hipotermi bayi

19
Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penurunanan suhu inti (suhu organ dalam). Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di seluruubuh (Edema Generalisata), menghilangnya reflex tubuh (areflexia), koma, hingga menghilangnya reaksi pupil mata. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 derajat celcius. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran rendah (low reading termometer) sampai 25 derajat celcius. Di samping sebagai suatu gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian Hipotermi dibedakan atas : 1. Stres dingin (36 -36,5 Derajat Celcius) 2. Hipotermi sedang (32 -36 Derajat Celcius) 3. Hipotermi berat (dibawah 32 Derajat Celcius) Bayi-bayi yang sangat rawan terhadap hipotermi yaitu: 1. Bayi kurang bulan / premature 2. Berat bayi lahir randah 3. Bayi sakit Jenis-Jenis Hipotermi Beberapa jenis hipotermia, yaitu 1. Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35°c.> 2. Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

description

Anak

Transcript of hipotermi bayi

Page 1: hipotermi bayi

Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penurunanan suhu inti

(suhu organ dalam). Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di

seluruubuh (Edema Generalisata), menghilangnya reflex tubuh (areflexia), koma, hingga

menghilangnya reaksi pupil mata. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 derajat

celcius. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran

rendah (low reading termometer) sampai 25 derajat celcius. Di samping sebagai suatu

gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian

Hipotermi dibedakan atas :

1.      Stres dingin (36 -36,5 Derajat Celcius)

2.      Hipotermi sedang (32 -36 Derajat Celcius)

3.      Hipotermi berat (dibawah 32 Derajat Celcius)

Bayi-bayi yang sangat rawan terhadap hipotermi

yaitu:                                                                   

1.      Bayi kurang bulan / premature

2.      Berat bayi lahir randah

3.      Bayi sakit

  Jenis-Jenis Hipotermi

Beberapa jenis hipotermia, yaitu

1. Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35°c.>

2. Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap

             udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

3. Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik

(seluruh tubuh) yan serius. Kebanyakan terjadinya sih di usim dingin (salju) dan

iklim dingin.

Page 2: hipotermi bayi

Berdasarkan kejadiannya, hipotermia dibagi atas:

1. Hipotermia sepintas, yaitu penurunan suhu tubuh 1–2 derajat Celsius sesudah

lahir. Suhu tubuh akan menjadi normal kembali sesudah bayi berumur 4-8 jam,

bila suhu lingkungan diatur sebaik-baiknya. Biasanya hal ini terdapat pada BBLR,

hipoksia (suatu keadaan dimana suplai oksigen tidak mencukupi untuk keperluan

sel, jaringan atau organ), ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi tidak

segera dibungkus setelah lahir, terlalu cepat dimandikan (kurang dari 4 jam

sesudah lahir), dan pemberian morfin pada ibu yang sedang bersalin.

2. Hipotermia akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12

jam. Umumnya terdapat pada bayi dengan BBLR di ruang tempat bersalin yang

dingin, inkubator yang tidak cukup panas, kelalaian terhadap bayi yang akan lahir,

yaitu diduga mati dalam kandungan tetapi ternyata hidup dan sebagainya.

Gejalanya adalah lemah, gelisah, pernapasan dan bunyi jantung lambat serta

kedua kaki dingin. Terapi yang dilakukan adalah dengan segera memasukkan bayi

ke dalam inkubator yang suhunya telah diatur menurut kebutuhan bayi dan dalam

keadaan telanjang supaya dapat diawasi dengan teliti.

3. Hipotermia sekunder. Penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu

lingkungan yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, sindrom gangguan

pernapasan dengan hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intra-kranial tranfusi

tukar, penyakit jantung bawaan yang berat, dan bayi dengan BBLR serta

hipoglikemia. Pengobatannya ialah dengan mengobati penyebabnya, misalnya

dengan pemberian antibiotik, larutan glukosa, oksigen, dan

sebagainya.Pemeriksaan suhu tubuh pada bayi yang sedang mendapat tranfusi

tukar harus dilakukan beberapa kali karena hipotermia harus diketahui

secepatnya. Bila suhu tubuh bayi sekitar 32 derajat Celsius, tranfusi tukar harus

dihentikan untuk sementara waktu sampai suhu tubuh menjadi normal kembali.

4. Cold injury, yaitu hipotermia yang timbul karena terlalu lama dalam ruangan

dingin (lebih dari 12 jam). Gejalanya ialah lemah, tidak mau minum, badan

Page 3: hipotermi bayi

dingin,  suhu berkisar antara 29,5–35 derajat Celsius, tak banyak bergerak, edema,

serta kemerahan pada tangan, kaki, dan muka seolah-olah bayi dalam keadaan

sehat; pengerasan jaringan subkutis.

Bayi seperti ini sering mengalami komplikasi infeksi, hipoglikemia, dan perdarahan.

Pengobatannya ialah dengan memanaskan secara perlahan-lahan, antibiotik, pemberian

larutan glukosa 10 persen, dan kortikosteroid.

Penyebab Hipotermi

Berikut penyebab terjadinya penurunan suhu tubuh pada bayi :

a. Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir (terutama jika berat badannya rendah),

relatif lebih besar dibandingkan dengan berat badannya sehingga panas tubuhnya cepat

hilang.

b. Pada cuaca dingin, suhu tubuhnya cenderung menurun.Panas tubuh juga bisa hilang

melalui penguapan, yang bisa terjadi jika seorang bayi yang baru lahir dibanjiri oleh

cairan ketuban.

c.       Etiologi Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :

d.      Jaringan lemak subkutan tipis.

e.       Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.

f.       Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.

g.       BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi

kedinginan.

h.      Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi

mengalami hipotermi.

Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang disebabkan oleh:

a.       Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna

b.      Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas

c.       Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas

d.      Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak kedinginan

Page 4: hipotermi bayi

Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan, seperti lingkungan

dingin, basah, atau bayi yang telanjang,cold linen, selama perjalanan dan beberapa

keadaan seperti mandi, pengambilan sampel darah, pemberian infus, serta pembedahan.

Juga peningkatan aliran udara dan penguapan. Ketidaksanggupan menahan panas, seperti

pada permukaan tubuh yang relatif luas, kurang lemak, ketidaksanggupan mengurangi

permukaan tubuh, yaitu dengan memfleksikan tubuh dan tonus otot yang lemah yang

mengakibatkan hilangnya panas yang lebih besar pada BBLR.Kurangnya metabolisme

untuk menghasilkan panas, seperti defisiensib ro wn fat, misalnya bayi preterm, kecil

masa kelahiran, kerusakan sistem syaraf pusat sehubungan dengan anoksia, intra kranial

hemorrhage, hipoksia, dan hipoglikemia. Hipotermi dapat terjadi setiap saat apabila suhu

disekelilingi bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu tubuh tidak di terapkan secara

tepat,terutama pada masa stabilisasi yaitu:6-12 jam pertama setelah lahir.

Hipotermia juga bisa menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah),

asidosis metabolik (keasaman darah yang tinggi) dan kematian.Tubuh dengan cepat

menggunakan energi agar tetap hangat, sehingga pada saat kedinginan bayi memerlukan

lebih banyak oksigen. Karena itu, hipotermia bisa menyebabkan berkurangnya aliran

oksigen ke jaringan.

jika suhu inti terancam menurun, sebagai upaya untuk mengatasinya adalah dengan

mengatur produksi panas (tremor otot dan gerak tubuh). Kedinginan yang mengancam

akan memicu “perubahan sikap”, tergantung penyebab yang mendasarinya (misalnya

dengan melindungi terhadap angin dengan penambahan pakaian, meninggalkan kolam

renang, berkemul, dll). Jika reaksi “perubahan sikap” ini tidak muncul (tidak dilakukan)

dapat terjadi hipotermia, yakni penurunan suhu inti di bawah 35 drajatC. Hal ini dapat

terjadi karena alasan fisik yang tidak memungkinkan keluar dari situasi tersebut, atau

bahaya hipotermia yang tidak disadari, atau akibat ganggua neurologist, hormon, atau

metabolic. Membenamkan diri di dalam air bersuhu 5 – 10 drajatC selama 10 menit dapat

menimbulkan hipotermia (tergantung ketebalan lemak). Memakai pakaian basah ditempat

dengan hembusan angin yang kuat bersuhu lingkungan 0 drajatC dapat menyebabkan

hipotermia dalam waktu kurang dari 1 jam.

Page 5: hipotermi bayi

            Risiko hipotermia terutama terdapat pada orang yang sudah tua (rentang

pengaturan suhunya mulai terbatas) dan bayi (terutama bayi baru lahir) karena

perbandingan luas permukaan dengan massa tubuh relatif besar, produksi panas basal

yang kurang, dan lapisan lemak subkutan yang masih tipis. Orang dewasa muda yang

tidak berpakaian tetap dapat mempertahankan suhu inti meskipun suhu lingkungan turun

menjadi 27 drajatC karena produksi panas basalnya cukup. Pada neonatus, hipotermia

dapat terjadi pada suhu lingkungan <34 drajatC.

TANDA DAN GEJALA HIPOTERMI

Gejalanya bisa berupa:

GEJALA HIPOTERMI pada bayi baru lahir

1. Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh,bayi menjadi kurang aktif,tidak kuat

menghisap asi,dan menangis lemah

2. Timbulnya sklerema atau kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian

punggung,tungkai dan tangan.

3. Muka bayi berwarna merah terang

4. tampak mengantuk

5. kulitnya pucat dan dingin

6. lemah, lesu ,menggigil.

7. kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada

8. ujung jari tangan dan kaki kebiruan

9. Bayi tidak mau minum/menyusui

10. Bayi tampak lesu atau mengantuk saja

11. Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi

mengeras (sklerema).

Page 6: hipotermi bayi

Tanda-tanda klinis hipotermia:

Hipotermia sedang:

1. Kaki teraba dingin

2. Kemampuan menghisap lemah

3. Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata

Hipotermia berat

v  Sama dengan hipotermia sedang

v  Pernafasan lambat tidak teratur

v  Bunyi jantung lambat

v  Mungkin timbul hipoglikemi dan asidosisi metabolik

Stadium lanjut hipotermia

v  Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang

v  Bagian tubuh lainnya pucat

v  Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan

sklerema)

Menurut tingkat keparahannya, Gejala Klinis hipotermia dibagi menjadi 3 ,

Mild atau ringan

1.      Sistem saraf pusat: amnesia, apati, terganggunya persepsi halusinasi

2.      Cardiovaskular: denyut nadi cepat lalu berangsur melambat, meningkat4nya

tekanandarah,

3.      Penafasan: nafas cepat lalu berangsur melambat,

4.      Saraf dan otot: gemetar, menurunnya kemampuan koordinasi otot

Moderate, sedang

1.      Sistem saraf pusat: penurunan kesadaran secara berangsur, pelebaran pupil

2.      Cardiovaskular: penurunan denyut nadi secara berangsur

3.      Pernafasan: hilangnya reflex jalan nafas(seperti batuk, bersin)

4.      Saraf dan otot: menurunnya reflex, berkurangnya respon menggigil, mulai

munculnya kaku tubuh akibat udara dingin

Severe, parah

Page 7: hipotermi bayi

1.      Sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti mengdip

2.      Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya tekanan

darah sistolik

3.      Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen

4.      Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer

2.5       MEKANISME TERJADINYA HIPOTERMI

Penurunan suhu tubuh pada bayi terjadi melalui :

•   tidak segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, 

• Berat bayi lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg atau bayi

dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau bayi dengan tanda-tanda otot

lembek, kulit kerput.Bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit

berat .

•  Evaporasi (menguapnya cairan dari kulit bayi yang basah)adalah cairan atau air

ketuban yang membasahi kulit bayi menguap. misalnya: Ketika bayi baru lahir

tidak segera dibersihkan, lalu terlalu cepat dimandikan

•  Radiasi (memancarnya panas tubuh bayi ke lingkungan sekitar yang lebih

dingin)adalah panas yang hilang dari obyek yang hangat (bayi) ke obyek yang

dingin atau panas tubuh bayi memancar ke lingkungan sekitar  bayi yang lebih

dingin misalnya: diletakkan pada ruangan yang dingin, tidak segera didekapkan

pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya. 

•  Konduksi (pindahnya panas tubuh apabila kulit bayi langsung kontak dengan

permukaan yang lebih dingin)adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit

bayi langung kontak dengan permukaan yang lebih dingin misalnya: tidak segera

diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus.

•  Konveksi yaitu h udara hilangnya panas tubuh bayi karna aliran udara sekeliling

bayi:misalnya bayi baru lahir diletakkan di dekat pintu,jendela terbuka.

Hipotermia adalah kondisi di mana tubuh kita mengalami penurunanan suhu inti (suhu

organ dalam). Hipotermia bisa menyebabkan terjadinya pembengkakan di seluruubuh

Page 8: hipotermi bayi

(Edema Generalisata), menghilangnya reflex tubuh (areflexia), koma, hingga

menghilangnya reaksi pupil mata. Disebut hipotermia berat bila suhu tubuh < 32 derajat

celcius. Untuk mengukur suhu tubuh pada hipotermia diperlukan termometer ukuran

rendah (low reading termometer) sampai 25 derajat celcius. Di samping sebagai suatu

gejala, hipotermia dapat merupakan awal penyakit yang berakhir dengan kematian

Bayi hipotermi adalah bayi dengan suhu badan di bawah normal. Suhu normal pada bayi

neonatus adalah adalah 36,5-37,5 derajat Celsius (suhu ketiak). Hipotermi merupakan

salah satu penyebab tersering dari kematian bayi baru lahir, terutama dengan berat badan

kurang dari 2,5 Kg Gejala awal hipotermi apabila suhu kurang dari 36 derajat Celsius

atau kedua kaki dan tangan teraba dingin. Bila seluruh tubuh bayi terasa dingin maka

bayi sudah mengalami hipotermi sedang  (suhu 32–36 derajat Celsius). Disebut hipotermi

berat bila suhu < 32 derajat Celsius, diperlukan termometer ukuran rendah (low reading

thermometer) yang dapat mengukur sampai 25 derajat Celsius.

Hipotermi dibedakan atas :

1.      Stres dingin (36 -36,5 Derajat Celcius)

2.      Hipotermi sedang (32 -36 Derajat Celcius)

3.      Hipotermi berat (dibawah 32 Derajat Celcius)

Bayi-bayi yang sangat rawan terhadap hipotermi

yaitu :                                                                   

1.      Bayi kurang bulan / premature

2.      Berat bayi lahir randah

3.      Bayi sakit

2.2       Jenis-Jenis Hipotermi

Beberapa jenis hipotermia, yaitu

v  Accidental hypothermia terjadi ketika suhu tubuh inti menurun hingga <35°c.>

v  Primary accidental hypothermia merupakan hasil dari paparan langsung terhadap

             udara dingin pada orang yang sebelumnya sehat.

v  Secondary accidental hypothermia merupakan komplikasi gangguan sistemik

(seluruh tubuh) yan serius. Kebanyakan terjadinya sih di usim dingin (salju) dan iklim

Page 9: hipotermi bayi

dingin.

Berdasarkan kejadiannya, hipotermia dibagi atas:

Hipotermia sepintas, yaitu penurunan suhu tubuh 1–2 derajat Celsius sesudah lahir. Suhu

tubuh akan menjadi normal kembali sesudah bayi berumur 4-8 jam, bila suhu lingkungan

diatur sebaik-baiknya. Biasanya hal ini terdapat pada BBLR, hipoksia (suatu keadaan

dimana suplai oksigen tidak mencukupi untuk keperluan sel, jaringan atau organ),

ruangan tempat bersalin yang dingin, bila bayi tidak segera dibungkus setelah lahir,

terlalu cepat dimandikan (kurang dari 4 jam sesudah lahir), dan pemberian morfin pada

ibu yang sedang bersalin.

Hipotermia akut terjadi bila bayi berada di lingkungan yang dingin selama 6-12 jam.

Umumnya terdapat pada bayi dengan BBLR di ruang tempat bersalin yang dingin,

inkubator yang tidak cukup panas, kelalaian terhadap bayi yang akan lahir, yaitu diduga

mati dalam kandungan tetapi ternyata hidup dan sebagainya. Gejalanya adalah lemah,

gelisah, pernapasan dan bunyi jantung lambat serta kedua kaki dingin. Terapi yang

dilakukan adalah dengan segera memasukkan bayi ke dalam inkubator yang suhunya

telah diatur menurut kebutuhan bayi dan dalam keadaan telanjang supaya dapat diawasi

dengan teliti.

Hipotermia sekunder. Penurunan suhu tubuh yang tidak disebabkan oleh suhu lingkungan

yang dingin, tetapi oleh sebab lain seperti sepsis, sindrom gangguan pernapasan dengan

hipoksia atau hipoglikemia, perdarahan intra-kranial tranfusi tukar, penyakit jantung

bawaan yang berat, dan bayi dengan BBLR serta hipoglikemia. Pengobatannya ialah

dengan mengobati penyebabnya, misalnya dengan pemberian antibiotik, larutan glukosa,

oksigen, dan sebagainya.Pemeriksaan suhu tubuh pada bayi yang sedang mendapat

tranfusi tukar harus dilakukan beberapa kali karena hipotermia harus diketahui

secepatnya. Bila suhu tubuh bayi sekitar 32 derajat Celsius, tranfusi tukar harus

dihentikan untuk sementara waktu sampai suhu tubuh menjadi normal kembali.

Cold injury, yaitu hipotermia yang timbul karena terlalu lama dalam ruangan dingin

(lebih dari 12 jam). Gejalanya ialah lemah, tidak mau minum, badan dingin,  suhu

Page 10: hipotermi bayi

berkisar antara 29,5–35 derajat Celsius, tak banyak bergerak, edema, serta kemerahan

pada tangan, kaki, dan muka seolah-olah bayi dalam keadaan sehat; pengerasan jaringan

subkutis.

Bayi seperti ini sering mengalami komplikasi infeksi, hipoglikemia, dan perdarahan.

Pengobatannya ialah dengan memanaskan secara perlahan-lahan, antibiotik, pemberian

larutan glukosa 10 persen, dan kortikosteroid.

2.3       Penyebab Hipotermi

Berikut penyebab terjadinya penurunan suhu tubuh pada bayi :

a.       Luas permukaan tubuh pada bayi baru lahir (terutama jika berat badannya rendah),

relatif lebih

       besar dibandingkan dengan berat badannya sehingga panas tubuhnya cepat hilang.

b.      Pada cuaca dingin, suhu tubuhnya cenderung menurun.Panas tubuh juga bisa hilang

melalui penguapan, yang bisa terjadi jika seorang bayi yang baru lahir dibanjiri oleh

cairan ketuban.

c.       Etiologi Penyebab terjadinya hipotermi pada bayi yaitu :

d.      Jaringan lemak subkutan tipis.

e.       Perbandingan luas permukaan tubuh dengan berat badan besar.

f.       Cadangan glikogen dan brown fat sedikit.

g.       BBL (Bayi Baru Lahir) tidak mempunyai respon shivering (menggigil) pada reaksi

kedinginan.

h.      Kurangnya pengetahuan perawat dalam pengelolaan bayi yang beresiko tinggi

mengalami hipotermi.

Neonatus mudah sekali terkena hipotermi yang disebabkan oleh:

a.       Pusat pengaturan suhu tubuh pada bayi belum berfungsi dengan sempurna

b.      Permukaan tubuh bayi relatif lebih luas

c.       Tubuh bayi terlalu kecil untuk memproduksi dan menyimpan panas

d.      Bayi belum mampu mengatur posisi tubuh dan pakainnya agar dia tidak kedinginan

Keadaan yang menimbulkan kehilangan panas yang berlebihan, seperti lingkungan

dingin, basah, atau bayi yang telanjang,cold linen, selama perjalanan dan beberapa

Page 11: hipotermi bayi

keadaan seperti mandi, pengambilan sampel darah, pemberian infus, serta pembedahan.

Juga peningkatan aliran udara dan penguapan. Ketidaksanggupan menahan panas, seperti

pada permukaan tubuh yang relatif luas, kurang lemak, ketidaksanggupan mengurangi

permukaan tubuh, yaitu dengan memfleksikan tubuh dan tonus otot yang lemah yang

mengakibatkan hilangnya panas yang lebih besar pada BBLR.Kurangnya metabolisme

untuk menghasilkan panas, seperti defisiensib ro wn fat, misalnya bayi preterm, kecil

masa kelahiran, kerusakan sistem syaraf pusat sehubungan dengan anoksia, intra kranial

hemorrhage, hipoksia, dan hipoglikemia. Hipotermi dapat terjadi setiap saat apabila suhu

disekelilingi bayi rendah dan upaya mempertahankan suhu tubuh tidak di terapkan secara

tepat,terutama pada masa stabilisasi yaitu:6-12 jam pertama setelah lahir.

Hipotermia juga bisa menyebabkan hipoglikemia (kadar gula darah yang rendah),

asidosis metabolik (keasaman darah yang tinggi) dan kematian.Tubuh dengan cepat

menggunakan energi agar tetap hangat, sehingga pada saat kedinginan bayi memerlukan

lebih banyak oksigen. Karena itu, hipotermia bisa menyebabkan berkurangnya aliran

oksigen ke jaringan.

jika suhu inti terancam menurun, sebagai upaya untuk mengatasinya adalah dengan

mengatur produksi panas (tremor otot dan gerak tubuh). Kedinginan yang mengancam

akan memicu “perubahan sikap”, tergantung penyebab yang mendasarinya (misalnya

dengan melindungi terhadap angin dengan penambahan pakaian, meninggalkan kolam

renang, berkemul, dll). Jika reaksi “perubahan sikap” ini tidak muncul (tidak dilakukan)

dapat terjadi hipotermia, yakni penurunan suhu inti di bawah 35 drajatC. Hal ini dapat

terjadi karena alasan fisik yang tidak memungkinkan keluar dari situasi tersebut, atau

bahaya hipotermia yang tidak disadari, atau akibat ganggua neurologist, hormon, atau

metabolic. Membenamkan diri di dalam air bersuhu 5 – 10 drajatC selama 10 menit dapat

menimbulkan hipotermia (tergantung ketebalan lemak). Memakai pakaian basah ditempat

dengan hembusan angin yang kuat bersuhu lingkungan 0 drajatC dapat menyebabkan

hipotermia dalam waktu kurang dari 1 jam.

            Risiko hipotermia terutama terdapat pada orang yang sudah tua (rentang

pengaturan suhunya mulai terbatas) dan bayi (terutama bayi baru lahir) karena

Page 12: hipotermi bayi

perbandingan luas permukaan dengan massa tubuh relatif besar, produksi panas basal

yang kurang, dan lapisan lemak subkutan yang masih tipis. Orang dewasa muda yang

tidak berpakaian tetap dapat mempertahankan suhu inti meskipun suhu lingkungan turun

menjadi 27 drajatC karena produksi panas basalnya cukup. Pada neonatus, hipotermia

dapat terjadi pada suhu lingkungan <34 drajatC.

TANDA DAN GEJALA HIPOTERMI

Gejalanya bisa berupa:

GEJALA HIPOTERMI pada bayi baru lahir

v  Sejalan dengan menurunnya suhu tubuh,bayi menjadi kurang aktif,tidak kuat

menghisap asi,dan menangis lemah

v  Timbulnya sklerema atau kulit mengeras berwarna kemerahan terutama dibagian

punggung,tungkai dan tangan.

v  Muka bayi berwarna merah terang

v  tampak mengantuk

v  kulitnya pucat dan dingin

v  emah, lesu ,menggigil.

v  kaki dan tangan bayi teraba lebih dingin dibandingkan dengan bagian dada

v  ujung jari tangan dan kaki kebiruan

v  Bayi tidak mau minum/menyusui

v  Bayi tampak lesu atau mengantuk saja

v  Dalam keadaan berat, denyut jantung bayi menurun dan kulit tubuh bayi mengeras

(sklerema).

Tanda-tanda klinis hipotermia:

Hipotermia sedang:

v  Kaki teraba dingin

v  Kemampuan menghisap lemah

v  Tangisan lemah

Page 13: hipotermi bayi

v  Kulit berwarna tidak rata atau disebut kutis marmorata

Hipotermia berat

v  Sama dengan hipotermia sedang

v  Pernafasan lambat tidak teratur

v  Bunyi jantung lambat

v  Mungkin timbul hipoglikemi dan asidosisi metabolik

Stadium lanjut hipotermia

v  Muka, ujung kaki dan tangan berwarna merah terang

v  Bagian tubuh lainnya pucat

v  Kulit mengeras, merah dan timbul edema terutama pada punggung, kaki dan tangan

sklerema)

Menurut tingkat keparahannya, Gejala Klinis hipotermia dibagi menjadi 3 ,

Mild atau ringan

1.      Sistem saraf pusat: amnesia, apati, terganggunya persepsi halusinasi

2.      Cardiovaskular: denyut nadi cepat lalu berangsur melambat, meningkat4nya

tekanandarah,

3.      Penafasan: nafas cepat lalu berangsur melambat,

4.      Saraf dan otot: gemetar, menurunnya kemampuan koordinasi otot

Moderate, sedang

1.      Sistem saraf pusat: penurunan kesadaran secara berangsur, pelebaran pupil

2.      Cardiovaskular: penurunan denyut nadi secara berangsur

3.      Pernafasan: hilangnya reflex jalan nafas(seperti batuk, bersin)

4.      Saraf dan otot: menurunnya reflex, berkurangnya respon menggigil, mulai

munculnya kaku tubuh akibat udara dingin

Severe, parah

1.      Sistem saraf pusat: koma,menurunnya reflex mata(seperti mengdip

2.      Cardiovascular: penurunan tekanan darah secara berangsur, menghilangnya tekanan

darah sistolik

3.      Pernafasan: menurunnya konsumsi oksigen

Page 14: hipotermi bayi

4.      Saraf dan otot: tidak adanya gerakan, menghilangnya reflex perifer

2.5       MEKANISME TERJADINYA HIPOTERMI

Penurunan suhu tubuh pada bayi terjadi melalui :

•   tidak segera diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus, 

• Berat bayi lahir rendah yaitu bayi lahir dengan berat badan kurang dari 2,5 kg atau bayi

dengaan lingkar lengan kurang dari 9,5 cm atau bayi dengan tanda-tanda otot

lembek, kulit kerput.Bayi lahir sakit seperti asfiksia, infeksi sepsis dan sakit

berat .

•  Evaporasi (menguapnya cairan dari kulit bayi yang basah)adalah cairan atau air

ketuban yang membasahi kulit bayi menguap. misalnya: Ketika bayi baru lahir

tidak segera dibersihkan, lalu terlalu cepat dimandikan

•  Radiasi (memancarnya panas tubuh bayi ke lingkungan sekitar yang lebih

dingin)adalah panas yang hilang dari obyek yang hangat (bayi) ke obyek yang

dingin atau panas tubuh bayi memancar ke lingkungan sekitar  bayi yang lebih

dingin misalnya: diletakkan pada ruangan yang dingin, tidak segera didekapkan

pada ibunya, dipisahkan dari ibunya, tidak segera disusui ibunya. 

•  Konduksi (pindahnya panas tubuh apabila kulit bayi langsung kontak dengan

permukaan yang lebih dingin)adalah pindahnya panas tubuh bayi karena kulit

bayi langung kontak dengan permukaan yang lebih dingin misalnya: tidak segera

diberi pakaian, tutup kepala, dan dibungkus.

•  Konveksi yaitu h udara hilangnya panas tubuh bayi karna aliran udara sekeliling

bayi:misalnya bayi baru lahir diletakkan di dekat pintu,jendela terbuka..