Homeostasis Kalsium

9
HOMEOSTASIS KALSIUM Kadar kalsium tubuh total pada orang dewasa adalah sekitar 1 hingga 2 kg. Sekitar 99% kalsium tubuh ditemukan dalam bentuk tulang dan gigi, sisanya garam kalsium fosfat yang terdiri dari 1% di dalam ECF dan 0,1 % dalam sitosol. Kalsium memiliki dua peran fisiologis yang penting yaitu mempertahankan integritas struktural dari skeleton dan berperan banyak dalam proses sel yang penting. Pada ECF dan sitosol, kalsium yang terionisasi (Ca 2+ ) berperan penting dalam berbagai proses di dalam sel. Kalsium adalah suatu zat yang penting di membrane sel yang memengaruhi permeabilitas dan muatan listrik. Kalsium plasma berada dalam tiga bentuk yaitu : berikatan dengan protein (terutama albumin), berikatan dengan ligan berukuran kecil (fosfat, sitrat,sulfat), dan kalsium yg terionisasi Ca 2+ . Kalsium yang terionisasi dalam plasma bersifat aktif secara fisiologis dan berperan penting dalam menentukan hipokalsemia atau hiperkalsemia. Kadar kalsium terionisasi dalam ECF dipertahankan secara homeostasis dalam kisaran normal sekitar 9-10,5 mg/dl. Keadaan ini dipertahankan oleh suatu

Transcript of Homeostasis Kalsium

Page 1: Homeostasis Kalsium

HOMEOSTASIS KALSIUM

Kadar kalsium tubuh total pada orang dewasa adalah sekitar 1 hingga 2 kg.

Sekitar 99% kalsium tubuh ditemukan dalam bentuk tulang dan gigi, sisanya

garam kalsium fosfat yang terdiri dari 1% di dalam ECF dan 0,1 % dalam sitosol.

Kalsium memiliki dua peran fisiologis yang penting yaitu mempertahankan

integritas struktural dari skeleton dan berperan banyak dalam proses sel yang

penting.

Pada ECF dan sitosol, kalsium yang terionisasi (Ca2+ ) berperan penting

dalam berbagai proses di dalam sel. Kalsium adalah suatu zat yang penting di

membrane sel yang memengaruhi permeabilitas dan muatan listrik. Kalsium

plasma berada dalam tiga bentuk yaitu : berikatan dengan protein (terutama

albumin), berikatan dengan ligan berukuran kecil (fosfat, sitrat,sulfat), dan

kalsium yg terionisasi Ca2+. Kalsium yang terionisasi dalam plasma bersifat aktif

secara fisiologis dan berperan penting dalam menentukan hipokalsemia atau

hiperkalsemia.

Kadar kalsium terionisasi dalam ECF dipertahankan secara homeostasis

dalam kisaran normal sekitar 9-10,5 mg/dl. Keadaan ini dipertahankan oleh suatu

keseimbangan efektif dari pembentukan tulang dan resorpsi tulang,absorpsi

kalsium, dan ekskresi kalsium. Tempat utama dari regulasi ini berlangsung di

tulang, ginjal, dan saluran cerna di bawah pengendalian tiga hormone, yaitu :

hormone paratiroid, kalsitonin, dan kalsitriol.

HIPOKALSEMIA

DEFINISI

Hipokalsemia (kadar kalsium darah yang rendah) adalah suatu keadaan dimana

Page 2: Homeostasis Kalsium

konsentrasi kalsium di dalam darah kurang dari 8,8 mgr/dL darah.

PENYEBAB

Konsentrasi kalsium darah bisa menurun sebagai akibat dari berbagai masalah.

Hipokalsemia paling sering terjadi pada penyakit yang menyebabkan hilangnya

kalsium dalam jangka lama melalui air kemih atau kegagalan untuk memindahkan

kalsium dari tulang.

Sebagian besar kalsium dalam darah dibawa oleh protein albumin, karena itu jika

terlalu sedikit albumin dalam darah akan menyebabkan rendahnya konsentrasi

kalsium dalam darah.

Penyebab Hipokalsemia

Penyebab Keterangan

Kadar hormon paratiroid

rendah

Biasanya terjadi setelah kerusakan

kelanjar paratiroid atau karena kelenjar

paratiroid secara tidak sengaja terangkat

pada pembedahan untuk mengangkat

tiroid

Kekurangan kelenjar

paratiroid bawaan

Penyakit keturunan yg jarang atau

merupakan bagian dari sindroma

DiGeorge

Pseudohipoparatiroidisme Penyakit keturunan yg jarang;

kadar hormon paratiroid normal tetapi

respon tulang & ginjal terhadap hormon

Page 3: Homeostasis Kalsium

menurun

Kekurangan vitamin D

Biasanya disebabkan oleh asupan yg

kurang,

kurang terpapar sinar matahari

(pengaktivan vitamin D terjadi jika kulit

terpapar sinar matahari),

penyakit hati,

penyakit saluran pencernaan yg

menghalangi penyerapan vitamin D,

pemakaian barbiturat & fenitoin, yg

mengurangi efektivitas vitamin D

Kerusakan ginjalMempengaruhi pengaktivan vitamin D di

ginjal

Kadar magnesium yg rendahMenyebabkan menurunnya kadar hormon

paratiroid

Asupan yg kurang atau

malabsorbsi

Terjadi dengan atau tanpa kekurangan

vitamin D

Pankreatitis

Terjadi jika kelebihan asam lemak dalam

darah karena cedera pada pankreas,

bergabung dengan kalsium

Kadar albumin yg rendah Mengurangi jumlah kalsium yg terikat

dengan albumin tetapi biasanya tidak

menyebabkan gejala, karena jumlah

Page 4: Homeostasis Kalsium

kalsium bebas tetap normal

GEJALA

Hipokalsemia bisa tidak menimbulkan gejala. Namun, seiring dengan berjalannya

waktu, hipokalsemia dapat mempengaruhi otak dan menyebabkan gejala-gejala

neurologis seperti:

- kebingungan

- kehilangan ingatan (memori)

- delirium (penurunan kesadaran)

- depresi

- halusinasi.

Gejala-gejala tersebut akan menghilang jika kadar kalsium kembali normal.

Kadar kalsium yang sangat rendah (kurang dari 7 mgr/dL) dapat menyebabkan

nyeri otot dan kesemutan, yang seringkali dirasakan di bibir, lidah, jari-jari tangan

dan kaki. Pada kasus yang berat bisa terjadi kejang otot tenggorokan

(menyebabkan sulit bernafas) dan tetani (kejang otot keseluruhan). Bisa terjadi

perubahan pada sistem konduksi listrik jantung, yang dapat dilihat pada

pemeriksaan EKG.

HIPERKALSEMIA

DEFINISI

Hiperkalsemia (kadar kalsium darah yang tinggi) adalah suatu keadaan dimana

konsentrasi kalsium dalam darah lebih dari 10,5 mgr/dL darah.

PENYEBAB

Page 5: Homeostasis Kalsium

Hiperkalsemia dapat disebabkan oleh meningkatnya penyerapan pada saluran

pencernaan maupun karena meningkatnya asupan kalsium.

Orang-orang yang mengkonsumsi sejumlah besar kalsium (seperti yang kadang

dilakukan oleh penderita ulkus peptikum yang minum banyak susu dan juga

mengkonsumsi antasid yang mengandung kalsium), dapat menderita

hiperkalsemia.

Penyebab paling sering dari hiperkalsemia adalah hiperparatiroidisme, yaitu suatu

keadaan dimana terjadi pengeluaran hormon paratiroid secara besar-besaran

oleh satu atau lebih dari keempat kelenjar paratiroid. 90% penderita

hiperparatiroidisme primer memiliki tumor jinak (adenoma) pada salah satu

kelenjarnya. 10% sisanya memiliki kelenjar paratiroid yang membesar dan

menghasilkan terlalu banyak hormon. Pada kasus-kasus yang jarang, kanker

kelenjar paratiroid menyebabkan hiperparatiroidisme.

Hiperparatiroidisme lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.

Juga lebih mungkin terjadi pada orang-orang tua dan pada mereka yang

menerima terapi penyinaran di leher. Kadang-kadang hiperparatiroidisme terjadi

sebagai bagian suatu sindroma neoplasia endokrin multipel, yang merupakan

penyakit keturunan yang jarang terjadi.

Penderita kanker sering mengalami hiperkalsemia. Kanker ginjal, kanker paru atau

kanker ovarium (indung telur), sering mengeluarkan sejumlah besar protein yang

memiliki efek yang mirip dengan hormon paratiroid. Efek ini dikenal sebagai

sindroma paraneoplastik.

Page 6: Homeostasis Kalsium

Kanker juga menyebar (bermetastasis) ke tulang, menghancurkan sel-sel tulang

dan melepaskan kalsium tulang ke dalam darah.

Hal ini sering terjadi pada kanker prostat, payudara dan paru-paru.

Mieloma multipel (kanker yang melibatkan sumsum tulang) juga dapat

menyebabkan penghancuran tulang dan mengakibatkan hiperkalsemia.

Kanker yang lain juga meningkatkan konsentrasi kalsium darah, dengan

mekanisme yang belum sepenuhnya dapat dimengerti.

GEJALA

Gejala paling awal dari hiperkalsemia biasanya adalah konstipasi (sembelit),

kehilangan nafsu makan, mual-muntah dan nyeri perut.

Ginjal mungkin secara abnormal akan menghasilkan air kemih dalam jumlah

banyak. Akibat pembentukkan air kemih yang berlebihan ini, cairan tubuh akan

berkurang dan akan terjadi gejala dehidrasi.

Hiperkalsemia yang sangat berat sering menyebabkan gejala kelainan fungsi otak

seperti kebingungan, gangguan emosi, delirium (penurunan kesadaran),

halusinasi, kelemahan dan koma. Dapat juga diikuti dengan irama jantung yang

abnormal dan kematian. Pada penderita hiperkalsemia menahun bisa terbentuk

batu ginjal yang mengandung kalsium. Bila terjadi hiperkalsemia berat dan

menahun, kristal kalsium akan terbentuk di dalam ginjal dan menyebabkan

kerusakan yang menetap.