Hipo Parati Roid is Me

11
KATA PENGANTAR Assalamu Alaikum Wr. Wb. Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala nikmatNya an karuniaNya sehingga kami dapat menyusun makalh kami ini dengan judul Hipoparatiroidisme” dengan sebaik mungkin untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah kami sesuai dengan waktu yang ditentukan. Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat lebih baik lagi dalam penyusunan makalah berikutnya. Lepas dari segala kekurangan yang ada, semoga makalah ini membawa mafaat bagi kita semua, terutama bagi mahasiswa Akper luwuk dan masyarakat pada umumnya Amin. Luwuk 24 Januari 2007 Penyusun 1

description

1

Transcript of Hipo Parati Roid is Me

J3FRY

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala nikmatNya an karuniaNya sehingga kami dapat menyusun makalh kami ini dengan judul Hipoparatiroidisme dengan sebaik mungkin untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah kami sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, agar kami dapat lebih baik lagi dalam penyusunan makalah berikutnya.

Lepas dari segala kekurangan yang ada, semoga makalah ini membawa mafaat bagi kita semua, terutama bagi mahasiswa Akper luwuk dan masyarakat pada umumnya Amin.

Luwuk 24 Januari 2007

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..

1

DAFTAR ISI

2

BAB I

PENDAHULUAN..

3

a. Latar Belakang3

b. Tujuan3

BAB II

KONSEP DASAR4

A.Pengertian4

B.Etiologi4

C.Manifestasi Klinis...

5

D.Patofisiologi...

5

E.Evaluasi Diagnostik...

5F.Penatalaksanaan..

6

BAB III

PENUTUP..

7

A.Kesimpulan..

7DAFTAR PUSTAKA.

8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kelenjar paratiroid berjumlah empat, terletak posterior terhadap tiroid. Kelenjar ini menghasilkan hormon paratiroid (parathormon atau PTH). Sekresi hormon ini tidak dikendalikan oleh tiroid namun langsung oleh mekanisme umpan balik negatif; Jika kadar kalsium menurun lebih banyak PTH dihasilkan; sebaliknya jika kadar kalsium naik sekresi hormon ini berkurang.

Kelenjar paratiroid berfungsi mengatur kadar serum kalsium tubuh dan berfungsi mengendalikan kecepatan metabolisme tulang. Agar dapat mempertahankan kadar kalsium, PTH mempengaruhi tulang, ginjal dan usus untuk meresorpsi kalsium. Kerjanya yang paling penting adalah :

Meningkatkan kadar kalsium plasma dan mengurangi kadar fosfat plasma.

Meningkatkan ekskresi fosfat dari urine namun mengurangi ekskresi kalsium.

Meningkatkan kecepatan remodeling kerangka dan kecepatan resorpsi tulang.

Meningkatkan jumlah osteoblas dan osteoklas pada permukaan tulang.

Menyebabkan peningkatan awal pemasukan kalsium ke dalam sel-sel jaringan sasarannya.

Mengubah keseimbangan asam basa tubuh.

Meningkatkan absorpsi kalsium dari usus.

Apabila hormon paratiroid (PTH) tidak mencukupi atau bila hormon tidak dapat berfungsi di tingkat jaringan keadaan ini disebut Hipoparatoridisme.B. Tujuan

Agar para mahasiswa dapat lebih mengerti dan memahami tentang hipoparatiroidisme.

Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang etiologi dan patofisiologi dari hipoparatioridisme.

Untuk menyelesaikan tugas dari dosen pembimbing.

BAB II

KONSEP DASAR HIPOPARATIROIDISME

A. Pengertian

Hipoparatiroid terjadi bila PTH tidak dapat berfungsi di tingkat jaringan. Jadi, tidak ada kalsium yang diambil dari tulang, ginjal atau usus. Akibatnya kadar kalsium serum rendah.

Hipoparatiroidisme dapat diklasifikasikan, sbb :

Hipoparatiroidi idiopatik ; Biasanya bentuk bawaan berhubungan dengan tiadanya atau cederanya kelenjar paratiroid. Dicurigai ada factor imun.

Hipoparatiroidi pasca-bedah; Biasanya terjadi pada pengangkatan tiroid, paratiroid ikut terangkat. Namun bisa terjadi pada tindakan bedah lain, seperti disseksi radikal leher. Bila terjadi cedera atau terangkat sebagian, jaringan paratiroid sisa biasanya sanggup meneruskan fungsinya. Bila seluruh paratiroid terangkat, maka timbul keadaan hipokalsemia berat.

Pseudohipoparatiroidi; juga dikenal sebagai osteodistrofi herediter Albright, adalah sebentuk hipo-fungsi yang bersifat herediter. Yang khas untuk kelainan ini adalah hipokalsemia dan hipofosfatemia serum. Kelenjar paratiroid besarnya normal dan kadar PTH darah tidak berkurang.

B. Etiologi

Penyebab hipoparatiroidisme yang paling sering ditemukan adalah sekresi hormon paratiroid yang kurang adekuat akibat supali darah terganggu atau setelah jaringan kelenjar paratiroid diangkat atau terangkat pada saat dilakukan tiroidektomi, paratiroidektomi atau disseksi radikal leher.

C. Manifestasi Klinis

70% kasus hipoparatiroidisme gejala utamanya adalah tetani. Mulai dengan perasaan kesemutan di tangan dan kaki dan berlanjut menjadi kaku dan kram dan spasme. Spasme pergelangan tangan itu umum dan merupakan gejala paling mencolok. Jika kadar kalsium serum terus menurun, manifestasi neuromuscular akan makin hebat dan berat. Otot laring sangat rentan terhadap spasme, paling sedikit terdapat ronchi kering (mengi) akibat spasme bronki.

Bila hipoparatiroidisme berlangsung beberapa bulan atau thun, mungkin timbul perubahan fisik lainnya. Kuku menjadi rapuh dan dapat atrofi, dan timbul rabung horizontal pada permukaannya. Yang bersangkutan sering mengalami alopesia pada beberapa tempat di kepala dan alis mata hilang. Kulit menjadi kasar dan kering, dengan bercak-bercak hiperpigmentasi (coklat). Sering terdapat papiledema dan dapat disertai peningkatan tekanan intrakranial.

D. Patofisiologi

Gejala hipoparatiroidisme disebabkan oleh defisiensi PTH yang mengakibatkan kenaikan kadar fosfat darah (hiperfosfatemia) dan penurunan konsentrasi kalsium darah (hipokalsemia). Tanpa adanya PTH akan terjadi penurunan resorpsi intestinal kalsium dari makanan dan penurunan resorpsi kalsium dari tulang dan disepanjang tubulus renalis. Penurunan ekskresi fosfat melalui ginjal menyebabkan hipofosfaturia dan kadar kalsium serum yang rendah mengakibatkan hipokalsuria.

E. Evaluasi Diagnostik

Tiga tanda klinis untuk memastikan diagnosis tetani dan hipoparatiroidisme

Tanda Chvostek; ketukan ringan di atas nervus fasialis (di atas kelenjar parotis) dekat telinga, berakibat kedutan dari otot fasialis, terutama bibir atas, hidung dan mata.

Tanda Trousseau; timbul dengan menutup aliran darah ke lengan selama 3 menit. Hasilnya dikatakan positif bila timbul spasme karpopedal.

Tanda Erb; dianggap positif, bila arus 6-Vm menghasilkan respon motoris.

Respon positif terhadap salah satu tanda klinis ini biasanya dianggap diagnostik. Namun seringkali diagnosis sulit dategakkan karena gejala yang, seperti rasa nyeri dan pegal-pegal. Oleh sebab itu, pemeriksaaan laboratorium akan membantu. Tetanus terjadi pada kadar kalsium serum yang berkisar dari 5-6 mg/dl (1,2-1,5 mmol/L) atau lebih rendah lagi. Kadar fosfat dalam serum meningkat, dan hasil pemeriksaan sinar-x tulang akan memperlihatkan densitas.

F. Penatalaksanaan

Tujuan terapi adlah untuk menaikkan kadar kalsium serum sampai 9-10 mg/dl (2,2-2,5 mmol/L) dan menghilangkan gejala hipoparatiroidisme serta hipokalsemia. Apabila terjadi hipokalsemia dan tetanus pascatiroidektomi, terapi yang harus segera dilakukan adalah pemberian kalsium glukonas intravena. Jika terapi ini tidak segera menurunkan iritabilitas neuromuskuler dan serangan kejang, sedatif seperti pentobarbital dapat diberikan.

Pemberian preparat parathormon parenteral dapat dilakukan untuk mengatasi hipoparatiroidisme akut disertai tetanus.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan konsep dasar hipoparatiroidisme diatas dapat kami simpulkan bahwa:

Kelenjar paratiroid adalah empat kelenjar endokrin yang kecil dan berada didekat atau tertanam pada permukaan posterior kelenjar tiroid. Kelenjar paratiroid mensekresikan hormon yaitu parathormon, yang bersama-sama dengan kalsitonin dan vitamin D membantu mempertahankan kadar serum kalsium yang normal.

Hipoparatiroidisme adalah keadaan berkurangnya aktivitas kelenjar paratiroid dengan penurunan kadar kalsium dalam serum sehingga terjadi tetani. Hipoparatiroidisme terjadi akibat terganggunya suplai darah atau akibat dari terangkatnya kelenjar paratiroid karena tiroidektomi, paratiroidektomi dan disseksi radikal leher.

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Mansjoer, Kapita Selekta Kedokteran, edisi 3 jilid 2, Media Aesculapius, FKUI Jakarta : 2000.

Brunner and Suddarth, Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8 vol.2. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta : 2002

Silvia .A. Price, Lorraine, M. Wilson, Patofisiologi, buku 2 edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran, EGC. Jakarta : 1995.

PAGE 5