Hormon

9
HORMON Definisi : Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, disekresikan ke dalam darah menuju ke jaringan yang akan menimbulkan efek fisiologik sampai ke reseptor di sel target. Fungsi : Fungsi dari hormon tidak jauh beda dengan fungsi dari endokrin, yaitu mempertahankan homeostasis tubuh, berperan dalam mengontrol reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel, mengaktifkan atau menghambat metabolisme, berperan dalan integrasi fungsi- fungsi tubuh, dan juga menginduksi perubahan adaptif untuk membantu tubuh menghadapi situasi stress. Klasifikasi hormon: Klasifikasi hormon dibagi menjadi tiga bagian yaitu berdasarkan : a. Struktur kimia - Protein dan polipeptida Hormon yang bersifat hidrofilik. Terdiri dari asam-asam amino yang tersusun membentuk suatu rantai dengan panjang bervariasi. Rantai pendek peptide Rantai panjang protein

description

hormon

Transcript of Hormon

HORMONDefinisi :Zat yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin, disekresikan ke dalam darah menuju ke jaringan yang akan menimbulkan efek fisiologik sampai ke reseptor di sel target.Fungsi :Fungsi dari hormon tidak jauh beda dengan fungsi dari endokrin, yaitu mempertahankan homeostasis tubuh, berperan dalam mengontrol reproduksi, pertumbuhan sel dan diferensiasi sel, mengaktifkan atau menghambat metabolisme, berperan dalan integrasi fungsi-fungsi tubuh, dan juga menginduksi perubahan adaptif untuk membantu tubuh menghadapi situasi stress.Klasifikasi hormon:Klasifikasi hormon dibagi menjadi tiga bagian yaitu berdasarkan :a. Struktur kimia Protein dan polipeptidaHormon yang bersifat hidrofilik. Terdiri dari asam-asam amino yang tersusun membentuk suatu rantai dengan panjang bervariasi. Rantai pendek peptideRantai panjang proteinMencakup hormon-hormon yang disekresikan oleh hipotalamus, hipofisis anterior dan hipofisis posterior, pankreas, kelenjar tiroid, paratiroid dan lainnya. Pada hipotalamus, kelenjar ini mensekresikan hormon TRH, CRH, GHIH, GHRH, GnRH. Pada hipofisis anterior mensekresikan hormon ACTH, TSH, LH, FSH, Prolaktin, GH. Hipofisi posterior mensekresi ADH dan oksitosin. Pankreas mensekresikan insulin pada sel dan glukagon pada sel . Paratiroid mensekresi hormon PTH, kemudian plasenta mensekresi HCG, Human Somatomammotropik, Estrogen dan Progesteron.

Steroid Mencakup kelenjar pada korteks adrenal, testis dan ovarium. Pada kelenjar kosteks adrenal, kelenjar ini mensekresi kortisol dan aldosteron. Kelenjar testis mensekresi hormon testosteron, dan ovarium mensekresi estrogen dan progesteron.

Turunan asam aminoMencakup tiroid dan medula adrenal. Kelenjar tiroid mensekresi T3 (triiodotironin), T4 (tetraiodotiroksin) dan kalsitonin. Sedangkan kelenjar ada medula adrenal mensekresi hormon epinefrin dan norepinefrinb. Sifat Hidrofil Berikatan dengan reseptor di permukaan membran, kemudian mengubah aktivitas protein yang ada (beredar dalam darah) LipofilMengaktivasi gen setelah berikatan dengan reseptor di nukleus dan menyebabkan pembentukan protein baru di sel sasaran dan melaksanakan respon yang diinginkan (terikat ke protein plasma).c. Reseptor dan lokasi kerja Sitosol berikatan dengan protein intrasel, contohnya estrogen, glukokortikoid, mineralokortikoid, tiroid, kalsitriol, androgen MembranMelibatkan second messenger berupa cAMP, cGMP, Ca2+ dan kaskade kinase.

Struktur biokimiawi ini penting karena menentukan dimana hormone akan disintesis,disimpan dan disekresi.a. Semua hormone peptide dan katekolamin bersifat hidrofilik dan lipofobikb. Semua hormone tiroid dan steroid bersifat lipofilik dan hidrofobik.

Kelompok I Kelompok II

Tipe Steroid, iodotironin, kalsitriol, retinoid Polipeptida, protein, glikoprotein, katekolamin

Solubilitas Lipofilik Hidrofilik

Protein pengangkut Ada Tidak ada

Usia-paruh plasma Panjang (berjam-jam sampai berhari-hari) Pendek (menit)

Reseptor Intraseluler Membran plasma

Mediator Kompleks reseptor-hormon cAMP, cGMP, Ca2+ , metabolit kompleks fosfoinositol, rangkaian kinase

Interaksi a. Sintesis Hormon Hormon HidrofilikRibosom pada retikulum endoplasma kasar mensintesis protein prekursor atatu praprohormon. Kemudian prekursor masuk ke dalam RE halus dan mengeluarkan protein prekursor yang terbungkus vesikel transpor dalam bentuk inaktif. Lalu protein tersebut bermigrasi ke Badan Golgi dan selama perjalanannya menuju badan golgi, protein berubah menjadi hormon aktif. Kemudian badan golgi mengemas hormon aktif dalam vesikel sekretorik, yang kemudian vesikel ini akan terlepas dan hormon disimpan di dalam sitoplasma sampai mendapat sinyal yang sesuai untuk memicu pelasannya. Pada stimulasi yang sesuai, vesikel sekretorik menyatu dengan membran plasma dan melepaskan isinya keluar dengan proses eksositosis. Sekresi seperti ini biasanya hanya dipicu oleh rangsangan tertentu. Lalu, setelah itu darah akan menyerap hormon tersebut dan kemudian didistribusikan. Hormon Lipofilik Kolesterol merupakan prekursor bersama untuk semua hormon lipofilik. Sintesis hormon steroid dari kolesterol melalui reaksi enzimatik yang menggunakan enzim yang ada di dalam sel steroidogenik. Sintesis ini akan mengubah jenis dan posisi gugus samping yang melekat pada kerangka kolesterol. Hormon steroid yang dihasilkan tidak disimpan melainkan segera berdifusi melalui membran plasma lemak sel steroidogenik untuk masuk ke dalam darah. Namun, prekursor hormon kolesterol akan disimpan di sel steroidogenik.b. Metabolisme Hormon PeptidaDibentuk dengan pengikatan oleh reseptor di permukaan sel untuk membentuk hormon, kemudian akan mengalami internalisasi dan degradasi oleh enzim di dalam membran atau di dalam sel. Enzimnya spesifik untuk tiap-tiap hormon. Hormon SteroidPembentukkannya melalui metabolisme dalam jaringan perifer, yang dapat juga menentukan tipe dari steroid yang berikatan dengan reseptor. Penghancurannya diawali dengan memetabolisir senyawa menjadi inaktif dan larut dalam air. Hormon AminaPenghancuran protein turunan asam amino melalui degradasi menjadi bentuk yang tidak aktif oleh enzim deiodinase mikrosomal. Dimana enzim tersebut yang nantinya penyebab memproduksi hormon T3 dan perannya di T4 juga untuk mengubah menjadi T3.c. Transpor Hormon PeptidaHormon bebas yang tidak berikatan dengan protein plasma. Beredar dengan konsentrasi rendah. Hormon SteroidSebagian besar berikatan dengan protein plasma hingga tingkat tertentu. Bata pengikatan hormon dengan protein plasma sedikit melebihi dari batas normal, sehingga bila melebihinya tinggi maka hormon akan melepaskan diri dan tidak berikatan lagi. Hormon AminaHanya sebagian yang berikatan dengan protein plasma. Dan tiap ikatannya sudah mempunyai kadarnya masing-masing. Yang berikatan dengan globulin, T3 sebesar 80% dan T4 sekitar 68%. Yang berikatan dengan transtiretrin 9% dan 11%, kemudian untuk yang bebas 0.4% dan 0.04% serta sisanya berikatan dengan albuminPengaturan hormone1. Kontrol umpan-balik negatif 2. Refleks neuroendokrin 3. Irama diurnal atau sirkadian

1. Kontrol Umpan-Balik NegatifMempertahankan konsentrasi plasma suatu hormon dalam kadar tertentu. Bila konsentrasi hormon sudah mencapai tingkat yang sesuai, dapat menyebabkan inhibisi sekresi hormon yang bersangkutan.

2. Refleks NeuroendokrinTujuan refleks ini adalah untuk meningkatkan dengan cepat sekresi hormon sebagai respons terhadap rangsangan spesifik yang sering berupa rangsangan eksternal.

3. Irama diurnal atau sirkadianKecepatan sekresi semua hormon secara berirama berfluktuasi naik turun sebagai fungsi waktu.Yang paling sering adalah irama diurnal (siang-malam) atau sirkadian (sepanjang hari).Ditandai oleh osilasi berulang kadar hormon yang sangat teratur dan memiliki frekuensi satu siklus setiap 24 jam.