Histoplasmosis

3
Histoplasmosis Deskripsi Histoplasmosis adalah infeksi jamur intraselular dari sistem retikuloendotelial yang disebabkan oleh menghirup konidia dari jamur Histoplasma capsulatum. Histoplasmosis tersebar diseluruh dunia, meskipun demikian, the Mississippi-Ohio River Valey di Amerika Serikat dikenal sebagai daerah endemis. Afrika, Australia dan sebagian dari Asia Timur, khususnya India dan Malaysia juga daerah endemis. Isolasi dari lingkungan dari jamur telah dilakukan dari tanah yang diperkaya dengan kotoran ayam, "starling" dan kelelawar. Telah diketahui dua macam H. capsulatum, bergantung pada klinis dari penyakitnya: var. capsulatum lazim pada histoplasmosis, dan var. duboisii adalah jenis Afrika. Dua jenis ini identik dalam bentuk jamur saprofitnya tetapi berbeda dalam morfologi jaringan parasitiknya. Manifestasi klinis Kurang lebih 95% kasus histoplasmosis tidak jelas, subklinis atau jinak. Lima persen kasus menjadi penyakit paru progresif kronis, penyakit kutaneus dan sistemik yang kronis atau sebuah penyakit sistemik akut yang tiba-tiba menjadi berat dan mematikan. Semua tahap dari penyakit ini dapat menyerupai tuberkulosis. Histoplasmosis dari gusi bawah menunjukkan ulkus disekitar dasar dari gigi geligi. Diagnosis Laboratorium 1. Bahan klinis : Kerokan kulit, bilasan sptum dan bronkus, cairan serebrospinal, cairan pleura dan darah, sumsum tulang, urin dan biopsi jaringan dari berbagai organ dalam. 2. Mikroskopis langsung : (a) Kerokan kulit harus diperiksa menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor white mounts, (b) Eksudat dan cairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimennya diperiksa dengan menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor white mounts, (c) Potongan jaringan harus diwarnai dengan PAS digest, Grocott’s methamine silver (GMS) atau pewarnaan Gram.

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of Histoplasmosis

Page 1: Histoplasmosis

Histoplasmosis

DeskripsiHistoplasmosis adalah infeksi jamur intraselular dari sistem retikuloendotelial yang disebabkan oleh menghirup konidia dari jamur Histoplasma capsulatum. Histoplasmosis tersebar diseluruh dunia, meskipun demikian, the Mississippi-Ohio River Valey di Amerika Serikat dikenal sebagai daerah endemis. Afrika, Australia dan sebagian dari Asia Timur, khususnya India dan Malaysia juga daerah endemis. Isolasi dari lingkungan dari jamur telah dilakukan dari tanah yang diperkaya dengan kotoran ayam, "starling" dan kelelawar. Telah diketahui dua macam H. capsulatum, bergantung pada klinis dari penyakitnya: var. capsulatum lazim pada histoplasmosis, dan var. duboisii adalah jenis Afrika. Dua jenis ini identik dalam bentuk jamur saprofitnya tetapi berbeda dalam morfologi jaringan parasitiknya.

Manifestasi klinisKurang lebih 95% kasus histoplasmosis tidak jelas, subklinis atau jinak. Lima persen kasus menjadi penyakit paru progresif kronis, penyakit kutaneus dan sistemik yang kronis atau sebuah penyakit sistemik akut yang tiba-tiba menjadi berat dan mematikan. Semua tahap dari penyakit ini dapat menyerupai tuberkulosis.

Histoplasmosis dari gusi bawah menunjukkan ulkus disekitar dasar dari gigi geligi.

Diagnosis Laboratorium1. Bahan klinis : Kerokan kulit, bilasan sptum dan bronkus, cairan serebrospinal, cairan

pleura dan darah, sumsum tulang, urin dan biopsi jaringan dari berbagai organ dalam. 2. Mikroskopis langsung : (a) Kerokan kulit harus diperiksa menggunakan KOH 10%

dan tinta Parker atau calcofluor white mounts, (b) Eksudat dan cairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimennya diperiksa dengan menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor white mounts, (c) Potongan jaringan harus diwarnai dengan PAS digest, Grocott’s methamine silver (GMS) atau pewarnaan Gram.

Histopatologi sangat berguna dan salah satu dari cara-cara penting untuk mengingatkan laboratorium bahwa mereka berhadapan dengan patogen yang potensial.

Morfologi jaringan H. capsulatum var. capsulatum (kiri) menunjukkan berbagai dasar sempit dan kecil dari sel yeast kuncup (1-5um diam) di dalam macrophages dan H. capsulatum var. duboisii (kanan) menunjukkan ukuran sel yeast kuncup yang lebih besar (5-12 um in diam)

Interpretasi : Sebagai sebuah aturan, pemeriksaan mikroskop langsung yang positif menunjukkan karakteristik cel seperti ragi dari spesimen apapun harus dinilai sebagai signifikan.

3. Kultur : Spesimen klinis harus diinokulasi ke dalam media isolasi primer, seperti agar dextrose Sabouraud dan agar infusi Otak jantung ditambah dengan darah domba 5%.

Page 2: Histoplasmosis

Interpretasi : Kultur positif dari spesimen diatas harus dikatakan sebagai signifikan.

Kultur dari Histoplasma capsulatum

PERINGATAN : Kultur Histoplasma capsulatum merupakan ancaman biologis yang berat bagi personil laboratorium dan harus ditangani dengan sangat hati-hati dalam sebuah lemari penanganan patogen yang tepat.

4. Serologi : Imunodifusi dan/atau tes fiksasi komplemen untuk mendeteksi antibodi telah terbukti berguna dalam diagnosis Histoplasmosis, terutama pada pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh. Meskipun demikian, deteksi antibodi pada pasien yang mengalami penekanan daya tahan tubuh seringkali sulit, 20-50% pasien yang diperiksa menunjukkan hasil negatif.

5. Identifikasi : Dua jenis Histoplasma capsulatum telah dikenal, bergantung pada klinis dari penyakit : var. capsulatum merupakan histoplasmosis yang paling lazim, dan var. duboisii adalah jenis Afrika. Histoplasma yang diisolasi mungkin juga menyerupai spesies Sepedonium dan Chrysosporium. Biasanya, identifikasi positif membutuhkan konversi bentuk jamur ke fase ragi dengan pertumbuhan pada 37C pada media yang diperkaya, meskipun demikian identifikasi kultur dengan tes exoantigen sekarang merupakan metode terpilih.

Agen PenyebabHistoplasma capsulatum

Terapi

Pilihan pertama Amphotericin B (0.5 mg - 1 mg/kg/hari selama 6 minggu)

Pilihan kedua Histoplasmosis- Itraconazole (200 mg 3 x sehari, 3-4 hari, lalu 200 mg 2 x sehari) selama 6 minggu

Coccidioidomycosis - Fluconazole (400 mg/hari) selama 6 minggu

Terapi awal histoplasmosis adalah amphotericin B untuk kasus sedang sampai berat, dan itraconazole oral untuk kasus ringan. Terapi perawatan diperlukan. Itraconazole lebih disukai untuk terapi seumur hidup, meskipun amphotericin dapat diberikan setiap minggu atau dua kali seminggu. Penyerapan itraconazole dapat diperbaiki dengan memastikan bahwa ia dimakan dengan makanan atau menggunakan formulasi cairan. Fluconazole tidak seefektif itraconazole untuk terapi dan perawatan histoplasmosis. Fluconazole telah digunakan dengan beberapa keberhasilan untuk terapi coccidioidomycosis pada pasien yang tidak dapat mentoleransi amphotericin B.

Page 3: Histoplasmosis