Human Immunodeficiency Virus

32

description

Human Immunodeficiency Virus. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Human Immunodeficiency Virus

Page 1: Human Immunodeficiency Virus
Page 2: Human Immunodeficiency Virus

HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirus

yang menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia -

terutama CD4 + T cell dan macrophage, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh

"tuan rumah" - dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV

menyebabkan pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan imun. HIV merupakan penyebab dasar

AIDS.

Page 3: Human Immunodeficiency Virus

TAKSONOMI

Familia:Retroviridae Genus:Lentivirus Spesies:Human immunodeficiency

virus 1 Spesies:Human immunodeficiency

virus 2

Page 4: Human Immunodeficiency Virus

PENGENALAN

Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 sebagai nama untuk retrovirus yang diusulkan pertama

kali sebagai penyebab AIDS, awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathy-

associated virus) Robert Gallo dari Amerika Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III

(human T lymphotropic virus type III)

Page 5: Human Immunodeficiency Virus

PENGENALAN HIV memiliki periode latensi yang panjang dan sebuah

selubung lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA.

Spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih "virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih berada di Afrika barat (Reeves and Doms, 2002).

Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, yang berpindah dari primata ke manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.

Page 6: Human Immunodeficiency Virus

HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus (SIVcpz) yang ditemukan dalam subspesies chimpanzee, Pan troglodyte troglodyte (Gao et al., 1999).

HIV-2 berpindah dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002

PENGENALAN

Page 7: Human Immunodeficiency Virus

Penularan

HIV menular melalui hubungan kelamin dan hubungan seks oral, atau melalui anus, transfusi darah, penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan, dan antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

UNAIDS transmission. Penggunaan pelindung fisik seperti kondom latex dianjurkan untuk mengurangi penularan HIV melalui seks. penyunatan dapat mengurangi risiko penyebaran virus HIV, tetapi banyak ahli percaya bahwa hal ini masih terlalu awal untuk merekomendasikan penyunatan lelaki dalam rangka mencegah HIV.

Page 8: Human Immunodeficiency Virus

Penularan

Pada akhir tahun 2004 diperkirakan antara 36 hingga 44 juta orang yang hidup dengan HIV, 25 juta di antaranya adalah penduduk sub-Sahara Afrika.

Perkiraan jumlah orang yang terinfeksi HIV di seluruh dunia pada tahun 2004 adalah antara 4,3 juta hingga 6,4 juta orang. (AIDS epidemic December 2004

Page 9: Human Immunodeficiency Virus
Page 10: Human Immunodeficiency Virus

Tes HIV

Tes HIV digunakan untuk mendeteksi kehadiran HIV pada plasma darah, air liur, atau urin. Beberapa uji coba dapat menemukan antibodi HIV, antigen atau RNA. Tes antibodi HIV didesain untuk uji coba diagnostik rutin pada orang dewasa. Tes tersebut murah dan sangat akurat.

Page 11: Human Immunodeficiency Virus

Bukti HIV menyebabkan AIDS Seseorang yang positif HIV (HIV+) dikatakan

mempunyai AIDS apabila immunisasinya telah dirusakkan oleh virus HIV dan ditimpa jangkitan HIV yang teruk. CDC Amerika Syarikat mendefinasikan AIDS di kalangan orang dewasa dan remaja yang berumur 13 tahun ke atas dengan kewujudan satu atau lebih dari 26 penyakit yang menandakan pemendaman sistem imunisasi immunosuppression teruk dikaitkan dengan jangkitan HIV, seperti Pneumocystis carinii pneumonia (PCP), satu keadaan yang amat jarang dikalangan mereka yang sihat tanpa jangkitan HIV.

Page 12: Human Immunodeficiency Virus

AIDS melumpuhkan kemampuan tubuh untuk melawan penyakit (sistem imun tubuh). Ini karena kuman HIV telah memusnahkan sel T CD4+ yang bertanggungjawab melawan penyakit yang disebabkan oleh kuman bakteria, virus dan lain-lain. AIDS bukanlah satu penyakit yang tersendiri. Dengan kegagalan sistem imun, penderita AIDS lebih mudah terinfeksi : – pelbagai kuman, termasuk yang tidak membahayakan

manusia yang normal – beberapa jenis kanker yang jarang-jarang ditemukan.

HIV menyebabkan AIDS

Page 13: Human Immunodeficiency Virus

Asas Saintifik

HIV menyerang dengan perlahan-lahan dan memusnahkan setengah sel darah putih di dalam badan (sel T CD4+). Dalam keadaan

normal, sel-sel ini membantu tubuh melawan jangkitan kuman dan penyakit yang

disebabkan oleh virus dan bakteria. Apabila HIV telah menyerang badan seseorang, sel-

sel ini tidak lagi mampu melaksanakan tanggungjawab mereka kerana telah

dimusnahkan secara perlahan-lahan oleh HIV. Ini bermaksud bahawa HIV akan turut

memusnahkan keupayaan tubuh badan untuk melawan penyakit.

Page 14: Human Immunodeficiency Virus

Fasa 1 - bermula dengan HIV menjangkiti seseorang individu Fasa 2 - virus tersebut berkembang biak tetapi si sakit masih

tidak memperlihatkan tanda atau gejala tertentu Fasa 3 – Virus mengadakan replikasi dan berkembang

mengarah kepada beberapa tanda dan gejala yang memperburuk mekanisme pertahanan tubuh.

Fasa 4 - si sakit mengalami penyakit-penyakit yang jarang ada, yang disebabkan 'infeksi oportunistik' seperti Pneumocystis Carinii Pneumonia dan kanker.

Fasa 5 – si sakit tersebut dinyatakan sebagai penderita AIDS. Di dalam fase ini, mekanisma pertahanan mengalami keparahan dan sudah tidak mampu lagi untuk melawan serangan bakteria, virus dan kuman-kuman lain.

Fase Perkembangan penyakit

Page 15: Human Immunodeficiency Virus

Cara Penularan

HIV/AIDS dapat disebarkan melalui cair badan: Perhubungan seks tanpa kondom Penerimaan darah yang tercemar Penggunaan jarum suntik secara bergantian Dari ibu-ke-anak semasa mengandung, persalinan

atau menyusu.

HIV/AIDS tidak boleh disebarkan sekadar melalui:

Perciuman atau berpeluk Pergaulan harian di tempat awam seperti di

sekolah atau tempat kerja Makan di restoran atau di pasaraya Berenang di kolam renang awam Gigitan nyamuk atau serangga lain.

Page 16: Human Immunodeficiency Virus

Metode / Teknik Penularan Virus HIV AIDS: 1. Darah

Contoh : Tranfusi darah, terkena darah hiv+ pada kulit yang terluka, terkena darah menstruasi pada kulit yang terluka, jarum suntik, dsb.

2. Cairan Semen. Contoh : Laki-laki berhubungan badan tanpa kondom atau

pengaman lainnya, oral seks, dsb. 3. Cairan Vagina pada Perempuan

Contoh : Wanita berhubungan badan tanpa pengaman, pinjam-

meminjam alat bantu seks, oral seks, dll. 4. Air Susu Ibu / ASI Contoh : Bayi minum asi dari wanita hiv+.

Cairan Tubuh yg tidak mengandung HIV pada penderita HIV+ :

- Air liur.- Feses - Air mata- Air keringat- Urine

Page 17: Human Immunodeficiency Virus

BAGAIMANA AIDS MENULAR ?

75-85 % Penularan terjadi melalui hubungan seks (5-10 % diantaranya melalui hubungan homoseksual)

5-10 % akibat alat suntik yang tercemar (terutama pada pemakai narkotika suntik)

3-5 % melalui transfusi darah yang tercemar 90 % infeksi pada bayi dan anak terjadi dari Ibu

yang mengidap HIV 25-35 % bayi yang dilahirkan oleh Ibu pengidap

HIV akan menjadi pengidap HIV

Page 18: Human Immunodeficiency Virus

Simbol Pita Merah digunakan secara internasional untuk melambangkan perang terhadap AIDS.

Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember diperingati untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.

Page 19: Human Immunodeficiency Virus

GEJALA AIDS

Rasa lelah berkepanjangan Sesak nafas dan batuk berkepanjangan Berat badan turun secara menyolok Pembesaran kelenjar (di leher, ketiak, lipatan paha)

tanpa sebab yang jelas Bercak merah kebiruan pada kulit (kanker kulit) Sering demam (lebih dari 38 °C) disertai keringat

malam tanpa sebab yang jelas Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas

Page 20: Human Immunodeficiency Virus

PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS

Pada saat seseorang terkena infeksi HIV maka diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap yang disebut sebagai AIDS. Setelah virus masuk kedalam tubuh manusia, maka selama 2-4 bulan keberadaan virus tersebut belum bisa terdeteksi dengan pemeriksaan darah meskipun virusnya sendiri sudah ada dalam tubuh manusia. Tahap ini disebut sebagai periode jendela.

Sebelum masuk pada tahap AIDS, orang tersebut dinamai HIV positif karena dalam darahnya terdapat HIV. Pada tahap HIV+ ini maka keadaan fisik ybs tidak mempunyai kelainan khas ataupun keluhan apapun, dan bahkan bisa tetap bekerja seperti biasa. Dari segi penularan, maka dalam kondisi ini ybs sudah aktif menularkan virusnya ke orang lain jika dia mengadakan hubungan seks atau menjadi donor darah.

Page 21: Human Immunodeficiency Virus

Sejak masuknya virus dalam tubuh manusia maka virus ini akan menggerogoti sel darah

putih dan setelah 5-10 tahun maka kekebalan tubuh akan hancur dan penderita masuk

dalam tahap AIDS dimana terjadi berbagai infeksi seperti misalnya infeksi jamur, virus-

virus lain, kanker dsb. Penderita akan meninggal dalam waktu 1-2 tahun kemudian

karena infeksi tersebut.

PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS

Page 22: Human Immunodeficiency Virus

• Di negara industri, seorang dewasa yang terinfeksi HIV akan menjadi AIDS dalam kurun waktu 12 tahun, sedangkan di negara berkembang kurun waktunya lebih pendek yaitu 7 tahun.

• Setelah menjadi AIDS, survival rate di negara industri telah bisa diperpanjang menjadi 3 tahun, sedangkan di negara berkembang masih kurang dari 1 tahun. Survival rate ini berhubungan erat dengan penggunaan obat antiretroviral, pengobatan terhadap infeksi oportunistik dan kwalitas pelayanan yang lebih baik.

PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS

Page 23: Human Immunodeficiency Virus

Pola infeksi global, sekitar 90% kasus HIV/AIDS di negara berkembang. Saat ini penyebarannya adalah : Afrika Sub-sahara : 14 juta Asia Selatan-Tenggara : 4,8 juta Asia Timur-Pasifik : 35.000 Timur Tengah : 200.000 Karibia : 270.000 Amerika Latin : 1,3 juta Eropa Timur - Asia Tengah : 30.000 Australia : 13.000 Eropa Barat : 470.000 Amerika Utara : 780.000

Dengan globalisasi, pergerakan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, episentrum infeksi HIV/AIDS saat ini bergeser ke Asia.

PERJALANAN INFEKSI HIV/AIDS

Page 24: Human Immunodeficiency Virus

BAGAIMANA MENCEGAH AIDS

Tidak berganti-ganti pasangan seksual Pencegahan kontak darah, misalnya

pencegahan terhadap penggunaan jarum suntik yang diulang

Dengan formula A-B-C – ABSTINENSIA artinya tidak melakukan

hubungan seks sebelum menikah – BE FAITHFUL artinya jika sudah menikah

hanya berhubungan seks dengan pasangannya saja

– CONDOM artinya pencegahan dengan menggunakan kondom

Page 25: Human Immunodeficiency Virus

PREDIKSI YANG AKAN DATANG Tahun 2000, diperkirakan jumlah kasus HIV/AIDS akan meningkat

menjadi 30-40 juta orang dan pertambahan kasus baru terbanyak akan ditemukan di Asia Selatan dan Tenggara.

Di negara industri telah terlihat penurunan jumlah kasus baru (insidens) per tahun. Di Amerika Serikat, telah turun dari 100.000 kasus baru/tahun menjadi 40.000 kasus baru/tahun. Pola serupa juga terlihat di Eropa Utara, Australia dan Selandia Baru.

Penurunan kasus baru berkait dengan tingkat pemakaian kondom, berkurangnya jumlah pasangan seks dan memasyarakatnya pendidikan seks untuk remaja.

Penurunan infeksi HIV juga terjadi sebagai dampak membaiknya diagnosa dini dan pengobatan yang adekwat untuk penyakit menular seksual (PMS). Di Tanzania, daerah yang pelayanan PMSnya berjalan baik mempunyai insidens HIV yang 40% lebih rendah. Penelitian di Pantai Gading, Afrika memperlihatkan bahwa pengobatan PMS juga mengurangi viral load sehingga mengurangi infectivity.

Page 26: Human Immunodeficiency Virus

TAHAPAN PANDEMI AIDS

Pada awalnya dimulai dengan penularan pada kelompok homoseksual (gay). Karena diantara kelompok homoseksual juga ada yang biseksual, maka infeksi melebar ke kelompok heteroseksual yang sering berganti-ganti pasangan.

Pada tahap kedua, infeksi mulai meluas pada kelompok pelacur dan pelanggannya.

Pada tahap ketiga, berkembang penularan pada isteri dari pelanggan pelacur.

Pada tahap ke empat mulai meningkat penularan pada bayi dan anak dari ibu yang mengidap HIV.

Page 27: Human Immunodeficiency Virus

KERENTANAN WANITA PADA INFEKSI HIV

Wanita lebih rentan terhadap penularan HIV akibat faktor anatomis-biologis dan faktor sosiologis-gender.

Kondisi anatomis-biologis wanita menyebabkan struktur panggul wanita dalam posisi "menampung", dan alat reproduksi wanita sifatnya "masuk kedalam" dibandingkan pria yang sifatnya "menonjol keluar". Keadaan ini menyebabkan mudahnya terjadi infeksi khronik tanpa diketahui oleh ybs. Adanya infeksi khronik akan memudahkan masuknya virus HIV.

Page 28: Human Immunodeficiency Virus

Mukosa (lapisan dalam) alat reproduksi wanita juga sangat halus dan mudah mengalami perlukaan pada proses hubungan seksual. Perlukaan ini juga memudahkan terjadinya infeksi virus HIV.

Faktor sosiologis-gender berkaitan dengan rendahnya status sosial wanita (pendidikan, ekonomi, ketrampilan). Akibatnya kaum wanita dalam keadaan rawan yang menyebabkan terjadinya pelcehan dan penggunaan kekerasan seksual, dan akhirnya terjerumus kedalam pelacuran sebagai strategi survival.

KERENTANAN WANITAPADA INFEKSI HIV

Page 29: Human Immunodeficiency Virus

Kasus di Ghana, Pembangunan Bendung Sungai Volta, menyebabkan ribuan penduduk tergusur. Kaum pria bisa memperoleh kesempatan kerja sebagai buruh dan nelayan. Kaum wanita yang hanya terbiasa dengan pekerjaan pertanian akhirnya tersingkir ke kota dan terjerumus pada pekerjaan hiburan dan penyediaan jasa seksual. Akibatnya banyak yang menderita penyakit menular seksual (termasuk HIV) dan meninggal akibat AIDS.

Di Thailand Utara, akibat pembangunan ekonomi dan industri yang berkembang pesat menyebabkan lahan pertanian berkurang dan wanita tergusur dari pekerjaan tradisionalnya di bidang pertanian. Sebagian besar kemudian migrasi ke kota-kota besar dan menjadi pekerja seks dan akhirnya tertular oleh HIV.

KERENTANAN WANITAPADA INFEKSI HIV

Page 30: Human Immunodeficiency Virus

PENGOBATAN DAN VAKSINASI

Pertemuan Konperensi Internasional AIDS ke XI di Vancouver bulan Juli 1996 melaporkan penggunaan tiga obat kombinasi (triple drugs) yang mampu menurunkan viral load hingga jumlah minimal dan memberikan harapan penyembuhan.

Kendala yang dihadapi untuk pengobatan adalah biaya yang mahal untuk penyediaan obat dan biaya pemantauan laboratorium, yang mencapai US$ 16.000 - US$ 25.000/tahun. Kendala lain adalah kepatuhan penderita untuk minum obat secara disiplin dalam jangka waktu 1,5 - 3 tahun, karena obat yang diminum secara tidak teratur akan menyebabkan resistensi.

Diperkirakan karena mahalnya biaya pengobatan, maka hanya ada 5-10% pengidap HIV yang mampu berobat dengan menggunakan triple drugs ini. Jika masalah biaya ini tidak bisa diatasi, adanya obat tidak akan mampu memberantas HIV/AIDS secara bermakna.

Page 31: Human Immunodeficiency Virus

Penelitian untuk menemukan pencegahan HIV terus dilakukan. Biaya vaksinasi diperkirakan tidak akan semahal triple drugs. Seandainya ditemukan vaksin untuk pencegahan HIV, kendalanya adalah harus dicapainya jumlah cakupan vaksinasi yang tinggi (80%) jika diinginkan dampak pemberantasan HIV. Untuk mencapai cakupan sebesar ini, diperkirakan akan membutuhkan biaya yang mahal dan sulit disediakan oleh negara berkembang.

Dampak lain dari mahalnya obat dan ketersediaan biaya untuk pelaksanaan vaksinasi, menyebabkan munculnya isu diskriminasi baru yaitu kaya dan miskin. Pengidap HIV yang kaya akan mampu menyediakan biaya untuk triple drugs, tetapi yang miskin tetap akan mati. Negara industri kaya bisa menyediakan biaya untuk mencapai cakupan vaksinasi yang tinggi, sedangkan negara berkembang mungkin tidak akan mampu.

PENGOBATAN DAN VAKSINASI

Page 32: Human Immunodeficiency Virus

Terima Kasih