Hikmat Dalam Perjanjian Lama

24
dupan di dalam Janji Al Zaman Sastra Hikmat Christian Reynaldi Grace Yana Joshua Sitanggang Kirenius Wadu Marthen Frids Ridho Rizky Sanjaya

Transcript of Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Page 1: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Kehidupan di dalam Janji Allah:Zaman Sastra Hikmat

Christian ReynaldiGrace Yana

Joshua SitanggangKirenius Wadu

Marthen Frids RidhoRizky Sanjaya

Page 2: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

The Old Testament in Contemporary

Preaching(Walter Kaiser)

Tiga kelas dalam

masyarakat Israel

• Iman• Nabi• Orang berhikmat

• Pentateukh• Taurat + Janji• Sastra Hikmat

Page 3: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Hikmat Israel Esklusif

Hikmat Edom (Ob. 1:7, Yer. 49)Hikmat Tirus (Yeh. 27:24)Hikmat Babel (Yes. 44, Yer. 50-51)Hikmat Mesir , (Kel. 7→ melawan dua

tulah)HIKMAT ADALAH BERKAT ALLAH

BAGI SEMUA ORANG

Page 4: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Mana saja yang termasuk sastra Hikmat?Tradisi Yahudi,Protestan

AyubAmsalPengkhotbahKidung Agung

Yesus bin Sirakh, Kebijaksanaan Salomo (tambahan Katolik)

Page 5: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Mazmur ???Kriteria formal (gaya sastra), yang dikelompokkan lagi menjadi: Struktur menurut alphabet seperti

Mazmur-mazmur ukrostikon (gaya puisi)

Pernyataan-pernyataan dengan angka, misalnya: “tiga bahkan empat” (Ams.30:18)

Pernyataan-pernyataan berkat (asre) Pernyataan-pernyataan keadaan yang

lebih baik Perbandingan, peringatan Amanat dari ayah kepada anak laki-laki Penggunaan kosakata hikmat dan

perubahan frasa-frasa Penggunaan perumpamaan, kiasan,

pertanyaan retorik, serta kata-kata seperti: “dengarkanlah aku …”

Kriteria tema (isi), misalnya: masalah hukuman, pembagian antara yang benar dan jahat, nasihat untuk percaya secara pribadi kepada Tuhan, takut akan Tuhan, perenungan akan hukum tertulis Allah sebagai sumber kesukaan.

Berdasarkan kedua kriteria tersebut maka Mzm. 1, 19, 32, 34, 37, 49, 78, 111, 112, 119, 127, 128 dan 133 termasuk kategori kitab-kitab hikmat

Page 6: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Mengapa Ayub, Amsal, Pengkhotbah,Kidung Agung adalah sastra Hikmat? Ayub Beberapa ahli mengatakan ditulis oleh

Salomo Bukan karena kepenulisannya (banyak

diperdebatkan) melainkan pada isinya : pergumulan melawan hal-hal yang membingungkan dalam kehidupan.

Cerita tentang pengujian Ayub oleh Allah yang dijabarkan dalam banyak prosa dan sedikit narasi memakai “rahasia hikmat” sebagai salah tema utamanya.

Rahasia ini adalah sebuah rahasia bagaimana manusia dapat mengerti bahwa Allah pun turut mengajar di dalam penderitan serta penderitaan tidak selalu sebagai akibat kita tidak takut akan Allah. Lebih lanjut tentang hal ini akan dipaparkan dalam makna teologis

AmsalKitab Amsal berisikan berbagai wejangan singkat dalam setiap pasalnya. Ada yang saling berhubungan dan terpisah. Oleh karena berisi wejangan maka kitab ini memberikan pengalaman kepada manusia untuk lebih berhikmat

Pengkhotbahditulis oleh Salomo yang sudah mempunyai reputasi sebagai guru hikmat dan pengarang kitab-kitab hikmat. Dengan ini maka dengan mudah kitab Pengkhotbah dapat dimasukkan ke dalam golongan sastra hikmat. Selain itu, Pengkhotbah juga berisi wejangan yang membuat pembacanya lebih berhikmat setelah membacanya.

Page 7: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Kidung AgungKidung Agung tidak selalu dianggap sebagai sastra hikmat. Alasan kitab ini dimasukkan ke dalam sastra hikmat mirip dengan kitab Pengkhotbah. Pertama, Salomo yang sudah memiliki reputasi sebagai orang berhikmat diakui sebagai penulisnya – walaupun ada sejumlah ahli yang tidak setuju. Nama Salomo disebutkan sebanyak enam kali dalam kitab itu (Kid. 1:5; 3:7; 9; 11; 8:11-12). Kedua, di balik banyaknya perkataan cinta dalam kitab ini tersembunyi makna teologis yang oleh Kaiser dimasukkan ke dalam Eudemonisme dan Takut akan Tuhan (lihat bab 2). Ketiga, karena ia membicarakan bagaimana hidup bijaksana dalam masa pacaran maupun pernikahan.

Page 8: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Hokmah (k.benda)Hakham (k.sifat)Hakham (k.kerja)

Bijaksana, pengertian, akal budi

Dalam kitab-kitab lain kata hikmat mengacu lebih kepada kecakapan dalam konteks pekerjaan orang yang terampil, memberi saran atau pertimbangan, ketajaman intelektual (Kel 28:3; 35:30; 36:2; 35:25-26).

Kata “hokmah” yang dipakai di luar kitab-kitab hikmat menggambarkan keahlian dalam kecakapan praktis yang membuat kehidupan seseorang berhasil dan bagaimana cara untuk bisa berhasil

Page 9: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Hubbardsastra hikmat adalah ragam sastra yang lazim di Timur Dekat Kuno, yang berisikan tentang petunjuk-petunjuk

kehidupan yang berhasil atau kebingungan-kebingungan tentang eksistensi manusia direnungkan.

Page 10: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Pentateukh Kitab Sejarah danNabi terdahulu

Tanda perjanjian Allah dengan umat-Nya dan peraturan-peraturan bagi umat-Nya

Sejarah penggenapan janji Tuhan dan peringatan bagi umat-Nya yang menjauh dari Tuhan

Sastra Hikmat

Lebih aplikatif dan konkret

Page 11: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

TauratSejarah

danNabi terdahulu

Sastra hikmat

Ada kesinambungan konsep sastra hikmat dengan zaman para bapa leluhurBerikut adalah beberapa persamaan pokok antara sastra hikmat dan kitab Ulangan:1) “Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah

kamu menguranginya.” (Ul. 4:2 bdg. 12:32)2) “Semua firman adalah murni … Jangan menambahi firman-Nya” (Ams. 30:5-6)3) “Jangan menggeser batas tanah sesamamu” (Ul. 19:4; bdg. 27:17)4) “Jangan engkau memindahkan batas tanah yang lama, yang ditetapkan oleh nenek

moyangmu” (Ams. 22:28 bdg. 23:10).

para pemimpin dan hakim harus memiliki kecapakan, sikap takut akan Tuhan, dapat dipercaya, dan membenci suap (Kel. 18:21), bijaksana, berakal budi, dan berpengalaman (Ul. 1:13-17; bgd dengan Bil. 11:11-30). Kualifikasi yang demikian juga dituntut pada permimpin di dalam sastra hikmat sebagai diungkapkan Ams. 8:15-16.

Page 12: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Kegunaan Sastra HikmatPentateukh

Kitab Nabi-Nabi

tanda perjanjian Allah dengan umat-Nya dan peraturan-peraturan bagi umat-Nya

peringatan bagi umat-Nya yang menjauh dari Tuhan serta janji pemulihan

Sastra hikmat bukanlah sebuah hikmat-hikmat biasa sebagaimana dikatakan oleh sejumlah teolog sebagai moto/ slogan umum atau hanya sekedar wejangan dari orangtua pada anaknya atau membantu anak-anak muda tetap di jalan yang benarSetiap peraturan dalam Taurat ternyata diulangi dalam sastra-sastra hikmat sebagai sesuatu yang lebih konkret dan aplikatif

1. Sebagai obat untuk mengatasi masalah dalam agama yaitu ajaran-ajaran yang tidak menyentuh/ kurang aplikatif

2. Memberitahu kepada orang-orang Kristen masa kini bahwa sebagaimana ajaran-ajaran Alkitab itu nyata dan aplikatif, mereka pun tidak boleh hadir sebagai orang menyediri atau menjauh dari peradaban. Mereka pun harus menjangkau orang-orang.

Page 13: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Tema-tema penting

1• Takut akan Tuhan

2• Hidup dalam Tuhan

3• Integrasi kehidupan dan kebenaran dalam Tuhan

4• Hikmat dari Tuhan

5• Eudemonisme dan Tuhan

Page 14: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Takut Akan Tuhan

Takut Akan Tuhan (penting)

salah satu pokok penting dalam

Taurat. Misalnya: ketaatan Abraham terhadap perintah

Allah untuk mempersembahkan

Ishak (Kej. 22:12), para bidan yang takut akan Allah (Kel. 1:17), dsb

dalam Kitab Ulangan, takut akan

Tuhan menjadi suatu pokok

perhatian utama seperti disebutkan

dalam Ul. 4:10;5:26; 6:2; 13, 24; 8:6; 10:12, 20; 13:4;

17:9; 28:58;)

Takut akan Tuhan bukan sebuah perasaan

gemetar karena suatu kekaguman pada sifat

adikodrati Allah melainkan hasil dari

mendengar, memperhatikan, dan menanggapi Firman

Allah. Takut akan Tuhan ini juga berjalan bersama dengan “berpegang pada

perintah-Nya”, “hidup menurut jalan-Nya”, “

melayani Dia”, “mengasihi Dia”, dan

“beribadah kepada-Nya.”

dalam sastra hikmat, istilah

takut akan Tuhan ini telah

menjadi inti dari pengetahuan dan hikmat

Allah

Page 15: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Ayub

Dengan mengabaikan pertentangan apakah Ayub 28 merupakah interupsi yang disisipkan sementara Ayub beragumen dengan kawan-kawannya maka Ayub 28 adalah puncak seluruh puisi tentang hikmat dalam pembahasan kitab Ayub.

Mazmur

Dalam kitab Mazmur, orang yang takut akan Tuhan dengan mudah dibedakan dengan rekan-rekan mereka yang lain. Mereka adalah orang yang penuh penyerahan diri dalam jemaat Tuhan (34:8, 10), mematuhi hukum Allah dan merenungkannya siang dan malam (19:7-4; 112:1; 119:33-38; 57:64), serta memuji nama Yahweh (22:22-23) dan Allah senang kepadanya (33:18; 103; 147:11).

Page 16: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Amsal

Takut akan Tuhan (1:7) menjadi moto untuk seluruh kitab tersebut dan muncul sebanyak 13 kali. Jika manusia takut akan Tuhan maka mereka akan memahami berbagai objek dan dunia itu sendiri (hikmat). Manusia yang takut akan Tuhan membenci kejahatan (3:7; 16:6) dan berjalan dengan jujur (14:2).

Pengkhotbah

Kitab Pengkhotbah mencoba menuturkan bahwa Allah telah menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga tanpa mengenal-Nya [takut akan Tuhan] maka segala sesuatu yang lain tidak akan berarti (3:14). Orang yang takut akan Tuhan mengalami kebaikan pada jalan-jalan mereka (8:12) dan ibadahnya mencerminkan takut akan Tuhan (5:1-7).

“Takut akan Tuhan adalah tanggapan iman terhadap janji dan berkat Tuhan sebagaimana fungsinya pada masa Abraham dan Musa. Selain itu, takut akan Tuhan juga adalah tanda masuk untuk memahami dan menikmati alam ciptaan Tuhan.”

Page 17: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Hidup dalam TuhanTakut akan Tuhan sebagai topik penting dalam sastra hikmat sangat erat hubungannya dengan kehidupan sebagai berikut:

a) Ketaatan adalah jalan kehidupan (Ams. 2:19; 5:6; 10:17; 15:24)b) Ajaran hikmat dan takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan

(13:14; 14:27)c) Hikmat, keadilan, dan ucapan yang lembut adalah pohon

kehidupan (3:18; 11:30; 13:12; 15:4)

Itulah pesan Taurat Musa. Karena mereka telah menerima karunia dan penebusan Allah maka orang-orang disuruh menaati dan melakukan segenap perintah Tuhan mereka “supaya [mereka] hidup.” Hasil dari mengabdikan diri kepada Allah adalah “kehidupan.”

Page 18: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Integrasi kehidupan dankebenaran di dalam Tuhan

Salomo dalam Pkh. 12:13 menuliskan pumcak dari argumentasinya yaitu : “Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.” Menurut Canon Wright, Allah telah menciptakan manusia sedemikian rupa sehingga setiap manusia memiliki kekosongan yang besar dalam hatinya untuk mencari tahu tentang Allah.

Makna dari “kesia-siaan atas kesia-siaan” bukan berarti bahwa kehidupan itu membosankann, penuh dengan kegagalan, kehampaan, atau tidak berharga.

“Kesia-siaan” di sini berarti bahwa selain kehidupan itu sendiri, manusia memerlukan untuk mencari Tuhan dalam hidupnya. Hanya bila seseorang hidup takut akan Tuhan barulah mereka merasakan kesatuan antara kebenaran, pengetahuan, dan hidup (Pkh. 7:14, 8:14).

Page 19: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Hikmat dari Tuhan

Sumber hikmat ALLAH

Allah

Takut akan Tuhan

sebagai sumber

Page 20: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Bagian Alkitab yang berisi ajaran pokok tentang hikmat adalah Amsal 8 yang garis besarnya adalah sebagai berikut:

1. Kehebatan dalam hikmat (Ams. 8:1-21)a) Dalam seruan-Nya (ay. 1-3)b) Dalam kebenaran-Nya (ay. 4-12)c) Dalam kasih dan kebencian-Nya (ay. 13-16)d) Dalam berbagai pemberian-Nya (ay. 17-21)

2. Asal usul hikmat (Ams. 8:22-31)a) Keberadaanya sebelum dunia ada (ay. 22-26)b) Partisipasi aktifnya dalam penciptaan (ay. 27-31)

3. Berkat-berkat hikmat (Ams. 8:32-36)a) Nasihat penutup (ay. 32-33)b) Berkat yang dijanjikan (ay. 34-36)

Dari uraian di aras dapat kita lihat bahwa hikmat lebih dahulu ada daripada keseluruh ciptaan Tuhan dan telah menjadi instrument-Nya dalam penciptaan. Jadi, takut akan Tuhan mendatangkan hikmat dari Tuhan yang jauh ada sebelum semua ciptaan-Nya. Konsep takut akan Tuhan tidak dapat dipisahkan dan menjadi sumber hikmat

Page 21: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Eudemonisme dan TuhanKesalahpahaman dapat timbul dari konsep takut akan yaitu bahwa orang menganggap dengan mereka takut akan Tuhan maka mereka akan mendapatkan kesenangan dan materi dalam hidup. Mereka ini tidak mengerti arti sesungguhnya dari takut akan Tuhan sebab Ams. 10:4 dan 11:6 menguraikan dengan tepat bahwa manusia tidak boleh dikuasai oleh hawa nafsu. Tetapi orang bijak mereka akan menjalankan rencana Tuhan dan tertib dalam segala hal atau dengan kata lain mereka takut akan Tuhan.

Kitab Pengkhotbah memberikan penjelasan yang tepat bahwa Tuhanlah yang membuat segalanya indah pada waktunya (Pkh. 3:11). Memang tampaknya tidak adil namun perlu diingat bahwa kemalangan/ penderitaan belum tentu merupakan hal yang jahat (7:1-15). Demikian sebaliknya, kemakmuran atau materi bukan selalu hal yang baik (6:1-12). Aspek kehidupan duniawi seperti makan, minum, dan kenikmatan atas kehidupan adalah sebuah “pemberian” Allah (2:24; 3:13; 5:18-20; 8:15; 9:9).

Page 22: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Kidung Agung juga berusaha menyajikan hal yang sama. Kitab ini berusaha memberi tahu bahwa kesetiaan hidup dalam pernikahan melebihi segala harta benda. Sebagaimana dapat kita lihat Salomo berusaha membujuk gadis Sulam meninggalkan kekasihnya sang gembala namun itu tidaklah berhasil. Jadi kitab ini dimaksudkan sebagai tafsiran dari Kej. 2:24 dan pedoman tentag berkat dan upah dari cinta atas perkawinan yang mesra setelah Allah memberikan kemampuan untuk menikmati. Hanya Tuhanlah yang memberi berkat dan berkat itu jangan sampai dijadikan tujuan akhir dari takut akan Tuhan melainkan hanya sebagai pemberian.

Page 23: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Perjanjian Lama bukanlah sekedar pelengkap dari Perjanjian Baru namun di dalamnya kita dapat menemukan banyak sekali kebenaran dan pewahyuan.

Peraturan Allah telah diberikan di Gunung Sinai pada zaman Musa dan penjabarannya secara aplikatif dapat kita temukan di dalam sastra hikmat. Oleh karena itu, sastra hikmat bukan wejangan biasa seperti banyak wejangan orangtua kepada anaknya. Sastra hikmat memiliki tema teologinya tersendiri dan setiap warisan teologi darinya juga menjadi sumber bagi para nabi.

Sastra hikmat memakai istilah “takut akan Tuhan” sebagai sumber utamanya sebab itulah sumber pengetahuan (Ams. 1:7). Tuhanlah sang sumber hikmat itu sendiri dan dengan hikmat dari Tuhan itu manusia dapat mengisi kekosongan dalam hidupnya. Manusia selalu bertanya akan segala hal tentang eksistensinya dan eksistensi alam semesta. Dengan hikmatnya, semua itu tidak mungkin dapat tercapai. Hanya bila dalam hidupnya manusia mencari Tuhan dengan segenap hati, kehidupannya tidak akan sia-sia. Takut akan Tuhan adalah mencari dan mengikuti jalan Tuhan dengan segenap hati.

Kesimpulan

Page 24: Hikmat Dalam Perjanjian Lama

Terimakasih atas perhatiannya

GOD BLESS YOU