MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn...

59
Pendugaan nilai-nilai tahanan jenis batuan menggunakan metode Schlumberger merupakan pendekatan yang efektif untuk menduga kondisi batuan bawah. Penggunaan teknik interpolasi dan pengelompokkan nilai tahanan jenis lebih lanjut dapat menafsirkankontinuitas lateral jenis batuan dan stuktur geologi.Pengolahan dan pengujian secara statistik analisis regresi berganda pada nilai tahanan jenis menghasilkan enam jenis kelompok batuan, yaitu: Breksi grain supported, Tuf Lapili, Tuf Kasar, Breksi grain suppoted, tuf lapili, breksi matrix supported. Hasil uji korelasi pada karakter tahanan jenis keenam kelompok batuan tersebut ditemukan bahwa ada tiga sumber material yang berbeda pada saat pengendapannya. Material endapan diyakini berasal dari Gunung Parakasak, Gunung Karang dan Gunung Kamuning. Kesamaan nilai tahanan jenis pada pola berarah barat-timur menunjukkan kesamaan litologi, sedangkan kesamaan nilai tahanan jenis pada pola dengan arah utara-selatan menunjukkan nilai kontras tahanan jenis yang disebabkan oleh dua jenis sesar berarah relatif barat-timur dengan mekanisme yang berbeda. Tahanan jenis, struktur geologi, Padarincang, model bawah permukaan. Kata Kunci : PENDUGAAN NILAI TAHANAN JENIS BATUAN SEBAGAI UPAYAUNTUK MENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI YANG BERKEMBANG PADA ENDAPAN VULKANIK DI KEC. PADARINCANG, PROVINSI BANTEN. Oleh: Cipta Endyana, Febri Hirnawan,Hendarmawan, Undang Mardiana Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Jalan Raya Bandung-Sumedang km 21, Jatinangor-Sumedang SARI Geoeletric soundingusing schlumberger method is an effective approach to interpret the condition of subsurface. Advance processing with interpolation techniques and grouping of resistivity value can be used to interpret lateral continuity of rock types and geological structure. Processing and Testing statistically in this case with multiple regression analysis on resistivity value obtain the six rock types, namely: breccia grain supported, lapilli tuff, course tuff, breccia grain supported, lapilli tuff, breccia matrix supported. Correlation test results based on the character of resistivy value represent that there are three different sources of material deposit. Material deposit sources believed to originate from Mt. Parakasak, Mt. Karang and Mt Kamuning. As well as the similarity value of resistivity in the west-east showing the lithological similarity, while in the north-south direction indicates the contrast value of resistivity is caused by two faults trending direction relatively west-east with difference mechanism. Resistivity, geological structure, Padarincang, subsurface modeling. Keyword : ABSTRACT MAKALAH ILMIAH 23 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 2011 2 sehari-hari, akan tetapi dalam pengelolaannya masih kurang baik. Pengelolaan yang kurang baik ini adalah sebagai akibat potensi airtanah yang tidak diketahui secara pasti, baik jumlah atau kapasitas cadangan airtanahnya, kualitas airtanahnya itu sendiri, bahkan bentuk dan geometri cekungan airtanahnya. Keterdapatan airtanah tersebut berdasarkan teori terdapat pada batuan yang poros atau memiliki pori-pori, semakin besar nilai porositas batuannya akan semakin banyak kandungan airnya. Batuan yang poros ini dinamakan akifer airtanah. Biasanya batuan yang tergolong jenis akifer itu adalah breksi, pasir dan tuff kasar. Sedangkan batuan yang tidak poros dilatakan sebagai batuan impermeable merupakan batuan yang keras seperti lava atau batuan yang tidak berbutir seperti lempung. Fenomena yang terjadi pada daerah vulkanik di kecamatan Padarincang, Banten dengan kekayaan sumber airtanah yang sangat besar pada daerah penelitian ini. Daerah penelitian ini terletak diantara Gunung karang dan Gunung Parakasak yang merupakan lembah dari kedua gunung tersebut. Secara administratif termasuk kepada kecamatan Padarincang, kabupaten Serang, Provinsi Banten. Secara geografis berada pada koordinat 606874-617578 meter timur dan 9305910-9317315 meter utara pada proyeksi UTM Zona 48 South dengan datum WGS 84. Sebelah utara dibatasi oleh adanya Rawa Danau, sebelah selatan dibatasi dengan adanya Gunung Parakas dan Gunung Karang. (Gambar. 1) Sudah sejak lama masyarakat memanfaatkan airtanah ini untuk kehidupannya PENDAHULUAN

Transcript of MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn...

Page 1: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Pendugaan nilai-nilai tahanan jenis batuanmenggunakanmetodeSchlumbergermerupakan pendekatanyang efektif untuk menduga kondisi batuan bawah. Penggunaan teknik interpolasi dan pengelompokkannilai tahanan jenis lebih lanjut dapat menafsirkankontinuitas lateral jenis batuan dan stukturgeologi.Pengolahan dan pengujian secara statistik analisis regresi berganda pada nilai tahanan jenismenghasilkan enam jenis kelompok batuan, yaitu: Breksi grain supported, Tuf Lapili, Tuf Kasar, Breksigrain suppoted, tuf lapili, breksi matrix supported. Hasil uji korelasi pada karakter tahanan jenis keenamkelompok batuan tersebut ditemukan bahwa ada tiga sumber material yang berbeda pada saatpengendapannya. Material endapan diyakini berasal dari Gunung Parakasak, Gunung Karang danGunungKamuning. Kesamaan nilai tahanan jenis pada pola berarah barat-timurmenunjukkan kesamaanlitologi, sedangkan kesamaan nilai tahanan jenis pada pola dengan arah utara-selatan menunjukkan nilaikontras tahanan jenis yang disebabkan oleh dua jenis sesar berarah relatif barat-timur denganmekanisme yang berbeda.

Tahanan jenis, struktur geologi, Padarincang,model bawahpermukaan.KataKunci :

PENDUGAAN NILAI TAHANAN JENIS BATUAN SEBAGAI UPAYA UNTUKMENGETAHUI STRUKTUR GEOLOGI YANG BERKEMBANG PADAENDAPAN VULKANIK DI KEC. PADARINCANG, PROVINSI BANTEN.

Oleh:Cipta Endyana, Febri Hirnawan,Hendarmawan, Undang Mardiana

Fakultas Teknik Geologi Universitas PadjadjaranJalan Raya Bandung-Sumedang km 21, Jatinangor-Sumedang

SARI

Geoeletric soundingusing schlumberger method is an effective approach to interpret the condition ofsubsurface. Advance processing with interpolation techniques and grouping of resistivity value can beused to interpret lateral continuity of rock types and geological structure. Processing and Testingstatistically in this case with multiple regression analysis on resistivity value obtain the six rock types,namely: breccia grain supported, lapilli tuff, course tuff, breccia grain supported, lapilli tuff, breccia matrixsupported. Correlation test results based on the character of resistivy value represent that there are threedifferent sources of material deposit. Material deposit sources believed to originate from Mt. Parakasak,Mt. Karang and Mt Kamuning. As well as the similarity value of resistivity in the west-east showing thelithological similarity, while in the north-south direction indicates the contrast value of resistivity is causedby two faults trending direction relativelywest-east with differencemechanism.

Resistivity, geological structure, Padarincang, subsurfacemodeling.Keyword :

ABSTRACT

MAKALAH ILMIAH

23Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

sehari-hari, akan tetapi dalam pengelolaannyamasih kurang baik. Pengelolaan yang kurangbaik ini adalah sebagai akibat potensi airtanahyang tidak diketahui secara pasti, baik jumlahatau kapasitas cadangan airtanahnya, kualitasairtanahnya itu sendiri, bahkan bentuk dangeometri cekungan airtanahnya. Keterdapatanairtanah tersebut berdasarkan teori terdapatpada batuan yang poros atau memiliki pori-pori,semakin besar nilai porositas batuannya akansemakin banyak kandungan airnya. Batuan yangporos ini dinamakan akifer airtanah. Biasanyabatuan yang tergolong jenis akifer itu adalahbreksi, pasir dan tuff kasar. Sedangkan batuanyang tidak poros dilatakan sebagai batuanimpermeable merupakan batuan yang kerasseperti lava atau batuan yang tidak berbutirseperti lempung.

Fenomena yang terjadi pada daerahvulkanik di kecamatan Padarincang, Bantendengan kekayaan sumber airtanah yang sangatbesar pada daerah penelitian ini. Daerahpenelitian ini terletak diantara Gunung karangdanGunung Parakasak yangmerupakan lembahdari kedua gunung tersebut. Secara administratiftermasuk kepada kecamatan Padarincang,kabupaten Serang, Provinsi Banten. Secarageografis berada pada koordinat 606874-617578meter timur dan 9305910-9317315 meter utarapada proyeksi UTM Zona 48 South dengandatum WGS 84. Sebelah utara dibatasi olehadanya Rawa Danau, sebelah selatan dibatasidengan adanya Gunung Parakas dan GunungKarang. (Gambar. 1)

S u d a h s e j a k l ama ma s y a r a k a tmemanfaatkan airtanah ini untuk kehidupannya

PENDAHULUAN

Page 2: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

24 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

yang cukup baik dalam menduga batuanpenyusun di bawah permukaan dalam eksplorasiairtanah.

Selain itu, untuk mengetahui kemenerusan(lateral continuity) suatu nilai tahanan jenisbatuan (dalam hal ini identik dengan litologi)dalammembuat suatu model cekungan airtanah,digunakan sebagai dasar interpolasi danpembatasan nilai tahanan jenis batuan, sehinggapada proses penafsiran cekungan airtanahtersebut termasuk pada kasus probabilistik yangmemerlukan pengujian secara statistik.

Penelitian ini lebih berdasarkan pada nilaitahanan jenis dengan melihat karakteristiknilainya serta sebaran nilai tahanan jenis tersebutpada daerah penelitian dengan menggunakanmetode Schlumberger 1D. Selanjutnya, nilaitahanan jenis tersebut diolah menggunakanperangkat lunakProgress.

Langkah selanjutnya adalah tahap analisisstatistik untuk membuat kelompok nilai tahananjenis berdasarkan pada karakter nilai tahananjen i s ba tuan yang te rsebar denganmenggunakan metode Hierarcy Cluster.Kelompok-kelompok nilai tahanan jenis tersebutkemudian dianalisa dengan menggunakananalisis regresi berganda. Pengujian secarastatistik pun dilakukan untukmengetahui korelasiantar kelompok dan perbedaan yang signifikanantar kelompok nilai tahanan jenis tersebut.

METODOLOGI

Daerah vulkanik terdiri atas batuan yangtersusun dari hasil erupsi gunung api. Kegiatanvulkanisma ini memiliki karakter tersendiri dalammengendapkan batuannya. Oleh karena itubatuan produk vulkanik ini memiliki perubahanpada jarak yang dekat sekalipun dan sangatbervariasi batuannya serta tidak berlapis.Perbedaan batuan yang bervariasi dan tidakadanya perlapisan menjadi satu kendala dalammembuat interpretasi batuan penyusun di bawahpermukaannya.

Airtanah pada batuan terdapat dalam suatuakifer (lapisan yang dapat melalukan air) melaluipori-pori batuan atau disebut dengan porositasprimer. Selain itu ada pula mengisi ruang atauzona stuktur geologi berupa kekar atau patahanatau disebut sebagai porositas sekunder.Porositas sekunder inilah yang harus diketahuikeberadaannya disebabkan pengaruhnya yangsangat besar pada cadangam airtanah di dalamsuatu cekungan.

Model cekungan airtanah merupakan suatupendekatan dalam rangka mengetahui susunanbatuan vulkanik dan pola penyebarannya sertageometrinya. Model cekungan airtanah ini tidakhanya menjelaskan batuan penyusun suatucekungan airtanah tetapi lebih jauh lagi harusdapat menjelaskan mengenai kemampuanbatuan tersebut menyimpan airtanah sertastruktur geologi yang berkembang. Pendekatann i la i tahanan tahanan jen is denganmenggunakan pendugaan geolistrik metodeschlumberger merupakan suatu pendekatan

Daerah Penelitian

Gambar 1. Daerah Penelitian di kec. Padarincang, Kab. Serang, Provinsi Banten.

Page 3: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

25

sampai dengan 40 meter, dan pada bagianbagian utara terdapat breksi. Endapan bagianbawahnya lagi berupa tuf pasiran, pasir, kerikil,kerakal, dan bongkah dengan ketebalan antara 6hingga 108 meter, sedangkan endapan yangpaling bawah diduga berupa batulempungpasiran.

P em e t a a n g e o l o g i p e r m u k a a nmenghasilkan empat kelompok produk vulkanikyang ditemukan pada daerah penelitian, yaitu :Produk vulkanik Gunung Karang, produkvulkanik Gunung Parakasak, produk vulkanikGunung Kamuning, produk vulkanik GunungapiTua. (Gambar 2& 3) Secara rinci dijelaskansebagai berikut:a.Terdiri dari aluvium, lava, breksi vulkanik, dantuf. Lava andesitis Gunung Karang, yangmemiliki ketebalan sekitar 5 meter,memperlihatkan struktur kekar berlembar,pada bagian bawahnya kontak dengan tuflapili tuf blok. Singkapan lava menunjukkanwarna abu-abu tua, keras, dan memilikistruktur vesikuler. Sementara sayatantipisnya memperlihatkan tekstur porfiritik,hipokristalin, hipidiomorf, dengan fenokrisyang terdiri dari plagioklas (18%) berukuran0,5 mm hingga 3 mm dan tersebar dalammatriks yang halus.ProdukVulkanikGunungParakasakTerdiri dari aluvium, lava, breksi vulkanik, dantuf. Lava memili ketebalan sekitar 35 cm,ditemukan merupakan batuan beku andesitis,dengan warna antara kuning hingga coklattua, serta memiliki tekstur porfiritik. Sayatantipisnya memperlihatkan tekstur hipokristalin,hipidiomorf, disusun oleh plagioklas (27%),yang tidak berwarna hingga abu-abu denganukuran antara 0,5 3 mm, beberapa bagiantelah teralterasi, dan piroksen yang berwarnahitam dengan ukuran 3 mm, dan prismatikpanjang. Arah jurus dan kemiringan kontakantara lava andesitis (baik bagian bawahmaupun atasnya) dengan tuf adalah N178°E /22°.

c.Terdiri dari lava dan tuf. Lava berupa batuanbeku andesitis yang berwarna abu-abu tua,mempunyai tekstur porfiritik yang disusunoleh mineral plagioklas (30%) dengan ukuran0,1 mm hingga 4 mm, keras, juga terlihatadanya struktur kekar berlembar (sheetingjoint) dan vesikuler.Arah jurus dan kemiringandari struktur kekar adalah N12°E / 43°.Singkapan tuf berwarna abu-abu muda,berukuran kasar hingga halus, masif, terpilahsedang, danmatrix-supported.

d.Tersusun atas batuan tuf berbatuapung,

ProdukVulkanikGunungKarang

b.

ProdukVulkanikGunungKamuning

ProdukVulkanikGunungapi Tua

Sehingga didapatkan delineasi pada kelompok-kelompok nilai tahanan jenis yang sesuai dengantujuan penelit ian. Analisis statist ik inimenggunakan bantuan perangkat lunak SPSS(Statistical Product andServiceSolutions) 20.

L a n g k a h t e r a k h i r m e r u p a k a ntahapv isua l isas i dan va l idas i denganmenggunakan pendekatan analisis spasial,dengan melakukan perbandingan antara modeltahanan jenis yang dibuat terhadap geologipermukaan dan hasil pemboran. Dalampembuatan model dibantu dengan menggunakanperangkat lunakRockwork 15 sertaArcGis10.

Rusmana, Suwitodirdjo dan Suharsono(1991), pada Peta Geologi Lembar Serang danSantosa (1991) pada Peta Geologi LembarAnyermenguraikan kondisi geologi regional di sekitardaerah penelitian. Berdasarkan peta-petatersebut diketahui bahwa batuan tertua yangmenyusun daerah penelitian adalah batuan lavaandesitis-basaltis yang mengandung kekar,breksi vulkanik, dan tuf. Batuan-batuan inimerupakan bagian dari endapan vulkanik tuadanau yang tersingkap di bagian baratdaya daridaerah penelitian. Sementara itu, pada bagiantengah daerah penelitian terdapat endapanvulkanik produk dari Kamuning, Marikangen, danPayung - Gedor. Batuan-batuan ini disusun olehbatuan beku piroksen andesit - basalt, breksi tufandesitis yang terkekarkan dan terlapukkan.Batuan Andesit Pasir Terbang kemudianmenerobosEndapanVulkanikPayung -Gedor.

Seluruh batuan vulkanik tersebut ditutupioleh Tuf Banten (tuf berbatuapung dan batupasirtufan) dan Endapan Vulkanik Muda Danau(batuan lava andes i t i s -basa l t i s yangmengandung kekar, breksi vulkanik, dan tuf),yang mendominasi bagian utara daerahpenelitian. Batuan termuda yang tersingkapadalah hasil letusan gunungapi G. Karang danGunung Parakasak. Produk vulkanik GunungKarang disusun oleh breksi vulkanik, tuf, laharyang tak terurikan, dan lava (piroksen andesit -basalt). Produk vulkanik Gunung Parakasakdisusun oleh breksi vulkanik, lava, tuf, lahar, danmaterial vulkanik lainnya. Pada bagian timur,terdapat Endapan Rawa Danau yang terdiri darikerikil, pasir, lempung, dan lumpur, yangsemuanya berasal dari batuan vulkanik.

Zaenudin (1985) menyatakan bahwaberdasarkan pendugaan geolistrik di daerahCinangka, Padarincang, Ciomas dan pabuaran,pada bagian permukaan terdiri atas tanahlempung pasiran dan tanah pasiran tufan denganketebalan diperkirakan antara 2 sampai dengan 3meter. Pada bagian bawah diduga sebagai tufpasiran dan pasir tufan dengan ketebalan 3

TATANANGEOLOGIDAERAHPENELITIAN

Page 4: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

26

, dan analisis laboratorium. Selain itu,penampanggeologi secara umumdari Gunung Karang dengan arah TenggaraBarat laut, untuk memperlihatkan gambarankapasitas kandungan air yang diperkirakan.

Nilai tahanan jenis pada batuan vulkanikPengolahan statistik pada pendugaan tahananjenis sebanyak 105 titik duga geolistrik dansebanyak 790 titik pendugaan secara lateral dan

HASILDANANALISIS

breksi vulkanik, dan Tuf. Sifat dari produk hasilvulkanik gunungapi tua ini adalah memiliki

fragmen batuan beku andesitis basaltis,polimik. Tuf yang sudah sangat terlapukkanmerupakan bagian dari Endapan VulkanikDanau dan diperkirakan merupakan batuantertua di daerah penelitian. Lateral continuitystratigrafi antara Produk Vulkanik GunungP a r a k a s a k , G u n u n g K a r a n g ,GunungKamuning, dan Gunungapi Tua didaerah penelitian dibuat berdasarkanpenelitian terdahulu, survey lapangan

Gambar 5. Batuan sekis teroksidasi conto B42/P dan B13/R

Gambar 1. Penampang Utara-Selatan daerah penelitian. (FTG UNPAD, 2009)

Page 5: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

27

vertikal.Sebagai upaya untuk mengetahuiadanya keragaman populasi tahanan jenis padadaerah penelitian digunakan metode HierarcyCluster sebanyak 25 kasus pengelompokkandata.Variabel-variabel yang digunakan untukmengelompokkan nilai tahanan jenis tersebutterdiri atas 4 variabel yaitu variabel tahanan jenis,variabel lateral x dan y, serta variabel vertikal zbe r upa keda lama pendugaan . Has i lpengelompokkan nilai tahanan jenis diperlihatkanpadaGambar 4.Pengolahan data nilai tahanan jenis dengan

metode Hierarcy Cluster ini menghasilkan 20kelompok, dimana 5 kelompok data diabaikankarena hanya terdiri dari 1-2 anggota. 20kelompoknilai tahanan jenis tersebut kemudiandiuji menggunakan uji regresi sehinggamenghasilkan 17 kelompok.Uji regresi linier berganda dengan mengunakanperangkat lunak SPSS, menghasilkan 2 populasinilai tahanan yaitu populasi pertama terdiri atas11 kelompok nilai tahanan jenis yang memilikinilai regresi atau R lebih kecil dari 0,5 dinyatakansebagai populasi dengan variabel x, y, z kurangberpengaruh (lemah) terhadap nilai tahananjenis.Populasi kedua terdiri atas 6 kelompok nilaitahanan jenis memiliki nilai koefisien regresi Ryang lebih besar dari 0,5 dinyatakan sebagai

populasi dengan variabel x, y, z berpengaruhkuat pada nilai tahanan jenis. Berdasarkan padanilai kuat pengaruh tersebut maka dipilih 6populasi dimana variabel lateral dan variabelvertikalmemiliki pengaruh yang kuat terhadap nilaitahanan jenis. (Tabel. 1)Berdasarkan pada hasil validasi pemboran

yang diulakukan pada beberapa titik bor dan titikpendugaan geolistrik, ke-6 kelompok nilaitahanan jenis tersebut diperkirakan merupakanbatuan vulkanik yang dijelaskan pada tabel 2.Lapisan batuan yang berada di daerah

penelitian terdiri atas : Lapisan batuan yangberada di bagian utara daerah penelitian adalahLapisan 1 berupa breksi padu (grain supported)dengan nilai tahanan jenis 600-900 Ohm padakedalaman 1-12meter, Lapisan 2 berupa tuf lapilidengan nilai tahanan jenis 6-160 Ohm padakedalaman 39-140 meter, dan Lapisan 3 berupatuf kasar dengan tahanan jenis 9-94 Ohm padakedalaman 65-112 meter. Lapisan 4 dengantahanan jenis 390-500 Ohm hanya muncul dibagian tengah daerah penelitian padakedalaman 70-100 meter. Sedangkan Lapisanbatuan pada bagian selatan daerah penelitianterdiri atas Lapisan 5 dengan nilai tahanan jenis40-100 Ohm pada kedalaman 90-140 meter dan

Gambar 1. Metode Hierarcy Cluster dalam penentuan kelompokpopulasi nilai tahanan jenis.

Page 6: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

Populasi R R Square AdjustedR Square

Std. Errorof theEstimate

R SquareChange F Change df1 df2 N Sig. F

Change B X Y Z

19 0.5552 0.3083 -0.3835 70.0580 0.3083 0.4456 3 3 7 0.7380 0.726 0.394 0.740 0.68911 0.5568 0.3100 0.2607 34.8921 0.3100 6.2908 3 42 46 0.0013 0.029 0.010 0.018 0.21114 0.7173 0.5145 0.4235 20.0875 0.5145 5.6525 3 16 20 0.0078 0.004 0.127 0.004 0.07010 0.7687 0.5910 -0.6361 141.7693 0.5910 0.4816 3 1 5 0.7548 0.717 0.707 0.771 0.76018 0.9660 0.9331 0.7325 18.0564 0.9331 4.6516 3 1 5 0.3255 0.199 0.481 0.194 0.23217 0.9989 0.9978 0.9913 5.1067 0.9978 152.6698 3 1 5 0.0594 0.043 0.177 0.041 0.041

Tabel 1.Koefisien regresi pada populasi dengan kuat pengaruh antar variabel

Minimum Maximum Minimum Maximum

1 10 598.56 887.7 -11.35 -1.41 Breksi Padu

2 11 6.86 162.26 -111.94 -39.14 Tuf Lapili

3 14 9.02 94.07 -159.53 -65.95 Tuf Kasar

4 17 394.2 532.17 -120.27 -70.55 Breksigrain supported

5 18 46.07 116.76 -142.85 -93.26 Tuf Lapili

6 19 232.54 400.93 -181.55 -116.95 Breksimatrix supported

Lapisan KelompokNilai Tahanan Jenis Kedalaman

Perkiraan Litologi

Tabel 2.Hasil validasi nilai tahanan jenis dengan pemboran.

Kelompok R R Square AdjustedR Square

Std. Errorof theEstimate

R SquareChange F Change df1 df2 N Sig. F

Change B X Y Z

18 0.9660 0.9331 0.7325 18.0564 0.9331 4.6516 3 1 5 0.3255 0.199 0.481 0.194 0.23217 0.9989 0.9978 0.9913 5.1067 0.9978 152.6698 3 1 5 0.0594 0.043 0.177 0.041 0.041

Tabel 3.Kelompok nilai tahanan jenis yang memiliki nilai koefisienregresi tinggi.

Lapisan 6 dengan nilai tahanan jenis 200-400Ohmpada kedalaman100-200meter.Pendugaan sesar pada batuan vulkanikPendugaan sesar dilakukan berdasarkan

adanya kecenderungan nilai koefisienregresiatau R yang sangat tinggi, hal ini menandakanbahwa pada kelompok tersebut memiliki ciri yangunik dan tidak dipengaruhi oleh faktor lain, akantetapi tidak terjadi multicolinearity. Kelompokyang termasuk pada kelompok ini adalah lapisan4 breksi padu (kelompok 17) dan lapisan 5(kelompok18). (Tabel 3)Pada kedua kelompok ini terdapat kelurusan

pada pola penyebarannya dimana pada lapisan 5(kelompok 18) ada 2 kelurusan yangdiperlihatkan, secara sejajar berarah barat lauttenggara. Sedangkan pada lapisan 4 (kelompok17) terlihat jelas bahwa penyebarannya memilikikelurusan yang berarah relatif barat timur.

Kelurusan ini merupakan sekumpulan nilaitahanan jenis yang terkelompokkan danmemilikirentang nilai yang sangat kecil akan tetapimemiliki beda yang sangat kontras dengan nilai-nilai di sekitarnya. S e l a i n i t u p u l akemiripan pada lapisan 4 dan lapisan 5diperlihatkan pada nilai signifikansi yang hampirmendekati 0.05 yaitu 0.065. Perkiraan padakesamaan karakter lapisan tersebut adalahsebagai akibat adanya dislokasi atau pergeseranyang ditimbulkan oleh sesar pada lokasi ini.(Tabel 4)Kelurusan pada lapisan 4 dan lapisan 5

ditumpangtindihkan dengan struktur geologiyang diinterpretasikan pada peta geologiberdasarkan hasil pengamatan singkapan danindikasi yang ada pada hasil pemetaan ternyatamemiliki kesesuaian. Kesesuaian padakelompok 17 tersebut menambah keyakinan

Page 7: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

29

Lapisan-1 Lapisan-2 Lapisan-3 Lapisan-4 Lapisan-5 Lapisan-6Lapisan-4 Pearson Correlation 0.719 -0.004 -0.505 1 -0.855 0.424

Sig. (2-tailed) 0.171 0.995 0.386 0.65 0.424N 5 5 5 5 5 5

Korelasi 2-tailed

Tabel 4.Uji beda yang menunjukkan nilai signifikansi perbedaan antar lapisan

Gambar 5. Kelurusan pada lapisan 4 dan 5 yang ditumpangtindihkan denganhasil interpretasi sesar pada pemetaan geologi

bahwa interpretasi nilai tahananan jeniskelompok 17 merupakan breksi sesar. (Gambar5)

Dari hasil nilai prediksi model regresi tahananjenis maka didapatkan suatu gambaran geologibawah permukaan daerah penelitian. Gambaranini merupakan hasil interpolasi dari nilai-nilairegresi tahanan jenis dengan menggunakanmetode interpolasi invers distanceweightening.Endapan yang bersumber dari Gunung

Parakasak merupakan endapan yang pertamakali di endapkan pada daerah ini, tersusun dari

batuan yang memiliki tahanan jenis antara 50-400 Ohm. Diduga endapan yang berasal dariGunung Parakasak ini merupakan tuf, tuf lapillidan breksi matrix supported. Endapan yangbersumber dari Gunung Karang diendapkandiatas endapan Gunung Parakasak yang didugatersusun atas breksi matrix supported dan breksigrain supported, pada endapan Gunung Karangini diduga banyak material yang memiliki nilaitahanan jenis di atas 400 Ohm atau materialkeras dan tidakmengandung airtanah.Endapan yang bersumber dari Rawa Danau

merupakan endapan sedimen, dimana endapan

DISKUSI

Page 8: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

danau tersebut merupakan produk endapangunungapi tua yang berasal dari prosesv u l k a n i smaGu nung K amun i n g y a n gtersedimentasi pada lingkungan danau. Materialyang halus terlihat dari nilai tahanan jenis yangberkisar dari 10-100 Ohm, dengan nilai tahananjenis rata-rata 50 Ohm. Endapan ini terletak dibagian utara daerah penelitian. Pada polaisoresistivity memperlihatkan suatu kelurusanyangmenjadi batas antara endapanRawaDanaudanGunung Karang. Kelurusan tersebut memilikiarah hampir barat-timur atau sekitar N 100 Eberada pada bagian tengah daerah penelitiandan diyakini sebagai sesar yang berkembang.Sesar terjadi sebelum adanya pengendapanmaterial dari Rawa Danau sehingga sesartersebut menjadi batas endapan material RawaDanau. (Gambar 6).Model regresi tahanan jenis memperlihatkan

suatu pola tahanan jenis yang memiliki kelurusanpada lokasi-lokasi tertentu. Pada model initerdapat dua kelurusan yang memiliki nilaitahanan jenis di atas 300 Ohm, diduga

merupakan breksi sesar. Kelurusan ini diinterpretasikan sebagai sesar normal dimanabagian yang turun adalah blok Gunung Karang(pada bagian tenggara daerah penelitian). Selainitu, kontak litologi membentuk suatu kelurusanpada pola kontur isoresistivity. Kemunculanindikasi sturktur geologi berupa kelurusanberada pada kedalaman 70 meter dan 100meter, dimana pada kedalaman 70meter beradarelatif lebih selatan dibandingkan pada batuanpada kedalaman 100 meter yang berada relatiflebih utara. Dengan demikian arah pergerakkansesar ini sekitar N 255 E. Sedangkan padabagian selatan daerah penelitian munculkelurusan dengan arah N 25 E, pada kedalamanyang sama. Kemunculannya pada lokasi hampirsama yaitu pada kedalaman 100 meter dan 120meter. Pada kelurusan ini pun di interpretasikansebagai sesar normal dimana blok GunungKarang (bagian timur) relatif turun. Sesar initerjadi diduga karena adanya proses vulkanikGunung Karang danmaterial yang bersifat padatseperti breksi grain supported dengan

Rawa Danau

Gn. Parakasak Gn. Karang

U

D

Gambar 6. Model tahanan jenis menunjukkan adanya 3 sumber pengendapan dari GunungParakasak, Gunung Karang dan endapan Rawa Danau, serta zona sesar yang berkembang.

Page 9: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

komponen-komponen yang besar serta lavaterendapkan pada blok ini, sehingga blok inimengalami pembebanan dan mengalamipenurunan. (Gambar 5).

Penelitian mengenai analisis nilai tahananjenis menggunakan pendekatan statistik denganmenggunakan metode Hierarcy Cluster danpengujian keeratan hubungan antara variabelnilai tahanan jenis, variabel lateral dan variabelvertikal mendapatkan kesimpulan sebagaiberikut:a. Kesamaan nilai tahanan jenis dengan arahrelatif barat-timur yang menunjukkankesamaan l i t o log i dengan sumberpengendapan yang berbeda, yaitu endapanGunung Parakasak dari arah barat daya,Gunung Karang dari arah tenggara, dan

GunungKamuning dari arah utara.b. Perbedaan nilai yang kontras dengan arahrelatif utara-selatan menunjukkan adanya

dua j en i s s e s a r ya ngditunjukkan denganadanya batas endapanmaterial RawaDanaudan se s a r y a n gberkembang sebagai akibat pembebananmaterial GunungKarang.Dengan demikian adanya pembagian

kelompok nilai tahanan jenis berdasarkan padakarakteristiknya lebih mampu menjelaskanstruktur geologi yang berkembang pada daerahvulkanik.

Penulis mengucapkan terima kasih kepadaDekan Fakultas Teknik Geologi UniversitasPad jad jaran yang te lah member i kandukungannya, kepada PT. Aqua Tirtainvestama

KESIMPULAN

UCAPANTERIMAKASIH

DAFTARPUSTAKA_________, 2009. Penelitian Hidrogeologi Daerah Ciomas dan Sekitarnya untuk PT. Tirta Investama.

FakultasTeknikGeologi, Universitas Padjadaran.Cas. R.A.F., &Wright, J.V., 1987, Volcanic Sucessions,Allen&Unwin (publisher), Ltd., 40MuseumStreet,

London.Clark. I., 1979. Practical Geostatistics,AppliedSciencePublishers, London.Hald.A., 1952. Statistical TheorywithEngineeringApplications, JohnWiley &Sons, NewYork.Hirnawan. F.,2007.Riset BergulirlahProses Ilmiah.UnpadPress. Bandung.Hirnawan.F., 2009. Similarity Of Drainage Basin Morphometry Development on Quaternary to that on

Tertiary Rock Deposits as a Measure Of Neotectonic Intensity. Majalah Riset, Geologi &Pertambangan, Lembaga IlmuPengetahuan Indonesia, Bandung.

Nemeth, K and Martin, U. 2007. Practical Volcanology. Lecture notes for understanding volcanic rock.Geological Institute of Hungary, vol 207.

R.J.Oosterbaan., 1997, The energy balance of groundwater flow applied to subsurface drainage inanisotropic soils by pipes or ditcheswith entrance resistance.

Ruswana, dkk. 1991. Peta Geologi Regional Lembar Serang. Pusat Penelitian dan PengembanganGeologi, Bandung.

Ruswana, dkk. 1991. Peta Geologi Regional Lembar Anyer. Pusat Penelitian dan PengembanganGeologi, Bandung.

Supranto, J. Prof.MA.APU. 2004.AnalisisMultivariatArti dan Interpretasi. Penerbit RinekaCipta.Van Zuidam, R.A., 1983, Guide to GeomorphologicAerial Photographic Interpretation and Mapping, ITC,

Enschede,Netherlands.Zaenudin. 1985. Laporan Hasil Survey Geolistrik. Penelitian Hidrogeologi kaki gunung Ciomas,

Padarincang, Pabuaran. Bandung.

Diterima tanggal 11 April 2011Revisi tanggal 16 Agustus 2011

Page 10: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Kegiatan prospeksi ini dilakukan untuk mengetahui tipe endapan emas di daerah KecamatanRarowatu Kabupaten Bombana, dengan metode pemercontoan geokimia dan konsentratmineral berat serta analisis mineralogi butir 73 conto konsentrat dulang.Terdapat dua tipeendapan yaitu cebakan emas primer pada satuan batuan sekis dan endapan emas sekunderpada satuan aluvial yangbersamaandengan sinabar.

prospeksi, sekis, oksidasi, aluvialKatakunci:

KETERDAPATAN MINERALISASI EMAS YANG BERASOSIASI DENGANSINABAR DI KECAMATAN RAROWATU KABUPATEN BOMBANA PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

Oleh:Kisman

Pusat Sumber Daya GeologiJalan Soekarno Hatta No. 444 Bandung

SARI

Prospecting activities was conducted to determine the type of gold deposits inRarowatuDistrict,Bombana Regency with geochemical and heavy mineral concentrates sampling methods andgrainmineralogical analysis of 73 samples of pan concentrate. Two types of primary gold depositon schist lithologies anddeposits put on the alluviumunit with cinnabar.

prospection, schist, oxidation, alluvialKeywords:

ABSTRACT

MAKALAH ILMIAH

23Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

METODOLOGI

GEOLOGIDANMINERALISASI

Kegiatan penyelidikan ini dengan metodepemercontoan konsentrat mineral berat,dilakukan dengan mengambil konsentrat dulangconto endapan sungai aktif di orde 1, orde 2 danatau orde 3. Pengambilan conto konsentratmineral berat pada endapan alluvial yang terbukadengan cara channel sampling juga pada sumur-sumur uji dengan volume sekitar 10 liter setiapconto. Pengujian laboratorium berupa analisismineralogi butir.

Morfologi daerah penyelidikan terdiri dariperbukitan terjal, menempati bagian selatandaerah penyelidikan, perbukitan bergelombangrendah menempati daerah bagian sisi barat,baratlaut hingga agak ke tengah pada daerahpenyelidikan. Daerah pedataran menempatibagian utara timurlaut daerah penyelidikanseperti terlihat pada gambar 2 (Kisman, dkk.,2009).Pola aliran sungai yang berkembangadalah pola dendritik di bagian utara yang

Merebaknya pendulangan emas olehmasyarakat terjadi di daerah Sungai Tahi IteKabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara padapertengahan tahun 2008. Pendulangan emasdiawali oleh salah seorang penduduk setempatyang sudah berpengalaman mendulang didaerah Papua. Pada perkembangannyakegiatan pendulangan yang terlibat tidak hanyamasyarakat setempat namun juga dari luarKabupaten Bombana bahkan dari luar PulauSulawesi (Distamben Kabupaten Bombana,2008).

Endapan emas di Bombana sebelumnyatidak diketahui keterdapatannya pada eksplorasigeokimia regional bersistem (Bagdja MP.,1998),hal ini dikarenakan unsurAu tidak dianalisis.

Tulisan ini dimaksudkan untukmenganalisiskonsentrat sinabar sebagai mineral ikutan emasyang dapat digunakan sebagai mineral petunjuktipe mineralisasi emas. Lokasi daerah kajiandifokuskan di Kecamatan Rarowatu danKecamatan Rarowatu Utara, KabupatenBombana Provinsi Sulawesi Tenggara (Gambar1).

PENDAHULUAN

Page 11: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

24 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

relatif keras.Stratigrafi daerah penyelidikan tersusun

oleh satuan batuan berupa sekis, batupasirkonglomeratan, batugamping, dan aluvium(Gambar 3). Sekis terdiri dari sekis mika, sekisklorit dan sekis amfibolit dengan struktur foliasi.Di dalam satuan batuan metamorf ini terdapatbongkahan-bongkahan batuan tersilisifikasi

mencirikan bahwa pola aliran yang tidak teratur.Pola alirannya seperti percabangan pohon, dimana sungai induk memperoleh aliran dari anaksungainya. Hal ini mengindikasikan jenisbatuannya yang homogen. Di bagian selatanberkembang pola aliran sungai paralel dan subtrelis yang menunjukkan kontrol struktur berupasesar dan kekar cukup kuat dengan batuan yang

Gambar 1. Peta Lokasi Penyelidikan di Kabupaten Bombana, Provinsi Sulawesi Tenggara

Gambar 2. Morfologi pedataran dan perbukitan bergelombang rendah - terjal di daerahWumbubangka (Kisman dkk., 2009)

Page 12: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

25

Gambar 3. Peta geologi dan lokasi pengambilan conto daerah penyelidikan(Kisman dkk., 2009)

memiliki arah umum barat-timur dengan bagianutaramerupakan hanging wall yangmemisahkansatuan morfologi perbukitan di bukit TangkenoWumbubangka dengan perbukitan rendah danpedataran disebelah utara.

Satuan batuan sekis yang teroksidasi dibag ian sayap u ta ra Buk i t TangkenoWumbubangka diduga merupakan tempatkedudukan mineralisasi emas primer. Endapan

dengan kuarsa bertekstur vuggy mengisi foliasidan rekahan-rekahannya. Adapun umur batuandari tua ke muda yaitu satuan batugampingberumur Kapur Akhir, satuan batuan sekisberumur Kapur-Paleosen, satuan sekistermineralisasi dan satuan konglomerat berumurMiosen, sedangkan satuan alluvium berumurPlistosen-Holosen (Simanjuntak, dkk., 1980).

Struktur geologi utama yang berkembang didaerah penyelidikan berupa sesar normal yang

Gambar 4. Penampang endapan aluvial di Sungai Pundanga

Page 13: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

26

membulat tanggung.Analisis mineralogi butir dilakukan terhadap

conto batuan sekis teroksidasi pada conto nomorB42/P di lokasi yang sama dengan conto batuanB13/R (Gambar 5) untuk mengetahui adanyaemas pada satuan batuan metamorf. Hasilanalisis mineralogi butir conto B42/P terdapatbutir emas 3 VFC, 5 MC dan trace sinabar.Sedangkan analisis kimia conto B13/R memilikikadar Cu 12 ppm, Pb 23 ppm, Zn 59 ppm, Au 19ppb dan Ag 0,5 ppm. Conto batuan lain yangmemiliki kadar emas lebih besar adalah B3/R danB9/R masing-masing 159 ppb dan 172 ppb.Conto konsentrat dulang yang mengandungbutiran emas seluruhnya berasal dari daerahlereng utara Bukit Tangkeno Wumbubangka danlembahnya, hasil analisis mineralogi butir(Gambar 6, 7, 8) beserta padanan (equivalen)

Aluvial berumur Kuarter terdiri dari lumpur,lempung, pasir, kerikil dan kerakal denganfragmen kuarsa, sekis, rijang dan batupasirmerupakan endapan pada alur-alur aliran sungai.Pada endapan aluvial ini terdapat dua lapisanpasir kerikilan sebagai tempat kedudukan emassekunder yang ditutupi oleh lapisan lempung(Gambar 4).

Sebanyak 73 conto konsentrat dulang yangdiambil dari sumur uji pada endapan aluvial danbatuan sekis teroksidasi, dilakukan analisismineralogi butir. Secara megaskopis padabeberapa conto konsentrat dulang teramatiadanya butiran emas yang berukuran sangathalus sampai kasar dengan bentuk pipih sampai

HASILANALISIS

Gambar 5. Batuan sekis teroksidasi conto B42/P dan B13/R

Gambar 6. Fotomikrograf Conto B 37-1/P emas, 20VFC, 22FC, 12MC, 4CC, 1VCC

Page 14: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

27

Gambar 7. Fotomikrograf Conto B44/P, sinabar dan emas 6VFC, 1VCC(Kisman dkk., 2009)

Gambar 8. Fotomikrograf B28-3/P, emas 6VFC, 3FC, anatase dan sinabar

Page 15: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

Tabel 1. Hasil analisis mineralogi butir emas dan sinabar

berat butiran emas tercantum pada Tabel1.Mineral sinabar yang terdapat bersamaandengan emas dalam konsentrat dulang secarafisik menunjukkan warna merah daging, agakkusam, lunak, bentuk butir lonjong. Padabeberapa conto konsentrat keterdapatan sinabarhanya sebagai trace diantara mineral-minerallainnya. Hadirnya sinabar tidak hanya dari contoaluvium saja tetapi juga terdapat dalamkonsentrat batuan sekis yang teroksidasi.

Hasil pengamatan, pengukuran danpencatatan data di lapangan serta analisislaboratorium dapat diinterpretasikan model

keterdapatan emas di lokasi penyelidikan yaituberupa cebakan emas primer dan endapanemas sekunder.

Kemungkinan terbentuknya cebakan emasprimer karena adanya mineralisasi terjadi padabatuan sekis yang dikontrol oleh struktur sesarnormal sebagai jalur keluarnya larutanhidrothermal. Sekis dipotong urat-urat kuarsadan mengalami silisifikasi. Hasil dari analisismineralogi butir menunjukkan keterdapatanbutiran-butiran emas dengan berbagai ukuranyang dinyatakan dengan color (VCC, MC, FC,VFC) seperti pada conto B 37-1/P (Gambar 6) diatas menunjukkan butiran dari sangat kasarsampai sangat halus. Masing-masing butiranmemiliki berat equivalen sebagai hasil perkalian

PEMBAHASAN

Page 16: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

29

banyaknya butiran emas dari conto yangbersangkutanmenjadi satuanmg/m3 (Tabel 1).

Menurut Simon & Schuster's, (1993),sinabar memiliki kriteria fisik kekerasan 2 - 2,5,berat jenis 8,1 dan mengandung air raksa(mercury) 86,2%, biasanya sinabar ditemukandalam urat kuarsa yang memotong batuserpentin, gamping, serpih dan macam-macamsekis. Asosiasinya dengan emas, bermacam-macam sulfida terutama pirit dan markasit, kalsit,barit, gipsum, opal dan kuarsa.

Bentuk butir mineral sinabar dan emassama-sama menyudut hingga membulattanggung, hal ini mengindikasikan bahwa keduamineral tersebut masih relatif dekat dengansumber primernya. Emas dan sinabar terdapat

pada urat-urat kuarsa secara bersama-samasebagai satu kesatuan mineralisasi. Sinabarmerupakan mineral petunjuk mineralisasi emasyang terbentuk pada lingkungan temperaturrendah ( < 2000 C), sehingga dapat diasumsikanbahwa keterjadian emas primer di daerahpenyelidikan terjadi pada temperatur rendah.Selain itu terdapat mineral-mineral kuarsa yangmengisi rekahan atau rongga-rongga yangbertekstur vuggy dan dogteeth. Tekstur kuarsatersebut umumnya terdapat pada mineralisasiendapanepitermal (Gambar 9).

Di daerah ini juga ditemukan endapanemassekunder sebagai hasil rombakan material darisatuan batuan sekis yang teroksidasi dansatuan batu pasir konglomeratan. Endapan

Gambar 9. Conto batuan tersilisifikasi dengan kuarsa vuggy dalam satuan batuansekis di Desa Wumbubangka, Kecamatan Rarowatu Utara KabupatenBombana (Kisman dkk., 2009)

Gambar 10. Lembah alur sungai sebagai tempat diendapkannya aluvial yang mengandungemas di Wumbubangka Kecamatan Rarowatu Utara(Kisman dkk., 2009)

Page 17: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 11. Sketsa penampang beberapa sumur uji (Kisman dkk., 2009)

sekunder ini terdapat pada cekungan-cekunganberupa lembah sepanjang alur-alur sungai yangberhulu di lereng utara Bukit TangkenoWumbubangka (Gambar 10). Berdasarkan datasumur uji disepanjang alur-alur sungai,menunjukkan paling sedikit ada dua kalipengendapan aluvial yang mengandung emasditutupi oleh lapisan lempung. Lapisan atassecara umum mengandung emas lebih sedikitdaripada lapisan di bawahnya dengan ketebalanmasing-masing lapisan sangat bervariasi(Gambar 11).

Endapan emas di daerah penyelidikanKecamatan Rarowatu Kabupaten Bombana

terdapat dua tipe yaitu cebakan emas primer tipeepitermal pada batuan sekis yang berasosiasidengan sinabar, dan endapan emas sekunderpada alluvial sepanjang alur-alur sungai sebagaihasil rombakan batuan yang terdapat di lerengutaraBukit TangkenoWumbubangka.

Ucapan terima kasih penulis sampaikankepada Bapak Ir. Bambang Pardiarto, yangtelah memberi koreksi dan masukannya. Terimakasih juga kepada tim editor yang telah berkenanmemberikan masukan dan koreksinya sehinggamakalah ini diterbitkan.

KESIMPULAN

UCAPANTERIMAKASIH

DAFTARPUSTAKABagdja, M.P., 1998. Eksplorasi Geokimia Regional, Bersistem Daerah Kabupaten Kendari, dan

Kolaka,SulawesiTenggara, DirektoratSumberdayaMineral, Bandung.Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bombana, 2008, Penyelidikan Geologi Terpadu di

Kecamatan Rumbia, Kecamatan Rarowatu Utara, dan Kecamatan Poleang Utara,DispertambenBombana.

Kisman, dkk.,2009, Prospeksi Endapan Emas di Daerah Bombana Sulawesi Tenggara, PusatSumberDayaGeologi.

Simanjuntak, T.O., Surono danSukido, 1993, PetaGeologi Lembar Kolaka, Sulawesi, sekala 1 :250.000,Pusat Penelitian danPengembanganGeologi, Bandung.

Simon&Schuster's, 1993,Guid toRock andMinerals, TheAmericanMuseumofNaturalHistory.Moe'tamar, dkk., 2005, Inventarisasi dan Evaluasi Sumberdaya Mineral Logam di daerah

Kabupaten Bombana dan Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara, DirektoratInventarisasi SumberDayaMineral, Bandung.

Page 18: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

http://webmineral.com/data/Cinnabar.shtml , diunduh tanggal 2Desember 2011http://nevada-outback-gems.com/mineral_information/cinnabar_mineral_info.htm diunduh

tanggal 5Desember 2011http://en.wikipedia.org/wiki/Drainage_system_%28geomorphology%29, diunduh tanggal 15

Desember 2011

Diterima tanggal 11 April 2011Revisi tanggal 16 Agustus 2011

Page 19: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Dalammeningkatkan pengelolaan dan pelayanan serta pemanfaatan data dan informasi potensi sumberdayamineral dan energi, Pusat SumberDayaGeologi (PSDG)merupakan salah satu instansi pemerintahyang bertanggung jawab dalam mengelola data tersebut. Salah satu upayanya adalah denganmelakukan pemuktahiran metadata sumber daya mineral dan energi. Metadata diperlukan untukmengindentifikasi dan memberikan informasi dari suatu data, metadata sering disebut data tentang dataatau informasi tentang informasi. Dengan semakin banyaknya data dan informasi yang tersedia makadiperlukan suatu aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk mengelola metadata sumber dayamineral dan energi ini. Selain itu dengan meluasnya penggunaan internet sebagai media pertukaraninformasi, maka aplikasi SIG ini dibuat berbasisWeb. Tulisan ini menggambarkan langkah langkah dalammembuat aplikasi Sistem Informasi Geografi yang akan mengelola metadata sumber daya mineral danenergi di Indonesia.

kata kunci :metadata, sistem informasi geografis.

SISTEM INFORMASI GEOGRAFISMETADATA SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI INDONESIA

BERBASISWEB

Oleh:Retno Rahmawati L, S.SiPusat Sumber Daya Geologi

Jl. Soekarno Hatta No. 444, Bandung.

SARI

To improving management and service also for utilization of data and informasi of mineral and energyresources, Center for Geological Resources (CGR) which is one of the Government Agency haveresponsible to managing the data. One of the effort is to up-dating the metadata of mineral and energyresources. Metadata is needed to identify and provide the information from the data, metadata is oftencalled data about data or information about information. Since Indonesia have a lot of data of mineral andenergy resources, it is necessary to have Geographic Information System (GIS) to managing themetadata. In addition that the widespread use of the internet as medium of exchange of information, theapplication ismade inWebBased. This paper describe the steps ofmaking the Application of GeographicInformation System (GIS) which is this application will manage the metadata of mineral and energyresources in Indonesia

Keywords:metadata,Geographic InformationSystem.

ABSTRACT

MAKALAH ILMIAH

23Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

melakukan pemuktahiranmetadata sumber dayamineral dan energi dalam melaksanakan misiPSDG, yaitu meningkatkan pengelolaan danpelayanan serta pemanfaatan data dan informasipotensi sumber daya mineral dan energi.Metadata adalah informasi terstruktur yangmenggambarkan, menjelaskan, menempatkanatau membuatnya lebih mudah untukmenggunakan dan mengelola sumber informasi,metadata sering disebut juga dengan datatentang data atau informasi tentang informasi(National Information Standards Organization,2004). Dalam pemuktahiran metadata saat inidata yang dikelola adalah data sumber dayamineral dan energi di Indonesia yang terdiri darimineral logam, mineral non logam, batubara,bitumen padat, gambut dan panas bumi yangtelah diinventarisasi olehPSDG.

Indonesia merupakan salah satu negarayang kaya akan sumber dayamineral dan energi,seperti mineral logam, non logam, batubara,bitumen padat, gambut dan panas bumi. Sebagaisalah satu negara yang memiliki potensi sumberdaya mineral dan energi yang cukup potensial,Indonesia dapat menjadi negara yang majudalam melakukan pengelolaan pertambanganmineral dan energi. Hampir semua potensimineral dan energi tersebar merata di seluruhIndonesia dan data sumber daya tersebutdikelola oleh Pusat Sumber Daya Geologi -Badan Geologi KESDM (PSDG) yangmerupakan salah satu intansi pemerintah yangbertanggung jawab dalam mengelola data daninformasi mengenai kekayaan sumber dayamineral dan energi Indonesia

Pusat Sumber Daya Geologi telah

PENDAHULUAN

Page 20: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

24 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

METODEPENELITIAN

I. InventarisasiData

Metode penelitian yang digunakan dalammembangun aplikasi metadata sumber dayamineral dan energi ini terdiri dari :

Dalam inventarisasi data dilakukanpengumpulan data yang akan dikelola dalamaplikasi metadata, yaitu data dengan statusterbaru untuk sumber daya mineral dan energi.Indonesia memiliki beragam komoditi mineraldan energi, yaitu 23 komoditi mineral logam, 53komoditi mineral non logam, batubara, bitumenpadat, gambut dan panas bumi. Selain datapotens i te rsebut , terdapat juga datapendukungnya, diantaranya peta geologidisederhanakan, formasi batuan pembawalogam dan formasi batuan pembawa batubara.Metadata akan disajikan pada peta rupa bumiIndonesia yang mengacu pada peta rupa bumikeluaran Badan Koordinasi Survei danPemetaan Nasional (BAKOSURTANAL) denganskala 1 : 250.000 kecuali untuk pulau Jawa yaitudengan skala 1 : 100.000. Jumlah keseluruhanlembar peta tersebut adalah 330 lembar peta.Terlampir tabel komoditi sumber daya mineraldan energi (lampiran A) dan lembar petaIndonesia (lampiran B).

Dari data yang telah terinventarisasitersebut, maka dapat ditentukan layer yang akandimasukkan ke dalam aplikasi metadata sumberdaya mineral dan energi, seperti terlihat padagambar 1 :

Pemuktahiran metadata diperlukan dalammengelola data sumber daya mineral dan energi,karena metadata mempunyai beberapa fungsi,diantaranya untuk mengelola data dan informasisehingga dapat mudah ditemukan denganmenggunakan kriteria yang relevan, metadatadapat juga mengindentifikasi data dan informasi,mengelompokkan data dan informasi yangserupa, serta memberikan informasi dari suatuda ta , seper t i sumbe r da ta t e r sebu t(http://en.wikipedia.org/wiki/Metadata#Definition, 2011). Fungsi metadata tersebut menyerupaifungsi katalog, maka dengan tersusunnyametadata sumber daya mineral dan energi dapatmenjadi katalog data sumber daya geologi.

Dalam melakukan pemuktahiran metadata,data yang dikelola adalah data yangmenginformasikan potensi sumber daya mineraldan energi, juga data pendukung lainnya sepertipeta geologi disederhanakan, formasi batuanpembawa logam dan formasi batuan pembawabatubara. Dengan semakin banyaknya data yangdikelola maka diperlukan suatu aplikasi yangdapat mengelola metadata sumber daya mineraldan energi ini. Dalam melakukan pemuktahiranmetadata ini, aplikasi yang tepat digunakanadalah Sistem Informasi Geografis (SIG). SIGmerupakan suatu sistem informasi yangmengelola data yang memilki data spasial[] ataudalam arti yang lebih sempit, SIG adalah sistemkomputer yang memiliki kemampuan untukmembangun, menyimpan, mengelola, danmenampilkan informasi bereferensi geografi(Riyanto, 2009)

Keterangan :1. Layer lembar peta rupa bumi Indonesia2. Layer batas kabupaten, sungai, jalan3. Layer data geologi disederhanakan/formasi batuan pembawalogam /formasi batuan pembawa batubara

4. Layer data sumber daya mineral dan energi

Gambar 1. Konsep layer SIG

Page 21: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

25

unsur yang dimasukkan ke dalam aplikasimetadata, dan dalam metadata sumber dayamineral dan energi, unsur-unsur tersebut telahdisederhanakan tanpa mengurangi nilaiinformasi yang diperlukan. Berikut adalah unsur-unsur yang digunakan dalam membuat skemametadata sumber daya mineral dan energi (lihattabel 1)

Dalam analisa sistem terdapat dua hal yangdisiapkan, yaitu perancangan basis data dannavigasi WebGIS, hal ini dilakukan agar aplikasimetadata ini dapat berfungsi optimal dan sesuaidengan kebutuhan pengguna.

III. AnalisaSistem

II. MenyusunSkemaMetadata

Hingga saat ini terdapat beragam skemametadata yang masih terus dikembangkansebagai standar metadata untuk seluruh disiplinilmu, diantaranya ilmu sosial, pengarsipan,perpustakaan, biologi, datawarehouse, ekologi,pendidikan,pemerintahan,multimedia,organisasidangeografi(http://en.wikipedia.org/wiki/Metadata_standards#Available_metadata_standards,2011). Dalam pembuatan metadata sumber dayamineral dan energi ini, skema metadata danunsur-unsur yang digunakan mengacu padastandar Digital Geospatial Metadata FGDC-STD-001-1998[].Pada standar metadata Digital GeospatialMetadata FGDC-STD-001-1998 terdapat banyak

NO UNSUR KETERANGAN/DESKRIPSI1 pemilik_data_sitasi Nama pemilik data2 judul_sitasi Judul lembar peta3 bentuk_tampilan_data_sitasi Bentuk tampilan metadata4 tempat_sitasi Tempat pemilik data5 penerbit_sitasi Penerbit data6 pemilik_data_larger_work_identifikasi Nama pemilik data7 judul_larger_work_identifikasi Judul lembar peta8 bentuk_tampilan_data_larger_work_identifikasi Bentuk tampilan metadata9 abstrak abstrak lembar peta10 tujuan tujuan pembuatan metadata11 status_kemajuan status kemajuan pembuatan metadata12 bujur_barat koordinat bujur barat lembar peta13 bujur_timur koordinat bujur timur lembar peta14 lintang_utara koordinat lintang utara lembar peta15 lintang_selatan koordinat lintang selatan lembar peta16 kata_kunci_tema nama komoditi sumber daya mineral dan energi17 tempat_thes nama daerah lembar peta18 personil_titik_kontak nama kontak person sumber data19 organisasi_utama_titik_kontak nama organisasi kontak person sumber data20 jabatan_titik_kontak nama jabatan kontak person sumber data21 alamat_titik_kontak alamat pemilik data22 kota_titik_kontak kota pemilik data23 propinsi_titik_kontak propinsi alamat pemilik data24 kode_pos_titik_kontak kodepos alamat pemilik data25 negara_titik_kontak negara alamat pemilik data26 telepon_titik_kontak telepon pemilik data27 faksimili_titik_kontak faksimili pemilik data28 email_titik_kontak website pemilik data29 jam_kontak_titik_kontak jam kerja pemilik data30 tgl_metadata tanggal disusunnya metadata31 nama_standars nama standar metadaya32 versi versi penyusun metadata33 Biaya harga produk peta pemilik data34 Instruksi Pemesanan cara pemesanan peta

Tabel 1.Skema metadata sumber daya mineral dan energi

Page 22: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

26

informasi geografis, geodatabase terdiri atasfeature classes (data spasial) dan tabel (data nonspasial). Feature Class merupakan kumpulandari beberapa data yang memiliki bentukgeometri dan atribut yang sama, data ini dapatberupa single feature yang dapat disusun dalamsuatu feature datasets. Semua data dalamfeature ini menggunakan sistem koordinat yangsama, dan dalam aplikasi metadata inimenggunakan sistem koordinat derajat desimaldenganproyeksiWGS84[] (Irwan, ST, 2011).

Perancangan Desain navigasi WebGISini dilakukan untuk memberikan gambaran awalsecara menyeluruh tentang akses halamanWebGIS yang dapat dilakukan oleh pengguna.Desain navigasi untuk WebGIS ini dapat dilihatpada gambar 3.

Aplikasi WebGIS metadata ini dirancanguntuk penggunaan yang bersifat umum, makatidak diperlukan fasilitas login. Semua user dapatmenggunakan seluruh fitur yang tersedia padawebsite ini.

Desain navigasiWebGIS

PerancanganBasisData

Setelah struktur metadata ditentukan,langkah selanjutnya adalah merancang basisdata sesuai dengan struktur metadata. Dalammerancang metadata hal-hal yang perludilakukan adalah membuat tabel-tabel data yangakan dimasukkan dalam aplikasi metadata danmelakukan normalisasi data. Normalisasi dataada lah proses yang f l eks ibe l un tukmenggantikan hubungan yang ditentukan olehkoleksi yang berurutan dimana hubungantersebut mempuyai suatu struktur yang lebihreguler dan sederhana. Proses normalisasimerupakan proses pengelompokkan dataelemen menjadi tabel-tabel yang menunjukkanentity dan relasinya (Kristanto, 1999). Berikutadalah tabel-tabel yang akan digunakan padaaplikasi metadata serta hasil proses normalisasitabel-tabel yang digunakan pada aplikasimetadata ini (lihat gambar 2).

Setelah proses normalisasi, selanjutnyaa d a l a h membua t d a t a b as e d enganmenggunakan geodatabase, geodatabaseadalah database relasional yang memuat

Field Name Data Type Field Sizeid_komoditi text 10nama_komoditi text 30kode text 10kelompok text 30lokasi text 50kecamatan text 50kabupaten text 30provinsi text 30tkt_penyelidikan text 30bijih_hipotetik number decimallogam_hipotetik number decimalbijih_tereka number decimallogam_tereka number decimalbijih_tertunjuk number decimallogam_tertunjuk number decimalbijih_terukur number decimallogam_terukur number decimalbijih_terkira number decimallogam_terkira number decimalbijih_terbukti number decimallogam_terbukti number decimalketerangan text 255sumber_data text 255bujur number decimallintang number decimal

Tabel Komoditi

Field Name Data Type Field SizeID_metadata text 10id_sitasi text 10id_lp text 10judul_metadata text 100abstrak_metadata text 255status text 25bujur_barat number decimalbujur_timur number decimallintang_utara number decimallintang_selatan number decimalid_komoditi text 10tanggal_metadata datenama_standar text 255

Tabel Metadata

Field Name Data Type Field Sizeid_lp text 10no_lembar_peta text 10nama_lembar_peta text 50

Tabel Lembar Peta

Field Name Data Type Field Sizeid_sitasi text 10pemilik_sitasi text 50bentuk text 50tempat text 50penerbit text 50personil text 50jabatan text 50alamat text 50kota text 50provinsi text 50kode_pos text 10negara text 50telepon text 25faksimile text 25website text 50jam text 25versi text 50biaya text 255instruksi text 255

Tabel Sitasi

Gambar 2. Desain normalisasi tabel-tabel metadata sumber daya mineral dan energi

Page 23: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

27

Untuk memudahkan pembuatan lembarpeta metadata sumber daya mineral dan energipadaArcGIS terdapat fasilitasArcMapBook, yaitusalah satu fasilitas yang digunakan untukmembuat multi layout atau map series secaraotomatis. Sehingga dalam pembuatan petametadata sumber daya mineral dan energiberdasarkan lembar peta rupa bumi Indonesiayang berjumlah 330 lembar tersebut akan lebihmudah dan tidak memerlukan proses yang lama(gambar 5).

Aplikasi WebGIS metadata dibuat agaraplikasi ini dapat diakses oleh pengguna denganjangkauan yang lebih luasmenggunakan fasilitasinternet. Aplikasi WebGIS ini dibangun denganmenggunakan Geoserver versi 2.1.3a ,Geoserver merupakan perangkat lunak opensource yang digunakan untuk pengembanganaplikasi internet dalam pengolahan data spasial.Geoserver ditulis dalam bahasa Java danmerupakan implementasi referensi dari standarOpenGeospatial Consortium (OGC)WebFeatureService (WFS) danWebCoverageService(WCS)(http://geoserver.org/display/GEOS/Welcome,2011) (lihat gambar 6).

V. Membuat aplikasi WebGIS metadatasumberdayamineral dan energi

IV. PembuatanSistem InformasiGeografis

Pembuatan Sistem Informasi Geografisini dilakukan untuk membuat peta metadatasumber dayamineral dan energi yangmerupakankeluran (output) dari aplikasi metadata berbasisweb ini, peta-peta metadata tersebut dibuatdengan menggunakan ArcGIS 9.2. ArcGIS 9.2merupakan perangkat lunak berbasis Windowsyang diproduksi oleh ESRI, software ini dapatmengelola data-data yang memiliki referensiruang kebumian, sehingga dapat membuat,mengedit dan menganalisa peta dan informasigeografis (http://en.wikipedia.org/wiki/ArcGIS,2011) (gambar 4).

Dalam Sistem Informasi Geografis ini,layer yang digunakan adalah layer-layer yangsesuai dengandata yang telah dikumpulkan, yaitulayer lembar peta rupa bumi Indonesia, layer petadasar yaitu batas kabupaten, sungai, jalan dankota di Indonesia, layer data dasar peta geologiyaitu geologi disederhanakan, formasi batuanpembawa logam dan formasi batuan pembawabatubara dan layer komoditi sumber daya minerallogam, non logam, batubara, gambut, bitumenpadat dan panas bumi. Setelah seluruh lembarmetadata tersebut selesai, kemudian diubah ataudikonversi menjadi file JPEG, file ini akandijadikan keluaran (output) dari aplikasi WebGISmetadata sumber dayamineral dan energi.

Gambar 3. Desain navigasi aplikasi WebGIS

Page 24: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 4. Sistem Informasi Geografis metadata dengan menggunakan AcrGIS 9.2

Gambar 5. Sistem Informasi Geografis metadata dengan fasilitas ArcMapBook

Page 25: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

Gambar 6. Halaman awal GeoServer

Gambar 7. Aplikasi WebGIS Metadata sumber daya mineral dan energi

Page 26: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 8. Peta metadata potensi mineral logam lembar solok (0815)

Page 27: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

METADATA MINERAL LOGAM1 pemilik_data_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi

2 judul_sitasi Peta Potensi Mineral Logam dan GeologiDisederhanakan Lembar Solok (0815)

3 bentuk_tampilan_data_sitasi Peta4 tempat_sitasi Bandung5 penerbit_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi6 pemilik_data_larger_work_identifikasi Pusat Sumber Daya Geologi

7 judul_larger_work_identifikasi Peta Potensi Mineral Logam dan GeologiDisederhanakan Lembar Solok (0815)

8 bentuk_tampilan_data_larger_work_identifikasi Peta

9 abstrak

Geologi Lembar Solok tersusun oleh batuankarbonat Tersier, batuan karbonat Pra -Tersier,batuan metamorf Mesozoikum, batuan metamorfPaleozoikum, batuan sedimen Kuarter, batuansedimen Tersier, batuan sedimen Paleozoikum,batuan terobosan Tersier, batuan terobosanmesozoikum, batuan terobosan Paleozoikum,batuan ultrabasa Kuarter, batuan volkanik Kuarter,batuan volkanik Tersier, dan batuan volkanik Pra-Tersier. Komoditas mineral logam yang terdapat dilembar ini adalah besi primer, seng, tembaga,timbal, emas primer, dan emas plaser.

10 status_kemajuan Pekerjaan Telah Selesai11 bujur_barat 100°30'12 bujur_timur 102°13 lintang_utara 0°14 lintang_selatan -1°

15 kata_kunci_tema Besi primer, seng, tembaga, timbal, emas primer,dan emas plaser.

16 tempat_thesKabupaten:Dharmasraya, Kampar, Kota SawahLumto, Kuantan Sengingi, Sawahlunto - Sijunjung,Solok, Tanah Datar.

17 personil_titik_kontak Ir. Rina Wahyuningsih18 organisasi_utama_titik_kontak Pusat Sumber Daya Geologi19 jabatan_titik_kontak Kepala Sub Bidang Pengembangan Informasi20 alamat_titik_kontak Jalan Soekarno Hatta No. 44421 kota_titik_kontak Bandung22 propinsi_titik_kontak Jawa Barat23 kode_pos_titik_kontak 4025424 negara_titik_kontak Indonesia25 telepon_titik_kontak 62 22 522627026 faksimili_titik_kontak 62 22 522627027 email_titik_kontak http\\psdg.bgl.esdm.go.id28 jam_kontak_titik_kontak 08.00 s/d 16.0029 tgl_metadata 12/04/201130 nama_standars FGDC-Content Standar for Geospatial Metadata31 versi Pusat Sumber Daya Geologi

Tabel 2.Tabel metadata potensi mineral logam dan geologi di sederhanakan lembar solok (0815)

Page 28: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 9. Peta metadata potensi mineral bukan logam dan batuan lembar solok (0815)

Page 29: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

METADATA MINERAL BUKAN LOGAM DAN BATUAN1 pemilik_data_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi

2 judul_sitasi Peta Potensi Mineral Bukan Logam dan Batuan sertaGeologi Disederhanakan Lembar Solok (0815)

3 bentuk_tampilan_data_sitasi Peta4 tempat_sitasi Bandung5 penerbit_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi6 pemilik_data_larger_work_identifikasi Pusat Sumber Daya Geologi

7 judul_larger_work_identifikasi Peta Potensi Mineral Bukan Logam dan Batuan sertaGeologi Disederhanakan Lembar Solok (0815)

8 bentuk_tampilan_data_larger_work_identifikasi Peta

9 abstrak

Geologi Lembar Solok tersusun oleh batuan karbonatTersier, batuan karbonat Pra -Tersier, batuan metamorfMesozoikum, batuan metamorf Paleozoikum, batuansedimen Kuarter, batuan sedimen Tersier, batuansedimen Paleozoikum, batuan terobosan Tersier,batuan terobosan mesozoikum, batuan terobosanPaleozoikum, batuan ultrabasa Kuarter, batuanvolkanik Kuarter, batuan vo lkanik Tersier, dan batuanvolkanik Pra-Tersier.Komoditas mineral bukan logam dan batuan yangterdapat di lembar ini adalah andesit, batugamping,batusabak, bentonit, dolomit, feldpar, granit, kalsit,kuarsit, dan lempung.

10 status_kemajuan Pekerjaan Telah Selesai11 bujur_barat 100°30'12 bujur_timur 102°13 lintang_utara 0°14 lintang_selatan -1°

15 kata_kunci_tema Andesit, batugamping, batusabak, bentonit, dolomit,feldpar, granit, kalsit, kuarsit, dan lempung.

16 tempat_thes Kabupaten: Limapuluh Koto, Rambatan, Sawahlunto,Sawahlunto - Sijunjung

17 personil_titik_kontak Ir. Rina Wahyuningsih18 organisasi_utama_titik_kontak Pusat Sumber Daya Geologi19 jabatan_titik_kontak Kepala Sub Bidang Pengembangan Informasi20 alamat_titik_kontak Jalan Soekarno Hatta No. 44421 kota_titik_kontak Bandung22 propinsi_titik_kontak Jawa Barat23 kode_pos_titik_kontak 4025424 negara_titik_kontak Indonesia25 telepon_titik_kontak 62 22 522627026 faksimili_titik_kontak 62 22 522627027 email_titik_kontak http\\psdg.bgl.esdm.go.id28 jam_kontak_titik_kontak 08.00 s/d 16.0029 tgl_metadata 12/04/201130 nama_standars FGDC-Content Standar for Geospatial Metadata31 versi Pusat Sumber Daya Geologi

Hardcopy format A3 + Tabel Potensi Kabupaten Rp.70.000.

32 Biaya

Hardcopy format A0 + Tabel Potensi Propinsi Rp.350.000.

Mengajukan surat Permohonan data ditujukan kepadaKepala Pusat Sumber Daya Geologi, untukperorangan mengisi formulir permohonandata/informasi yang telah disediakan denganmelampirkan fotocopy KTP

Instruksi Pemesanan33

Tabel 3.Tabel metadata potensi mineral bukan logam dan batuan lembar solok (0815)

Page 30: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 10. Peta metadata potensi potensi dan sebaran formasi pembawabatubara lembar solok (0815)

Page 31: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

METADATA BATUBARA1 pemilik_data_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi

2 judul_sitasi Peta Potensi dan Sebaran Formasi Pembawa BatubaraLembar Solok (0815)

3 bentuk_tampilan_data_sitasi Peta4 tempat_sitasi Bandung5 penerbit_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi6 pemilik_data_larger_work_identifikasi Pusat Sumber Daya Geologi

7 judul_larger_work_identifikasi Peta Potensi dan Sebaran Formasi Pembawa BatubaraLembar Solok (0815)

8 bentuk_tampilan_data_larger_work_identifikasi Peta

9 abstrak

Formasi pembawa batubara di Lembar Solok adalahFormasi Telisa, Formasi Ombilin, Formasi Air Benakat,Formasi Muaraenim, Formasi Talangakar, FormasiSihapas, Formasi Sinamar, dan Formasi Brani.Batubara terdapat di Provinsi Riau dan Sumatra Baratdengan nilai kalori rendah – sangat tinggi.

10 status_kemajuan Pekerjaan Telah Selesai11 bujur_barat 100°30'12 bujur_timur 102°13 lintang_utara 0°14 lintang_selatan -1°15 kata_kunci_tema Formasi berumur Neogen, Paleogen16 tempat_thes -17 personil_titik_kontak Ir. Rina Wahyuningsih18 organisasi_utama_titik_kontak Pusat Sumber Daya Geologi19 jabatan_titik_kontak Kepala Sub Bidang Pengembangan Informasi20 alamat_titik_kontak Jalan Soekarno Hatta No. 44421 kota_titik_kontak Bandung22 propinsi_titik_kontak Jawa Barat23 kode_pos_titik_kontak 4025424 negara_titik_kontak Indonesia25 telepon_titik_kontak 62 22 522627026 faksimili_titik_kontak 62 22 522627027 email_titik_kontak http\\psdg.bgl.esdm.go.id28 jam_kontak_titik_kontak 08.00 s/d 16.0029 tgl_metadata 12/04/201130 nama_standars FGDC-Content Standar for Geospatial Metadata31 versi Pusat Sumber Daya Geologi

Hardcopy format A3 + Tabel Potensi Kabupaten Rp.70.000.

Hardcopy format A0 + Tabel Potensi Propinsi Rp.350.000.

Hardcopy format A0 + Tabel Potensi Indonesia Rp.750.000.

Softcopy format A3 + Tabel Potensi Kabupaten Rp.150.000.

Softcopy format A0 + Tabel Potensi Propinsi Rp.500.000.

32 Biaya

Softcopy format A0 + Tabel Potensi Indonesia Rp.1.250.000.

Instruksi PemesananMengajukan surat Permohonan data ditujukan kepadaKepala Pusat Sumber Daya Geologi, untuk peroranganmengisi formulir permohonan data/informasi yang telahdisediakan dengan melampirkan fotocopy KTP

33

Tabel 5.Tabel metadata potensi bitumen padat lembar solok (0815)

Page 32: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 12. Peta metadata potensi bitumen padat lembar solok (0815)

Page 33: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

METADATA PANAS BUMI1 pemilik_data_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi2 judul_sitasi Peta Potensi Panas Bumi Lembar Solok (0815)3 bentuk_tampilan_data_sitasi Peta4 tempat_sitasi Bandung5 penerbit_sitasi Pusat Sumber Daya Geologi6 pemilik_data_larger_work_identifikasi Pusat Sumber Daya Geologi7 judul_larger_work_identifikasi Peta Potensi Panas Bumi Lembar Solok (0815)8 bentuk_tampilan_data_larger_work_identifikasi Peta

9 abstrak

Lokasi Panas Bumi di lembar Solok terdiri dari tiga lokasimanifestasi panas bumi, yang umumnya berlokasi di sekitargunung berapi dan tidak jauh dari sistem sesar besarSumatera. Manifestasi panas bumi ini terletak di KabupatenSolok, yaitu; Sumani, Bukit Kili dan G.talang. Detil survei ditiga lokasi di Lembar Solok menunjukkan adanyakemungkinan sumber daya spekulatif sebesar 25 MWe dan152 MWe sumber daya terduga.

10 status_kemajuan Pekerjaan Telah Selesai11 bujur_barat 100°30'12 bujur_timur 102°13 lintang_utara 0°14 lintang_selatan -1°15 kata_kunci_tema Penyelidikan Pendahuluan Awal, Penyelidikan Rinci16 tempat_thes Kabupaten: Sumatra Barat17 personil_titik_kontak Ir. Rina Wahyuningsih18 organisasi_utama_titik_kontak Pusat Sumber Daya Geologi19 jabatan_titik_kontak Kepala Sub Bidang Pengembangan Informasi20 alamat_titik_kontak Jalan Soekarno Hatta No. 44421 kota_titik_kontak Bandung22 propinsi_titik_kontak Jawa Barat23 kode_pos_titik_kontak 4025424 negara_titik_kontak Indonesia25 telepon_titik_kontak 62 22 522627026 faksimili_titik_kontak 62 22 522627027 email_titik_kontak http\\psdg.bgl.esdm.go.id28 jam_kontak_titik_kontak 08.00 s/d 16.0029 tgl_metadata 12/04/201130 nama_standars FGDC-Content Standar for Geospatial Metadata31 versi Pusat Sumber Daya Geologi

Hardcopy format A3 + Tabel Potensi Kabupaten Rp. 70.000.

Hardcopy format A0 + Tabel Potensi Propinsi Rp. 350.000.

Hardcopy format A0 + Tabel Potensi Indonesia Rp. 750.000.

Softcopy format A3 + Tabel Potensi Kabupaten Rp. 150.000.

Softcopy format A0 + Tabel Potensi Propinsi Rp. 500.000.

32 Biaya

Softcopy format A0 + Tabel Potensi Indonesia Rp. 1.250.000.

Instruksi PemesananMengajukan surat Permohonan data ditujukan kepadaKepala Pusat Sumber Daya Geologi, untuk peroranganmengisi formulir permohonan data/informasi yang telahdisediakan dengan melampirkan fotocopy KTP

33

Tabel 6.Tabel metadata potensi bitumen padat lembar solok (0815)

Page 34: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

diakses oleh user atau pengguna tanpa terlebihdahulu melakukan proses instalasi aplikasi SIGtersebut. Maka dengan adanya aplikasi WebGISmetadata ini, user atau pengguna dapatmengakses aplikasi ini dengan menggunakanfasilitas internet tanpa harus melakukan prosesinstalasi aplikasi.

Selain untuk menjangkau user lebih luasaplikasi ini dapat mengelola metadata sumberdaya mineral dan energi, sehingga dapat lebihmudah untuk melakukan penambahan,pengeditan, menghapus, menyajikan danmencari data. Pengembangan aplikasi metadataini akan terus berlanjut seiring dengan kemajuanteknologi sistim informasi yang semakin pesat.

Terima kasih kepada Kepala BidangInformasi, Kepala Sub Bidang PengembanganSistem Informasi, Kepala Sub BidangKeprospekan dan Bu Hartati yang telahmembimbing selama 4 tahun ini dalam kegiatanPemuktahiran Metadata di Pusat Sumber DayaGeologi. Terima kasih juga kepada PennyOktaviani, ST, MT yang telah mengisi tabelmetadata sumber daya mineral dan energi, IrfanOstman, ST dan Jimmy Dharmawan, ST yangtelah mengenalkan ArcGIS dan ArcMapBookjuga rekan-rekan Bidang Informasi yang terlibatdalampengerjaan tim pemuktahiranmetadata.

UCAPANTERIMAKASIH

HASILDANPEMBAHASAN

KESIMPULAN

Aplikasi WebGIS metadata sumber dayageologi ini dijalankan dengan menggunakanfasilitas internet, pengguna dapat melakukanpencarian data dan informasi metadata dari suatulokasi berdasarkan lembar peta rupa bumiIndonesia. Salah satu lembar peta yang akandijadikan contoh dalam pembahasan adalahLembar Peta Solok dengan nomor lembar peta0815. Pada lembar peta ini terdapat 4 komoditi,yaitu mineral logam, mineral non logam,batubara, bitumen padat dan panas bumi(gambar 8 - gambar 12 serta tabel 2 - tabel 6).Gambar 7 adalah tampilan awal WebGISmetadata sumber daya geo log i yangmenampilkan lembar petametadata.

Aplikasi Sistem Informasi Geografismetadata berbasis web ini digunakan untukmengelola metadata sumber daya mineral danenergi di Indonesia, yaitu untuk komoditi minerallogam, mineral non logam, batubara, bitumenpadat, gambut dan panas bumi. Sebelum adanyaaplikasi WebGIS metadata sumber daya mineraldan energi, metadata tersebut disajikan dalambentuk Sistem Informasi Geografis bersifat standalone yang hanya dapat dijalankan pada sebuahpersonal computer (PC) sehingga tidak dapat

DAFTARPUSTAKANational Information Standar Organization, 2004, UnderstandingMetadata, NISOPress, United States of

AmericaRiyanto, 2009, PengembanganAplikasi Sistem InformasiGeografis, Penerbit GavaMedia, JakartaKristantoHarianto, Ir, 1999, Konsep danPerancanganDatabase, PenerbutAndi,YogyakartaSudomoOstip, S.Si, 2011,MembangunGeodatabase, PT.Duta InformatikaWikipedia, 2011,Metadata, http://en.wikipedia.org/wiki/Metadata#Definition, 21Oktober 2011Wikipedia, 2011, Metadata Standars, http://en.wikipedia.org/wiki/Metadata_standards

#Available_metadata_standards, 21Oktober 2011Wikipedia, 2011,ArcGIS, http://en.wikipedia.org/wiki/ArcGIS, 21Oktober 2011Irwan, ST, 2011, Pengantar Geodatabase, http://www.inigis.com/pengantar-geodatabase/3183,

21Oktober 2011Garnett Jody, 2011,Geoserver, http://geoserver.org/display/GEOS/Welcome, 21Oktober 2011

Diterima tanggal 11 April 2011Revisi tanggal 16 Agustus 2011

Page 35: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

LAMPIRAN A

LAMPIRAN

POTENSI NO KOMODITI POTENSI NO KOMODITI

1 Air Raksa 41 Felspar2 Bauksit 42 Fosfat3 Besi Laterit 43 Gipsum4 Besi Primer 44 Granit

5BesiSedimen 45 Granodiorit

6 Emas alluvial 46 Intan7 Emas Primer 47 Jasper8 Kobal 48 Kalsedon

9KromitPlaser 49 Kalsit

10KromitPrimer 50 Kaolin

11 Mangan 51 Kuarsit12 Molibdenum 52 Lempung13 Monasit 53 Magnesit14 Nikel 54 Marmer15 Pasir Besi 55 Obsidian16 Perak 56 Oker17 Platina 57 Oniks18 Seng 58 Opal19 Tembaga 59 Pasir zirkon20 Timah 60 Pasirkuarsa21 Timbal 61 Peridotit22 Titan Laterit 62 Perlit

MINERALLOGAM

23 Titan Plaser 63 Pirofilit24 Ametis 64 Prehnit25 Andesit 65 Rijang

26Ball / BondClay 66 Serpentin

27 Barit 67 Sirtu28 Basal 68 Sirtu29 Batu Hias 69 Talk

30BatuanKalium 70 Toseki

31 Batuapung 71 Trakhit32 Batugamping 72 Tras33 Batusabak 73 Travertin34 Batusabak 74 Ultrabasa35 Belerang 75 Yodium36 Bentonit

MINERAL NONLOGAM

76 Zeolit37 Dasit 77 Batubara38 Diatomea 78 BitumenPadat39 Diorit 79 Gambut

MINERAL NONLOGAM

40 Dolomit

ENERGI

80 Panas Bumi

Tabel 7.Komoditi Sumber Daya Mineral dan Energi

Page 36: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

LAMPIRAN B

NO LEMBAR PETANOMORLEMBARPETA

PULAU NO LEMBAR PETANOMORLEMBARPETA

PULAU

1 Banda Aceh 0421 Sumatera 166 P_Sebatik 1920 Kalimantan

2 Bagansiapiapi 0818 Sumatera 167 Palangkaraya 1613 Kalimantan

3 Bangko (Sarolangun) 0913 Sumatera 168 Palu (Sabang) 2016 Kalimantan

4 Baturaja 1011 Sumatera 169 Pangkalanbuun 1513 Kalimantan

5 Bengkalis 0917 Sumatera 170 Peg.Kapuas 1617 Kalimantan

6 Bengkulu 0912 Sumatera 171 Pontianak 1315 Kalimantan

7 Buriai 0712 Sumatera 172 Putusibau 1616 Kalimantan

8 Calang / Lhokkruet 0420 Sumatera 173 Ranai 1319 Kalimantan

9 Dabo / Kotadabok 1015 Sumatera 174 Samarinda 1915 Kalimantan

10 Dumai 0817 Sumatera 175 Sambas 1317 Kalimantan

11 Jambi 1014 Sumatera 176 Samboja 1914 Kalimantan

12 Ketaun 0812 Sumatera 177 Sampanahan 1813 Kalimantan

13 Kotaagung 1010 Sumatera 178 Bontang 1916 Kalimantan

14 Lahat 1012 Sumatera 179 Sanggau 1416 Kalimantan

15 Lahewa 0517 Sumatera 180 Longnawan/Sawah(Kanan) 1717 Kalimantan

16 Lahusa / Telukdalam 0616 Sumatera 181 Siluas 1417 Kalimantan

17 Langsa 0620 Sumatera 182 Singkawang 1316 Kalimantan

18 Lhoksemawe 0521 Sumatera 183 Sintang 1516 Kalimantan

19 Limbungan 1312 Sumatera 184 Tanbelan Kalimantan

20 Lubuksikaping 0716 Sumatera 185 P. Tarakan 1919 Kalimantan

21 Manggar 1313 Sumatera 186 Tarempa 1119 Kalimantan

22 Manna dan Enggano 0911 Sumatera 187 Telukbutun 1320 Kalimantan

23 Mbalong 1212 Sumatera 188 Tepianbalai_Kep.Lautkecil 1811 Kalimantan

24 Medan 0619 Sumatera 189 Terempa_Jemaja Kalimantan

25 Menggala 1111 Sumatera 190 Tewah Kualakurun 1614 Kalimantan

26 Muarabungo 0914 Sumatera 191 Talok 2017 Kalimantan

27 Muarasiberut 0714 Sumatera 192 Tanjung Selor 1918 Kalimantan

28 Muarasikabatuan 0614 Sumatera 193 P. Sebatik 1920 Kalimantan

29 Pulau Enggano 0910 Sumatera 194 Tumbanghiram 1615 Kalimantan

30 Padang 0715 Sumatera 195 Tumbangmanjul 1514 Kalimantan

31 Padangsidempuan 0717 Sumatera 196 Atambua 2406 Nusa Tenggara

32 Painan 0814 Sumatera 197 Baing 2105 Nusa Tenggara

33 Pakanbaru 0816 Sumatera 198 Garantan 1906 Nusa Tenggara

34 Palembang 1013 Sumatera 199 Kupang 2305 Nusa Tenggara

35 Pangkalpinang 1113 Sumatera 200 Larantuka 2207 Nusa Tenggara

36 Pematang Siantar 0718 Sumatera 201 Mataram 1807 Nusa Tenggara

37 Pulau Telo 0615 Sumatera 202 P-Komodo 2007 Nusa Tenggara

38 Rengat 0915 Sumatera 203 Ruteng 2107 Nusa Tenggara

39 Siaksriindrapura 0916 Sumatera 204 Sumbawa Besar 1907 Nusa Tenggara

Tabel 9.Lembar Peta Rupa Bumi Indonesia

Page 37: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

40 Sibigo 0418 Sumatera 205 Tjg.Laparuno 2005 Nusa Tenggara

41 Sibolga 0617 Sumatera 206 Tk.Tofar 1806 Nusa Tenggara

42 Sidikalang 0618 Sumatera 207 Waikabubak 2006 Nusa Tenggara

43 Sikakap 0713 Sumatera 208 Waingapu 2106 Nusa Tenggara

44 Simpang_Ulin 0621 Sumatera 209 Walfukar 2307 Nusa Tenggara

45 Sinabang 0518 Sumatera 210 Balantak 2315 Sulawesi

46 Siromtu 0516 Sumatera 211 Banggai 2314 Sulawesi

47 Solok 0815 Sumatera 212 Batui 2214 Sulawesi

48 Sungai_Liat 1114 Sumatera 213 Baubau 2210 Sulawesi

49 Sungai Penuh-Ketaun 0813 Sumatera 214 Benteng 2109 Sulawesi

50 Takengon 0520 Sumatera 215 Beo 2520 Sulawesi

51 Tanjungredep/Kota Agung 1010 Sumatera 216 Bonerate 2108 Sulawesi

52 Tanjungpandan 1213 Sumatera 217 Bungku 2213 Sulawesi

53 Tanjungpinang 1016 Sumatera 218 Gorontalo 2316 Sulawesi

54 Tanjung Uban 1017 Sumatera 219 Issimu 2216 Sulawesi

55 Simpang Ulin 0621 Sumatera 220 Kaburuan Sulawesi

56 Tanjungkarang 1110 Sumatera 221 Kendari 2212 Sulawesi

57 Tapaktuan 0519 Sumatera 222 Kep_Kawio 2420 Sulawesi

58 Tebingtinggi 0719 Sumatera 223 KepTkBesi 2310 Sulawesi

59 Tulungselapan 1112 Sumatera 224 Kotabunan 2416 Sulawesi

60 Anyer (1109-5) 1109-5 Jawa 225 Larompong 2112 Sulawesi

61 Anyer (1110-2) 1110-2 Jawa 226 Luwuk 2215 Sulawesi

62 Anyer(1110-3) 1110-3 Jawa 227 Majene 2012 Sulawesi

63 Arjawinangun (1309-1) 1309-1 Jawa 228 Mamuju 2013 Sulawesi

64 Balekambang (1108-6) 1108-6 Jawa 229 Manado 2417 Sulawesi

65 Bandung (1209-3) 1209-3 Jawa 230 Monte 2311 Sulawesi

66 Banjarnegara&Pekalongan 1408-4 Jawa 231 P.Siau 2418 Sulawesi

67 Banyumas 1308-3 Jawa 232 Palelelh 2217 Sulawesi

68 Banyuwangi 1707-4 Jawa 233 Palopo 2113 Sulawesi

69 Besuki 1608-3 Jawa 234 Palu 2015 Sulawesi

70 Bjnegara&pklongan 1409-1 Jawa 235 Pangkajene 2011 Sulawesi

71 Blambangan 1707-1 Jawa 236 Parigi 2115 Sulawesi

72 blambangan 1707-2 Jawa 237 Pmanui 2312 Sulawesi

73 Blitar 1507-6 Jawa 238 Poso 2114 Sulawesi

74 Bojonegoro 1508-5 Jawa 239 Raha 2211 Sulawesi

75 Cianjur 1209-2 Jawa 240 Sabang 2016 Sulawesi

76 Cikarang 1109-2 Jawa 241 Sidate 2317 Sulawesi

77 Garut 1208-6 Jawa 242 Sinjai 2110 Sulawesi

78 Garut&Pameungpeuk 1208-3 Jawa 243 Tahuna 2419 Sulawesi

79 Indramayu 1309-4 Jawa 244 Talok 2017 Sulawesi

80 Jakarta&KepSeribu 1210-1 Jawa 245 Tinompo 2116 Sulawesi

81 Jakarta 1209-4 Jawa 246 Toli -toli 2117 Sulawesi

LANJUTAN LAMPIRAN B

Page 38: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

82 Jampang 1208-4 Jawa 247 Ujungpandang 2010 Sulawesi

83 Jatirogo 1509-2 Jawa 248 Watampone 2111 Sulawesi

84 Jember 1607-6 Jawa 249 Ambon 2612 Maluku

85 Kangean & Sapudi 1708-4 Jawa 250 Bandanaire 2711 Maluku

86 Karangnunggal 1308-1 Jawa 251 Banggai 2314 Maluku

87 Karawang 1209-5 Jawa 252 Diofa 2414 Maluku

88 Karawang 1210-2 Jawa 253 Galela 2617 Maluku

89 Karimunjawa 1410-2 Jawa 254 Geser 2812 Maluku

90 Kebumen 1408-1 Jawa 255 Huaki 2508 Maluku

91 Kediri 1508-3 Jawa 256 Kaiwatu 2608 Maluku

92 KrmJawa 1410-3 Jawa 257 Kep Aru Selatan 3009 Maluku

93 Kudus 1409-3 Jawa 258 Kep.Watubela 2811 Maluku

94 Kudus 1409-6 Jawa 259 Labuha 2515 Maluku

95 Leuwi damar 1109-3 Jawa 260 Loji 2514 Maluku

96 Lumajang 1607-5 Jawa 261 Masohi 2712 Maluku

97 Madiun 1508-2 Jawa 262 Mesa 2709 Maluku

98 Magelang&Semarang 1408-5 Jawa 263 Namlea 2512 Maluku

99 Majenang 1308-5 Jawa 264 Nuniafi 2613 Maluku

100 Malang 1608-1 Jawa 265 P Babar 2708 Maluku

101 Mgelang&Smarang 1409-2 Jawa 266 P Masela 2707 Maluku

102 Mojokerto 1508-6 Jawa 267 P Selaru 2807 Maluku

103 Ngawi 1508-4 Jawa 268 P Yamdena 2808 Maluku

104 Pacitan 1507-4 Jawa 269 P Morotai 2618 Maluku

105 Pamanukan 1209-6 Jawa 270 P_Motu 2809 Maluku

106 Pangandaran 1308-2 Jawa 271 Pasirputih 2517 Maluku

107 Ponorogo 1508-1 Jawa 272 Pulau Moa 2607 Maluku

108 Probolinggo 1608-2 Jawa 273 Sakata 2615 Maluku

109 Prwkerto & Tegal 1309-3 Jawa 274 Sesepe 2614 Maluku

110 Purwokerto & Tegal 1308-6 Jawa 275 Taberfane 3010 Maluku

111 Rembang 1509-1 Jawa 276 Tahuna 2419 Maluku

112 Rembang 1509-4 Jawa 277 Ternate 2516 Maluku

113 Salatiga 1408-6 Jawa 278 Tg Waka 2513 Maluku

114 Sapulu 1708-5 Jawa 279 Tual 2910 Maluku

115 Sapulu 1609-1 Jawa 280 Wahai 2713 Maluku

116 Serang 1109-6 Jawa 281 Waigeobarat 2715 Maluku

117 Sindangbarang 1208-2 Jawa 282 Weda 2616 Maluku

118 Sindangbarang 1208-5 Jawa 283 Wetar Barat 2408 Maluku

119 Situbondo 1708-1 Jawa 284 Beoga 3212 Papua

120 SRkarta&GRTontro 1408-3 Jawa 285 Birufu 3310 Papua

121 Sukamade 1607-3 Jawa 286 Bosnik 3114 Papua

122 Surabaya 1608-4 Jawa 287 Bufareh 3313 Papua

123 Surakarta&Giritontro 1407-6 Jawa 288 Fakfak 2913 Papua

LANJUTAN LAMPIRAN B

Page 39: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

124 Tasikmalaya 1308-4 Jawa 289 G_Dom 3213 Papua

125 Tjbumi&Pamekasan 1609-2 Jawa 290 Gasim 2814 Papua

126 TjgBumi&Pamekasan 1608-5 Jawa 291 Jayapura 3413 Papua

127 Tuban 1509-3 Jawa 292 Kaimana 3012 Papua

128 Tulungagung 1507-5 Jawa 293 Kamulu 3307 Papua

129 Turen 1607-4 Jawa 294 Kanoka 2912 Papua

130 Ujungkulon 1109-1 Jawa 295 Kep.Ayu 2816 Papua

131 Waru&Sumenep 1608-6 Jawa 296 Kerom 3412 Papua

132 waru-Sumenep 1609-3 Jawa 297 Kloder 3207 Papua

133 Yogyakarta 1407-5 Jawa 298 Korim 3115 Papua

134 Yogyakarta 1408-2 Jawa 299 Manokwari 3015 Papua

135 Denpasar 1707 Bali 300 Mapi 3308 Papua

136 Mataram 1807 Bali 301 Merauke 3407 Papua

137 Amuntai 1713 Kalimantan 302 Modowi 3011 Papua

138 Anoname Kalimantan 303 Muting 3408 Papua

139 Apobayang_Glemang 1719 Kalimantan 304 Nabire 3112 Papua

140 Balikpapan 1814 Kalimantan 305 Oksibil 3410 Papua

141 Banjarmasin 1712 Kalimantan 306 P.Misool 2714 Papua

142 Batakan 1711 Kalimantan 307 P_Adi 2911 Papua

143 Buntok 1714 Kalimantan 308 P_Sayang 2716 Papua

144 P. Moratua 2018 Kalimantan 309 P_Waigeo Papua

145 P. Karimata 1314 Kalimantan 310 Pc_Trikora 3311 Papua

146 Kendawangan 1413 Kalimantan 311 Peg_Jayawijaya 3411 Papua

147 Kep. Natunasel 1318 Kalimantan 312 Ransiki 3014 Papua

148 Ketapang 1414 Kalimantan 313 Sarabin 3309 Papua

149 Kotabaru 1812 Kalimantan 314 Sarmi 3314 Papua

150 Kualapembuang 1612 Kalimantan 315 Sausapor 2915 Papua

151 Longhiram_Tenggarang 1815 Kalimantan 316 Sausapor 2915 Papua

152 Longnawan 1717 Kalimantan 317 Sawai 3214 Papua

153 Longpahangai 1716 Kalimantan 318 Sorong 2815 Papua

154 Lumbis 1820 Kalimantan 319 Tanahmerah 3409 Papua

155 Malinau 1819 Kalimantan 320 Telukberau 2813 Papua

156 Midai Kalimantan 321 Tembagapura 3211 Papua

157 Muaraancalung 1816 Kalimantan 322 Teminabuan 2914 Papua

158 Muaradua Tg.Puting 1512 Kalimantan 323 U_Mapi 3208 Papua

159 Muaralasan 1917 Kalimantan 324 Wahai 2713 Papua

160 Muaratewa 1715 Kalimantan 325 Waigeobarat 2715 Papua

161 Muarawahau 1817 Kalimantan 326 Waisor 3013 Papua

162 Nangaobat 1517 Kalimantan 327 Wamena 3312 Papua

163 Nangapinoh 1515 Kalimantan 328 Waren 3113 Papua

164 Nangataman 1415 Kalimantan 329 Yapekopra 3111 Papua

165 Napaku(Longbia) 1818 Kalimantan 330 Yapero 3210 Papua

LANJUTAN LAMPIRAN B

Page 40: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Analisis petrografi organik conto batuan sedimen halus dari Sumur BH-02 daerah Padanglawasmemperlihatkan kandungan material organik didominasi oleh kelompok liptinit, yaitu maseral lamalginitdan telalginit (botryococcus), sedangkan vitrinit dan inertinit hadir dengan jumlah sedikit. KandunganTOC(total organic carbon) pada conto batuan berkisar 3,13-14,80%.Nilai Rv (reflektansi vitrinit) berkisar 0,20-0,30%, mengindikasikan material organik conto batuan dikategorikan belum matang. Berdasarkananalisis retorting yang dilakukan pada 89 conto batuan, diperoleh kandungan minyak pada conto batuanberkisar 2-78 liter/ton batuan atau dengan rata-rata sebesar 27 liter/ton batuan.

petrografi organik, retorting, serpihminyak.Kata kunci:

PETROGRAFI ORGANIK DAN RETORTING CONTO BATUAN HASILPEMBORAN SUMUR BH-02 ANGGOTAATAS FORMASI TELISA UNTUK MENGETAHUI

POTENSINYA SEBAGAI SERPIH MINYAK, DI DAERAH PADANGLAWAS,SUMATERA BARAT.

Oleh:Robet L. Tobing, Sigit A.Wibisono, David P.Simatupang

Pusat Sumber Daya GeologiJl. Soekarno Hatta No. 444, Bandung.E mail: [email protected]

SARI

Organic petrography analysis of rock samples performed on fine sediments from Well BH-02,Padanglawas area showed that the organic material content is dominated by liptinite groups, namelylamalginite and telalginite maceral (botryococcus), whereas vitrinite and inertinite maceral present insmall amounts. The amount of organic material (TOC) is about 3.13 to 14.80%. Rv values (vitrinitereflectance) is about 0.20 to 0.30%, indicating that organic materials classified immature. Based on theretorting analysis performed in 89 rock samples estimated oil content is about 2-78 liters/ton of rock oraverage of 27 liters/ton of rock.

organic petrography, retorting, oil shale.Keywords:

ABSTRACT

MAKALAH ILMIAH

23Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

AnggotaAtasFormasi Telisa.Lokasi penelitian terletak di daerah

Padanglawas (Gambar 1), termasuk dalamCekungan Sumatera Tengah. Menurut Barberet al. (2005), Cekungan Sumatera Tengah disebelah baratlaut dibatasi oleh Busur Asahan, disebelah timurlaut dibatasi oleh Selat Malaka, disebelah tenggara dibatasi oleh PegununganTigapuluh dan di sebelah baratdaya olehPegununganBukit Barisan (Gambar 2)

Geologi daerah penelitian, disebelah utaramengacu pada Peta Geologi Lembar Solok-Sumatera dengan skala 1:250.000 (Silitonga danKastowo, 1995) dan di sebelah selatanmengacu pada Peta Geologi Lembar Painan danBagian Timurlaut Lembar Muarasiberut denganskala 1:250.000 (Rosidi et al., 1996) yangditerbitkan oleh Pusat Peneli t ian danPengembanganGeologi, Bandung (Gambar 3).

GEOLOGIDAERAHPENELITIAN

Serpih minyak didefinisikan sebagai batuansedimen halus yang mengandung materialorganik, ketika dilakukan retorting, akanmenghasilkan minyak (Yen dan Chilingarian,1976; Hutton, 1987; Dyni, 2006; Lee et al., 2007).Serpih minyak terendapkan dalam suatulingkungan yang tenang, baik lingkungan airasin dan air tawar, terisolasi, danau, delta danrawa-rawa (Yen dan Chilingarian, 1976).Kandungan material organik serpih minyakumumnya berasal dari alga, tetapi dapat jugaberasal dari sisa-sisa tetumbuhan. Komponenmineral serpih minyak umumnya terdiri darikuarsa, mineral lempung, karbonat dan pirit(Crisp et al., 1987).

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuitipe, kelimpahan dan kematangan materialorganik, serta lingkungan pengendapan danpotensi conto batuan dalam menghasilkanminyak dengan menggunakan analisismaseral, Rv (reflektansi vitrinit), TOC (totalorganic carbon) dan retorting pada conto batuansedimen halus hasil pemboran Sumur BH-02

PENDAHULUAN

Page 41: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

24 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

Gambar 1. Peta geologi dan lokasi pemboran Sumur BH-02 di daerah penelitian(Modifikasi dari Tobing, 2006).

Gambar 2. Lokasi penelitian termasuk dalam Cekungan Sumatera Tengah(Barber et al., 2005).

Page 42: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

25

kelompok batuan metamorf dan metasedimenyang menempati bagian baratlaut dengankisaran umur Karbon-Perm. Kedua kelompokbatuan ini disebut sebagai batuan dasar (FormasiKuantan). Secara tidak selaras, di atas FormasiKuantan diendapkan Formasi Telisa. FormasiTelisa terendapkan pada lingkungan sublitoraldan laut terbuka (Clarke et al., 1982). Silitongadan Kastowo (1995) membagi Formasi Telisamenjadi dua anggota, yaitu Anggota Bawah danAnggota Atas. Anggota Bawah Formasi Telisa dibagian selatan disebut Formasi Talangakar danAnggota Atas Formasi Telisa di bagian selatandisebut Formasi Gumai (Rosidi et al., 1996).Anggota Bawah Formasi Telisa merupakan hasilsedimentasi Tersier pertama di daerah penelitianyang diendapkan pada bagian graben daripaleotopografi. Formasi ini berumur MiosenAwal. Selaras di atasnya diendapkan AnggotaAtas Formasi Telisa berumur Miosen Awal-Tengah. Selanjutnya, pada Miosen Tengah-Miosen Akhir, di atas Anggota Atas FormasiTelisa, terendapkan Anggota Bawah Formasi

Morfologi daerah penelitian dibagi menjadidua satuan yaitu SatuanMorfologi Pematang danPedataran. Satuan Morfologi Pematang dibentukoleh deretan perbukitan yang mempunyai sudutlereng yang curam berkisar 45º60º, dan beradapada ketinggian berkisar 150-300 meter di ataspermukaan laut. Satuan ini dibentuk oleh batuanpra-Tersier, sedangkan Satuan MorfologiPedataran merupakan daerah lembah-lembahyang lebar di antara morfologi pematang dandaerah perbukitan landai. Satuan ini berada padaketinggian berkisar 50-150 meter di ataspermukaan laut, dan dibentuk oleh batuansedimenTersier dan endapan aluvium.

Daerah penelitian dialiri oleh SungaiPedulangan dan Sungai Batangtiu di bagianutara, sedangkan di bagian barat terdapat SungaiBatangtimpeh, serta di bagian timur terdapatSungai Batanglangsisip. Pola aliran sungai didaerah ini membentuk pola dendtritik danrektangular (Tobing, 2006).

Menurut Silitonga dan Kastowo (1995),batuan tertua di daerah penelitian adalah

Gambar 3. Korelasi stratigrafi bagian utara daerah Padanglawas (Silitonga dan Kastowo, 1995)dengan stratigrafi bagian selatan (Rosidi et al., 1996).

Page 43: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

26

sedangkan kelompok maseral vitrinit berkisar<0,1-0,5%, dan kelompok inertinit <0,1%(Gambar 4).

Komponen mineral di dalam contobatuan terdiri dari pirit berkisar 0,1-50%, danoksida besi berkisar 0,1-10%. Matriks pada contobatuan didominasi oleh mineral lempung,sedangkan karbonat hadir dalam jumlah sedikit(lempung >> karbonat). Dari data hasil analisisTOC pada Tabel 1, mengindikasikan bahwaconto batuan mengandung karbon organikberkisar 3,13-14,80%.

Korelasi antara TOC dan kedalamanconto batuan berupa plot silang pada diagramTOC terhadap kedalaman (Gambar 5),memperlihatkan bahwa kandungan materialo r gan i k semak i n be r l impah denganbertambahnya kedalaman.

Kematangan material organik contobatuan akan ditentukan berdasarkan nilai Rv.Pengukuran Rv yang dilakukan pada contobatuan berkisar 0,20-0,30% (Tabel 1).

Banyaknya kandungan minyak di dalamconto batuan dapat diketahui berdasarkananalisis retorting, yaitu suatu proses pemanasanconto batuan hingga mencapai temperatursebesar550ºC. Pada Tabel 1, diperlihatkanbahwa kandunganminyak hasil analisis retortingberkisar 2-78 liter/ton batuan atau dengan rata-rata sebesar 27 liter /ton batuan.

Dari data hasil pemboran Sumur BH-02pada Anggota Atas Formasi Telisa diperlihatkanbahwa litologi batuan sumur pemboran inididominasi oleh serpih dengan ketebalan relatifbesar. Ketebalan lapisan dan kenampakanstruktur paralel laminasi batuan merupakanpenciri dari suatu proses sedimentasi yangberlangsung secara terus menerus dan terjadipada lingkungan pengendapan dengan arusrelatif tenang (Tissot danWelte, 1984).

Analisis maseral yang dilakukan padaconto batuan memperlihatkan bahwa materialorganik didominasi oleh lamalginit dan telalginit(botryococcus), sedangkan vitrinit dan inertinithadir dengan jumlah sedikit. Jumlah keseluruhankandungan material organik di dalam contobatuan dikategorikan sangat berlimpah yaitusebesar 3,13-14,80%. Menurut Waples, (1985)conto batuan yang memiliki kandungan karbonorganik >2,0% kemungkinan berpotensi sangatbaik sebagai batuan induk.

Berdasarkan analisis reflektansi vitrinit,material organik di dalam batuanmemiliki nilai Rvberkisar 0,20-0,30%. Plot silang antara nilai Rvdan kedalaman pada diagram Rv terhadapkedalaman (Gambar 6) memperlihatkan tahapkematanganmaterial organik semakinmeningkat

DISKUSI

PalembangberumurMiosenTengah-Akhir.Struktur geologi yang berkembang di daerah

penelitian berupa struktur perlipatan dan sesar.Struktur perlipatan terdiri dari sinklin dan antiklinberarah baratlaut - tenggara,

mempunyai sayap-sayap asimetris dengankemiringan berkisar 10º-15º di bagian utara dan25º-70º di bagian selatan (Tobing, 2006). Struktursesar berupa sesar mendatar berarah timurlaut-baratdaya yang memotong sumbu antiklin dansinklin.

Data yang digunakan pada penelitian iniadalah conto batuan hasil pemboran bitumenpadat di daerah Padanglawas yang dilakukanoleh tim pemetaan geologi dan pemboranbitumen padat, Pusat Sumber Daya Geologi.Sumur pemboran di lokasi penelitian diberi notasiBH-02. Menurut UU No.4 tahun 2009 tentangPertambangan Mineral dan Batubara, serpihminyak dikenal dengannamabitumen padat.

Lokasi pemboran sumur BH-02 beradapada koordinat 01°01'05”LS-101º45'34”BT.Sumur pemboran ini menembus batuan yangmerupakan bagian dari Anggota Atas FormasiTelisa hingga kedalaman 102 meter denganketebalan total batuan mencapai 98,5 meter.Puncak lapisan batuan berada pada kedalaman3,5 meter dengan dip 20°. Litologi batuan padapemboran sumur BH-02 mulai dari bagianbawah hingga puncak lapisan (kedalaman102,00-3,5 meter) didominasi oleh serpih, hanyadi beberapa tempat terdapat sisipan batupasirhalus-sangat halus, yaitu interkalasi batupasirsangat halus (kedalaman 23,35-23,30 meter),batupasir sangat halus (kedalaman 14,65-14,15meter) berwarna kelabu, kusam, keras dankompak, dip 35º, serta batupasir halus(kedalaman 7,80-7,00 meter) berwarna kelabu,lunak, dengandip 20°.

Sebanyak 89 conto batuan dilakukananalisis TOC dan retorting, sedangkan untukanalisis petrografi organik dilakukan pada 10conto batuan yang diberi notasi B3-06, B3-14, B3-15, B3-26, B3-39, B3-42, B3-44, B3-54, B3-65,B3-89 (Tabel 1).

Berdasarkan terminologi Hutton (2006),secara mikroskopik, maseral organik contobatuan didominasi oleh kelompok liptinit (materialorganik yang memil ik i kecenderunganmembentuk minyak), yaitu maseral alginit tipelamalginit dan telalginit (botryococcus) berkisar<0,1-50%, liptodetrinit berkisar <0,1-10,0%,

DATADANHASILANALISIS

DATA

HASILANALISIS

Page 44: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

27

Tabel 1.Data hasil analisis TOC, retorting, dan petrografi organik contobatuan hasil pemboran Sumur BH-02 (Tobing, 2006).

Page 45: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 4. Perbandingan komposisi maseral conto batuan hasil pemboran Sumur BH-02.

Gambar 5. Korelasi antara TOC dan kedalaman conto batuan hasil pemboran Sumur BH-02.

Page 46: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

29

d e n g a n b e r t am b a h n y a k e d a l ama n .Meningkatnya kematangan ini terjadi ketika suatumaterial organik mengalami temperatur tinggiuntuk jangka waktu yang cukup lama (Waples,1985). Meningkatnya temperatur di bawahpermukaan dapat disebabkan oleh penurunancekungan (subsidence) karena pembebananlapisan penutup, konduktifitas panas yangberasal dari batuan sekitarnya atau tekananakibat tektonik (Stone dan Cook, 1979;Teichmuller, 1987; dalamHerudiyanto, 2006).

Plot silang antara kandungan minyakyang terdapat di dalam conto batuan terhadapkedalaman (Gambar 7) menunjukkan bahwajumlah minyakyang dihasilkan semakin besar seiring denganbertambahnya kedalaman. Hal ini disebabkansemakin berlimpahnya jumlah material organikkearah kedalaman, atau dengan kata lain,kandungan minyak yang dihasilkan olehbatuan berbanding lurus terhadap kelimpahanmaterial organik.

Terdapat dua conto batuan,yaitu B3-15dan B3-54 (kedalaman 21,60-22,60 meter dan66,60-67,60 meter) (Tabel 1) memiliki nilai TOCyang cukup tinggi, yaitu sebesar 8,44% dan10,28%, akan tetapi, bila dibandingkan denganconto batuan yang lainnya, kandungan minyakyang dihasilkan oleh kedua conto batuan tersebutsangat sedikit/rendah. Menurut Waples (1985),banyak batuan memiliki kandungan materialorganik yang tinggi tetapi memiliki potensi yangrendah untuk menghasilkan minyak, hal inidisebabkan oleh material organik yangterkandung di dalam batuan bersifat kayuan(woody) atau telah teroksidasi. Jadi, dapatdikatakan bahwa kelimpahan material organikbukan merupakan satu-satunya indikator dalammenentukan kuantitas minyak yang akandihasilkan.

Botryococcus adalah salah satu jenisalga yang digolongkan ke dalam submaseraltelalginit dari maseral alginit (Hutton, 2006) yangterdapat pada conto batuan di daerah penelitian.Botryococcus yang ditemukan pada contobatuan merupakan material organik pencirilingkungan pengendapan lakustrin (Moldowandan Seifert, 1980; McKirdy et al., 1986; dalamPeters dan Moldowan, 1993; Hutton, 1987,2006).

Berdasarkan fakta-fakta yang di dapatdari hasil analisis conto batuan, yaituketebalan lapisan batuan, material berbutirhalus, struktur laminasi, dan kehadiranbotryococcus, maka diduga bahwa materialorganik terendapkan pada lingkungan lakustrin.

Hadirnya mineral pirit framboidal padaconto batuan mengindikasikan bahwalingkungan pengendapan di daerah penelitianmengalami infiltrasi air laut pada saatsedimentasi. Menurut Taylor et al., (1998) piritframboidal merupakan mineral autigenik pencirilingkungan laut. Infiltrasi air laut yangmempengaruhi lingkungan pengendapan didaerah penelitian terjadi pada saat trangresilaut maksimum kala Miosen Awal - Tengah (DeCoster, 1974). Proses trangresi laut inidiinterpretasikan merupakan penyebabterjadinya perubahan lingkungan pengendapanpada daerah penelitian dari lingkungan lakustrinmenjadi lingkungan laut.

Berdasarkan hasil analisis data danpembahasan yang telah dilakukan, maka dapatdisimpulkan sebagai berikut:

1. Kandungan material organik pada contobatuan didominasi oleh kelompok liptinit,

KESIMPULAN

Gambar 6. Plot silang antara reflektansi vitrinit dan kedalaman contobatuan hasil pemboran BH-02.

Page 47: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

yaitu maseral lamalginit dan telalginit(botryococcus) yangmemiliki kemampuanuntukmenghasilkanminyak.

2. Analisis TOC (total organik karbon)menunjukkan bahwa conto batuan AnggotaAtas Formasi Telisa berpotensi sangat baiksebagai batuan induk.

3. Nilai Rv (reflektansi vitrinit) berkisar 0,20-0,30% mengindi-kasikan bahwa materialorganik di dalam conto batuan sedimenhalus Anggota Atas Formasi Telisadikategorikan belummatang.

4. Berdasarkan hasil analisis retorting padaconto batuan diperoleh kandungan minyak

sebesar 27 liter/ton batuan.5. Kelimpahanmaterial organik di dalam suatu

batuan bukan merupakan satu-satunyaindikator dalam menentukan kuantitasminyak yang akan dihasilkan.

Penulis menyampaikan terima kasihkepada Ir. S.M. Tobing M.Sc., Ir. DeddyAmarullah dan Ir. Asep Suryana yang telahmemberikan masukan dan dukungannya dalampembuatan karya tulis ini.

UCAPANTERIMAKASIH

Gambar 7. Plot silang kandungan minyak terhadap kedalaman contobatuan hasil pemboran BH-02.

DAFTARPUSTAKABarber,A.J., Crow,M.J.,Milsom, J.S. (2005): Sumatera:Geology,Resources and Tectonic Evolution,

Geological SocietyMemoir, No.31, London.Clarke,M.C.G., Kartawa,W., Djunuddin,A., Suganda, E., Bagdja,M. (1982): Geological Map of the

PekanbaruQuadrangle, Sumatera, In: HarahapBhakti H., Syaiful B., Baharuddin, Suwarna N.,PanggabeanH., SimanjuntakT.O. (2003), Stratigraphic Lexicon of Indonesia, (SpecialPublicationNo. 29), Geological Research andDevelopmentCentre, Bandung.

Crisp, P.T., Ellis, J., Hutton,A.C., Korth, J.,Martin, F.A., Saxby, J.D. (1987):Australian Oil Shale: AcompendiumofGeological andChemicalData, University of Wollongong,Australia.

DeCoster,G.L. (1974):The geology of theCentral andSouth SumateraBasins, P r o c e e d i n g sIndonesianPetroleumAssociation, 3thAnnual Convention, 77- 110.

Dyni, J.R. (2006):Geology andResources of SomeWorldOil ShaleDeposits, Scientific InvestigationReport 2005-5294,USGS,Reston, Virginia.

Herudiyanto (2006): Laporan Kajian Awal Potensi Batuan Induk Hidrokarbon Daerah SangataCekunganKutai, Provinsi KalimantanTimur, Pusat Sumberdaya Geologi, Badan Geologi,Bandung.

Page 48: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20112

MAKALAH ILMIAH

28

Hutton, A.C. (1987): Petrographic Classification of Oil Shales: International Journal of Coal Geology,203-231, Elsevier SciencePublisher B.V.,Amsterdam.

Hutton, A.C. (2006): Organic Petrography and Classification of Oil Shales: Oil Shales Workshop,University of Wollongong,Australia.

Lee, Sunggyu, Speight, J.G., Loyalka, S.K. (2007): Handbook ofAlternative Fuel Technologies, CRCPress, Taylor andFrancisGroup.

Peters, K.E., Cassa, M.R. (1994): Applied Source Rock Geochemistry: The Petroleum System fromSourceRock toTrap,AAPG, Memoirs 60.

Peters, K.E., dan Moldowan, J.M. (1993): The Biomarker Quide: Interpreting Molecular Fossils inPetroleumandAncient Sediments, PrenticeHall, EnglewoodCliffs, NewJersey.

Rosidi, H.M.D., Tjokrosapoetro, S., Pendowo, B., Gafoer, S., Suharsono. (1996): Peta GeologiLembar Painan dan Bagian Timurlaut Lembar Muara Siberut - Sumatera, Pusat Penelitian danPengembanganGeologi, Bandung.

Silitonga, P.H., Kastowo (1995): Peta Geologi Lembar Solok, Sumatera, Pusat Penelitian danPengembanganGeologi, Bandung.

Tissot, B.P.,Welte, D.H. (1984): PetroleumFormation andOccurence, Springer Verlag, Berlin.Tobing, S.M. (2006): Laporan Inventarisasi KandunganMinyakDalamEndapan Bi tumen Padat d i

DaerahPadanglawas, KabupatenDharmasraya, Provinsi Sumatera Barat, Pusat SumberdayaGeologi, Bandung.

Waples, D.W. (1985): Geochemistry, In petroleum exploration, International HumanResourcesDevelopmentCoorporation, Boston.

Yen,T.F., Chilingarian,G.V. (1976):Oil Shale, Elsevier,Amsterdam.

Diterima tanggal 11 April 2011Revisi tanggal 16 Agustus 2011

Page 49: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Survei geosain dan pemboran empat sumur landaian suhu di daerah Gunung Ungaran dilakukan secaraterpisah dan dikerjakan oleh konsultan yang berbeda, akibatnya tidak ada laporan hasil survei yangterpadu. Hasil kompilasi pengolahan, analisis dan interpretasi ulang data survei terdahulu menunjukantiga kelompok daerah panas bumi di sekitar Ungaran yaitu Gedongsongo, Nglimut dan Kendalisodo.Laporan terdahulu memperkirakan potensi Ungaran 100 MWe. Hasil review data survei mempelihatkanprospek panas bumi Gunung Ungaran berada di sekitar daerah Gedongsongo dan Nglimut dengan totalluas prospek 10 km danperkiraan potensi terduga 111MWe.

Panas bumi,GunungUngaran,Geosain,Gedongsongo

2

KataKunci:

KEPROSPEKAN PANAS BUMI GUNUNG UNGARANBERDASARKAN ANALISIS GEOSAIN TERPADU

Oleh:Ahmad Zarkasyi, Yuanno Rezky, Mochamad Nurhadi

Pusat Sumber Daya GeologiJl. Soekarno Hatta No. 444, Bandung.

SARI

Geoscientific survey and drilling four gradient temperature bor holes in Ungaran Mountain had beencarried out independently and excuted by different consoultants. Consequently, there is no integratedreport. Compilation of re-processing, re-analysis, and re-interpretation of survey data reveal three groupsgeothermal area in Ungaran: Gedongsongo, Nglimut and Kendalisodo. The previous surveys estimatedenergy potential of Ungaran of 100MWe. The result of survey data review shows that UngaranMountaingeothermal prospect is located around Gedongsongo and Nglimut area with prospect coverage of 10 kmandhaspossible energy potential of approximately 111MWe.

UngaranMountain,Geothermal,Geo science,Gedongsongo

2

Keywords:

ABSTRACT

MAKALAH ILMIAH

23Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

gambar, peta dan grafik masih dalam formatanalog. Penulis mencoba mengintegrasikan danmenginterpretasikan kembali data yang adaterutama data geofisika yang meliputi data gayaberat, geolistrik dan magnetotellurik untukmendeskripsikan sistempanas bumi daerah ini.

Metode yang dilakukan penulis adalahmenganalisis data mentah yang terdapat padalaporan terdahulu, memproses ulang data danmeinterpretasi hasil dari proses ulang tersebut.Maksud dan tujuan dari me-review data-datatersebut adalah meindetifikasi karateristik sistempanas bumi dan mendeliniasi luas prospek sertamenghitung perkiraan potensi energinya.

Karateristik sistem panas bumi meliputisumber panas, lapisan resevoir, lapisanpenudung dan fluida panasnya. Untukmengindetifikasi sistem panas bumi Ungaranmaka diperlukan informasi kegeologian dananalisis manifestasi panas bumi yang ada didaerah tersebut. Untuk informasi mengenai haltertersebut penulis mengacu pada hasil surveigeologi dan geokimia yang dilakukan terdahulu.

Gunung Ungaran merupakan salah satuarea bersistem panas bumi yang ditandai denganmata air panas, fumarol, tanah panas, endapantravertin dan batuan teralterasi. Secaraadministratif Gunung Ungaran termasuk dalamKabupaten Semarang, Jawa Tengah. Lokasimanifestasi panas bumi terutama terletak dilereng baratlaut, baratdaya dan tenggaraGunungUngaran

Untuk memanfaatkan potensi panas bumisuatu area dibutuhkan suatu proses penelitianyang bertujuan mengidentifikasi sistem panasbuminya. Pertamina pada periode 1983 sampaidengan 1988 telah melakukan surveipendahuluan geosain dengan metode geologi,geokimia, geofisika dan pemboran landaian suhuuntuk mengetahui keprospekan potensi panasbumi di daerahGunungUngaran.

Semua kegiatan survei di atas dilakukansecara terpisah dan dikerjakan oleh konsultanyang berbeda serta tidak ada laporan hasilkegiatan yang terpadu. Sebagian besar laporanhasil survei tersedia dalam bentuk fotokopi

PENDAHULUAN

Page 50: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

24 Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

erat dengan sistem panas bumi (Gambar 1).Jenis manifestasi panas bumi yang muncul danberasosiasi dengan Gunung Ungaran berupamata air panas, fumarol, tanah panas, endapantravertin dan batuan teralterasi.

Kelompok manifestasi panas bumiGedongsongo terdiri dari fumarol yang memilikisuhu paling tinggi bertemperatur 86 C, mata airpanas bertemperatur 50 C dan pH asam (1.5-5.5), tanah panas dan batuan teralterasi.Estimasi temperatur reservoir berdasarkangeotermometer kimia air panas berkisar ±189 -236 C. Komposisi gas dari fumarol Gedongsongomencirikan gas yang sangat dipengaruhi unsurmagmatis dengan temperatur lebih dari 300 C.Kelompokmanifestasi yang lain berada di daerahKendalisodo yang terletak di sebelah tenggaradan Nglimut di baratlaut Gunung Ungaran.Kelompok manifestasi ini hadir berupa mata airpanas.

Penye l i d i kan te r dahu lu hanyamenggunakan geotermometer air panas untukmemperkirakan temperatur bawah permukaan.Hasil perhitungan menunjukan rentangtempera tur yang cukup lebar. Untukmendapatkan hasil yang lebih akurat, penulismenggunakan geotermometer gas danmendapatkan perkiraan temperatur reservoir diGedongsongo sekitar 270 C (Gambar 2).

Dari hasil kajian data kimia air panas, tanah,i so top dan gas d ipe rk i r akan bahwaGedongsongo merupakan daerah sistempanas bumiGunungUngaran. Perkiraan tersebutdiperkuat oleh keterdapatan jenis manifestasifumarol aktif. Data lainnya yang menunjangperkiraan ini adalah hasil pemboran landaiansuhu USL-1 dimana nilai landaian suhu10,4 C/100 m atau lebih dari 3 kali nilai landaiansuhu normal dan terdapat mineral ubahantemperatur tinggi

GayaBeratPeta anomali Bouguer densitas 2,67 gr/cm(Gambar 3) memperlihatkan pola kontur berarahbaratlaut-tenggara. Anomali tinggi terkonsentrasidi sekitar Gunung Ungaran yang permukaannyaterisi oleh satuan lahar dan lava andesit .

Geokimia

Geofisika

0

0

0

0

0

0

o

3

upflow

(JenisMineral ?????).

TINJAUANPUSTAKA

Geologi

Daerah panas bumi Gunung Ungarandahu lunya merupakan Wi layah Ker jaPertambangan (WKP) milik Pertamina yangkemudian pada 2002 WKP ini dikembalikan kepemerintah. Di samping Pertamina, surveitentang ke-panas-bumi-an telah dilakukan jugaoleh Badan Geologi dan Perguruan Tinggi.Laporan tentang survei geologi disampaikanantara lain oleh Van Bemmelen, (1949), Thadendkk. (1975), PT Trias Jayaguna (1984), PTGeoservices (1985), Muhardjo dkk. (1987),Budiardjo dkk. (1997).

Hasil survei geokimia dilaporkan antaralain oleh Whitford dkk (1979), Hantono dkk.,(1987), PT Sumber Daya Bumi (1991), Widartodkk (2003), Indarto (2006), Nukman (2009).

Hasi l kegiatan survei geof is ikadilaporkan oleh PT Geoco (1984), NV Alico(1985), PT Trias Jaya Guna (1986), Kadir(2000). Deskripsi tentang kondisi geologi bawahpermukaan, rekaman temperatur dan tekananserta kronologi pemboran landaian sumurdisampaikan oleh Divisi Panas Bumi Pertamina(1987).

Menurut laporan terdahulu, areakeprospekan panas bumi Ungaran memiliki luassekitar 20 km dengan potensi panas buminyasebesar 100Mwe.

Karena tidak tersedianya data digitalgeologi, geokimia dan geofisika hasil surveiterdahulu, maka sulit untuk melakukan kompilasidan mengintegrasikan data. Untuk memudahkanpekerjaan, penulis melakukan pendigitan ulangsemua informasi yang diperlukan. Semuagambar dan peta yang disajikan dalam makalahini telah diproses ulang berdasarkan penafsiranpada Citra ASTER G-DEM setelah penafsirandari Citra Landsat 7 ETM+ dan pemodelangeofisika.

Geologi permukaan Gunung Ungarandidominasi oleh batuan vulkanik berumur Kuarter(Gambar 1). Sistem panas bumi yangberkembang di Gunung Ungaran berada di zonadepresi dimana muncul kerucut-kerucut muda didalam depresi tersebut. seperti Gunung Gugondan Gunung Mergi. Struktur ini merupakan

di sebelah selatan dan baratGunung Ungaran yang berbentuk melingkar dansaling memotong. Struktur tersebut berkaitandengan kegiatan vulkanisme dari GunungUngaran yang terbentuk di atas batuan Sedimenlaut berumur Tersier. Hasil analisis citra dapatmenampilkan struktur sekunder yang berkaitan

2

collapse structure

Page 51: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

25

Gambar 2. Plot data Geotermometer gas pada diagram Giggenbach, (1984CO /Ar - H /Ar )2 2

Gambar 1. Peta Geologi daerah Ungaran ( Hadisantono dan Sumpena,1993;Thaden dkk., 1996)modifikasi dari

Page 52: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

26

Gambar 3. Peta Anomali Bouguer, Peta Anomali Regional,dan Peta Anomali Residual/Sisa daerah penelitian (Modifikasi dari: Pertamina, 1986)

Gambar 4. Penampang model gaya berat 2D Gunung Ungaran( Pertamina, 1986)Modifikasi dari:

Page 53: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

27

Anomali Gaya berat Bouguer, regionalmaupun sisa memperlihatkan anomali positifb e r ada d i s e k i t a r Gunung Unga randiinterpretasikan sebagai satuan batuanmagmatik dan menempati zona lemah, tempatterjadi aktivitas vulkanisme.

Anomali sisa yang tinggi (>10 mg)membentuk kontur tertutup yang mencirikanadanya suatu tubuh batuan dengandensitas yangkontras dari sekitarnya di bagian utara GunungUngaran. Interpretasi model 2D (Gambar 4)memperlihatkan tubuh dengan densitas 2,7- 2, 9gr/cm terindikasi di bawah Gunung Ungarandidugamerupakan magma yangmenerobos danmenerobos batuan sedimenTersier.

Peta tahanan jenis semu AB/2=250, 500,750 dan 1000meter (Gambar 5)menggambarkannilai tahanan jenis semu tinggi menempati daerahelevasi tinggi sekitar Gunung Ungaran, dantahanan jenis semunya semakin menurundengan semakin besar bentangan AB/2. Anomalitahanan jenis rendah yang terpetakan di areaselatan kemungkinan akibat adanya sedimenTersier, sampai kedalaman 500 meter denganditutupi oleh aluviumdi permukaan.

Penampang tahanan jenis berarah selatan-utara (Gambar 6) dan barat-timur (Gambar 7),memperlihatkan penurunan tahanan jenisdengan bertambahnya kedalaman danmempertegas keberadaan anomali rendah dibagian selatan dan timur. Penampang berarahselatan-utara menunjukkan di bagian selatanterdapat lapisan batuan dengan kisaran nilaitahanan jenis 5-20 ohmmeter sampai kedalaman500meter, dan diikuti oleh anomali sangat rendah(<5 ohmmeter) yang menerus ke bawah. Di sisiutara, nilai anomali >20 ohmmeter berada dikedalaman lebih besar dari 250meter.

Tahanan jenis semu MT menunjukkantahanan jenis rendah menempati bagian selatan-tenggara Gunung Ungaran (Gambar 8) danmemiliki kecenderungan penurunan nilai anomali.Anomali rendah di selatan diduga berasosiasidengan sedimenTersier.

Di area manifestasi air panas Nglimut nilaitahanan jenis relatif tinggi dibanding sekitarnyadan membentuk pola kontur tertutup dengannilai anomali > 25 ohmmeter dan bergradasimeningkat ke arah puncakGunungUngaran.

Struktur lapisan batuan (Gambar 9) yangmenunjukkan lapisan batuan tahanan jenis >20ohmm yang diduga sebagai batuan piroklastikdengan ketebalan yang bervariasi antara 250-500 meter. Lapisan ini diikuti bawahnya olehlapisan batuan konduktif dengan tahanan jenisyang mayoritas bernilai <10 ohmm. Ketebalanlapisan ini belum dapat dipastikan secara pastikarenamasihmenerus ke kedalaman.

Di daerah manifestasi Gedongsongo,lapisan konduktif disisipi oleh lapisan batuandengan tahanan jenis 11 -15 ohm meter yangbergradasi secara vertikal maupun horizontal.Sedangkan di daerah Nglimut terindikasi 2lapisan batuan, lapisan batuan dengan tahananjenis relatif tinggi (> 30 ohmmeter) yangkemungkinan merupakan batuan produk vulkanikUngaran yang termuda dengan tebal sekitar 200meter, kemudian diikuti lapisan batuan konduktif(<10 ohmmeter) dan lapisan batuan bertahanjenis intermedian >20 ohmmeter. Sisipan lapisankonduktif ini yang diperkirakan sebagai zonapenudung dari sistem panas bumi Ungaransedangkan lapisan dibawahnya didugamerupakan reservoir.

Hasil logging temperatur dari keempatlubang sumur landaian suhu memperlihatkanhasil yang berlainan (Gambar 10). Sumur USL-1mempunyai nilai landaian suhu tertinggi yaitumencapai 10,4°C/100 m atau lebih kurang tigakali landaian suhu normal dan temperatur di dasarsumur USL-1 tercatat 52ºC dan tekanan 38kg/cm² (ksc). Sumur ini terletak di sebelah selatanmanifestasi fumarol Gedongsongo dengan jaraksekitar 1 km.

Lokasi pemboran UN-1 terletak di kawasanmanifestasi Kendalisodo. Korelasi lateral sumurpemboran memperlihatkan bahwa landaiantemperatur di sumur UN-1 memiliki trend naik, halini memperkuat dugaan bahwa di daerahKendalisodo terdapat suatu sistem geothermaltersend i r i te rp isah dengan s is tem diGedongsongodanNglimut.

SistemPanas bumiBerdasarkan hasil analisis data geologi,

geokimia, geofisika serta pemboran landaiansuhu, sistim panas bumi Ungaran merupakansistim panas bumi yang terbentuk di komplekvulkanik, dengan batuan penudung berupabatuan vulkanik Gunung Ungaran yang telahterubah dengan ubahan berupa mineral-mineralhaloisit, kaolinit, silika amorf dan kristobalit, ilit,markasit, dan pirit. Berdasarkan interpretasimetoda MT, batuan yang berfungsi sebagailapisan penudung ini adalah lapisan konduktif (<10 ohmm), dengan ketebalan sekitar 300-500 mdi daerah Nglimut dan sekitar 1400 m di daerahGedongsongo.

Litologi pembentuk reservoir didugamerupakan batuan vulkanik pra-Ungaran dansedimen Tersier yang kaya akan rekahan danbersifat permeabel yang terbentuk akibat aktifitasstruktur sesar yang ada atau akibat sifat fisikbatuan itu sendiri yang banyak mengandung pori( ) terutama pada batuan sedimen klastik.Top reservoir berada pada kedalaman 300 m diatas permukaan laut, dengan tahanan jenis > 30ohm-m (berdasarkanMT).

Berdasarkan data geologi regional dandidukung oleh data MT, batuan alas () di daerah Ungaran diperkirakan merupakan

batuan sedimen laut, batuan ini memiliki sifatpermeabilitas serta porositas yang baik.Permeabilitas yang terdapat dalam batuan iniadalah permeabilitas primer berupa ruang antarbut i r yang sa l ing berhubungan ser tapermeabilitas sekunder yang terbentuk akibatrekahan-rekahan.

Berdasarkan geologi dan didukung hasilgeofisika, sumber panas sistem panas bumiGedungsongo danNglimut diduga sisa panas daridapur magma Gunung Ungaran Muda berumurKuarter yang dicirikan oleh adanya anomaliBourguer tinggi di daerah ini. Sedangkan didaerah Kendalisodo sumber panas diperkirakanberasal dari tubuh intrusi yang berasosiasidengan kubah lava andesitikGunungKendalis.

Zona prospek panas bumi dideliniasiberdasarkan evaluasi data geosains dan datasumur landaian suhu USL-1. Hasil kompilasimenunjukan tiga kelompok daerah prospekpanas bumi di sekitar Ungaran: Gedongsongo(baratdaya), Nglimut (barat laut) dan Kendalisodo(tenggara). Daerah prospek Gedungsongo danNgilmut diperkirakan masih satu sistem panasbumi yang berasosiasi dengan Gunung Ungaran,sedangkan daerah prospek Kendalisodomerupakan sistem terpisah dari keduasebelumnya.

Deliniasi prospek panas bumi Gedungsongomemiliki luas sekitar 4 km² sedangkan daerahNglimut memiliki luas daerah prospek sekitar 6km² sehingga total luas prospek yang diperolehdari kompilasi anomali geologi, geokimia dangeofisika adalah 10 km² (Gambar 11).

Estimasi potensi dihitung dengan metodevolumetri (Tabel 1) dengan asumsi25%, 30 tahun, temperatur reservoir 270°C, temperatur 180°C maka potensi panasbumiUngaran diperkirakan sebesar 110MWe.

Sistem panas bumi Gunung Ungaranberkaitan erat dengan aktivitas vulkanik GunungUngaran, yang merupakan gunung api tipe Byang mempunyai suhu tinggi dengan perkiraantemperatur reservoir 270°C. Lapisan penudungmasih terdeteksi sampai dengan ketinggian 0 dplyang berarti resevoir sistem panas bumi ungaranberada di bawah kedalam sekitar 1500 m. Luasarea prospek panas bumi Gunung Ungaransekitar 10 km² dengan besar potensi 110MWe.

Dalam proses penulisan paper ini, kamimengucapkan terima kasih kepada Bapak SafraDwipa dan Kasbani yang telah banyakmemberikanmasukan dalam penyelesaian paperserta semua staf Pusat Sumber Daya Geologikhususnya staf-staf di kelompok kerja bidangpanas bumi yang turut serta dalam berdiskusitentangmateri di tulisan.

3

Geolistrik

Magnetotelurik (MT)

PengeboranLandaianSuhu

DISKUSI

Deliniasi prospek

PenghitunganPotensi

KESIMPULAN

UCAPANTERIMAKASIH

porous

basementrock

recovery factorlife time

cut off

Gambar 5. Peta tahanan jenis semu hasil proses dan interpretasi ulang

Page 54: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 6. Penampang tahanan jenis selatan-utara daerah penelitian

Gambar 7. Penampang tahanan jenis barat-timur daerah penelitian

Page 55: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

Gambar 8. Peta tahanan jenis semu MT daerah penelitian

Page 56: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 9. Penampang tahanan jenis MT (Pertamina, 1984) dimodifikasi dan re interpretasi

Gambar 10. Logging temperatur dan tekanan sumur USL1, UN1, UN2, UN-3 (Pertamina,1987)

Page 57: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

Page 58: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

28

Gambar 11. Deliniasi zona prospek panas bumi berdasarkan geofisika, geologi dan geokimia

Tabel 1.Penghitungan metode volumetri potensi panas bumi Ungaran

Page 59: MAKALAHILMIAH - psdg.bgl.esdm.go.idpsdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf_file/Bul Vol 6 no. 3 thn 2011/Bul... · berumur Kapur Akhir, satuan batuan sekis berumur Kapur-Paleosen, satuan

Buletin Sumber Daya Geologi Volume 6 Nomor - 20113

MAKALAH ILMIAH

29

DAFTARPUSTAKADjoko Sunaryo & Suranto, 1983, Laporan Pendahuluan geologi daerah Gunung Ungaran, Jawa Tengah.

Unpublish report Pertamina,DivisiGeotermal, Jakarta.Djoko Hantono, Suroto & Soenaryo. 1987, Evaluasi akhir survey geokimia daerah Ungaran Jawa

Tengah.Unpub. report Pertamina,Divisi Geotermal, Jakarta.Geoco 1984. Magnetotelluric survey for geo- thermal exploration in G. Ungaran Area. Central Java.

Unpublished report Pertamina,Divisi Geotermal, Jakarta.Indarto, Sri. 2006. Studi Batuan Vulkanik dan Batuan Ubahan Pada Lapangan Panas bumi Gedong-

songoKomplekGunungUngaran,Geotek, LIPI.Muhardjo, Edy Saputra Rab, Rusdi Yusup, Yuhan & Hery Sundoto. 1987. Laporan penyelidikan geologi

daerah panas bumiG.Ungaran jawaTengah.Unpub. report, Direktorat Vulkanologi, Bandung.Nukman, M. 2009. Overview of Gedong-songo Manifestations, Ungaran Geothermal Prospect, Central

Java, Indonesia: a preliminary account, Thirty-Fourth Workshop on Geo-thermal ReservoirEngineeringStanfordUniversity, Stanford, California.

N. V. Alico 1985. Ungaran resistivity survey, field and interpretation report. Unpub. Report. Pertamina,DivisiGeotermal, Jakarta.

PT. Sumber Daya Bumi. 1991. Survei Hg CO2 di daerah Ungaran, Jawa Tengah. Unpub reportPertamina,DivisiGeotermal, Jakarta.

P.T. Trias Jaya Guna 1986. Penyelidikan gayaberat Gunung Ungaran, Jawa Tengah. Unpubl. reportPertamina,DivisiGeotermal, Jakarta.

P.T. Geoservices (Ltd). 1985. Laporan Pengkajian Foto udara daerah Gunung Ungaran , Jawa Tengah.Unpublished report Pertamina,Divisi Geothermal, Jakarta.

P.T. Trias jayaguna 1984. Petrographic description of surface rock samples from Gunung Ungaran,Central Java.Unpublished report Pertamina,DivisiGeotermal, Jakarta.

Thaden, R.E., Sumadirja, H. and Richards P.W. 1975, Peta Geologi lembar Magelang dan Semarang,Jawa.

VanBemmelen,R.W. 1949. The geology old Indonesia.TheHaguMartinusNijhoff .

Diterima tanggal 11 April 2011Revisi tanggal 16 Agustus 2011