Hotel

31
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan hasil penelitian Untuk memperkuat pendapat yang ditulis oleh peneliti sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan, agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan, diperlukan kajian teori yang mendalam dan penemuan penelitian dilapangan 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pengertian Hotel Hotel merupakan bagian suatu usaha pariwisata dan dapat dikatakan sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersilkan dengan menyediakan fasilitas- fasilitas yang lengkap dan dapat memuaskan konsumennya (tamu).

Transcript of Hotel

Page 1: Hotel

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan hasil penelitian

Untuk memperkuat pendapat yang ditulis oleh peneliti sebagai dasar

argumentasi dalam mengkaji persoalan, agar diperoleh jawaban yang dapat

diandalkan, diperlukan kajian teori yang mendalam dan penemuan penelitian

dilapangan

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Pengertian Hotel

Hotel merupakan bagian suatu usaha pariwisata dan dapat dikatakan

sebagai suatu usaha akomodasi yang dikomersilkan dengan menyediakan

fasilitas-fasilitas yang lengkap dan dapat memuaskan konsumennya (tamu).

Akomodasi hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang paling

banyak di dunia, jumlah kamar yang terbanyak dari semua jenis akomodasi

adalah disediakan oleh hotel. Dan dalam hal ini ada dua definisi mengenasi

hotel:

Definisi hotel secara internasional

Page 2: Hotel

Menurut buku managing front office dari AHMA (Amerika Hotel &

Model Association) yang ditulis leh Chales E. Steadmon dan Michael

Kasanova, hotel dapat didefinisikan:

Sebagai sebuah bangunan yang dikelola secara komersial dengan

memberikan fasilitas penginapan untuk umum dengan fasilitas pelayanan

sebagai berikut: pelayanan makan dan minum, pelayanan kamar, pelayanan

barang bawaan, pencucian pakaian dan dapat menggunakan fasilitas perabotan

dan menikmati hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

Menurut SK.Meanparpostel Nomor: KM34/HK103/MPPT-87

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian

atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa pelayanan penginapan, makan

dan minum serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial serta

memenuhi ketentuan persyaratan yang ditetapkan di dalam keputusan

pemerintah.

Menurut Dirjen. Pariwisata Pos dan Telekomunikasi

Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagai atau

seluruh ruangan bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan

minum serta pelayanan lainnya untuk umum yang dikelola secara komersial.

Meskipun banyak sekali definisi tentang hotel, hotel tetap memberikan

pelayanan dan kepuasan kepada tamu. Jadi kesimpulannya bahwa hotel bukan

Page 3: Hotel

suatu usaha yang menjual jasa berupa kamar saja dalam melayani tamunya

tetapi juga jasa lainnya seperti makanan, minuman, dan sebagainya.

A. Klasifikasi Hotel

Untuk mengklasifikasikan sebuah hotel dapat ditinjau dati berbagai factor

yang satu sama lain ada kaitannya, factor-faktor pengklasifikasian hotel

tersebut antara lain:

a. Faktor tingkatan atau bintang dari hotel

1. Hotel berbintang satu (*)

2. Hotel berbintang dua (**)

3. Hotel berbintang tiga (***)

4. Hotel berbintang empat (****)

5. Hotel berbintang lima (*****)

B. Faktor tujuan pemakaian hotel selama menginap

1. Bisnis hotel (digunakan untuk para usahawan atau bisnisman)

2. Recreation Hotel (Untuk orang – orang yang akan santai atau berekreasi)

Faktor Lokasi

3. City Hotel (terletak di dalam kota)

Page 4: Hotel

4. Resort Hotel (terletak di kawasan wisata)

a. Mountain Hotel (berada di pegunungan)

b. Beach Hotel (berada di pinggir pantai)

c. Lake Hotel (berada di pinggir pantai)

d. Hill Hotel (berada di puncak bukit

e. Forest Hotel (berada di kawasan hutan lindung)

5. Suburb hotel (terletak di pinggir kota)

6. Urban Hotel (terletak di pedesaan dan jauh dari kota besar)

7. Airport Hotel (terletak di area pelabuhan udara atau di sekitar Bandar

udara)

a) Faktor ukuran hotel

1. Small Hotel (Jumlah kamar dibawah 150)

2. Medium Hotel

Average hotel dengan jumlah kamar antara 150-299

Above average hotel dengan jumlah kamar antara 300-

600

b) Faktor lamanya tamu menginap

a. Transit Hotel: Tamu yang menginap dalam waktu singkat rata-

rata hanya satu malam

b. Semi residential: Tamu yang menginap lebih dari satu malam

tetapi jangka waktu menginap tetap pendek

c. Residental hotel: tamu yang menginap dalam waktu cukup

lama, kira-kira paling sedikit satu bulan.

Page 5: Hotel

c) Berdasarkan jenis tamu

a. Family Hotel (Tamu yang menginap bersama keluarga)

b. Bisnis Hotel (tamu yang menginap para usahawan)

c. Tourist Hotel (Tamu yang menginap kebanyakan para

wisatawan)

d. Cure Hotel (Tamu yang menginap dalam proses pengobatan

dari suatu penyakit)

C. Pengertian Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia sering dilihat sebagai suatu

mekanisme pengintegrasian antara kebijakan perusahaan dan penerapannya

sering dihubungkan dengan strategi mengelola orang-orang dalam suatu

organisasi atau perusahaan guna mencapai tujuan bisnis.

Manajemen sumber daya manusia yang merupakan bagian dari proses

organisasi (perusahaan) dalam mencapai tujuannya, menentukan apa yang

diperlukan oleh karyawan, bagaimana menggunakan karyawan, memperoleh

dan mengatur karyawan.

Manajemen sumber daya manusia menurut Barry Cushway adalah:

“Rangkaian strategi, proses dan aktifitas yang didesain untuk menunjang

tujuan perusahaan dengan cara mengintegrasikan kebutuhan perusahaan dan

individu (manusia)”

Page 6: Hotel

Human Resources Management seringkali disebut manajemen sumber

daya manusia, menurut sondang P. Siagan yaitu: “Manusia (perusahaan),

keberhasilan organisasi (perusahaan) mencapai tujuan dan berbagai

sasarannya serta kemampuannya menghadapi berbagai tantangan, baik yang

bersifat eksternal maupun internal, sangat ditentukan oleh kemampuan

mengelola sumber daya manusia setepat-tepatnya.

Manajemen sumber daya manusia menurut Flipo yaitu: “Perencanaan

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap kegiatan-kegiatan

pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian,

pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan

individu (karyawan), organisasi (perusahaan), dan masyarakat” Sedangkan

Manajemen sumber daya manusia menurut French yaitu: “Manajemen yang

diarahkan pada penarikan, seleksi, pengembangan, penggunaan, dan

pemeliharaan sumber daya manusia oleh organisasi (perusahaan).”

Tujuan dari manajemen sumber daya manusia bervariasi antara satu

organisasi (perusahaan) dengan organisasi (perusahaan) yang lain, tergantung

pada tingkat perkembangan organisasi (perusahaan). Tujuan manajemen

sumber daya manusia mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Memberikan saran kepada manajemen tentang kebijakan

sumber daya manusia guna memastikan organisasi

(perusahaan) memiliki tenaga kerja (karyawan) yang

termotivasi dan berkinerja tinggi, serta dilengkapi dengan

Page 7: Hotel

sarana untuk mengahadapi perubahan dan dapat memenuhi

kebutuhan kerjanya.

Eksistensi organisasi (perusahaan) yang semakin

berkembang baik ukuran maupun kompleksitasnya dan

langkahnya semakin cepat, maka strategi dan proses organisasi

(perusahaan) secara luas harus dikembangkan untuk membantu

para manajemen khususnya departemen sumber daya manusia

dan memerlukan fungsi yang tepat bagi departemen sumber

daya manusia, yaitu: (1) Pencarian tenaga kerja yang

berkualitas (attracting); (2) pengembangan Kualitas tenaga

kerja (karyawan) atau mempertahankannya; (3) Mendukung

Karyawan bagi kelangsungan bidang pekerjaan dan menjadi

pendukung bagi Karyawan yang mempunyai permasalahan

yang timbul di pekerjaannya.

2.3.3 Pengertian pengembangan

Pengembangan sumber daya manusia ialah bahwa yang terpenting

mungkin dilakukan oleh suatu organisasi (perusahaan). Yang artinya pilihan

yang tersedia bukan antara pengembangan sumber daya manusia melainkan

bidang apa pengembangan dilakukan dengan intensitas yang bagaimana dan

melalui penggunaan serta teknik pengembangan apa. Sehingga bentuk

pengembangan yang harus dilakukan oleh organisasi (perusahaan) secara

Page 8: Hotel

mikro, akan tetapi juga harus dilakukan oleh setiap pemerintahan Negara secara

nasional dan makro.

Alasan yang sangat fundamental untuk mengatakan bahwa baik untuk

menghadapi tuntutan tugas yang sekarang maupun terutama untuk menjawab

tantangan masa depan. Pengembangan sumber daya manusia menurut Sondang

P. Siagian adalah: “ Peningkatan kemampuan pengetahuan serta keterampilan

yang lebih baik untuk meningkatkan produktifitas kerja yang merupakan

keharusan mutlak untuk dilakukan.”

Agar Human Resources Management mencapai tujuannya menilai asset

manusia maka perlu investasi dalam hal pengembangan. Investasi

pengembangan mengandung sikap positif terhadap organisasi (perusahaan)

yang karyawannya bekerja berdasarkan pengetahuan dasar yang dimiliki,

pengembangan sangat penting untuk memelihara kemampuan Karyawan dalam

memberikan nilai tambah pada Perusahaan yang para Karyawannya memiliki

banyak keterampilan serta bekerja atau berpartisipasi dalam kerja tim sehingga

Pengembangan menurut definisi Eugene Mc Kenna dan Nic Becch adalah :

“Pengembangan yang dicerminkan dalam komitmen terhadap banyaknya

ketrampilan (multi skilling) dan mode operasi (cara kerja yang fleksibel) serta

sumber daya manusia harus dikembangkan dan berharga jika organisasi

(perusahaan) ingin tetap mempekerjakan dan tetap mengharapkan komitmen

Karyawan saat bekerja.”

Page 9: Hotel

Sedangkan Pengembangan sumber daya manusia menurut Barry Cushway

adalah: “Pertumbuhan atau pelaksanaan kemampuan seseorang (Karyawan)

melalui belajar, secara sadar maupun tidak, program-program pengembangan

biasanya meliputi unsur-unsur studi yang terencana dan berpengalaman dan

seringkali ditunjang oleh fasilitas pengajaran dan konseIing.”

Tujuan Pengembangan merupakan penekanan khusus dalam mengajar

orang bagaimana cara mengembangkan diri mereka sendiri, sesuatu hal yang

harus melandasi semua pendekatan terhadap Manajemen. Sedangkan tujuan

pengembangan itu sendiri adalah Pengembangan yang berhubungan dengan

memberi Individu (karyawan) pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang

perlu supaya mereka (karyawan) dapat melaksanakan dan peranan tanggung

jawab yang lebih serta lebih menuntut kemampuan mereka (karyawan)

Jika dikatakan bahwa pengembangan mutlak atau perlu dilakukan,

kemutlakan itu tergambar pada berbagai jenis manfaat yang dapat dipetik dari

pengembangan, baik bagi orang, bagi para pegawai maupun penumbuhan dan

pemeliharaan hubungan yang serasi antara berbagai kelompok dalam suatu

organisasi

Bagi organisasi (perusahaan):

1. Peningkatan produktifitas kerja organisasi (perusahaan) sebagai

keseluruhan antara lain karena tidak terjadinya pemborosan, karena

kecermatan melaksanakan tugas, tumbuh suburnya kerja sama antara

Page 10: Hotel

berbagai satuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda dan

bahkan spesialistik sehingga meningkatnya tekad untuk mencapai

sasaran yang telah ditetapkan serta koordinasi organisasi (perusahaan)

yang lancar sebagai suatu kesatuan yang bulat dan utuh.

2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan antara

lain karena adanya pendelegasian wewenang sehingga interaksi yang

didasarkan pada sikap dewasa secara teknik maupun intelektual, saling

menghargai dan memberi kesempatan bagi bawahan untuk berpikir

dan bertindak secara inovatif.

3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat

karena melibatkan para pegawai yang bertanggung jawab

menyelenggarakan kegiatan operasional dan tidak sekedar

diperintahkan oleh para manajer.

4. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi

(perusahaan) dengan komitmen organisasional yang lebih tinggi.

5. Mendorong sikap keterbukaan Manajemen melalui penerapan gaya

Manajerial yang partisipasif

6. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif yang pada gilirannya

memperlancar proses perumusan kebijaksanaan organisasi

(perusahaan) dan operasionalnya.

7. Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah

tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan di kalangan

para anggota organisasi (perusahaan).

Page 11: Hotel

Manfaat bagi para anggota (karyawan):

1. Membantu para pegawai membuat keputusan dengan lebih baik.

2. Meningkatkan kemampuan para pekerja menyelesaikan berbagai

masalah yang dihadapi.

3. Terjadinya internalisasi dan operasional faktor-faktor motivasional.

4. Timbulnya dorongan dalam diri para pekerja untuk terus

meningkatkan kemampuan kerjanya.

5. Peningkatan kemampuan pegawai untuk mengatasi stres, frustasi dan

konflik yang pada gilirannya memperbesar rasa percaya pada diri

sendiri.

6. Tersedianya informasi tentang berbagai program yang dapat

dimanfaatkan oleh para pegawai dalam rangka pertumbuhan masing-

masing secara teknikal dan intelektual.

7. Meningkatnya kepuasan kerja.

8. Semakin besarnya pengakuan atas kemampuan seseorang.

9. Makin besarnya tekad pekerja untuk lebih mandiri.

10. Mengurangi ketakutan menghadapi tugas-tugas baru di masa depan.

Tuntutan atau pengaruh yang terasa kuat untuk melakukan pengembangan sumber

daya manusia pada dasarnya timbul karena:

Page 12: Hotel

1. Pengetahuan karyawan yang perlu pemutakhiran, kadaluwarsaan

pengetahuan dan ketrampilan pegawai terjadi apabila pengetahuan dan

ketrampilan pegawai tersebut tidak lagi sesuai dengan tuntutan zaman.

2. Tidak dapat disangkal bahwa di masyarakat selalu terjadi perubahan,

tidak hanya karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,

akan tetapi juga karena pergeseran nilai-nilai sosial budaya.

3. Persamaan hak memperoleh pekerjaan

4. Kemungkinan perpindahan pegawai.

Agar berbagai manfaat pengembangan dapat dipetik

semaksimal mungkin berbagai langkah perlu ditempuh. Para pakar

pada umumnya sudah sependapat bahwa langkah –langkah yang di

maksud terdiri dari (1) penentuan kebutuhan (2) penentuan sasaran (3)

penetapan isi program (4) Identifikasi prinsip-prinsip belajar (5)

penilaian pelaksanaan program.

2.2.4 Pengertian Pelatihan

Pengertian pelatihan harus dapat di pahami oleh setiap karyawan

karena pelatihan dalam rangka mencari bukti dan keahlian yang di punyai

oleh setiap karyawan sebab kinerja yang efektif bukan saja tergantung pada

pemahaman karyawan tetapi tentang tujuan kerja karyawan. Tetapi karyawan

juga harus benar-benar terlatih dalam mencapai tujuan tersebut sehingga

menurut Barry Cushway definisi dari pelatihan adalah “proses mengajarkan

Page 13: Hotel

keahlian dan memberikan keahlian yang perlu, serta sikap supaya mereka

dapat melakukan tanggung jawabnya sesuai dengan standar “

Sedangkan menurut Eugene McKenna dan Nic Beech definisi dari

pelatihan adalah : “ Pelatihan yang mengandung perhatian yang lebih segera

dan di asosiasikan dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

karyawan no manajerial dalam pekerjaan mereka.”

Sulitnya untuk menilai pentingnya pelatihan yang efektif banyak

system (khususnya system komputer) jika tidak di operasionalkan dengan

efektif akan gagal karena pemakai tidak terlatih seperti yang di maksud

dengan tujuan pelatihan yaitu : memperbaiki kinerja dari tugas terakhir,

meminta untuk melaksanakan tugas yang karyawannya belum terbiasa atau

menyiapkan individu (karyawan) untuk perubahan yang mungkin terjadi.

Pelatihan sebagai alat pengembangan sumber daya manusia bertalian

dengan peningkatan keterampilan karyawan dan peningkatan kemampuan

untuk memenuhi tuntunan situasi kerja yang selalu berubah. Hal ini juga

memberikan kontribusi positif terhadap pemberdayaan para karyawan.

Manfaat dari pelatihan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pelatihan memungkinkan pemenuhan tuntutan-tuntutan kerja, dengan

cepat dan dengan meningkatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan.

Page 14: Hotel

2. Ketika hasil pelatihan menunjang kompetensi yang lebih besar dalam

pelaksanaan tugas oleh pegawai para bawahan, hal itu melepaskan

manajer dari tugas yang berhubungan dengan pekerjaan dan koreksi.

3. Pelatihan adalah proses yang tidak ternilai ketika organisasi (Perusahaan)

ingin memperkenalkan metode-metode kerja yang fleksibel dan ingin

menciptakan karyawan sikap-sikap karyawan yang sesuai untuk

menghadapi perubahan.

4. Pelatihan penting untuk hubungan masyarakat dan berguna untuk

memproyeksikan citra yang benar terhadap para karyawan atas prospektif

yang berkualitas.

5. Ketika pelatihan menggabungkan pelatihan keselamatan sebagai bagian

dari program yang integral, hasilnya bisa menunjang, terutama dalam

rangka kesehatan dan keselamatan kerja.

6. Pelatihan mempunyai pengaruh yang baik pada pergantian staf, dan

pemborosan biaya pada rencana dan rekrutmen pekerja bisa di kurangi

ketika staf yang diganti di latih kembali.

7. Pengaruh motifasi pelatihan terwujud ketika staf merasa mendapat

pengakuan saat di kirimkan ke kursus pelatihan dan setelah di latih

karyawan bermotivasi untuk memperoleh keterampilan baru.

8. Nilai pelatihan dalam konteks komunikasi terbukti ketika nilai-nilai inti,

seperti menghubungkan kualitas produk dengan pelayanan pelanggan.

Page 15: Hotel

9. Identifikasi terhadap organisasi (Perusahaan) dapat di pelihara ketika

pengertian yang lebih baik akan pernyataan misi dan tujuan perusahaan di

capai lewat program pelatihan.

10. Pelatihan ditujukan untuk mengoperasionalkan teknik-teknik manajemen

tertentu untuk memperoleh efek samping yang positif seperti keterampilan

di dalam memecahkan masalah dan presentasi secara analitis.

Manfaat yang sudah di jelaskan seperti di atas juga harus di sadari

beberapa factor yang mempengaruhi pelatihan adalah sebagai berikut : (1)

Perubahan staf; (2) Perubahan teknologi;(3) Perubahan pekerjaan;(4)

Perubahan peraturan hukum; (5) Perkembangan ekonomi; (6) Pola baru

pekerjaan; (7) Tekanan pasar; (8) Kebijakan sosial; (9) Aspirasi pegawai;

(10) Variasi kinerja; (11) Kesamaan dalam kesempatan.

Didalam merencanakan program pelatihan ada sejumlah factor

rencana pelatihan yaitu : (1) Tujuan pelatihan (2) Isi pelatihan;(3) Siapa

yang dilatih;(4) Biaya yang diperlukan; (5) Biaya jika tidak ada pelatihan

(6) Apa keuntungannya dan bagaimana pelatihan itu di evaluasi (7)

Berbagi macam metode pelatihan yang tersedia dan kesesuaiannya (8)

Lokasi dan waktu bagi setiap program (9) Siapa yang akan mengadakan

pelatihan.

Sedangkan pengertian training merupakan bagian manajemen

personalia. Adapun pengertian manajemen menurut S. Suprato (1988:80)

merumuskan sebagai berikut:” Latihan adalah proses pengertian dan

Page 16: Hotel

pengetahuan terhadap sekolompok fakta aliran serta metode yang

terorganisasikan dengan mengutamakan pembinaan kejujuran dan

keterampilan operasional .”

2.2.5 Pengertian Manajemen Personalia

Menurut Suad Husnan manajemen personalia adalah “Perencanaan,

pengawasan, pengarahan dengan pengawasan, dan pengadaan pengembangan,

pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan tenaga kerja.

Dengan maksud untuk membantu tujuan perusahaan, individu dan

masyarakat.”(Suad husnan, 1990:5 ).

Edwin B Flipo (1988:5) mengungkapkan bahwa :’ Personal

manajemen is the planning, organizing, directing dan controlling of the

procurement development compensation, integration, maintenance and

separation of human resaurced to the end tha individual organizational and

societal objective.”

“Artinta manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,

kompensasi, integrasi, pemeliharaan, pemutusan hubunga kerja dengan

sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan

masyarakat.

Page 17: Hotel

2.2.6 Pengertian Produktivitas

Defenisi umum produktifitas menurut ILO (International Labor

Organization) “Produktivitas adalah merupakan hasil dari integrasi empat

elemen produksi yaitu tanah, modal, tenaga kerja, dan organisasi. Ratio

terhadap elemen-elemen tersebut terhadap produksi adalah ukuran

produktivitas.“ (J. Ravianto, 1986: 35). Minardi (1979: 1) “ produktivitas

adalah jumlah hasil yang di capai oleh seorang pekerja dalam unit factor

produksi lain dalam jangka waktu tertentu.

Produktivitas adalah suatu pendekatan inter disipliner untuk

menentukan tujuan yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan

cara yang produktif untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien dan

tetap menjaga adanya kualitas yang tinggi, produktivitas mengikutsertakan

penyalahgunaan secara terpadu sumber daya manusia dan keterampilan

barang modal, teknologi, manajemen, informasi, energi dan sumber-sumber

lain menuju kepada pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk

seluruh masyarakat melalui konsep produktivitas semesta total. ( Muchdarsah

Sinungan, 1995 : 17 )

Di Indonesia pengertian produktivitas telah di tetapkan oleh dewan

produktivitas nasional sebagai berikut : produktivitas mengandung pengertian

sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan lebih

Page 18: Hotel

baik dari hari kemarin, dan hasil esok lebih baik dari kemarin dan hari esok

lebih baik dari hari ini.

Page 19: Hotel

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Selaras dengan tujuan penelitian yang diuraikan dalam bab

sebelumnya, maka di dalam rancangan penelitian ini adalah penelitian

deskriptif, menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Berusaha

mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan

konteks( holistik kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami

dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci.

Penelitian dilakukan untuk mengetahui:

Faktor yang mempengaruhi kinerja sumber daya manusia di hotel

cendana Surabaya.

3.2 Variabel Penelitian

Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989: 3) mengemukakan

variabel adalah konsep yang memiliki variasi nilai. Berdasarkan permasalahan

yang telah dirumuskan dan hipotesis yang di ajukan maka variabel-variabel

yang akan di analisis dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

X1 : Motivasi

X2 : Kemampuan

Page 20: Hotel

X3 : Strategi

3.3. Definisi Konseptual Variabel

Definisi konseptual dari variabel-variabel dalam penelitian agar tidak

terjadi kesalahan penafsiran. Adapun definisi konseptual pada masing-masing

variabel penelitian ini sebagai berikut :

3.3.1 Variabel bebas

Yang menjadi variabel bebas disini adalah motivasi, kemampuan dan

strategi. Dalam hal ini motivasi, kemampuan dan strategi di definisikan sebagai

suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia

(karyawan), terhadap usaha perhotelan. Sedangkan indicator yang perlu di teliti :

X1 : Motivasi

Suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, sikap serta tingkah laku sumber daya manusia (karyawan) agar

dapat dicapai standar tertentu sesuai dengan apa yang dituntut dengan

pekerjaanya.

X2 : Kemampuan

Suatu usaha yang di lakukan untuk meningkatkan prestasi kerja sumber

daya manusia (karyawan) di dalam usaha perhotelan.

X3 : Strategi

Page 21: Hotel

Di dalam usaha pengembangan sumber daya manusia untuk mencapai

tujuan, arah, target maupun rencana suatu perusahaan strategi SWOT (Strength-

Weakness-Opportunities-Threats).

3.3.2 Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja sumber daya manusia

yang ada di hotel cendana Surabaya.

3.4 Subyek Penelitian, Responden dan Sumber Data.