Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

download Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

of 41

Transcript of Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    1/41

    @

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    2/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    1

    DI DALAM MENYAMBUT

    Oleh :Ab Salm al-Atsar

    Bekal-Bekal Menyambut Idul AdhaOleh : Ab Salm al-AtsarCopyleft 2007

    Silakan menyebarkan, mencetak ataupun menukil sebagian ataukeseluruhan risalah ini, dengan menyebutkan sumber penukilan dan

    tidak merubah isi, serta tidak untuk komersil.Email : [email protected]

    HP : 08883535658

    Homepage : http://dear.to/abusalma

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    3/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    2

    PENGANTAR

    Bulan Dzulhijjah adalah bulan yang penuh dengan keutamaan dan

    kebaikan. Namun sungguh sayang apabila bulan ini dilewatkan

    begitu saja. Untuk itulah, sebagai upaya untuk menyambut dan

    meramaikan bulan ini, saya menyusun risalah yang sederhana danringkas ini.

    Di dalam risalah ini, saya hanya menyusun permasalahan yang

    berkaitan dengan Dzulhijjah, hari raya dul adhh dan

    penyembelihan kurban secara ringkas. Saya tidak memaparkan

    secara mendetail berikut khilf-khilf yang ada di dalamnya, yang

    mana hal ini memerlukan upaya dan usaha tersendiri. Saya hanya

    memilihkan pendapat-pendapat yang rjih insy Allh dari buku-

    buku para ulama.

    Semoga apa yang saya lakukan ini dapat bermanfaat, terutama

    untuk diri saya sendiri dan kaum muslimin. Segala tegur sapa dan

    kritik saya terima dengan lapang dada. Dan semoga apa yang saya

    lakukan ini terhitung sebagai bekal di hari yang tiada bermanfaat

    harta dan anak-anak, melainkan hati yang selamat. Ya Allh,

    jadikanlah upaya yang sederhana ini adalah amal yang ikhsh

    hanya mengharap wajahmu dan dapat bermanfaat bagi kaum

    muslimin.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    4/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    3

    KEUTAMAAN DZULHIJJAH

    Banyak hadts yang berbicara tentang keutaaman bulan Dzul

    Hijjah, diantaranya adalah :

    1. Bulan yang tidak memiliki kekurangan

    ((: - -

    )) :

    Dari Ab Bakrah radhiyallhu anhu, dari Nab Shallllhu

    alaihi wa Sallam beliau bersabda : Dua bulan yang tidak

    memiliki kekurangan, adalah bulan d Ramadhn dan Dzul

    Hijjah. (Muttafaq alaihi).

    2. Bulan disempurnakannya agama Islm

    : ((:- -

    .: :}

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    5/41

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    6/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    5

    3. Bulan yang di dalamnya ada sepuluh hari yang ibadah di

    dalamnya lebih mulia daripada jihd

    : :-

    : )) ((

    : . ! ((

    ))

    Dari Ibnu Abbs radhiyallhu anhuma beliau berkata,

    Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam bersabda : Tidak

    ada hari-hari untuk beramal shlih di dalamnya yang lebih

    dicintai oleh Allh melebihi daripada sepuluh hari ini. Para

    sahabat bertanya, Wahai Raslullh, tidak pula jihd f

    sablillh?. Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam

    menjawab, Tidak pula jihd f sablillh. Kecuali seorang

    lelaki yang keluar jiwa dan hartanya (untuk berperang), dan

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    7/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    6

    ia tidak kembali membawa sesuatu apapun. (HR Bukhr).

    Maksudnya sepuluh hari pada awal bulan Dzul Hijjah.

    4. Bulan yang di dalamnya terdapat hari Arafah yang

    apabila berpuasa pada hari tersebut, niscaya dosanya

    setahun sebelumnya dan sesudahnya diampuni oleh Allh

    :... :- ...

    Dari Ab Qotdah radhiyallhu anhu, Raslullh Shallllhu

    alaihi wa Sallam bersanda : Puasa Arafah, saya

    mengharapkan kepada Allh agar mengampuni dosa setahun

    sebelumnya dan setahun setelahnya (HR Muslim)

    5. Bulan yang di dalamnya terdapat hari dul Adhh dan

    hari Tasyrk yang merupakan hari makan dan minum.

    : ((:

    ))

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    8/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    7

    Dari Uqbah bin mir radhiyallhu anhu beliau berkata :

    Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam bersabda : HariArofah, hari an-Nahr (dul adhh) dan hari taysrk,

    merupakan d (perayaan) kami ummat Islm, yaitu hari

    makan dan minum. (HR Muslim)

    6. Bulan yang tidak ada hari di dalamnya, Allh lebih

    banyak menyelamatkan hamba-Nya dari siksa neraka

    :

    )) ((:

    Dari `isyah radhiyallhu anh beliau berkata :

    Sesungguhnya Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam

    bersabda : Tidak ada hari yang lebih banyak Allh

    membebaskan hamba dari neraka selain pada hari Arofah.

    (HR Muslim).

    7. Bulan yang di dalamnya terdapat hari haji besar

    - -

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    9/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    8

    : (( :)) . : ((

    ))

    Dari Abdullh bin Umar radhiyallhu anhum, bahwa

    Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam berwukuf pada hari

    an-Nahar (hari penyembelihan/dul adhh) di antara

    tempat melempar jumrah (baru kerikil) pada saat beliau

    sedang berhaji, kemudian beliau berkata : Hari apa

    sekarang? Para sahabat menjawab, hari an-Nahar. Lantas

    Nab bersabda : Hari ini adalah hari haji besar. (HR

    Bukhr).

    8. Bulan yang di dalamnya terdapat hari yang paling agung

    ((:

    Dari Abdullh bin Qorth dari Nab Shallllhu alaihi wa

    Sallam beliau berkata : Sesungguhnya hari yang paling

    agung di sisi Allh Tabroka wa Tal adalah hari an-Nahar

    (dul adhh) dan hari al-Qurr (sehari setelah dul adhh,

    tanggap 11 Dzhul Hijjah). (HR Ahmad).

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    10/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    9

    SUNNAH-SUNNAH DI DALAM BULAN

    DZULHIJJAH

    Pada bulan yang mulia ini, ada beberapa hal yang

    dituntunkan oleh Nab Shallllhu alaihi wa Sallam,

    diantaranya adalah :

    1. Berpuasa sunnah pada 9 hari awal di bulan Dzul Hijjah

    Adalah Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam berpuasa

    pada 9 hari Dzulhijjah, hari syur`, tiga hari pada setiap

    bulan, senin pertama setiap bulan dan Kamis. (HR Ab

    Dwud dan an-Nas`).

    2. Puasa Arofah selain yang melaksanakan Haji

    : :-

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    11/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    10

    ...

    ...

    Dari Ab Qotdah radhiyallhu anhu, Raslullh Shallllhu

    alaihi wa Sallam bersanda : Puasa Arafah, saya

    mengharapkan kepada Allh agar mengampuni dosa setahun

    sebelumnya dan setahun setelahnya (HR Muslim)

    3. Melaksanakan Haji bagi yang mampu

    - -

    )) . : (( )) : (( :

    Dari Abdullh bin Umar radhiyallhu anhum, bahwa

    Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam berwukuf pada hari

    an-Nahar (hari penyembelihan/dul adhh) di antara

    tempat melempar jumrah (baru kerikil) pada saat beliau

    sedang berhaji, kemudian beliau berkata : Hari apa

    sekarang? Para sahabat menjawab, hari an-Nahar. Lantas

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    12/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    11

    Nab bersabda : Hari ini adalah hari haji besar. (HR

    Bukhr).

    4. Melakukan amal Shlih terutama pada 10 hari awal

    Dzul Hijjah

    : :-

    : )) ((

    : . !

    ((

    ))

    Dari Ibnu Abbs radhiyallhu anhuma beliau berkata,

    Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam bersabda : Tidak

    ada hari-hari untuk beramal shlih di dalamnya yang lebih

    dicintai oleh Allh melebihi daripada sepuluh hari ini. Para

    sahabat bertanya, Wahai Raslullh, tidak pula jihd f

    sablillh?. Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam

    menjawab, Tidak pula jihd f sablillh. Kecuali seorang

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    13/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    12

    lelaki yang keluar jiwa dan hartanya (untuk berperang), dan

    ia tidak kembali membawa sesuatu apapun. (HR Bukhr).

    Amal Shlih ini bisa berupa sholat sunnah, shodaqoh, puasa,

    tilwatul Qur`n, dan selainnya.

    5. Berkurban bagi yang memiliki kemampuan

    Akan dijelaskan secara terperinci pada pembahasannya

    nanti.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    14/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    13

    SHOLAT DUL ADHH

    Hukumnya

    Menurut pendapat yang rjih (kuat) dan terpilih, sholat dul

    adhha adalah wajib hukumnya, baik bagi laki-laki maupun

    wanita. Dallnya adalah hadts Ummu Athyah radhiyallhu

    anh, beliau berkata :

    Kami diperintahkan untuk mengeluarkan para gadis dan

    wanita yang sedang dalam pingitan (untuk sholt d) [Al-

    Wajz f Fiqhis Sunnah, hal. 150 dan Ahkmul dain f

    Sunnatil Muthohharoh]]

    Sebagian lagi berpendapat hukumnya fardhu kifyah,sebagaimana pendapat Syaikh Shlih as-Sadln dalam

    Rislatu f Fiqhil Muyassarhal. 48].

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    15/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    14

    Waktunya

    Waktu sholt d adalah semenjak matahari naik setinggi

    tombak hingga tergelincir ke arah barat. Namun yang

    sunnah adalah melakukannya di awal waktu, agar kaum

    muslimin bisa segera menyembelih hewan kurban mereka.

    [Minhjul Muslim, hal. 183, Rislatu f Fiqhil Muyassarhal.

    48, ad-Darr al-Mudhyah hal. 106,109].

    Sholt di Musholl (Lapangan)

    Sholt d adalah di tanah lapang, bukan di Masjid. Hal ini

    datang dari banyak hadts Nab Shallllhu alaihi wasSallam, diantaranya :

    ...

    Dari Ab Sad al-Khudr radhiyallhu anhu beliau berkata :

    Raslullh Shallllhu alaihi wa Sallam keluar pada hari

    Adhh atau Fithri ke musholl (tanah lapang) [HR al-

    Bukhr]

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    16/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    15

    Kecuali apabila dalam keadaan darurat semisal hujan, maka

    boleh dilakukan di dalam Masjid.

    Sifat Sholt d

    Sholt d terdiri dari dua rakaat dengan 11 takbir, yaitu 7

    takbir pada rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua.

    Sholt d adalah sholt jamaah yang dilakukan di tanah

    lapang tanpa ada adzn dan iqmah. Imm disunnahkan

    membaca surat al-Al pada rakaat pertama dan al-Ghasyah

    pada rakaat kedua, atau surat Qf dan Waqtarobat. [Lihat

    al-Wajz f Fiqhis Sunnah, hal. 151-152].

    Setelah sholat, imm atau khthib naik ke atas mimbar

    berkhutbah. Sifat khuthbah d yang rjih adalah tanpa

    diselingi duduk ringan sebagai pemisah dua khuthbah seperti

    khuthbah jumat. Ini adalah pendapat yang terpilih. Namun,

    syaikh Shlih bin Ghnim as-Sadln merjihkan sifat khutbahd sama dengan khuthbat jumah [Lihat Rislatu f Fiqhil

    Muyassarhal. 49], demikian pula dengan Syaikh Ab Bakr al-

    Jaz`ir [Lihat Minhjul Muslim, hal. 172-173].

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    17/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    16

    Takbr dul Adhh

    Allh Tal berfirman :

    Dan berdzikirlah menyebut nama Allh dalam beberapa

    hari yang telah ditentukan. (QS al-Baqroh : 203)

    Waktunya semenjak dari shubuh hari Arofah (10 Dzulhijjah)

    hingga ashar hari tasyrq terakhir (13 Dzulhijjah)

    berdasarkan hadts shahh dari Al, Ibnu Abbs dan Ibnu

    Masd radhiyallhu anhum [lihat al-Wajz f Fiqhis Sunnah

    hal. 153-154].

    Takbr dilakukan dengan keras terutama di jalanan menuju

    ke tanah lapang (musholl), dilakukan setiap selesai

    melakukan sholat dan setiap waktu kapan saja semenjak

    hari Arofah hingga akhir hari tasyrq [lihat Majmu al-

    Fatw 24/220, Subulus Salm II/71-71 danAhkmul Idain].

    Adapun shighat (lafal) takbr yang shahh datang dalam

    beberapa riwayat, diantaranya adalah lafal yang

    diriwayatkan oleh Ibnu Masd radhiyallhu anhu :

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    18/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    17

    Allh Maha Besar - Allh Maha Besar Tiada Ilh yang haq

    untuk disembah kecuali Allh Dan Allh Maha Besar - Allh

    Maha Besar dan hanya milik Allhlah segala pujian. [HR

    Ibnu Ab Syaibah II/17 secara shahh mauquf]

    Diantaranya pula adalah lafal dari Ibnu Abbs radhiyallhu

    anhu :

    Allh Maha Besar - Allh Maha Besar - Allh Maha Besar -

    hanya milik Allhlah segala pujian - Allh Maha Besar dan

    Maha Agung - Allh Maha Besar atas petunjuk-Nya kepada

    kita. [HR al-Baihaq III/315].

    Adapun lafal takbr yang sering dibaca di negeri kita, yaitu :

    ...

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    19/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    18

    Maka sesungguhnya lafal ini tidak pernah ditemukan di

    dalam satupun hadts baik yang marf maupun yangmaudh. Oleh karena itu, tidak sepatutnya kita mengada-

    adakan sesuatu yang telah ada tuntunannya.

    Adab (Etika) dan Sunnah-Sunnah dul Adhh

    1. Mandi2. Berpakaian dengan pakaian yang terbaik dan berparfum3. Mengakhirkan makan hingga setelah sholt d atau

    memakan sembelihannya.

    4. Berjalan kaki ke tanah lapang dan menempuh jalan yangberbeda ketika berangkat dan pulang

    5. Bertakbir sebagaimana penjelasannya telah berlalu diatas.

    6. Mendengarkan khutbah dengan baik dan seksama7. Mengucapkan tahni`ah (selamat) dengan tahni`ah yang

    matsur (memiliki pijakan riwayat), seperti

    Taqobbalallhu minn wa minkum

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    20/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    19

    Kesalahan, bidah dan kemungkaran pada hari raya dul

    Adhh

    1. Mencukur jenggot yang dilakukan oleh kaum lelaki.Padahal syariat dan pendapat yang terkuat, mencukur

    jenggot adalah haram hukumnya.

    2. Bertabarruj (bersolek) yang dilakukan oleh kaumwanita dan membuka aurat mereka di hadapan kaum

    pria yang bukan mahramnya.

    3. Berjabat tangan dengan yang bukan mahramnya danber-iktilth (bercampur baur) antara pria dan wanita

    bukan mahram.

    4. Ber-tasyabbuh (meniru orang kafir), baik di dalamberpakaian, berpesta hari raya, dan semisalnya

    5. Mendengarkan musik-musik yang diharamkan.Ketahuilah, yang diperbolehkan pada hari raya hanya

    duff (rebana).

    6. Menghambur-hamburkan harta (tabdzr).7. Mengkhususkan ziarah kubur pada saat idul fithri

    ataupun dul adhh.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    21/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    20

    8. Meninggalkan sholt d tanpa ada alasan yangdibenarkan.

    9. Tidak mandi dan memakai pakaian yang baik untuksholt d.

    10.Memakan makanan sebelum melaksanakan sholtdul adhh.

    11.Pulang melewati jalan yang sama ketika berangkat12.Pergi ke tanah lapang (musholl) tanpa ada udzur

    dengan kendaraan

    13.Tidak bertakbir14.Bertakbir dengan takbir-takbir yang tidak dituntunkan

    atau tidak ada dalilnya

    15.Adzan dan Iqomah untuk sholt d16.Takbir berjamaah secara serempak dan dipimpin17.Sholat tahyatul masjid di tanah lapang, atau

    melakukan sholt sunnah sebelum dan setelah sholt

    d.

    18.Bermain petasan dan menganggu kaum muslimin19.dan lain-lain

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    22/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    21

    UDHHIYAH (HEWAN KURBAN) DAN

    PENYELENGGARANNYA

    Definisinya :

    Menurut Syaikh Abdul Azhim Badawi dalam al-Wajz f

    Fiqhis Sunnah (hal. 402), maknanya adalah :

    Hewan ternak yang disembelih pada hari nahar (kurban)dan hari-hari tasyrik dengan tujuan taqorrub (mendekatkan

    diri) kepada Allh Tal.

    Di dalam al-Mausah al-Fiqhyah, dikatakan :

    .

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    23/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    22

    Hewan yang disembelih dengan tujuan untuk mendekatkan

    diri kepada Allh Tal pada hari nahar dengan syarat-syarat yang khusus. Tidaklah termasuk udhhyah hewan yang

    disembelih tidak untuk tujuan taqorrub kepada Allh Tal,

    seperti hewan sembelihan yang disembelih untuk dijual,

    atau dimakan, ataupun untuk memuliakan tamu. Dan tidak

    termasuk udhhyah pula hewan yang disembelih selain padahari-hari ini (yaitu hari nahar dan tasyrq) walaupun

    disembelih dengan tujuan taqorrub kepada Allh Tal.

    Secara bahasa al-Udhhiyah berasal dari kata dhuh yang

    artinya pagi, dinamakan demikian karena Nab yang mulia

    Shallllhu alaihi wa Sallam biasa menyembelih hewan

    pada waktu dhuh.

    Istilah-istilah yang berkaitan

    Ada beberapa nama atau istilah yang berkaitan dengan al-

    Udhhiyah, diantaranya adalah [Lihat al-Mausah al-

    Fiqhyah al-Kuwaityah] :

    1. Al-QurbnAdalah segala sesuatu yang digunakan oleh seorang

    hamba untuk mendekatkan diri kepada Rabb-nya, baik

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    24/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    23

    dengan sembelihan ataupun selainnya. Al-Qurbn lebih

    umum daripada al-Udhhiyah.

    2. Al-HadyuAdalah hewan ternak yang disembelih di tanah haram

    pada hari nahar pada saat haji tamattu atau qirn, atau

    karena meninggalkan salah satu kewajiban an-Nusuk atau

    melakukan larangan baik pada saat haji maupun umroh.

    Kesamaan al-Hadyu dengan Qirn adalah sama-sama

    berupa penyembelihan hewan ternak pada hari nahar

    untuk bertaqorrub kepada Allh Tal. Bedanya, al-

    Hadyu berkaitan dengan Tamattu dan Qirn, serta

    kaffarah karena meninggalkan suatu kewajiban atau

    melakukan suatu yang terlarang pada saat haji atau

    umroh, sedangkan al-Udhhiyah tidak.

    3. Al-AqqohAdalah hewan (kambing) yang disembelih sebagai rasasyukur kepada Allh atas nikmat yang dianugerahkan

    berupa kelahiran anak, baik laki-laki maupun

    perempuan.

    4. Al-Faro

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    25/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    24

    Dahulu kaum musyrikin jhilyah menyembelih hewan

    dipersembahkan bagi thagut-thaghut mereka, untukmengharap berkah dan memperbanyak keturunan

    mereka. Kemudian kaum muslimin datang merubah ini

    semua dan menyembelih hanya untuk Allh semata.

    5. Al-AtrohDahulu kaum musyrikin jhilyah menyembelih hewan

    yang dilakukan pada sepuluh hari awal bulan Rajab yang

    dipersembahkan kepada sesembahan-sesembahan

    mereka, disebut juga penyembelihan ini dengan ar-

    Rojabyah. Kemudian kaum muslimin datang merubah ini

    semua dan menyembelih hewan ternak hanya untuk Allh

    semata tanpa ada kewajiban dan tidak terkait dengan

    waktu.

    Masyryatu al-Udhhyah

    Al-Udhhyah disyariatkan secara ijma menurut al-Kitb dan

    as-Sunnah. Dalil al-Kitab diantaranya adalah, firman Allh :

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    26/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    25

    Maka sholtlah untuk Rabb-mu dan berkurbanlah. (QS al-

    Kautsar : 2)

    Dikatakan di dalam tafsirnya : Sholatlah kamu pada sholat

    d dan berkurbanlah.

    Diantara dall sunnah akan disyariatkannya Al-Udhhyah

    adalah, hadts shahh dari Anas bin Mlik radhiyallhu anhu,

    beliau berkata :

    Nab Shallllhu alaihi wa Sallam berkurban dengan dua

    ekor kambing kibasy yang berwarna amlah dan bertanduk,

    yang beliau sembelih dengan tangan beliau sendiri dengan

    menyebut nama Allh dan bertakbir lalu meletakkan kaki

    beliau pada bagian kedua belikatnya.

    Fadhllatusy Syaikh Abdullh lu Bassam dalam Taissrul

    Allm (hal. 535) menjelaskan :

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    27/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    26

    ) maksudnya adalah warna abu-abu yang di dalamnya)

    ada warna putih dan hitam dimana putihnya lebih dominan

    dibandingkan hitamnya.

    ,), di dalam an-Nihyah dikatakan) shofhatu kulli

    syai`in artinya adalah wajah dan sisi sampingnya, dan yang

    dimaksud di sini adalah shifhu anqih (tulang

    belikatnya).

    Hukum al-Udhhyah

    Hukumnya menurut pendapat yang rjih adalah wajib bagi

    yang memiliki kemampuan, berdasarkan hadts Nab

    Shallllhu alaihi wa Sallam :

    Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta) namun tidakmau berkurban, maka janganlah ia sekali-kali mendekati

    tempat sholt kami. [Shahh Ibnu Mjah (no. 2532).]

    Segi pengambilan dalil adalah, tatkala Nab Shallllhu

    alaihi wa Sallam melarang orang yang memiliki kemampuan

    harta namun tidak mau berkurban untuk mendekati tempat

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    28/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    27

    sholat, hal ini menunjukkan bahwa dirinya telah

    meninggalkan sesuatu yang wajib hukumnya, seakan-akantidak ada manfaatnya ia bertaqorrub kepada Allh dengan

    mengerjakan sholt namun ia meninggalkan kewajiban

    berkurban.

    Dall lainnya lagi adalah sabda Nab Shallllhu alaihi wa

    Sallm, dari Jundub bin Sufyn al-Bajali radhiyallhu anhu

    beliau berkata :

    :

    Saya melihat Nab Shallllhu alaihi wa Sallam pada hari

    nahar bersabda : Barangsiapa yang menyembelih sebelum

    sholat (d) maka hendaklah ia menyembelih hewan lainnya

    sebagai gantinya, dan barangsiapa yang belum

    menyembelih, hendaklah ia menyembelih. [muttafaq

    alaihi].

    Imm asy-Syaukn di dalam as-Sailul Jarrr (IV:44-45)

    menyatakan bahwa hadts di atas adalah hadts yang jelas

    menunjukkan akan wajibnya berkurban, apalagi ketika Nab

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    29/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    28

    memerintahkan untuk mengulangi orang yang berkurban

    sebelum waktunya.

    Namun jumhur ulm` menjelaskan bahwa hukumnya

    adalah sunnah muakkadah, sebagaimana diterangkan di

    dalam al-Mausah al-Fiqhyah. Diantara mereka yang

    berpendapat ini adalah as-Syfiyah dan al-Hanbilah,

    pendapat terkuat dari pendapat Mlik dan salah satu riwayat

    dari Abu Ysuf. Pendapat ini juga merupakan pendapat Abu

    Bakr, Umar, Bill, Abi Masd al-Badr, Suwaid bin Ghoflah,

    Sad bin al-Musayyib, Ath, Alqomah, al-Aswad, Ishq,

    Abu Tsaur dan Ibnul Mundzir. Mereka beristidlal dengan

    sabda Nab Shallllhu alaihi wa Sallam :

    Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzulhijjah) dan kalian

    berkeinginan untuk berkurban, maka janganlah ia

    menyentuh (mengambil) rambut dan kukunya sedikitpun.

    Sisi pendalilannya adalah ucapan Nab ( ) jika kalian

    berkeinginan yang menunjukkan hal ini diserahkan kepada

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    30/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    29

    kehendak. Apabila berkurban itu wajib, niscaya sabda Nab

    akan menjadi : Janganlah menyentuh rambutnya sedikitpunsampai berkurban dengannya.

    Diantara dalilnya pula adalah, bahwa Abu Bakr dan Umar

    radhiyallhu anhum, tidak berkurban pada satu atau dua

    tahun, dengan alasan khawatir manusia menganggapnya

    sebagai suatu kewajiban. Perbuatan kedua orang yang mulia

    ini menunjukkan bahwa keduanya mengetahui bahwa

    Raslullh tidak mewajibkannya, dan tidak pula ada seorang

    sahabatpun yang menyelisihi hal ini.

    Kreteria Hewan yang dijadikan kurban

    1. Kurban tidak boleh kecuali hanya sapi, kambing dan unta,

    berdasarkan firman Allh Tal :

    Dan bagi tiap-tiap umat Telah kami syariatkan

    penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama

    Allah terhadap binatang ternak yang Telah direzkikan Allah

    kepada mereka (QS al-Hajj : 34)

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    31/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    30

    Di dalam al-Mausah al-Fiqhyah diterangkan bahwa

    diantara syarat kurban yang telah disepakati adalah, hewankurban haruslah berupa hewan ternak seperti kambing

    (termasuk domba), sapi dan unta, baik betina maupun

    jantan. Adapun kurban dengan selain itu, misalnya dengan

    kuda, keledai, ayam atau semisalnya, maka tidak sah

    kurbannya, walaupun niatnya untuk kurban.

    2. Boleh berpatungan untuk membeli seekor sapi bagi 7

    orang, unta 10 orang dan kambing hanya untuk 1 orang.

    Dallnya adalah hadts dari Ibnu Abbs radhiyallhu anhu

    beliau berkata :

    Kami pernah bersama Raslullh Shallllhu alaihi wa

    Sallam dalam suatu safar dan tibalah hari adhh, maka kami

    bersama-sama berkurban untuk untuk 10 orang dan sapi

    untuk 7 orang. [Shahh Ibnu Mjah 2536].

    Adapun kambing hanya untuk satu orang, sebagaimana

    hadts dari Abu Ayyb al-Anshr beliau berkata :

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    32/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    31

    Pada zaman Raslullh seorang pria menyembelih seekor

    kambing untuk dirinya dan keluarganya, mereka

    memakannya dan membagikannya kepada orang lain.

    3. Usia hewan kurban. Untuk kambing tidak sah apabila

    usianya kurang dari satu tahun, lembu apabila kurang dari

    dua tahun dan belum memasuki tahun ketiga, dan unta

    apabila usianya kurang dari empat tahun belum memasuki

    tahun kelima. Dalilnya adalah hadts Nab Shallllhu alaihiwa Sallam :

    Janganlah kalian menyembelih kecuali al-Musinnah, jika

    kalian mengalami kesulitan maka kalian boleh menyembelih

    jadzah (anak kambing).

    Al-Allmah ash-Shonan dalam Subulus Salm menjelaskan

    bahwa, al-Musinnah adalah hewan yang telah tumbuh

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    33/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    32

    giginya yang berumur dua akan masuk tiga tahun, baik unta,

    sapi, kambing ataupun yang lebih kecil.

    Adapun al-Judza , para ulama berbeda pendapat tentang

    maknanya. Al-Hanafyah dan al-Hanbilah berpendapat

    bahwa al-Judza minad Dhoni adalah hewan yang usinya

    telah genap 6 bulan atau lebih. Adapun Mlikyah

    berpendapat bahwa al-Judza adalah hewan yang mencapai

    usia 1 tahun masuk ke usia 2 tahun. [Lihat al-Mausah al-

    Fiqhyah].

    4. Tidak cacat dengan suatu cacat yang jelas, berdasarkan

    hadts Nab Shallllhu alaihi wa Sallam :

    :

    Tidak sah empat macam hewan kurban berikut ini : (1)

    hewan yang sangat jelas kejulingannya, (2) hewan yang

    pincang yang sangat jelas pincangnya, (3) hewan sakit yang

    sangat jelas sakitnya, dan (4) hewan tua/kurus yang tiada

    lagi bersumsum. [Shahh Ibni Mjah 2545].

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    34/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    33

    Di dalam al-Mausah al-Fiqhyah, disebutkan beberapa

    jenis hewan yang dibenci untuk dikurbankan :

    1. Hewan yang buta2.Al-Aur (kejulingan) yang jelas julingnya, yaitu

    hewan yang kehilangan salah satu pengelihatannya.

    3. Lidahnya terputus seluruhnya.4. Sebagian besar lidahnya terpotong.5. al-Jud` yaitu yang terpotong hidungnya6. Yang terpotong kedua telinganya atau salah satunya7.

    Salah satu telinga atau keduanya yang sebagianbesarnya terpotong.

    8. Kepincangan yang jelas pincangnya sehingga tidakmampu berjalan.

    9. al-Judzm (buntung) tangan atau kakinya10.al-Jadzdz yaitu yang terpotong kepala ambing

    susunya

    11.Yang ekornya putus.12.Yang sebagian besar ekornya terpotong

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    35/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    34

    13.Yang sakit tampak sekali akan sakitnya14.Yang kurus/tua sudah tidak bersumsum tulangnya15.Yang puting susunya terpotong hingga tidak bisa

    menyusui

    16.Al-Jalllah (yang memakan kotoran), semua poin diatas menurut madzhab Hanafyah.

    17.Yang bisu18.Yang sumbing mulutnya19.Yang tuli20.

    Yang hamil, karena hewan yang hamil pencernaannyaterganggu sehingga dagingnya tidak baik

    21.Yang putus tanduknyaKesemua poin di atas, berdasarkan madzhab (pendapat)

    yang sebagiannya tidak disokong dall. Cacat yang tidak sah

    berkurban dengannya hanya disebutkan oleh Hadts di atas,

    yaitu hanya 4 macam saja. Oleh karena itulah madzhab azh-

    Zhhir hanya menetapkan 4 cacat itu saja.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    36/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    35

    Hewan Kurban yang paling afdhal

    Hewan kurban yang paling afdhal adalah domba yang

    bertanduk, jantan, berwarna putih campur hitam di sekitar

    mata dan kakinya dan gemuk. Hewan seperti inilah yang

    datang dari Hadts Raslullh dari isteri beliau tercinta

    `isyah radhiyallhu anh beliau berkata :

    Nab memerintahkan untuk membawakan kambing kibasy

    yang bertanduk, berwarna hitam di kakinya dan perut serta

    keningnya hitam, lalu dibawakan kepada beliau untuk beliau

    sembelih. [HR at-Tirmidz].

    Waktu Penyembelihan Kurban

    Waktu penyembelihan adalah pada pagi hari setelah sholt

    d sampai berakhirnya hari tasyrq. Penyembelihan sebelum

    sholt d adalah tidak sah, sebagaimana hadts Nab

    Shallllhu alaihi wa Sallam :

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    37/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    36

    Barangsiapa yang menyembelih sebelum sholat (d) maka

    hendaklah ia menyembelih hewan lainnya sebagai gantinya

    [muttafaq alaihi].

    Larangan-larangan berkurban

    Ada beberapa larangan di dalam berkurban yang perlu

    dihindari oleh orang yang berkurban, diantaranya adalah :

    1. Memotong bulu dan kuku kurban semenjak awalDzulhijjah hingga penyembelihan, berdasarkan hadtsnab :

    Apabila telah masuk sepuluh hari (Dzul Hijjah) dan

    salah seorang dari kalian hendak berkurban, maka

    janganlah ia mengambil bagian rambut atau kukunya

    sedikitpun.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    38/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    37

    2. Berkurban dengan hewan yang cacat.3. Berkurban dengan hewan yang masih kecil4. Menyembelih kurban pada malam hari raya dul

    adhh atau pagi hari sebelum sholt d dengan alasan

    agar kaum fakir miskin dapat merasakan dan

    memakannya pada hari raya.

    5. Menjual hewan kurban dan membagikan nilainya(uangnya) kepada fakir miskin dengan alasan hal ini

    lebih dapat membantu kaum fakir miskin.

    6. Tidak menenangkan hewan kurban ketika akanmenyembelihnya.

    7. Melukai hewan kurban atau menyiksanya.8. Tidak menyebut nama Allh ketika berkurban9. Memberikan upah kepada penjagal dengan bagian

    dari hewan kurban.

    10.Menjual kulit korban.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    39/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    38

    Etika Penyembelihan

    Ketika menyembelih hewan kurban, maka hendaknya

    dilakukan dengan tenang dan tidak menyiksa hewan kurban.

    Berikut ini beberapa etika di dalam menyembelih hewan

    kurban

    1. Alat untuk menyembelih hendaknya yang tajam2. Menyebut nama Allh ketika menyembelih.3. Menghadap kiblat sebagaimana hadts yang datang

    dari Jbir bin Abdillh radhiyallhu anhu bahwa

    Nab ketika akan menyembelih mengarahkannya ke

    kiblat.

    4. Memotong tengorokan, kerongkongan dan dua uratlehernya dalam waktu bersamaan agar segera mati

    dan tidak tersiksa.

    5. Menenangkan hewan kurban dan tidak membuatnyatakut atau tersiksa.

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    40/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    39

    Referensi

    1. Minhjul Muslim, Syaikh Ab Bakr Jbir al-Jaz`ir,Madinah : Maktabah al-lum wal Hikm (tanpa tahun).

    2. Al-Wajz f Fiqhis Sunnah wal Kitabil Azz, SyaikhAbdul Azhim Badaw, Dimyth : Dr Ibnu Rojab, cet. 1,

    1416 H.

    3. Taisrul Allm Syarh Umdatil Ahkm, Syaikh Abdullhbin Abdirrahman lu Bassm, Beirut : Drul Kutub al-

    Ilmyah, cet. 2, 2006.

    4. Ad-Darr al-Mudhyah Syarh ad-Duroril Bahyah, al-Imm Muhammad Al asy-Syaukn, Beirut : Drul Kutub

    al-Ilmyah, cet. 1, 2003.

    5. Al-Kalimt an-Nfiah fl Akhth` asy-Sy`iah, SyaikhWhid Abdus Salm Bal, Riydh : Maktabah al-Adb, cet.

    1, 1424

  • 8/14/2019 Bekal-Bekal Di Dalam Menyambut Idul Adha

    41/41

    BEKAL-BEKAL DUL ADHH

    6. Subulus Salm Syarh Bulghul Marm, al-ImmMuhammad bin Isml ash-Shonn, Surabaya : al-Hidyah, tanpa tahun (cetakan lokal).

    7. Al-Bida al-Haulyah, Syaikh Abdullh bin Abdil Azzat-Tuwaijir, Riydh : Drul Fadhlah, cet. 1, 1421 H.

    8. Rislatu F Fiqhil Muyassar, asy-Syaikh Shlih binGhnim as-Sadln, Riydh : Wizraru asy-Syu`ni al-

    Islmyah wal Awqf wad Dawah wal Irsyd, cet. 1,

    1425.

    9. Al-Mausah al-Fiqh al-Islm, al-Maktabah asy-Symilah.