HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN...

139
i HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP N 2 SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: MUNJIATUN NIM: 111-11-192 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

Transcript of HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN...

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

i

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP N

2 SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

MUNJIATUN

NIM: 111-11-192

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

iii

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA

DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP N

2 SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

MUNJIATUN

NIM: 111-11-192

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2016

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

iv

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

v

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

vii

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

viii

MOTO

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah

menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan

isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki

dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan

(mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan

(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan

mengawasi kamu.” (Q.S. An-Nisaa’:1)

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

ix

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Orang tuaku Bapak Rohmat, dan Ibu Ngatirah yang sudah banyak

pengorbanannya tanpa letih maupun pamrih dalam merawat dan

mendidikku, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah Swt. dunia

dan akhirat.

2. Adikku Arif Rahman dan Khoirul Huda yang selalu memberi semangat,

semoga selalu diberi kesehatan dan dimudahkan dalam menggapai cita-

citanya, thank’s for all.

3. Kakakku mas Mahmudi yang selalu memberikan semangat dalam

menyelesaikan skripsi ini, semoga selalu diberi kesehatan dan

mendapatkan istri yang sholehah.

4. Keponakan-keponakanku Riski, Putri, dan si kecil Rehan yang selalu

memberi keceriaan, semoga selalu diberi kesehatan.

5. Sahabatku Lely, Khusnul, dan si Coy serta teman-teman PAI angkatan

2011.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

x

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa

tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-

sahabatnya dan orang-orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak

mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik

secara langsung maupun tidak langsung.

Skripsi yang berjudul “Hubungan antara Keharmonisan Keluarga

dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas IX di SMP N 2 Suruh, Kec. Suruh,

Kab. Semarang Tahun Ajaran 2016” ini disusun untuk melengkapi syarat-

syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Islam pada Fakultas

Tarbiyah dam Ilmu Keguruan (FTIK) di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya

masih sederhana serta banyak kekurangan.

Ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya dari hati sanubari yang paling

dalam penulis sampaikan kepada Yth:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd.,selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M. Ag., selaku Ketua Jurusan PAI IAIN Salatiga.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xi

4. Ibu Hj. Maslikhah, S. Ag., M. Si., selaku pembimbing yang telah

mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian

dalam penulisan skripsi ini.

5. Bapak Ibu dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian akademik IAIN

Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.

6. Ibu Umi Mazro’ah, S. pd., selaku Kepala Sekolah di SMP N 2 Suruh, guru-

guru, dan siswa-siswi SMP N 2 Suruh yang telah membantu penulis dalam

penelitian skripsi.

7. Teman-teman serta semua pihak yang telah memberikan motivasi dan bantuan

selama menempuh studi, khususnya dalam proses penyusunan proses skripsi

ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, banyak

kekurangan yang perlu diperbaiki baik dalam isi maupun metodologi. Untuk itu

penulis selalu mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai

pihak guna perbaikan naskah di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini

bermanfaat untuk penulis sendiri khususnya dan bagi para pembaca pada

umumnya.

Salatiga, 13 September 2016

Penulis

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xii

ABSTRAK

Munjiatun. 2016. Hubungan Antara Keharmonisan Keluarga Dengan Motivasi

Belajar Siswa Kelas IX di SMP N 2 Suruh, Kec. Suruh, Kab. Semarang

Tahun 2016. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas

Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Hj. Maslikhah, S. Ag., M. Si..

Kata Kunci: Keharmonisan keluarga dan motivasi belajar.

Keharmonisan keluarga mempengarhi motivasi belajar siswa. Idealitas ini

tidak teradi pada kondisi siswa kelas IX di SMP N 2 Suruh terdapat siswa dengan

latar belakang keluarga harmonis tetapi tidak memiliki motivasi belajar yang

tinggi. Begitu juga sebaliknya, keluarga yang kurang harmonis tetapi anak

memiliki motivasi belajar yang tinggi. Penelitian ini merupakan upaya untuk

mengetahui hubungan keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas

IX di SMP N 2 Suruh tahun 2016. Penelitian ini untuk menjawab pertanyaan: (1)

Bagaimanakah variasi keharmonisan keluarga pada orang tua siswa kelas IX. (2)

Bagaimanakah variasi motivasi belajar siswa. (3) Apakah ada hubungan yang

positif dan signifikan antara keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa

kelas IX.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Populasi dalam penelitian

ini sejumlah 175 siswa. Sampel dalam penelitian sejumlah 44 siswa. Teknik

pengumpulan data dengan menggunakan angket dan dokumentasi. Analisis data

dengan menggunakan analisis pendahuluan dan analisis uji hipotesis.

Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) Variasi keharmonisan keluarga

terdapat 4 kategori yaitu keharmonisan keluarga kategori sangat tinggi sebesar

36,36%, kategori tinggi sebesar 47,73%, kategori sedang sebesar 11,36%, dan

kategori rendah sebesar 4,55%. (2) Variasi motivasi belajar terdapat 4 kategori

yaitu motivasi belajar kategori sangat tinggi sebesar 4,55%, kategori tinggi

sebesar 43,18%, kategori sedang sebesar 31,82 %, dan kategori rendah sebesar

20,45%. (3) Ada hubungan yang positif dan signifikan antara keharmonisan

keluarga dengan motivasi belajar siswa, hal ini dibuktikan dengan

membandingkan rt dengan taraf signifikansi 5% yaitu sebesar 0,297 dengan hasil

yang diperoleh (rh) sebesar 0,302, dengan demikian rh > rt (0,302 > 0,297). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa rh > rt (0,302 > 0,297) berarti korelasi product moment

tersebut signifikan. Hal ini berarti, semakin tinggi keharmonisan dalam keluarga

semakin tinggi pula tingkat motivasi belajar siswa.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ........................................................................................................ i

LEMBAR BERLOGO .................................................................................... ii

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ..................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... vi

MOTTO .......................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

ABSTRAK ....................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8

D. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 9

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 9

F. Definisi Operasional....................................................................... 10

G. Metode Penelitian........................................................................... 14

H. Analisis Data .................................................................................. 17

I. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................................ 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 20

A. Keharmonisan Keluarga ................................................................. 20

B. Motivasi Belajar ............................................................................. 33

C. Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar

Siswa .............................................................................................. 58

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xiv

BAB III HASIL PENELITIAN ....................................................................... 60

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .............................................. 60

B. Penyajian Data .............................................................................. 67

BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................. 72

A. Analisis Deskriptif ......................................................................... 72

B. Hipotesis Penelitian ........................................................................ 83

C. Pembahasan hasil uji Hipotesis ...................................................... 86

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 87

A. Kesimpulan.................................................................................... 87

B. Saran-saran .................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xv

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Identitas sekolah ........................................................................... 61

TABEL 3.2 Alamat sekolah ............................................................................. 61

TABEL 3.3 Dokumen Perijinan sekolah ......................................................... 61

TABEL 3.4 Sarana prasarana belajar mengajar ............................................... 64

TABEL 3.5 Data guru dan karyawan di SMP N 2 Suruh ................................ 65

TABEL 3.6 Jumlah siswa tahun ajaran 2016/2017 .......................................... 67

TABEL 3.7 Data nama Responden .................................................................. 67

TABEL 3.8 Klasifikasi Hasil Angket Keharmonisan Keluarga ...................... 69

TABEL 3.9 Klasifikasi Hasil Angket motivasi belajar .................................... 70

TABEL 4.1Petunjuk penilaian Angket ............................................................ 73

TABEL 4.2 Skor dari angket keharmonisan keluarga ..................................... 73

TABEL 4.3Interval Keharmonisan keluarga ................................................... 74

TABEL 4.4 Skor dan kategori keharmonisan keluarga ................................... 75

TABEL 4.5 Prosentase keharmonisan keluarga............................................... 77

TABEL 4.6 Petunjuk penilaian angket motivasi belajar .................................. 78

TABEL 4.7 Hasil angket motivasi belajar ....................................................... 78

TABEL 4.8 Interval motivasi belajar ............................................................... 80

TABEL 4.9 Skor dan kategori hasil motivasi belajar ...................................... 80

TABEL 4.10 Interval motivasi belajar ............................................................. 82

TABEL 4.11 Prosentase motivasi belajar ........................................................ 83

TABEL 4.12 Tabel kerja untuk Mencari Koefisien antara Keharmonisan

Keluarga dengan Motivasi Belajar Siswa ................................... 84

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Tugas Pembimbing Skripsi

2. Lembar Konsultasi Skripsi

3. Surat Permohonan Izin Penelitian

4. Daftar Nama Responden

5. Angket Penelitian

6. Tabel distribusi r product moment

7. Surat Keterangan Penelitian

8. Daftar Nilai SKK

9. Daftar Riwayat Hidup

10. Dokumentasi Di SMP N 2 Suruh

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xvii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keluarga dipandang sebagai lembaga yang dapat memenuhi

kebutuhan insani (manusiawi), terutama bagi pengembangan

kepribadiannya dan pengembangan ras manusia. Melalui perlakuan dan

perawatan yang baik dari orang tua, anak dapat memenuhi kebutuhannya,

baik kebutuhan fisik-biologis, maupun kebutuhan sosio-psikologisnya.

Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya, maka ia

cenderung berkembang menjadi pribadi yang sehat (Yusuf, 2008:27).

Pandangan semacam ini akan mempunyai dampak positif bagi

penghayatan hidup berkeluarga. Seluruh anggota keluarga tidak hanya

dipandang sebagai partner hidup. Namun, keluarga juga diberi amanat dari

Allah Swt yang harus dijaga. Penjagaannya tentu harus sesuai dengan

kaidah yang telah diberikan dari sang pemberi amanat tersebut.

Anak adalah amanah Allah Swt yang dititipkan kepada orang tua.

Sebagai amanah, kehadiran anak ditengah keluarga harus disyukuri. Salah

satu cara mensyukuri anak adalah orang tua mendidiknya dengan baik agar

menjadi genersi yang berkualitas (Mustaqim, 2005: 21). Mendidik anak di

dalam keluarga harus didasari dengan kasih sayang. Kasih sayang orang

tua akan menjadikan anak merasa nyaman bersama keluarga.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xviii

Tujuan pembentukan keluarga adalah meneruskan keturunan atau

regenerasi yang berkualitas sesuai tuntunan agama. Oleh karena itu, anak

sebagai amanah Allah Swt. harus dapat dilindungi dan dididik menjadi

anak yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Pembinaan agama bagi

anak adalah menjadi tanggung jawab mendasar bagi orang tua. Faktor

yang menentukan terbelenggunya proses pendidikan dalam keluarga,

manakala kehidupan dan suasana anggota keluarga senantiasa harmonis

terutama antara ayah dan ibu tidak mengalami konflik.

Salah satu fungsi dan tanggung jawab orang tua yang mendasar

terhadap anak adalah memperhatikan pendidikannya dengan serius.

Memperhatikan pendidikan anak, bukan hanya sebatas memenuhi

pelengkapan belajar anak atau biaya yang dibutuhkan. Melainkan yang

terpenting adalah memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi

kepada anak, agar anak berprestasi dalam belajar. Oleh karena itu, kedua

orang tua bertanggungjawab dalam memperhatikan pendidikan anak, baik

perlengkapan kebutuhan sekolah atau belajar maupun dalam kegiatan

belajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

belajar anak, baik dalam bidang studi agama maupun dalam bidang yang

lain. Anak yang orang tuanya bercerai lebih rendah nilainya dibandingkan

nilai anak sebelum orang tuanya bercerai (Jamaludin, 2011:58).

Perhatian terhadap pendidikan anak yang orang tuanya mengalami

perceraian dikhawatirkan kurang dapat memberikan perhatian yang

sesungguhnya terhadap pendidikan anak, apalagi ayah dan anak sudah

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xix

tinggal berjauhan dan ayah sudah beristri, maka sedikit banyaknya akan

mengurangi perhatian ayah terhadap pendidikan anak. Orang tua juga turut

bertanggungjawab dalam pembiayaan pendidikan anak. Frekuensi

pertemuan antara anak dan ayah juga tergolong baik, maka hal demikian

akan mendukung prestasi belajar anak. Sabda Rasulullah Saw yang

diriwayatkan Imam Tirmidzi dapat menguatkan pendapat di atas.

سا نو زانو أو يمج كل مى لىد يى لد عل الفطزة فأبىاه يهى دانو أو ينص

()رواه ا لتز مذي

Anak yang dilahirkan itu telah membawa fitrah (kecencerungan

untuk percaya kepada Allah), maka orang tuanyalah yang menjadikan

anak tersebut Yahudi, Nasrani, ataun Majusi, (HR. Imam Tirmidzi)

Pola pendidikan berbasis keteladanan dalam keluarga sangat

menentukan kepribadian anak pada masa depan, semakin banyak

keteladanan yang diberikan oleh keluarga kepada anak, semakin kuat

pengaruh hal-hal positif terhadap pembentukan kepribadiannya

(Mustaqim, 2005:32).

Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan yang

terlepas dari faktor lain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang

melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah dilakukan tanpa

suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang lebih utama maupun dari

luar sebagai upaya lain yang tak kalah pentingnya (Djamarah, 2011:152).

Faktor lain yang mempengaruhi aktivitas belajar seseorang itu dalam

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xx

pembahasan ini disebut motivasi. Motivasi adalah gejala psikologis dalam

bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tiak sadar

untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Motivasi bisa juga

dalam bentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau

kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin

mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan

perbuatannya (Djamarah, 2011:152).

Keluarga merupakan hal yang lebih penting dalam hidup ini,

karena di sinilah dasar kepribadian anak dibentuk. Menurut transaksi yang

berlaku di dalam keluarga, anak-anak membentuk gagasan-gagasan

(pikiran) tentang kehidupan bagi dirinya sendiri untuk berhubungan

dengan orang lain, suatu cita-cita yang akan membentuk prinsip-prinsip

yang menuntun dalam hidup seorang anak di sepanjang hayat. Jika situasi

kehidupan keluarga dapat mengembangkan iklim yang membuka

kesempatan kepada anak untuk memperoleh perasaan ikut memiliki, maka

sikap tidak mampu menyesuaikan diri dan penyakit jiwa tak akan terjadi

dalam diri anak.

Perlakuan orang tua yang penuh kasih sayang dalam pendidikan

nilai-nilai kehidupan, baik nilai agama maupun nilai sosial budaya. Kasih

sayang orang tua yang diberikan kepada anak merupakan faktor yang

kondusif untuk mempersiapan anak menjadi pribadi dan warga masyarakat

yang sehat dan produktif. Kasih sayang orang tua sangat mempengaruhi

mental dan kepribadian anak.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxi

Seorang anak akan memiliki kepribadian kurang baik apabila di

dalam keluarga kurang harmonis. Kehidupan keluarga sering terjadi suatu

permasalahan dan orang tua kurang dapat mengendalikan emosionalnya

dan mementingkan keegoisannya masing-masing, sehingga masalah orang

tua akan menjadi besar dan memicu konflik yang berkepanjangan dan

pada akhirnya orang tua becerai. Perceraian tersebut akan membuat

kepribadian anak menjadi terganggu. Pada akhirnya anak akan menjadi

korban dari orang tuannya dan mereka bingung akan ikut dengan siapa.

Kasih sayang dari keluarga juga berkurang sehingga anak tidak bisa

merasakan kehangatan kasih sayang dalam sebuah keluarga. Kondisi

sebaliknya ada keluarga yang harmonis akan berdampak positif bagi

pertumbuhan dan perkembangan anak. Lebih khusus lagi bagi pendidikan

anak. Sebuah keluarga yang harmonis akan menciptakan suatu hubungan

yang anggota keluarganya saling menghormati, menghargai, tentunya

orang tua memberikan perhatian terhadap anak. Bukan hanya perhatian

dalam hal kasih sayang tetapi juga memperhatikan pendidikan anak.

Perhatian orang tua akan membuat anak termotivasi dalam aktivitas

belajar.

Aminah (2010:53) memberikan teori antara keharmonisan

keluarga dengan motivasi belajar siswa, bahwa dalam sebuah keluarga

tercipta suatu hubungan yang harmonis maka akan tercipta motivasi yang

tinggi dari seorang anak. Hal ini berlaku sebaliknya apabila dalam

keluarga tersebut tidak tercipta suatu keharmonisan maka motivasi anak

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxii

akan rendah. Hubungan antara keharmonisan keluarga dengan motivasi

belajar anak memiliki pengaruh yang positif bagi pendidikan anak.

Keharmonisan keluarga yaitu keluarga yang rukun berbahagia,

tertib, disiplin, saling menghargai, penuh pemaaf, tolong menolong dalam

kebajikan, memiliki etos kerja yang baik, bertetangga dengan saling

menghormati, taat mengerjakan ibadah, berbakti pada yang lebih tua,

mencintai ilmu pengetahuan dan memanfaatkan waktu luang dengan hal

yang positif dan mampu memenuhi dasar keluarga (Basri, 1996:111).

Motivasi merupakan dorongan individu untuk melakukan sesuatu seperti

yang diinginkan, atau dikehendakinya. Motivasi sebagai gejala psikologi

menjadi amat penting dalam pengembangan dan pembinaan potensi

individu. Potensi motivasi ini menjadi satu kekuatan seseorang untuk

melakukan sesuai dengan yang diinginkan serta tingkat kekuatannya untuk

mencapai keinginannya tersebut (Hasan, 1994:42).

Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Tugas seorang Ayah

adalah memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya, agar

seorang anak menjadi sukses. Apabila keluarga kita menjadi sukses, maka

kebutuhan hidup dalam keluarga akan terpenuhi. Orang tua yang mengerti

akan kebutuhan anak selalu menyiapkan sarana pendidikan dan juga

memberikan motivasi agar anak bersemangat untuk belajar. Tugas orang

tua adalah sebagai guru atau pendidik yang utama dan pertama di dalam

rumah tangga dalam menumbuhkan dan mengembangkan kekuatan mental

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxiii

dan fisik anak. Dengan demikian, keluarga merupakan lembaga

pendidikan yang pertama dan utama.

Hubungan keluarga yang sehat dan bahagia menimbulkan

dorongan berprestasi, sedangkan hubungan yang tidak sehat dan tidak

bahagia menimbulkan ketegangan emosional yang biasanya memberi efek

yang buruk pada kemampuan berkonsentrasi dan kemampuan berprestasi.

Lingkungan keluarga yang harmonis, kondusif, bahagia, menyenangkan

dapat memotivasi anak untuk belajar dan menimbulkan dorongan

berprestasi pada siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan observasi awal bahwa dalam sebuah keluarga yang

harmonis anak tersebut memiliki motivasi belajar yang tinggi, dan

sebaliknya dalam keluarga yang kurang harmonis, anak dalam keluarga

tersebut memiliki motivasi yang rendah. Ada sebuah keluarga yang

memiliki keharmonisan tinggi tetapi anak tersebut memiliki motivasi

belajar yang rendah. Begitu juga sebaliknya, keluarga yang kurang

harmonis tetapi motivasi anak dalam sebuah keluarga tersebut sangat

tinggi.

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang “HUBUNGAN ANTARA

KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR

SISWA KELAS IX DI SMP NEGERI 2 SURUH KECAMATAN

SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016”. Apabila penelitian

ini tidak segera dilakukan dimungkinkan dapat merugikan banyak pihak

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxiv

termasuk bagi siswa sendiri, sebaliknya apabila penelitian ini segera

dilakukan akan memberi manfaat yang besar bagi orang tua dan siswa.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah variasi keharmonisan keluarga pada orang tua siswa

kelas IX di SMP N 2 SURUH Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang

tahun 2016?

2. Bagaimanakah variasi motivasi belajar siswa kelas IX SMP N 2

SURUH Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016?

3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara keharmonisan

keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas IX SMP N 2 SURUH

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui tentang:

1. Variasi keharmonisan keluarga orangtua siswa kelas IX SMP N 2

SURUH Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016

2. Variasi motivasi belajar siswa kelas IX SMP N 2 SURUH Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016

3. Hubungan yang positif dan signifikan antara keharmonisan keluarga

dengan motivasi belajar siswa kelas IX SMP N 2 SURUH Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxv

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu kebenaran sementara yang ditentukan

oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan atau ditegaskan, atau diuji

kebenarannya (Arikunto, 1998:20). Hipotesis dalam penelitian ini adalah

ada hubungan yang positif dan signifikan antara keharmonisan keluarga

dengan motivasi belajar siswa kelas IX SMP N 2 SURUH Kecamatan

Suruh Kabupaten Semarang tahun 2016.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat diambil manfaat teoritis atau

manfaat praktis, yaitu :

1. Manfaat Teoretis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi

perkembangan ilmu dan pengetahuan terutama yang berpengaruh

terhadap motivasi belajar siswa.

b. Hasil penelitian diharapkan dapat menambah khasanah dunia

pustaka tentang keharmonisan keluarga dan motivasi belajar.

c. Menjadikan bahan masukan untuk kepentingan pengembangan

ilmu bagi pihak-pihak yang berkepentingan guna menjadikan

penelitian lebih lanjut terhadap objek sejenis atau aspek lainnya

yang belum tercakup dalam penelitian ini.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxvi

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan masukan kepada orang tua siswa agar dapat

menciptakan kehamonisan keluarga yang dapat menimbulkan dan

meningkatkan motivasi belajar anak.

b. Untuk memberika masukan kepada guru untuk dapat ikut

membangunmemotivasi belajar siswa sehingga akan akan tercapai

prestasi belajar yang optimal.

F. Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel independent

(variabel bebas) yaitu keharmonisan keluarga (X).Variabel dependent

(variabel terikat) yaitu motivasi belajar siswa (Y).

Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

1. Keharmonisan Keluarga

Basri (1996:111) memberikan teori tentang kehamonisan

keluarga, yaitu keluarga yang rukun berbahagia, tertib, disiplin, saling

menghargai, penuh pemaaf, tolong menolong dalam kebajikan,

memiliki etos kerja yang baik, bertetangga dengan saling

menghormati, taat mengerjakan ibadah, berbakti pada yang lebih tua,

mencintai ilmu pengetahuan dan memanfaatkan waktu luang dengan

hal yang positif dan mampu memenuhi dasar keluarga.

Keluarga adalah sekumpulan orang yang hidup dalam tempat

tinggal bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya

pertautan batin, sehingga mempengaruhi, memperhatikan, menyerah

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxvii

diri, melengkapi dan menyempurnakan dan itu terkandung peran dan

fungsi orang tua dalam keluarga (Shahib, 1998:17-18). Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:536) memberikan definisi

bahwa keluarga yaitu ibu dan bapak beserta anak-anaknya seisi rumah.

Berdasarkan uraian di atas penulis mengambil kesimpulan

bahwa keharmonisan keluarga adalah keserasian atau keselarasan

keluarga yang terdiri dari ibu, bapak, beserta anak-anaknya yang

terbentuk dalam ikatan perkawinan dan hidup dalam tempat tinggal

bersama, yang rukun berbahagia, tertib, disiplin, saling menghargai,

penuh pemaaf, tolong menolong dalam kebajikan, memiliki etos kerja

yang baik, bertetangga dengan saling menghormati, taat mengerjakan

ibadah, berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu pengetahuan dan

memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif dan masing-

masing anggota keluarga merasakan adanya ikatan batin, sehingga

mempengaruhi, memperhatikan, menyerah diri, melengkapi dan

menyempurnakan serta mampu memenuhi dasar keluarga.

Indikator-indikator variabel keharmonisan keluarga, yaitu:

a. Anggota keluarga tidak terjadi saling berselisih termasuk juga

dengan masyarakat (rukun).

b. Anggota keluarga saling membantu, memiliki waktu yang cukup

untuk keluarga dan masyarakat.

c. Anggota keluarga menaati peraturan yang ada.

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxviii

d. Anggota keluarga memberikan maaf kepada orang lain, saling

tolong menolong orang lain dalam kebaikan tanpa mengharapkan

imbalan;

e. Anggota keluarga taat beribadah, berbakti kepada kedua orang tua;

f. Memanfaatkan waktu luang dan mencintai ilmu pengetahuan;

g. Memberikan perhatian antar anggota keluarga dan saling

menyempurnakan.

2. Motivasi Belajar

Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi

seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan

reaksi untuk mencapai suatu tujuan (Djamarah, 2011:148). Motivasi

adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang terdapat dalam diri

seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu

guna mencapai suatu tujuan (Djaali, 2012:101).

Purwanto (1989:84) mendefiniskan belajar adalah suatu

perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu

pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan,

kepandaian atau suatu pengertian. Djamarah (2011:13) memberikan

teori tentang belajar, bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa

raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkahlaku sebagai hasil dari

pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang

menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxix

Motivasi merupakan dorongan individu untuk melakukan

sesuatu seperti yang diinginkan, atau dikehendakinya. Motivasi

sebagai gejala psikologi menjadi amat penting dalam

pengembangan dan pembinaan potensi individu (Hasan, 1994:42).

Potensi motivasi ini menjadi satu kekuatan seseorang untuk

melakukan sesuai dengan yang diinginkan serta tingkat

kekuatannya untuk mencapai keinginannya tersebut. Mc Donald

memberikan memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai

suatu perubahan di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan

(Soemanto, 1990:189).

Berdasarkan dari beberapa teori tersebut, peneliti

mengambil kesimpulan bahwa motivasi belajar adalah kondisi

psikologis seseorang atau keinginan seseorang yang mendorongnya

untuk melakukan aktivitas tertentu baik secara sadar maupun tidak

sadar untuk memperoleh perubahan dalam pengetahuan,

keterampilan, daya ingat, daya mengenal, nilai sikap dan tingkah

laku ke arah yang lebih baik karena adanya hasrat atau keinginan

untuk berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan memiliki harapan

untuk cita-citanya, sehingga seseorang berkeinginan untuk

melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat serta

tidak mudah menyerah untuk mencapai tujuan.

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxx

Indikator-indikator dalam variabel motivasi belajar adalah

sebagai berikut :

a. Berusaha dengan sungguh-sungguh;

b. Menunjukkan minat dan kemauan atau keinginan seseorang untuk

memperoleh sesuatu;

c. Memiliki semangat dan tidak mudah melepaskan sesuatu yang

ingin dicapainya.

G. Metode Penelitian

1. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian baik dari

benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang

merupakan sumber data dan memiliki sumber karakter tertentu dan

sama (Sukandarrumidi, 2004:47). Populasi dalam penelitian ini

adalah siswa SMP N 2 SURUH kelas IX yang berjumlah 175

siswa.

b. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifa-sifat

yang sama dari objek yang merupakan sumber data

(Sukandarrumidi, 2004:50).

Arikunto (1989:120) memberikan teori tentang teknik

pengambilan sampel, apabila subyek kurang dari 100, maka sampel

yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi yang ada. Akan

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxi

tetapi, apabila populasiya besar lebih dari 100 orang, maka dapat

diambil 10-15% atau 20-25%. Penelitian ini peneliti mengambil

sampel 25% dari jumlah populasi. Jadi sampel dalam penelitian ini

berjumlah 44 siswa.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penetian ini yaitu dengan

menggunakan metode angket (kuesioner) dan metode dokumentasi.

a. Metode Angket (kuesioner)

Kuesioner disebut pula sebagai angket. Kuesioner adalah

teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar

pertanyaan kepada responden unuk diisi (Sukandarrumidi,

2004:78). Metode ini peneliti gunakan untuk mencari data tentang

keharmonisan keluarga dan motivasi belajar siswa.

Metode angket secara garis besar ada dua cara pengguanaan

sebagai teknik pengumpulan data, yaitu (1) disebarkan yang

kemudian diisi oleh responden dan (2) digunakan sebagai pedoman

wawancara dengan responden. Penyebaran kuesioner dilakukan

dengan cara diantar sendiri oleh peneliti. Metode angket dalam

penelitian ini yaitu peneliti memberikan langsung kepada

responden untuk langsung diisi.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxii

Arikunto (2010:268) memberikan teori tentang prosedur

yang harus dilalui sebelum penyusunan kuesioner, yaitu:

a) Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner.

b) Mengidentifikasikan variabel yang akan dijadikan sasaran

kuesionare.

c) Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yng lebih

spesifik dan tunggal.

d) Menentukan jenis data yang akan dikumpulkan, sekaligus

untuk menentukan teknik analisisnya.

b. Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya

barang-barang tertulis. Pelaksanakan dalam metode dokumentasi,

peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, majalah,

dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat dan catatan harian

(Arikunto,1998:149). Metode ini penulis gunakan untuk

memperoleh data-data mengenai Sekolah SMP N SURUH

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang tahun 2016.

3. Analisis Data

Analisis data dua variable, yaitu: (1) Variabel x, yaitu variabel

keharmonisan keluarga dan (2) Variabel y, yaitu variabel motivasi

belajar anak.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxiii

Adapun teknis analisa datanya sebagai berikut:

a. Analisis Pendahuluan

Tahap ini diadakan perhitungan awal dari data yang

diperoleh dari hasil angket tentang keharmonisan keluarga dan

motivasi belajar siswa. Analisis penelitian menurut Arikunto

(2010:134) menggunakan rumus sebagai berikut :

P =

X 100

Keterangan :

P : Prosentase

F : Jumlah Objek

N : Frekuensi

b. Analisa UJi Hipotesis

Untuk mengetahui hubungan antara keharmonisan keluarga

dengan motivasi belajar siswa adalah dengan menggunakan rumus

prouct moment. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua

variabel yang terbagi dalam kategori meliputi variabel dependent

atau variabel terikat yaitu keharmonisan keluarga (X) dan variabel

independent atau variabel bebas (Y).

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxiv

Adapun rumus product moment berdasarkan Sudijono

(2010:206), yaitu:

( )( )

√( ( )

)(

( )

)

Keterangan :

Rxy : koefisien variabel x dan variabel y

X : variabel pengaruh

Y : variabel terpengaruh

XY : perkalian antar varibel x dan variabel y

N : jumlah sampel

: sigma (jumlah)

H. Sistematika Penulisan Skripsi

Dalam penulisan skripsi ini, terdiri dari lima bab yang dapat

dijelaskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN memuat tentang latar belakang masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat

penelitian, definisi operasional, metode penelitian, serta sistematika

penulisan skripsi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA memuat tentang keharmonisan keluargadan

motivasi belajar. Keharmonisan keluarga meliputi tentang definisi, faktor

yang mempengaruhi keharmonisan keluarga, dan tinjauan tentang definisi

motivasi belajar.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxv

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN memuat tentang laporan

hasil-hasil yang diperoleh dalam penelitian. Bagian pertama berisi tentang

gambaran umum lokasi, sbjek/objek pnelitian. Bagian kedua berisi tentang

karakteristik tiap-tiap variabel berupa skor atau nilai yang diperoleh

melalui instrument penelitian.

BAB IV ANALISIS DATA memuat analisis diskriptif dan uji hipotesis.

BAB V PENUTUP memuat tentang kesimpulan dan saran.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxvi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Keharmonisan Keluarga

1. Definisi Keharmonisan Keluarga

Keluarga merupakan lambang terkecil dalam masyarakat, yang

dapat menentukan derajat kesejahteraan masyarakat sehingga

kesejahteraan masyarakat sangat tergantung kepada kesejahteraan

keluarga. Demikian pula kesejahteraan perorangan sangat dipengaruhi

oleh kesejahteraan hidup keluarganya. Keluarga terbentuk melalui

sebuah perkawinan yang akan menentukan tingkat kesejahteraan

masyarakat. Keluarga yang harmonis dapat menentukan tingkat

kesejahteraan masyarakat, karena perkawinan sangat dianjurkan oleh

islam bagi yang telah mempunyai kemampuan (Ghazaly, 2006:13).

Keluarga sebagai sekumpulan orang yang hidup dalam tempat

tinggal bersama, dan masing-masing anggota merasakan adanya

pertautan batin, sehingga mempengaruhi, memperhatikan, menyerah

diri, melengkapi dan menyempurnakan dan itu terkandung peran dan

fungsi orang tua dalam keluarga (Shahib, 1998:17-18). bahwa keluarga

yaitu ibu dan bapak beserta anak-anaknya seisi rumah. Berdasarkan

definisi tersebut, keluarga berarti sekumpulan orang yang terdiri dari

ibu, bapak, beserta anak-anaknya yang terbentuk dalam ikatan

perkawinan dan hidup dalam tempat tinggal bersama, dan masing-

masing anggota keluarga merasakan adanya pertautan batin, sehingga

mempengaruhi, memperhatikan, menyerah diri, melengkapi dan

menyempurnakan (KBBI, 2007:536).

Keluarga yang baik menurut Islam sangat menunjang untuk

menuju kepada kesejahteraan, termasuk dalam mencari rezeki.

Seseorang berkeluarga dapat mempunyai anak dan dari anak yang

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxvii

shaleh diharapkan mendapatkan amal tambahan di samping amal-amal

jariyah yang lain (Ghazaly, 2006:16). Setiap keluarga sudah pasti

menginginkan anak yang shaleh, karena anak shaleh akan melakukan

hal yang baik dan positif dan tentunya akan menjadikan amal

tambahan ketika diakhirat. Ghazaly (2006:18) memberikan teori

bahwa bagi orang yang telah mempunyai kemauan dan kemampuan

untuk kawin dan dikhawatirkan akan tergelincir pada perbuatan zina.

Seandainya orang tersebut tidak kawin maka hukum melakukan

perkawinan bagi orang tersebut adalah wajib. Hal ini didasarkan pada

pemikiran hukum bahwa setiap muslim wajib menjaga diri untuk tidak

berbuat yang terlarang. Penjagaan diri harus dengan melakukan

perkawinan, sedang menjaga diri itu wajib, maka hukum melakukan

perkawinan itu wajib. Orang yang tidak mempunyai keinginan dan

tidak mempunyai kemampuan serta tanggung jawab untuk

melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam rumah tangga, sehingga

apabila melangsungkan perkawinan akan terlantar dirinya dan istrinya,

maka hukum melakukan perkawinan bagi orang tersebut adalah haram.

Perkawinan adalah suatu ikatan kehidupan bersama antara pria

dan wanita yang dihalalkan Allah Swt. untuk mendapatkan

kebahagiaan dan kesejahteraan serta anak keturunan yang shalih dan

shalehah. Begitu juga perkawinan adalah hal yang naluriyah dan

ibadah, sebagai cermin pergaulan manusia dan melaksanakan perintah-

Nya (Basri, 2004:130). Suami istri yang menjadi aktor utama suatu

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxviii

perkawinan seharusnya memiliki kesadaran akan tanggung jawab dan

kewajiban-kewajibannya dalam menggapai hikmah dan tujuan yang

luhur. Kedua pasangan suami istri bukan saja diletakkan atas dasar

dorongan seksual yang menggebu-gebu dan perasaan cinta yang buta.

Akan tetapi didasari pemikiran dan persiapan yang masak serta

kedewasaan yang sesungguhnya.

Kesadaran yang terpokok untuk membina dan melestarikan

perkawinan, bukan hanya terletak di bahu warga yang sedang berlayar

terutama adalah di puncak kedua pemimpin bahtera kehidupan

tersebut, yakni suami dan istri yang bertanggungjawab akan

kelestariannya. Suami atau istri yang memiliki sifat-sifat kepribadian

yang tidak simpatik dan tetap mengembangkan dalam kehidupan

keluarga mudah menimbulkan kebosanan bagi orang lain. Basri

(2004:76) memberikan teori bahwa faktor kedewasaan yang

mencangkup fisik, mental dan sosial perlu mendapatkan perhatian

seseorang sebelum melangsungkan perkawinan. Sebab, dalam

perkawinan mereka diharapkan berkemampuan dalam menghadapi dan

menyelesaikan persoalan demi persoalan secara baik. Kedewasaan

akan memberikan daya guna dan perwujudannya cukup dalam hal

pertanggungan jawab dan kemasakan akal pikiran. Oleh karena itu,

suami istri yang telah dewasa diharapkan mampu bertindak dan dapat

berhati-hati serta mempertimbangkan manfaat dan mudharat dari suatu

tindakan atau perbuatan yang dilakukannya.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xxxix

Kehidupan berkeluarga yang di dalamnya akan dijumpai

bermacam-macam persoalan ringan atau berat. Semua masalah

memerlukan kedewasaan seseorang dalam menghadapi dan

menyelesaikan persoalan. Selain itu diperlukan keluasan ilmu

pengetahuan, pengalaman, sifat tekun dan tabah serta sabar dalam

menghadapinya. Betapa banyak perkawinan yang telah gagal

disebabkan cara pengambilan keputusan yang mentah dan terkesan

amat tergesa-gesa dan akan mendatangkan penyesalan di kemudian

hari (Basri, 2004:78).

Keluarga akan terhimpun dari beberapa anggotanya yang

terdiri dari pria dan wanita dalam usia yang berbeda-beda. Perbedaan-

perbedaan ini akan menyebabkan adanya perbedaan dalam pemikiran,

keinginan, kebiasaan dan tingkah laku. Kemampuan menghadapi

setiap perbedaan sehingga tidak menggoyahkan taraf kerukunan dan

ketenangan hidup dalam keluarga yang hanya mungkin dilakukan oleh

seseorang yang telah dewasa dalam arti yang sesungguhnya.

Sebuah keluarga tidaklah selalu dalam damai dan tenang

perkembangannya. Tidak jarang badai dan topan kemudian datang

menghampiri, menggoncang, dan menguji taraf ketahanan badan dan

mental para pendirinya. Ada yang tidak tahan dan kuat menghadapi

berbagai gelombang ombak dan badai, hingga keluarga itu berantakan

dan hancur berkeping-keping dalam perceraian yang menyakitkan

(Basri, 2004:135). Hubungan harmonis diperlukan di dalam sebuah

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xl

keluarga, baik antara sesama anggota keluarga, maupun antaranggota

keluarga dengan masyarakat. Hubungan yang baik, maka akan terbina

keluarga yang rukun dan damai, sehingga peranan orang tua dalam

pembinaan anak sebagai tunas bangsa akan berhasil dengan baik dan

maksimal. Orang tua yang bijak, hendaknya jangan salah tafsir

terhadap anak-anak yang sudah diserahkan kepada sekolah untuk

dididik, bahwa seluruhnya tanggungjawab sekolah, karena kewajiban

sekolah hanya sebatas membantu keluarga dalam mendidik anak-anak,

tentunya ketika berada di sekolah (Sahrani, 2011:58).

Seseorang membentuk keluarga barangkali sangat mudah,

namun tidak demikian melestarikan dan mengupayakan keutuhannya.

Membentuk keluarga tidak semudah membangun istana, yang hanya

perlu perangkat materi yang bersifat kebendaan. Seseorang

membangun rumah tangga berkualitas sesuia dengan tuntunan agama

yang terdiri dari manusia yang saling berbeda sifat, sikap, dan latar

belakang kehidupannya. Pernikahan yang hanya dilandasi

pertimbangan seksual, kecantikan, kecerdasan, kekayaan, dan

pekerjaan yang mapan seringkali berantakan dan berakhir dengan

masalah yang tidak terselesaikan. Disebabkan pasangan suami istri

yang tidak pandai merawat cinta kasih yang ada, sehingga

keharmnisan keuarga tidak tercapai. Keharmonisan berasal dari kata

harmonis, yang diartikan selaras, serasi (Poerwadarminta, 1983:347).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:390) bahwa

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xli

keharmonisan yaitu suatu keadaan yang harmonis, keselarasan, dan

keserasian dalam rumah tangga yang perlu dijaga. Basri (1996:111)

memberikan teori tentang kehamonisan keluarga, yaitu keluarga yang

rukun berbahagia, tertib, disiplin, saling menghargai, penuh pemaaf,

tolong menolong dalam kebajikan, memiliki etos kerja yang baik,

bertetangga dengan saling menghormati, taat mengerjakan ibadah,

berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu pengetahuan dan

memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif dan mampu

memenuhi dasar keluarga.

Berdasarkan uraian di atas peniliti mengambil kesimpulan

bahwa keharmonisan keluarga yaitu keserasian atau keselarasan dalam

keluarga yang terdiri dari ibu, bapak, beserta anak-anaknya yang

terbentuk dalam ikatan perkawinan dan hidup dalam tempat tinggal

bersama, yang rukun berbahagia, tertib, disiplin, saling menghargai,

penuh pemaaf, tolong menolong dalam kebajikan, memiliki etos kerja

yang baik, bertetangga dengan saling menghormati, taat mengerjakan

ibadah, berbakti pada yang lebih tua, mencintai ilmu pengetahuan dan

memanfaatkan waktu luang dengan hal yang positif dan masing-

masing anggota keluarga merasakan adanya ikatan batin, sehingga

mempengaruhi, memperhatikan, menyerah diri, melengkapi dan

menyempurnakan serta mampu memenuhi dasar keluarga.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xlii

2. Syarat Keluarga Harmonis

Daradjat (2011:152) menjelaskan beberapa persyaratan dalam

mencapai keluarga harmonis, adapun syarat tersebut antara lain: Saling

mengerti antara suami dan istri, saling menerima, saling menghargai,

saling mempercayai, saling mencintai.

a. Saling Mengerti antara suami dan istri

Saling mengerti antara suami dan istri yaitu mengerti latar

belakang pribadinya, yaitu mengetahui secara mendalam sebab

akibat kepribadian (baik sifat dan tingkah lakunya) pasangan,

mengerti diri sendiri memahami diri sendiri, masa lalu, kelebihan

dan kekurangan, dan tidak menilai orang berdasarkan diri sendiri.

b. Saling Menerima

Saling menerima yaitu menerima apa adanya pribadinya,

tugas, jabatan dan sebagainya jika perlu diubah janganlah

paksakan, namun doronglah dia agar terdorong merubahnya

sendiri. Karena itu terimalah dia apa adanya karena menerima apa

adanya dapat menghilangkan ketegangan dalam keluarga.

Terimalah hobi dan kesenangannya asalkan tidak bertentangan

dengan norma dan tidak merusak keluarga. Terimalah keluarganya.

c. Saling menghargai

Saling menghargai yaitu penghargaan sesungguhnya

terhadap sikap jiwa terhadap yang lain. Perlu diketahui bahwa

setiap orang perlu dihargai. Maka menghargai keluarga adalah hal

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xliii

yang sangat penting dan harus ditunjukkan dengan penuh

keikhlasan dan kesungguhan.

Cara menghargai dalam keluarga dengan menghargai

perkataan dan perasaan anggota keluarga, yaitu menghargai

seseorang yang berbicara dengan sikap yang pantas, menghadapi

setiap komunikasi dengan penuh perhatian positif dan kewajaran,

mendengarkan keluhan. Menghargai bakat dan keinginan

sepanjang tidak bertentangan dengan norma. Menghargai

keluarganya.

d. Saling mempercayai

Saling mempercayai yang dimaksud yaitu rasa percaya

antara suami istri harus dibina dan dilestarikan hingga hal terkecil

terutama yang berhubungan dengan akhlak maupun segala

kehidupan.Diperlukan diskusi tetap dan terbuka agar tidak ada lagi

masalah yang disembunyikan.

e. Saling mencintai

Saling mencintai merupakan tonggak utama dalam

menjalankan kehidupan keluarga.Cinta bukanlah keajaiban yang

kebetulan datang dan hilang. Adapun syarat untuk mempertalikan

dengan cinta adalah lemah lembut dalam bicara, menunjukkan

perhatian pada pasangan, terhadap pribadinya maupun

keluarganya, bijaksana dalam pergaulan, menjauhi sikap egois,

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xliv

tidak mudah tersinggung dan tunjukkan rasa cinta hal ini dapat

melalui tindakan, ucapan, terhadap pasangan.

Fadillah (2012:86-89) bahwa untuk mewujudkan keluarga yang

sakinah mawadah atau keluarga yang sejahtera perlu melalui proses

diantaranya yaitu: memilih pasangan yang shaleh atau shalehah, niat

saat menikah, berusaha menjalankan kewajiban, mengenali

kekurangan dan kelebihan, beribadah bersama-sama, dan introspeksi

diri.

a. Memilih pasangan yang shaleh atau shalehah

Memilih pasangan yang shaleh atau shalehah maksudnya

yang taat menjalankan perintah Allah Swt. dan sunah Rasulullah

Saw., serta pilihlah pasangan yang mengutamakan keimanan dan

ketaqwaannya dari pada kecantikan, kekayaan, dan kedudukannya.

b. Niat saat menikah

Niatkan saat menikah untuk beribadah kepada Allah Swt.

dan untuk menghindarihubungan yang dilarang Allah Swt..

c. Berusaha menjalankan kewajiban

Berusaha menjalankan kewajiban maksudnya seorang

suami berusaha menjalankan kewajiban sebagai seorang suami

dengan dorongan iman, cinta, dan ibadah. Seperti memberi nafkah,

memberi keamanan, memberi didikan islami pada anak istrinya,

memberikan sandang pangan, papan yang halal, menjadi pemimpin

keluarga yang mampu mengajak anggota keluarganya menuju

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xlv

ridha Allah Swt. Istri juga berusaha menjalankan kewajiban

sebagai istri dengan dorongan ibadah. Seperti melayani suami,

mendidik putra putrinya tentang agama dan ilmu pengetahuan,

mendidik dengan akhlak, dan menjaga kehormatan keluarganya.

d. Mengenali kekurangan dan kelebihan

Saling mengenali kekurangan dan kelebihan maksunya

suami istri saling mengenali kekurangan dan kelebihan

pasangannya, saling menghargai, merasa saling membutuhkan dan

melengkapi, menghormati, mencintai, saling mempercayai, saling

keterbukaan dan membangun komunikasi yang baik antar pasangan

dan anggota keluarga.

e. Beribadah bersama-sama

Beribadah bersama-sama yaitu suami mengajak anak dan

istrinya untuk shalat berjamaah atau beribadah bersama-sama,

seperti bersedekah, membaca Al-qur’an, ziarah kubur.

f. Introspeksi diri

Introspeksi diri yaitu secara berkala ayah mengajak ibu dan

anaknya untuk melakukan introspeksi diri untukmelakukan

perbaikan dimasa yang akan datang. Tujuannya hubungan masing-

masing keluarga menjadi harmonis, terbuka,dan menjaga masing-

masing anggota keluarga.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xlvi

3. Faktor-Faktor Pengaruh Keharmonisan Keluarga

Faktor yang mempengaruhi keharmonisan keluarga di

antaranya: Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga,

mempunyai waktu bersama keluarga, mempunyai komunikasi yang

baik antar anggota keluarga, saling menghargai antar sesama anggota

keluarga, kualitas dan kuantitas konflik yang minim, dan adanya

hubungan atau ikatan yang erat antar anggota keluarga (Meichiati,

2004:61).

a. Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga

Menciptakan kehidupan beragama dalam keluarga yaitu

sebuah keluarga yang harmonis ditandai dengan terciptanya

kehidupan beragama dalam rumah tersebut. Hal ini penting karena

dalam agama terdapat nilai-nilai moral dan etika kehidupan.

Beberapa penelitian ditemukan bahwa keluarga yang tidak religius

yang penanaman komitmennya rendah atau tanpa nilai agama sama

sekali cenderung terjadi pertentangan konflik dan percekcokan

dalam keluarga, dengan suasana yang seperti ini, maka anak akan

merasa tidak betah di rumah dan kemungkinan besar anak akan

mencari lingkungan lain yang dapat menerimanya.

b. Mempunyai waktu bersama keluarga

Mempunyai waktu bersama keluarga yaitu keluarga yang

harmonis selalu menyediakan waktu untuk bersama keluarganya,

baik itu hanya sekedar berkumpul, makan bersama, menemani

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xlvii

anak bermain dan mendengarkan masalah dan keluhan-keluhan

anak, dalam kebersamaan ini anak akan merasa dirinya dibutuhkan

dan diperhatikan oleh orangtuanya, sehingga anak akan betah

tinggal di rumah.

c. Mempunyai komunikasi yang baik antar anggota keluarga

Mempunyai komunikasi yang baik antar anggota keluarga

yaitu komunikasi merupakan dasar bagi terciptanya keharmonisan

dalam keluarga. Remaja akan merasa aman apabila orangtuanya

tampak rukun, karena kerukunan tersebut akan memberikan rasa

aman dan ketenangan bagi anak, komunikasi yang baik dalam

keluarga juga akan dapat membantu remaja untuk memecahkan

permasalahan yang dihadapinya di luar rumah, dalam hal ini selain

berperan sebagai orangtua, ibu dan ayah juga harus berperan

sebagai teman, agar anak lebih leluasa dan terbuka dalam

menyampaikan semua permasalahannya.

d. Saling menghargai antar sesama anggota keluarga

Saling menghargai antar sesama anggota keluarga yaitu

keluarga yang memberikan tempat bagi setiap anggota keluarga

menghargai perubahan yang terjadi dan mengajarkan ketrampilan

berinteraksi sedini mungkin pada anak dengan lingkungan yang

lebih luas.

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xlviii

e. Kualitas dan kuantitas konflik yang minim

kualitas dan kuantitas konflik yang minim yaitu jika dalam

keluarga sering terjadi perselisihan dan pertengkaran maka suasana

dalam keluarga tidak lagi menyenangkan. Dalam keluarga

harmonis setiap anggota keluarga berusaha menyelesaikan masalah

dengan kepala dingin dan mencari penyelesaian terbaik dari setiap

permasalahan.

f. Adanya hubungan atau ikatan yang erat antar anggota keluarga

Hubungan yang erat antar anggota keluarga juga

menentukan harmonisnya sebuah keluarga, apabila dalam suatu

keluarga tidak memiliki hubungan yang erat maka antar anggota

keluarga tidak ada lagi rasa saling memiliki dan rasa kebersamaan

akan kurang. Hubungan yang erat antar anggota keluarga ini dapat

diwujudkan dengan adanya kebersamaan, komunikasi yang baik

antar anggota keluarga dan saling menghargai.

Keenam aspek tersebut mempunyai hubungan yang erat

kaitannya dengan yang lainnya. Proses kebahagiaan dalam rumah

tangga sangat ditentukan dari berfungis tidaknya keenam aspek di atas,

untuk menciptakan keluarga harmonis peran dan fungsi orang tua

sangat menentukan, keluarga yang tidak bahagia atau tidak harmonis.

Juwariyah (2010:18-19) bahwa faktor yang mempengaruhi

keharmonisan kelarga yaitu: komunikasi interpersonal, tingkat

ekonomi keluarga, dan sikap orang tua.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xlix

a. Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal merupakan komunikasi yang

akan menjadikan seseorang mampu mengemukakan pendapat dan

pandangannya, sehingga mudah untuk memahami orang lain.

Sebaliknya tanpa ada komunikasi kemungkinan besar akan

menyebabkan kesalahpahaman yang memicu terjadinya konflik.

b. Tingkat ekonomi keluarga

Tingkat ekonomi keluarga juga menentukan keharmonisan

dalam sebuah keluarga. Semakin tinggi ekonomi keluarga akan

mendukung tingginya stabilitas dan kebahagiaan keluarga, tetapi

bukan berarti rendahnya tingkat ekonomi keluarga merupakan

indikasi tidak bahagianya keluarga. Tingkat ekonomi hanya

berpengaruh terhadap kebahagiaan keluarga apabila berada padap

taraf yang sangat rendah sehingga kebutuhan dasar saja tidak

terpenuhi dan ini yang memicu konflik dalam keluarga.

c. Sikap orang tua

Sikap orang tua akan berpengaruh terhadap hubungan orang

tua dengan anak. Sikap orang tua yang otoriter akan membuat

suasana dalam keluarga menjadi tegang dan merasa tertekan.

Apabila anak tidak diberi kebebasan untuk mengeluarkan

pendapatnya, dan semua keputusan berada ditangan orang tua

sehingga anak tersebut memandang orang tuanya kurang bijaksana.

Orang tua yang baik seharusnya mau mendengarkan pendapat

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

l

anaknya dan mempertimbangkannya, sehingga anak merasa

memiliki peran dalam keluarga tersebut.

B. Motivasi Belajar

1. Motivasi

a. DefinisiMotivasi

Donald (Damarah 2011:148) mengatakan bahwa,

motivation is a energy change within the person characterized by

affective arousal and anticipatory goal reactions. Motivasi adalah

perubahan energy di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan. Motivasi

dapat diartikan sebagai suatu kekuatan atau tenaga pendorong

untuk melakukan sesuatu hal atau menampilkan sesuatu perilaku

tertentu (Gunarsa, 2008:47). Anoraga (2009:34) bahwa motivasi

dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah

suatu tujuan tertentu. Ensiklopedi Nasional Indonesia (Juz 10:378)

mendefinisikan tentang motivasi, bahwa motivasi adalah suatu

proses mengembangkan dan mengarahkan perilaku individu atau

kelompok, agar individu atau kelompok itu menghasilkan keluaran

yang diharapkan, sesuai dengan sasaran atau tujuan yang

diinginkan oleh organisasi. Maslikhah (2009:115) bahwa arti

motivasi adalah usaha yang disadari oleh guru untuk menimbulkan

motif-motif pada diri peserta didik yang menunjang kegiatan ke

arah tujuan-tujuan belajar. Islamuddin (2012:259) memberikan

teori tentang motivasi, bahwa motivasi adalah suatu perubahan

energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya

efektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Seseorang

mempunyai tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang

mempunyai motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala

upaya yang dapat anak lakukan untuk mancapainya.

Motivasi merupakan dorongan individu untuk melakukan

sesuatu seperti yang diinginkan, atau dikehendakinya. Motivasi

sebagai gejala psikologi menjadi amat penting dalam

pengembangan dan pembinaan potensi individu (Hasan, 1994:42).

Potensi motivasi ini menjadi satu kekuatan seseorang untuk

melakukan sesuai dengan yang diinginkan serta tingkat

kekuatannya untuk mencapai keinginannya tersebut. Mc Donald

memberikan memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai

suatu perubahan di dalam diri pribadi seseorang yang ditandai oleh

dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai tujuan

(Soemanto, 1990:189).

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

li

Berdasarkan dari beberapa teori tersebut, peneliti

mengambil kesimpulan bahwa motivasi adalah usaha sadar dalam

diri seseorang yang berupa dorongan untuk mengembangkan dan

mengarahkan perilaku individu atau kelompok, agar individu atau

kelompok itu menghasilkan keluaran atau suatu perubahan yang

diharapkan, sesuai dengan sasaran atau tujuan yang diinginkan

untuk melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan yang

diinginkannya.

b. Jenis-jenis Motivasi

Membicarakan tentang jenis-jenis motivasi, hanya akan

dibahas dari dua sudut pandang, yakni motivasi yang berasal dari

dalam diri pribadi seseorang yang disebut motivasi intrinsik.

Motivasi yang berasala dari luar diri seseorang disebut motivasi

ekstrinsik.

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi

aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena

dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan

sesuatu (Djamarah, 2011:149).

Apabila seseorang telah memiliki motivasi intrinsic

dalam dirinya, maka secara sadar akan melakukan suatu

kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya.

Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan,

terutama belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki

motivasi intrinsik sulit sekali untuk melakukan aktivias belajar

terus menerus (Djamarah, 2011:150).

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lii

Seseorang memiliki minat yang untuk mempelajari

suatu mata pelajaran, maka akan mempelajari dalam jangka

waktu tertentu. Seseorang tersebut boleh dikatakan memiliki

motivasi untuk belajar. Motivasi itu muncul karena anak

membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajari. Motivasi

memang berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang

memunculkan kesadaran seseorang untuk melakukan aktivitas

belajar (Islamuddin, 2012:261).

Anak didik yang memiliki motivasi intrinsik cenderung

akan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang

mempunyai keahlian dalam bidang tertentu. Dorongan untuk

belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan keharusan

untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi,

motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan

esensial, bukan sekedar atribut dan seremonial.

2) Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yag aktif dan

berfungsi karena adanya perangsang dari luar (Islamuddin,

2012:262). Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila anak

didik menempatkan tujuan belajarnya di luar faktor-faktor

situasi belajar.Anak didik karena hendak mencapai tujuan yang

terletak di luar hal yang dipelajarinya.

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

liii

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak

diperlukan dan tidak baik dalam pendidikan.Motivasi ekstrinsik

diperlukan agak anak didik termotivasi untuk belajar. Guru

yang berhasil mengajar adalah guru yang pandai

membangkitkan minat anak didik dalam belajar, dengan

memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya,

yang akan diuraikan pada pembahasan mendatang.

Djamarah (2011:151) memberikan teori bahwa

kesalahan penggunaan bentuk-bentuk motivasi ekstrinsik akan

merugikan anak didik. Akibatnya, motivasi ekstrinsik bukan

berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan anak malas

belajar. Karena itu, guru harus bisa dan pandai mempergunakan

motivasi ekstrinsik ini dengan akurat dan benar dalam rangka

menunjang proses interaksi edukatif di kelas.

Motivasi ekstrinsik tidak selalu buruk akibatnya.

Motivasi ekstrinsik sering digunakan karena bahan pelajaran

kurang menarik perhatian anak didik atau karena sikap tertentu

pada guru atau orang tua. Baik motivasi ekstrinsik yang positif

maupun motivasi ekstrinsik yang negatif, sama-sama

mempengaruhi sikap dan perilaku anak didik. Diakui, angka,

ijazah, pujian, hadiah berpengaruh positif dengan merangsang

anak didik untuk giat belajar. Sedangkan ejekan, celaan,

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

liv

hukuman yang menghina, dan sindiran kasar berpengaruh

negatif dengan renggangnya hubungan guru dengan anak didik.

c. Macam Motivasi

Motivasi dibedakan atas tiga macam, yaitu: motivasi takut,

motivasi insentif, sikap (Sukmadinata, 2011:63).

1) Motivasi takut atau fear motivation, individu melakukan

kegiatan karena rasa takut. Seseorang suka membayar pajak

atau mematuhi peratran lalu lintas bukan karena menyadari

sebagai kewajibannya, karena takut mendapat hukuman.

2) Motivasi insentif atau incentive motivation, individu

melakukan suatu perbuatan karena untuk mendapatkan sesuatu

insentif. Bentuk insentif seperti honorium, hadiah,

penghargaan, kenaikan gaji, dan kenaikan jabatan.

3) Sikap atau attitude motivation, motivasi ini muncul dari dalam

diri individu. Sikap merupakan suatu motivasi karena

menunjukkan ketertarikan atau tidak ketertarikan seseorang

terhadap suatu objek. Seseorang yang mempunyai sikap positif

terhadap sesuatu akan menunjukkan motivasi yang besar

terhadap hal tersebut.

d. Fungsi Motivasi

Motivasi pada eksistensinya sangat penting khususnya

dalam pengembangan atau pengaktualisasian diri seorang individu.

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lv

Hasan (1994:42) Menurut para ahli ada beberapa fungsi motif

tersebut yakni:

1) Mendorong manusia untuk berbuat dan bertindak

2) Motif itu menentukan arah perbuatan manusia

3) Motif itu menyeleksi perbuatan manusia.

Sukmadinata (2011:63) bahwa motivasi juga berfungsi

mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan. Suatu perbuatan atau

kegiatan yang tidak bermotif atau motifnya sangat lemah akan

dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh, tidak terarah dan

kemungkinan besar tidak akan membawa hasil. Sebaliknya apabila

motivasinya besar atau kuat, maka akan dilakukan dengan

sungguh-sungguh, terarah, dan penuh semangat, sehingga

kemungkinan akan berhasil.

2. Belajar

a. Definisi Belajar

James O. whittaker (Djamarah, 2011:12) merumuskan

bahwa belajar sebagai tingkah laku ditimbulkan atau diubah

melalui latihan atau pengalaman. Howard L. Kingskey (Djamarah,

2011:13) mengatakan bahwa belajar adalah proses di mana tingkah

laku ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya pendapat yang diungkapkan oleh

Drs. Slameto (Djamarah,2011:13).

Belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, dan

nilai sikap (Hasan,1994:84). Sriyanti (2011:17) mengatakah bahwa

belajar adalah perubahan relative permanen dalam tingkah laku

atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lvi

berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentu semacam

penyakit, kelelahan, atau obat-obatan.Belajar merupakan aktivitas

yang sangat penting bagi perkembangan individu.

Beberapa pendapat tentang belajar yang telah diungkapkan

oleh para ahli di atas, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa

belajar merupakan usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, daya

ingat, daya mengenal, nilai sikap dan tingkah laku ke arah yang

lebih baik. Perubahan tersebut diperoleh melalui pengalaman di

lingkungan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di

lingkungan masyarakat.

b. Teori-Teori Belajar

Teori-teori tentang belajar diantarannya yaitu:

1) Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya

Teori ini mengemukakan bahwa jiwa manusia

mempunyai daya-daya.Daya-daya adalah kekuatan yang

tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan

cara melatihnya sehinga ketajamannya dirasakan ketika

dipergunakan untuk sesuatu hal. Daya tersebut misalnya daya

mengenal, daya mengingat, daya berfikir, dan daya fantasi

(Djamarah,2011:18). Untuk mempertajam daya berfikir

seseorang harus melatihya dengan memecahkan permasalahan

dari yang sederhana sampai yang kompleks. Untuk

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lvii

meningkatkan daya fantasi seseorang harus membiasakan diri

merenungkan sesuatu.

Menurut peneliti teori ilmu jiwa daya ini apabila ingin

berhasil dalam belajar maka harus dilatih dengan cara

menghafal, mengingat, atau dengan memecahkan masalah-

masalah dari yang sederhana. Usaha tersebut akan membuat

daya-daya yang ada dalam diri invidu menjadi lebih tajam.

2) Teori Tanggapan

Teori ini dikemukakan oleh Herbart, yang menentang

Ilmu Jiwa Daya yang dianggap tidak ilmiah, sebab psikologi

daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa.Hebart

menghendaki supaya psikologi menerangkan kehidupan jiwa,

untuk itu Hebart mengemukakan teori Tanggapan, yaitu unsur

jiwa yang paling sederhana ialah tanggapan. Menurut Hebart

orang pandai adalah orang yang mempunyai banyak tanggapan

yang tersimpan di dalam otaknya (Hasan,1994:93).

3) Teori Gestalt

Gestalt adalah sebuah teori yang dikemukakan oleh

Koffka dan Kohler dari jerman.Menurut teori Gestalt, yang

terpenting adalah penyesuaian pertama, yaitu mendapat

respons, atau tanggapan yang tepat. Belajar yang terpenting

bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi

mengerti atau memperoeh pengertian (Djamarah,2011:19).

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lviii

4) Teori dari R. Gagne

Djamarah (2011:22) menyatakan bahwa Gagne memberikan

dua definisi tentang masalah belajar, yaitu:

a) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi

dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah

laku

b) Belajar adalah pengetahuan atau keterampilan yang

diperoleh dari intruksi.

Teori-teori belajar di atas memiliki penekanan yang

berbeda-beda.Disebabkan karena dilihat dari berbagai sudut

baik dilihat dari psikolgis maupun paedagogis.

c. Unsur-unsur Belajar

Crobach (Sukmadinata, 2011:157-158), mengemukakan

adanya unsur utama dalam belajar, yaitu tujuan, kesiapan, situasi,

interpretasi, respons, konsekuensi, dan reaksi terhadap kegagalan.

1) Tujuan

Tujuan dalam belajar maksudnya bahwa belajar

dimulai karena adanya sesuatu tujuan yang ingin dicapai.

Perbuatan belajar akan efisien apabila terrah kepada tujuan

yang jelas dan berarti bagi individu.

2) Kesiapan

Kesiapan maksudnya yaitu untuk dapat melakukan

perbuatan belajar dengan baik anak atau individu perlu

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lix

memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan

yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun

penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang

mendasarinya.

3) Situasi

Situasi belajar ini terlibat tempat lingkungan sekitar,

alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang turut

bersangkutan dalam kegiatan belajar serta kondisi siswa

belajar.

4) Interpretasi

Interpretasi yaitu melihat hubungan diantara

komponen-komponen situasi belajar,melihat makna dari

hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan

kemungkinan pencapaian tujuan. Berdasarkan interpretasi

tersebut mungkin individu sampai kepada kesimpulan dapat

atau tidak dapat mencapai tujuan.

5) Respons

Respons ini mungkin berupa suatu usaha coba-coba

(trial and error), atau usaha yang penuh perhitungan dan

perencanaan atau pun ia menghentikan usahanya untuk

mencapai tujuan tersebut.

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lx

6) Konsekuansi

Konsekuensi entah itu keberhasilan ataupun kegagalan.

Apabila siswa berhasil dalam belajarnya ia akan merasa

senang, puas, dan akan lebih meningatkan semangatnya untuk

melakukan usaha-usaha belajar berikutnya.

7) Reaksi terhadap kegagalan

Reksi siswa terhadap kegagalan dalam belajar bisa

bermacam-macam. Kegagalan bisa menurunkan semangat, dan

memperkecil usaha-usaha belajar selanjutnya, tetapi bisa juga

sebaliknya,kegagalan membangkitkan semangat yang berlipat

ganda untuk menebus dan menutupi kegagalan tersebut.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan

menjadi dua yaitu faktor internal dan eksternal.

1) Faktor internal (faktor dari siswa)

Faktor internal yakni kondisi/keadaan jasmani dan

rohani siswa, meliputi dua aspek yaitu aspek fisiologis dan

aspek psikologis.

a) Aspek fisiologis

Kondisi umum jasmani dan kebugaran organ tubuh

dan sendi-sendinya dapat mempengaruhi semangat dan

intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran.Kondisi organ

tubuh yang lemah, misalkan pusing kepala dapat

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxi

menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif), sehigga materi

yang dipelajari kurang atau tidak berbekas.Cara

mempertahankan jasmani agar tetap bugar, siswa sangat

dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang

bergizi. Selain itu, siswa dianjurkan untuk memilih pola

istirahat dan olahraga ringan scara berkesinambungan

(Islamuddin,2012:182).

b) Aspek Psikologis

Islamuddin (2012:183) juga memberikan teorinya

bahwa aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kualitas

dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa, aspek

psikologis tersebut yaitu tingkat kecerdasan siswa, sikap

siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)

Faktor eksternal yaitu kondisi di lingkungan sekitar

siswa. Faktor eksternal diantaranya yaitu:

a) Faktor keluarga, yaitu cara orang tua mendidik anak,

hubungan antara anggota keluarga, suasana rumah, dan

pengertian orang tua.

b) Faktor sekolah, metode mengajar guru, kurikulum,

hubungan guru dengan siswa.

c) Faktor masyarakat, hubungan siswa dengan masyarakat dan

teman bergaul (Hasan 1994:99).

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxii

3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning)

Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar

siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa

untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi

pelajaran.

e. Tipe-tipe Belajar

Gagne (Sukmadinata, 2011:160-161) mengemukakan 8 tipe

belajar, yang membentuk suatu hierarki dari yang paling sederhana

sampai dengan yang paling kompleks, yaitu belajar tanda-tanda,

belajar perangsang-jawaban, rantai perbuatan, hubungan verbal,

belajar membedakan, belajar konsep, belajar aturan-aturan, dan

belajar pemecahan masalah.

1) Belajar tanda-tanda atau signal learning

Belajar tanda merupakan tahap belajar yang paling

sederhana, setahap lebih tinggi dari perbuatan refleks. Individu

belajar mengenal dan memberi respons kepada tanda-tanda

seperti: melirik kepada orang lewat, memalingkan mka dari

cahaya yang menyorot, memsatkan pendengaran pada suara

yang dating, dan memusatkan kepada bau makanan.

2) Belajar perangsang-jawaban atau stimulus-respons learning

Belajar perangsang-jawaban ini merupakan upaya untuk

membentuk hubungan antara perangsang dengan jawaban,

misalnya: berhentipada waktu lampu merah, masuk kelas

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxiii

apabila bel masuk berbunyi, dan menjawab pertanyaan yang

diberikan guru.

3) Rantai perbuatan atau chaining

Rantai perbuatan yaitu individu belajar melakukan

suatu rentetan kegiatan yang membentuk satu kesatuan. Mandi

merupakan suatu rantai kegiatan dari mulai memuka baju

sampai mengeringkannya dengan handuk dan berpakaian

kembali. Demikian juga dengan belajar dan mencuci pakaian.

4) Hubungan verbal atau verbal association

Hubungan verbal yang paling sederhana adalah

hubungan antara benda dengan namanya, hubungan antara

subjek dengan sifatnya.Yang lebih tinggi adalah hubungan

antara konsep dengan konsep, konsep dengan perilaku atau

nialai.

5) Belajar membedakan atau discrimination learning

Belajar membedakan yaitu individu belajar melihat

perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang

lainnya. Atas dasar persamaan dan perbedaan itu individu bisa

mengadakan pengelompokan.

6) Belajar konsep atau concept learning

Belajar konsep ini menyangkut pemahaman dan

penggunaa konsep-konsep, seperti konsep: warna merah atau

putih, sifat jujur atau culas, kodisi seperti aman, dan bahagia.

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxiv

7) Belajar aturan-aturan atau rule learning

Belajar aturan-aturan yaitu individu belajar tentang

aturan yang ada di masyarakat, di sekolah, di rumah atau pun

belajartentang aturan dalam perdagangan, pemerintahan atau

bahkan ilmu pengetahuan.

8) Belajar pemecahan masalah atau problem solving leaning

Belajar pemecahan masalah dalam kegiatan belajar ini

individu dihadapkan kepada masalah-masalah belajar yang

harus dipecahkan, baik masalah yang bersifat praktis dalam

kehidupan maupun teoretis dalam suatu bidang ilmu.

3. Motivasi Belajar

a. Definisi Motivasi Belajar

Djaali (2012: 101) memberikan teori tentang motivasi,

bahwa motivasi adalah kondisi fisiologis dan psikologis yang

terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk

melakukan aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan

(kebutuhan). Islamuddin (2012: 263) memberikan teori tentang

motivasi, bahwa motivasi merupakan gejala psikologis dalam

bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar

maupun tidak sadar, untuk melakukan suatu tindakan dengan

tujuan tertentu.

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru sebagai

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxv

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya pendapat yang diungkapkan oleh

Drs. Slameto (Djamarah, 2011: 13). Belajar merupakan usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh perubahan dalam

pengetahuan, keterampilan, daya ingat, daya mengenal, nilai sikap

dan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Perubahan tersebut

diperoleh melalui pengalaman di lingkungan, baik di lingkungan

keluarga, sekolah, maupun di lingkungan masyarakat (Uno,

2007:23). Motivasi belajar dapat timbul karena adanya hasrat atau

keinginan untuk berhasil, dorongan kebutuhan belajar, dan

memiliki harapan untun cita-citanya,sehingga seseorang

berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan

semangat.

Dari beberapa teori di atas, penulis mengambil kesimpulan

bahwa motivasi belajar adalah kondisi psikologis seseorang atau

keinginan seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

aktivitas tertentu baik secara sadar maupun tidak sadar untuk

memperoleh perubahan dalam pengetahuan, keterampilan, daya

ingat, daya mengenal, nilai sikap dan tingkah laku ke arah yang

lebih baik karena adanya hasrat atau keinginan untuk berhasil,

dorongan kebutuhan belajar, dan memiliki harapan untun cita-

citanya, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxvi

aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat serta tidak mudah

menyerah dalam mencapai tujuan.

Seorang guru sangat menyadari pentingnya motivasi di

dalam bimbingan belajar murid. Berbagai macam teknik misalnya

kenaikan tingkat, penghargaan, peranan-peranan kehormatan,

piagam-piagam prestasi, pujian dan celaan telah dipergunakan

untuk mendorong murid-murid agar mau belajar. Ada kalanya,

guru mempergunakan teknik-teknik tersebut secara tidak tepat.

Bukan hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberi

motivasi tingkahlaku manusia kearah perubahan tingkahlaku yang

diharapkan. Orang tua atau keluargapun telah berusaha memotivasi

belajar anak-anak mereka. Kesadaran tentang pentingnya motivasi

bagi perubahan tingkahlaku manusia telah dimiliki, baik oleh para

pendidik, para orang tua murid maupun masyarakat (Soemanto,

1990:188). Soemanto (1990:189) juga memberikan teori bahwa

masalah memotivasi siswa dalam belajar, merupakan masalah yang

sangat kompleks. Usaha untuk memotivasi siswa tersebut, tidak

ada aturan-aturan yang sederhana. Penyelidikan tentang motivasi,

kiranya menjadikan guru peka terhadap kompleksitas masalah ini.

Guru hendaknya mengetahui prinsip-prinsip motivasi yang dapat

membantu pelaksanaan tugas mengajarnya, meskipun tidak ada

pedoman khusus yang pasti.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxvii

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab

seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak

akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan

pertanda bahwa sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh

kebutuhannya. Segala sesuatu yang menarik minat orang lain

belum tentu menarik minat orang tertentu selama sesuatu itu tidak

bersentuhan dengan kebutuhannya (Islamuddin, 2012:259).

Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan

keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.

b. Prinsip-prinsip Motivasi Belajar

Aktivitas belajar bukanlah suatu kegiatan yang dilakukan

yang terlepas dari faktor lain. Aktivitas belajar merupakan kegiatan

yang melibatkan unsur jiwa dan raga. Belajar tidak akan pernah

dilakukan tanpa suatu dorongan yang kuat baik dari dalam yang

lebih utama maupun dari luar yang sebagai upaya lain yang tidak

kalah pentingnya (Djamarah, 2011: 152).

Motivasi mempunyai peranan yang strategis dalam aktivitas

belajar seseorang. Tidak ada seorangpun yang belajar tanpa

motivasi. Tidak ada motivasi berarti tidak ada kegiatan belajar.

Agar peranan motivasi lebih opimal, maka prinsip-prinsip motivasi

dalam belajar tidak hanya diketahui, tetapi harus diterangkan dalam

aktivitas belajar mengajar (Islamuddin, 2012:263). Beberapa

prinsip motivasi dalam belajar, yaitu: motivasi sebagai dasar

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxviii

penggerak yang mendorong aktivitas belajar, motivasi intrinsik

lebih utama daripada motivasi ekstrinsik dalam belajar, motivasi

berupa pujian lebih baik daripada hukuman, motivasi berhubungan

erat dengan kebutuhan dalam belajar, motivasi dapat memupuk

optimisme dalam belajar, motivasi melahirkan prestasi dalam

belajar.

1) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas

belajar

Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong

aktivitas belajar yaitu seseorang melakukan aktivitas belajar

karena ada yang mendorongnya. Motivasilah sebagai dasar

penggeraknya yang mendorong seseorang untuk belajar.

Seseorang yang minat untuk belajar belum sampai pada tataran

motivasi belum menunjukkan aktivitas nyata. Minat merupakan

kecenderungan psikologis yang menyenangi suatu objek,

belum sampai melakukan kegiatan. Minat merupakan potensi

psikologi yang dapat dimanfaatkan untuk menggali motivasi.

Bila anak sudah termotivasi untuk belajar, maka anak akan

melakukan aktivitas belajar dalam rentangan waku tertentu.

Oleh karena itulah, motivasi diakui sebagai dasar penggerak

yang medorong akivitas belajar seseorang.

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxix

2) Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi ekstrinsik

dalam belajar

Motivasi intrinsik lebih utama daripada motivasi

ekstrinsik dalam belajar yaitu anak didik yang malas belajar

sangat berpotensi untuk diberikan motivasi ekstrinsik oleh guru

supaya anak rajin belajar. Efek yang tidak diharapkan dari

pemberian motivasi ekstrinsik adalah kecenderungan

ketergantungan anak didik terhadap segala sesuatu di luar

dirinya. Selain kurang percaya diri, anak didik juga bermental

pengharapan dan mudah terpengaruh. Oleh karena itu, motivasi

intrinsik lebih utama dalam belajar.

Anak didik yang belajar berdasarkan motivasi intrinsik

sangat sedikit terpengaruh dari luar. Semangat belajarnya

sangat kuat. Anak didik belajar bukan karena ingin

mendapatkan nilai yang tinggi, mengharapkan pujian orang lain

atau mengharapkan hadiah berupa benda, tetapi karena ingin

memperoleh ilmu sebanyak-banyaknya. Tanpa diberikan janji-

janji yang muluk-muluk pun anak didik rajin belajar sendiri.

3) Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman

Motivasi berupa pujian lebih baik daripada hukuman

yaitu meski hukuman tetap diberlakukan dalam memicu

semangat belajar anak didik, tetapi masih lebih baik

penghargaan berupa pujian. Setiap orang lebih senang dihargai

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxx

dan tidak suka dihukum dalam bentuk apa pun juga. Memuji

orang lain berarti memberikan penghargaan atas prestasi kerja

orang lain. Hal ini akan memberikan semangat kepada

seseorang untuk lebih meningkatkan prestasi kerjanya. Pujian

yang diucap harus pada tempat dan kondisi yang tepat.

Kesalahan pujian bisa bermakna mengejek.

Berbeda dengan pujian, hukuman diberikan kepada

anak didik dengan tujuan untuk memberhentikan perilaku

negatif anak didik. Kesalahan diharapkan lebih diperkecil

setelah anak didik diberi sanksi berupa hukuman. Hukuman

yang mendidik adalah hukuman sanksi dalam bentuk

penugasan meringkas mata pelajaran tertentu, menghafal aya-

ayat Al-Qur’an tetentu, dan membersihkan halaman sekolah.

4) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar

Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam

belajar yaitu guru yang berpengalaman cukup bijak

memanfaatkan kebutuhan anak didik, sehingga dapat

memancing semangat belajar anak didik agar menjadi anak

yang gemar belajar. Anak didik pun menjadi giat belajar untuk

memenuhi kebutuhannya demi memuaskan rasa ingin tahunya

terhadap sesuatu.

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxi

5) Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

Motivasi dapat memupuk optimisme dalam belajar

yakni anak didik yang mempunyai motivasi dalam belajar

selalu yakin dapat menyelesaikan setiap pekerjaan yang

dilakukan.Anak yakin bahwa belajar bukanlah kegiatan yang

sia-sia.

6) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar

Motivasi mempengaruhi prestasi belajar bahwa tinggi

rendahnya motivasi selalu dijadikan indikaor baik buruknya

prestasi anak. Anak didik menyenangi mata pelajaran tetentu

dengan senang hati mempelajari mata pelajaran tersebut. Setiap

ada kesempatan selalu mata elajaran yang disenangi itu yang

dibaca. Buku ringkasan yang anak miliki juga rapi dan lengkap.

Ulangan pun dilewati dengan mulus dengan prestasi yang

gemilang.

c. Bentuk-bentuk Motivasi dalam Belajar

Beberapa bentuk motivasi yang dapat dimanfaatkan dalam

rangka mengarahkan belajar anak didik di kelas, yaitu memberi

angka, hadiah, kompetisi, memberi ulangan, mengetahui hasil,

pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang

diakui (Islamuddin, 2012:264). Bentuk-bentuk motivasi tersebut

apabila diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar maka akan

menjadikan anak didik lebih termotivasi dalam belajar.

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxii

d. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama-sama

berfungsi sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi

perbuatan. Ketigannya menyatu dalam sikap terimplikasi dalam

perbuatan. Dorongan adalah fenomena psikologis dari dalam yang

melahirkan hasat untuk bergerak dalam menyeleksi perbuatan yang

akan dilakukan. Dorongan atau penggerak maupun penyeleksi

merupakan kata kunci dari motivasi dalam setiap perbuatan dalam

belajar.

Fungsi motivasi dalam belajar di atas akan diuraikan dalam

pembahasan, diantaranya yaitu motivasi sebagai pendorong

kegiatan, motivasi sebagai penggerak perbuatan, dan motivasi

sebagai pegarah kegiatan (Islamuddin, 2012:264).

1) Motivasi sebagai pendorong kegiatan

Motivasi sebagai pendorong kegiatan yaitu awal

mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetapi karena

ada sesuatu yag dicari muncullah minatya untuk belajar.

Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan

rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajarinya.

Sesuatu yang belum diketahui akhirnya mendorong anak didik

untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Anak didik

mengambil sikap seiring dengan minat terhadap suatu objek.

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxiii

Anak mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa

yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu.

Sikap itulah yang mendasari dan mendorong kearah sejumlah

perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai

pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak

didik ambil dalam rangka belajar.

2) Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Motivasi sebagai penggerak perbuatan yaitu suatu

dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak

didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang

kemudian terjelma dalam bentuk gerakan psikologis.

3) Motivasi sebagai pegarah kegiatan

Motivasi sebagai pegarah kegiatan yaitu anak didik

yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan

yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan.

Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar

yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah

yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar.

Segala sesuatu yang mengganggu pikirannya dan dapat

membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-

jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat mengarahkan

perbuatan anak didik dalam belajar.

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxiv

e. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Islamuddin (2012:266) memberikan teori tentang cara

menigkatkan motivasi anak didik tanpa harus melakukan

reorganisasi kelas yaitu dengan menggunakan pujian verbal,

menggunakan tes dan nilai secara bijaksana, membangkitkan rasa

ingin tahu, memberikan insentif, merangsang hasrat anak didik,

menggunakan simulasi dan permainan, serta memperkecil

konsekuesi yang tidak menyenangkan terhadap anak didik dalam

keterlibatan dalam belajar.

Upaya meningkatkan motivasi belajar di atas akan lebih

baik apabila dapat diterapkan dalam kegiatan belajar. Apabila

dapat diterapkan dengan baik maka akan meningkatkan motivasi

belajar anak didik.

C. Hubungan antara Keharmonisan Keluarga dengan Motivasi Belajar

Orang tua mengharapkan anaknya bisa menjadi orang yang cerdas,

baik, menghormati kedua orang tuanya, taat kepada agama, dan pandai

dalam belajar. Banyak cara yang ditempuh orang tua untuk mencapai

keinginannya tersebut ada yang berhasil ada juga yang tidak berhasil.

Seringkali terjadi bahwa orang tua mungkin kehilangan keyakinan atau

kemampuannya sendiri dalam mendidik anak, atau bahkan menganggap

orang lain leih mampu mendidik anak dari pada orang tuanya sendiri,

sehingga anak dipercayakan pada pegasuh.

Page 75: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxv

Penelitian ini merupakan peneitian tentang keharmonisan keluarga

dan motivasi belajar. Keluarga diperlukan hubungan yang harmonis, baik

antara sesama anggota keluarga, maupun antar anggota keluarga dengan

masyarakat. Sebagai orang tua yang bijak hendaknya jangan salah tafsir

terhdap anak-anaknya yang sudah diserahkan kepada sekolah, karena

sekolah hanya membantu keluarga dalam mendidik anak-anaknya.

Berhasil atau tidaknya pendidikan anak di sekolah tergantung pada

pendidikan dalam keluarga (Sahrani, 2011: 58).

Peranan orang tua sangat penting/mendasar bagi pandidikan anak

selanjutnya, terutama dalam hal menumbuhkan kegemaran membaca pada

anak. Keluarga memegang peranan penting dalam upaya menumbuhkan

kegemaran membaca pada anak/motivasi untuk membaca. Peran keluarga

sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak.

Salah satu tugas guru dalam proses belajar mengajar adalah

menciptakan lingkungan belajar yang dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa. Bukan hanya sekolah-sekolah yang berusaha memberi motivasi

tingkah laku manusia kearah perubahan tingkahlaku yang diharapkan.

Orang tua atau keluargapun telah berusaha memotivasi belajar anak-anak

mereka. Kesadaran tentang pentingnya motivasi bagi perubahan

tingkahlaku manusia telah dimiliki, baik oleh para pendidik, para orang tua

murid maupun masyarakat (Soemanto, 1990: 188).

Pelaksanaan proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab

seorang anak yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan

Page 76: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxvi

mungkin melakukan aktivitas belajar. Hal ini merupakan pertanda bahwa

sesuatu yang akan dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya. Segala

sesuatu yang menarik minat orang lain belum tentu menarik minat orang

tertentu selama sesuatu itu tidak bersentuhan dengan kebutuhannya

(Islamuddin, 2012:259). Anak yang termotivasi belajar ia akan

menunjukkan antusiasme terhadap aktivitas – aktivitas belajar, serta

memberikan perhatian penuh terhadap yang diinstruksikan oleh guru, serta

memiliki komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan belajar.

Page 77: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxvii

BAB III

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum SMP Negeri 2 Suruh

1. Sejarah Berdirinya SMP Negeri 2 Suruh

Pada tahun 1991 berdirilah sekolah yang diberi nama Smp N 2

Suruh yang beralamatkan di jl. Salatiga-Dadapayam km. 11, tepatnya

di Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Kepala

sekolah yang bernama Bpk Sunarto, beliau dulu juga menjabat sebagai

kepala sekolah Smp N 1 Suruh. Sebelum bangunan sekolah berdiri

sempurna, kegiatan belajar mengajar siswa smp juga pernah

menempati gedung sekolah SD N Cukilan 1 selama kurang lebih satu

tahun lamanya. Selama menempati gedung SD tersebut kegiatan

belajar mengajar berlangsung pada sore hari. Setelah satu tahun

berlangsung kemudian bangunan sekolah Smp sudah bisa ditempati

untuk kegiatan belajar dan kegiatan belajar dimulai pada pagi hari.

Bangunan sekolah dulu hanya terdiri dari tiga ruang kelas

untuk kegiatan belajar mengajar, Laboratorium IPA, ruang guru, dan

perpustakaan, tetapi sekarang sudah lengkap. Ruang kelas yang dulu

baru tiga kelas sekarang menjadi 15 kelas, sarana prasarana sekolah

sudah lengkap. Jumlah siswa di SMP N 2 Suruh berangsur-angsur

setiap tahun ajaran baru mengalami peningkatan, dan sampai saat ini

tahun ajaran 2016/2017 jumlah seluruh siswa di Smp N 2 Suruh

Page 78: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxviii

sebanyak 507 siswa. Jumlah guru dan karyawan di Smp N 2 Suruh

berjumlah 39 orang.

2. Profil SMP Negeri 2 Suruh

a. Identitas Sekolah

Identitas sekolah dapat ditampilkan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

Identitas Sekolah

No. Identitas sekolah Keterangan

1. Nama Sekolah SMP Negeri 2 Suruh

2. NSS 201032204093

3. NPSN 20320263

4. Status Sekolah Negeri

5. Waktu Belajar Pagi

Sumber: Dokumen Sekolah

b. Alamat Sekolah

Alamat sekolah dapat ditampilkan pada tabel 3.2.

Tabel 3.2

Alamat sekolah

No. Alamat Keterangan

1. Jalan Salatiga-Dadapayam km. 11

2. Desa Cukilan

3. Kecamatan Suruh

4. Kabupaten/Kota Kab. Semarang

5. Propinsi Jawa Tengah

Sumber: Dokumen Sekolah

c. Informasi Dokumen dan Perijinan

Informasi dokumen dan perijinan sekolah dapat

ditampilkan pada tabel 3.3.

Tabel 3.3

Dokumen dan Perijinan

No. Informasi

dokumen

Keterangan

1. Tahun Berdiri 1993

2. No. SK Pendirian

648/000493/1993

3. Tgl. SK Pendirian 4 februari 1993

Page 79: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxix

4. Luas Tanah 15.475 m2

5. Luas Bangunan 1.660,8 m2

6. Status Akreditasi Terakreditasi A

Sumber: Dokumen Sekolah

3. Visi dan Misi Sekolah

a. Visi Sekolah

Visi dari SMP N 2 Suruh yaitu: “Optimal dalam prestasi,

trampil dalam karya dan budaya dilandasi Imtaq”. Visi tersebut

dijabarkan dalam sejumlah misi sekolah.

b. Misi Sekolah

Misi dari SMP N 2 Suruh yaitu:

1) Mewujudkan pembelajaran dan bimbingan yang efektif untuk

mengoptimalkan potensi akademik yang dimiliki siswa;

2) Mewujudkan siswa yang dapat mengenalo potensi dirinya agar

dapat berkomunikasi dengan baik;

3) Mewujudkan perkembangan seni dan budaya bangsa bagi warga

sekolah;

4) Mewujudkan budaya kompetitif bagi siswa dalam upaya

peningkatan keterampilan;

5) Mewujudkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianut

bagi warga sekolah;

6) Mewujudkan sikap dan perilaku yang santun, dan memiliki budi

pekerti yang luhur bagi warga sekolah;

7) Mewujudkan lingkungan sekolah yang tertib, bersih dan indah;

8) Mewujudkan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

Page 80: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxx

4. Stuktur Organisasi

Struktur Organisasi SMP Negeri 2 Suruh

Tahun Pelajaran 2016/2017

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMP N 2 Suruh

5. Data Sarana Prasarana

a. Sarana Pendukung Belajar/Mengajar

Sarana dan prasarana sekolah yang mendukung dalam

kegiatan belajar mengajar banyak membantu dan memperlancar

jalannya pendidikan serta meningkatkan mutu dan kualitas

sekolah.Sarana dan prasarana yang dimaksud dalam konteks ini

adalah segala sesuatu yang tersedia sebagai sarana pelengkap

dalam aktivitas belajar mengajar di SMP N 2 Suruh. Sarana dan

prasarana tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

KEPALA SEKOLAH

UMI MAZRO’AH, S Pd

NIP. 197410011999032004

KOMITE

SEKOLAH

WAKASEK

Drs. BAHRONI, M Pd I,

KTU

Joko Iswono

NIP. 196007091992031004

Urs. Kurikulum

1. Agus Setiawan, S.Pd.Fis

2. Antonius HS, S Pd

Urs. Kesiswaan

1. Rofik Anis, S.Pd

2. Ulyati Ismail L, S Pd

Urs. Sarpras

1. Sukimin, S.Pd

2. Suharto, S Pd

9A

M Hudayah 9B

Suharto

9C

Suparmi

9D

Fitri U

9E

Windi H

Page 81: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxi

Tabel 3.4

Sarana Pendukung Belajar/ Mengajar

No Sarana dan prasarana Jumlah Ket.

1. Ruang Kelas 15 Baik

2. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

3. Ruang Guru 1 Baik

4. Ruang Tata Usaha 1 Baik

5. Ruang Laboratorium IPA 1 Baik

6. Ruang Laboratorium

Komputer 1 Baik

7. Ruang Laboratorium Bahasa 1 Baik

8. Ruang Perpustakaan 1 Baik

9. Ruang UKS 2 Baik

10. Ruang Keterampilan 1 Baik

11. Ruang Lab. Multimedia 1 Baik

12. Ruang Toilet Guru 2 Baik

13. Ruang Toilet kep. Sek. 1 Baik

14. Ruang Toilet Siswa 11 Baik

15. Ruang Laboratorium IPS 1 Baik

16. Ruang BK 1 Baik

17. Aula 1 Baik

18. Ruang OSIS 1 Baik

19. Computer 36 Baik

20. Microskop 25 Baik

21. Televisi 5 Baik

22. Almari 15 Baik

23. Meja guru 40 Baik

24. Meja siswa 275 Baik

25. Kursi guru 40 Baik

26. Kursi siswa 570 Baik

27. Papan tulis 25 Baik

Page 82: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxii

6. Data Jumlah Guru dan Siswa

a. Data Guru

Guru di SMP N 2 Suruh berjumlah 28 orang, 4 orang

pengurus TU, dan 1 0rang penjaga perpustakaan, serta 3 orang

penjaga. Data guru dapat ditampilkan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5

Data Guru dan karyawan

NO. N a m a NIP KET

1. Umi Mazro'ah, S Pd 197410011999032004 Kepala Sekolah

2. Drs. Bahroni, M Pd I 196211101983041003 Guru Tetap

3. Drs. Miftahul Munir 196407071990031010 Guru Tetap

4. M. Salimi, S. Pd 195911041978021001 Guru Tetap

5. Sri Marjoko, S. Pd 196801031991031012 Guru Tetap

6. Agus Setiawan, S Pd 196808311991031007 Guru Tetap

7. Suharto, S. Pd 195812031983021002 Guru Tetap

8. Suparmi, S. Pd 196205161984032007 Guru Tetap

9. Urip Priyosusanto 196209171986111001 Guru Tetap

10. Siti Mutamimah, S. Pd 197008181997022002 Guru Tetap

11. Rofik Anis, S Pd 196907201994121003 Guru Tetap

12. Fitri Umiyati, S. Psi 197112131999032004 Guru Tetap

13. Moh. Suwarsana, S. Pd 196908062002121006 Guru Tetap

14. Miftah Ariyadi DH, S Pd 197310302006041007 Guru Tetap

15. Sukimin, S. Pd 196904112005011010 Guru Tetap

16. Eny Sudarti, S. Pd 197001042005012011 Guru Tetap

17. Windi Hastuti, S. Pd 196409272006042002 Guru Tetap

18. Ant. Hariadi S. S. Pd 197510052006041016

Guru

Perbantukan

19. Ulyati Ismail Liana, S Pd 198702142009022003 Guru Tetap

20. Mul Hidayah, S Pd 196807292006042004 Guru Tetap

21. Nuryati 196604032007012015 Guru

Page 83: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxiii

Perbantukan

22. Retno Wulandari 198303112010012025 Guru Tetap

23. Agus Susanto, S Pd 196708072005011004 Guru Tetap

24. Dra. Budi Nur Aini 196909022007012011 Guru Tetap

25. Imam Suprobo, S Pd 197008092007011009

Guru

Perbantukan

26. Kiptiyah, S. Ag - GTT

27. Tri Kusumaningrum, S Psi - GTT

28. Diah Retnaningtyas Utami, S Pd GTT

29. Joko Iswono 196007091992031004 KTU

30. Juharmi Dwi Palupi 197001302014062001 Staff TU

31. Sugiyarto 197105062014061001 Staff TU

32. Saliyo 198406052014061002 Staff TU

33. Wiwiek Tri Pudyastuti - Perpustakaan

34. Sugimin - Penjaga

35. Supardi - Penjaga

36. Pujiyono Penjaga

37. Suyati

38. Surati

39. Sriyono MS

Sumber: Dokumen Sekolah

b. Data Siswa

Jumlah siswa di SMP N 2 Suruh pada tahun ajaran

2016/2017 berjumlah 507 orang. Adapun rincian dari setiap

kelasnya adalah sebagai berikut. Data jumlah siswa di SMP N

2 Suruh dapat ditampilkan dalam tabel 3.6.

Page 84: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxiv

Tabel 3.6

Data jumlah siswa tahun ajaran 2016/2017

Th. Ajaran

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX

Jumlah siswa

(Kelas

VII+VIII+IX)

Jml.

Siswa

Jml

Rombel

Jml.

Siswa

Jml.

Rombel

Jml.

Siswa

Jml

Rombel

Jml.

Siswa

Jml

Rombel

2015/2016 167 org 5 rbl 165

org 5 rbl

175

org 5 rbl

507

org 15 rbl

Sumber: Dokumen Sekolah

B. Penyajian Data Hasil Penelitian

1. Responden Penelitian

Arikunto (1989:120) memberikan teori tentang teknik

pengambilan sampel, apabila subyek kurang dari 100, maka sampel

yang digunakan adalah seluruh jumlah populasi yang ada.Akan

tetapi, apabila populasiya besar lebih dari 100 orang, maka dapat

diambil 10-15% atau 20-25%. Jumlah siswa kelas IX di SMP

Negeri 2 Suruh tahun ajaran 2016/2017 berjumlah 175 siswa

sehingga peneliti mengambil sampel sebanyak 25% yang

berjumlah 44 siswa. Data nama responden dapat ditampilkan pada

tabel 3.7.

Page 85: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxv

Tabel 3.7

Data Nama Responden kelas IX di SMP Negeri 2 Suruh

No. Nama Responden Jenis

kelamin

(L/P)

Kelas

1. Alef Al-Rahmadhani L IX A

2. Angga Putradika L IX A

3. Aris Pujiyono L IX A

4. Arum Anisa Dewi P IX A

5. Desi Rahmawati P IX A

6. Dewi Aas R.N. P IX A

7. Dewi Maria Utami P IX A

8. Fadhilah Sofia Ningrum P IX A

9. Ike Erna Safitri P IX A

10. Khafifah Dwi Astuti P IX A

11. Kusnul Widayati P IX A

12. Lestari Asih P IX A

13. Lusi Rahmawati P IX A

14. Megi Putri Lestari P IX A

15. Melinda S. P IX A

16. Naila Alif Salsabila P IX A

17. Niko Kristiawan L IX A

18. Oky Ryan Apredy L IX A

19. Riska Maya Sari P IX A

20. Rosida Bekti P IX A

21. Siti Mukaromah P IX A

22. Tri Alamsyah L IX A

23. Varina Nuryana P IX A

24. Wina Widyaningrum P IX A

25. Ahmad Abdul Kholiq L IX B

26. Aji Darmawan L IX B

27. Anugrah Sauli P. L IX B

28. Asep Al Fandy L IX B

29. Cornelius Agung C. L IX B

30. Devi Kusniawati P IX B

31. Dewi Nurcahyanti P IX B

32. Eko Purnomo L IX B

33. Ery Yanto L IX B

34. Galih D.P. L IX B

35. Irfan Prasetyo L IX B

36. M. Edi Setiawan L IX B

37. Puji Lestari P IX B

38. Riki Fahrur Rofiq L IX B

39. Rohman Al Qho Vhiqie L IX B

Page 86: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxvi

40. Sandra Ayu Deviana D. P IX B

41. Santi Rahmawati P IX B

42. Siti Roqimah P IX B

43. Sri Rahayu Ningsih P IX B

44. Syeh Andriana L IX B

Sumber: Dokumen Sekolah

2. Data mentah hasil penelitian

a. Jawaban angket keharmonisan keluarga

Tabel 3.8

JawabanHasil penelitian pada Angket Keharmonisan

Keluarga

No.

resp.

klasifikasi jumlah

jawaban

Jumlah skor per item

skor A B C D 4 3 2 1

8 3 3 1 32 9 6 1 48

1 7 7 0 4 21 14 0 39

3 8 4 0 12 24 8 0 44

7 3 4 1 28 9 8 1 46

8 1 5 1 32 3 10 1 46

3 5 7 0 12 15 14 0 41

5 3 7 0 20 9 14 0 43

5 2 8 0 20 6 16 0 42

4 4 7 0 16 12 14 0 42

7 3 4 1 28 9 8 1 46

6 2 6 1 24 6 12 1 43

8 2 4 1 32 6 8 1 47

7 2 5 1 28 6 10 1 45

4 5 5 1 16 15 10 1 42

2 8 4 1 8 24 8 1 41

2 5 6 2 8 15 12 2 37

6 2 5 2 24 6 10 2 42

6 2 6 1 24 6 12 1 43

5 3 7 0 20 9 14 0 43

5 4 5 1 20 12 10 1 43

7 2 5 1 28 6 10 1 45

1 3 7 4 4 9 14 4 31

5 3 7 0 20 9 14 0 43

4 5 6 0 16 15 12 0 43

7 1 5 2 28 3 10 2 43

Page 87: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxvii

Sumber: Dokumen Sekolah

b. Jawaban angket motivasi belajar

Tabel 3.9

Jawaban hasil penelitian pada angket motivasi belajar siswa

No.

resp.

klasifikasi jumlah

jawaban

Jumlah skor per

item

skor A B C D 4 3 2 1

3 4 8 0 12 12 16 0 40

3 3 9 0 12 9 18 0 39

6 2 7 0 24 6 14 0 44

4 4 7 0 16 12 14 0 42

4 6 5 0 16 18 10 0 44

7 3 5 0 28 9 10 0 47

4 4 7 0 16 12 14 0 42

3 5 7 0 12 15 14 0 41

4 6 5 0 16 18 10 0 44

4 3 8 0 16 9 16 0 41

6 5 4 0 24 15 8 0 47

3 2 10 0 12 6 20 0 38

2 4 9 0 8 12 18 0 38

8 3 3 1 32 9 6 1 48

6 4 5 0 24 12 10 0 46

7 6 2 0 28 18 4 0 50

2 5 8 0 8 15 16 0 39

7 5 3 0 28 15 6 0 49

8 5 2 0 32 15 4 0 51

5 5 4 1 20 15 8 1 44

2 12 1 0 8 36 2 0 46

0 8 7 0 0 24 14 0 38

0 9 6 0 0 27 12 0 39

4 6 5 0 16 18 10 0 44

5 8 2 0 20 24 4 0 48

7 6 2 0 28 18 4 0 50

9 4 1 1 36 12 2 1 51

0 1 11 3 0 3 22 3 28

6 6 3 0 24 18 6 0 48

7 4 4 0 28 12 8 0 48

3 7 5 0 12 21 10 0 43

4 4 6 1 16 12 12 1 41

Page 88: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxviii

10 3 2 0 40 9 4 0 53

3 2 10 0 12 6 20 0 38

4 5 6 0 16 15 12 0 43

7 2 6 0 28 6 12 0 46

4 2 9 0 16 6 18 0 40

4 6 5 0 16 18 10 0 44

5 4 6 0 20 12 12 0 44

2 3 10 0 8 9 20 0 37

1 2 12 0 4 6 24 0 34

1 5 9 0 4 15 18 0 37

5 5 5 0 20 15 10 0 45

6 5 4 0 24 15 8 0 47

6 5 4 0 24 15 8 0 47

1 13 1 0 4 39 2 0 45

5 5 4 1 20 15 8 1 44

4 7 4 0 16 21 8 0 45

5 7 3 0 20 21 6 0 47

3 10 2 0 12 30 4 0 46

5 8 2 0 20 24 4 0 48

1 11 3 0 4 33 6 0 43

4 9 2 0 16 27 4 0 47

2 8 5 0 8 24 10 0 42

2 9 4 0 8 27 8 0 43

6 8 1 0 24 24 2 0 50

4 5 6 0 16 15 12 0 43

3 7 5 0 12 21 10 0 43

2 5 7 1 8 15 14 1 38

4 8 2 1 16 24 4 1 45

3 6 6 0 12 18 12 0 42

0 4 11 0 0 12 22 0 34

2 5 4 4 8 15 8 4 35

Sumber: Dokumen Sekolah

Page 89: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

lxxxix

BAB IV

ANALISIS DATA

Pembahasan pada bab ini yaitu untuk membuktikan ada tidaknya

hubungan antara keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas

IX di SMP N 2 Suruh, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten

Semarang, Tahun Ajaran 2016. Peneliti akan menganalisis kedua variabel

dengan menggunakan rumus korelasi product moment.

Peneliti menggunakan tiga tahap dalam menganalisishasil penelitian

yang telah dilakukan, yaitu: 1) Analisis keharmonisan keluarga dan 2)

Analisis motivasi belajar siswa, dan 3) Analisis dengan product moment.

A. Analisis Deskriptif

Dalam analisis deskriptif, penelitiakan menyajikan analisis data

dalam rangka untuk mengetahui hubungan antara keharmonisan keluarga

dengan motivasi belajar siswa di SMP N 2 Suruh Desa Cukilan

Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2015/2016.

1. Analisis Data keharmonisan keluarga

Pengambilan data mengenai hubungan antara keharmonisan

keluarga dengan motivasi belajar siswa diperoleh dari penyebaran

angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan. Masing-masing

pertanyaan tersedia 4 alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai

berikut:

Page 90: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xc

Tabel 4.1

Petunjuk Penilaian angket

Jawaban

Pertanyaan positif

Skor Jawaban Pertanyaan

negatif

Skor

Jawaban A 4 Jawaban A 1

Jawaban B 3 Jawaban B 2

Jawaban C 2 Jawaban C 3

Jawaban D 1 Jawaban D 4

Sumber: Dokumen sekolah

Jumlah responden semjuumlah 44 siswa. Berikut adalah daftar

nomer absen siswa beserta skornya.

Tabel 4.2

Skor Responden dari angket keharmonisan keluarga

No. resp. Skor No. resp. Skor

1. 48 23. 43

2. 39 24. 43

3. 44 25. 43

4. 46 26. 48

5. 46 27. 46

6. 41 28. 50

7. 43 29. 39

8. 42 30. 49

9. 42 31. 51

10. 46 32. 44

11. 43 33. 46

12. 47 34. 38

13. 45 35. 39

14. 42 36. 44

15. 41 37. 48

16. 37 38. 50

17. 42 39. 51

18. 43 40. 28

19. 43 41. 48

20. 43 42. 48

21. 45 43. 43

22. 31 44. 41

Sumber: Dokumen Sekolah

Page 91: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xci

Kemudian diintervalkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk angket keharmonisan keluarga dengan jumlah 15 item soal

diketahui nilai tertinggi 51 dan nilai terendah 28 maka berdasarkan rumus

intervalnya adalah sebagai berikut (Irianto, 2004:12):

( )

Ket:

i = interval ideal

xt = nilai tertinggi ideal

xr = nilai terendah ideal

ki = kelas interval

( )

( )

Setelah diketahui lebar interval, dapat ditetapkan klarifikasi

dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 4.3

Interval Keharmonisan dalam keluarga

NO Interval Frekuensi Nominasi Keterangan

1 46-51 16 A Sangat Tinggi

2 40-45 21 B Tinggi

3 34-39 5 C Sedang

4 28-33 2 D Rendah

Jumlah

44

Sumber: Dokumen Sekolah

Page 92: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xcii

Berdasarkan análisis di atas dapat dilihat pada tabel berikut:

NO Interval Nominasi Keterangan

1 46-51 A Sangat Tinggi

2 40-45 B Tinggi

3 34-39 C Sedang

4 28-33 D Rendah

Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan

masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut:

Tabel 4.4

Skor dan Kategori Keharmonisan Keluarga

No.

resp.

Skor Kategori No.

resp.

Skor Kategori

1. 48 ST 23. 43 T

2. 39 R 24. 43 T

3. 44 T 25. 43 T

4. 46 ST 26. 48 ST

5. 46 ST 27. 46 ST

6. 41 T 28. 50 ST

7. 43 T 29. 39 S

8. 42 T 30. 49 ST

9. 42 T 31. 51 ST

10. 46 ST 32. 44 T

11. 43 T 33. 46 ST

12. 47 ST 34. 38 S

13. 45 T 35. 39 S

14. 42 T 36. 44 T

15. 41 T 37. 48 ST

16. 37 S 38. 50 ST

17. 42 T 39. 51 ST

18. 43 T 40. 28 R

19. 43 T 41. 48 ST

20. 43 T 42. 48 ST

21. 45 T 43. 43 T

22. 31 R 44. 41 T

Sumber: Dokumen Sekolah

Dari data tabel tersebut maka dapat diketahui nilai sangat

tinggi untuk kategori A adalah 16 siswa, kategori B adalah 21

siswa, kategori C adalah 5 siswa, dan kategori D adalah 2 siswa.

Page 93: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xciii

Setelah interval dan kategori didapat, maka ditentukan frekuensi

dan prosentase keharmonisan dalam sebuah keluargaArikunto

(2010:134), yaitu sebagai berikut:

P =

x 100 %

Keterangan:

P = Angket presentase

F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Jumlah siswa atau siswi

100% = Bilangan Konstan

a. Kategori skor sangat tinggi (A) : P =

x 100%

P =

x 100%

P = 36,36%

b. Kategori skor tinggi (B) :P =

x 100%

P =

x 100%

P = 47,73%

c. Kategori skor sedang (C) : P =

x 100%

P =

x 100%

P = 11,36%

d. Kategori skor rendah (D) :P =

x 100%

P =

x 100%

P = 4,55%

Page 94: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xciv

Tabel 4.5

Prosentase Keharmonisan dalam keluarga

Sumber: Dokumen sekolah

Berdasarkan analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa:

a. Kategori antara 46-51 berarti hubungan keharmonisan keluarga

dikatakan sangat tinggi (A) sebanyak 16 siswa atau 36,36%.

b. Kategori antara 40-45 berarti hubungan keharmonisan keluarga

dikatakan tinggi(B) sebanyak 21 siswa atau 47,73%.

c. Kategori antara 34-39 berarti hubungan keharmonisan keluarga

dikatakan sedang(C) sebanyak 5 siswa atau 11,36%.

d. Kategori antara 28-33 berarti hubungan keharmonisan keluarga

dikatakan rendah(D) sebanyak 2 siswa atau 4,55%.

Maka pernyataan diatas menjawab rumusan masalah yang pertama

yaitu “Bagaimanakah variasi keharmonisan keluarga pada orang tua

siswa kelas IX di SMP N 2 SURUH Kecamatan Suruh Kabupaten

Semarang tahun 2016”.

2. Analisis Data Motivasi Belajar Siswa

Pengambilan data mengenai pengaruh motivasi belajar siswa

diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 15 item pertanyaan.

NO Interval Frekuensi persentase Kategori Keterangan

1 46-51 16 36,36 % A Sangat Tinggi

2 40-45 21 47,73 % B Tinggi

3 34-39 5 11,36% C Sedang

4 28-33 2 4,55 % D Rendah

Jumlah

44 100%

Page 95: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xcv

Masing-masing pertanyaan tersedia 4 alternatif jawaban dengan bobot

nilai sebagai berikut:

Tabel 4.6

Petunjuk Penilaian angket

Jawaban

Pertanyaan positif

Skor Jawaban Pertanyaan

negatif

Skor

Jawaban A 4 Jawaban A 1

Jawaban B 3 Jawaban B 2

Jawaban C 2 Jawaban C 3

Jawaban D 1 Jawaban D 4

Sumber: Dokumen Sekolah

Adapun jumlah siswa yang dijadikan objek sebanyak 44 siswa. Berikut

adalah daftar nomer absen siswa beserta jawaban dan skornya.

Tabel 4.7

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa

No. resp. Skor No. resp. Skor

1. 40 23. 37

2. 39 24. 45

3. 44 25. 47

4. 42 26. 47

5. 44 27. 45

6. 47 28. 44

7. 42 29. 45

8. 41 30. 47

9. 44 31. 46

10. 41 32. 48

11. 47 33. 43

12. 38 34. 47

13. 38 35. 42

14. 53 36. 43

15. 38 37. 50

16. 43 38. 43

17. 46 39. 43

18. 40 40. 38

19. 44 41. 45

20. 44 42. 42

21. 37 43. 34

22. 34 44. 35

Sumber: Dokumen Sekolah

Page 96: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xcvi

Kemudian diintervalkan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk angket keharmonisan keluarga dengan jumlah 15 item soal

diketahui nilai tertinggi 53 dan nilai terendah 34 maka berdasarkan rumus

intervalnya adalah sebagai berikut:

( )

Ket:

i = interval ideal

xt = nilai tertinggi ideal

xr = nilai terendah ideal

ki = kelas interval

( )

( )

Setelah diketahui lebar interval, dapat ditetapkan klarifikasi

dalam kategori sebagai berikut:

Tabel 4.8

Interval Motivasi Belajar Siswa

No. Interval Frekuensi Kategori Keterangan

49-53 2 A Sangat tinggi

44- 48 19 B Tinggi

39- 43 14 C Sedang

1. 34- 38 9 D Rendah

Jumlah 44

Sumber: Dokumen Sekolah

Page 97: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xcvii

Berdasarkan analisis data di atas dapat disimpulkan bahwa:

No. Interval Kategori Keterangan

49-53 A Sangat tinggi

44- 48 B Tinggi

39- 43 C Sedang

1. 34- 38 D Rendah

Setelah ditetapkan klarifikasi dalam kategori, maka dapat disimpulkan

masing-masing skor dan nominasinya sebagai berikut:

Tabel 4.9

Skor dan Kategori hasil angket motivasi belajar

No.

resp.

Skor Kategori No.

resp.

Skor Kategori

1. 40 S 23. 37 R

2. 39 S 24. 45 T

3. 44 T 25. 47 T

4. 42 S 26. 47 T

5. 44 T 27. 45 T

6. 47 T 28. 44 T

7. 42 S 29. 45 T

8. 41 S 30. 47 T

9. 44 T 31. 46 T

10. 41 S 32. 48 T

11. 47 T 33. 43 S

12. 38 R 34. 47 T

13. 38 R 35. 42 S

14. 53 ST 36. 43 S

15. 38 R 37. 50 ST

16. 43 S 38. 43 S

17. 46 T 39. 43 S

18. 40 S 40. 38 R

19. 44 T 41. 45 T

20. 44 T 42. 42 S

21. 37 R 43. 35 R

22. 34 R 44. 35 R

Sumber: Dokumen Sekolah

Dari data di atas maka dapat diketahui nilai sangat tinggi

untuk kategori A adalah 2 siswa, kategori B adalah 19 siswa,

kategori C adalah 14 siswa, dan kategori D adalah 9 siswa. Setelah

Page 98: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xcviii

interval dan kategori didapat, maka ditentukan frekuensi dan

prosentase motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut:

P =

x 100 %

Keterangan:

P = Angket presentase

F = Frekuensi yang sedang dicari presentasenya

N = Jumlah siswa atau siswi

100% = Bilangan Konstan

a. Kategori skor sangat tinggi (A) : P =

x 100 %

P = 2:44 x 100 %

P = 4,55 %

b. Kategori skor tinggi (B) :P =

x 100 %

P = 19:44 x 100 %

P = 43,18 %

c. Kategori skor sedang (C) : P =

x 100 %

P = 14:44 x 100 %

P = 11,36 %

d. Kategori skor kurang (D) :P =

x 100 %

P = 9:44 x 100 %

P = 20,45 %

Page 99: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

xcix

Tabel 4.10

Prosentase Motivasi Belajar Siswa

NO Interval Frekuensi persentase Kategori Keterangan

49-53 2 4,55% A Sangat tinggi

44- 48 19 43,18% B Tinggi

39- 43 14 31,82% C Sedang

1. 34- 38 9 20,45% D Rendah

Jumlah

44 100%

Sumber: Dokumen Sekolah

Dari analisis data diatas dapat disimpulkan bahwa:

a. Kategori antara 49-53 berarti motivasi belajar siswadikatakan

sangat tinggi (A) sebanyak 2 siswa atau 4,55%.

b. Kategori antara 44-48 berarti motivasi belajar siswadikatakan

tinggi (B) sebanyak 19 siswa atau 43,18%.

c. Kategori antara 39-43 berarti motivasi belajar siswadikatakan

sedang (C) sebanyak 14 siswa atau 31,82%.

d. Kategori antara 34-38 berarti motivasi belajar siswa dikatakan

rendah (D) sebanyak 9 siswa atau 20,45%.

Maka pernyataan diatas menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu

“Bagaimana variasi motivasi belajar siswa kelas IX SMP N 2 Suruh,

Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, tahun ajaran 2016”.

B. Hipotesis Penelitian

Analisis ini bertujuan untuk membuktikan diterima tidaknya

hipotesis penelitian yang diajukan. Penelitian ini untuk menguji hubungan

antara keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas IX

SMP N 2 Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, tahun ajaran

Page 100: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

c

2016, dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Penelitian ini

menggunakan 2 variabel yaitu keharmonisan keluarga sebagai X dan

motivasi belajar sebagai Y.

Dua variabel tersebut didistribusikan ke dalam koefisien dari perkalian

antara nilai X dan nilai Y untuk memudahkan dalam memasukkan ke

dalam rumus korelasi product moment. Untuk mencari koefisian dari

masing-masing variabel tersebut peneliti mengambil langah sebgai berikut:

Tabel 4.11

Tabel kerja untuk mencari koefisien antara keharmonisan keluarga

dengan motivasi belajar siswa

No. resp. X Y

XY

48 40 2304 1600 1920

39 39 1521 1521 1521

44 44 1936 1936 1936

46 42 2116 1764 1932

46 44 2116 1936 2024

41 47 1681 2209 1927

43 42 1849 1764 1806

42 41 1764 1681 1722

42 44 1764 1936 1848

46 41 2116 1681 1886

43 47 1849 2209 2021

47 38 2209 1444 1786

45 38 2025 1444 1710

42 53 1764 2809 2226

41 38 1681 1444 1558

37 43 1369 1849 1591

42 46 1764 2116 1932

43 40 1849 1600 1720

43 44 1849 1936 1892

43 44 1849 1936 1892

45 37 2025 1369 1665

31 34 961 1156 1054

43 37 1849 1369 1591

43 45 1849 2025 1935

Page 101: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

ci

43 47 1849 2209 2021

48 47 2304 2209 2256

46 45 2116 2025 2070

50 44 2500 1936 2200

39 45 1521 2025 1755

49 47 2401 2209 2303

51 46 2601 2116 2346

44 48 1764 2304 2112

46 43 2116 1849 1978

38 47 1444 2209 1786

39 42 1521 1764 1638

44 43 1936 1849 1892

48 50 2304 2500 2400

50 43 2500 1849 2150

51 43 2601 1849 2193

28 38 784 1444 1064

48 45 2304 2025 2160

48 42 2304 1764 2016

43 35 1849 1225 1505

41 35 1681 1225 1435

JUMLAH 1919 1883 84361 81319 82375

Sumber: Dokumen Sekolah

Sehingga diketahui:

Tabel 4.12

Koefisien X dan Y

No. Koefisien Frekuensi

1. X 1919

2. Y 1883

3. X2 84361

4. Y2 81319

5. XY 82375

Sumber: Peneliti

Kemudian dimasukkan ke dalam rumus korelasi product moment

sebagai berikut (Sudijono, 2010:206),:

(∑ )(∑ )

√{∑ (∑ )

} {∑ (∑ )

}

Page 102: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cii

( )( )

√{ ( )

} { ( )

}

√{ } {

}

√* +* +

√* +* +

C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis

Setelah peneliti melakukan analisis data yang telah diperoleh

dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan variabel bebas (keharmonisan keluarga) dengan

variabel terikat (motivasi belajar siswa) dengan membandingkan r hitung

yang diperoleh dengan r tabel taraf signifikansi 5%.

1. Berdasarkan analisis statistik diperoleh koefisien korelasi antara

keharmonisan keluarga dengan motivasi belajar siswa (rxy) sebesar

0,302, selanjutnya hasil tersebut dikonsultasikan dengan r tabel

product moment dengan N= 44 dalam taraf signifikansi diperoleh

0,297. Hasil penelitian menunjkkan bahwa rh > rt (0,302>0,297)

Page 103: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

ciii

yang berarti Ha ditolak dan Ho diterima. Hal ini membuktikan bahwa

“ada hubungan positif dan signifikan antara keharmonisan keluarga

dengan motivasi belajar siswa di SMP N 2 SURUH Kecamatan Suruh

Kabupaten Semarang tahun 2016”. Hal ini berarti semakin tinggi

tingkat keharmonisan dalam keluarga semakin tinggi pula tingkat

motivasi belajar siswa.

Page 104: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

civ

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti,

maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

2. Variasi keharmonisan keluarga pada siswa kelas IX SMP N 2 Suruh

terdapat 4 kategori yaitu keharmonisan keluarga dalam kategori sangat

tinggi sebanyak 16 siswa, kategori tinggi sebanyak 21 siswa,kategori

sedang sebanyak 5 siswa, dan kategori rendah sebanyak 2 siswa.

Keharmonisan keluarga dalam kategori sangat tinggi mencapai

36,36%, kategori tinggi mencapai 47,73%, kategori sedang mencapai

11,36%, dan kategori rendah mencapai 4,55%, dengan demikian,

keharmonisan keluarga pada siswa kelas IX di SMP N 2 Suruh dalam

kategori tinggi yaitu sebesar 47,73%.

3. Variasi motivasi belajar pada siswa kelas IX SMP N 2 Suruh tahun

ajaran 2016 terdapat 4 kategori yaitu motivasi belajar siswa kelas IX

kategori sangat tinggi sebanyak 2 siswa, kategori tinggi sebanyak 19

siswa, kategori sedang sebanyak 14 siswa, dan kategori rendah

sebanyak 9 siswa. Motivasi belajar siswa kelas IX kategori sangat

tinggi mencapai 4,55%, kategori tinggi mencapai 43,18%, kategori

sedang mencapai 31,83%, dan kategori rendah mencapai 20,45%,

dengan demikian, motivasi belajar siswa kelas IX di SMP N 2 Suruh

dalam kategori tinggi yaitu sebesar 43,18%.

Page 105: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cv

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara keharmonisan

keluarga dengan motivasi belajar siswa kelas IX di SMP N 2 Suruh

tahun ajaran 2016. Berdasarkan analisis r hitung yang diperoleh lebih

besar dari r tabel. Adapun koefisien korelasi antara keharmonisan

keluarga dengan motivasi belajar (rxy) adalah sebesar 0,302. Nilai r

hitung kemudian dikonsultasikan dengan r tabel product moment

dengan N=44 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,297. Hal ini

terbukti r hitung lebih besar dari r tabel sehingga hipotesis yang

diajukan “diterima”. semakin tinggi tingkat keharmonisan dalam

keluarga semakin tinggi pula tingkat motivasi belajar siswa. Semakin

tinggi tingkat keharmonisan dalam keluarga semakin tinggi pula

tingkat motivasi belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, maka peneliti

memberikan saran sebagai berikut:

1. Guru

Guru sebagai pendidik dan sekaligus motivator bagi siswa di

sekolah hendaknya senantiasa memberikan motivasi kepada siswa

terutama terutama dalam kegiatan proses pendidikan dan pembelajaran

serta memberikan nasehat kepada siswa agar selalu menjaga hubungan

baik dengan orang tua dan juga saudaranya.

Page 106: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cvi

2. Orang Tua

Keharmonisan keluarga menentukan motivasi belajar siswa,

jadi orang tua harus selalu menjaga dan meningkatkan keharmonisan

di dalam keluarga sehingga semua anggota keluarga merasa nyaman

dan anak juga akan termotivasi untuk belajar.

3. Siswa

Siswa hendaknya patuh terhadap kedua orang tua dan harus

lebih meningkatkan motivasi belajarnya, karena dengan motivasi yang

tinggi semoga dapat meraih prestasi yang diinginkan.

Page 107: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cvii

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Panji. 2009. Psikologi Kerja. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Basri, Hasan. 2004. Merawat Cinta Kasih. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Daradjat, Zakiyah. 2011. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.

Desmita. 2010. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

Djaali. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Eyre, Linda. 2010. 3 Langkah Menuju Keluarga Yang Harmonis. Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama.

Fadillah, Nur. 2012. Metode Anti Perselingkuhan dan Perceraian. Yogyakarta:

Genius Publisher.

Gunarsa, Singgih D. 2008. Psikologi Olahraga Prestasi. Jakarta: PT BKK

Gunung Mulia.

Hasan, Chalidjah. 1994. Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan. Surabaya: Al

Ikhlas.

Iriyanto, Agus. 2004. Statistik. Jakarta: Prenada Media.

Islamuddin, Haryu. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Maslikhah. 2009. Ensiklopedia Pendidikan. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Meichiati. 2004. Membangun Keharmonisan Keluarga. Bandung: Alfabeta.

Prenada Media Group. 2003. Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana.

Sahrani, Sohari. 2011. Psikologi Belajar Dalam Pespektif Islam. Bogor: Ghazali

Indonesia

Sardiman, A.M. 1994. Interaksi Dan Motivsi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT

RaraGrafindo Persada.

Soemanto, Wasty. 1990. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Page 108: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cviii

Sukandarrumidi. 2004. Metodolgi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti

Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sukardi. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2011. Metode Penelitian Pendidikan, cet 6.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suryabrata, Sumadi. 2011. Psikologi Pendidikan, cet. 18. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Tafsir, Ahmad. 2008. Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah B. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi

Aksara.

Winarno. 2010. Statistik. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Page 109: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cix

LAMPIRAN

Page 110: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cx

Page 111: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxi

Page 112: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxii

Page 113: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxiii

Page 114: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxiv

Data Nama Responden kelas IX di SMP Negeri 2 Suruh

No. Nama Responden Jenis

kelamin

(L/P)

Kelas

1. Alef Al-Rahmadhani L IX A

2. Angga Putradika L IX A

3. Aris Pujiyono L IX A

4. Arum Anisa Dewi P IX A

5. Desi Rahmawati P IX A

6. Dewi Aas R.N. P IX A

7. Dewi Maria Utami P IX A

8. Fadhilah Sofia Ningrum P IX A

9. Ike Erna Safitri P IX A

10. Khafifah Dwi Astuti P IX A

11. Kusnul Widayati P IX A

12. Lestari Asih P IX A

13. Lusi Rahmawati P IX A

14. Megi Putri Lestari P IX A

15. Melinda S. P IX A

16. Naila Alif Salsabila P IX A

17. Niko Kristiawan L IX A

18. Oky Ryan Apredy L IX A

19. Riska Maya Sari P IX A

20. Rosida Bekti P IX A

21. Siti Mukaromah P IX A

22. Tri Alamsyah L IX A

23. Varina Nuryana P IX A

24. Wina Widyaningrum P IX A

25. Ahmad Abdul Kholiq L IX B

26. Aji Darmawan L IX B

27. Anugrah Sauli P. L IX B

28. Asep Al Fandy L IX B

29. Cornelius Agung C. L IX B

30. Devi Kusniawati P IX B

31. Dewi Nurcahyanti P IX B

32. Eko Purnomo L IX B

33. Ery Yanto L IX B

34. Galih D.P. L IX B

35. Irfan Prasetyo L IX B

36. M. Edi Setiawan L IX B

37. Puji Lestari P IX B

38. Riki Fahrur Rofiq L IX B

39. Rohman Al Qho Vhiqie L IX B

Page 115: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxv

40. Sandra Ayu Deviana D. P IX B

41. Santi Rahmawati P IX B

42. Siti Roqimah P IX B

43. Sri Rahayu Ningsih P IX B

44. Syeh Andriana L IX B

Sumber: Dokumen sekolah

Page 116: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxvi

Kisi-kisi instrumen keharmonisan keluarga

Konsep Dasar Komponen Indikator No.

item

Keharmonisan keluarga adalah

keserasian atau keselarasan

keluarga yang terdiri dari ibu,

bapak, beserta anak-anaknya

yang terbentuk dalam ikatan

perkawinan dan hidup dalam

tempat tinggal bersama, yang

rukun berbahagia, tertib,

disiplin, saling menghargai,

penuh pemaaf, tolong

menolong dalam kebajikan,

memiliki etos kerja yang baik,

bertetangga dengan saling

menghormati, taat

mengerjakan ibadah, berbakti

pada yang lebih tua, mencintai

ilmu pengetahuan dan

memanfaatkan waktu luang

dengan hal yang positif dan

masing-masing anggota

keluarga merasakan adanya

ikatan batin, sehingga

mempengaruhi,

memperhatikan, menyerah

diri, melengkapi dan

menyempurnakan serta

mampu memenuhi dasar

keluarga.

Rukun Anggota keluarga

tidak saling berselisih

termasuk juga dengan

masyarakat.

4

Bahagia Anggota keluarga

saling memberikan

hadiah, saling

membantu, memiliki

waktu yang cukup

untuk keluarga dan

masyarakat.

2, 3

dan

9

Tertib Anggota keluarga

menaati peraturan

yang ada.

1

Saling

menghargai

Anggota keluarga

saling mendengarkan

pendapat orang lain,

memberikan hadiah

atas prestasi yang

diperoleh.

5

Pemaaf Anggota keluarga

memberikan maaf

kepada orang lain.

6

Tolong

menolong

dalam

kebajikan

Anggota keluarga

saling tolong

menolong orang lain

dalam kebaikan tanpa

mengharapkan

imbalan.

7

Perhatian

Anggota keluarga

saling memberikan

motivasi untuk

berprestasi.

8

Taat

beribadah

Anggota keluarga

Selalu melaksanakan

kewajiban agama.

11

dan

15

Berbakti

pada kedua

orang tua

Anggota keluarga

patuh terhadap kedua

orang tua.

12

Mencintai

ilmu

Anggota keluarga

menuntut ilmu,

13

Page 117: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxvii

pengetahua

n

mengembangkan, dan

mengamalkannya.

Memanfaat

kan waktu

luang

Anggota keluarga

menggunakan waktu

dengan hal yang

bermanfaat.

14

Saling

menyempur

nakan

Antar anggota

keluarga saling

membantu untuk

memberikan peluang

memperoleh

kemampuan/prestasi

yang sudah diraih.

10

Kisi-kisi instrument motivasi belajar

Konsep dasar Komponen Indikator No. item

Motivasi belajar adalah

kondisi psikologis

seseorang atau keinginan

seseorang yang

mendorongnya untuk

melakukan aktivitas

tertentu baik secara sadar

maupun tidak sadar untuk

memperoleh perubahan

dalam pengetahuan,

keterampilan, daya ingat,

daya mengenal, nilai sikap

dan tingkah laku ke arah

yang lebih baik karena

adanya hasrat atau

keinginan untuk berhasil,

dorongan kebutuhan

belajar, dan memiliki

harapan untuk cita-citanya,

sehingga seseorang

berkeinginan untuk

melakukan aktivitas belajar

yang lebih giat dan

semangat serta tidak

mudah menyerah untuk

mencapai tujuan.

Tekun Berusaha dengan

sungguh-sungguh

1,2,3,4,5

Menunjukkan

minat

Kemauan atau

keinginan

seseorang untuk

memperoleh

sesuatu

6,7,8,9,1

0

Semangat dan

tidak mudah

menyerah

Memiliki semangat

dan tidak mudah

melepaskan

sesuatu yang ingin

dicapainya.

11,12,13,

14,15

Page 118: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxviii

ANGKET PENELITIAN

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. NAMA :

2. KELAS:

B. PETUNJUK PENGISIAN ANGKET

1. Isilah identitas Saudara sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan

angket di bawah ini;

2. Beri tanda (X) pada setiap pilihan jawaban yang sesuai dengan

keadaan Saudara;

3. Jawaban Saudara tidak diklasifikasikan pada jawaban benar atau salah;

4. Jawaban Saudara tidak akan mempengaruhi pada nilai mata pelajaran

tertentu yang di sekolah;

5. Angket ini digunakan untuk menyelesaikan salah satu tugas untuk

memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidkan Agama Islam;

6. Atas bantuan dan perhatiannya disampaikan terima kasih.

C. ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA

1. Apakah Saudara menaati tata tertib yang ada di rumah?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

2. Jika Saudara mendapatkan nilai yang bagus, apakah orang tua Saudara

memberikan sebuah bingkisan/hadiah?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

3. Jika ada anggota keluarga yang sedang megalami kesulitan, apakah

Saudara membantunya?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

4. Apakah ada perselisihan antar anggota keluarga Saudara?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

5. Apakah gagasan Saudara dihargai dalam musyawarah keluarga?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

6. Apakah Saudara memaafkan kesalahan orang lain sebelum orang

tersebut meminta maaf?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

Page 119: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxix

7. Jika ada tetangga yang meminta tolong, apakah Saudara mau

menolongnya dengan tulus?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

8. Apakah orang tua anda memberikan motivasi belajar kepada Saudara?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

9. Apakah orang tua anda meluangkan waktu untuk berlibur bersama

keluarga?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

10. Jika ada salah satu dari anggota keluarga anda yang mengalami

kesulitan dalam belajar, apakah Saudara membantunya supaya bisa

meraih prestasi yang diinginkan?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

11. Apakah Saudara melaksanakan kewajiban shalat lima waktu?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

12. Apakah Saudara patuh kepada kedua orang tua Anda ?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

13. Apakah Saudara belajar di luar jam sekolah untuk memperkaya

pengetahuan?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

14. Apakah Saudara memanfaatkan waktu luang dengan kegiatan yang

bermanfaat?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

15. Apakah Saudara mengajarkan shalat lima waktu meskipun dalam

kondisi sulit?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

Page 120: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxx

D. ANGKET MOTIVASI BELAJAR

1. Apakah Saudara antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di

sekolah?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

2. Jika Saudara sedang belajar ada teman yang mengajak untuk bermain,

apakah Saudara tetap memilih untuk belajar?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

3. Apakah Saudara mempelajari kembali materi yang telah diajarkan di

sekolah di rumah?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

4. Apakah Saudara berusaha mencari jawaban ketika menemukan hal-hal

yang belum dipahami tentang materi yang telah diajarkan?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

5. Jika guru, teman dan keluarga belum bisa memahamkan tentang materi

yang belum Saudara pahami, apakah Saudara tetap berusaha untuk

belajar supaya bisa memahami materi yang telah diajarkan?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

6. Apakah Saudara belajar karena keinginan dari diri sendiri?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

7. Apakah Saudara menuruti perintah orang tua untuk belajar?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

8. Apakah Saudara memperhatikan penjelasan guru saat pelajaran?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

9. Jika Saudara belum paham, apakah Saudara menanyakan pada guru

yang bersangkutan?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

10. Apakah Saudara membaca kembali materi yang diberikan guru ketika

dirumah?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

11. Apakah Saudara rajin belajar untuk mendapatkan nilai yang

maksimal?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

Page 121: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxi

12. Apakah Saudara optimis ketika menghadapi ujian di sekolah?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

13. Apakah Saudara optimis untuk menghadapi ujian ulang atas nilai yang

tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

14. Apakah Saudara bersedia untuk menemukan jawaban soal yang dinilai

sulit bagi Saudara?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

15. Apakah Saudara tidak segan/malu untuk bertanya kepada guru, teman,

saudara, atau orang tua untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang

diberikan oleh guru?

a. Selalu c. kadang-kadang

b. Sering d. tidak pernah

Page 122: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxii

Hasil angket keharmonisan keluarga

No.

resp.

No. soal angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. A C A D C A A A B B A A C B A

2. B B C C C B B C C B A B C C B

3. B C B C C B A A C B A B C B B

4. A C A D C A A A C B A A C C B

5. A C A D C A A A C B A A C C A

6. A C B C C A B B C C A B C C B

7. A C C C C B A A C B A C A C B

8. A C C C C B A C C B A C C A C

9. A C A C C B B C C B A A C C B

10. A C A D C B A A B C A A C B A

11. A C A D C A A A C C B A C B C

12. A D A C C B A A C C A A A B A

13. A D B C C A A A C A A B C C A

14. A C B D C B C A B B A A B C C

15. D B D C C B B C C B B A B B A

16. C D B D C B B C C C A B B A C

17. A D A D C A A C C B A A C C B

18. A D B C C A A A C A A B C C C

19. A C B C C B A C C A A A C C B

20. A C B D C B A A C B A C C B A

21. A A A D C B A C B C A A A C C

22. A D C D D C C C D B B B C C C

23. B B B C C A C A C C A A C C A

24. A A B C C C B A B C B C B C A

25. A D A D C C A A B C C A A C A

26. A A A D C A B A B B C A A C A

27. A B A C B B C A C C A A A C B

28. A A A C C B B B B A B A A A B

29. C C B C C C C C B B A B A B B

30. A C A C B A A A B C B A A B B

31. A B B C C A A A A B B A A A B

32. A C A C C B A B B D B A A C B

33. B B B B B B B B B B B A A C B

34. B C C C C B C B B C B B B C B

35. B B B C B B C C C C B B B C B

36. B C A C C B C A B B C A A B B

37. A B A C B A B B B B A B A B C

38. A A A B B B B B C C B A A A A

39. A A A D C A A A A B B A A B B

40. C D C B C B C D D D C C D D D

41. A C A C B B B B A A C A B B A

Page 123: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxiii

42. A A A C C B B A C C B A A B A

43. B B B C C A C C B B B B A C A

44. C D C B C A B C C B A A A C B

Nilai Angket Keharmonisan Keluarga

No.

No. item Jml.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 4 2 4 1 2 4 4 4 3 3 4 4 2 3 4 48

2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 2 3 39

3 3 2 3 2 3 3 4 4 2 3 4 3 2 3 3 44

4 4 2 4 1 3 4 4 4 2 3 4 4 2 2 3 46

5 4 2 4 1 2 4 4 4 2 3 4 4 2 2 4 46

6 4 2 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 2 2 3 41

7 4 2 2 2 2 3 4 4 2 3 4 2 4 2 3 43

8 4 4 2 2 2 3 4 3 2 3 4 2 2 4 2 43

9 4 2 4 2 2 3 3 2 2 3 4 4 2 2 3 42

10 4 2 4 1 2 3 4 4 3 2 4 4 2 3 4 46

11 4 2 4 1 4 4 4 4 2 2 3 4 2 3 2 45

12 4 1 4 2 2 3 4 4 2 2 4 4 4 3 4 47

13 4 1 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 2 2 4 45

14 4 2 3 1 2 3 2 4 3 3 4 4 3 2 2 42

15 3 1 3 2 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 41

16 2 1 3 1 2 3 3 2 2 2 4 3 3 4 2 37

17 4 1 4 1 2 4 4 2 2 3 4 4 2 2 3 42

18 4 1 3 2 2 4 4 4 2 4 4 3 2 2 2 43

19 3 2 3 2 2 3 4 2 2 4 4 4 2 2 3 42

20 4 2 3 1 2 3 4 4 2 3 4 2 2 3 4 43

21 4 4 4 1 2 3 4 2 3 2 4 4 4 2 2 45

22 4 1 2 1 1 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 31

23 3 3 3 2 2 4 2 4 2 2 4 4 2 2 4 43

24 4 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 2 4 43

25 4 1 4 1 3 2 4 4 3 2 2 4 4 2 4 44

26 4 4 4 1 2 4 3 4 3 3 2 4 4 2 4 48

27 4 3 4 2 3 3 2 4 2 2 4 4 4 2 3 46

28 4 4 4 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 50

29 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 39

30 4 2 4 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 49

31 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 51

32 4 2 4 2 2 3 4 3 3 1 3 4 4 2 3 44

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 46

Page 124: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxiv

34 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 38

35 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 39

36 3 2 4 2 2 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 44

37 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 48

38 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 4 4 50

39 4 4 4 1 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 51

40 2 1 2 3 2 3 2 1 1 1 2 2 1 1 1 28

41 4 2 4 2 3 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 48

42 4 4 4 2 2 3 3 4 2 2 3 4 4 3 4 48

43 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 4 2 4 43

44 2 1 2 3 2 4 3 2 2 3 4 4 4 2 3 41

Hasil Angket Motivasi Belajar

No.

resp.

No. soal angket

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1. C B C B C A A C C C B A C C B

2. B C C C C C C C C B B A A A C

3. C C C A A C C C B C A A A A B

4. B C C C C C A B B C A B A A C

5. A B A C C B B A B B A B C C C

6. A C B A A A C A C B A A C C B

7. A B C C B C C A C A A B B C C

8. B B C C B A C C C B A A B C C

9. A B C B B C A A B C A B C B C

10. B B C B A C A C C C A A C C C

11. A B C B C A A A B C A B B C A

12. B C C C C C B A C C A A C C C

13. C C C B B A C C C C B A C C B

14. A A A B A A B A A A A A B C C

15. B C C C C A C C C C A A C C B

16. C C B B C C A A C A A B B C B

17. C C C C B A C C A C A A B C C

18. C C C C B A C C A C A A B C C

19. A B B C B B A C A C C A C B B

20. A C B C C A C A C B A A B C B

21. B C C C C B C C C B A A C C C

22. C C C B C C C C B C C A C C C

23. C C C C B C B A C C C B B C B

24. B B B A B C C A C A C A B C A

25. A B B B A B A C A C A B C C A

26. B B A B B A A C A C A A C B C

27. B B B B B C B B A B B B B B B

Page 125: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxv

28. B D B B A C C A B A C A A C B

29. A B B B B B C A B A C A B C C

30. A B B B A C B B A C A A C B B

31. B B B B A C A C A B B B B B B

32. A B B A B B A B A C B B C B A

33. B B B B B B B B C A B C B C B

34. A B A A A C B B B C B B B B B

35. B B C C B C B B C B A C B A B

36. B C B B C B A B A B B B C C B

37. A B B A B B A A C A B B A B B

38. B C A C B B B C A A A B C C C

39. A B C B B A C B B C B C C B A

40. C C C B B A B B A C B D C C C

41. B B B A A D A B B C A B C B B

42. C C C B B B A B A C B B C A C

43. C B B C C C B C C C B B C C C

44. C D B B D C B D A C A C D B B

Hasil Penilaian Angket Motivasi Belajar

No.

resp.

No.item angket

Jml.

skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 3 4 2 2 3 40

2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 4 4 4 2 39

3 2 2 2 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 4 3 44

4 3 2 2 2 2 2 4 3 3 2 4 3 4 4 2 42

5 4 3 4 2 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 44

6 4 2 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 2 2 3 47

7 4 3 2 2 3 2 2 4 2 4 4 3 3 2 2 42

8 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 4 4 3 2 2 41

9 4 3 2 3 3 2 4 4 3 2 4 3 2 3 2 44

10 3 3 2 3 4 2 4 2 2 2 4 4 2 2 2 41

11 4 3 2 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 2 4 47

12 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 4 2 2 2 38

13 2 2 2 3 3 4 2 2 2 2 3 4 2 2 3 38

Page 126: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxvi

14 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 2 53

15 3 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 3 38

16 2 2 3 3 2 2 4 4 2 4 4 3 3 2 3 43

17 4 3 2 4 2 4 4 4 2 2 4 4 3 2 2 46

18 2 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 4 3 2 2 40

19 4 3 3 2 3 3 4 2 4 2 2 4 2 3 3 44

20 4 2 3 2 2 4 2 4 2 3 4 4 3 2 3 44

21 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 4 4 2 2 2 37

22 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2 2 34

23 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 37

24 3 3 3 4 3 2 2 4 2 4 2 4 3 2 4 45

25 4 3 3 3 4 3 4 2 4 2 4 3 2 2 4 47

26 3 3 4 3 3 4 4 2 4 2 4 4 2 3 2 47

27 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 45

28 3 1 3 3 4 2 2 4 3 4 2 4 4 2 3 44

29 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 2 4 3 2 2 45

30 4 3 3 3 4 2 3 3 4 2 4 4 2 3 3 47

31 3 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3 46

32 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 2 3 4 48

33 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 43

34 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 47

35 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 42

36 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 43

37 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 3 3 50

38 3 2 4 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 43

39 4 3 2 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 4 43

40 2 2 2 3 3 4 3 3 4 2 3 1 2 2 2 38

41 3 3 3 4 4 1 4 3 3 2 4 3 2 3 3 45

42 2 2 2 3 3 3 4 3 4 2 3 3 2 4 2 42

Page 127: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxvii

43 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 34

44 2 1 3 3 1 2 3 1 4 2 4 2 1 3 3 35

Page 128: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxviii

Page 129: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxix

Page 130: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxx

Page 131: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxi

Page 132: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxii

Page 133: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxiii

Page 134: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxiv

Page 135: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxv

Page 136: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxvi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Munjiatun

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, tgl. Lahir : Kab. Semarang, 4 Juni 1993

Agama : Islam

Alamat : Miridoyong Rt: 15 Rw: 05 Krandon Lor, Kecamatan

Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah 50776.

Email : [email protected]

Jenjang Pendidikan:

1. RA Cukilan 01 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang

Lulus tahun 2000.

2. Sekolah Dasar Negeri KrandonLor 3, KrandonLor, Kecamatan Suruh,

Kabupaten Semarang, Lulus tahun 2005.

3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Suruh, Cukilan, Kecamatan Suruh,

Kabupaten Semarang, Lulus tahun 2008.

4. Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten

Semarang, Lulus tahun 2011.

5. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Lulus tahun 2016.

Salatiga, 13 September 2016

Penulis,

MUNJIATUN

NIM: 11111192

Page 137: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxvii

Gambar 3. Dokumentasi saat pengisian angket di kelas IX A

Sumber: Dokumentasi

Gambar 4. Dokumentasi saat pengisian angket di kelas IX B

Sumber: Dokumentasi

Page 138: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxviii

Gambar 1. Papan Nama SMP N 2 Suruh

Sumber: Dokumentasi

Gambar 2. Visi Sekolah

Sumber: Dokumentasi

Page 139: HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1198/1/MUNJIATUN PAI.pdfbelajar anak. Perceraian orang tua ini diperkirakan mempengaruhi prestasi

cxxxix