Hubungan Antar Satuan Batuan

5
Hubungan Antar Satuan Batuan Dalam menentukan hubungan antar satuan batuan, mahasiswa dituntut untuk dapat mengerti hukum-hukum dasar geologi. Hukum-hukum tersebut di antaranya: 1. Hukum Uniformitarianism (Hutton, 1785) Menyatakan bahwa proses geologi yang berlangusung saat ini juga berlangsung di masa lalu (the present is the key to the past), yang berbeda adalah pada intensitasnya. Lebih jauh lagi, para ahli mengembangkan konsep ini menjadi proses yang terjadi pada saat ini juga berlangsung pada masa lalu dan akan terjadi pula di masa depan dengan intensitas yang berbeda. 2. Hukum Superposisi (Steno, 1669) Menyatakan bahwa pada suatu lapisan batuan yang belum tergangu, lapisan batuan yang paling atas adalah yang paling muda dan yang paling bawah adalah yang paling tua. 3. Hukum Original Horizontality (Steno, 1669) Menyatakan bahwa pada suatu cekungan pengendapan, karena pengaruh gravitasi, suatu lapisan batuan yang terbentuk pada awalnya diendapkan secara horizontal sejajar dengan bidang ekuipotensial lokasi pengendapan. Lapisan ini menerus dan membaji di tepian cekungan. 4. Hukum cross-cutting relationship (Potter & H. Robinson) Menyatakan bahwa apabila ada suatu lapisan batuan yang dipotong/diterobos oleh batuan lain, batuan yang memotong/menerobos lebih muda dari batuan yang dipotong/diterobos. 5. Hukum Inklusi Menyatakan bahwa pada suatu inklusi dalam tubuh batuan, batuan yang menginklusi selalu lebih tua dari batuan yang diinklusinya Muda Tua

description

Geodas Hubungan antar satuan batuan

Transcript of Hubungan Antar Satuan Batuan

Page 1: Hubungan Antar Satuan Batuan

Hubungan Antar Satuan BatuanDalam menentukan hubungan antar satuan batuan, mahasiswa dituntut untuk dapat mengerti hukum-hukum dasar geologi. Hukum-hukum tersebut di antaranya:

1. Hukum Uniformitarianism (Hutton, 1785)Menyatakan bahwa proses geologi yang berlangusung saat ini juga berlangsung di masa

lalu (the present is the key to the past), yang berbeda adalah pada intensitasnya. Lebih jauh lagi, para ahli mengembangkan konsep ini menjadi proses yang terjadi pada saat ini juga berlangsung pada masa lalu dan akan terjadi pula di masa depan dengan intensitas yang berbeda.

2. Hukum Superposisi (Steno, 1669)Menyatakan bahwa pada suatu lapisan batuan yang belum tergangu, lapisan batuan yang

paling atas adalah yang paling muda dan yang paling bawah adalah yang paling tua.

3. Hukum Original Horizontality (Steno, 1669)Menyatakan bahwa pada suatu cekungan pengendapan, karena pengaruh gravitasi, suatu

lapisan batuan yang terbentuk pada awalnya diendapkan secara horizontal sejajar dengan bidang ekuipotensial lokasi pengendapan. Lapisan ini menerus dan membaji di tepian cekungan.

4. Hukum cross-cutting relationship (Potter & H. Robinson)Menyatakan bahwa apabila ada suatu lapisan batuan yang dipotong/diterobos oleh

batuan lain, batuan yang memotong/menerobos lebih muda dari batuan yang dipotong/diterobos.

5. Hukum InklusiMenyatakan bahwa pada suatu inklusi dalam tubuh batuan, batuan yang menginklusi

selalu lebih tua dari batuan yang diinklusinya

6. Hukum suksesi fauna (Giraud-Soulavie, 1778)

Muda

Tua

Page 2: Hubungan Antar Satuan Batuan

Menyatakan bahwa dalam suatu urutan batuan secara vertikal, kandungan fosilnya mengalami pergantian secara sistematis.

7. Hukum strata identified by fossil (Smith, 1816)Menyatakan bahwa perlapisan batuan dapat dibedakan satu dengan yang lain dengan

melihat kandungan fosilnya yang khas.8. Hukum Akresi Lateral

Dalam keadaan normal, dalam suatu urutan proses peng-dapan, perlapisan akan tumbuh (mengalami akresi) ke arah lateral. Pembajian terjadi pada tepian maupun pada dasar cekungan. > Lapisan muda bisa terdapat di atas maupun disamping lapisan tua.

9. Hukum ketidakselarasanKetidak selarasan adalah kontak ketidakmenerusan lapisan batuan akibat adanya jeda sedimentasi pada batuan yang disertai dengan proses erosi selama jeda sedimentasi tersebut.

a. NonconformityAdalah kontak ketidakmenerusan antara batuan sedimen dengan batuan kristalin. Batuan

kristalin dapat berupa batuan beku maupun batuan metamorf. Bedanya dengan intrusi adalah batuan ini terbentuk terlebih dulu daripada lapisan batuan yang menumpang secara tidak selaras di atasnya.b. Unconformity

Adalah kontak ketidakemenerusan antara batuan sedimen dengan batuan sedimen lain yang dibatasi oleh bidang erosi di antara kedua lapisan tersebut.c. Angular unconformity

Adalah ketidakselarasan antara batuan sedimen yang membentuk kenampakan menyudut pada kontak satu lapisan dengan lapisan di lainnya.d. Para conformity

Adalah kontak ketidakemenerusan antara batuan sedimen dengan batuan sedimen lain yang tidak dibatasi oleh bidang erosi di antara kedua lapisan tersebut. Cara mengetahui bahwa lapisan kontak antar lapisan tersebut merupakan ketidakselarasan adalah dengan melihat adanya “loncat fosil” dari yang seharusnya.

Daftar pustaka:Noor, Djauhari. 2009. Pengantar Geologi. Bogor: Universitas Pakuan BogorRahardjo, W. 2007. Slide Prisip Stratigrafi, bahan kursus penyegaran untuk peserta Student Geoscience

Olympiad 2007

.

Page 3: Hubungan Antar Satuan Batuan

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS GADJAH MADA

FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

LABORATORIUM GEOLOGI DINAMIK

LAPORAN PRAKTIKUM GEOLOGI DASARACARA : HUBUNGAN ANTAR SATUAN BATUAN

NAMA : AHMAD FAIZAL AMINNIM : 13/348538/TK/40963ROMB./KELAS : 2AASISTEN ACARA : FARIDHA APRILIA

MARIA CHRISTINE ROSARIA

YOGYAKARTADESEMBER

2013