HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

21
HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL NAMA ANGGOTA : Ida Purwati (14334005) Selvia Rahmi (14334026) Tiara Yarnita Irman (14334099)

Transcript of HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Page 1: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

NAMA ANGGOTA : Ida Purwati (14334005) Selvia Rahmi (14334026) Tiara Yarnita Irman (14334099)

Page 2: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

PENGERTIAN PEKERJAAN

Dalam memenuhi kebutuhannya maka manusia diharapkan untuk mampu beraktifitas dan menghasilkan sesuatu. Dalam aktifitas tersebut maka mereka akan berhubungan dengan manusia lainnya untuk saling memenuhi kebutuhan.

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia.Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang.Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi.

Page 3: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Profesi adalah kata serapan dari sebuah jata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang bermakna Janji untuk memenuhi kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen.Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam adalah sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan, namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki mekanisme serta aturan yang harus  dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah yang harus diluruskan di masyarakat, karena hampir semua orang menganggap bahwa pekerjaan dan profesi adalah sama.

PENGERTIAN PROFESI

Page 4: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

PENGERTIAN PROFESIONALISME

profesionalisme adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau ciri orang yang profesional.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa profesionalisme memiliki dua kriteria pokok, yaitu keahlian dan pendapatan (bayaran).Kedua hal itu merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan.Artinya seseorang dapat dikatakan memiliki profesionalisme manakala memiliki dua hal pokok tersebut, yaitu keahlian (kompetensi) yang layak sesuai bidang tugasnya dan pendapatan yang layak sesuai kebutuhan hidupnya.

Page 5: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

CIRI-CIRI PROFESIONALISMEAda 4 ciri‐ciri profesionalisme, yaitu :1. Memiliki keterampilan yang tinggi dalam suatu bidang

serta kemahiran dalam menggunakan peralatan.2. Memiliki ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam

menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat.

3. Memiliki sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya.

4. Memiliki sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya.

Page 6: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

SIKAP DAN PERILAKU PROFESIONALTidak memaksa

Seorang yang berjiwa atau bermoral profesional tetunya akan memiliki keahlian teknis yang khusus yang mendukung keprofesionalannya. Dengan demikian dia akan mempunyai kekuatan (`power’).Tidak berjanji

Satu sikap moral professional dalam menghadapi apapun yang telah, sedang dan bakal terjadi juga hal yang harus diperhatikan.Sikap ikhlas dalam menghadapi keberhasilan maupun kegagalan merupakan sikap professional yang ketiga. Berjanji merupakan tindakan yang mungkin sekali menjadikan kita melanggar dua sikap moral sebelumnya yang disebutan diatas. Karena kegagalan maka akan muncul pemaksaan atau mengiba dari salah satu pihak, atau bahkan kedua pihak.

Page 7: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Tidak mengibaPada saat-saat tertentu kesulitan atau hambatan

muncul baik dipihak pekerja maupun perusahaan.Krisis ekonomi saat lalu (soalnya saya yakin saat ini sudah mulai tahap penyembuhan) banyak mengakibatkan kesulitan dikedua pihak. Tentunya tidak bisa hanya dengan mengiba untuk menghadapi kesulitan ini, dan tentunya tindakan mengiba ini bukan moral yang professional.

Page 8: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

SIFAT PROFESIONAL DALAM PEKERJAANMemiliki komitmen tinggi

Seorang profesional harus mempunyai komitmen yang kuat dalam menjalankan profesinya.Tanggung jawab

Seorang profesional juga haruss bertanggung jawab penuh terhadap profesinya.Berpikir sistematis

Seorang profesinal harus berpikir sistematis tentang apa yang dilakukannya dan belajar dari pengalamannya.Penguasaan materi

Seorang profesional harus menguasai secara mendalam, bahan dan materi yang berhubungan dengan profesinya.Menjadi bagian masyarakat professional

Seorang profesional harus menjadi bagian dari masyarakat dalam lingkungan profesinya.

Page 9: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

TUJUAN KOMUNIKASI FARMASI DI APOTIKI. Tercipta komunikasi yang efektif dan etis dengan

pasien dan atau keluarganya sehingga tujuan terapi dapat tercapai.

II. Terhindar dari kesalahpahaman komunikasi yang berakibat pada tidak tercapai nya tujuan terapi dan ketidakpuasan konsumen serta turunnya citra profesi. RUANG LINGKUP KOMUNIKASI FARMASI DI APOTIK

Ruang lingkup kompetensi ini meliputi komunikasi dialogis yang digunakan oleh farmasis kepada pasien dan keluarganya dengan dasar saling percaya, saling menghargai, jujur dan otentik untuk mencapai tujuan terapi pasien.

Page 10: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

PERAN ASISTEN APOTEKER DI APOTIK

Pengetahuan asisten apoteker harus selalu dikembangkan agar tidak tertinggal, asisten apoteker harus dapat membantu apoteker dalam pelayanan farmasi klinis yang berorientasi pada pasien.

Pekerjaan kefarmasian di apotek meliputi pembuatan, pengubahan bentuk, pencampuran, peracikan obat yang digunakan untuk pelayana dengan menggunakan resep dokter, dokter gigi dan dokter hewan.

Asisten apoteker juga harus memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan atau pemakaian obat yang akan diserahkan pada pasien dan juga memberikan informasi mengenai penggunaan obat secara tepat, benar dan rasional serta mudah dimengerti pasien atau masyarakat.

Page 11: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

MACAM-MACAM HUBUNGAN ANTARA PROFESIONALHubungan Antara Asisten Apoteker Dengan Apoteker Dan Hubungan asisten apoteker dengan

apoteker adalah hubungan yang penting karena apoteker adalah sebagai penanggung jawab apotek yang mana dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh asisten apoteker.

Hubungan antara dokter, apoteker dan asisten apoteker terletak pada saat adanya permintaan resep dari dokter kepada apoteker yang dibantu asisten apoteker agar menyediakan obat yang ditujukan kepada pasien dan apabila ditemukan hal-hal yang meragukan apoteker atau asisten apoteker dapat menghubungi dokter

Page 12: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Perawat Dengan Pasien Di Rumah Sakit

Hubungan perawat dengan pasien adalah suatu wahana untuk mengaplikasikan proses keperawatan. Hubungan perawat dan pasien adalah hubungan yang direncanakan secara sadar,bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk pencapaian tiuan klien. Dalam hubungan itu perawat menggunakan pengetahuan komunikasi guna memfasilitasi hubungan yang efektif.

2 tahap interaksi yang dilalui dalam berhubungan banyak factor yang perlu diperhatikan baik klien maupun perawat adalah•Perawat professional bila mampu menciptakan hubungan terapetik dengan klien•Keikhlasan,empati dan kehangatan diciptakan dalam berhubungan dengan klien

Page 13: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Tahap hubungan perawat dengan pasien

•Tahap orientasDi mulai pada saat pertama kali berhubungan.Tujuan utama tahap orientasi adalah membangun trust.•Tahap bekerja•Menyatukan proses komunikasi dengan tindakan keperawatan•Membangun suasana yang mendukung untuk berubah•Tahap terminasi•Penilaian pencapaian tujuan dan perpisahan•Terminasi disampaikan sejak awal atau tidak mendadak

Page 14: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Kerja Perawat Dengan Sejawat Perawat

Dalam membina hubungan antarsesama perawat yang ada, baik dengan lulusan SPK maupun DIII Keperawatan (perjenjangan) diperlukan adanya sikap saling menghargai dan saling toleransi sehingga sebagai perawat baru dapatr mengadakan pendekatan yang baik dengan kepala ruangan, dan juga para perawat lainnya.

Page 15: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Tunjukkan sikap memupuk rasa persaudaraan dengan cara:•Silih AsuhYaitu sesama perawat dapat saling membimbing, menasihati, menghormati, dan mengingatkan bila sejawat melakukan kesalahan atau kekeliruan sehingga terbina hubungan yang serasi.•Silih AsihYaitu dalam menjalankan tugasnya, setiap perawat dapat saling menghargai satu sama lain, saling menghargai antar anggota profesi, saling bertenggang rasa, serta bertoleransi yang tinggi sehingga tidak terpengaruh oleh hasutan yang dapat menimbulkan sikap saling curiga dan benci.•Silih AsahYaitu perawat yang merasa lebih pandai/tahu dalam hal ilmu pengetahuan, dapat mengamalkan ilmu yang telah diperolehnya kepada rekan sesama perawat tanpa pamrih.

Page 16: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Kerja Perawat Dengan Profesi Lain Yang Saling Terkait

Dalam melaksanakan tugasnya, perawat tidak dapat bekerja tanpa berkolaborasi dengan profesi lain. Profesi lain tersebut diantaranya adalah dokter, ahli gizi, tenaga laboratorium, tenaga rontgen dsb. Setiap tenaga profesi tersebut mempunyai tanggung jawab terhadap kesehatan pasien, hanya pendekatannya saja yang berbeda disesuaikan dengan profesinya masing-masing.

Page 17: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Farmasis Dengan Dokter

Untuk menjalin suatu hubungan antar professional farmasis dengan dokter supaya terjalin komunikasi yang baik, seorang farmasis (Apoteker dan Asisten Apoteker) harus mengetahui lebih dahulu apa yang menjadi tanggung jawab seorang farmasis dalam pelayanan kefarmasian.

Adanya pemahaman yang baik antar kedua profesi ini, akan sangat memudahkan farmasis dan dokter berkomunikasi.

Page 18: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Farmasis Dengan Perawat

Hubungan antar farmasis dengan perawat tidak jauh beda dengan hubungan dokter dan farmasis. Hanya bedanya seorang perawat akan lebih banyak bertanggung jawab terhadap pasien yang dirawatnya dalam memberikan obat. Selain itu perawat juga harus banyak berkomunikasi dengan farmasis dalam pemberian dan pendistribusian obat terhadap pasiennya. Perawat juga wajib menegur farmasis bila terjadi kesalahan dalam pemberian obat dan memastikan terlebih dahulu dosis yang akan diberikan ke pasien.

Page 19: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Perawat Dengan Dokter

Hubungan perawat dengan dokter adalah hubungan antar profesi yang sangat ideal.Karena dalam pelayanan kesehatan dokter tidak dapat dengan sendiri melakukan pengobatan tanpa adanya seorang perawat. Akan tetapi hubungan perawat dan dokter tidak selamanya dibilang ideal, karena dokter terkadang merasa perawat bekerja diluar wewenangnya dan perawat pun merasa dokter hanya dapat memerintah saja tanpa berbagi kesejahteraan dengan adil.

Page 20: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

Hubungan Farmasis Dengan Farmasis

Hubungan farmasis dengan farmasis adalah termasuk kedalam hubungan antar professional yang terjalin didalam suatu ruang lingkup yang sama dan di dalam satu tempat. Hubungan ini biasa terjadi antara apoteker dengan apoteker atau apoteker dengan asisten apoteker. namun biasanya seorang apoteker hanya dapat menaungi satu apotik saja dan terdiri dari beberapa orang asisten apoteker.Dalam hal inilah terjadi suatu hubungan komunikasi antar profesi.

Page 21: HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL

SEKIAN DAN