HUBUNGA N TINGKAT PENGETAHUAN PERAW AT …eprints.ums.ac.id/45709/28/NASKAH PUBLIKASI-RUBI.pdfRS PK...
Transcript of HUBUNGA N TINGKAT PENGETAHUAN PERAW AT …eprints.ums.ac.id/45709/28/NASKAH PUBLIKASI-RUBI.pdfRS PK...
HHUBUNGA
KEPE
AN TINGK
ERAWATA
KEPE
RS PK
u
UNIVER
KAT PENG
AN DENGA
ERAWATA
KU MUHA
NAS
Diajukanuntuk merai
FAKULTRSITAS M
1
GETAHUAN
AN PEND
AN DI RUA
AMMADIY
KAH PUB
n sebagai saih gelar Sar
Disusun O
RUBIYAJ210131
TAS ILMUMUHAMMA
2015
N PERAW
OKUMEN
ANG RAWA
YAH SURA
LIKASI
alah satu syarjana Keper
Oleh :
ATUN 1008
U KESEHAADIYAH S
5
WAT TENTA
NTASIAN A
AT INAP
AKARTA
arat awatan
TAN SURAKAR
ANG PRO
ASUHAN
RTA
OSES
i
NASKAH PUBLIKASI
ii
iii
1
ABSTRAK RUBIYATUN. J210131008 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PROSES KEPERAWATAN DENGAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dengan pendokumentasian asuhan keperawatam di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif desain dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 129 Perawat dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 57 responden. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis Univariat dan uji bivariat dengan menggunakan uji chi square test. Hasil Penelitian Menunjukkan Tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta dalam kategori baik. Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta dalam kategori baik Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta ditunjukkan dengan nilai P.Value 0.000<0.5. Kata Kunci: Pengetahuan, proses keperawatan, pendokumentasian asuhan
keperawatan RELATIONSHIP OF KNOWLEDGE ABOUT THE PROCESS OF NURSING NURSE WITH DOCUMENTING NURSING IN THE HOSPITAL RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA.
This study aimed to analyze the relationship between the level of knowledge of nurses on the nursing process with documentation of nursing care in inpatient RS PKU Muhammadiyah Surakarta. The method used in this research is quantitative method in the study design is descriptive correlation with cross sectional population in this study are all nurses in inpatient RS PKU Muhammadiyah Surakarta totaling 129 Nurses and samples used in this study were as many as 57 respondents. Data analysis techniques using Bivariate analysis and bivariate test by using chi square test. Research Shows level of knowledge of nurses on the nursing process in the inpatient unit RS PKU Muhammadiyah Surakarta in both categories. Documentation of inpatient nursing care in the room RS PKU Muhammadiyah Surakarta in both categories There is a significant correlation between the level of knowledge about nursing care nurses with nursing care documentation in the inpatient unit RS PKU Muhammadiyah Surakarta P.Value 0000 indicated by the value of <0.5. Keywords: Knowledge. nursing process. documentation of nursing care.
2
1. PENDAHULUAN
Mutu pelayanan keperawatan merupakan indikator kualitas
pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan kesehatan di
masyarakat adalah perawat. Kualitas pelayanan yang diberikan oleh perawat
akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.
Pengetahuan perawat memegang peranan penting dalam pendokumentasian
proses keperawatan. Perawat perlu memperoleh pengetahuan tentang aplikasi
proses keperawatan yang digunakan untuk menginterpretasi data pasien.
Dengan tingkat pengetahuan yang berbeda, dokumentasi proses keperawatan
akan menghasilkan dokumentasi yang tidak lengkap dan seragam yang
akanberpengaruh pada mutu asuhan yang berbeda pula. Dalam aspek hukum,
perawat tidak mempunyai bukti tertulis bila pasien menuntut ketidakpuasan
terhadap pelayanan keperawatan. Dalam kenyataannya dengan semakin
kompleksnya pelayanan dan peningkatan kualitas keperawatan, perawat tidak
hanya dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan tetapi dituntut untuk
mendokumentasikan asuhan keperawatan secara benar (Nursalam, 2012).
Pendokumentasian merupakan unsur pokok dalam pertanggung jawaban
kinerja profesi keperawatan setelah melakukan intervensi keperawatan
langsung kepada klien. Didasari oleh profesi keperawatan, bahwa masyarakat
mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan asuhan keperawatan secara
profesional. Mutu asuhan keperawatan dapat tergambar dari dokumentasi
proses keperawatan (Dalami, dkk, 2011).
Dalam pendokumentasi asuhan keperawatan menggunakan pendekatan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, perumusan diagnosa,
perencanaan, tindakan, dan evaluasi sebagai metode penyelesaian masalah
keperawatan pada klien yang akan meningkatkan kesehatan klien (Hidayat,
2008).
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit,
telah disusun Standar Pelayanan Rumah Sakit melalui SK Menkes No.
436/MENKES/SK/VI/1993 dan Standar Asuhan Keperawatan melalui SK
Dirjen Yanmed No. YM.00.03.2.6.7637 tahun 1993. Standar pelayanan dan
3
Standar Asuhan Keperawatan tersebut berfungsi sebagai alat ukur untuk
mengetahui, memantau dan menyimpulkan apakah pelayanan / asuhan
keperawatan yang diselenggarakan di rumah sakit sudah mengikuti dan
memenuhi persyaratan dalam standar tersebut atau tidak (Depkes RI, 2005).
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Surakarta adalah rumah sakit swasta
yang memiliki 226 tempat tidur yang terdiri dari 11 bangsal rawat inap,
dengan tenaga keperawatan berjumlah 195 orang. Jumlah tenaga D3
Keperawatan 180 orang ,S1 Keperawatan 6 orang dan S1 Ners 9 orang.
Berdasarkan hasil survey pendahuluan berupa wawancara pada perawat
di ruang rawat inap tanggal 29 November 2014 di dapatkan hasil bahwa
pengetahuan perawat tentang proses keperawatan dalam penerapan
dokumentasi asuhan keperawatan belum semuanya seragam. Hal ini bisa
dilihat berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh Tim Peningkatan Mutu
Keperawatan pada bulan Oktober 2014 bahwa rata-rata pengetahuan perawat
yang kurang tentang asuhan keperawatan mencapai 30% dan tentang
Pendokumentasian Asuhan Keperawatan didapatkan hasil pengkajian 79,7%,
diagnosa keperawatan 77,6%, perencanaan 78%, tindakan keperawatan 70%,
evaluasi 66,9% dan catatan asuhan keperawatan 77%. Adanya kurang
pengetahuan dan ketidak lengkapan dalam pendokumentasian asuhan
keperawatan akan berdampak pada tidak tercapainya tujuan
pendokumentasian asuhan keperawatan. Ketidak lengkapan dan
ketidaksesuaian pendokumentasian tersebut apakah karena tingkat
pengetahuan yang tidak sama oleh perawat yang melakukan asuhan
keperawatan kepada klien.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Desain dalam
penelitian ini adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional
yaitu penelitian dimana data hanya diambil pada satu waktu atau satu periode
tertentu yang diperoleh dari responden pada waktu penelitian dilaksanakan
yang bertujuan untuk menghubungkan pengetahuan tentang proses
keperawatan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan.
4
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah
Surakarta pada bulan September 2015. Penentuan sumber data yaitu data
primer yang diperoleh dari perawat yang bertempat tugas di ruang rawat inap
RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perawat di rawat inap RS
PKU Muhammadiyah Surakarta yang berjumlah 129 Perawat. jumlah sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 57 responden.
Pertanyaan kuesioner dalam penelitian ini dirancang sendiri oleh peneliti
yang sebelumnya akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu
diujikan pada perawat di Ruang Rawat Inap (Ruang Abu Bakar, Ruang Umar,
Ruang Annisa) di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Uji validitas dan
reliabilitas dilakukan terhadap kuesioner pengetahuan. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini Analisis Univariat dan Analisis bivariat.
. HASIL PENELITIAN
.1. Karakteristik Responden
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (orang)
Persentase (%)
Laki-Laki 18 31.6Perempuan 39 68.4Total 57 100.0
Berdasarkan diatas menunjukan data bahwa responden dengan
jenis kelamin perempuan 39 (68.4%) lebih tinggi dibandingkan dengan
jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 18 (31.6%) responden
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir
Pendidikan Frekuensi (orang)
Persentase (%)
D3 53 93.0S1 4 7.0Total 57 100.0
5
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan data bahwa responden
dengan pendididkan terakhir D3 sebanyak 53 responden (93%) dan
karakteristik responden dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 4
responden (68.4%). sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik
responden berdasarkan pendidikan terakhir tertinggi pada pendidikan
D3.
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja (Tahun)
Frekuensi (orang)
Persentase (%)
1-10 36 63.3 11-20 15 2621-30 5 8.9>30 1 1.8total 57 100
Berdasarkan tabel diatas menunjukan responden dengan lama
bekerja 1-10 sebanyak 36 responden (63.3%), responden dengan lama
bekerja 11-20 tahun sebanyak 15 responden (26%), responden dengan
lama bekerja 21-30 tahun sebesar 5 Responden (8.9%) dan responden
denganlama bekerja >30 tahun sebanyak 1 responden (1.8%). Sehingga
dapat disimpulkan bahwa distribusi karakteristik responden berdasarkan
lama bekerja terbanyak pada 1-10 tahun.
.2. Hasil Penelitian
a. Pengetahuan Perawat Tentang Proses Keperawatan
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang Proses Keperawatan Kategori interval Frekuensi (%)
Baik 22 -29 13 22,8cukup 16-21 42 73,7kurang 0-15 2 3,5Total 29 57 100.0
Berdasarkan tabel diatas menunjukan sebagian besar responden
memiliki tingkat pengetahuan tentang proses keprawatan dalam
kategori kurang 0-15 sebanyak 2 responden (3,5%), cukup 16-21
sebanyak 42 responden (73,7%) dan baik 22-29 sebanyak 13 responden
6
(22,8%). Berdasarkan distribusi nilai pengetahuan menunjukkan nilai
tertinggi pengetahuan sebanyak 42 dengan kategori cukup dan terendah
dengan pengetahuan kurang sebanyak 2 responden.
b. Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
Distribusi Frekuensi Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Kategori Interval Frekuensi (%)
Baik 18-24 20 35.1cukup 14-17 36 63.2kurang 0-13 1 1.8Total 24 57 100.0
Berdasarkan tabel diatas menunjukan pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam kategori kurang 0-13 sebanyak 1 responden
(1.8%), cukup 14-17 sebanyak 36 responden (63.2%) dan baik 18-24
sebanyak 20 responden (35.1%). Berdasarkan distribusi nilai
pendokumentasian asugan keperawatan tertinggi dengan kategori cukup
yaitu sebanyak 36 responden.
3. Uji Normalitas
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogorov Smirnov
Variabel Kolmogorov Smirnov p-value Keterangan
Pengetahuan 0.134 0.064 normal
Pendokumentasian asuhan keperawatan 0.110 0.073 normal
Berdasarkan tabel diatas menunjukan hasil pengujian normalitas
dengan menggunakan Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa data
variabel pengetahuan tentang proses keperawatan berdistribusi tnormal
(p=0,064 > 0,05) sedangkan data variabel pendokumentasian asuhan
keperawatan juga berdistribusi normal (p=0,073 > 0,05).
7
4. Analisis Bivariat
Tabulasi Silang Pengetahuan Perawat Tentang Proses Keperawatan Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan
pendokumentasian Total χ2hitung p-value
baik cukup kurang n % n % n %
Pengetahuan baik 4 7,0% 8 14,0% 1 1,8% 13 0,000 0,5cukup 16 28,1% 26 45,6% 0 ,0% 42 kurang 0 ,0% 2 3,5% 0 ,0% 2
Total 51 35,1% 6 63,2% 1,8% 57 Berdasarkan Tabel diatas diketahui nilai p (0,000) ≤ α (0,05) maka
Ho ditolak, sehingga dapat dikatakan terdapat hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan perawat tentang asuhan
keperawatan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang
rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
3. PEMBAHASAN
3.1.Pengetahuan Perawat Tentang Proses Keperawatan Di Ruang Rawat
Inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengetahuan perawat tentang
proses keperawatan menunjukkan bahwa perawat yang memiliki
pengetahuan baik sejumlah 13 responden (22,8%) dengan latar belakang
pendidikan D3 Keperawatan dan lama bekerja lebih dari 15 tahun.
Tingkat pengetahuan cukup sejumlah 42 responden (73,7%) dengan
sebagian besar lama bekerja kurang dari 5 tahun. Tingkat pengetahuan
kurang sejumlah 2 responden (3,5%) dengan lama bekerja kurang dari 5
tahun. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi adalah tuntutan pemenuhan
kebutuhan masih kurang.
3.2.Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RS
PKU Muhammadiyah Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pendokumentasian asuhan
keperawatan bahwa perawat yang melakukan pendokumentasian baik
sejumlah 20 responden (35,1%) dengan masa kerja terbanyak lebih dari 15
tahun.
8
Pendokumentasian asuhan keperawatan dengan kategori cukup yaitu
sebanyak 36 responden (63,2%) dengan responden paling banyak lama
bekerja 5-15 tahun dan jawaban responden yang belum tepat pada
pernyataan pengetahuan tentang diagnosa keperawatan dan evaluasi
Hasil pendokumentasian dengan kategori kurang sebanyak 1
responden (1.8%) dengan masa kerja 17 tahun dan pendidikan D3 selain
reguler sehingga faktor-faktor yang menyebakan karena pengetahuan
perawat yang kurang tentang proses keperawatan dan cara
pendokumentasian asuhan keperawata.
3.3.Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Proses
Keperawatan Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatam Di
Ruang Rawat Inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa responden dengan
kategori pengetahuan baik dan pendokumentasian baik sebanyak 4
responden (7,0%) , cukup 8 responden (14,0%), kurang 1 responden
(1,8%) dan untuk tingkat pengetahuan cukup dengan pendokumentasian
baik sebanyak 16 responden (28,1%), cukup 26 responden (45,6%),
kurang 0 (0%) responden dan untuk tingkat pengetahuan kurang dengan
pendokumentasian baik sebanyak 0 responden (0%) , cukup 2 responden
(3,5%), kurang 0 responden (0%) . Hal tersebut menunjukkan responden
tertinggi dengan kategori tingkat pengetahuan cukup dengan
pendokumentasian cukup yaitu sebanyak 26 responden (45,6%).
Sedangkan nilai p-value (0,000) ≤ α (0,05) maka Ho ditolak, sehingga
dapat dikatakan terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan perawat tentang asuhan keperawatan dengan
pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Surakarta.
9
4. KESIMPULAN
Tingkat pengetahuan perawat tentang proses keperawatan di ruang rawat
inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta dalam kategori cukup.
Pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RS PKU
Muhammadiyah Surakarta dalam kategori cukup.
Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan perawat
tentang asuhan keperawatan dengan pendokumentasian asuhan keperawatan
di ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah Surakarta.
10
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2009 Dasar – Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika.
Arikunto, Suharsimi. 2013, Manajemen penelitian. Jakarta, PT Rineka Cipta
Bertiana, 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Dengan Ketepatan Pengisian Dokumentasi suhan Keperawatan di Ruang Rawat Inab RSUD Buntok 2012.Jurnal Manajemen Keperawatan. Volume 1, No 1, Mei 2013
Carpenito, L.J.2012. Diagnosa Keperawatan. Rineka Cipta. Jakarta
Depkes RI. 2005 Direktorat Jendral Pelayanan Medis, Direktorat Keperawatan dan keteknisisan medic, Vol. 5.Jakarta.
Effendi T.N. 2010. Sumber Daya Manusia Peluang Kerja dan Kemiskinan: PT Gamea & Faustino. 2014.Manajemen Sumberdaya Manusia. Jogyakarta.
Husein Umar. 2011. Sumberdaya Manusia Dalam Organisasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Hani. 2010. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BpFE. Jogyakarta.
Ida Yanti Retyaningsih , Bambang Edi Warsito.2013. Hubungan Karakteristik Perawat, Motivasi, dan Supervisi, dengan Kualitas Dokumentasi Proses Asuhan Keperawatan. Jurnal Manajemen Keperawatan. Volume 1. No 2 November 2013, 17-114.
Inggriane. 2014. Hubungan Pengetahuan, Sikap, Dan Manajemen Waktu Perawat Dengan Pendokumentasian Keperawatan Di Ruang GICU (General Intensive Care Unit) RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Universitas Gajah Madha.
Manulung. M. 2008. Manajemen Personalia. Yogyakarta : Gajah Gadjah Mada University Press.
Muninjaya, A.A Gede. 2005, Manajemen Keperawatan, Edisi kedua, Penerbit buku Kedokteran, Jakarta
Marelli, TM. 2006. Dokumentasi Keperawatan, Edisi 3. EGC. Jakarta
Mastini. 2013. Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Beban Kerja Dengan Kelengkapan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Irna Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar. Program Pascasarjana Universitas Udayana Denpasar
11
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.
Notoatmodjo Soekidjo. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
NANDA, 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan klasifikasi 2012-2014. EGC. jakarta
Potter, P.A & Perry, A.G. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses, dan Praktik, Volume 2. Edisi 4. Jakarta : EGC.R iskesdas. 2007. Profil Kesehatan Indonesia 2007.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Bandung : Alfabeta.
Sumarmi E.E.S, Utami, G.T., dan Elita, V, 2014. Hubungan Tingkat pengetahuan dan Sikap Perawat Tentang Pemberian Obat terhadap Tindakan Pendokumentasian Keperawatan. Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
Sara.2014.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Perawat Tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Royal Taruma Jakarta 2014. Skripsi. Universitas gajah Madha