Hubungan Antar Pemerintah

15
TUGAS UAS TAKE HOME MATA KULIAH HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAH KERJASAMA ANTAR INSTANSI-INSTANSI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM RINTISAN DAN AKSELERASI PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI PERTANIAN (PRIMA TANI) DI KABUPATEN NGANJUK, JAWA TIMUR Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah “Hubungan Antar Pemerintah” oleh dosen pengampu Bpk Drs. Dwi Sulistyo, MPA. Oleh : Johanita Susanti (0710313012) Kelas D JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

Transcript of Hubungan Antar Pemerintah

Page 1: Hubungan Antar Pemerintah

TUGAS UAS TAKE HOME MATA KULIAH

HUBUNGAN ANTAR PEMERINTAH

KERJASAMA ANTAR INSTANSI-INSTANSI DALAM

PENGEMBANGAN PROGRAM RINTISAN DAN

AKSELERASI PEMASYARAKATAN INOVASI TEKNOLOGI

PERTANIAN (PRIMA TANI)

DI KABUPATEN NGANJUK, JAWA TIMUR

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah

“Hubungan Antar Pemerintah” oleh dosen pengampu Bpk Drs. Dwi Sulistyo, MPA.

Oleh :

Johanita Susanti (0710313012)

Kelas D

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2009

Page 2: Hubungan Antar Pemerintah

BAB I

PEMBAHASAN

SEKILAS PERTANIAN KABUPATEN NGANJUK

Kabupaten Nganjuk memiliki luas wilayah 1224,33 km2 yang terdiri dari

20 kecamatan dan 264 desa. Ekonomi Nganjuk merupakan ekonomi agraris yang

ditunjukkan dengan penggunaan lahan sebesar 35,12% untuk areal persawahan,

11,79% tegal, 0,21% perkebunan, 38,39 hutan, dan hanya 12,53% yang digunakan

sebagai wilayah pemukiman. Peranan sektor pertanian yang dominan dapat dilihat

dari struktur PDRB Nganjuk. Nilai produksi sektor pertanian selalu mengalami

peningkatan sejak tahun 1993.

Landasan ekonomi Kabupaten Nganjuk adalah perekonomian rakyat yaitu

sektor-sektor pertanian rakyat dan industri rakyat. Dalam sektor pertanian petani

Nganjuk yang menghasilkan tanaman padi, aneka palawija, buah-buahan (melon),

dan sayur-sayuran (bawang merah), pada umumnya adalah petani kecil yang

pemilikan lahannya sempit. Kabupaten Nganjuk juga dikenal sebagai daerah

sentra bawang merah selain Brebes, Jawa Tengah. Di sektor industri pun, pelaku

ekonominya didominasi oleh industri kecil. Namun, tradisi bekerjasama dalam

kelompok tani, kelompok ternak, dan kelompok usaha kecil lain seperti koperasi,

terbukti mampu menunjang kelangsungan usaha mereka. Produktivitas pertanian

Nganjuk relatif tinggi terutama dari hasil tanaman pangan (padi gogo dan jagung),

hasil ternak, dan hasil perikanan.

Oleh karena itu untuk dapat menemukan atau menciptakan inovasi

pertanian (teknologi, kelembagaan dan kebijakan) yang maju dan strategis,

mengadaptasikannya menjadi tepat guna spesifik pemakai dan lokasi, serta

menginformasikan dan menyediakan materi dasarnya dalam menunjang sektor

pertanian Kabupaten Nganjuk, maka dilaksanakan kerjasama yang melibatkan

beberapa pihak dalam Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi

Teknologi Pertanian (PRIMA TANI) di Kabupaten Nganjuk. Ini adalah suatu

model atau konsep baru diseminasi teknologi yang dipandang dapat mempercepat

penyampaian informasi dan penyebaran inovasi teknologi pertanian, beserta

umpan baliknya.

Page 3: Hubungan Antar Pemerintah

PELAKSANAAN PRIMA TANI (REALISASI DARI KERJASAMA)

1. Proses Suplementasi Pelaksanaan Prima Tani

1.1 Pemilihan Lokasi

Penentuan lokasi Prima Tani di Kabupaten Nganjuk diawali dengan

pertemuan antara Bappeda (Badan Perencanaan Pembangunan Daerah), Dinas

Pertanian dan Perkebunan serta Dinas Kehewanan. Telah ditetapkan 3 desa

alternatif lokasi Prima Tani di wilayah lahan sawah intensif yang mendapat

dukungan program dari Pemerintah Daerah. Dari hasil PRA (Participatory Rural

Appraisal) yang dilakukan tim BPTP (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian),

lokasi Prima Tani yang memiliki peluang keberhasilan tinggi dari 3 lokasi

tersebut adalah desa Bulu kecamatan Berbek. Lokasi tersebut telah ditinjau dan

diresmikan oleh Bupati Nganjuk yang dihadiri Kepala Dinas terkait sebagai lokasi

Prima Tani.

1.2. Organisasi Pelaksana dan Jaringan Kerjasama

Organisasi pelaksana Prima Tani telah terbentuk, yaitu manajer

laboratorium, koordinator teknis, kelembagaan dan diseminasi dari BPTP,

sedangkan ketua dan anggota klinik agribisnis dari penyuluh pertanian di tingkat

kecamatan. Organisasi ini dipandu oleh kelompok kerja (Pokja) Prima Tani

Kabupaten, unsurnya: Asisten bidang perekonomian, Bappeda, Dinas Pertanian

dan Perkebunan, Dinas Kehewanan, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan

Koperasi serta Dinas Pemukiman dan Prasarana.

1.3. Pemilihan Komoditas Unggulan

Komoditas unggulan dipilih berdasarkan hasil PRA. Pelaksanaan PRA

melibatkan Bappeda, Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kehewanan

Kabupaten serta masyarakat tani Desa Bulu, Kecamatan Berbek. Penentuan

komoditas unggulan didasarkan pada preferensi petani, kesesuaian biofisik lokasi,

daya dukung sumberdaya lokal, prospek pasar, ketersediaan teknologi dan nilai

ekonomi dari komoditas yang dipilih.

1.4. Perumusan Inovasi Teknologi dan Kelembagaan

Dalam merumuskan kebutuhan inovasi teknologi dan kelembagaan

didasarkan dari hasil PRA. Pelaksanaan PRA melibatkan Bappeda, Dinas

Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kehewanan Kabupaten serta masyarakat tani

Page 4: Hubungan Antar Pemerintah

desa Bulu Kecamatan Berbek. Perumusan kebutuhan inovasi teknologi dan

kelembagaan didasarkan pada permasalahan dalam mengembangkan sistem usaha

dan agribisnis dari masing-masing komoditas unggulan dalam membangun model

agribisnis industrial pedesaan.

1.5. Pembentukan Klinik Agribisnis

Klinik agribisnis sudah terbentuk, tugas pokok dan fungsinya juga sudah

dirumuskan yaitu sebagai sumber informasi teknologi akses permodalan dan

pasar. Tugas pokok dan fungsi ini sudah berjalan efektif sebagai sumber informasi

teknologi.

1.6. Pengembangan dan Fungsi Laboratorium Agribisnis

Laboratorium agribisnis Desa Bulu telah mulai berfungsi dan berkembang.

Dari segi teknis anggota kelompok tani telah mulai menerapkan teknologi spesifik

lokasi dengan pendekatan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) pada komonitas

padi MK-1. Dari segi kelembagaan telah berdiri lembaga penyediaan sarana

produksi dan pemasaran hasil (kios pertanian, lembaga pasca panen dan

pengolahan hasil padi). Dari segi diseminasi lokasi laboratorium agribisnis telah

mulai digunakan sebagai tempat studi banding kelompok tani baik dari dalam

maupun luar Kabupaten Nganjuk.

1.7. Pengembangan Sumberdaya Petani / Kelompok Tani

Desa Bulu terdiri 4 Dusun yaitu Tawing, Kalianjok, Bedug, dan Bulu. Dari

4 Dusun tersebut telah terbentuk kelompok tani yaitu Subur Makmur, Mekar Sari

dan Tani Mulyo. Dari ke-3 kelompok tani tersebut telah dibentuk gabungan

kelompok tani (Gapoktan) dengan nama Tani Manunggal. Gapoktan telah

berfungsi mengelola kios pertanian lembaga pasca panen dan pengolahan hasil

padi. Pelatihan-pelatihan yang telah dilaksanakan pada anggota kelompok tani

adalah penerapan teknologi padi, jagung dan kacang hijau dengan pendekatan

PTT. Selain itu telah dilakukan pelatihan pembuatan pupuk organik dan tape

jerami sebagai pakan sapi.

Page 5: Hubungan Antar Pemerintah

2. Peluang Keberhasilan

2.1. Internal

Dalam pelaksanaan sosialisasi teknologi pada anggota kelompok tani telah

dibantu oleh Balai Besar Penilitian Padi (BBP Padi), Balai Penelitian Kacang-

Kacangan dan Ubi-Ubian (Balitkabi) serta Loka Penelitian sapi potong (Lolit sapi

potong). BBP Padi membantu menyediakan benih padi untuk memproduksi beras

aromatik dan penentuan mutu beras. Balitkabi membantu menyediakan benih,

dana dan sosialisasi teknologi pada pelaksanaan Demplot kacang hijau. Lolit sapi

potong melakukan sosialisasi tehnologi pengelolaan sapi potong induk.

2.2. Eksternal

Instansi terkait yang telah mendukung sarana / prasarana pelaksanaan

Prima Tani desa Bulu disajikan pada Tabel 1:

2.3. Pengembangan jaringan kerjasama (internal dan eksternal)

Gabungan kolompok tani Manunggal baru memiliki akses jaringan

kerjasama dengan dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Nganjuk dalam

bentuk pemasaran beras.

Page 6: Hubungan Antar Pemerintah

3. Kinerja Prima Tani

3.1. Pembentukan / Penguat Kelembagaan Tingkat Pedesaan

Akses informasi dan pengetahuan inovasi teknologi pada kelompok tani

desa Bulu dilaksanakan 2 cara yaitu melalui : (1) sosialisasi, apresiasi dan

pelatihan ; (2) klinik agribisnis.

3.2. Terpilihnya Komoditas dan Teknologi Unggulan

Jenis komoditas pertanian yang diusahakan sebagian besar masyarakat

Desa Bulu pada lahan sawah adalah padi dan jagung dengan pola tanam padi-

padi-padi dan padi-padi-jagung, sedangkan pada lahan tegal padi+ubikayu-kacang

hijau dan jagung+ubikayu-kacang hijau. Pada lahan pekarangan sebagian besar

petani mengusahakan pisang dan mangga. Untuk mendukung kegiatan tersebut

petani mengusahakan ternak sapi potong induk dan domba. Berdasarkan hasil

PRA komoditas unggulan dalam Prima Tani Bulu adalah padi, jagung, dan sapi

potong induk. Sedangkan komoditas pendukung adalah kacang hijau pisang dan

mangga.

Teknologi yang telah diintroduksikan dan dterapkan petani adalah :

a. PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) Padi hibrida dan inbrida pada

MK-1 dan MK-2

Penerapan PTT padi hibrida MK-1 oleh petani seluas 98 Ha. Teknologi

disusun oleh BPTP Jatim bersama kelompok tani secara partisipatif menggunakan

varietas Intani-2. Hasil yang dicapai dengan menerapkan teknologi tersebut 7,5 –

10 t GKP/Ha. Untuk mendukung tingkat keberhasilan telah dilakukan Demplot 6

varietas padi hibrida dan 4 varietas padi inbrida dengan pendekatan PTT. Dari

hasil Demplot tersebut Varietas padi hibrida Intani-2, Ciherang dan Cibogo yang

paling diminati petani untuk dikembangkan.

Penerapan PTT padi hibrida MK-2 seluas 70 Ha, sedangkan inbrida

(ciherang dan cibogo) 25 Ha. Untuk mendukung tingkat keberhasilan telah

dilakukan Demplot PTT padi hibrida. Hasil yang dicapai dengan menerapkan

teknologi tersebut untuk Intani-2 9,5 – 10 t GKP/Ha dan inbrida 6,9-7,2 t

GKP/Ha, sedangkan dari Demplot hibrida sebesar 11 t GKP/Ha.

Page 7: Hubungan Antar Pemerintah

b. Perbenihan padi dengan penerapan teknologi PTT (Pengelolaan Tanaman

Terpadu) pada MK-1

Telah dilaksanakan Demplot perbenihan padi dengan tehnologi PTT

menggunakan varietas batang gadis, sintanur, gilirang dn ciherang seluas 1,5 Ha.

Hasil yang dicapai dengan menerapkan teknologi tersebut batang gadis 7,32 t

GKP/Ha, sintanur 7,1 t GKP/Ha, gilirang 7,2 t GKP/Ha dan ciherang 6,45 t

GKP/Ha.

c. PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) Jagung MK-2

Telah dilaksanakan Demplot PTT jagung hibrida pada MK-2 terutama

tehnologi olah tanah sederhana, penggunaan pupuk organik dan kerapatan tanam

optimal dengan sistem jajar legowo (jarak tanam 60cm x 120 cm x 25cm, 2 biji

per lubang). Hasil yang dicapai dari Demplot menggunakan varietas C-9 adalah

9,6 t pipil kering/Ha, sedangkan di tingkat petani 8,2 t pipil kering/Ha.

d. PTT (Pengelolaan Tanaman Terpadu) Kacang hijau

BPTP Jatim bekerjasama dengan Baletkabi melaksanakan Demplot kacang

hijau dilahan kering (hutan) pada MK-1 seluas 1 Ha menggunakan varietas Murai,

Kutilang, Sriti dan Walet.

e. Sapi potong Induk

Telah dilaksanakan inisiasi dan perbaikan sistem usaha sapi potong induk,

khususnya ransum pakan ternak suplementasi pilihan dan sistem perkawinan

dengan Inseminasi Buatan (IB). Selain itu melakukan kegiatan pelatihan

pembuatan pupuk organik dan tape jerami untuk pakan sapi. Kegiatan ini

melibatkan Loka sapi potong.

3.3. Sinergi Program antara Prima Tani dengan Program Pemerintah

Daerah dan Pemangku Kepentingan Orang Lain

Dalam lokasi Prima Tani tedapat program Pemerintah Pusat, Provinsi

Jawa Timur, dan Pemerintah Kabupaten Nganjuk. Program Pemerintah Pusat

adalah peningkatan produksi padi dan jagung melalui program P2BN, pemerintah

provinsi dengan program Cooperative Farming (CF), Pemerintah Kabupaten

Nganjuk dengan program pembentukan kawasan usaha pembibitan sapi potong

rakyat dan produsen beras untuk konsumen kelas menengah keatas. Sharing dana

disajikan pada Tabel 1.

Page 8: Hubungan Antar Pemerintah

BAB II

PENUTUP

MASALAH DAN UPAYA PEMECAHANNYA

1. Masalah

Masalah-masalah yang muncul dalam pelaksanaan Prima Tani di Desa

Bulu adalah belum berjalannya akses permodalan / pengkreditan, akses pemasaran

hasil dan akses pengadaan sarana produksi terutama pupuk.

2. Upaya Pemecahannya

Dalam mengatasi masalah tersebut gabungan kelompok tani akan

melakukan kegiatan:

a. Pembentukan koperasi pertanian melalui pendekatan dengan

Disperindagkop.

b. Pengajuan kredit sapi melalui dinas kehewanan.

c. Melakukan pendekatan dengan Bank Jatim untuk mendapatkan kredit

bunga murah.

d. Mengembangkan kios pertanian untuk menjadi penyalur pupuk sarana

produksi terutama pupuk.

e. Mencari peluang pasar khususnya beras melalui pendekatan dengan

Disperindagkop.

KESIMPULAN

Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah wilayah kecil, namun cukup

banyak potensi yang ada di Kabupaten Nganjuk, salah satunya yaitu bidang

pertanian. Tanah di Kabupaten Nganjuk sangat baik untuk bertani, cocok untuk

tanaman palawija dan juga sayur (bawang merah). Kabupaten Nganjuk juga

menjadi salah satu daerah sentra bawang merah selain Brebes, Jawa Tengah. Oleh

karena itu, untuk mendukung dan mendorong kemajuan Kabupaten Nganjuk,

maka pemerintah mengadakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan

Inovasi Teknologi Pertanian (PRIMA TANI) di Kabupaten Nganjuk.

Hasil / dampak dari pelaksanaan Prima Tani yaitu kini di Lokasi Prima

Tani Bulu sudah mulai dijadikan kunjungan dan study banding. Kunjungan

Page 9: Hubungan Antar Pemerintah

diantaranya telah dilakukan oleh Direktur Jendral Tanaman Pangan beserta staf,

Staf Ahli Menteri Pertanian dan telah dilakukan temu lapang oleh Bapak

Gubernur Jawa Timur dan Bupati beserta staf dan undangan lainnya sekitar 600

peserta. Selain itu telah digunakan sebagai tempat studi banding sekitar 17

kelompok tani dari Kabupaten Nganjuk, wilayah Jawa Timur, Kalimantan Timur

dan Sulawesi Selatan. Dari kegiatan Prima Tani telah menunjukkan terjadinya

peningkatan produktivitas padi dan jagung.

Dapat disimpulkan bahwa dari daerah yang kecil dan masih cukup tinggi

angka kemiskinannya seperti Kabupaten Nganjuk, ternyata juga masih

mempunyai potensi yang cukup besar.

Page 10: Hubungan Antar Pemerintah

DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.umm.ac.id/go.php?id=jiptummpp-gdl-s1-2004-prasetyaha-951.

Diakses pada hari Jumat, tanggal 5 Juni 2009, pukul 15.00. Online.

http://primatani.litbang.deptan.go.id/index.php?

option=com_content&task=blogcategory&id=22&Itemid=41. Diakses pada

hari Jumat, tanggal 5 Juni 2009, pukul 15.15. Online.

http://primatani.litbang.deptan.go.id/index.php?

option=com_content&task=view&id=69&Itemid=51. Diakses pada hari

Jumat, tanggal 5 Juni 2009, pukul 15.20. Online.

http://primatani.litbang.deptan.go.id/primataniweb/pdf/nganjuk.pdf. Diakses pada

hari Sabtu, tanggal 20 Juni 2009, pukul 15.00. Online.

http://www.ekonomikerakyatan.ugm.ac.id/My%20Web/sembul17.htm. Diakses

pada hari Sabtu, tanggal 20 Juni 2009, pukul 15.10. Online.

http://www.nganjukkab.go.id/nganjuk/perda/tampilperda.php?id=33. Diakses

pada hari Sabtu, tanggal 20 Juni 2009, pukul 15.30. Online.

http://www.warintek-nganjuk.go.id/cetak.php?id=56. Diakses pada hari Sabtu,

tanggal 20 Juni 2009, pukul 16.00. Online.