Studi Kasus Hipotermi
-
Upload
derilidyaminarti -
Category
Documents
-
view
144 -
download
0
description
Transcript of Studi Kasus Hipotermi
-
Bayi C, 1 hari yang lalu lahir dari ibu usia
25 th di rumah ditolong oleh dukun.
Bayi tersebut dibawa ke Puskesmas
karena bayi kecil, malas minum, tubuh
teraba dingin.
STUDI KASUS 5.1: HIPOTERMI
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
Penilaian
1. Sebutkan langkah-langkah tindakan yang
harus diambil.
a. Orang tua bayi C harus disapa dengan sopan dan dihargai dengan baik.
b. Orang tua bayi C harus diberitahu apa yang akan dilakukan
Pertanyaan yang diajukan orang tua bayi C harus dijawab secara perlahan-lahan dan bersifat meyakinkan klien.
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
c. Lakukan pemeriksaan
- Riwayat bayi terpapar suhu lingkungan rendah- Terjadi kelainan < 2 hari. Malas minum- Bayi kecil ,tanda prematuritas , tubuh teraba
dingin - Timbang bayi, tanda vital- Suhu tubuh 32 C 36.4 C hipotermia
- Beberapa tanda klinis lain : gangguan napas,
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
2. Sebutkan pemeriksaan fisik khusus yang
harus dilakukan untuk mendiagnosis
Pemeriksaan suhu tubuh (32 36.4 C).
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
3. Sebutkan pemeriksaan laboratorium
Tidak ada
-
Diagnosis
(Identifikasi masalah/ kebutuhan)
Hasil penilaian bayi C dengan hasil sebagai berikut
Berat bayi 2200 gram,
Nadi 125 x/menit, pernapasan 44 kali/menit dan
Suhu 36.0 C.
Bayi teraba dingin, tangis lemah, tampak tanda prematuritas.
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
4. Berdasarkan temuan diatas apa diagnosis
(masalah) bayi C, apa alasannya ?
Hipotermia
BBLR + tanda prematuritas
bayi teraba dingin, tangis lemah
suhu 36 C,
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
Penatalaksanaan/ Intervensi
5. Berdasarkan diagnosis Saudara apa rencana tindakan yang akan dilakukan, apa alasannya?
Tindakan yang direncanakan adalah:
a. Kontak kulit:
Tempelkan kulit bayi langsung pada permukaan kulit ibu (merangkul, menempelkan pd payudara / meneteki)
Cara untuk menghangatkan bayi dalam waktu singkat,
Untuk semua bayi apabila cara lain tidak mungkin dilakukan
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
b. Kanggaroo Mother Care:
- Untuk menstabilkan bayi dengan berat < 2,500 g, terutama < 1,800 g,
- Tidak untuk bayi yang sakit berat (sepsis, gangguan
napas berat) dan ibu yang menderita penyakit berat
yang tidak dapat merawat bayinya.
- Dapat dilakukan oleh keluarga (pengganti ibu)
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
c. Meletakkan dibawah pemancar panas:
- Bayi sakit
- Bayi dengan berat 1,500 g atau lebih.
- Untuk pemeriksaan awal bayi,
- Selama dilakukan tindakan, atau
menghangatkan kembali bayi hipotermi
-
d. Bila tidak tersedia pemancar panas,
gunakan lampu pijar maksimal 60 watt dengan jarak 60 cm
e. Ruangan hangat:
Untuk berat < 2,500 g yang tidak memerlukan tindakan diagnostik atau prosedur pengobatan.
Tidak untuk bayi sakit berat atau berat < 1500g
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar
-
Evaluasi
Setelah dilakukan tindakan, suhu 37.4 C,kulit teraba hangat.
6. Apa tindakan selanjutnya ?
Lakukan perawatan lanjutan.
Pantau bayi selama 12 jam berikutnya, periksa suhu setiap 3 jam.
Bila suhu tetap dalam batas normal dan bayi dapat minum dengan baik serta tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan, bayi dapat dipulangkan.
Nasihati ibu cara menghangatkan bayi di rumah.
Pelatihan Pelayanan Kegawatdaruratan Obstetri Neonatal Esensial Dasar