HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired...

62
HIV AIDS PADA ANAK A. KONSEP MEDIS 1. PENGERTIAN 1) AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan terjadinya defisiensi tersebut sepertii keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah dikenal dan sebagainya ( Rampengan & Laurentz ,1997 : 171). 2) AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia (H. JH. Wartono, 1999 : 09). 3) AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh (dr. JH. Syahlan, SKM. dkk, 1997 : 17). Jadi, HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleks dalam waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV. 1

Transcript of HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired...

Page 1: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

HIV AIDS PADA ANAK

A. KONSEP MEDIS

1. PENGERTIAN

1) AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang

menunjukkan defisiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab

yang diketahui untuk dapat menerangkan terjadinya defisiensi tersebut

sepertii keganasan, obat-obat supresi imun, penyakit infeksi yang sudah

dikenal dan sebagainya ( Rampengan & Laurentz ,1997 : 171).

2) AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem

kekebalan tubuh manusia (H. JH. Wartono, 1999 : 09).

3) AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem

kekebalan tubuh (dr. JH. Syahlan, SKM. dkk, 1997 : 17).

Jadi, HIV ( Human immunodeficiency Virus ) adalah virus pada manusia yang

menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang

relatif lama dapat menyebabkan AIDS, sedangkan AIDS sendiri adalah suatu

sindroma penyakit yang muncul secara kompleks dalam waktu relatif lama

karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.

2. ETIOLOGI

Sindrom immunodefisiensi didapat pediatrik (AIDS) disebabkan oleh

virus immunodefisiensi manusia / Human Immunodeficiency virus (HIV) tipe 1

(HIV-1) yang melekat dan memasuki limfosit T helper CD4+ , yang juga

ditemukan dalam jumlah yang lebih rendah pada monosit dan makrofag.

HIV-I merupakan retrovirus yang termasuk pada subfamili Lentivirus.

Juga sangat dekat dengan HIV-II, yang menyebabkan penyakit yang sama.

HIV adalah virus RNA dan merupakan parasit obligat intra sel .Dalam

bentuknya yang asli ia merupakan partikel yang inert, tidak dapat berkembang

atau melukai sampai ia masuk ke sel host ( sel target ).

1

Page 2: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Retrovirus mengandung kapsid sebelah dalam yang disusun dari protein

struktur yang dirujuk pada ukurannya.

Protein struktural utama adalah p24, terdeteksi dalam serum penderita yang

terinfeksi dengan beban virus tinggi.

Kapsid virion mengandung dua kopi RNA helai tunggal dan beberapa molekul

transkriptase balik. Transkriptase balik adalah polimerase DNA virus yang

menggabung nukleosid menjadi DNA dengan menggunakan RNA virus

sebagai model. ( Behrman, dkk , 1999 : 1128 )

HIV merupakan retrovirus sitopatik tidak bertransformasi mendorong

terjadinya immunodefisiensi dengan merusak sel T sasaran ( target )

Selubung ( envelope ) lipid HIV-I berasal dari membran sel pejamu yang

terinfeksi saat budding, yang mengandung dua glikoprotein virus, gp120 dan

gp41. gp120 penting pada pengikatan pada molekul CD4 pejamu untuk

memulai infeksi virus.

Ditemukan beberapa gen yang tidak ditemukan pada retrovirus lain, yaitu tat,

vpu, vip, nef, dan rev.tat dan rev, mengatur transkripsi HIV dan karenanya

dapat dipakai sebagai target terapi.

Virus diisolasi dari sel limfosit, serum cairan serebrospinal, dan semua sekresi

dari penderita yang terinfeksi. ( Robbins,dkk, 1998 : 140 ).

3. MACAM INFEKSI HIV

Atas dasar interaksi HIV dengan respon imun pejamu, infeksi HIV dibagi

menjadi tiga Tahap :

1) Tahap dini, fase akut, ditandai oleh viremia transien, masuk ke dalam jaringan

limfoid, terjadi penurunan sementara dari CD4+ sel T diikuti serokonversi dan

pengaturan replikasi virus dengan dihasilkannya CD8+ sel T antivirus. Secara

klinis merupakan penyakit akut yang sembuh sendiri dengan nyeri tenggorok,

mialgia non-spesifik, dan meningitis aseptik. Keseimbangan klinis dan jumlah

CD4+ sel T menjadi normal terjadi dalam waktu 6-12 minggu.

2

Page 3: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

2) Tahap menengah, fase kronik, berupa keadaan laten secara klinis dengan

replikasi. virus yang rendah khususnya di jaringan limfoid dan hitungan CD4+

secara perlahan menurun. Penderita dapat mengalami pembesaran kelenjar

limfe yang luas tanpa gejala yang jelas. Tahap ini dapat mencapai beberapa

tahun. Pada akhir tahap ini terjadi demam, kemerahan kulit, kelelahan, dan

viremia. Tahap kronik dapat berakhir antara 7-10 tahun.

3) Tahap akhir, fase krisis, ditandai dengan menurunnya pertahanan tubuh

penderita secara cepat berupa rendahnya jumlah CD4+, penurunan berat badan,

diare, infeksi oportunistik, dan keganasan sekunder. Tahap ini umumnya

dikenal sebagai AIDS. Petunjuk dari CDC di Amerika Serikat menganggap

semua orang dengan infeksi HIV dan jumlah sel T CD4+ kurang dari 200

sel/µl sebagai AIDS, meskipun gambaran klinis belum terlihat. ( Robbins, dkk,

1998 : 143 )

4. PATOFISIOLOGI

Pada neonatal HIV dapat masuk ke dalam tubuh melalui penularan

transplasental atau perinatal. Setelah virus HIV masuk ke dalam target ( terutama

sel limfosit T ) yang mempunyai reseptor untuk virus HIV yang disebut CD4. Ia

melepas bungkusnya kemudian mengeluarkan enzim R-tase yang dibawanya

untuk mengubah bentuk RNA-nya menjadi DNA agar dapat bergabung

menyatukan diri dengan DNA sel target (sel limfosit T helper CD4 dan sel-sel

imunologik lain ) . Dari DNA sel target ini berlangsung seumur hidup. Sel

limfosit T ini dalam tubuh mempunyai mempunyai fungsi yang penting sebagai

daya tahan tubuh. Akibat infeksi ini fungsi sistem imun (daya tahan tubuh)

berkurang atau rusak, maka fungsi imonologik lain juga mulai terganggu.

HIV dapat pula menginfeksi makrofag, sel-sel yang dipakai virus untuk

melewati sawar darah otak masuk ke dalam otak. Fungsi linfosit B juga

terpengaruh, dengan peningkatan produksi imunoglobulin total sehubungan

dengan penurunan produksi antibodi spesifik. Dengan memburuknya sistem

imun secara progresif, tubuh menjadi semakin rentan terhadap infeksi oportunis

3

Page 4: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

dan juga berkurang kemampuannya dalam memperlambat replikasi HIV. Infeksi

HIV dimanifestasikan sebagai penyakit multi-sistem yang dapat bersifat dorman

selama bertahun-tahun sambil menyebabkan imunodefisiensi secara bertahap.

Kecepatan perkembangan dan manifestasi klinis dari penyakit ini bervariasi dari

orang ke orang. Virus ini ditularkan hanya melalui kontak langsung dengan

darah atau produk darah dan cairan tubuh, melalui obat-obatan intravena, kontak

seksual, transmisi perinatal dari ibu ke bayi, dan menyusui. Tidak ada bukti yang

menunjukkan infeksi HIV didapat melalui kontak biasa.

Empat populasi utama pada kelopok usia pediatrik yang terkena HIV :

1) Bayi yang terinfeksi melalui penularan perinatal dari ibu yang terinfeksi

(disebut juga trasmisi vertikal); hal ini menimbulkan lebih dari 85% kasus

AIDS pada anak-anak yang berusia kurang dari 13 tahun.

2) Anak-anak yang telah menerima produk darah (terutama anak dengan

hemofili)

3) Remaja yang terinfeksi setelah terlibat dalam perilaku resiko tinggi.

4) Bayi yang mendapat ASI ( terutama di negara-negara berkembang ).

( Cecily L. Betz , 2002 : 210)

4

Page 5: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

5

PATOGENESIS HIV-1

Jarum suntik Transfusi Ibu

Hub sexual

Sel Host

CD4+

Internalisasi

Enzim RT-ase

Transkripsi terbalik

Mengubah RNA menjadi DNA

Integritas DNA provirus ke Host

Transkripsi / translasi & propagasi virus

Limfosit T Aliran darah / mukosa

Kel. Limfe

Hiperplasi folikel

Replikasi virus masit

Kel. Getah bening perifer

Transplasental Perinatal

Limfadenopati Viremia Lim B

Destruksi sel CD4

Bertahap

Inf. Akut

Laten

Krisis

Kel. Sel. B

Pe Ab spesifik

Pe Ig total

Hiper gamma globulinemia

Respon IgMme

Inf. Oportunistik Keganasan sekunder

AIDS

Tahan sitopatik HIV

Gangguan fungsi monosit & makrofag

AIDS

SSP

Penyebaran patogenesis

- Kematoksis - Fagositosis

Monosit makrorag

Page 6: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

AIDS

1.

2. Hypergammaglobulinemia

3. Penurunan limf. T sel CD4 + absolut (limfosit 200 / mm3)

6

Inf. Oportunistik

SSP

Mata

CryptococcusToxoplasma Candida Mycobacterium TBTumor

Meningitis EncepalitisDemensiaGangguan psikomotorKejang-kejang

Ensepalopati

CM VToxoplasma

Perivaskulitis Retinitis

Hidung Sinusitis

Mulut Jamur oral thrushStomatitis herpesParotitisKandidiasis oral / faring

Paru Pnemonia pneumocystis carinii (PPC)Cytomegalovirus Mycobacterium avium intracellare / M. TBLymphoid interstitial pneumonitis Virus epstein – Barr bronkopneumonia

Jantung Kardiomiopati DC

Limpa Splenomegali

pankreas Pankreatitis (trauma akibat pemberian pentamidin)

Hepar hepatitis

GI track Diare Malabsorbsi

SalmonellaCMVKandidaHerpes simplexCryptosporodiumCamphilobacter

Kel. limfe Limfodenopati

Ginjal Focal glomerulosclerosis Mesangial hyperplasia

Proteinuria

Kulit Dermatitis (Ekzema s/d pyoderma gangrenosum & scabies

Darah Trombocytopenia, Neutropeni, Anemi

Page 7: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

4. Keganasan sekunder sarkoma kaposi

kanker, tumor

5. Penurunan BB

7

Page 8: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

8

VIREMIA

SSP Sal. napas

Paru Hidung

Alveolar

Sinusitis

Pneumonitis interstisiel

Eksudasi

Akumulasi sekret

Batuk

spontan Tidak spontan

Obstruksi sel napas

Akumulasi sekret

Kerusakan pertukaran

gas

Ronki / tridor

Bersihan jalan napas

Dispneu

Perub. Pola napas

Suplai O2

Fatique Pe perfusi

Intoleran aktifitas

Hepar & lien

Hepatomegali Splenomegali

Nyeri

Hipotalamus

Pirogen

Termostat

Hipertermi

Vasodilatasi PD

Kejang2

Vasodilatasi Kelj. Sebasea

Resiko injuri

Keringat

Erithema

Integritas kulit

Otak

Meningitis Ensefalitis

Ensefalopathy

Vasodilatasi PD G3 neuro

psikiatrik G3 neuropati

Immobilitas fisik

G3 motorik Demensia Pe fungsi

kognitif

Pe TIK

Atralgia & / mialgia

Nyeri Istirahat tidur

Batang otak

Menekan N. Vagus

Simpatis

Jantung

Lambung Usus

Takikardi TD

Kardiomegali

Kardiomiopati

DC

peHCL

Mual, muntah,

anorexia

Nutrisi

BB

pe peristaltik

Mal absorbsi

Diare

Defisit / hipovolume

Dehidrasi

Peperfusi

Ginjal

Oligouria

Eliminasi uri

Turgor Mata cowongUbun-ubun cekungMukosa kering

Keseim-bangan

cairan

Eliminasi alvi

Resiko G3 integritas kulit

Page 9: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

5. MANIFESTASI KLINIS

Bayi dan Anak

Bayi yang terinfeksi tidak dapat dikenali secara klinis sampai terjadi

penyakit berat atau sampai masalah kronis seperti diare, gagal tumbuh, atau

kandidiasis oral memberi kesan imunodefisiensi yang mendasari. Kebanyakan

anak dengan infeksi HIV-1 terdiagnosis antara umur 2 bulan dan 3 tahun.

Tanda-tanda klinis akut yang disebabkan oleh organisme virulen pada

penderita limfopeni CD4+ yang terinfeksi HIV-1 disebut infeksi oportunistik

"penentu-AIDS". Infeksi oportunistik yang paling sering dan sangat mematikan

adalah pneumonia P. carinii (PPC). Tanda klinis PPC pada bayi terinfeksi HIV-1

merupakan distress pernapasan berat dengan batuk, takipnea, dispnea dan

hipoksemia dengan gas darah menunjuk ke arah blokade kapiler alveolar (mis ;

proses radang interstisial). Roentgenogram dada menunjukkan pneumonitis difus

bilateral dengan diafragma datar. Diagnosis biasanya diperkuat oleh bronkoskopi

fleksibel dan cuci bronkoalveolar dengan pewarnaan yang tepat untuk kista

maupun tropozoit. Kadar laktat dehidroginase biasanya juga naik. Diagnosa

banding pada bayi termasuk herpes virus ( sitomegalovirus, virus Epstein-Barr,

virus herpes simpleks ), virus sinsitial respiratori, dan infeksi pernafasan terkait

mengi. Pengobatan infeksi PPC harus dimulai seawal mungkin, tetapi prognosis

jelek dan tidak secara langsung dikorelasikan dengan jumlah limfosit CD4+..

Reaktivasi PPC tampak semakin bertambah pada anak yang lebih tua yang

mempunyai perjalanan klinis infeksi HIV-1 yang lebih kronis. Profilaksis PPC

(trimetropim-sulfametoksasol tiga kali seminggu ) dianjurkan pada penderita

pediatri dengan angka limfosit-T CD4+ rendah (<25% angka absolut ).

Infeksi oportunistik penentu AIDS yang relatif sering kedua adalah

esofagitis akibat Candida albicans. Esofagitis Candida nampak sebagai

anoreksia atau disfagia, dikomplikasi oleh kehilangan berat badan, dan diobati

dengan amfoterisin B dan ketokonazol.

Infeksi oportunistik penting lain melibatkan ssstem saraf sentral, sepertii

Toxoplasma gondii. Infeksi Mycobacterium avium complex biasanya

9

Page 10: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

menimbulkan gejala saluran cerna, dan herpes virus menimbulkan komplikasi

retina, paru, hati, dan neurologist. M. tuberculosis dan malaria yang tersebar di

seluruh dunia adalah patogen oportunistik pada penderita AIDS. Neoplasma

relatif tidak sering pada penderita terinfeksi HIV-1 pediatri.

(Behrman,dkk,2002: 1129 )

Manifestasi klinisnya antara lain :

1) Berat badan lahir rendah

2) Gagal tumbuh

3) Limfadenopati umum

4) Hepatosplenomegali

5) Sinusitis

6) Infeksi saluran pernafasan atas berulang

7) Parotitis

8) Diare kronik atau kambuhan

9) Infeksi bakteri dan virus kambuhan

10) Infeksi virus Epstein-Barr persisten

11) Sariawan Orofaring

12) Trombositopenia

13) Infeksi bakteri seperti meningitis

14) Pneumonia Interstisial kronik

Lima puluh persen anak-anak dengan infeksi HIV terkena sarafnya yang

memanifestasikan dirinya sebagai ensefalopati progresif, perkembangan yang

terhambat, atau hilangnya perkembangan motoris.

Remaja

Kebanyakan remaja yang terinfeksi mengalami periode penyakit yang

asimtomatik yang dapat berlangsung selama bertahun-tahun. Hal ini diikuti tanda

dan gejala yang dimulai beberapa minggu sampai beberapa bulan sebelum

tinbulnya infeksi oportunistik dan keganasan.Tanda dan gejala tersebut antara

lain:

1) Demam

10

Page 11: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

2) Malaise

3) Keletihan

4) Keringat malam

5) Penurunan berat badan yang tidak nyata

6) Diare kronik atau kambuhan

7) Limfadenopati umum

8) Kandidiasis aral

9) Atralgia dan mialgia. ( Cecily L. Betz, 2002 : 211 )

Kategori Klinis HIV

1) Kategori N : Tidak bergejala

Anak-anak tanpa tanda atau gejala infeksi HIV

2) Kategori A : Gejala ringan

Anak-anak mengalami dua atau lebih gejala berikut ini :

Limfadenopati

Hepatomegali

Splenomegali

Dermatitis

Parotitis

Infeksi saluran pernapasan atas yang kambuhan/ persisten, sinusitis, atau

otitis media

3) Kategori B : Gejala sedang

Anak-anak dengan kondisi simtomatik karena infeksi HIV atau menunjukkan

kekurangan kekebalan karena infeksi HIV . Contoh dari kondisi-kondisi

tersebut adalah sebagai berikut :

Anemia, neutropenia, trombositopenia selama > 30 hari

Meningitis bakterial, pneumonia, atau sepsis

Sariawan persisten selama lebih dari 2 bulan pada anak di atas 6 bulan

Kardiomiopati

Infeksi sitomegalovirus dengan awitan sebelum berusia 1 bulan

Diare, kambuhan atau kronik

11

Page 12: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Hepatitis

Stomatitis herpes, kambuhan

Bronkitis, pneumonitis, atau esofagitis HSV dengan awitan sebelum

berusia 1 bulan

Herpes zoster, dua atau lebih episode

Leimiosarkoma

Pneomonia interstisial limfoid atau kompleks hiperplasia limfoid

pulmoner (LIP/PLH)

Nefropati

Nokardiosis

Varisela zoster persisten

Demam persisten >1 bulan

Toksoplasmosis, awitan sebelum berusia 1 bulam

Varisela, diseminata ( cacar air berkomplikasi )

4) Kategori C : Gejala Hebat

Anak dengan kondisi berikut :

Infeksi balterial multipel atau kambuhan

Kandidiasis pada trakea, bronki, paru, atau esofagus

Koksidioidomikosis, intestinal kronik

Penyakit sitomegalovirus ( selain hati, limpa, nodus ) dimulai pada umur

> 1 bulan.

Retinitis sitomegalovirus (dengan kehilangan penglihatan).

Ensefalopati HIV.

Ulkus herpes simpleks kronik ( durasi > 1 bulan ) atau pneumonitis atau

esofagitis, awitan saat berusia > 1 bulan.

Histoplasmosis, diseminata atau ekstrapulmoner.

Isosporiasis interstinal kronik (durasi > 1 bulan).

Sarkoma kaposi.

Limfoma, primer di otak.

Limfoma ( sarkoma burkitt atau sarkoa imunoblastik ).

12

Page 13: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Kompleks Mycobacterium avium atau Mycobacterium kansasii,

diseminata atau ekstrapulmoner.

Pneumonia Pneumocystis carinii.

Leukoensefalopati multifokal progresif.

Septikemia salmonella kambuhan.

Toksoplasmosis pada otak, awitan saat berumur > 1 bulan.

Wasting Syndrome karena HIV. ( Cecily L. Betz, 2002 : 213 )

6. PENDEKATAN DIAGNOSA

Pendekatan diagnosa HIV pada anak terutama bayi relatif lebih sukar dari pada

orang dewasa. Hal ini di samping karena tanda klinisnya yang tidak / kurang

meyakinkan akibat banyaknya penyakit lain yang harus dipikirkan sebagai

diagnosa bandingnya, juga karena pemeriksaan serologisnya yang sering

membingungkan. Adanya antibodi terhadap HIV (IgG) pada darah bayi dapat

merupakan antibodi yang berasal dari ibunya, karena antibodi ini dapat

menembus plasenta, yang dapat menetap berada dalam darah si anak sampai

berumur 18 bulan. Kalau hal ini terjadi , maka memerlukan pemeriksaan serial

dan untuk mengevaluasi kebenaran terjadinya infeksi bagi si bayi. Pada

umumnya dikatakan, masih terdapatnya antibodi sampai lebih dari 15 bulan

menunjukkan adanya infeksi HIV pada bayi. Terdapatnya antibodi kelas IgM

atau IgA, mempunyai arti diagnostik yang lebih tinggi, dengan sensitifitas dan

spesifitas sampai 98%.

Pada umumnya diagnosa infeksi HIV pada anak ditegakkan atas dasar :

1. Tergolong dalam kelompok resiko tinggi.

2. Adanya infeksi oportunistik dengan atau tanpa keganasan

3. Adanya tanda-tanda defisiensi imun, seperti menurunnya T4 (ratio T4:T8)

4. Tidak didapatkan adanya penyebab lain dari defisiensi imun.

Terbukti adanya HIV baik secara serologi maupun kultur.

Pembuktian adanya HIV dapat dengan mencari antibodinya (IgG, IgM maupun

IgA) yang dapat dikerjakan dengan metoda Elisa maupun Weste Blot. Dapat

13

Page 14: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

pula dengan menentukan Antigen p-24 dengan metoda Elisa, ataupun DNA –

virus dengan Polymerase Chain Reaction (PCR). Pemeriksaan ini tentunya

mempunyai arti diagnostik yang lebih tinggi. Metoda lain yang sedang

dikembangkan adalah IVAP (In vitro Antibody Production), dengan mencari sel-

sel penghasil antibodi dari darah bayi.

WHO telah menetapkan kriteria diagnosa AIDS pada anak sebagai berikut :

Seorang anak (<12 tahun) dianggap menderita AIDS bila :

1. Lebih dari 18 bulan, menunjukkan tes HIV positif, dan sekurang-kurangnya

didapatkan 2 gejala mayor dengan 2 gejala minor. Gejala-gejala ini bukan

disebabkan oleh keadaan-keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi

HIV.

2. Kurang dari 18 bulan, ditemukan 2 gejala mayor dan 2 gejala minor dengan

ibu yang HIV positif. Gejala-gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan-

keadaan lain yang tidak berkaitan dengan infeksi HIV.

Tabel 1 : Definisi Klinis HIV pada anak di bawah 12 tahun (menurut WHO).

Gejala Mayor :

a) Penurunan berat badan atau kegagalan pertumbuhan. b) Diare kronik (lebih dari 1 bulan)c) Demam yang berkepanjangan (lebih dari 1 bulan)d) Infeksi saluran pernafasan bagian bawah yang parah dan menetap

Gejala Minor :

b) Limfadenopati yang menyeluruh atau hepatosplenomegalic) Kandidiasis mulut dan faringd) Infeksi ringan yang berulang (otitis media, faringitise) Batuk kronik (lebih dari 1 bulan)f) Dermatitis yang menyelurhg) Ensefalitis

Metoda ini mempunyai spesifisitas yang tinggi, tetapi sensitivitas “positive

predictive value”nya yang rendah. Pada umumnya digunakan hanya untuk

melakukan surveillance epidemiologi.

14

Page 15: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Untuk keperluan pencatatan dalam melaksanakan surveillance epidemiologi,

CDC telah membuat klasifikasi penderita AIDS pada anak sebagai berikut :

(lihat tabel 2)

Tabel 2. Klasifikasi infeksi HIV pada anak di bawah umur 18 tahun menurut

Center for Disease Control (CDC)

Klas Subklas / kategori P-0 Infeksi yang tak dapat dipastikan (indeterminate infection)P1 Infeksi yang asimtomatik

Subklas A : Fungsi immun normalSubklas B : Fungsi immun tak normalSubklas C : Fungsi immun tidak diperiksa

P-2 Infeksi yang simtomatikSubklas A : Hasil pemeriksaan tidak spesifik (2/lebih gejala menetap lebih 2 bulan)Subklas B : Gejala neurologis yang progressipSubklas C : Lymphoid interstitial pneumonitis Subklas D : Penyakit infeksi sekunder

Kategori D-1 Infeksi sekunder yang spesifik, sebagaimana tercantum dalam daftar definisi surveillance CDC untuk AIDS

Kategori D-2 Infeksi bakteri serius berulangKategori D-3 Penyakit infeksi sekunder yang lain

Subklas E : Kanker sekunderKategori E-1 Kanker sekunder sebagaimana tercantum dalam

daftar definisi surveillance CDC untuk AIDSKategori E-2 Kanker lain yang mungkin juga disebabkan karena

infeksi AIDS Subklas F : Penyakit-penyakit lain yang mungkin juga disebabkan oleh infeksi H HIV

Anak-anak yang menderita penyakit dengan gejala klinis yang tidak sesuai

dengan kriteria diagnosa infeksi HIV disebut “AIDS Related Complex (ARC)”.

Pada umumnya gejalanya berupa : limfadenopati, peumonitis interstitialis, diare

menahun, infeksi berulang, kandidiasis mulutyang menetap, serta pembesaran

hepar, namun belum ada infeksi oportunistik atau keganasan.

Untuk memudahan dalam membuat diagnosa ARC, oleh CDC telah pula

diberikan kriterianya seperti tercantum pada tabel 3

15

Page 16: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Tabel 3. Kriteria AIDS Related Complex (ARC) pada anak (CDC)

Kriteria Mayor :- Pneumonitis interstitialis- “Oral Thrush” yang menetap / berulang- Pembesaran kelenjar parotis

Kriteria Minor :- Limfadenopati pada 2 tempat atau lebih (bilateral dihitung 1)- Pembesaran hepar dan lien- Diare menahun / berulang - Kegagalan pertumbuhan (“failure to thrive”)- Ensefalopati idiopatik progresip

Kriteria Laboratorium :- Peningkatan IgA / IgM dalam serum- Perbandingan T4/T8 terbalik - IVAP rendah

Diagnosa ARC ditegakkan apabila ada 1 kriteria mayor, 1 kriteria minor. Serta 2

kriteria laboratorium selama lebih dari 3 bulan.

7. UJI LABORATORIUM DAN DIAGNOSTIK

1) Elisa : Enzyme-linked imunosorbent assay (uji awal yang umum) –

mendeteksi

antibodi terhadap antigen HIV (umumnya dipakai untuk skrining HIV pada

individu yang berusia lebih dari 2 tahun).

2) Western blot (uji konfirmasi yang umum) – mendeteksi adanya antibodi

terhadap beberapa protein spesifik HIV.

3) Kultur HIV – standar emas untuk memastikan diagnosis pada bayi.

4) Reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction [PCR]) – mendeteksi

asam deoksiribonukleat (DNA) HIV (uji langsung ini bermanfaat untuk

mendiagnosis HIV pada bayi dan anak.

5) Uji antigen HIV – mendeteksi antigen HIV.

6) HIV, IgA, IgM – mendeteksi antibodi HIV yang diproduksi bayi (secara

eksperimental dipakai untuk mendiagnosis HIV pada bayi).

16

Page 17: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Mendiagnosis infeksi HIV pada bayi dari ibu yang terinfeksi HIV tidak

mudah. Dengan menggunakan gabungan dari tes-tes di atas, diagnosis dapat

ditetapkan pada kebanyakan anak yang terinfeksi sebelum berusia 6 bulan.

1) Temuan laboratorium ini umumnya terdapat pada bayi dan anak-anak yang

terinfeksi HIV : Penurunan rasio CD4 terhadap CD8.

2) Limfopenia.

3) Anemia, trombositopenia.

4) Hipergammaglobulinemia (IgG, IgA, IgM).

5) Penurunan respon terhadap tes kulit (candida albican, tetanus).

6) Respon buruk terhadap vaksin yang didapat (dipteria, tetanus, morbili )

7) Haemophilus influenzae tipe B

8) Penurunan jumlah limfosit CD4+ absolut.

9) Penurunan persentase CD4+.

Bayi yang lahir dari ibu HIV positif yang berusia kurang dari 18 bulan

dan yang menunjukkan uji positif untuk sekurang-kurangnya 2 determinasi

terpisah dari kultur HIV, reaksi rantai polimerase – HIV, atau antigen HIV,

maka dia dapat dikatakan “terinfeksi HIV”. Bayi yang lahir dari ibu HIV-positif,

berusia kurang dari 18 bulan, dan tidak positif terhadap ketiga uji tersebut

dikatakan “terpajan pada masa perinatal”. Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi

HIV yang ternyata antibodi HIV negatif dan tidak ada bukti laboratorium lain

yang menunjukkan bahwa ia terinfeksi HIV, maka ia dikatakan “Seroreverter”.

( Cecily L. B, 2002, 212 )

8. PENATALAKSANAAN MEDIS

I. Penalaksanaan perinatal terhadap bayi yang dilahirkan dari ibu yang terbukti

terinfeksi HIV.

Pembersihan bayi segera setelah lahir terhadap segala cairan yang berasal

dari ibu baik darah maupun cairan-cairan lain, sebaiknya segala tindakan

terhadap si bayi dikerjakan secara steril. Pertimbangan untuk tetap

memberikan ASI harus dipikirkan masak-masak, bahkan ada yang

17

Page 18: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

menganjurkan untuk penunjukan orang tua asuh. Penting untuk senantiasa

memonitor anti HIV, sejak si ibu hamil sampai melahirkan, demikian juga

sang bayi sampai berumur lebih dari 2 tahun. Ada pula yang menganjurkan

untuk melakukan terminasi kehamilan, bagi ibu yang jelas terkena infeksi

HIV, karena kemungkinan penularan pada bayinya sampai 50%.

II. Penatalaksanaan bayi/anak yang telah tertular

1. Terhadap Etiologi

Diberikan obat-obata antiretroviral

Tabel 4. Macam-macam antiretroviral

Golongan obat Nama generik Singkatan Nucleoside-reserve Transcriptase

Azidotimidin/zidovudinDidanosinStavudinZalbitabinLamivudin

AZTDDID4TDDC3TC

Protease Inhibitor (PI) IndinavirRitonavirSaquinavir

IDV

Non-Nucleoside-Reserve Transcriptase Inhibitor (NNRTI) Nevirapin

Pada pemberian pengobatan dengan antiretroviral sebagai indikator

pemakaian/ kemajuan sering dipakai perhitungan jumlah CD4 serta

menghitung beban viral (viral load).

18

Page 19: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Tabel 5. Terapi antiretroviral menurut tahapan klinis infeksi-HIV

Keadaan klinis penyakit Pedoman terapi

Sindroma Retroviral Akut (2-4 minggu setelah terpajan)

PI + (1 atau 2 NRTI)

Asimtomatik dengan beban virus < 10.000/ml

Didanosin Kombinasi 2 NRTI

Simtomatik / asimtomatik Dengan beban virus > 10.000/ml

PI + (1 atau 2 NRTI)

Berlanjutnya penyakit setelah terapi dengan 2 NRTI

Pindah ke terapi PI – NRTI

Pada wanita hamil dengan infeksi HIV dapat diberi AZT 2 kali sehari

peroral sejak minggu ke 36 kehamilan sampai persalinan tanpa

memandang jumlah CD4, serta dianjurkan untuk tidak menyusui

bayinya. Pada bayi yang baru lahir bila ibunya HIV positif, dapat diobati

dengan AZT sampai 6 minggu. Sebenarya pada bayi / anak pengukuran

viral-load penting karena rentang jumlah CD4 yang sangat bervariasi

selama masa pertumbuhannya.

Sebagai profilaksis pasca pajanan dapat diberikan AZT sampai 4

minggu. Zidovudin (Azidothymidine), mempunyai efek mempengaruhi

proses replikasi virus.

Dosis yang dianjurkan untuk anak-anak 80, 120, 160 mg/m2, diberikan

secara intravena setiap 6 jam, selama 1-2 bulan, diikuti peroral selama

1-2 bulan dengan dosis satu sampai satu setengah kali dosis intravena.

Efek samping obat berupa neutropenia dan anemia, biasanya segera

membaik dengan pengurangan dosis, atau penghentian pemberian obat.

Dengan pemberian obat ini penderita PCP 73% dapat bertahan sampai 44

minggu.

Pada umumnya adanya perbaikan ditandai dengan :

- Adanya peningkatan berat badan

- Pengecilan hepar dan lien

- Penurunan immunoglobulin (IgG, IgM)

19

Page 20: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

- Peningkatan T4

- Perbaikan klinis / radiologis

- Peningkatan jumlah trombosit

2. Terhadap Infeksi Sekunder

2.1 Infeksi Protozoa

Yang terpenting terhadap : Penumocystis carinii, Toxoplasma dan

Cryptosporidium.

2.1.1 Terhadap Pneucystis Carinii, penyebab pneumonia

(Pneumocystis Carinii Pneumonia/PCP)

a. Pentamidin (IV/IM) 4 mg/kg/hr, selama 2 minggu, dosis

tunggal.

b. Efek samping berupa : neuse, diare, hipotensi, hipoglikemia

dan gangguan fungsi ginjal

c. Cotrimoxazole (IV/oral), 20 mg/kg/hr, dibagi dalam 4 dosis.

Hati-hati bagi bayi kurang dari 3 bulan. Pada infeksi yang berat

dapat diberikan kortikosteroid.

2.1.2 Terhadap Toxoplasma

Dapat menyebabkan CNS syndrome akibat lesi serebral / space

occupying lesions

a. Pyrimethamine (oral), 12,5-25 mg/hari

b. Sulfadiazin (oral) 2-4 gr/hari

2.1.3 Terhadap Cryptosporidium

Dapat menyebabkan diare kronik. Obat kausal spiramycine, yang

penting pengobatan suportif dan simtomatik terutama rehidrasi.

2.2 Infeksi Jamur

Manifestasi klinik berupa kandidiasis, pada umumnya memberikan

respon yang baik dengan nystatin topikal amfoterisin B. 0,3 – 0,5

mg/kg/hari, ketoconazole 5 mg/kg/hr.

20

Page 21: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

2.3 Infeksi Virus

Yang penting : Virus herpes, cytomegalovirus (CMV), papovavirus

(penyebab progressive multifocal leucoencephalopaty / PML)

a. Acyclovir 7,5 – 15 mg/kg/hr (IV) dibagi dalam 3 dosis diberikan

selama 7 hari.

b. Gancyclovir 7,5 – 15 mg/kg/hr (IV) dibagi dalam 2 dosis baik untuk

CM

Di samping obat-obat di atas, perlu dipertimbangkan pemberian :

1. Vaksinasi dengan vaksin influenza A dan influenza B, setiap tahun.

2. Pemberian amantidin untuk pencegahan infeksi virus influenza A.

3. Immunoglobulin Varicella-Zoster 125 u/kg (maksimum 625 u).

Diberikan dalam waktu 96 jam setelah kontak dengan penderita.

4. Immunoglobulin campak : 0,5 ml/kg (maksimum 15 ml) dalam

waktu 6 hari setelah kontak dengan penderita

2.4 Infeksi Bakteria

Yang penting adalah : Mycobacterium TBC, Mycobacterium avium intra

cellulare, streptococcus, staphylococcus, dll. Diatasi dengan pemberian

antibiotika yang spesifik. Kadang-kadang dipertimbangkan pemberian

immunoglobulin.

3. Mengatasi Status Defisiensi Immun

Pada umumnya pemberian obat-obatan pada keadaan ini tidak banyak

memberikan keuntungan. Obat yang pernah dicoba :

a. Biological respons modifier, misalnya alpha / gamma interferron,

interleukin 2, thymic hormon, tranplantasi sumsum tulang,

transplantasi timus.

b. Immunomodulator misalnya isoprinosine.

21

Page 22: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

4. Mengatasi Neoplasma

Neoplamsa yang terpenting adalah sarkoma kaposi. Kalau masih bersifat

lokal, diatasi dengan eksisi dan radio terapi, kalau sudah lanjut, hanya

radioterapi, dikombinasi dengan kemoterapi / interferron.

5. Pemberian Vaksinasi

Pada penelitian ternyata, bahwa anak yang terkena infeksi HIV, masih

mempunyai kemampuan immunitas terhadap vaksinasi yang baik sampai

berumur 1-2 tahun. Kemampuan ini menurun setelah berusia di atas

2 tahun, bahkan ada yang mengatakan menghilang pada umur 4 tahun.

Karenanya vaksinasi rutin sesuai dengan “Program Pengembangan

Immunisasi yang ada di Indonesia dapat tetap diberikan, dengan

pertimbangan yang lebih terhadap pemberian vaksin hidup, terutama

BCG dan Polio.

Tabel 2 Penetapan kategori imun berdasarkan usia dan jumlah CD4

Kategori Imun Kelompok Usia :

Jumlah CD4 dan Persentase0 – 11 bulan 1 – 5 tahun 6 – 12 tahun

1) Tidak ada tanda-tanda supresi

2) Tanda-tanda supresi sedang

3) Tanda supresi hebat

>1500>25%

750-149915-25%

<750<15%

>1000>25%

500-99915-25%

<500<15%

>500>25%

200-49915-25%

<200<15%

9. PENCEGAHAN

Pemberian zidovudin selama kehamilan efektif dalam menurunkan resiko

infeksi janin dari wanita hamil yang terinfeksi HIV-1 pada minggu ke 14-34

kehamilan yang belum mendapat obat ini karena memiliki limfosit CD4 yang

jumlahnya lebih dari 200 sel/mm³tanpa gejala klinis AIDS. Ibu mendapat terapi

zidovudin oral ( 100 mg lima kali sehari ) selama sisa masa kehamilan.

22

Page 23: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Saat persalinan obat diberikan secara intravena ; dosis awal 2 mg/kg

diberikan selama 1 jam dan disertai dengan infus sebanyak 1 mg/kg/jam

hingga bersalin.

Bayi baru lahir mendapat terapi antivirus selama 6 minggu ( sirup

zidovudin dosis 2 mg/kg setiap 6 jam ) mulai pada 8-12 jam pascalahir. Hal ini

mengakibatkan penurunan resiko relatif sebesar 67,5% .

( Behrman, dkk, 1999 : 653 )

B. KONSEP ASKEP

1. PENGKAJIAN

1.1 Anamnese

1.1.1 Identitas

- AIDS pada anak di bawah umur 13 tahun di Amerika, 13% merupakan

akibat kontaminasi dengan darah, 5% akibat pengobatan hemofilia, 80%

tertular dari orang tuanya.

- Anak yang terinfeksi pada masa perinatal, rata-rata umur 5 – 17 bulan

terdiagnosa sebagai AIDS.

- Terbanyak meninggal 1 tahun setelah dibuat diagnosis

- Study perspektif di Afrika menunjukan angka kematian anak usia lebih

dari 15 bulan lahir dari ibu HIV (+) sebesar 16,5% penyebab

terbanyak diare akut/ kronik dan pnemonie berulang.

1.1.2 Keluhan Utama

- Demam dan diare berkepanjangan

- Takhipnea, batuk, sesak nafas dan hipoxia keadaan yang gawat

1.1.3 Riwayat Penyakit Sekarang

- Berat badan dan tinggi badan yang tidak naik

- Diare lebih dari 1 bulan

- Demam yang berkepanjangan ( lebih dari 1 bulan )

- Mulut dan faring dijumpai bercak-bercak putih

- Limphadenophati yang menyeluruh

23

Page 24: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

- Infeksi berulang (otitis media, pharingitis)

- Batuk yang menetap (lebih dari 1 bulan)

- Dermatitis yang menyeluruh

1.1.4 Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat pemberian tranfusi antara tahun 1978 - 1985

1.1.5 Riwayat Penyakit Dalam Keluarga

- Orang tua yang terinfeksi HIV

- Penyalahgunaan zat

1.1.6 Riwayat Kehamilan dan Persalinan

- Ibu selama hamil terinfeksi HIV 50% tertular untuk anaknya

- Penularan dapat terjadi pada minggu ke 9 – 20 dari kehamilan

- Penularan pada proses melahirkan, terjadi kontak darah ibu dan bayi

- Penularan setelah lahir dapat terjadi melalui air susu ibu.

1.1.7 Riwayat Perkembangan dan Pertumbuhan

Kegagalan pertumbuhan (failure to thrive)

1.1.8 Riwayat Makanan

Anoreksia, mual, muntah

1.1.9 Riwayat Imunisasi

Jadwal immunisasi bayi dan anak dengan infeksi HIV

UMUR VAKSIN

2 bulan DPT, Polio, Hepatitis B

4 bulan DPT, Polio, Hepatitis B

6 bulan DPT, Polio, Hepatitis B

12 bulan Tes Tuberculin

15 bulan MMR, Hepatitis

18 bulan DPT, Polio, MMR

24 bulan Vaksin Pnemokokkus

4 – 6 tahun DPT, Polio, MMR

14 – 16 Tahun DT, Campak

24

Page 25: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

- Immunisasi BCG tidak boleh diberikan kuman hidup

- Immunisasi polio harus diberikann inactived poli vaccine, bukan tipe live

attenuated polio vaccine virus mati bukan virus hidup

- Immunisasi dengan vaksin HIV diberikan setelah ditemukan HIV (+)

1.2 Pemeriksaan

1.2.1 Sistem Penginderaan :

Pada Mata :

- Cotton wool spot (bercak katun wol) pada retina,

sytomegalovirus retinitis dan toxoplasma choroiditis,

perivasculitis pada retina.

- Infeksi pada tepi kelompak mata (blefaritis) : mata merah,

perih, gatal, berair, banyak sekret serta berkerak.

- Lesi pada retina dengan gambaran bercak / eksudat

kekuningan, tunggal / multiple, pada satu / kedua mata

toxoplasma gondii

Pada Mulut : Oral thrush akibat jamur, stomatitis gangrenesa,

periodontitis, sarkoma kaposi pada mulut dimulai sebagai bercak

merah datar, kemudian menjadi biru, sering pada palatum.

Pada telinga : otitis media, nyeri, kehilangan pendengaran.

1.2.2 Sistem Pernafasan : Batuk lama dengan atau tanpa sputum, sesak

nafas, tachipnea, hipoxia, nyeri dada, nafas pendek waktu istirahat,

gagal nafas.

1.2.3 Sistem pencernaan : BB menurun, anoreksia, nyeri menelan,

kesulitan menelan, bercak putih kekuningan pada mukosa oral,

faringitis, kandidiasis esofagus, kandidiasis mulut, selaput lendir

kering, pembesaran hati, mual, muntah, kolitis akibat diare kronik

pembesaran limpha.

25

Page 26: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

1.2.4 Sistem Kardiovaskuler.

Suhu tubuh meningkat, nadi cepat, tekanan darah meningkat.

Gejala congestive heart failure sekunder akibat kardiomiopati

karena HIV.

1.2.5 Sistem Integumen :

Varicela : Lesi sangat luas vesikula yang besar, hemorragie

menjadi nekrosis timbul ulsera.

Herpes zoster : vesikula menggerombol, nyeri, panas, serta

malaise.

Eczematoid skin rash, pyodermia, scabies

Pyodermia gangrenosum dan scabies sering dijumpai.

1.2.6 Sistem Perkemihan

Air seni kurang, anuria

Proteinurea

1.2.7 Sistem Endokrin : Pembesaran kelenjar parotis, limphadenophati,

pembesaran kelenjar yang menyeluruh

1.2.8 Sistem Neurologi

Sakit kepala, somnolen, sukar konsentrasi, perubahan perilaku.

Nyeri otot, kejang-kejang, ensefalophati, gangguan psikomotor.

Penurunan kesadaran, delirium.

Serangan CNS : meningitis.

Keterlambatan perkembangan .

1.2.9 Sistem Muskuloskeletal : nyeri otot, nyeri persendian, letih,

gangguan gerak (ataksia)

1.2.10 Psikososial

Orang tua merasa bersalah.

Orang tua merasa malu.

Menarik diri dari lingkungan .

26

Page 27: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

1.3 Pemeriksaan Penunjang

1.3.1 Pemeriksaan Laboratorium :

Darah :

- Leukosit dan hitung jenis darah putih ............. neutropenia

(neutrofil < 1000 / mm3)

- Hitung trombosit ............ trombositopenia (trombosit <

100.000 / mm3)

- Hb dan konsentrasi Hb ............ Anemia (Hb < 8 g/dl)

- Limfopenia CD4+ (limfosit 200 / mm3)

- LFT

- RFT

Pemeriksaan lain : urinalisis (protein uria), kultur urine,

Tes tuberculin (TB + indurasi 5 mm)

1.3.2 Tes Antibodi Anti-HIV Tes Esali

1.3.3 Tes Western Blot (WB).

1.3.4 Tes PCR (Polymerase Chain Reaction)

Menemukan beberapa macam gen HIV yang bersenyawa di dalam

DNA sel yang terinfeksi.

Mengetahui apakah bayi yang lahir dari ibu dengan HIV(+).

1.3.5 Kardiomegali pada foto rontgen.

1.3.6 EKG terlihat hipertrofi ventrikel dan kelainan gelombang T.

1.3.7 Pungsi Lumbal.

1.3.8 Bronkoskopi ( untuk mendeteksi adanya PPC ).

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

2.1 Resiko terjadi infeksi sehubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.

2.2 Resiko terjadi infeksi (transmisi) sehubungan dengan virus yang menular.

2.3 Gangguan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan) sehubungan dengan

nyeri, anoreksia, diare.

27

Page 28: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

2.4 Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan infeksi oportunistik saluran

dari pernafasan, penurunan tidak volume dampak dari pengobatan, bakteri,

pnemoni, anemia.

2.5 Kurangnya volume cairan tubuh sehubungan dengan diare dampak dari

infeksi oportunistik saluran pencernaan.

2.6 Gangguan integritas kulit sehubungan dengan diare.

2.7 Perubahan / gangguan mukosa membran mulut sehubungan dengan lesi

sekunder membran mukosa dampak dari jamur dan infeksi herpes / radang

mukosa dampak dari pengobatan dan hygiene oral yang tidak adekuat.

2.8 Hipertermi sehubungan dengan Infeksi HIV, infeksi oportunistik,

pengobatan.

2.9 Gangguan tumbuh kembang sehubungan dengan gangguan neurologis.

2.10 Ketidakefektifan koping keluarga sehubungan dengan penyakit menahun

dan progresif.

2.11 Kurang pengetahuan sehubungan dengan perawatan anak yang kompleks

di rumah.

3. INTERVENSI

3.1 Prioritas Keperawatan.

1) Mencegah atau meminimalkan infeksi.

2) Memaksimalkan masukan nutrisi.

3) Meningkatkan kedekatan, pertumbuhan, & perkembangan.

4) Memberikan informasi pada orang tua tentang proses penyakit ,

prognosis & kebutuhan tindakan. ( Doenges, 2001 : 723 )

3.2 Tujuan Pulang

1) Bebas dari infeksi oportunistik / nasokomial.

2) Meningkatkan berat badan dengan sesuai.

3) Melakukan ketrampilan khusus sesuai kelompok usia dalam lingkup /

tingkat perkembangan yang ada.

28

Page 29: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

4) Orang tua / pemberi asuhan memahami kondisi / prognosis & kebutuhan

tindakan. ( Doenges, 2001 : 724 )

3.3 Diagnosa 1

Resiko terjadi infeksi sehubungan dengan penurunan daya tahan tubuh.

Tujuan : Anak bebas dari tanda dan gejala infeksi.

Kriteria Hasil :

Tanda-tanda vital dalam batas normal.

Badan tampak lebih kuat / berenergi.

Tidak ada tanda-tanda kemerahan pada tubuh.

Anak tidak terserang batuk dan rhinorhea.

Jumlah sel darah putih dan hitung jenis dalam batas normal.

Kulit tidak abrasi / rash

Intervensi dan Rasional :

1. Kaji tanda-tanda infeksi ( demam, peningkatan nadi, peningkatan RR,

kelemahan tubuh / letargi ).

R. Deteksi secara dini menurunkan resiko infeksi nosokomial / infeksi

lain.

2. Monitor tanda-tanda vital tiap 4 jam.

R. Adanya perubahan dari tanda vital merupakan indikator terjadinya

infeksi.

3. Berikan antibiotik, anti viral, anti jamur sesuai advis dokter.

R. Membunuh kuman penyebab.

4. Berikan Intra Venus Gamma Globulin sesuai advis dokter.

R. Memperkecil resiko kambuh.

5. Gunakan teknik aseptik dengan prosedur yang tepat.

R. Menurunkan resiko kolonisasi bakteri dan memutus rantai penularan

dari klien lain / lingkungan ke anak atau sebaliknya.

6. Kaji batuk, hidung tersumbat, pernafasan cepat dan suara nafas tambahan

tiap 8 jam.

R. Mendeteksi secara dini infeksi saluran pernafasan.

29

Page 30: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

7. Pertahankan higiene pulmonar yang adekuat dengan cara :

Tiup balon untuk fungsi paru.

Suction mulut jika perlu.

Jika anak mampu anjurkan untuk bermain secara aktif.

R. Aktifitas dapat membantu dalam penyesuaian penggunaan oksigen

serta memperkuat otot-otot pernafasan.

8. Monitor SDP dan hitung jenis setiap hari.

R. Untuk memonitor terjadinya neutropenia.

9. Kaji kulit setiap hari.

R. Memonitor adanya rash, lesi, drainage.

10. Jaga kulit tetap bersih, kering dan kelembaban baik.

R. Perlindungan terhadap kulit dan membersihkan kulit secara teratur

dapat mengangkat bahan-bahan penyebab iritasi dan melindungi

kulit dari kerusakan yang lebih parah.

11. Ajarkan dan jelaskan pada keluarga dan pengunjung tentang pencegahan

secara umum (universal).

R. Kejelasan mengenai pencegahan akan menyiapkan keluarga /

pengunjung turut serta memutuskan rantai penularan HIV/AIDS.

12. Instruksikan pada seluruh pengunjung untuk cuci tangan sebelum dan

sesudah memasuki ruangan pasien.

R. Dengan mencuci tangan yang benar akan memutus rantai penularan.

13. Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat pasien.

R. Untuk mencegah kontaminasi silang dengan klien lain.

14. Gunakan sarung tangan ketika kontak dengan darah / cairan tubuh,

jaringan, kulit dan atau permukaan tubuh yang terkontaminasi, untuk

antisipasi gunakan baju pelindung, untuk menghindari percikan darah

gunakan masker dan pelindung mata.

R. Proteksi diri terhadap cairan tubuh.

15. Tempatkan jarum suntik sesegera mungkin dalam tempat yang kedap air

dan tidak mudah tembus jarum.

30

Page 31: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

R. Proteksi diri terhadap perlukaan.

16. Kontak personal dengan anak tanpa menggunakan sarung tangan,

masker, baju pelindung ketika melakukan kontak bicara mengukur tanda

vital dan menyuapi.

R. Mengurangi rasa terisolir secara fisik dan menciptakan suatu kontak

sosial yang positif.

3.4 Diagnosa 2

Resiko terjadi infeksi (transmisi) sehubungan dengan virus yang menular.

Tujuan : Mencegah terjadinya infeksi (transmisi).

Kriteria Hasil : Anak bebas dari infeksi / komplikasi.

Intervensi dan Rasional :

1. Gunakan isolasi ketat sesuai protokol, pencegahan penyakit menular.

R. Isolasi ketat dapat menghambat mata rantai penyebaran infeksi.

2. Perlindungan ketat dengan prosedur cuci tangan.

R. Dengan mencuci tangan yang benar akan memutus rantai penularan.

3. Gunakan alat-alat yang disposible.

R. Mencegah kontaminasi silang.

3.5 Diagnosa 3

Gangguan kebutuhan nutrisi (kurang dari kebutuhan) sehubungan dengan

nyeri, anoreksia, diare.

Tujuan : Kebutuhan nutrisi terpenuhi.

Kriteria Hasil :

Berat badan meningkat.

Intake dan output seimbang.

Turgor kulit baik.

Anak mengkonsumsi diet berkalori tinggi.

Intervensi dan Rasional :

1. Timbang berat badan setiap hari.

R. Memonitor kurangnya BB dan efektifitas intervensi nutrisi yang

diberikan.

31

Page 32: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

2. Monitor intake dan output tiap 8 jam dan turgor kulit.

R. Memonitor intake kalori dan insufisiensi kualitas konsumsi makanan.

3. Berikan makanan tinggi kalori tinggi protein.

R. Dengan TKTP akan meningkatkan tumbuh kembang secara adekuat.

4. Rencanakan makanan enteral atau parenteral.

R. Bila intake nutrisi oral inadekuat.

3.6 Diagnosa 4

Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan infeksi oportunistik saluran

dari pernafasan, bakteri pnemonia.

Tujuan : Pertukaran gas normal.

Kriteria Hasil :

Respirasi normal dengan ciri frekuensi, irama dan kedalaman normal.

Tidak ada PCH (pernafasan cuping hidung), dengkuran nafas, retraksi.

Suara nafas bersih pada semua lapisan paru.

Saturasi O2 dan BGA normal.

Tidak sianosis.

Tidak takikardi atau takipnea.

Tidak ada perubahan pada status mental.

Klien mampu batuk secara efektif.

Intervensi dan Rasional :

1. Kaji fungsi respirasi dengan mengkaji tipe RR, PCH, retraksi, warna

kulit dan warna kuku.

R. Peningkatan frekuensi nafas, adanya retraksi merupakan tanda

adanya konsolidasi dari paru. Sianosis merupakan indikasi adanya

penurunan kadar oksigen dalam darah.

2. Monitor BGA.

R. Mengukur asam basa darah arteri, mendeteksi secara dini terjadinya

hipoksemia.

3. Kaji tanda-tanda gangguan pertukaran gas ( sianosis, takikardia,

takipnea, kecemasan / gelisah, iritabilitas, perubahan status mental ).

32

Page 33: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

R. Untuk mendeteksi gangguan secara dini dapat segera dilakukan

tindakan.

4. Atur posisi klien agar ventilasi paru maksimal dan efektif (misal : posisi

semi fowler)

R. Diafragma lebih rendah dapat meningkatkan ekspansi dada.

5. Berikan O2 sesuai keperluan.

R. Memaksimalkan transport oksigen dalam jaringan.

6. Tingkatkan intake jaringan.

R. Hidrasi membantu menurunkan viskositas sekret dan mempermudah

pengeluaran.

7. Anjurkan anak batuk secara efektif, chest fisioterapi nafas.

R. Batuk merupakan mekanisme alamiah untuk mempertahankan

bersihan jalan nafas. Postural drainge dan perkusi merupakan

tindakan pembersihan yang penting untuk mengeluarkan sekret dan

memperbaiki ventilasi.

8. Suction sekret jika perlu.

R. Bila mekanisme pembersihan jalan nafas (batuk) tidak efektif,

dilakukan suction.

9. Gunakan aktifitas yang tidak terlalu banyak menggunakan energi selama

periode istirahat.

R. Pemeliharaan keseimbangan antara kebutuhan dengan keadaan /

kondisi klien mempercepat proses penyembuhan merangsang

mekanisme koping emosional yang positif.

3.7 Diagnosa 5

Kurangnya volume cairan tubuh sehubungan dengan diare dampak dari

infeksi oportunistik saluran pencernaan atau reaksi dari pengobatan.

Tujuan : Hidrasi baik.

Kriteria Hasil :

Intake dan output seimbang.

Kadar elektrolit tubuh dalam batas normal.

33

Page 34: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

Penekanan daerah perifer kembali dalam waktu kurang dari 3 detik.

Pengeluaran urine minimal perjam 1-2 cc/kg/BB.

Intervensi dan Rasional :

1. Kolaborasi pemberian cairan iv sesuai keperluan.

R. Menggantikan kehilangan cairan akibat diare.

2. Berikan cairan sesuai indikasi / toleransi.

R. Mempertahankan status hidrasi pada keadaan diare.

3. Ukur intake dan output termasuk urine, tinja dan emisi.

R. Deteksi keseimbangan cairan dalam tubuh.

4. Monitor kadar elektrolit dalam tubuh.

R. Mempertahankan kadar elektrolit dalam batas normal.

5. Kaji tanda vital, waktu penekanan daerah perifer, turgor kulit, mukosa

membran, ubun-ubun tiap 4 jam.

R. Kehilangan cairan yang aktif secara terus menerus akan

mempengaruhi tanda vital dalam mempertahankan aktivitasnya.

6. Monitor urine tipa 6-8 jam/ sesuai keperluan.

R. Pemekatan urine merupakan respon terhadap kurangnya air.

3.8 Diagnosa 6

Gangguan integritas kulit sehubungan dengan diare.

Tujuan : Tidak terjadi gangguan integritas kulit.

Kriteria Hasil :

Warna kemerahan memudar pada daerah yang teriritasi dan

menunjukkan tanda-tanda penyembuhan.

Kulit utuh, bersih dan kering.

Intervensi dan Rasional :

1. Ganti popok / celana anak bila basah.

R. Kondisi basah merupakan area kontaminasi yang baik sebagai media

pertumbuhan organisme pathogenik.

2. Bersihkan pantat dan keringkan setiap kali BAB.

R. Mencegah iritasi pada kulit.

34

Page 35: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

3. Gunakan salep / lotion.

R. Untuk melindungi kulit dari iritasi.

3.9 Diagnosa 7

Perubahan / gangguan mukosa membran mulut sehubungan dengan lesi

membran mukosa dampak dari jamur dan infeksi herpes / radang mukosa

dampak dari pengobatan dan higiene oral yang tidak adekuat.

Tujuan : Tidak terjadi gangguan mukosa mulut.

Kriteria Hasil :

Mukosa mulut lembab.

Tidak ada lesi.

Kebersihan mulut cukup.

Anak / orang tua mampu mendemonstrasikan teknik kebersihan mulut

secara fektif.

Intervensi dan Rasional :

1. Kaji membran mukosa mulut.

R. Candidiasis oral, herpes, stomatitis, sarkoma kaposis merupakan

penyakit oportunistik yang biasanya mempengaruhi membran

mukosa.

2. Berikan pengobatan sesuai advis dokter.

R. Membunuh kuman penyebab.

3. Perawatan mulut tiap 2 jam.

R. Bibir yang kering dan jaringan yang teriritasi menjadi media

perkembangbiakan yang baik bagi bakteri dan jamur, kebersihan

mulut yang dilakukan secara teratur dapat mengubah pH mulut dan

menghambat pertumbuhan jamur.

4. Gunakan sikat gigi yang lembut untuk membersihkan gigi, gusi dan

lidah.

R. Mencegah pengiritasian mukosa.

35

Page 36: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

5. Oleskan normal saline tiap 4 jam dan sesudah membersihkan mulut.

R. Merupakan cara yang efisien untuk menghangatkan membran

mukosa oral yang mengalami inflamasi.

6. Kolaborasi pemberian profilaksis (ketanozole, fluconazole) selama

pengobatan.

R. Sebagai anti jamur untuk mematikan kuman.

7. Gunakan antiseptik oral.

R. Untuk mencegah kuman patogen.

8. Check up gigi secara teratur .

R. Mencegah kerusakan gigi / caries dental.

3.10 Diagnosa 8

Hipertermia sehubungan dengan infeksi HIV, infeksi oportunistik

pengobatan.

Tujuan : Anak menunjukkan temperatur normal.

Kriteria Hasil :

Suhu tubuh 36oC – 37oC.

Ekspresi anak nyaman.

Kulit tidak panas, berkeringat.

Intervensi dan Rasional :

1. Ukur tanda vital terutama temperatur tiap 2 – 4 jam selama masa febris

(> 38oC).

R. Adanya peningkatan suhu yang terlalu lama meningkatkan

metabolisme dan kehilangan cairan melalui penguapan serta

menentukan tindakan penanganannya.

2. Gunakan antipiretik sesuai keperluan.

R. Membantu menurunkan panas dari pusat pengatur suhu tubuh di

hipotalamus anterior.

3. Beri kompres hangat, beri kipas angin.

R. Melancarkan aliran darah, membantu menurunkan panas dan

memberikan rasa nyaman klien.

36

Page 37: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

4. Ganti linen dan baju selama masa diaforesis.

R. Membantu penguapan panas dengan lebih mudah.

3.11 Diagnosa 9

Gangguan tumbuh kembang sehubungan dengan gangguan neurologis.

Tujuan : Pertumbuhan perkembangan sesuai dengan usia.

Kriteria Hasil :

Aktifitas perkembangan anak sesuai dengan usia dari segi personal /

sosial, bahasa, kognitif dan motorik.

Mampu berinteraksi sesuai dengan umur dan kondisi.

Intervensi dan Rasional :

1. Kaji tingkat perkembangan anak sesuai garis usia ( DDST ).

R. Untuk mendeteksi tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak.

2. Kaji sistem neorologis.

R. Untuk mendeteksi gangguan pada sistem neorologi.

3. Beri anak stimulasi berupa mainan dan terapi permainan.

R. Rangsangan terhadap sensori mempengaruhi terhadap belajar anak

dan perkembangan anak.

4. Anjurkan orang tua untuk berinteraksi dengan anak dalam perawatan /

permainan

R. Kehadiran orang tua akan memberi rasa aman pada anak dan

mencurahkan perhatian pada anak.

5. Kolaborasi dengan spesialis anak tentang tumbuh kembang.

R. Memberikan bantuan untuk menetapkan stimulasi / rangsangan

sensori atau merencanakan pemeriksaan lain secara dini.

6. Anjurkan menciptakan suasana layaknya di rumah .

R. Agar anak tidak takut dan merasa aman berada di lingungan asing.

7. Anjurkan (sesuai usia) tentang perawatan dir sehari-hari : makan, mandi

dan berpakaian

R. Pemenuhan kebutuhan dasar akan memberikan keseimbangan

dengan stressor yang dialami anak.

37

Page 38: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

3.12 Diagnosa 10

Ketidakefektifan koping keluarga sehubungan dengan penyakit menahun dan

kongestif.

Tujuan : Koping keluarga efektif.

Kriteria Hasil :

Orang tua mampu mengekspresikan secara verbal tentang rasa takut,

perasaan bersalah, rasa kehilangan.

Orang tua mampu mengenali kebutuhan dirinya, dan cara memecahkan

masalah serta menganalisa kekuatan diri dan support sosial.

Orang tua mampu mengambil keputusan yang tepat.

Orang tua turut serta dalam perawatan anak.

Intervensi dan Rasional :

1. Konseling keluarga

R. Membantu keluarga menerima kondisi anak termasuk melewati fase

krisis sehingga dapat bersikapsupportif pada anak.

2. Observasi ekspresi orang tua tentang rasa takut, bersalah dan kehilangan.

R. Ungkapan perasaan merupakan sarana menurunkan ketegangan yang

efektif.

3. Diskusikan dengan orang tua tentang kekuatan diri dan koping

mekanisme dengan mengindentifikasi support sosial.

R. Stigma terhadap AIDS dan resiko kontak dengan penyakit AIDS

menimbulkan perubahan yang berarti pada koping keluarga.

4. Libatkan orang tua dalam perawatan anak.

R. Keterlibatan orang tua dapat meningkatkan kepercayaan anak pada

dokter dan perawat.

5. Monitor interaksi orang tua – anak.

R. Mengamati hubungan ayah dan ibu terhadap anak dengan HIV /

AIDS.

38

Page 39: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

6. Monitor tingkah laku orang tua.

R. Mengamati kemampuan orang tua sebagai role model, ekspresi

verbal pada anak dengan HIV / AIDS.

3.13 Diagnosa 11

Kurang pengetahuan sehubungan perawatan anak yang kompleks di rumah.

Tujuan : Secara verbal keluarga dapat mengungkapkan atau menjelaskan

proses penyakit, penularan, pencegahan dan perawatan anak dengan HIV /

AIDS.

Kriteria Hasil :

Orang tua mampu menjelaskan secara global tentang diagnosa, proses

penyakit dan kebutuhan home care.

Orang tua memahami daftar pengobatan, efek samping dan dosis obat.

Orang tua memahami tentang kebutuhan yang khusus bagi anaknya.

Orang tua mampu menjelaskan bagaimana HIV menular.

Intervensi dan Rasional :

1. Kaji pemahaman tentang diagnosa, proses penyakit dan kebutuhan home

care.

R. Pemahaman yang memadai, meningkatkan sikap kooperatif keluarga

dalam merawat anak.

2. Jelaskan daftar pengobatan, efek samping obat dan dosis.

R. Kewaspadaan terhadap efek samping obat akan meningkatkan

kewaspadaan penggunaan dosis obat.

3. Jelaskan dan demonstrasikan cara perawatan khusus.

R. Memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus dalam merawat anak

dengan HIV/AIDS.

4. Jelaskan cara penularan HIV dan bagaimana cara pencegahannya.

R. Mendapatkan informasi yang terarah akan merasa mampu dan

percaya diri untuk merawat anaknya.

39

Page 40: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

5. Anjurkan cara hidup yang normal pada anak

R. Mencegah terjadinya diskriminasi dan penolakan lingkungan pada

anak dengan HIV/AIDS.

4. IMPLEMENTASI

Pelaksanaan tindakan keperawatan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan

untuk masing-masing diagnosa. Prinsip pelaksanaan tindakan perawatan anak

dengan HIV/AIDS adalah :

1) Menjaga fungsi pernafasan.

2) Mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal.

3) Mencegah terjadinya infeksi nosokomial / infeksi lain / komplikasi.

4) Mencegah terjadi infeksi ( transmisi ).

5) Mempertahankan keseimbangan kebutuhan nutrisi dan cairan.

6) Memberikan informasi dan ketrampilan pada keluarga tentang proses

penyakit, penularan, pencegahan dan perawatan anak dengan HIV / AIDS.

7) Memperhatikan tumbuh kembang anak terhadap dampak dari penyakitnya

dan hospitalisasi.

8) Menjaga keutuhan kulit.

9) Mempertahankan kebersihan mulut.

5. EVALUASI

Cara mengevaluasi asuhan keperawatan terdiri dari 2 tahap :

1) Mengukur pencapaian tujuan.

2) Membandingkan data yang terkumpul dengan kriteria hasil / pencapaian

yang telah ditetapkan.

( RSUD Dr. Soetomo / FK UNAIR , 2000 )

40

Page 41: HIV DAN AIDS PADA BAYI DAN ANAK€¦  · Web viewKONSEP MEDIS. PENGERTIAN. AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sindroma yang menunjukkan defisiensi imun seluler pada

DAFTAR PUSTAKA

Behrman, dkk (1999) Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Edisi 15. Jakatra : EGC

Betz, Cecily L (2002) Keperawatan Pediatri. Jakarta : EGC

Doenges, Marilynn E (2001) Rencana Keperawatan Maternal / Bayi. Edisi 2. Jakarta : EGC

Rampengan & Laurentz (1997) Ilmu Penyakit Tropik pada Anak. Jakarta : EGC

Robbins, dkk (1998) Dasar Patologi Penyakit. Edisi 5. Jakarta : EGC

RSUD Dr. Soetomo / FK UNAIR (2000), Instalasi Rawat Inap Anak, Surabaya.

Syahlan, JH (1997) AIDS dan Penanggulangan. Jakarta : Studio Driya Media

Wartono, JH (1999) AIDS Dikenal Untuk Dihindari. Jakarta : Lembaga Pengembangan Informasi Indonesia

41