Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa...

16

Transcript of Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa...

Page 1: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …
Page 2: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

Eliza Gordon

OttersHollie’s

Must Love Otters R6.indd 1 1/24/2019 10:01:46

Page 3: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

Sanksi Pelanggaran Pasal 113

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014

tentang Hak Cipta

(1)Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

(2)Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

(3)Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

(4)Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Must Love Otters R6.indd 2 1/24/2019 10:01:46

Page 4: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

HOLLIE’S OTTERS

Eliza Gordon

Penerbit PT Elex Media Komputindo

Must Love Otters R6.indd 3 1/24/2019 10:01:47

Page 5: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

Originally published as Must Love Otters © 2013 by Eliza GordonTranslation by Elex Media Komputindo as Must Love Otters © 2019

All rights reserved including the right of reproducing in whole or in part in any form.

MUST LOVE OTTERSAlih Bahasa: Serly Octavia

Penyunting: Grace SitungkirPenata Letak: Kum@rt Desainer sampul: Erson

Hak Cipta Terjemahan IndonesiaPenerbit PT Elex Media Komputindo

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-UndangDiterbitkan pertama kali pada tahun 2018 oleh

Penerbit PT Elex Media KomputindoKelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta

719030238ISBN: 978-602-04-9059-5

Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab Percetakan

Must Love Otters R6.indd 4 1/24/2019 10:01:47

Page 6: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

“911, apa keadaan darurat Anda?”

“Suamiku … dia tidak bernapas.Tubuhnya membiru. Bibirnya

membiru. Jerry, bangun! Bangunlah!”

“Apakah ia tersedak sesuatu, Ma’am? Ceritakan apa yang terjadi agar

saya dapat membantu Anda.”

“Sepertinya jantungnya bermasalah. Kerja jantungnya buruk. Ia tidak

meminum pilnya hari ini. Atau mungkin saja ia meminumnya, aku tidak

tahu. Ibu tidak penting! Tolonglah aku, sial!”

“Saya sedang berusaha membantu Anda. Di manakah suami Anda

saat ini?”

“Di ranjang. Ia berada di atas ranjang,” jawab suara di seberang telepon.

Aku menatap jam. Enam puluh detik sejak panggilan itu dimulai.

Sembilan belas menit sampai giliran kerjaku usai.

“Baiklah, ambulans sedang dalam perjalanan. Siapa nama Anda?”

“Linda.”

“Baiklah, Linda, Saya Hollie. Sebelum ambulans tiba di sana, ada

beberapa hal yang harus kita lakukan. Dapatkah Anda mendengarkan

dadanya atau merasakan detak jantungnya?”

“Tidak bisa. Oh, bibirnya sangat biru.”

“Mengapa Anda tidak bisa mendengarkan dadanya, Linda?”

“Karena … dia mengenakan tameng dada.”

“Tameng dada?”

1

Batman Jerry

Must Love Otters R6.indd 1 1/24/2019 10:01:47

Page 7: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

2

Ho

llie’s O

tte

rs

“Ia sedang mengenakan kostum. Ini malam Batman.” Luar biasa. Oh,

Batman. Pemilihan waktumu sempurna tanpa cela. Aku lagi-lagi harus

menelusuri daftar karma untuk menemukan letak kesalahanku. Aku

mendengar suara ayahku: Ini bukan segala tentang dirimu, Hollie. Perasaan

bersalah menyembur ke jaringan kelabu otakku.

“Dengarkan aku, Linda. Periksa lehernya. Dua jari di samping

lehernya.”

“Tameng dadanya menutupi sampai bagian leher.”

“Kita harus menanggalkan tameng dada itu agar kau dapat memeriksa

nadinya dan mungkin melakukan pertolongan pertama.”

“Tunggu sebentar…. Aku harus menurunkan teleponnya dulu.” Suara

grasak-grusuk, gerutuan, umpatan. “Aku tak bisa melepaskannya.”

Ini gawat. Jika kami tak bisa mencapai dadanya, pria ini akan mati.

Itu pun kalau ia belum melayang terbang ke gua kelelawar di langit sana.

“Linda, bisakah kau memotongnya?”

“Dia akan membunuhku kalau aku merusak kostumnya. Dia membayar

mahal untuk kostum ini.”

Aku ingin mengatakan bahwa suaminya mungkin takkan pernah tahu

itu karena pada saat ini, otak pria itu sudah setaraf tahi kelelawar. “Linda

dengarkan aku. Kita harus melakukan CPR—resusitasi jantung. Kau

bilang ia sedang di atas ranjang?”

“Ya.”

“Bisa kau turunkan dia ke lantai?”

“Tidak.”

“Mengapa?”

“Beratnya seratus tiga puluh kilogram! Aku tak sanggup

mengangkatnya,” jeritnya.

Harusnya aku bersikap terkendali di sini, tapi kilasan ketidakberdayaan

itu tak pernah pergi. Kecuali kau adalah Les dan tak ada yang mampu

mengusikmu karena jiwamu sudah keluar dari pori-porimu bertahun-

tahun yang lalu dan bongkahan di dadamu yang konon disebut jantung

sekarang sudah tidak lebih dari sebuah batu sungai berlumut. Dengan

kotoran hidung.

Must Love Otters R6.indd 2 1/24/2019 10:01:48

Page 8: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

3

“Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?”

“Umm … viagra. Dan sedikit scotch. Ini malam Batman….” Linda mulai menangis.

Terlepas dari kenyataan bahwa malam Batman sudah berakhir—mendadak—aku merasa kasihan pada Linda. “Aku ingin kau menurunkan telepon dan mencoba melakukan pijat jantung.”

“Tapi tameng dadanya—”“Bekerjasamalah denganku, Linda. Dia akan memaafkanmu yang telah

menghancurkan kostumnya jika kau menyelamatkan nyawanya. Oke?”Sisa pembicaraan telepon itu tak berubah lebih baik. Peringatan

untuk dunia: viagra + scotch + kondisi jantung yang buruk = mati dengan kejantanan kaku.

Perasaan jijik bahwa aku baru saja mendengar seseorang meninggal mengguyur diriku. Ini memuakkan. Aku telah bekerja di sini selama dua tahun, delapan bulan, enam belas hari, sejak aku mengecewakan ayahku, perawat yang cinta kebersamaan—ya, ayahku adalah seorang perawat, jadi keluarkanlah semua leluconmu sekarang—dan meninggalkan sekolah lebih awal akibat manajemen keuangan yang tidak jelas. Aku adalah satu-satunya orang dalam keluarga yang bakal pingsan melihat darah dan menjadi sasaran olok-olok pada acara kumpul keluarga tahunan yang menjemukan. Apa pun kecenderungan genetik terhadap ilmu pengobatan yang menjalar bak wabah dalam keluargaku? Ya. Aku terlewatkan. Bekerja di 911 adalah kompromi termudah—aku duduk di sebuah ruangan dan mendengar tentang darah, tapi tak pernah harus melihatnya langsung.

Tapi berurusan dengan orang-orang meninggal tak pernah menjadi lebih mudah, terutama orang-orang yang sudah meninggal saat panggilan dimulai. Aneurisma. Serangan jantung. Strok. Emboli. Alam benar-benar cerdik.

Aku bersandar ke kursiku dan menyesap sisa-sisa es kopi yang sudah meleleh sejak lama. Les sedang menatapku dengan mata kecilnya yang bercahaya. Aku tahu ia akan melakukan hal itu ketika kulihat tangannya

Must Love Otters R6.indd 3 1/24/2019 10:01:48

Page 9: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

4

Ho

llie’s O

tters

bergerak ke saku kemeja cokelat lusuhnya. Aroma kapur barus dan rempah-rempah mengepul ke udara.

Kugelengkan kepala.Jangan lakukan hal itu. Jangan keluarkan benda itu.Ia mengeluarkannya. Buku Hitam Kematian. Ia akan membubuhkan

tanda centang terkutuk di samping namaku. Lagi. Untuk menunjukkan bahwa aku sudah membunuh orang lain.

Hal itu akan tampak lucu seandainya ia bukanlah seorang bedebah hebat. Seorang anteknya ikut dalam rapat dewan penasihat setiap dua bulan dan mengeluarkan buku jahanam itu untuk membanding-bandingkan berapa banyak nyawa yang sudah ia selamatkan dan berapa banyak nyawa yang kuhilangkan. Ia tidak menandai orang-orang yang mati akibat keteledoran Nyonya Troll, tapi kuduga itu karena Nyonya Troll bermain-main dengan kejantanannya di dalam kamar mandi campur selama istirahat makan siang.

Aku tak yakin mana yang lebih membuatku jijik: mengamati Les menarik sisir hitam berminyak dari balik saku celana jinsnya untuk meluruskan dua belas helai rambut yang masih mencuat di kepalanya, atau membayangkan noda lipstik Nyonya Troll yang meliputi bagian tubuhnya.

Keduanya seri, perutku terasa mual.Dua belas menit lagi aku memasuki jam lembur. Aku akan ditegur

jika mencapai batas waktu tiga puluh menit—“Anggaran ketat! Potong gaji!”—perlawanan yang sama dikumandangkan oleh para pengurus yang membangun hunian pantai nan megah dalam setahun. Maaf. Batman mati. Apa yang seharusnya kulakukan, meminta Catwoman menelepon Robin untuk memperoleh bantuan?

Suara mesin penyedot debu dinyalakan, pertanda bagiku untuk pulang. Nyonya Troll dengan giat memindahkan koleksi monster berbulu keritingnya, menggunakan penyedot debu untuk menyingkirkan seluruh debu dan berhati-hati dengan tudung kepala multi corak mereka. Karena ia yang paling lama di sini—sudah pasti ia bekerja di 911 sejak mereka masih menggunakan pterodaktil sebagai pembawa pesan dan mobil Flintstone sebagai ambulans—ia lolos dengan omong kosong yang takkan pernah sukses dilakukan orang lain. Aku mendengar bahwa orang-orang

Must Love Otters R6.indd 4 1/24/2019 10:01:48

Page 10: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

5

kehilangan pekerjaan mereka karena mengeluhkan koleksi troll miliknya, debu-debu yang dihasilkannya, fakta sederhana bahwa mereka adalah setan kecil yang luar biasa jelek dan menjijikkan yang menjadi mata-mata untuk CIA. Ia berkompromi dengan membatasi jumlah pasukan troll-nya tetap kecil dan rutin membersihkannya.

“Yang satu ini adalah kebanggaanku. Elvis. Aku menghabiskan empat ratus dolar, belum termasuk ongkos kirim. Langsung dari Graceland! Aku bertaruh Priscilla sudah menyentuhnya. Bukankah itu hebat?” Aku berusaha untuk tidak mendengarkannya, tapi suaranya kencang. Amat kencang. Dan konsolku berbatasan dengan konsolnya. Troll itu sama sekali tidak mirip Elvis. Mungkin Elvis versi gendut. Tepat sebelum kematiannya, dalam pengaruh narkotik dan di dalam kakus. Aku penasaran bagaimana panggilan 911-nya waktu itu.

Aku melepas alat operatorku, log out, mematikan perangkat. Menyambar buku laporanku. Mengunci laciku agar petugas di sebelah konsolku dalam tiga puluh sembilan menit tidak akan mencuri jimat keberuntungan terakhirku. Akulah yang telah bersusah payah memisahkan biji-biji sereal yang membosankan dari marshmallow yang lezat, jadi akulah yang boleh memakannya.

Aku menyambar laporan yang menegaskan perihal Batman Jerry yang gagal bertahan hidup selama percakapan telepon kami.

Maaf, Batman Jerry. Beristirahatlah dengan tenang.

Must Love Otters R6.indd 5 1/24/2019 10:01:48

Page 11: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

2

Waktu Asyik Bersama Nacho

Hal baik di malam ini: saat membuka pintu apartemen, samar-samar

tercium aroma makanan. Keith membuatkan makan malam. Aku sangat

bersyukur.

“Hei,” ujarku seraya melemparkan ranselku ke lantai. Ransel medis

hitam Keith menguasai seluruh tempat di bangku ukir. Bangku yang kubeli

untuk kelak menghiasi beranda megah rumah mewahku yang dengan

satu atau lain cara berhasil kubeli dari gajiku yang menyedihkan. Itulah

alasan mengapa bangku itu masih bersemayam di dinding apartemen sewa

dengan dua kamar tidurku.

Mengapa kita membutuhkan ransel medis di dalam apartemen

sepanjang waktu—“Kau takkan pernah tahu kapan bencana akan datang,

Hol, dan orang-orang akan butuh bantuanku”—makanya, tas dengan

bobot delapan belas kilogram berisi sarung tangan, pipa bedah, kantong

infus, kain kasa, plester, oralit, dan selimut darurat perak bertengger di

lorong dan mengambil seluruh ruang di atas bangku cantikku.

Aku berharap gempa bumi benar-benar terjadi. Dan ketika itu terjadi,

kuharap retakan jurang terbuka di bawah apartemen ini dan menelan tas

medis itu bulat-bulat. Meski aku akan merindukan bangkuku.

Anjing-anjing Yorkshire itu menggila. Aku tinggal di sini. Ini adalah

wilayahku. Dan setiap malam, bedebah-bedebah kecil buas ini menyalak

seakan aku adalah sesosok monster dari laguna hitam. Keparat. Aku benci

Yorkie. Dan yang kumaksud benci di sini adalah aku ingin menenggelamkan

Must Love Otters R6.indd 6 1/24/2019 10:01:48

Page 12: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

7

mereka. Atau menyihir mereka menjadi awan supaya mereka bisa melayang

pergi dengan enteng berkat diriku.

“Ayahmu menelepon,” ujar Keith dari dapur. “Lagi.”

“Mmm-hmm. Apa makan malamnya?”

“Tunggu! Jangan ke sini.”

“Apa?” Aku membeku. Para Yorkie menyalak padaku. Kuperlihatkan

wajahku yang paling jahat kepada mereka. Mereka menyalak lebih keras.

Mengapa kita tidak pelihara kucing saja? Kucing jauh lebih imut dari Yorkie.

Tambahan lagi, kucing mirip dengan berang-berang. Berang-berang adalah

makhluk TER-baik di seluruh alam liar. Makanya, karena memelihara

seekor berang-berang itu melanggar hukum dan tidak praktis bagiku, kami

seharusnya memelihara seekor kucing. Untuk menyeimbangkan hormon-

hormon dan liur dan sifat penjilat anjing.

Keith bersandar di sudut, celana lanel longgar yang dikenakannya sama sekali tidak serasi dengan stetoskop yang tergantung di lehernya

seperti biasa. Entah mengapa dia berpenampilan begitu. Aku tak punya

fantasi tentang berhubungan intim dengan seorang dokter. Atau seorang

paramedis. Karena Keith bukan seorang dokter. Ia adalah pria yang

mengemudikan ambulans dan menancapkan infus di lenganmu sampai

ia dapat membawamu ke rumah sakit tempat seorang dokter asli akan

menolongmu. “Aku punya kejutan untukmu. Pergilah ke kamarmu.

Bersantailah.”

“Oooookee….”

“Dan yang kumaksud bersantai adalah tanpa pakaian.”

Ia membungkuk untuk sebuah ciuman, tapi aku mendorongnya.

Baunya seperti anjing. Dan Cheetos. Sudahkah aku menyebutkan betapa

aku benci Cheetos? Oke, biar kuberi tahu: Aku amat sangat benci Cheetos.

Pada suatu tantangan, aku memakan satu bungkus penuh di pesta inap

ulang tahun Charlotte Smith yang kesembilan karena aku menginginkan

Must Love Otters R6.indd 7 1/24/2019 10:01:48

Page 13: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

8

Ho

llie’s O

tters

pin pelangi kecil dari keramik yang ditawarkannya kepada pemenang, dan aku muntah empat jam berturut-turut.

Sebagai catatan, aku memenangkan pin itu. Aku masih menyimpannya. Tapi aku tidak makan Cheetos lagi.

Ya Tuhan, aku seperti penggerutu malam ini. Agaknya aku butuh kejutan manis untuk menetralkan kekesalanku.

Ia mau aku melepaskan pakaianku. Sekarang? “Aku harus mandi. Dan kau harus menggosok gigimu. Baumu seperti Cheetos,” ujarku.

“Baik, baik. Tapi bergegaslah. Kau akan menyukai ini.” Aku memicingkan mata padanya. Apakah aku mendengar petualangan

keluar dari mulut pria itu? Inikah kehidupan sebenarnya? “Apa yang terjadi?” tanyaku hati-hati. Aku lelah dengan Perawat Nakal. Juga Dokter dan Pasien. Juga Aku Menyelamatkanmu dari Gedung Terbakar Jadi Kau Harus Bercinta denganku Meskipun Kau Sedang Tak Sadarkan Diri dan Bisa Saja Mati Karena Menghirup Asap. Haruskah aku melanjutkannya? Semua permainan itu berakhir entah dengan diriku terbalut kain kasa dan terperangkap di ranjang, atau dengan diriku menyingkirkan stetoskopnya dari wajahku sementara ia mendesak masuk. Suasana romantisnya luar biasa. Aku tahu. Ini kain untuk mengusap keringat di dahimu.

“Buatlah dirimu lebih nyaman. Aku serius—tanpa busana. Cari sesuatu untuk menutup matamu.”

Aku tersenyum padanya. “Benarkah? Apakah ini akan sakit?”“Hollie.…”“Tidak ada stetoskop. Tidak ada drama-drama medis. Aku tidak mau

memainkan Grey’s Anatomy lagi.”“Ini sesuatu yang berbeda.”“Okeee.”“Kau percaya padaku, Hols?”Apakah ia ingin jawaban serius untuk itu? “Aku akan … berganti

pakaian.” Aku meluncur ke kamar mandi untuk bercukur supaya ia tidak mengeluhkan bulu kakiku lagi (kalau ia tak suka kakiku, ia pasti takkan menyukai celana dalam tarantula-ku). Sudah lama sejak kami melakukan sesuatu yang berbau telanjang. Mungkin aku membutuhkan rangsangan

Must Love Otters R6.indd 8 1/24/2019 10:01:49

Page 14: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

9

yang mendebarkan, bahkan jika hal itu melibatkan sesuatu yang bertenaga baterai. Dan mandi air hangat kedengarannya menyenangkan. Membersihkan bau kematian dari otak dan tubuhku.

Begitu keran dimatikan, aku mendengar Keith bolak-balik di dapur di sisi lain dinding. Hmm, mungkin ia membeli stroberi dan krim kocok, atau hiasan cokelat atau madu … itu akan menjadi sesuatu yang belum pernah kami coba sebelumnya.

Aku mengoleskan losion ke seluruh bagian tubuh yang kasar dan menyelinap ke kamar dalam keadaan terekspos. Aku menangkap bayanganku di cermin lemari. Berputar ke samping. Menahan perut. Aku hanya punya beberapa tahun lagi dengan tubuh ini. Sebaiknya aku ikut yoga. Nyonya Troll terus-menerus memberitahuku akan betapa besar bokongku jadinya akibat pekerjaanku begitu aku mencapai tiga puluh tahun atau melahirkan anak, mana saja yang lebih dulu terjadi. Ia juga bilang pada usia empat puluh, uban mulai tumbuh dari dagu dan kedua sisi wajahmu, dan aroma tubuhmu menjadi tidak wajar. Itulah alasan mengapa terdapat satu lemari besar berisi tisu basah beraroma di kamar mandi tempat kerja.

Pemikiran ini tidak seksi. Ini menjijikkan. Aku harus memikirkan hal yang seksi.

Aku mencoba pose terseksi di depan cermin. Mengangkat payudaraku. Sulit karena ukuran cupnya B. Oke, A. Terserah. Tarantula berada di bawah kendali. Bukan jenis Brazilian, tapi sudah oke. Aku tidak dapat membayangkan bulu kakiku sudah tercukur sempurna. Pertama, menjerit. Aku pasti akan menjerit. Kedua, Bukankah aneh untuk seorang pria yang menginginkan taman bermain yang gundul? Hal itu tampak … menggelisahkan. Mengkhawatirkan. Gadis-gadis kecil tak berbulu. Wanita dewasa tidak begitu. Ketiga, rasa gatal yang tak keruan. Aku bahkan tak dapat membayangkan betapa buruknya rasa gatal itu saat bulu-bulu itu tumbuh kembali dalam—

“Sayang, kau belum menutup matamu.”

Must Love Otters R6.indd 9 1/24/2019 10:01:49

Page 15: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

10

Ho

llie’s O

tters

Aku melilitkan tangan pada tubuh telanjangku, merasa malu karena tertangkap basah sedang menatap genit bayanganku sendiri di cermin.

“Mata sudah ditutup. Aku bersumpah tak mengintip.”“Oke. Naiklah ke ranjang. Jangan mengintip,” perintah Keith.“Haruskah aku menyalakan lilin?”“Sebaiknya jangan. Bahaya kebakaran.” Pintu kamar berbunyi tertutup.

Kami berdua saja—tanpa Yorkie! Patut dirayakan. Aku mendengarnya sedang mengatur meja TV portabel. Perutku

bergetar menunggu suguhan yang menanti. Aku pernah melihat adegan semacam ini. Makanan dan sejenisnya. Kenakalan gaya kuliner. Memang, hal ini melibatkan makan salad buah dari….

“Berbaringlah, Hols. Dan jangan bergerak.” Aku melakukannya. Ia memindahkan sesuatu. “Bersiaplah. Ini akan menjadi—”

“DINGIN! Sialan, Keith, apa itu es krim?”“Bukan,” ia tertawa. “Tetaplah diam di tempat. Ini butuh sedikit

waktu.”Aku berusaha mempertahankan posisiku, tapi ia malah melumuri

sesuatu, sesuatu yang dingin banyak-banyak, di atas perutku. Bulu-bulu di lenganku berdiri. “Pasti dingin,” ujarnya sambil menjentik puncak payudaraku. Aku menonjoknya. “Jangan bergerak! Kau akan merusak kejutannya.”

Kupikir ini pasti sejenis topping krim. Rasanya seperti itu. Atau mungkin es krim karena rasa dinginnya bertahan. Ia melapisi sesuatu yang lain di atasnya. Aku mendengar suara stoples dibuka. Dan sebuah kaleng. Kemudian sesuatu mendarat pada campuran di atas perutku. Ceri, mungkin? Ya Tuhan, rasanya sudah lama sekali sejak aku makan ceri maraschino enak yang disuntik bahan kimia.

Ia membuka sebuah bungkusan plastik dan aku hampir saja membuka mataku.

“Katakan kalau itu bukanlah Cheetos.”

Must Love Otters R6.indd 10 1/24/2019 10:01:49

Page 16: Hollie’s Otters “Linda, apakah dia minum obat malam ini? Adakah sesuatu yang diminumnya? Apa saja untuk kusampaikan kepada paramedis supaya mereka bisa menolong?” “Umm …

Eliza Gordon sebenarnya terdiri dari dua orang: sang Istri, Jennifer

Sommersby (“Eliza”), penulis dan editor, dan sang Suami, Gary Young

(“Gordon”), penulis skenario dan penata efek visual yang luar biasa.

Gordon membantu membangun kerangka-kerangkanya; Eliza mengisi

daging dan mengatur tungkai-tungkainya. Menyisir rambutnya.

Memasang giginya. Kau pasti paham. Setelah bertemu dan menikah

di Los Angeles, duo keturunan Amerika-Kanada ini pindah ke Negeri

Hujan Putih yang Besar di Utara tempat mereka tinggal dengan

kumpulan anak-anak mereka dan seekor anak kucing yang sangat

manja dan suka terbang tinggi.

Nama Eliza Gordon dipilih untuk menghormati dua orang yang

menakjubkan, Martha Elizabeth (Porter) Young dan Kenneth Gordon

Young, yang sayangnya telah meninggalkan kita di tahun 2005, hanya

berselang empat bulan. Tidak ada satu hari yang terlewatkan tanpa

kami mencintai dan merindukan kalian. Cinta kalian untuk satu sama

lain terus menginspirasi.

Tentang Pengarang

Must Love Otters R6.indd 322 1/24/2019 10:02:17