) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

26
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sistem sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul, kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih- lebih lagi bagaimana pesan akan diterima. Dengan bahasa sederhana, ini berarti, dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi seseorang,kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita cenderung melihat karakteristiknya secara negatif. Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan Anda,Anda gembira, dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang anda benci akan membuat Anda tegang,resah, dan tidak enak. Anda akan menutup diri dan menghindari komunikasi. 1

Transcript of ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

Page 1: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sistem

sosial artinya mampu meramalkan dari mana pesan akan muncul,

kepada siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaimana

pesan akan diterima. Dengan bahasa sederhana, ini berarti, dengan

mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa,

kita dapat meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan

terjadi.

Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang

orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional. Kita

juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi

seseorang,kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan

dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita

cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.

Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan

komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan. Bila

anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki kesamaan dengan

Anda,Anda gembira, dan terbuka. Berkumpul dengan orang-orang yang

anda benci akan membuat Anda tegang,resah, dan tidak enak. Anda

akan menutup diri dan menghindari komunikasi.

1

Page 2: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan konsep Atraksi Komunikasi Interpersonal?

2. Apa saja faktor-faktor Personal yang mempengaruhi Atraksi

Interpersonal?

3. Apa saja faktor-faktor Situasional yang mempengaruhi Atraksi

Interpersonal?

4. Apa saja teori tentang Liking?

5. Apa pengaruh Atraksi Personal pada Komunikasi Interpersonal?

6. Apa saja jenis-jenis Hubungan Interpersonal?

7. Bagaimana perkembangan Hubungan Interpersonal?

8. Apa saja pola-pola Relasional dalam Hubungan Interpersonal?

9. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pola Hubungan

Interpersonal?

1.3 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaran dari makalah ini adalah untuk

mengetahui Atraksi dalam komunikasi Interpersonal dan mengetahui

Hubungan Interpersonal dalam Psikologi Komunikasi serta faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Diharapkan dapat memahami konsep-

konsep dan pengaruhnya pada kehidupan manusia.

2

Page 3: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

II

PEMBAHASAN

2.1 ATRAKSI DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL

A. PENGERTIAN DAN KONSEP

Dean C Barlund, ahli komunikasi interpersonal, menulis,

“Mengetahui garis-garis atraksi dan penghindaran dalam sistem sosial

artinya mampu meramalkan dari mana peesan akan muncul, kepada

siapa pesan itu akan mengalir, dan lebih-lebih lagi bagaimana pesan

akan diterima.” (Barlund, 1967:71). Dengan bahasa sederhana, ini

berarti, dengan mengetahui siapa tertarik kepada siapa atau siapa

menghindari siapa, kita dapat meramalkan arus komunikasi

interpersonal yang akan terjadi. Makin tertarik kita kepada seseorang,

makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengan dia. Kesukaan

pada orang lain, sikap positif dan daya tarik seseorang kita sebut

sebagai atraksi interpersonal ( Atraksi berasal dari bahasa Latin

attrahere-ad :menuju; trahere;menarik). Karena pentingnya peranan

atraksi interpersonal, kita ingin membicarakan faktor-faktor yang

menyebabkan mengapa personal stimuli menarik kita. Sebagaimana

3

Page 4: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

sering kita bicarakan dalam bagian-bagian lain, di sini pun faktor

personal dan situasional menentukan siapa tertarik pada siapa. Yang

menyebabkan saya tertarik kepada Anda boleh jadi sifat-sifat yang

Anda miliki (misalnya, Anda cantik), atau suasana emosional saya

(misalnya, saya sedang kesepian). Sebenarnya kedua faktor ini dalam

kenyataan sering tumpang tindih, sehingga pembagian di bawah ini

hanyalah untuk memudahkan penjelasan saja.

B. FAKTOR-FAKTOR PERSONAL YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI

INTERPERSONAL

1. Kesamaan Karakteristik Personal

Orang-orang yang memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap,

keyakinan, tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, cenderung

saling menyukai. Reader dan English mengukur kepribadian

subjek-subjeknya dengan rangkaian tes kepribadian. Ditemukan

mereka yang bersahabat menunjukkan korelasi yang erat dalam

kepribadiannya. Diketemukan, mereka yang bersahabat

menunjukkan korelasi yang erat dalam kepribadiannya.

Don Byrne (1971) menunjukkan hubungan linear antara

atraksi dengan kesamaan, dengan menggunakan teori peneguhan

dari Behaviorisme. Persepsi tentang adanya kesamaan

mendatangkan ganjaran, dan perbedaan tidak mengenakkan.

Kesamaan sikap orang lain dengan kita memperteguh kemampuan

kita dalammenafsirkan realitas sosial. Kita benar. Kita mendapat

dukungan. Kita menyukai orang yang mendukung kita. “An

agreeable person,” kita Disreali, “is a person who agrees with me.”

(Tubbs dan Moss, 1974:93)

Asas kesamaan ini pada kenyataan bukanlah satu-satunya

determinan atraksi. Atraksi interpersonal akhirnya merupakan

gabungan dari efek keseluruhan interaksi di antara individu.

4

Page 5: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

Walaupun begitu,bagi komunikator, lebih tepat untuk memulai

komunikasi dengan mencari kesamaan di antara semua peserta

komunikasi.

2. Tekanan Emosional (Stress)

la orang berada dalam keadaan yang mencemaskannya atau

harus memikul tekanan emosional,ia akan menginginkan kehadiran

orang lain. Stanley Schachter (1959) membuktikan pernyataan

diatas dengan sebuah eksperimen. Ia mengumpulkan dua

kelompok mahasiswi.Kepada kelompok pertama diberitahukan

bahwa mereka akan menjadi subjek eksperimen yang meneliti

efek kejutan listrik yang sangat menyakitkan. Kepada kelompok

kedua diberitahukan bahwa mereka akan hanya akan mendapat

kejutan ringan saja. Schachter menemukan diantara subjek pada

kelompok pertama (kelompok yang tingkat kecemasannya

tinggi),63 persen ingin menunggu bersama orang lain ,dan

diantara subjek pada kelompok kedua hanya 33 persen yang

memerlikan sahabat.Schachter menyimpulkan bahwa situasi

penyimpul cemas (anxiety-producing situations) meningkatkan

kebutuhan akan kasih sayang. Orang-orang yang

pernah ,mengalami penderitaan bersama-sama akan membentuk

kelompok yang bersolidaritas tinggi.Ada orang menafsirkan

penelitian ini lebih lanjut.

3. Harga Diri yang Rendah

Elaine Walster membayar beberapa orang mahasiswi untuk

menjadi peserta dalam penelitian tentang keperibadian. Sesuai

dengan rancangan penelitian, sebelum eksperimen dimulai, subjek

secara kebetulan (sebetulnya tidak) berjumpa dengan seseorang

mahasiswa yang bermaksud menemui peneliti. Terjadilah

percakapan sambil menunggu kedatangan peneliti. Si mahasiswa

menunjukkan minat yang besar pada mahasiswi itu. Mereka

5

Page 6: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

mengobrol selama 15 menit dan sang perjaka berusaha untuk

mengajak berkencan.Setelah itu, subjek diberi tes keperibadian.

Sebagian subjek diberi penilaian yang positif (misalnya

keperibadian dewasa, orisional, dan sensitif), setengahnya lagi

diberi penilaian negatif. Maksud Walster,sebagian ditinggikan

harga dirinya sebagian lagi direndahkan. Menurut kesimpulan

Walster bila harga diri direndahkan,hasrat afiliasi (bergabung

dengan orang lain) bertambah, dan ia makin responsif untuk

menerima kasih sayang orang lain. Dengan kata lain orang yang

rendah diri cendrung mudah mencintai orang lain (Tubbs dan

Moss,1974)

4. Isolasi Sosial

Manusia adalah makhluk sosial,itu sudah diketahui orang

banyak.Manusia mungkin tahan hidup terasing beberapa

waktu,tetapi untuk waktu yang lama. Isolasi sosial adalah

pengalaman yang tidak enak. Beberapa orang peneliti telah

menunjukkan bahwa tingkat isolasi sosial amat besar pengaruhnya

terhadap kesukaan kita pada orang lain. Bagi orang yang terisolasi

narapidana, petugas rimba atau penghuni pulau terpencil

kehadiran manusia merupakan kebahagiaan. Karena manusia

cenderung menyukai orang yang mendatangkan

kebahagiaan,maka dalam konteks isolasi sosial,kecenderungannya

untuk menyenangi orang lain bertambah.

6

Page 7: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

C. FAKTOR-FAKTOR SITUASIONAL YANG MEMPENGARUHI ATRAKSI

INTERPERSONAL

1. Dayatarik Fisik (Physical Attractiveness)

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa daya tarik fisik

seseorang sering menjadi penyebab utama atraksi interpersonal.

Orang – orang yang cantik atau tampan biasanya lebih disenangi.

Mereka, biasanya sangat mudah memperoleh simpati dan

perhatian orang. Mereka cenderung dinilai lebih berhasil dalam

hidupnya dana memiliki sifat – sifat yang baik. Beberapa penelitian

menunjukan bahwa orang – orang yang cantik atau tampan

biasanya lebih efektif dalam mempengaruhi pendapat orang dan

biasanya diperlukan lebih sopan.

2. Ganjaran (Reward)

Kita menyenangi orang yang memberikan ganjaran kepada

kita. Ganjaran itu berupa bantuan, dorongan moral, pujian atau hal

– hal yang meningkatkan harga diri kita. Menurut teori pertukaran

sosial (sosial exchange theory), interaksi sosial adalah semacam

transaksi dagang. Kita akan melanjutkan interaksi bila laba lebih

banyak dari biaya. Dengan demikian, timbul pada interaksi yang

banyak mendatangkan laba. Bila pergaulan saya dengan Anda

sangat menyenangkan,sangat menguntungkan dari segi psikologis

atau ekonomis,kita akan saling menyenangi (Thibault dan Kelley,

1959; Homans,1974; Lott dan Lott;1974).

3. Familiarity

Konsep ini artinya adalah hal – hal yang sering kita lihat atau

sudah kita kenal dengan baik. Jika kita sering berjumpa dengan

seseorang, bisanya kita akan menyukainya. Prinsip ini biasa

7

Page 8: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

diperluas. Pendapat dan sikap kita biasanya dipengruhi pesan yang

diulang – ulang (repetisi). Prinsip ini misalnya sangat dikenal dalam

periklanan.

4. Kedekatan (Proximinity)

Konsep ini erat kaitannya dengan familiarity. Hubungan kita

dengn orang lain tergantung seberapa dekat orang tersebut

dengan kita. Penelitian menunjukan bahwa orang cenderung

menyenangi mereka yang tempat tinggalnya berdekatan dan

persahabatan lebih mudah tumbuh di antara tetangga yang

berdekatan. Disini perlu dipertanyakan apakah karena saling

menyukai orang berdekatan atau karena berdekatan orang

menjadi saling menyukai. Pada dasarnya, kedua hal itu benar.

5. Kemampuan (Competence)

Ada kecenderungan bahwa kita menyukai orang – orang

yang memiliki kemampuan lebih tinggi dari kita atau berhasil

dalam kehidupannya. Pemain-pemain bulu tangkis dipuja orang

ketika mereka berhasil mengalahkan lawannya, dan dicaci maki

ketika mereka gagal. Orang-orang yang sukses dalam bidang apa

pun,profesional atau nonprofesional umumnya mendapat simpati

orang banyak.

D. TEORI TENTANG LIKING

a. Physical Attractiviness Theory

Secara naluri, orang akan lebih menyukai orang lain yang

menarik dari sisi penampilan fisik. Ini misalnya saja: cantik,

8

Page 9: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

tampan, bersih, rapi, teratur, dan seterusnya dan seterusnya.

Orang yang penampilannya paling tidak rapi sekalipun

terkadang tidak menyukai orang lain yang tidak rapi. Perokok

sendiri sering tidak menyukai perokok lain yang merokoknya

sembarangan.

b. Competency Theory

Orang cenderung lebih menyukai orang lain yang lebih

kompeten, punya banyak kebisaan, lebih kreatif, lebih terampil,

lebih smart, dan seterusnya dan seterusnya. Bahkan untuk

urusan pekerjaan, orang lebih menyukai / mempercayai orang

lain karena melihat kompetensinya ketimbangan saudaranya,

anaknya atau sahabat karibnya.

c. Reciprocal Theory

Orang cenderung menyukai orang lain yang menyukainya

(ada timbal baliknya). Like attracts like, begitu katanya. Tapi ini

masih dengan catatan bahwa kesukaan yang kita tunjukkan itu

haruslah genuine, bukan dibuat-buat atau hanya untuk mencari

muka. Kalau itu dibuat-buat atau hanya sekedar untuk mencari

muka, biasanya malah menimbulkan ketidaksenangan.

d. Similiarity & Complementary Theory

Orang cenderung menyukai orang lain yang punya

beberapa kemiripan / kesamaan dengan dirinya. Ini misalnya

saja: satu daerah, satu almamater, satu partai, satu hobi, satu

visi, satu pemikiran, satu perasaan, dan seterusnya dan

seterusnya. Tetapi katanya, kesamaan dan kemiripan ini tidak

mampu menghasilkan kesenangan yang langgeng apabila tidak

ditopang oleh unsur lain yang menjadi penguatnya. Karena itu

harus ada complementary-nya: saling mengisi, saling

mendukung, saling memberi-mendapatkan, dan seterusnya. Jika

9

Page 10: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

complementary-nya tidak muncul, maka dengan sendirinya

similiarity-nya itu hanya sekedar masa lalu.

e. Exchange Theory

Orang akan menyenangi orang lain yang memberikan

untung, nilai plus, atau manfaat kepadanya. Minimalnya tidak

sampai merugikan. Soal itu berupa materi atau non-materi, itu

soal konteks. Prinsipnya, tidak ada manusia yang bisa menerima

kerugian dari proses interaksi yang dijalankan.

f. Reinforcement Theory

Orang akan menyenangi orang lain yang menghargai

dirinya. Ini tidak saja dialamatkan secara khusus kepada orang

yang memberi penghargaan itu, melainkan juga kepada orang

yang dekat dengan si pemberi. Memberi penghargaan dapat

memasukkan bentuk-bentuk perasaan positif.

g. Gain-loss Theory

Menurut teori ini, kita akan menyukai orang lain yang

evaluasinya, koreksinya, atau dukungannya kepada kita

cenderung selalu membaik, bukan semakin memburuk atau

biasa-biasa saja. Sebaliknya juga begitu. Kita lebih cenderung

akan tidak senang sama orang lain yang makin lama bukannya

makin baik penilaiannya, sikapnya atau perlakuannya.

E. Pengaruh Atraksi Interpersonal pada Komunikasi Interpersonal

Penafsiran Pesan dan Penilaian

Sudah diketahui bahwa pendapat dan penilaian kita tentang

orang lain tidak semata-mata berdasarkan pertimbangan rasional.

10

Page 11: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

Kita juga makhluk emosional. Karena itu, ketika kita menyenangi

seseorang,kita juga cenderung melihat segala hal yang berkaitan

dengan dia secara positif. Sebaliknya, jika kita membencinya, kita

cenderung melihat karakteristiknya secara negatif.

Komunikator yang dipandang menarik, karena kesamaan,

kedekatan, daya tarik fisik, lebih efektif dalam mempengaruhi

perubahan pendapat dan sikap. Beberapa penelitian mencoba

menghubungkan apa yang dipilih dalam Pemilu dengan kesukaan

pada calon anggota Congress di Amerika Serikat. Kesamaan sikap

antara pemilih dengan calon, apalagi kalau ditambah daya tarik

fisik calon, merupakan prediktor (peramal) yang sangat tepat untuk

meramalkan pilihan orang dalam Pemilu.

Efektifitas Komunikasi

Komunikasi interpersonal dinyatakan efektif bila pertemuan

komunikasi merupakan hal yang menyenangkan bagi komunikan.

Bila anda berkumpul dalam satu kelompok yang memiliki

kesamaan dengan Anda,Anda gembira, dan terbuka. Berkumpul

dengan orang-orang yang anda benci akan membuat Anda

tegang,resah, dan tidak enak. Anda akan menutup diri dan

menghindari komunikasi.

Bila keadaan seperti ini, yang sudah di buktikan oleh

Wolosin (1975), kita perluas pada situasi komunikasi lainnya, kita

dapat menyatakan bahwa komunikasi akan lebih efektif bila

komunikan saling menyukai.

2.2 HUBUNGAN INTERPERSONAL

Hakikat dari hubungan interpersonal adalah dimana ketika kita

berkomunikasi, kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga

11

Page 12: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Jadi ketika kita

berkomunikasi kita tidak hanya menentukan content melainkan juga

menentukan relationship. Pandangan ini merupakan hal baru dan untuk

menunjukan hubungan pesan komunikan ini disebut dengan

metakomunikasi.

Dalam hal ini berarti bahwa studi komunikasi interpersonal

bergeser dari isi pesan kepada aspek rasional. aspek rasional adalah

yang menjadi unit analisis dari komunikasi interpersonal. Dari segi

psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik

hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan

dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi

dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara

komunikan.

Hubungan interpersonal terbentuk ketika proses pengolahan

pesan, (baik verbal maupun non verbal) secara timbal balik terjadi dan

halini dinamakan komunikasi interpersonal. ketika hubungan itu tumbuh,

terjadi pula kesepakatan tentang aturan berkomunikasi antara partisipan

yang terlibat.

A. JENIS JENIS HUBUNGAN INTERPERSONAL

1. Model Pertukaran Sosial

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu

transaksi dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena

mengharapkan sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault

dan Kelley, dua orang pemuka utama dari model ini,menyimpulkan

model pertukaran sosialsebagai berikut, “Asumsi dasar yang

mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu

secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial

hanya selama hubungan tersebut cukup memuaska ditinjau dari

segi ganjaran dan biaya.

12

Page 13: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

2. Model Permainan

Model ini berasal dari psikiater Eric Berne (1964,1972) yang

menceritakannya dalam buku Games People Play. Analisisnya

kemudian dikenal sebagai analisis transaksional. Dalam model

ini,orang-orang berhubungan dalam bermacam-macam permainan.

Mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian

manusia,Orang Tua, Orang Dewasa, dan Anak. Orang Tua adalah

aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita

terima dari orang tua kita atau orang yang kita anggap orang tua

kita. Orang Dewasa adalah bagian kepribadian yang mengolah

informasi secara rasional, sesuai dengan situasi, dan biasanya

berkenaan dengan masalah-masalah penting yang memerlukan

pengambilan keputusan secara sadar. Anak adalah unsur

kepribadian yang di ambil dari perasaan dan pengalaman kanak-

kanak dan mengandung potensi intiuisi,spontanitas,kreativitas,dan

kesenangan.

3. Model Interaksional

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu

sistem. Setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural,integratif,dan

medan. Semua sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling

tergantung dan bertindak bersama sebagai satu kesatuan.

Selanjutnya,semua sistem mempunyai kecenderungan untuk

memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila ekuilibrium

sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya. Dalam

mempertahankan ekuilibrium,sistem dan subsistem harus

melakukan transaksi yang dengan lingkungannya(medan).

13

Page 14: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

B. PERKEMBANGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL

1. Pembentukan hubungan interpersonal

Tahap ini sering disebut sebagai tahap perkenalan

(acquintance process); diuraikan seacara terinci oleh Theodore

Newcomb dalam The Acquaintance process(1961), Dony Byrne

dalam The Attraction Paradigm(1971),dan Dalmas A.Taylor dalam

Social penetration: The Development of interpersonal

Relationship(1973); di sini kita tidak akan menguraikan proses ini

secara terinci. Fokus kita ialah pada proses penyampaian dan

penerimaaan informasi dalam peembentukan hubungan. Steve

Duck (1976:127)

2. Peneguhan Hubungan Interpersonal

Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu

berubah . untuk memeihara dan memperteguh hubungan

interpersonal, perubahan memerrlukan tindakan-tingdakan

tertentu untuk engembalikan keseimbangan(equilibrium). Ada 4

faktor yang amat penting dalam memelihara keseimbangan ini:

keakraban, kontrol,rewspon yang tepat,dan nada emosioanl yang

tepat. Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih

sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua

belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yg diperlukan.

Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang

mengontrol siapa, bilamana.jika dua orang mempunyai pendapat

yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang

harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, siapakah

yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin

berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

14

Page 15: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

Faktor yang ketiga adalah ketepatan respon artinya, respon

A dikuti oleh respon B yang sesuai. Dalam percakapan, misalnya

pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan

tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan. Respon ini

bukan saja berkenaan dengan pesan-pesan verbal, tetapi juga

pesan-pesan nonverbal.

Faktor keempat yang memelihara hubungan interpersonal

adalah keserasian suasana emosional ketika berlangsungya

komunikasi. Walaupun mungkin saja terjadi dua orang berinteraksi

dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak

akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak mengakhiri

interaksi atau mengubah suasana emosi.

C. POLA-POLA RELASIONAL

Ketika suatu hubungan terbentuk, berkembang pula pola-pola

komunikasi yang merupakan hasil dari aturan yang diterapkan para

partisipan. Ruben menyebutkan ada empat pola relasional:

1. Suportif dan Defensif

Sikap suportif merupakan sikap yang mendukung

komunikasi interpersonal; sebaliknya dengan sikap defensif.

2. Tergantung (dependen) dan tidak tergantung (independen)

Hubungan yang beriklim dependen dicirikan jika salah satu

individu sangat tergantung pada individu lainnya, misalnya karena

dukungan, uang, pekerjaan, kepemimpinan, petunjuk dan

sebagianya. Sebaliknya dalam hubungan yang independen,

seorang individu secara bebas dapat menyatakan

15

Page 16: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

ketidaksepakatan, ketidaksetujuan dan penolakan pada individu

lainnya.

3. Progresif dan Regresif.

Hubungan yang progresif adalah hubungan yang ditandai

dan menimbulkan kepuasan serta harmoni. Sebaliknya dengan

regresif: hubungan tetap berkembang, namun mengarah atau

menimbulkan ketidakpuasan dan ketidakharmonisan.

4. Self-fulfilling dan self-defeating prophecies

Pola hubungan yang dipengaruhi oleh harapan dari pihak-

pihak yang terlibat. Jika harapan kita terpenuhi dalam hubungan

tersebut maka kita akan bersikap positif terhadap hubungan

tersebut, sebaliknya jika harapan kita tidak teropenuhi maka kita

akan bersikap negatif terhadap hubungan tersebut.

2.3 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI POLA HUBUNGAN

INTERPERSONAL

1. Percaya Diri (trust)

Diantara berbagai faktor yang mempengaruhi komunikasi

interpersonal, faktor percaya adalah yang paling penting. Sejak tahap

yang pertama dalam hubungan interpersonal (tahap perkenalan),

sampai pada tahap tahap kedua (tahap peneguhan), “percaya”

menentukan efektifitas komunikasi. Secara ilmiah, “percaya”

didefinisikan sebagai “mengandalkan perilaku orang untuk mencapai

tujuan yang dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam

situasi yang penuh risiko”(Giffin,1967:224 234). Definisi ini

menyebutkan tiga unsur percaya: (1) ada situasi yang menimbulkan

risiko. Bila orang menaruh kepercayaan kepada seseorang, ia akan

16

Page 17: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

menghadapi risiko. Risiko itu dapat berupa kerugian yang anda alami.

Bila tidak ada risiko,percaya tidak di perlukan. (2) orang yang

menaruh kepercayaan kepada orang lain berarti menyadari bahwa

akibat-akibatnya bergantung pada perilaku orang lain. (3) orang yang

yakin bahwa perilaku orang lain akan berakibat baik baginya.

Sikap percaya akan berkembang apabial setiap komunikan

menganggap komunikan lainnya berlaku jujur.

2. Sikap Suportif

Sikap suportif adalah sikap yang mengurangi sikap defensif

dalam komunikasi. Orang bersikap defensif bila ia tidak menerima,

tidak jujur, dan tidak empatis. Sudah jelas, dengan sikap defensif

komunikasi interpersonal akan gagal. karena orang defensif akan

lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam

situasi komunikasi ketimbang memahami pesan orang lain.

Komunikasi defensif dapat terjadi karena faktor-faktor personal

(ketakutan,kecemasan,harga diri yang rendah,pengaaman

defensif,dan sebagainya) atau faktor-faktor situasional. Diantara

faktor-faktor situsioanal adalah perilaku komunikasi orang lain.

3. Sikap Terbuka

Sikap terbuka (open-mindedness) amat besar pengaruhnya dalam

menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Lawan dari

sikap terbuka adalah dogmatism. Sehingga untuk memahami sikap

terbuka, kita harus mengidentifikasikan lebih dahulu karakteristik

orang dogmatis.

Contoh-contoh yang lebih jelas dsan karakteristik orang yg

dogmatis atau bersikap tertutup:

1) Menilai pesan berdasarkan motif pribadi. Orang dogmatis tidak

akan memperhatikan ogika suatiu proposisi, ia lebih banyak

melihat sejauh mana proposisi itu sesuai dgn dirinya.

17

Page 18: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

2) Berpikir simplitis. Bagi orang dogmatis, dunia ini hanya hitam

dam putih, tidak ada kelabu.ia tidak snggup membedakan yang

setengah benar setengah salah.

3) Berorientasi pada sumber. Bagi orang dogmatis yg paing

penting ialah siapa yg berbicara, bukan apa yg dibicarakan.

4) Mencari informasi dari sumber sendiri.

5) Secara kaku mempertahankan dan membela sistem

kepercayaan.

6) Tidak mampu membiarkan inkonsistensi.

Agar komunikasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan

hubungan interpersonal yg efektif, digmatisme harus digantikan

dengan sikap terbuka. Bersama-sama dengan sikap percaya dan sikap

suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya saling pengertian.

III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Atraksi dalam komunikasi interpersonal berarti mengetahui siapa

tertarik kepada siapa atau siapa menghindari siapa, kita dapat

meramalkan arus komunikasi interpersonal yang akan terjadi. Makin

tertarik kita kepada seseorang, makin besar kecenderungan kita

berkomunikasi dengan dia.

18

Page 19: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

2. Faktor-faktor Personal yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal yaitu

: Kesamaan Karakteristik Personal, Tekanan Emosional (Stress), Harga

Diri yang Rendah, Isolasi Sosial.

3. Faktor-faktor Situasional yang Mempengaruhi Atraksi Interpersonal

yaitu : Dayatarik Fisik (Physical Attractiveness), Ganjaran (Reward),

Familiarity, Kedekatan (Proximinity), Kemampuan (Competence).

4. Pengaruh Atraksi Interprsonal pada komunikasi Interpersonal yaitu

terletak pada penafsiran pesan dan penilaian serta efektivitas

komunikasi.

5. Hubungan Interpersonal adalah dimana ketika kita berkomunikasi,

kita bukan sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan

kadar hubungan interpersonalnya.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyana,Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Rakhmat,Jalaluddin.1994. Psikologi Komunikasi.Bandung: Remaja

Rosdakarya.

19

Page 20: ) Atraksi dlm komunikasi interpersonal dan hubungan interpersonal word

Littlejohn.1999. Theories of Human Communication,Belmont.California:

Wadsworth Publishing Company.

Sarwono, W Sarlito.2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

20