yang ditunjukkan dari respon-respon subjek terhadap pernyataan

dalam skala. Skala itu terdiri dari 56 aitem pernyataan yang dikelompokkan

dalam butir-butir favorable sebanyak 28 butir dan unfavorable sebanyak 28

butir.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Tabel 2

Sebaran Aitem

Skala Komunikasi Interpersonal Sebelum Uji Coba

Aspek Favorable Unfavorable Total

Keterbukaan 1, 14, 42, 28 2, 15, 23, 26 8

Empati 3, 29, 30, 34 4, 16, 35, 43 8

Dukungan 44, 46, 48, 56 5, 36, 38, 55 8

Kepositifan 8, 37, 45, 54 6, 37, 51, 50 8

Kesamaan 18, 25, 40, 52 9, 17, 31, 39 8

Keyakinan 10, 20, 32, 49 11, 19, 24, 53 8

Kesiapan 13, 21, 33, 47 12, 22, 27, 41 8

Total 28 28 56

Skala komunikasi interpersonal menyajikan empat kategori jawaban

yang terentang dari Tidak Pernah, Jarang, Sering, Selalu. Masing-masing

karakteristik tersebut dijabarkan dalam aitem-aitem pernyataan yang bersifat

mendukung (favorable) dan tidak mendukung (unfavorable). Pemberian skor

untuk aitem yang bersifat favorable adalah nilai satu untuk pilihan Tidak

Pernah, dua untuk pilihan Jarang, tiga untuk Sering dan empat untuk pilihan

jawaban Selalu. Adapun untuk aitem-aitem yang bersifat unfavorable,

jawaban Tidak Pernah mendapat skor empat, skor tiga untuk Jarang, dua untuk

Sering, dan satu untuk pilihan jawaban Selalu.

E. Metode Analisis Data

Model analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah

analisis product moment dari Pearson. Analisis product moment dari Pearson

digunakan karena analisis korelasional yang dapat dipakai untuk menguji

hubungan antara dua variabel. Sesuai dengan analisis ini, uji asumsi yang

diperlukan adalah uji normalitas sebaran, yaitu asumsi bahwa variabel

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

dependen Y mengikuti sebaran normal dari Gauss, dan uji linieritas hubungan,

yaitu bahwa korelasi antara X dan Y adalah linier. Perhitungan statistik ini

dilakukan dengan komputasi melalui bantuan program Statistical Package for

Social Sciencess (SPSS) 10 for Windows.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

Group Band merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk

meraih tujuan bersama dalam bidang musik. Menurut Leo (2008), seorang

anggota Dewan Juri KFC Talent Search Satu Bintang, jumlah grup band Indie di

Yogyakarta sangat banyak dan boleh dibilang Yogya sebagai kota seribu band.

Sedangkan menurut hasil wawancara dengan Agus Raka, seorang Ketua Forum

Band Jogja (FBJ), band-band yang terdaftar dalam keanggotaan FBJ hanya

berjumlah 50 band, sehingga bisa dikatakan hanya 50 band yang selalu aktif di

dalam dunia musik dan mengikuti berbagai acara di Yogyakarta.

Berdasarkan data tersebut, peneliti mengambil beberapa nama band yang

juga menjadi anggota dalam FBJ untuk dijadikan subjek dalam data try out. Ada 4

band yang diambil untuk dijadikan data try out, yaitu : Lain Dunia sebanyak 8

orang, Toys sebanyak 7 orang, Topfor Band sebanyak 7 orang, dan Groofy Band

berjumlah sebanyak 8 orang. Kelima band tersebut di ambil karena memiliki

koneksi yang cukup mudah dengan peneliti. Peneliti memiliki hubungan

pertemanan dengan beberapa anggota di dalam band-band tersebut dan juga

berpartisipasi dalam keanggotaan FBJ sehingga dalam proses pengambilan data

tidak begitu mengalami hambatan. Subjek-subjek yang diambil pun juga termasuk

dalam kriteria subjek penelitian, yaitu terdiri dari anggota band yang berjenis

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

kelamin laki-laki dan perempuan berusia 17-30 tahun dan masih aktif di dalam

dunia musik.

2. Perijinan Penelitian

Suatu proses penelitian yang baik diperlukan adanya persiapan yang harus

dilakukan dengan tujuan agar penelitian tersebut berhasil dan berjalan dengan

baik. Persiapan dalam penelitian itu sendiri meliputi surat ijin penelitian dan

persiapan alat ukur yang akan digunakan dalam penelitian ini. Surat ijin penelitian

untuk melakukan pengambilan data subjek dikeluarkan oleh Dekan Fakultas

Psikologi UII. Untuk penelitian ini, peneliti mendapatkan ijin dari Dekan Fakultas

Psikologi UII dengan nomor 03/Dek/70/Akd/I/2009.

3. Persiapan Alat Ukur

Sebelum digunakan sebagai alat ukur, kedua skala dalam penelitian ini

diuji cobakan terlebih dahulu. Uji coba ini dilakukan untuk mengetahui validitas

dan reabilitas alat ukurnya sehingga dapat diperkirakan tingkat kelayakannya. Uji

coba alat ukur dilakukan pada 30 subjek. Tiap subjek diminta untuk mengisi satu

bendel yang terdiri dari skala satu dan skala dua. Skala satu adalah skala

teamwork sedangkan skala dua adalah skala komunikasi interpersonal.

Hasil uji coba skala satu yaitu skala teamwork diperoleh reliabilitas 0,957

dengan koefisien item total bergerak antara 0,3221-0,795 dari 56 aitem yang duji

cobakan didapat 47 aitem sahih dan 9 aitem gugur.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Tabel 3

Sebaran Aitem

Skala Teamwork Setelah Uji Coba

Aspek Favorable Unfavorable Total

Tujuan 1, 12, 21, 31 2, 15, 34, 38 8

Bakat 3, 13, 22, 33 14, 23, 32, 45 8

Tugas 11, 24, 39, 47 4, 5, 43 7

Pelaksanaan 10, 25 16, 18, 27, 46 6

Hubungan Interpersonal 7, 17, 35, 40 6, 26, 36, 37 8

Penguatan 8, 28, 29, 19, 41 5

Hubungan External 42, 44, 9, 20, 30 5

Total 23 24 47

Hasil uji coba skala dua yaitu skala komunikasi interpersonal diperoleh

reabilitas 0,939 dengan koefisien item total bergerak antara 0,315-0,791 dari 56

aitem yang diuji cobakan didapat 43 aitem sahih dan 13 aitem gugur.

Tabel 4

Sebaran Aitem

Skala Komunikasi Interpersonal Setelah Uji Coba

Aspek Favorable Unfavorable Total

Keterbukaan 1, 10, 20, 30 17, 19 6

Empati 2, 21, 22, 24 11, 25 6

Dukungan 31, 33, 35, 43 3, 26, 28, 42 8

Kepositifan 27, 32, 41 4, 37, 38 6

Kesamaan 13, 18, 29, 39 5, 12, 23 7

Keyakinan 6, 36, 7, 14, 40 5

Kesiapan 9, 15, 34, 8, 16, 5

Total 24 19 43

Aitem-aitem yang diterima atau sahih kemudian dijadikan skala untuk

penelitian ini yaitu 47 aitem untuk skala teamwork dan 43 aitem untuk skala

komunikasi interpersonal.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 21-26 Desember 2008 baik itu untuk

skala teamwork maupun komunikasi interpersonal. Penulis tidak mengalami

hambatan yang berarti, hal itu karena adanya kerjasama yang baik dari subjek

penelitian. Pengumpulan data penelitian ini dalam pelaksanaannya didapat 55

orang subjek penelitian, keseluruhan data tersebut didapat dalam waktu 6 hari.

Pada hari pertama peneliti berhasil mengambil data sebanyak 28 orang, pada hari

kedua sebanyak 6 orang, pada hari ketiga tidak ada, pada hari keempat peneliti

sebanyak 8 orang, pada hari kelima sebanyak 8 orang, dan pada hari yang terakhir

peneliti berhasil mendapat subjek sebanyak 5 orang. Dari 55 skala yang dibagikan

terdapat 2 angket yang dianggap gugur karena subjek penelitian tidak mengisi

aitem pernyataan secara lengkap sehingga menjadi 53 skala yang dinyatakan

layak untuk dianalisis.

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Subjek Penelitian

Setelah dilakukan pengambilan data terhadap subjek penelitian maka dapat

dilihat gambaran umum tentang karakteristik subjek penelitian yang dapat dilihat

pada tabel berikut :

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Tabel 5

Deskripsi Subjek Penelitian Berdasarkan Group Band

Nama Band Jumlah Anggota

Saturasi 6

Harajuku 6

Posfor 8

Komik 8

Harakiri 6

Sent Item 8

Havenezde 8

Partomos 5

Total 55

2. Deskripsi Data Penelitian

Kriteria kategorisasi ditetapkan peneliti guna mendapatkan informasi

tentang keadaan kelompok subjek pada variabel yang diteliti. Cara ini dilakukan

berdasarkan suatu asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan

estimasi terhadap skor subjek dalam populasinya dan skor tersebut terdistribusi

secara normal. Azwar (1997) menyatakan bahwa kriteria kategori dapat

digunakan sebagai acuhan dalam mengelompokkan keadaan subjek pada skor data

empiris yang telah diperoleh. Tujuan deskripsi ini adalah untuk mengetahui tinggi

dan rendahnya hasil subjek dalam penelitian (Azwar, 1997).

Pelaksanaan penelitian ini penulis memanfaatkan deskripsi data penelitian

yaitu dengan membuat kategorisasi masing-masing variabel di atas dengan

menggolongkan subjek dalam 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah. Kategori

tinggi, sedang dan rendah ini dibuat berdasarkan Mean Hipotetik dan Standar

Deviasi. Untuk Mean Hipotetik, diperoleh dari skor maksimal ditambah dengan

skor minimal kemudian hasilnya dibagi dua, sedangkan untuk Standar Deviasi

diperoleh dari skor maksimum dikurangi dengan skor minimum kemudian

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

hasilnya dibagi enam. Skor yang diperoleh dapat dijadikan kategorisasi pada

penelitian ini sehingga terbagi menjadi 3 kriteria, yaitu:

1. Tinggi, dengan skor > m + 1 sd

2. Sedang, dengan skor m-1 s <X ≤ m + 1 sd

3. Rendah, dengan skor ≤ m-1 sd

Keterangan : m = mean hipotetik

S = standar deviasi

Tabel 6

Deskripsi Data Empirik dan Hipotetik

Skor Empirik Skor Hipotetik X Min X Max Mean SD X Min X Max Mean SD

Teamwork 108 188 146.17 19.667 47 188 117.5 23.5

Komunikasi

Interpersonal

105 172 131.57 17.579 43 172 107.5 21.5

a. Skala Teamwork

Skala Teamwork terdiri atas 47 aitem dengan skor aitem minimum 1 dan

maksimum 4, rentangan skor minimum-maksimum adalah 47-188 dengan jarak

sebaran sebesar 141. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa deviasi

standar (s) skala Teamwork adalah 141 : 6 = 23,5 sedangkan mean hipotetik

(mean) sebesar 117,5 dan mean empiris (M) 146,17. Maka batas kelompok tinggi

adalah 117,5 + 1 (23,5) = 141 dan batas kelompok rendah 117,5 – 1 (23,5) = 94.

Setelah mendapat batas kelompok tinggi dan batas kelompok rendah maka

subjek yang mendapat skor di bawah 94 dalam skala teamwork dapat dikatakan

memiliki tingkat teamwork taraf rendah. Sebaliknya subjek yang memiliki skor di

atas 141 dikatakan memiliki tingkat teamwork taraf tinggi.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Berdasarkan sebaran skor hipotetik dari skala teamwork dapat diuraikan

hasil kategorisasi untuk mengetahui keadaan kelompok subjek penelitian sebagai

berikut :

Tabel 7

Kriteria Kategorisasi Skala Teamwork

Kategori Skor Frekuensi %

Tinggi >141 36 68%

Sedang 94 <X ≤141 17 32%

rendah ≤ 94 0 0

Melihat kriteria yang telah diuraikan di atas maka dapat disimpulkan

bahwa subjek penelitian yang memiliki mean empirik sebesar 146,17 termasuk

dalam kategori tinggi.

b. Skala Komunikasi Interpersonal

Skala komunikasi interpersonal pada penelitian ini terdiri atas 43 aitem

dengan skor minimal aitem sebesar 1 dan skor maksimal sebesar 4 dengan rentang

minimal dan maskimal adalah 43-172, sehingga memiliki jarak sebaran 129.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa deviasi standar (s) pada skala

komuniaksi interpersonal adalah 129 : 6 = 21,5 sedangkan mean hipotetik sebesar

107,5 dan mean empirik (M) sebesar 131,57. Maka batas kelompok tinggi adalah

107,5 + 1 (21,5) = 129 dan batas kelompok rendah 107,5 – 1 (21,5) = 86. Setelah

mendapatkan batas kelompok tinggi dan batas kelompok rendah, maka subjek

yang mendapat skor di bawah 86 dalam skala komunikasi interpersonal dapat

dikatakan memiliki tingkat komunikasi interpersonal dalam taraf rendah.

Sebaliknya subjek yang memiliki skor di atas 129 dalam skala komunikasi

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

interpersonal dapat dikatakan memiliki tingkat komunikasi interpersonal dalam

taraf tinggi.

Berdasarkan sebaran skor hipotetik dari skala komunikasi interpersonal

dapat diuraikan hasil kategorisasi untuk mengetahui keadaan kelompok subjek

penelitian sebagai berikut :

Tabel 8

Kriteria Kategorisasi Skala Komunikasi Interpersonal

Kategori Skor Frekuensi %

Tinggi > 129 29 55%

Sedang 86 < X ≤ 129 24 45%

Rendah ≤ 86 0 0

Melihat kriteria yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa subjek yang memiliki mean empirik sebesar M = 131,57 termasuk dalam

kategori tinggi.

3. Uji Asumsi

Uji asumsi dilakukan oleh peneliti yang terdiri dari uji normalitas dan uji

linearitas. Uji normalitas dan linearitas merupakan syarat sebelum melakukan

pengetesan terhadap nilai korelasi dengan maksud agar kesimpulan yang ditarik

tidak menyimpang dari kebenaran yang seharusnya (Hadi S, 1994).

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat bentuk sebaran empiris skala

penelitian yang diharapkan mengikuti bentuk distribusi normal teoritis. Uji

normalitas dilakukan pada masing-masing variabel yaitu variabel teamwork dan

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

komunikasi interpersonal dengan menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov

dengan SPSS 10.

Tabel 9

Hasil Uji Normalitas

Variabel Skor K-S-Z p Kategori

Teamwork 0,873 0,431

Komunikasi Interpersonal 0,904 0,387

Normal

Hasil uji normalitas sebaran data menunjukkan bahwa sebaran untuk

variabel teamwork dengan K-S-Z = 0,873 ; p = 0,431 (p>0,05), sehingga sebaran

untuk variabel ini normal.

Hasil uji normalitas sebaran data menunjukkan bahwa sebaran untuk

variabel komunikasi interpersonal sengan K-S-Z = 0,904 ; p = 0,387 (p>0,05),

sehingga sebaran untuk variabel ini normal.

b) Uji Linearitas

Uji linearitas merupakan pengujian garis regresi antara variabel bebas dan

variabel tergantung. Uji linearitas bertujuan untuk melihat sebaran dari tingkat-

tingkat yang merupakan nilai dari variabel-variabel penelitian sehingga dapat

ditarik garis lurus yang menunjukkan sebuah hubungan linear antara variabel-

variabel tersebut. Dua variabel dikatakan linier jika anova tabel menunjukkan p

Linearity < 0,05 dan p Df Linearity > 0,05 (Hadi S, 1994).

Tabel 10

Hasil uji Linearitas

Variabel F p Keterangan

Komunikasi

Interpersonal*Teamwork

28,497 0,000 Linier

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Hasil uji linearitas dalam penelitian ini menunjukkan hubungan antara

komunikasi interpersonal dan teamwork menghasilkan nilai F=28,497 dengan

p=0,000 (p<0,05) maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara komunikasi

interpersonal bersifat linier.

4. Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji normalitas dan uji linearitas, tahap selanjutnya

adalah melakukan analisis terhadap data untuk melakukan uji terhadap hipotesis.

Hipotesis yang diajukan oleh peneliti adalah ada hubungan positif antara

komunikasi interpersonal denga teamwork pada group band musik.

Hasil analisis yang telah dilakukan dengan korelasi Product Moment

bahwa koefisien korelasi (r) antara komunikasi interpersonal dan teamwork 0,602

dengan p (one-tailed) = 0,000 (p<0,01). Hal ini menunjukkan ada hubungan

positif yang sangat signifikan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork

khususnya pada group band musik.

Hasil lain yang diperoleh adalah nilai koefisien determinan (R-Squared)

sebesar 0,363 yang berarti bahwa komunikasi interpersonal memiliki sumbangan

efektif sebesar 36,3% terhadap kemampuan teamwork pada group band musik.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah ada

hubungan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork pada group band

musik. Analisis data variabel komunikasi interpersonal dan variabel teamwork

yang menggunakan teknik korelasi product moment Pearson menunjukkan

adanya hubungan positif yang sangat signifikan dilihat dari hasil korelasi (rxy)

sebesar 0,602 dan p = 0,000 atau p = < 0,01. Hal ini menunjukkan adanya

hubungan positif yang sangat signifikan antara komunikasi interpersonal dengan

teamwork pada groupband. Semakin tinggi tingkat komunikasi interpersonal

makan semakin tinggi pula tingkat teamwork, sebaliknya semakin rendah tingkat

komunikasi interpersonal maka semakin rendah pula tingkat teamwork group

band tersebut.

Tingginya hubungan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork

menunjukkan betapa besarnya pengaruh komunikasi terhadap kemampuan

teamwork pada diri anggota group band. Hal ini dapat dipahami karena

komunikasi interpersonal sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi untuk

terciptanya teamwork yang berkualitas. Sesuai dengan hasil penelitian ini,

semakin tinggi tingkat komunikasi interpersonal maka semakin tinggi pula tingkat

teamwork. Individu yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain

akan bersikap lebih terbuka (open mindedness) dan memandang ketidaksetujuan

dan perselisihan diantara individu yang berkomunikasi lebih sebagai usaha untuk

memahami perbedaan yang ada daripada memandangnya sebagai kesempatan

untuk saling menjatuhkan (De Vito, 1995).

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Cosgriffe dan Dailey (1969)

menyatakan bahwa salah satu perhatian utama pada teamwork adalah komunikasi

interpersonal, karena dari banyak kemungkinan hubungan antar staf dalam sebuah

institusi, komunikasi interpersonal merupakan suatu hal paling besar yang harus

diperhatikan. Jika jumlah staf yang memiliki komunikasi interpersonal semakin

banyak, maka semakin tinggi pula kemungkinan komunikasi interpersonal di

antara mereka menjadi kokoh. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Satya

(2003), komunikasi interpersonal sebagai kemampuan yang dirasakan dapat

membantu dalam pengelolaan perilaku seseorang ketika berhubungan dengan

orang lain. Individu yang memiliki kemampuan berkomunikasi dengan orang lain

akan lebih bersikap terbuka (open mindedness) terhadap pandangan-pandangan

orang lain dengan dukungan dan memandang positif individu lain, serta dapat

menjadi seorang pendengar yang baik secara aktif maupun pasif sehingga mampu

menyelaraskan diri dengan orang lain pada sebuah hubungan dalam bentuk apa

pun.

Berdasarkan kriteria kategorisasi dan data penelitian yang diperoleh, skor

subjek penelitian untuk variabel teamwork bergerak lebih dari 141. Kenyataan

tersebut menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini dikategorikan memiliki

tingkat teamwork yang tinggi. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa anggota

group band yang menjadi subjek penelitian ini mempunyai kemampuan untuk

saling berhubungan satu sama lain dan giat bekerja, yang di dalamnya

mengandung unsur kepercayaan, kejujuran, tanggung jawab, dukungan, harapan

yang tinggi untuk memperoleh tujuan bersama, yang bertujuan untuk menaikkan

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

efekktifitas organisasi. Selain itu keterampilan dan pengetahuan yang

beranekaragam yang dimiliki oleh anggota kelompok juga merupakan nilai

tambah yang membuat teamwork lebih menguntungkan jika dibandingkan

seorang individu yang brilian sekalipun.

Secara umum teamwork dapat didefinisikan sebagai kumpulan individu

yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Kumpulan individu-individu

tersebut memiliki aturan dan mekanisme kerja yang jelas serta saling tergantung

antara satu dengan yang lain. Ketika seseorang bekerja didalam kelompok (tim),

akan ada dua isu yang muncul. Pertama adalah adanya tugas-tugas (task) dan

masalah-masalah yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Hal ini

seringkali merupakan topik utama yang menjadi perhatian tim. Kedua adalah

proses yang terjadi di dalam teamwork itu sendiri, misalnya bagaimana

mekanisme kerja atau aturan main sebuah tim sebagai suatu unit kerja dari

perusahaan, proses interaksi di dalam tim, dan lain-lain. Dengan kata lain proses

menunjuk pada semangat kerjasama, koordinasi, prosedur yang harus dilakukan

dan disepakati seluruh anggota, dan hal-hal lain yang berguna untuk menjaga

keharmonisan hubungan antar individu dalam kelompok itu. Jika proses tersebut

ada dalam sekumpulan orang yang bekerjasama, maka performance mereka akan

meningkat karena akan mendapat dukungan secara teknis maupun moral (Johanes

Papu, 2000). Hal tersebut di atas tentunya dapat memberi pengertian lebih pada

kita bahwa teamwork sangatlah memegang peranan penting dalam sebuah group

band dalam rangka membangun hubungan interpersonal antar anggota sehingga

dapat meningkatkan keefektifan tim mereka.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Seseorang yang berada dalam suatu organisasi ataupun bagian dari tim

kerja harus mempunyai usaha untuk menyesuaikan diri dengan keadaan

organisasi, baik yang meliputi penyesuaian diri dengan individu lain sebagai

bagian dari tim kerja maupun iklim lingkungan kerja itu sendiri. Individu dalam

berhubungan dengan lingkungan sosial maupun dengan lingkungan fisik tentunya

mempunyai suatu gaya individual yang tidak sama dengan individu lain. Hal ini

dikarenakan setiap orang berbeda, baik karakter maupun tujuan hidupnya, maka

kita sebagai individu diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

dimana individu tersebut berada. Hasil analisis data dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki sumbangan efektif

sebesar 36,3% terhadap kemampuan teamwork atau dengan pengertian lain bahwa

komunikasi interpersonal memiliki kontribusi untuk meningkatkan kemampuan

teamwork khususnya anggota group band. Hasil tersebut juga mengandung

pengertian bahwa ada faktor-faktor lain sebesar 63,7% yang dapat mempengaruhi

tinggi rendahnya kemampuan teamwork pada anggota group band seperti

karakteristik anggota band yang terdiri dari keterampilan atau bakat, kondisi

pribadi, tingkat pendidikan, dan perbedaan latar belakang sosial budaya serta

faktor lingkungan.

Penelitian juga menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal memiliki

hubungan positif dengan teamwork. Hal ini berarti anggota band yang komunikasi

interpersonalnya tinggi tentu memiliki kemampuan teamwork yang baik karena

tingginya kemampuan teamwork menunjukkan semakin efektifnya rasa saling

ketergantungan untuk bekerja sama sehingga situasi kerja di dalam tim yang ada

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

semakin menyenangkan. Sebaliknya individu dengan komunikasi interpersonal

rendah akan memiliki kemampuan teamwork yang rendah akibat dari

ketidakmampuan mereka dalam bekerja sama dan penyesuaian diri sehingga

orang lain tidak dapat menangkap maksud dari perilaku mereka dan akhirnya

umpan balik yang positif sulit tercapai. Teamwork yang semakin tidak efektif

tentu saja menyebabkan rasa saling ketergantungan dan kerja sama semakin tidak

tercipta sehingga situasi kerja di dalam tim yang ada takkan menyenangkan serta

menutup diri. Bagi individu yang tingkat komunikasi interpersonalnya dalam taraf

sedang, dalam artian bahwa individu tersebut sebenarnya mampu dalam teamwork

secara baik namun tidak menggali lagi potensi kemampuan teamwork sampai

optimal.

Komunikasi interpersonal merupakan salah satu faktor yang sangat

penting dalam memelihara teamwork anggota group band baik group band kecil

maupun group band besar. Adanya kemampuan komunikasi interpersonal pada

diri anggota group band maka diharapkan mereka dapat mengembangkan

kemampuan teamwork sehingga dapat bekerja sama secara baik.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dilanjutkan dengan

analisis tambahan yang menghasilkan data bahwa terdapat aspek komunikasi

interpersonal yang paling berpengaruh terhadap teamwork, yaitu aspek kesamaan

memiliki sumbangan efektif sebesar 33,8% terhadap kemampuan teamwork

khususnya pada anggota band. Kesamaan mengandung unsur untuk saling

bekerjasama dalam memecahkan masalah dan memahami perbedaan yang ada

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

sehingga mencegah perselisihan dan konflik terjadi. Dengan adanya perasaan

kesamaan yang mendalam dalam sebuah tim, maka segala hal yang dapat

mengakibatkan perpecahan dalam suatu tim akan terhindari, ditandai dengan

adanya saling menghargai perbedaan pendapat dan keinginan untuk saling

bekerjasama yang tinggi sehingga menumbuhkan teamwork yang juga semakin

tinggi.

Kelemahan penelitian ini adalah pada saat pengambilan data tidak terlalu

memperhatikan keadaan kondisi fisik dan waktu para anggota group band

sehingga kemungkinan dalam pengisian angket, mereka mengisi secara terburu-

buru dan merasa tidak nyaman. Kelemahan lain dalam penelitian ini adalah dari

segi angket yang cenderung mengandung unsur social desirability yang cukup

tinggi, seperti contoh aitem ”saya berusaha untuk membantu sesama anggota tim

lain” atau ”saya berusaha mengatakan hal yang sebenarnya kepada teman”. Dari

contoh aitem ini subjek cenderung mengisi angket berdasar kesesuaian dengan

norma-norma sosial atau ingin dianggap baik oleh lingkungan dan diterapkan

pada anggota group band.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara komunikasi

interpersonal dengan teamwork. Khususnya pada anggota group band semakin

tinggi tingkat komunikasi interpersonal maka semakin tinggi pula tingkat

teamwork group band tersebut.

Selain itu hasil analisis tambahan menunjukkan aspek kesamaan

merupakan aspek dari komunikasi interpersonal yang paling berpengaruh terhadap

teamwork di antara aspek lain seperti keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan,

keyakinan, dan kesiapan.

B. Saran-saran

Berdasar hasil penelitian dan analisis serta kensimpulan data-data yang

dipergunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai

berikut :

1. Bagi Anggota dan Manajer Group Band Musik.

Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa komunikasi interpersonal

memilih hubungan positif dengan teamwork pada anggota band, oleh karena itu

anggota band yang berperan dalam dunia hiburan Indonesia maupun hingga

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

manca negara diharapkan dapat menguatkan komunikasi interpersonalnya untuk

teamwork dalam segala kegiatan yang berkaitan dengan entertaintment di mana

pun ia berada. Selain itu para manajer group band dapat memfasilitasi para

anggota band dengan baik sehingga kerja tim di dalam group band tersebut dapat

berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

2. Bagi peneliti selanjutnya.

Dilihat dari hasil yang diperoleh terlihat bahwa komunikasi interpersonal

telah memberikan sumbangan efektif 36,3% terhadap teamwork. Hal ini berarti

bahwa masih terdapat sumbangan efektif lain yang dapat mempengaruhi

teamwork. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti selanjutnya adalah dapat

menambah variasi lain yang mungkin dapat mempengaruhi teamwork. Selain itu

perlu dikontrol lagi kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam penelitian ini dan

penelitian mengenai hubungan antara komunikasi interpersonal dengan teamwork

tersebut diharapkan dapat diterapkan pada subjek penelitian lain dan bukan

anggota group band musik saja. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas maka bagi

peneliti selanjutnya sebaiknya menambah metode lain selain angket ketika akan

melakukan penelitian sejenis baik dalam bentuk metode observasi maupun

wawancara.

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, S. D. 2002. Hubungan antara Efektivitas Komunikasi Interpersonal

dengan Kenakalan Remaja pada Siswa SMA. Skripsi (tidak diterbitkan).

Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Azwar, S. 1997. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.

Barker, J. R. 1999. The Discipline of Teamwork, Participation and Coercive

Control. London : Sage

Borgatti, S. P. 1996. Teams. Retrieved February 24, 2006 from

http://www.analytictech.com/mb021/teamnotes.htm

Cangara, H. 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT Raja Grafindo

Persada.

Chen Joseph & Jacob. 2004. Testing a New Approach for LearningTeamwork

Knowledge and Skills in Technical Education. Journal of Industrial

Technology, 20 (February) 2.

Dethu, 2008. Strategi Band Lokal Go-National. http://www.sokamti.com

De Vito, J. 1995. The Interpersonal Communication Book. Fourth Edition, New

York : Harper and Row Edition.

De Vito, J. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Professional Books.

Ends, E. and Page C. 1977. Organizational Team Buliding. Massachussetts :

Winthrop.

Francis, D. and Young, D. 1979. Improving Work Group: A Practical Manual for

Teambuilding. California : University Associates.

Fisher, B. A. 1978. Teori-Teori Komunikasi. Bandung : CV Remadja Karya.

Gilovich, T. Savitsky, K. & Medvec. V. C. 1998. The Illusion of Transparency :

Biased Assessments of Other’s Ability to Read One’s Emotional States

Journal of Personality and Social Psychology. 75, 332-346.

Gunarsa, D. 2003. Tips Komunikasi Interpersonal.

http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/019

Gunarsa, Y. 2008. Tips Komunikasi Interpersonal.

http://www.sabda.org/publikasi/e-konsel/019

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Gwyne, S. 1990. The Right Stuff. Time, pp.74-84.

Hackman, R. 1987. The Design of Work Teams. Inj.Lorsch (Ed.), Handbook of

Organizational Cliff. NJ : Prentice Hall.

Hardjana, A. M. 2003. Komunikasi Interpersonal dan Komunikasi Interpersonal.

Yogyakarta : Kanisius.

Harry, A & Richard, D. 1969. Teamwork in Problem Solving. Journal of

Cooperative Extension : Summer.

Higgins, E. 1999. Saying is Believing Effects : When Sharing Reality About

Something Biases Knowledge and Evaluations.In L.Thompsons,

J.Levine, & D.Messick (Eds.).Shared edition in Organization : The

Management of Knowledge.Mahwah, NJ : Lawrence Erlbaum.

Hitt, W. 1998. The Leader-Manager : Guideliness for Action. Ohio : Battelle.

Huszco, G. 1990. Training for Team Building. Training and Development

Journal, 44 (2), 37-43.

Johnson, C. 1986. An Outline for Team Buliding: Cooperation, Collaboration,

and Communication are the Ingredients of an Effective Team. Training:

The Magazine of Human Resources Development, 23 (January), 48.

Johnson, D. and Johnson, F. 1991. Joining Together : Group Theory and Group

Skills. New Jersey : Prentice Hall.

Kazemek, E. and Albert, B. 1998. Learning the Secret to Teamwork. Healthcare

Financial Management. 42 (9), 108-10.

Kemp, Linzi J. 2006. Learning about Teamwork in an Online Study Environment.

Journal of Online Learning and Teaching, 2 (March), 1.

Kirana, C. 1998. Komunikasi Interpersonal. www.bsp.kemala.or.id/aug99

Lanza, P. 1985. Team Appraisals. Personnel Journal, 64 (March), 47.

Lau, B. 1998. Reducing Job Stress Through Team Building and Positive

Management, part II. Management Quarterly, 29 (Winter), 13.

Leo, B. 2008. Yogya Kita Seribu Band. Koran Kedaulatan Rakyat Yogyakarta.

Levi, D. & Slem, C. 1995. Teamwork in Research and Development

Organizations : The Characteristics of Successful Teams. International

Journal of Industrial Ergonomics. 16, 29-42.

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN …psychology.uii.ac.id/images/stories/jadwal_kuliah/naskah-publikasi... · hubungan komunikasi interpersonal dengan t eamwork pada

Levi, Dl. 2001, Group Dynamics for Teams. London : Sage

Marina, G. E. 2006. Hubungan antara Komunikasi Interpersonal dengan

Kepuasan Kerja Karyawan Bank Indonesia Cabang Yogyakarta. Skripsi

(tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam

Indonesia.

Myers , G. E & Myers, M. T. 1992. The Dynamics of Human Communication : A

Laboratory Approach. Singapore : Mc Grawhill.

Papu, J. 2000. Teamwork. http://www.e-psikologi.com

Pratiwi, S. 2003. Hubungan antara Asertivitas dengan Komunikasi Interpersonal

pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Skripsi (tidak

diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Islam

Indonesia

Tarkenton , F. 1986. Tarkenton on Teambuliding. Management Solutions, 31

(October), 30.

Thamhain, H. 1990. Managing Technologically Innovative Team Efforts Toward

New Product Success. Journal of Product Information Management. 7

(1), 5-18.

Vitalaya, A dkk. 2003. Pengertian Komunikasi Interpersonal. www.ut.ac.id/ol-

supp/fisip/kom 4 101/page 15 .

Zapp, T. 1987. How to Build a Winning Team: Here’s a Refresher Course in

Good Old-Fashioned Teamwork. Managers Magazine, 62 (June), 7.