HIV DAN AIDS
description
Transcript of HIV DAN AIDS
HIV DAN AIDS
Muchlis Achsan Udji SofroDivisi Penyakit Infeksi dan Tropik
Fakultas Kedokteran UNDIP RSUP Dr Kariadi Semarang
1
AIDS di Indonesia sudah 22 Tahun
Epidemi HIV&AIDS: Populasi kunci/Populasi umum??
Penularan HIV: Mudah / Tidak ?
Situasi Epidemi AIDS
• Sejak 2005 : kasus AIDS baru terbesar melalui transmisi seksual, kasus baru pada penasun mulai menurun karena keberhasilan program pencegahan pada penasun.
• Kasus AIDS pada perempuan mulai meningkat maka penularan dari ibu ke bayi juga meningkat
• Hampir 300 Kab/Kota sudah melaporkan kasus AIDS
Distribusi Estimasi Nasional Populasi Kunci 2009
Estimasi Distribusi ODHA 10 Provinsi Tertinggi di Indonesia 2009
JAWA TIMUR
LAUT JAWA
D.I.Y
BREBES TEGALPML
PKLBATANG
KENDAL SMG
DEMAK
JEPARA
PATI
KUDUSREMBANG
BLORAGROBOGAN
SRAGEN
KR.ANYA
R
WONOGIRI
SUKOHARJO
KLATEN
MGL
PURWOREJO
KEBUMEN
CILACAP
BANYUMAS
PURBALINGGA
BANJ.NEGA
RA WONOSOBO
KABSMG
TEMANGGUNG
BOYOLALI
17 KLINIK VCT Rujukan ARV & 5 Satelit ARV17 KLINIK VCT Rujukan ARV & 5 Satelit ARV35 Kab / Kota sudah dilatih VCT, 35 Kab / Kota sudah dilatih VCT,
5 Kab/Kota terdapat Yan. PTRM & LJSS 5 Kab/Kota terdapat Yan. PTRM & LJSS
1. RS Dr KARIADI2. RS TUGUREJO3. RSUD KOTA SEMARANG4. RS PANTIWILASA CITARUM5. BKPM Smg
1.1. RS Dr MOEWARDIRS Dr MOEWARDI2.2. RS dr OEN SOLORS dr OEN SOLO3.3. BKPM SurakartaBKPM Surakarta
1.1. RS MARGONO SOEKARJORS MARGONO SOEKARJO2.2. RSUD BANYUMASRSUD BANYUMAS
RS AMBARAWA
Cilacap
: Klinik VCT&rujukanARV : Klinik VCT : dilatih VCT Mei’09
RSUD PATI
RSUD CILACAP
RSUD SLAWIRSUD KARDINAH
RSUP KLATEN
: LJSS
: PTRM
RSUD BATANGRSUD KERATON
RSUD SL3
RSUD JPR
RSUD Kebumen
KKuumulatif mulatif HIVHIV dan dan AIDSAIDS DI DI JAWA TENGAH JAWA TENGAH
( 1993 s.d September 2010 )( 1993 s.d September 2010 )• JUMLAH : 3.195
• HIV : 1.824• AIDS : 1.371• Meninggal : 434 (31,66%)
35 Kab/Kota sudah melaporkan kasus AIDS
Jumlah kumulatif orang dengan koinfeksi TB-HIV s/d September 2010 : 363
D.I.Y
BREBES TEGALPML PKL
BATANGKENDAL SMG
DEMAK
JEPARA
PATI
KUDUSREMBANG
BLORAGROBOGAN
SRAGEN
KR.ANYAR
WONOGIRI
SUKOHARJOKLATEN
MGL
PURWOREJO
KEBUMEN
CILACAP
BANYUMAS
PURBALINGGA
BANJ.NEGA
RAWONOSOBO
KABSMG
TEMANGGUNG
BOYOLALI
DISTRIBUSI DISTRIBUSI INFEKSI HIV INFEKSI HIV dan dan KASUS AIDS KASUS AIDS YANG DILAPORKAN DI JAWA TENGAH YANG DILAPORKAN DI JAWA TENGAH TAHUN 1993- September 2010 TAHUN 1993- September 2010
: HIV/AIDS >111 : HIV/AIDS 37-111 : HIV/AIDS <37
Kt. PKL
Kt. Ska
Kt. Tgl Kt. Salatiga
KASUS KUMULATIF HIV dan AIDS YG DILAPORKAN 16 KAB/KOTA DI JAWA TENGAH 1993 - Sep 2010
Kt.Smg Ska Bym Cil Jpr Smg Pati Grob Tmg Kdl Sl3 Tgl Btg Dmk Kbm Bre
HIV 491 215 189 141 50 129 92 34 51 61 42 39 52 8 7 15AIDS 111 85 68 102 120 36 53 89 63 51 51 51 13 56 55 37
050
100150200250300350400450500550600650
300
243
170 145165 123 114 112 93 9065 64 6
242
602
257
Trend HIV dan AIDS per TAHUNdi Jawa Tengah 1993- September 2010
93 94 95 96 97 98 99 '00 '01 '02 '03 '04 '05 '06 '07 '08 '0910 tw3
HIV/AIDS 1 3 1 3 7 7 7 14 39 61 101 149 243 422 428 429 573 707
HIV 0 2 1 3 7 6 6 12 37 56 98 130 185 287 286 259 143 306
AIDS 1 1 0 0 0 1 1 2 2 5 3 19 58 135 142 170 430 401
1 3 1 3 7 7 7 14 39 61101
149
243
422 428 429
573
707
0
100
200
300
400
500
600
700
Laki-Laki61.49%
Perempuan38.51%
PERSENTASE KASUS AIDSBerdasarkan Jenis Kelamin
di Jawa Tengah 1993 – September 2010
0
5
10
15
20
25
30
35
0-4 '5-9 '10-14 '15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-55
3.36
0.88 0.44 1.09
10.65
31.07
20.35
14.59
8.1
5.44.08
PRESENTASE KUMULATIF KASUS AIDS MENURUT KELOMPOK UMUR
DI JAWA TENGAH 1993 – September 2010
PERSENTASE KASUS AIDSBerdasarkan Jenis Pekerjaan
di Jawa Tengah 1993 – September 2010
21.52
16.85
9.928.247.51
7.51
6.27
4.163.43
3.282.63 2.26
1.9
1.751.17
0.880.72
WiraswastaIbu Rumah TanggaPekerja Sekslain-lainBuruhKaryawanTidak diketahuiSupirNapiAnak-anakMahasiswaTidak BekerjaPengusahaPNSTKIPetaniTNI/Polri
Cara penularan virus HIV
• Hubungan sex dengan pasangan HIV+• Pemakaian jarum suntik bergantian (pengguna
narkoba, Tato, Tindik, Akupungtur)• Ibu hamil HIV + ke anak
– Di dalam kandungan– Saat persalinan normal– Saat menyusui (ASI)
• Transfusi darah dari donor HIV +
16
Faktor resiko dan penularan Individu yang beresiko terkena infeksi
HIV
Resiko tinggi• Homoseksual dan biseksual
• Pengguna narkoba suntik (IDU) yang berbagi jarum
• Pasangan seks orang dengan resiko tinggi
• Bayi yg lahir dari ibu HIV, terutama yang tanpa terapi
• Penerima transfusi darah terutama di negara yang tidak ada alat skrining
Resiko Rendah• Pekerja kesehatan termasuk perawat, dokter, dokter gigi dan pekerja laboratorium
17
Virus HIV tidak menular
• Kehidupan sosial– Hidup serumah– Hidup bertetangga– Hidup bermasyarakat
• Satu tempat sekolah• Satu tempat pekerjaan• Bersalaman, bersinggunggan, berciuman
18
Virus HIV
• HIV-1: virus HIV yang pertama diidentifikasi oleh Luc Montainer di Institut Pasteur, Paris th 1983– Di Indonesia terbanyak HIV-1
• HIV-2: virus HIV diisolasi dari pasien Afrika Barat th 1986
19
Struktur HIV
20
Envelop – gp 120– gp41
Enzym– Reverse transcriptase– Integrase– Protease
Inti– P17 (matrix)– P24 (kapsid)– P7/P9 (nucleocapsid)
2121
Limfosit T
Gejala dan tanda
• Terinfeksi HIV Sering tanpa gejala
• Setelah masuk ke tahap AIDS timbul gejala infeksi oportunistik
22
23
PERJALANAN PENYAKIT HIV/AIDS TANPA OBAT ARV
233 Bulan 1 th 5 th 7 th 10-11 th
Viral load
CD 4 KEMATIAN
Infeksi Oportunistik
PERIODE JENDELA Tanpa Gejala Gejala Klinis
Infeksi Oportunistik di RSUP Dr Kariadi Semarang
• Candidiasis Oral 19.4%• TB paru dan/atau TB ekstra paru 12.3%• Diare Kronik 12.0% • Toksoplasmosis 5.5%• Infeksi CMV 3.8%• Hepatitis 2.7%• Pneumocystis jirovecii 2.5%• Herpes 1.4%• Candidiasis Vaginalis 1.1%• Infeksi Rubella 0.8%.
24Sofro MAU dkk, Konas PETRI 12-14 Juni 2009
• Keluhan:• Sakit saat menelan• Lidah terasa
“getir”
25
2626
Seborrheic dermatitis
• Keluhan:– Batuk lama– Keringat malam hari– Berat badan turun
• 3% pasien TB : HIV• 40 pasien HIV : TB
27
Tuberkulosis Paru
2828
Toksoplasmosis- Respon terhadap terapi
Keluhan: sakit kepala berulang, usia muda, faktor risiko +Ig-IgM Toxoplasma positif
2929
CMV retinitis
Keluhan: penurunan Tajam PenglihatanIgG- IgM CMV positif
Diagnosis HIV dan AIDS
• Anamnesis: – Demam > 1 bulan– Diare > 1 bulan– Batuk > 2 minggu– Berat Badan turun drastis– Faktor risiko tertular (perilaku berisiko tertular)
• Pemeriksaan Fisik:– Infeksi Oportunistik (infeksi Ikutan)
30
31
Diagnosis HIV
• Ditemukannya antibodi HIV dalam darah
• Jenis tes antibodi HIV : Rapid Test
ELISA
Western Blot
WHO merekomendasikan Rapid Test Antibodi HIV utk menjamin kualitas.
DIAGNOSIS
• Perlu VCT (Voluntary Counseling Testing) = Konsultasi & Tes Sukarela
• Mengapa?– Penyakit Menular– Masih ada “Stigma” dan “Diskriminasi”– Pengobatannya seumur hidup– Ada Masalah: Medis, Psikologis, Sosial
32
Dinyatakan POSITIF:
• Satu kali pengambilan darah• Dites dengan 3 reagent yang berbeda
semuanya REAKTIF• Apalagi kalau ada faktor risiko penularan
33
HASIL POSITIF PALSU
• Frekuensi: 0,0004% - 0,0007%• Tidak ada faktor risiko tinggi• Beban virus yang tidak terdeteksi
(undetectable)• CD4 normal• Sebaiknya dilakukan pengulangan
pemeriksaan serologi
34
PENYEBAB HASIL POSITIF PALSU
• Autoantibodi. • Terjadi pada
– penyakit SLE (lupus) – Gagal Ginjal Terminal
35
HASIL NEGATIF PALSU
• Potensi terjadinya negatif palsu 0,3% pada populasi prevalensi tinggi
• < 0,001% pada populasi prevalensi rendah
36
PENYEBAB NEGATIF PALSU
• Masa jendela (window period)– Serokonversi umumnya 3 minggu – 3 bulan
• Seroreversi: pada stadium akhir penyakit– Dilaporkan pada pasien yang mengalami
rekonstitusi (IRIS) berkepanjangan akibat HAART (Highly Active Anti Retroviral Therapy)
• Atypical host response• Agammaglobulinemia• Strain tipe N atau O atau HIV-2
37
Bila hasil Tes HIV Positif
Pemeriksaan CD4: Untuk melihat daya tahan tubuh pasien
Untuk menentukan kapan harus dimulai pengobatan ARV
38
Terapi
• Tentukan apakah masih tahap terinfeksi HIV yang belum perlu diterapi obat ARV (Antiretroviral = penekan perkembang biakan virus HIV)
• Atau sudah masuk ke AIDS
39
40
PML, cryptosporidiosis
Time
CD4
400
300
200
100
50
H.zoster
TB
Oral candidiasis
PCP, oesophageal candidiasis, herpes
Toxo, CMV, Cryptococ
Penurunan CD4 Penurunan CD4 Infeksi Oportunistik (IO)Infeksi Oportunistik (IO)
AIDS
CD4 > 200 : terinfeksi HIV. CD4< 200: AIDS
Terapi
• Psikoterapi: – semua mengalami DEPRESI– Perlu dukungan keluarga
• Terapi Gizi• Terapi Infeksi Oportunistiknya dulu
• Terapi ARV (Obat penekan virus HIV)
41
Kapan mulai pengobatan ARV
• Klinis AIDS tahap akhir• CD4 < 200 (dulu) < 350 (sekarang)• Bersedia memulai minum obat ARV
42
Current Antiretroviral Medications
NRTI (Nuclease Reverse Transcriptase Inhibitors)
• Abacavir ABC• Didanosine DDI• Emtricitabine FTC• Lamivudine 3TC• Stavudine D4T• Zidovudine ZDV• Zalcitabine DDC• Tenofovir TDF
NNRTI (Non NRTI)• Delavirdine DLV• Efavirenz EFV• Nevirapine NVP
PI (Protease Inhibitors)• Amprenavir APV• Atazanavir ATV• Fosamprenavir FPV• Indinavir IDV• Lopinavir LPV• Nelfinavir NFV• Ritonavir RTV• Saquinavir SQV
– soft gel SGC– hard gel HGC– tablet INV
• Tipranavir TPV
Fusion Inhibitor• Enfuvirtide T-20• Maravirox
43
44
Jenis ARV di RSUP Dr Kariadi• Duviral (Zidovudin=AZT 300mg,
Lamivudin=3TC 150 mg) NRTI• Neviral (Nevirapin = NVP 200mg)
NNRTI• Hiviral (Lamivudin=3TC 150mg) NRTI• Efavirens NNRTI• Stavex (Stavudin= D4T 30mg) NRTI• ALUVIA (Saquinavir/ritonavir)
44
45
Pemantauan Terapi
• Klinis:– Tanda/gejala toksisitas`obat– Kepatuhan– Respon terhadap terapi– Berat Badan
• Laboratorium– Hb– SGOT-SGPT– CD4 (3-6 bulan)
45
46
CD4 akan meningkat setelah pemberian ARV
Journal of Infection (2006) 52, 188–194
47
Perkembangan AIDS
• Viral Load = Kecepatan KA
• CD4 = Jarak ke jurang
47
RSDK Mampu tes CD4
Hubungan CD4 - Kematian
• CD4 < = 50 : 54.3%, • CD4 50 - 200 : 40.0% • CD4 > 200 : 5.7%
48
Sofro,MAU dkk. Konas PETRI, Surabaya, 12-14 Juni 2009
Terapi ARV yang berhasil
– Jumlah CD4 atau limfosit total naik
– Berat badan naik
– Tenaga lebih kuat
– Infeksi oportunistik pulih sembuh
49
Gagal terapi AR V
50
Penyebab kegagalan terapi
• Kepatuhan minum obat yang tidak optimal• Tolerabilitas tubuh terhadap obat ARV• Farmakokinetik obat ARV yang kurang
maksimal• Potensi obat yang suboptimal• Resistensi obat ARV (15% pasien baru)• Transmisi virus yang telah resisten.
51
5252
Kegagalan pengobatan ARV rejimen lini pertama menurut kriteria klinis, CD4, dan virologis (WHO, 2006)
Kegagalan klinis:Klinis baru saja masuk stadium 4 atau
kembali ke stadium 4 menurut klinis WHOKegagalan CD4:
Jumlah CD4 justru di bawah jumlah CD4 pre terapi, atau
Jumlah CD4 turun 50% dari jumlah tertinggi yang
dicapai selama terapi, atauJumlah CD4 menetap di bawah
100sel/mm3Kegagalan Beban virus dalam Plasma tetap di atas 10.000 kopi/ml
(Nasronudin, 2007)-
Apa yang dilakukan jika Gagal Terapi?
• Ganti dengan ARV jenis lain• Ganti dengan ARV lini ke 2• Hentikan obat ARV
53
Toksisitas ARV
54
Obat ARV Toksisitas Obat ARV pengganti
Zidovudin Anemia berat, neutropeni Tenofovir (TDF) (AZT) Intoleransi gastrointestinal Stavudin (d4T) Asidosis laktat Abacavir (ABC)
Stavudin (d4T) Lipodistrofi, asidosis laktat TDF atau ABC Neuropati perifer AZT atau TDF/ ABC
Nevirapin (NVP) Hepatitis EFV atau TDF /ABC Reaksi Hipersensitif TDF atau ABC Sindrom Stevens Johnson TDF atau ABC
Efavirens (EFV) Potensial Teratogenik (kehamilan Trimester I) NVP atau ABC
Abacavir (ABC) Reaksi Hipersensitif AZT atau TDF / d4T
Tenofovir (TDF) Toksisitas renal AZT atau ABC / d4T Toksisitas SSP berat NVP atau TDF /ABC
55
Syndrome Steven Johnson akibat ARV
Kapan ganti ARV jenis lain?
• Duviral (Lamivudin- Zidovudin– Anemia Berat– Hb: 4
• Koreksi Anemia• Ada 2 opsi
– Langsung diganti dg Stavudin
– Setelah Hb terkoreksi tetap diberikan pantau 3 bulan
• Hb tetap: teruskan• Hb turun: ganti ARV
56
Pengobatan Infeksi Oportunistik
57
TB-HIV
• Semua pasien HIV yang batuk periksa TB– (40% HIV : TB)
• Semua pasien TB (ada faktor risiko tertular HIV, 2 bulan terapi tidak ada perbaikan) periksa HIV– (3% TB: HIV)
58
Pasien TB dengan HIV +
• CD4 < 200 sel/mm3 : • obat TB dimulai
selama 2-4 minggu
• stabil obat HIV baru diberikan
• CD4 > 200 sel/mm3:Obat TB diberikan sampai 2 bulan
obat HIV baru diberikan sesuai indikasi
59
Problem Terapi TB-HIV
• Jumlah obat yang diminum menjadi > banyak• Obat TB-HIV ada yang sama2 hepatotoksik• Kepatuhan minum obat (?)
• Pasien TB mudah meninggal karena HIV & sebaliknya
60
Ibu Hamil dengan HIV +
• CD4 < 200 sel/ul
• Terapi ARV langsung dimulai
• CD4 > 200 sel/ul
• Profilaksis: • Nevirapin 1x1 tab• Mulai trimester ke 2
61
62
63
Strategi Pencegahan
64
Penularan lewat Hubungan sex
• Program perubahan perilaku: termasuk pemasaran pengaman
• Pendidikan seks di sekolah • Voluntary counseling and testing (VCT)• Pemeriksaan dan pengobatan Penyakit
Menular Seksual
65
Penularan lewat darah
• Program Pengurangan Dampak buruk pemakaian jarum suntik (narkoba) = Harm reduction programs
• Transfusi darah yang aman • Pengendalian infeksi di pelayanan kesehatan • Pencegahan Pasca Pajanan (Post-exposure
prophylaxis) bagi petugas kesehatan
66
Penularan dari Ibu HIV Positif ke Anak
• Pengobatan pencegahan dg obat ARV • Operasi sesar • Susu Pengganti ASI • Pelayanan Kesehatan Reproduksi
67
PENCEGAHAN PENULARAN
• Abstinensia: tidak melakukan hubungan sex bagi yang belum menikah– Periksa Tes HIV bagi
pasangan yang akan menikah
• Be Faithful : setia pada pasangan
• Condom : gunakan pengaman bila melakukan hubungan sex berisiko tertular
• Don’t drugs : jangan mengkonsumsi alkohol, narkotika
• Edukasi: berobat teratur
68
Terima kasih
69