HISTOLOGI

9
HISTOLOGI A. Penjelasan dan Integrasi Penjelasan Istilah histologi berasal dari bahasa yunani, yaitu histos yang berarti “jaringan” dan logia yang berarti “ilmu yang mempelajari”. Jadi histologi adalah cabang ilmu yang mempelajari struktur jaringan hewan (juga manusia) dengan bantuan instrument mikroskop. Jadi histologi bukan hanya mencakup pengetahuan menganai jaringan, tetapi juga berbagai sel dan sistem organ. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Bidang biologi ini amat berguna dalam keakuratan diagnosis tumor dan berbagai penyakit lain yang sampelnya memerlukan pemeriksaan histologist. Pengetahuan mengenai setiap hal yang normal merupakan prasyarat penting untuk mempelajari setiap hal yang abnormal (patologi). Dalam mempelajari histologi kita akan diperkenalkan dengan hasil-hasil yang diperoleh dari berbagai bentuk mikroskop dan tekhnik histologi. (Tambajong Jan, 1995) Dalam pelajaran histologi, ada dau hal yang penting yang menyangkut: 1. Jenis mikroskopik yang dipakai 2. Pembuatan sajian jaringan atau organ dengan cara yang sesuai untuk dilihat dengan mikroskop.

Transcript of HISTOLOGI

Page 1: HISTOLOGI

HISTOLOGI

A. Penjelasan dan Integrasi

Penjelasan

Istilah histologi berasal dari bahasa yunani, yaitu histos yang berarti “jaringan” dan logia

yang berarti “ilmu yang mempelajari”. Jadi histologi adalah cabang ilmu yang mempelajari

struktur jaringan hewan (juga manusia) dengan bantuan instrument mikroskop. Jadi histologi

bukan hanya mencakup pengetahuan menganai jaringan, tetapi juga berbagai sel dan sistem

organ. Histologi dapat juga disebut sebagai ilmu anatomi mikroskopis. Bidang biologi ini

amat berguna dalam keakuratan diagnosis tumor dan berbagai penyakit lain yang sampelnya

memerlukan pemeriksaan histologist.

Pengetahuan mengenai setiap hal yang normal merupakan prasyarat penting untuk

mempelajari setiap hal yang abnormal (patologi). Dalam mempelajari histologi kita akan

diperkenalkan dengan hasil-hasil yang diperoleh dari berbagai bentuk mikroskop dan tekhnik

histologi. (Tambajong Jan, 1995)

Dalam pelajaran histologi, ada dau hal yang penting yang menyangkut:

1. Jenis mikroskopik yang dipakai

2. Pembuatan sajian jaringan atau organ dengan cara yang sesuai untuk

dilihat dengan mikroskop.

Pada umumnya perkembangan teknik histologi tertinggal dari kemajuan-kemajuan

teknik yang menyangkut berbagai jenis mikroskop. Mungkin contoh terbaik dalam hal ini

adalah mikroskop elektron. Walaupun mikroskop electron dikembangkan pada awal tahun

1930-an, alat ini belum dimanfaatkan dalam penelitian biologis sampai akhir tahun 1940-an

dan awal tahun 1950-an, yaitu ketika ditemukannya metode pemotongan tipis.

Page 2: HISTOLOGI

Integrasi dalam blok sistem saraf

Struktur histologi sistem syaraf pusat

Sistem saraf pusat adalah sistem saraf yang mengandung pusat pengelola rangsang saraf,

rangsang ini setelah ditafsirkan dapat disimpan atau diteruskan ke sistem saraf tepi untuk

menimbulkan tanggapan.

Sistem saraf pusat dibedakan tiga pusat : Cerebrum, Cerebellum dan Medulla spinalis.

A. Cerebrum

Korteks cerebri mempunyai ketebalan satu koma lima sampai empat mm, secara

makroskopik dataran luar menunjukkan bangunan yang disebut : Sulkus (lekukan) dan girus (

peninggian).

Korteks disusun oleh 6 lapisan, berturut-turut dari luar ke dalam :

1. Lamina molekularis (pleksiformis) : sel penyusunnya kecil dan relatip sedikit,

sedangkan unsur serabut lebih menyolok membentuk anyaman (pleksus)

2. Lamina granularis externa : ukuran sel saraf kecil dan banyak

3. Lamina piramidalis externa : jumlah sel jarang, berbentuk piramid kecil

4. Lamina granularis interna : sel saraf kecil banyak

5. Lamina piramidalis interna : sel saraf berbentuk piramid lebih besar. Di daerah

korteks yang disebut area motorika sel saraf khusus berbentuk piramid besar,

dikenal sebagai sel Betz.

6. Lamina multiformis : Sel saraf berbentuk aneka ragam. Disela antara neuronum

terisi oleh neuroglia.

B. Cerebellum

Korteks cereblli terdiri atas tiga lapisan, dari luar ke dalam dijumpai :

Page 3: HISTOLOGI

1. Stratum molekulare (plexiformis) :

Ø sel saraf sedikit dan kecil

Ø serabut saraf : neurofibra non-myelinata banyak, beranyaman.

2. Stratum neuronarum piriformium : Sel saraf berbentuk serupa botol atau buah

kambu air, berderet, dikenal sebagai sel Purkinje .

3. Stratum granulosum : Sel saraf banyak, kecil dan padat

C. Medulla Spinalis

Kalau pada cerebrum dan cerebellum substantia grisea menempati bagian permukaan dan

substantia alba bagian pusat, maka dalam medula sipnalis keadaan sebaliknya :

1.Substantia grisea : berwarna keabu-abuan, sebab penuh berisi neurosit yang

berkelompok dan membentuk nukleus. Pada lapisan melintang melalui medulla

spinalis, bagian ini menunjukkan gambaran seperti kupu-kupu atau huruf H,

sehingga ada 3 gambaran tanduk :

a. Kornu dorsale : pada medulla spinalis utuh disebut kolumna dorsalis

b.Kornu laterale : pada pada medulla spinalis utuh disebut kolumna lateralis

b.Kornu ventrale : pada medulla spinalis utuh disebut kolumna ventralis

c. Substantia grisea mengandung neurositus : banyak neuroglia, terutama

astrositus neurofibra non-myelinata.

2. Substantia alba : keputih-putihan, menempati bagian luar medulla spinalis. Bagian

ini : Tidak mengandung neurositus, penuh neurofibra myelinata, yang

menyebabkan warna keputih-putihan, neuroglia; oligodendrositus terbanyak,

membuat stratum myelini untuk neurofibra, astrositus sedikit.

3. Kanalis centralis yang berada di pusat medulla spinalis dan berisi liquor

cerebrospinalis mempunyai dinding, dinamakan ependima, tersusun oleh

ependimositus, teratur sebagai epitel.

Page 4: HISTOLOGI

B. Sejarah dan Perkembangan Histologi

jaringan adalah kumpulan dari banyak sel. maka Untuk mengetahui sejarah dan

perkembangan histologi kita perlu mengetahui bagaimana sel itu sendiri diketemukan, karena

histologi adalah ilmu yang mempelajari struktur jaringan dengan bantuan instrument

mikroskop. Dan bagaimana pula mikroskop itu ditemukan.

Sejarah penemuan sel

Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber

menggunakan mikroskop. Dalam pengamatannya, ia menemukan adanya ruang-ruang kosong

yang dibatasi dinding tebal. Robert Hooke menyebut ruang-ruang kosong tersebut dengan

istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sil-sel gabus yang

telah matu. Sejak penemuan itu, beberapa ilmuan semakin berlomba untuk mengetahui lebih

banyak tentang sel.

Seorang ahli mikroskop Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek (1632-1723)

merancang sebuah mikroskop kecil berlensa tunggal. Mikroskop itu digunakan untuk

mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang bergerak-gerak di dalam air.

Yang kemukian disebut bakteri. Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang

menemukan sel hidup.

Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel yang

melahirkan teori-teori sel. Beberapa teori sel yang penting sebagai berikut.

a. Sel merupakan kesatuan/unit struktural makhluk hidup

Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804-1881) dan Theodor Schwan (1810-1882).

b. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup

Max Schultze (1825-1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar hidup

kehidupan.

c. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup

Rudolph Virchow (1821-1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel

berasal dari sel sebelumnya).

Page 5: HISTOLOGI

d. Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup

Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut.

a. Robert Brown(1812)

b. Felix Durjadin (1835)

c. Johanes Purkinye (1787-1869)

Sejarah dan perkembangan mikroskop

Garis masa

mikroskop merupakan sejenis alat yang digunakan untuk melihat objek-objek mikro yang

tidak dapat dilihat oleh mata kasar. Berikut adalah garis masa penciptaan mikroskop seawal

penemuannya pada tahun 1590 hinggalah penciptaan mikroskop elektron

garis masa penciptaan mikroskop

tahun penerangan

1590 pembuat cermin mata Belanda , Zaccharias Janssen and Hans Janssen membuat eksperimen ke atas kanta pembesar yang diletakkan di dalam tiub. Janssen telah menemui objek yang dilihat melaui tiub tersebut menjadi besar.

1665

ahli fizik berbangsa Inggeris, Robert Hooke telah menggunakan mikroskopnya untuk meneliti sel gabus. Pada tahun itu, buat pertama kali beliau menggunakan perkataan ‘cell’ umtuk menunjukkan unit-unit kecil di dalam sel gabus itu.

sel gabus

1674

Anton van Leeuwenhock telah menbina mikroskop ringkas dengan menggunakan kanta untuk memeriksa darah, ragi (yeast) dan serangga. Leeuwenhock merupakan manusia pertama yang mencipta kaedah baru mengasah dan mengilap kanta mikroskop untuk menghasilkan lengkungan bagi pembesaran sehingga 270 diameter.

abad ke-18

penciptaan kanta melalui penggabungan dua jenis kaca untuk mengurangkan kesan kromatik hasil daripada perbezaan pembiasan cahaya.

Page 6: HISTOLOGI

1830 Joseph Jackson Lister telah mengurangkan kesan kromatik melalui penggunaan kanta-kanta pembesar pada jarak tertentu dapat memberikan pembesaran imej objek tanpa mengaburkannya.

1872 Ernst Abbe telah menulis formula matematik yang diberi nama ‘Abbe Sine Conditon’ yang telah memberikan resolusi maksimum dalam mikroskop.

1903 Richard Zsigmondy telah mencipta mikroskop ultra yang membolehkan penelitian ke atas objek kecil di bawah jarak gelombang cahaya.

1931 Ernst Ruska telah mencipta mikroskop elektron. Mikroskop ini bergantung kepada elektron berbanding cahaya untuk melihat objek.