Homogenisasi Raw Material Dan Raw Meal

3
Faktor Homogenitas Hubungan antara standar deviasi dari komponen kimia masuk dan meninggalkan silo dihitung sebagai faktor homogenitas (H). Nilai dari faktor ini rata-rata 2-6. Persamaannya adalah sebagai berikut : H= n 2 ;n=jumla h lapisandalam tumpukan H= S ¿ S out Uji Tingkat Homogenitas Uji tingkat homogenitas dilakukan setiap jam dengan jumlah sampel input dan output masing-masing berjumlah 24. Waktu tunggu dari pengambilan sampel input ke sampel output harus sesuai dengan waktu retensi rata-rata bahan atau hingga kuantitas bahan yang diekstraksi dari sesuai dengan isi silo pada awal periode pengujian. Setiap sampel disiapkan dan analisis (X1, X2) sebanyak 2 kali, baik untuk CaCO 3 , CaO, LSF atau C 3 S. Tabel untuk menghitung data input dan output sebagai berikut : No 1st 2nd X (X1 i -X2 i ) (D i ) 2 (X-X i ) 2 1 X1 1 X2 1 X 1 D 1 (D 1 ) 2 (X-X 1 ) 2 2 X1 2 X2 2 X 2 D 2 (D 2 ) 2 (X-X 2 ) 2 3 X1 3 X2 3 X 3 D 3 (D 3 ) 2 (X-X 3 ) 2 5 X1 5 X2 5 X 5 D 5 (D 5 ) 2 (X-X 5 ) 2 24 X1 24 X2 24 X 24 D 24 (D 24 ) 2 (X-X 24 ) 2 X D i 2 =(Ф) (X-X i ) 2 =(Ω)

description

Homogenisasi Raw Material Dan Raw Meal

Transcript of Homogenisasi Raw Material Dan Raw Meal

Page 1: Homogenisasi Raw Material Dan Raw Meal

Faktor Homogenitas

Hubungan antara standar deviasi dari komponen kimia masuk dan meninggalkan silo

dihitung sebagai faktor homogenitas (H). Nilai dari faktor ini rata-rata 2-6. Persamaannya

adalah sebagai berikut :

H=√ n2

; n= jumlah lapisandalam tumpukan

H=S¿

Sout

Uji Tingkat Homogenitas

Uji tingkat homogenitas dilakukan setiap jam dengan jumlah sampel input dan output

masing-masing berjumlah 24. Waktu tunggu dari pengambilan sampel input ke sampel output

harus sesuai dengan waktu retensi rata-rata bahan atau hingga kuantitas bahan yang

diekstraksi dari sesuai dengan isi silo pada awal periode pengujian. Setiap sampel disiapkan

dan analisis (X1, X2) sebanyak 2 kali, baik untuk CaCO3, CaO, LSF atau C3S. Tabel untuk

menghitung data input dan output sebagai berikut :

No 1st 2nd X (X1i-X2i) (Di)2 (X-Xi)2

1 X11 X21 X1 D1 (D1)2 (X-X1)2

2 X12 X22 X2 D2 (D2)2 (X-X2)2

3 X13 X23 X3 D3 (D3)2 (X-X3)2

5 X15 X25 X5 D5 (D5)2 (X-X5)2

24 X124 X224 X24 D24 (D24)2 (X-X24)2

X ∑ Di2=(Ф) ∑ (X-Xi)2=(Ω)

X i=( X 1i+ X 2i )

2

X= 124

∑n=1

24

X i

ST otal=√ Ωn−1

=√ (∑ X i )2−n ∑ X i

2

n (n−1 )=√VAR ( X1 … .n )=STDEV ( X1 …n )

Page 2: Homogenisasi Raw Material Dan Raw Meal

SAnali sis=√ Ф2 n

=√(VAR ( X 1i , X 2i ,… .. )+VAR ( X 1i+1, X 2i+1 )+….

n )Persamaan standar deviasi:

SM aterial=√S2T otal−

S2 Anali sisq

q merupakan jumlah analisis yang dibuat pada sampel (biasanya 2). Dalam hal homogenisasi

dihitung berdasarkan analisis tunggal sampel set q = 1. Besarnya faktor homogenisasi (H)

sebagai berikut:

H=SM aterial(input )

SM aterial(output )=√ ST otal

2(input )−S2 Anali sisq

ST otal2(output )−S2 Anali sis

q

Umpan kiln akan dianggap homogen jika deviasi Smaterial (output) umpan kiln dari

homogenisasi silo kurang dari salah satu nilai berikut: 0,2% untuk CaCO3, 0,11% untuk CaO,

1% untuk LSF atau 3% untuk C3S. Sebuah perhitungan faktor homogenisasi akan menjadi

tidak berarti ketika Smaterial (output) mendekati nol atau menjadi negatif.