Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional.docx

5
Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional Oleh : Noor Sukmo Ayu L. (201110220311016) Kebutuhan dasar bagi setiap manusia dan pemenuhannya merupakan hak asasi manusia yang dijamin di dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas ialah definisi dari pangan (UU No 18, 2012). Pangan dan gizi terkait sangat erat dengan upaya peningkatan sumberdaya manusia (Moeloek, 1999). Protein terdiri dari asam-asam amino. Disamping menyediakan asam amino esensial, protein juga mensuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak. Asam amino esensial meliputi Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Cysteine, Phinilalanine, Tyrosine, Threonine, Tryptophan dan Valine. Pada umumnya empat asam amino yang sering defisit dalam makanan anak-anak adalah Lysine, Methionine+Cysteine, Threonine +Tryptophan. (FAO/WHO, 1985). Protein atau asam amino esensial berfungsi terutama sebagai katalisator, pembawa, pengerak, pengatur, ekpresi genetik, neurotransmitter, penguat struktur, penguat immunitas dan untuk pertumbuhan (WHO, 2007). Pangan sumber protein hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, seafood dan hasil olahnya. Pangan sumber protein nabati maliputi kedele, kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti tempe, tahu, susu kedele. Secara umum mutu protein hewani lebih baik dibanding protein nabati. Di Indonesia kotribusi energi dari protein hewani terhadap total energi relatif rendah yaitu 4% (Hardinsyah dkk, 2001), yang menurut FAO RAPA (1989) sebaiknya sekitar 15% dari total energi. Kekurangan protein yang menjadi salah satu penyebab buruknya stutus gizi penduduk Indonesia, hingga saat ini masih menjadi masalah yang cukup merisaukan. Sebagai contoh, di Jawa Barat sebagai propinsi dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia, dengan jumlah balita (penduduk di bawah usia lima tahun) pada tahun 2005 sekitar 3,73 juta, sebanyak 0,7 persen

description

momen Idul Adha dalam upaya pengadaan protein hewani

Transcript of Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional.docx

Page 1: Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional.docx

Hikmah Idul Adha dan Pangan NasionalOleh : Noor Sukmo Ayu L. (201110220311016)

Kebutuhan dasar bagi setiap manusia dan pemenuhannya merupakan hak asasi manusia yang dijamin di dalam UUD 1945 sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas ialah definisi dari pangan (UU No 18, 2012). Pangan dan gizi terkait sangat erat dengan upaya peningkatan sumberdaya manusia (Moeloek, 1999).

Protein terdiri dari asam-asam amino. Disamping menyediakan asam amino esensial, protein juga mensuplai energi dalam keadaan energi terbatas dari karbohidrat dan lemak. Asam amino esensial meliputi Histidine, Isoleucine, Leucine, Lysine, Methionine, Cysteine, Phinilalanine, Tyrosine, Threonine, Tryptophan dan Valine. Pada umumnya empat asam amino yang sering defisit dalam makanan anak-anak adalah Lysine, Methionine+Cysteine, Threonine +Tryptophan. (FAO/WHO, 1985). Protein atau asam amino esensial berfungsi terutama sebagai katalisator, pembawa, pengerak, pengatur, ekpresi genetik, neurotransmitter, penguat struktur, penguat immunitas dan untuk pertumbuhan (WHO, 2007).

Pangan sumber protein hewani meliputi daging, telur, susu, ikan, seafood dan hasil olahnya. Pangan sumber protein nabati maliputi kedele, kacang-kacangan dan hasil olahnya seperti tempe, tahu, susu kedele. Secara umum mutu protein hewani lebih baik dibanding protein nabati. Di Indonesia kotribusi energi dari protein hewani terhadap total energi relatif rendah yaitu 4% (Hardinsyah dkk, 2001), yang menurut FAO RAPA (1989) sebaiknya sekitar 15% dari total energi.

Kekurangan protein yang menjadi salah satu penyebab buruknya stutus gizi penduduk Indonesia, hingga saat ini masih menjadi masalah yang cukup merisaukan. Sebagai contoh, di Jawa Barat sebagai propinsi dengan jumlah penduduk paling banyak di Indonesia, dengan jumlah balita (penduduk di bawah usia lima tahun) pada tahun 2005 sekitar 3,73 juta, sebanyak 0,7 persen atau 25.735 balita memiliki status gizi buruk. Kondisi di Jawa Tengah lebih parah lagi, dari 2,86 juta balita, yang berstatus gizi buruk sekitar 0,8 persen (Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2006).

Pola makan pun rupa-rupanya cukup mempengaruhi kualitas protein yang dikonsumsi. Laporan Harper dkk. (1985) yang melakukan penelitian dengan melihat proporsi bahan makanan yang biasa di konsumsi di Indonesia serta negara-negara Asia lainnya menyebutkan, kebanyakan penduduk mengkonsumsi protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Sehingga mereka merekomendasikan, seandainya tingkat ekonomi penduduk meningkat, dianjurkan untuk menambah porsi konsumsi protein hewaninya.

Hasil kajian menunjukkan kisaran distribusi energi gizi makro dari pola konsumsi penduduk Indonesia berdasarkan analisis data Riskesdas 2010 adalah 9-14% energi protein, 24-36% energi lemak, dan 54-63% energi karbohidrat yang belum sebaik yang diharapkan, yaitu 5-15% energi protein, 25-55% energi lemak, dan 40-60% energi karbohidrat tergantung usia atau tahap tumbuh kembang. Adapun data mengenai rerata konsumsi protein Indonesia di dalam tabel di bawah ini.

Page 2: Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional.docx

Menelaah dari momentum Idul Adha atau Qurban bagi umat Islam maka tidak dapat dipungkiri bahwa penyelenggaraan pangan dengan tujuan mempermudah dan meningkatkan akses pangan bagi masyarakat terutama bagi mereka yang masuk dalam kategori rawan pangan dan gizi (UU No. 18 Pasal 4 ayat D tahun 2012). Seperti yang dapat dilansir dari media masa (15/10/13) Masjid Istiqlal yang bertempat di Jakarta berencana membagikan 6000 kupon daging qurban dengan berat perkemasan yakni 1kg. Sebanyak 4000 kupon akan dibagikan ke luar Jakarta mengingat banyaknya daging qurban yang diperoleh di masjid ini. 100gr daging sapi memberikan kontribusi protein sebanyak 18,8gr, maka apabila dalam 1kg atau 1000gr daging didapati 188gr protein hewani. Apabila 1kg daging dikonsumsi oleh 1 kepala keluarga dengan asumsi jumlah anggota keluarga 5 orang maka 37gr protein akan tersedia peranggota keluarga. Hal ini akan meningkatkan rerata konsumsi protein penduduk Indonesia dalam rentan waktu yang cenderung minim.

Islam sendiri telah menjelaskan mengenai makna pembagian daging qurban dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan hadist.

�وا( �ُل َف�ُك � �َع�اِم �ْن اَأل �ِه�يَم�ِة� َب ِم�ْن� َق�ِه�ْم� َز� َر� ِم�ا َع�ُل�ى ��وِم�اٍت ِم�َع�ُل � �اِم �َّي َأ َف�ي �ِه� الُل ْم� اْس� وا �ُر� �ْذ�ُك و�َّي �ِه�ْم� ل �اَف�َع� ِم�َن ِه�ُد�وا �ْش� �ي ل( �َف�ِق�يُر� ال �َس� �اِئ �َب ال �ْط�َع�َم�وا و�َأ �ِه�ا ِم�َن

Supaya mereka menyaksikan berbagai manfaat bagi mereka dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan[yaitu tanggal 10-13 Dzulhijah] atas rezki yang Allah telah berikan kepada mereka berupa binatang ternak. Maka makanlah sebahagian daripadanya dan (sebahagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara dan fakir. (QS. Al-Hajj [22]: 28)

( )� �َع�اِم �ْن اَأل� �ِه�يَم�ِة� َب ِم�ْن� َق�ِه�ْم� َز� َر� ِم�ا َع�ُل�ى �ِه� الُل ْم� اْس� وا �ُر� �ْذ�ُك �ي ل 3 ُكا �َس� ِم�َن �ا �َن َع�ُل َج� �ِم�ِة� َأ �ِّل6 �ُك و�ل

Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (hewan kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzkikan Allah kepada mereka. (QS. Al-Hajj [22]: 34)

Page 3: Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional.docx

Dalam ayat-ayat yang mulia di atas Allah menjelaskan penyembelihan hewan kurban adalah wujud dari rasa syukur kepada Allah Ta’ala. Daging hewan kurban hendaknya dibagikan kepada orang-orang yang hidupnya sengsara dan orang-orang miskin, dan orang yang menyembelih memiliki hak untuk ikut menikmati daging tersebut.

Page 4: Hikmah Idul Adha dan Pangan Nasional.docx

Daftar Pustaka

Al-Qur’an dan terjemahannya.

Badan Pusat Statistik. 2006. Modul Konsumsi, Survei Sosial Ekonomi Nasional 1999-2005. Badan Pusat Statistik. Jakarta

Dinas Kesehatan Jawa Barat, 2006. Kasus Gizi Buruk (Balita) di Jawa Barat. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Bandung

Hardinsyah dkk, 2004. Kecukupan Energi, Protein, Lemak dan Serat Makanan dalam Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi. LIPI, Deptan, Bappenas, BPOM, BPS, Manristek, PERGIZI PANGAN, PERSAGI dan PDGMI. Jakarta

Harper dkk. 1985. Food, Nutrition and Agricukture: A Text. UI Press : Jakarta

Kurniawan, 2013. Istiqlal Juga Bagikan Kupon Daging Kurban Ke Luar Jakarta. (http://nasional.sindonews.com/read/2013/10/15/15/794449/istiqlal-juga-bagikan-kupon-daging-kurban-ke-luar-jakarta).

Moeloek, 1999. Gizi sebagai Basis Pengembangan Sumberdaya Manusia Menuju Indonesia Sehat 2000. Dalam Pengembangan Gizi dan Pangan dari Perspektif Kemandirian Lokal. Persatuan Peminat Pangan dan Gizi dan Center for Regional Resourches Development and Community Empowerment. Jakarta

UU No. 18 Tahun 2012. Pangan

WHO World Health Organization. (2007). Body mass Index classification. http://apps.who.int/bmi/index.html [10 Agustus 2011].

WHO World Health Organization. (2007). Protein And Amino Acid Requirements In Human Nutrition Report Of A Joint WHO/FAO/UNU Expert Consultation . WHO. Geneva