HKI Lampu

7
1. Hak Kekayaan Intelektual Lampu Dalam mendesain lampu belajar perlu dipertimbangkan apakah desain tersebut bertentangan dengan desain yang telah dipatenkan atau tidak, untuk meminimalisasi adanya konflik nantinya. Undang-undang di Indonesia terkait dengan Paten dan Desain industri antara lain: a. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Paten b. UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30) c. UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor 39) d. UU Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industri e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31Tahun 2000 tentang Desain Industri ditetapkan Tanggal 5 Januari 2005. Berikut merupakan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) terkait lampu yang telah diberi paten : 1. Lampu Pijar Listrik Penemuan ini berhubungan dengan suatu pijar listrik yang meliputi suatu bejana lampu yang dapat mengirimkan sinar yang ditutup dalam suatu vakum

description

Hak atas kekayaan intelektual lampu

Transcript of HKI Lampu

1. Hak Kekayaan Intelektual Lampu Dalam mendesain lampu belajar perlu dipertimbangkan apakah desain tersebut bertentangan dengan desain yang telah dipatenkan atau tidak, untuk meminimalisasi adanya konflik nantinya. Undang-undang di Indonesia terkait dengan Paten dan Desain industri antara lain:a. UU Nomor 14 Tahun 2001 tentang Patenb. UU Nomor 13 Tahun 1997 tentang Perubahan UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1997 Nomor 30)c. UU Nomor 6 Tahun 1989 tentang Paten (Lembaran Negara RI Tahun 1989 Nomor 39)d. UU Nomor 31 Tahun 2000 tentang Desain Industrie. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 31Tahun 2000 tentang Desain Industri ditetapkan Tanggal 5 Januari 2005.

Berikut merupakan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) terkait lampu yang telah diberi paten :

1. Lampu Pijar Listrik Penemuan ini berhubungan dengan suatu pijar listrik yang meliputi suatu bejana lampu yang dapat mengirimkan sinar yang ditutup dalam suatu vakum yang rapat dan yang memiliki aksis longitudinal. Selain ini juga meliputi sebuah badan pijar wolfram yang digulung secara helical di dalam sebuah bejana lampu, yang dikonsentris dengan aksis. Konduktor-konduktor arus yang masing-masing memiliki suatu konduktor dalam yang lurus yang mana keadannya konsentris dengan aksis dan yang memiliki suatu bagian ujung yang dikelilingi dengan putaran yang integral dengan suatu bodi pijar.

Gambar x.x Lampu Pijar ListrikUraian lengkap gambar : Dalam gambar 1, lampu pijar listrik memiliki suatu bejana lampu yang mengirimkan sinar (1), dibuat dari gelas kwarsa yang ditutup dalam suatu vakum rapat dan memiliki aksis longitudinal (2). Suatu boi pijar wolfram yang digulung secara helikal (3) diatur di dalam belajana lampu (1), yang pada pokoknya konsentris dengan aksis (2). Konduktor-konduktor arus (4) masing-masing meliputi suatu konduktor terdalam yang lurus (10), keluar dari bejana lampu ke luar. Konduktor terdalam (10) masing-masing menjadi konsentris dengan aksis (2) dan memiliki suatu bagian ujung (11) yang dikelilingi dengan putaran-putaran (5) yang integral dengan bodi pijar (3). Timah molybdenum (4a) dilekatkan ke konduktor terdalam (10) danmasing-masing dihubungkan ke kawat molybdenum (4b) sehingga bergabung untuk membentuk suatu konduktor-konduktor arus (4). Bejana lampu (1) memiliki suatu permukaan terluar yang ellipsoidal pada filter refleksi IR (7) yang disimpan dimana radiasi RI yang berefleksi digerakkan oleh bodi pijar(3) yang melemparkan kembali radiasi ini ke dalam bodi pijar untuk ditempatkan dipusat bodi pijar (3) pada suatu aksis longitudinal (2), yaitu aksis mayor ellipsoid. Bejana-bejana lampu (1) yang dapat diisi dengan gas lembam hydrogen bromida yang telah ditambahkan.2. Lampu Fluoresen Berbentuk Lampu Pijar Penemuan ini berhubungan dengan suatu lampu fluoresen berbentuk lampu pijar. Pada abad 20, lampu pijar berdaya 60 W mengambil andil terbesar di pasaran untuk lampu pijar biasa (incandescent), sehingga lampu fluoresen berbentuk lampu pijar dengan konsumsi daya hanya 15 W sebagai penggantinya, namun mempunyai kecerahan sama seperti suatu lampu pijar biasa (kira-kira 800 lumen), paling banyak digunakan secara meluas.

Gambar x.x Lampu Fluoresen Berbentuk Lampu Pijar Gambar 1 menunjukkan suatu pandangan bagian depan dari lampu fluoresen berbentuk lampu pijar menurut penemuan ini. Suatu kaca-lindung (1) terbuat dari suatu resin atau gelas tembus cahaya, mempunyai suatu diameter luar 60 mm, suatu panjang keseluruhan 77 mm, dan suatu tebal dinding 1 mm. suatu rumah luar (3) terdiri atas kaca-lindung (1) dan suatu wadah (2). Suatu rangkaian penyalaan elektronik dan suatu benda yang disebut tabung pluoresen berbentuk W (5) yang dibengkokkan pada tiga tempat mempunyai suatu tebal dinding 0,8-1,0 mm dan dilengkapi dengan suatu pasangan elektroda (9) pada kedua ujungnya dan disusun di dalam rumah luar. Suatu gas Argon bertekanan 400 Pa ditempatkan dalam tabung fluoresen (5) dan pada suatu ujung amalgam yang megatur tekanan uap merkuri ditempatkan dalam suatu wadah amalgam (6). Di samping BiPbSnHg, mungkin juga menggunakan BiInHg atau BiInPbHg atau zat serupa seperti suatu amalgam. Jika suatu tabung fluoresen (5) dengan suatu diameter dalam konvensional 13,5 mm seperti ditunjukkan pada gambar 9 disusun di dalam kaca-lindung (1), yang mempunyai suatu diameter luar 60 mm dan panjang keseluruhan 77 mm dan karenanya lebih kompak daripada kaca-lindung konvensional, maka suhu tabung fluoresen(5) dan rangkaian penyalaan elektronik (4) akan meningkat dengan berarti karena berkurangnya volume dalam kaca-lindung. Hal ini tidak hanya akan menimbulkan suatu efisiensi pengubahan fosfor yang digunakan kepada permukaan dalam tabung fluoresen dan suatu pengurangan efisiensi pengubahan fosfor yang digunakan kepada permukaan dalam tabung fluoresen dan suatu pengurangan efisien pengubahan dari rangkaian penyalaan elektronik, tetapi juga kesalahan operasional atau suatu harapan masa laku yang lebih pendek dari rangkaian penyalaan elektronik sehubungan dengan kerusakan bagian elektronik oleh suhu.

3. Lampu LED yang Dapat Disetrum Kembali, Hemat Energi dan Multifungsi Invensi ini berhubungan dengan jenis lampu LED yang dapat disetrum kembali, hemat energi dan multifungi. Lampu-lampu yang saat ini tersedia di pasaran selalu menyulitkan karena dibuat untuk tujuan penggunaan tunggal, rendahnya portabilitas dan ketidaknyamanan lainnya ketika digunakan. Lampu sesuai invensi ini terdiri dari gagang lampu, batang yang dapat ditarik, rumah lampu, kap lampu, manik-manik LED, pemusat, PCB dan baterai litium. Dalam struktur, batang penghubung yang dapat ditarik ditempatkan di antara gagang lampu dan rumah lampu, dan manik-manik LED dan pemusat pada bagian atas rumah. Pada permukaan dari bagian atas rumah terdapat kap lampu, pada bagian sampingnya terdapat sakelar daya dan indikator dan di dalamnya terdapat PCB. Baterai litium ditempatkan di batang penghubung yang dapat ditarik, dan pada PCB terdapat modul daya V-Tetap AC-DC, modul pengisian, modul daya I-tetap DC-DC dan modul cerdas. Dengan portabilitas tinggi, lampu LED dari invensi ini dapat menggabungkan fungsi-fungsi lampu sorot, lampu senter dan lampu darurat neon, dan memberikan manfaat seperti aman.

Gambar x.x LED