Hidrologi

download Hidrologi

of 25

Transcript of Hidrologi

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangAir merupakan sumber daya penting bagi kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan, telah meningkatkan kebutuhan air. Di lain pihak, ketersediaan air dirasakan semakin terbatas, di beberapa tempat bahkan sudah dapat dikategorikan berada dalam kondisi kritis. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti pencemaran, penggundulan hutan, kegiatan pertanian yang mengabaikan kelestarian lingkungan dan berubahnya fungsi daerah tangkapan air.Air sebagai penopang pembangunan dewasa ini (bahkan sudah dirasakan sejak lama) semakin terancam keberadaannya, baik dan segi kuantitas maupun kualitasnya. Hal tersebut sebagian besar diakibatkan oleh ulah manusia yang kurang arif terhadap lingkungan sehingga berpengaruh terhadap sumberdaya air, bahkan akhirnya berdampak negatif terhadap manusia sendiri. Sumberdaya air sebagai bagian dari sumberdaya alam (natural resources), di dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999 2004 disebutkan diarahkan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta penataan ruang yang pengusahaannya diatur dengan undang-undang.UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) menyebutkan bahwa pendayagunaan sumber daya air harus ditujukan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Pengertian yang terkandung di dalam amanat tersebut adalah bahwa negara bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan pendistribusian potensi sumberdaya air bagi seluruh masyarakat Indonesia, dan dengan demikian pemanfaatan potensi sumberdaya air harus direncanakan sedemikian rupa sehingga memenuhi prinsip-prinsip kemanfaatan, keadilan, kemandirian, kelestarian dan keberlanjutan.

1.2 Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :1. Apa yang di maksud dengan hidrologi?2. Bagaimana siklus hidrologi ?3. Unsur-unsur utama dalam siklus hidrologi ?4. Bagaimana hubungannya dengan siklus hidrologi dan sumber daya air ?5. Bagaimana masalah-masalah pengelolaan sumber daya air ?

1.3 TujuanAdapun tujuan yang di harapakan dalam penyusunan makalah ini adalah :1. Dapat memahamai definisi dari hidrologi itu sendiri.2. Dapat mengerti hubungannya dengan siklus hidrologi dan sumber daya air.3. Dapat mengetahui unsur unsur utama dalam siklus hidrologi.4. Dapat mengetahui hubungannya dengan siklus hidrologi dan sumber daya air5. Menambah pengetahuan tentang masalah-masalah pengelolaan sumber daya air.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian HidrologiHidrosferberasal dari katahidros =air dansphere =daerah atau bulatan. Hidrosfer dapat diartikan daerah perairan yang mengikuti bentuk bumi yang bulat. Daerah perairan ini meliputi samudera, laut, danau, sungai, gletser, air tanah, dan uap air yang terdapat di atmosfer. Diperkirakan hampir tiga perempat atau 75 % muka bumi tertutup oleh air. Jadi dapat dikatakan bumi kita ini adalah planet air.Hidrologi berasal dari bahasa Yunani,Hydrologia, yang berarti "ilmu air". Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri.

2.2 Siklus HidrologiHidrologi adalah suatu ilmu tentang kehadiran dan gerakan air di alam. Pada prinsipnya, jumlah air di alam ini tetap dan mengikuti suatu aliran yang dinamakan siklus hidrologi. Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut, seperti digambarkan pada Gambar 2.1.

SiklushidrologimenurutSuyono(2006)adalahairyangmenguapkeudaradari permukaantanahdanlaut,berubahmenjadiawansesudahmelaluibeberapaprosesdan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan.SedangkansiklushidrologimenurutSoemarto(1987)adalahgerakan air laut ke udara, yang kemudian jatuh ke permukaan tanah lagi sebagai hujan atau bentuk presipitasi lain, dan akhirnya mengalir ke laut kembali. Pemanasan air samudera oleh sinar matahari merupakan kunci proses siklus hidrologi tersebut dapat berjalan secara kontinu.Siklus atau daur merupakan suatu perputaran atau lingkaransuatu hal yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan. Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Daur/siklus hidrologi atau siklus air, merupakan sirkulasi yang tidak pernah berhenti dari air di bumi dimana air dapat berpindah dari darat ke udara kemudian ke darat lagi bahkan tersimpan di bawah permukaan dalam tiga fasenya yaitu cair (air), padat (es), dan gas (uap air). Hal ini menunjukkan bahwa volume air di permukaan bumi sifatnya tetap. Daur hidrologi merupakan salah satu dari daur biogeokimia. Siklus hidrologi memainkan peran penting dalam cuaca, iklim, dan ilmu meteorologi. Keberadaan siklus hidrologi sangat significant dalam kehidupan. Meskipun tetap dengan perubahan iklim dan cuaca, letak mengakibatkan volume dalam bentuk tertentu berubah, tetapi secara keseluruhan air tetap. Siklus air secara alami berlangsung cukup panjang dan cukup lama. Sulit untuk menghitung secara tepat berapa lama air menjalani siklusnya, karena sangat tergantung pada kondisi geografis, pemanfaatan oleh manusia dan sejumlah faktor lain.Siklushidrologidibedakankedalamtigajenisyaitu:1. Siklus Pendek Airlautmenguapkemudianmelaluiproseskondensasiberubahmenjadibutirbutirair yanghalusatauawandanselanjutnyahujanlangsungjatuhkelautdanakankembali berulang. Siklus pendek merupakan suatu proses peredaran air dengan jangka waktu yang relatif cepat. Proses ini biasanya terjadi di laut. Air laut mengalami evaporasi (penguapan), karena adanya panas dari sinar matahari. Uap air dari evaporasi naik ke atas sampai pada ketinggian tertentu dan mengalami kondensasi sehingga terbentuk awan. Awan semakin lama semakin besar, maka turunlah sebagai hujan di atas laut. Air yang turun ini kembali menjadi air laut yang akan mengalami evaporasi lagi.

2. Siklus SedangAir laut menguap lalu dibawa oleh angin menuju daratan dan melalui proses kondensasi berubah menjadi awan lalu jatuh sebagai hujan di daratan dan selanjutnya meresap ke dalam tanah lalu kembali ke laut melalui sungai-sungai atau saluran-saluran air. Air laut mengalami evaporasi menuju atmosfer, dalam bentuk uap air karena panas sinar matahari. Angin yang bertiup membawa uap air laut ke arah daratan. Pada ketinggian tertentu, uap air yang berasal dari evaporasi air laut, sungai, dan danau terkumpul makin banyak di udara. Suatu saat uap air menjadi jenuh dan mengalami kondensasi, kemudian menjadi hujan. Air hujan yang jatuh di daratan selanjutnya mengalir ke parit, selokan, sungai, danau, dan menuju ke laut lagi.

3. Siklus PanjangAir laut menguap, setelah menjadi awan melalui proses kondensasi, lalu terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi di daratan dan terjadilah hujan salju atau es di pegunungan-pegunungan yang tinggi. Bongkah-bongkah es mengendap di puncak gunung dan karena gaya beratnya meluncur ke tempat yang lebih rendah, mencair terbentuk gletser lalu mengalir melalui sungai-sungai kembali ke laut. Panas sinar matahari menyebabkan evaporasi air laut. Angin membawa uap air laut ke arah daratan dan bergabung bersama dengan uap air yang berasal dari danau, sungai, dan tubuh perairan lainnya, serta hasil transpirasi dari tumbuhan. Uap air ini berubah menjadi awan dan turun sebagai presipitasi (hujan). Air hujan yang jatuh, sebagian meresap ke dalam tanah (infiltrasi) menjadi air tanah. Adakalanya presipitasi tidak berbentuk hujan, tetapi berbentuk salju atau es. Sebagian air hujan diserap oleh tumbuhan serta sebagian lagi mengalir di permukaan tanah menuju parit, selokan, sungai, danau, dan selanjutnya ke laut. Aliran air tanah ini disebut perkolasi dan berakhir menuju ke laut. Air tanah juga dapat muncul ke permukaan menjadi mata air. Siklus panjang merupakan siklus yang berlangsung paling lama dan prosesnya paling lengkap.

2.3 Unsur-Unsur Siklus HidrologiBeberapa unsur dalam siklus hidrologi :1. PresipitasiPrespitasi yaitu uap air yang jatuh ke permukaan bumi. Sebagian besar presipitasi terjadi sebagai hujan, tetapi di samping itu, presipitasi juga menjadi salju, hujan es (hail), kabut menetes (fog drip), graupel, dan hujan es (sleet). Sekitar 505.000 km3 (121.000 cu mil) air jatuh sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398.000 km3 (95.000 cu mi) dari terjadi di atas lautan.2. Canopy intersepsiPengendapan yang dicegat oleh dedaunan tanaman dan akhirnya menguap kembali ke atmosfer daripada jatuh ke tanah.3. EvaporasiPenguapan dari badan air secara langsung4. TranspirasiPenguapan air yang terkandung dalam tumbuhan5. RespirasiPenguapan air dari tubuh hewan dan manusia6. EvapotranspirasiPerpaduan evaporasi dan transpirasi7. KondensasiProses perubahan wujud uap air menjadi titik-titik air sebagai hasil pendinginan8. InfiltrasiAir yang jatuh ke permukaan tanah dan meresap ke dalam tanah. Setelah disusupi, air menjadi kelembaban tanah (soil moisture) atau air tanah (groundwater).9. PerkolasiAiryangmeresapterussampaikekedalamantertentuhinggamencapaiairtanahatau groundwater.10. Run offAir yang mengalir di atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut.Berbagai cara di mana air bergerak di seluruh negeri. Ini mencakup baik limpasan permukaan (surface run off) dan limpasan saluran (channel run off). Karena mengalir, air dapat merembes ke dalam tanah, menguap ke udara, atau disimpan di danau atau waduk, atau diekstraksi untuk keperluan manusia lainnya.Di dalam siklus hidrologi terjadi proses kondensasi dan sublemasi. Kondensasi adalah proses berubahnya uap air menjadi butir2 air, sedangkan sublemasi adalah proses berubahnya uap air menjadi butir2 es atau salju. Menurut perkiraan, air yang ada dipermukaan bumi seluruhnya mencapai 1.360.000.000 km3. Sekitar 1.320.000.000 km3berada di lautan/samudera dan sisanya terjadi sirkulasi pada atmosfer ke daratan dan kembali ke laut atau samudera.Air yang ada dipermukaan bumi dan di udara berada dalam bentuk cair, gas dan padat (es atau salju). Perubahan air dalam tiga bentuk ini memang sangat menakjubkan. Jika terjadi perubahan temperatur, air dapat berubah menjadi es yang disebut membeku (freezing), atau sebaliknya es akan berubah menjadi air yang disebut mencair (melting), dan air yang mencair tersebut dapat pula berubah menjadi gas melalui proses penguapan (evaporation).Dalam setahun tidak kurang dari 500.000 km3air di muka bumi berubah menjadi gas ke dalam atmosfer. Kurang lebih 430.000 km3air laut berubah menjadi uap air atau sekitar 1.000 km3setiap hari, dan sisanya 70.000 km3menguap dari daratan (termasuk penguapan dari tanaman yang disebut denganTranspiration).

Uap air yang terdapat dalam udara dapat berubah menjadi butir2 air atau es (kondensasi). Jika temperatur udara terus menurun, butiran air berubah menjadi kristal2 es, lama kelamaan semakin besar, dan udara tidak lagi mampu menahan beratnya sehingga jatuh ke bumi sebagai hujan (precipitation). Butiran2 air atau kristal2 es yang masih bertahan melayang-layang di udara karena amat kecil disebut awan.Sebaliknya, setiap tahunnya curah hujan yang jatuh ke permukaan bumi sekitar 500.000 km3, yaitu 390.000 km3langsung jatuh di laut/samudera, dan 110.000 km3jatuh di daratan. Persebaran air yang berada di muka bumi secara persentase adalah sebagai berikut : air laut 97,5 %, air sungai, air danau, air tanah, dan salju 2,449 %, serta berupa uap air 0,001 %.

2.4 Manfaat Siklus HidrologiSiklus hidrologi ini merupakan siklus alami yang banyak mengandung manfaat. Manfaat siklus hidrologi diantaranya :1. Wash BiosferBiosfer merupakan tempat hidup makhluk hidup tumbuhan, hewan termasuk manusia. Biosfer terdiri dari litosfer (batuan/daratan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara). Dalam perjalanannya siklus hidrologi melewati ke tiga tempat tersebut, yaitu litosfer, hidrosfer, dan atmosfer. Air merupakan pelarut universal yang sangat baik, apa yang apa yang dilalui akan dilarut oleh air, kecuali cairan seperti minyak. Pada saat pertama kali air mengalami siklus hidrologi, air sungai, laut, danau, dsb mengalami penguapan. Hasil penguapan merupakan air yang relatif bersih. Air bersih ini sebagai bahan dasar untuk mencuci biosfer. Ketika perjalanan ke atmosfer, air akan melarut partikel debu,gas (NOx, SOx), aerosol, fume, fog dsb, demikian juga ketika air menjadi titik air awan ataupun presipitasi. Semua yang ada di atmosfer dilarutkan dan diikat oleh air untuk dibawake permukaan bumi, sehingga atmosfera menjadi bersih alami. Awan di atmosfer merupakan air yang bermuatan listrik sehingga pertemuan awan yang satu dengan lainnya menimbulkan kilat maupun petir. Petir sangat bermanfaat untuk terjadinya fiksasi sehingga terbentuk N2yang berguna padasiklus Nitrogen.Sebelum mencapaipermukaan tanahair hujansebagian mengenaidedaunan yangtelah tertutup debu atau partikel Pb pada tanaman di jalan raya, debu kapur pada daerah industri kapur, semen, dsb akan terbersihkan, sehingga daun dapat melalukan fotosintesis dengan sempurna, stomata daun akan terbuka, penguapan daun menjadi tidak terganggu. Demikian juga perlakukan terhadap atap rumah. Bentuk dan posisi daun beraneka ragam, sangat mempengaruhi jatuhnya air hujan ke tanah. Air hujan yang jatuh ke bumi dengan kekuatan gravitasi tertentu akan membuka sebagian tipis lapisantopsoil. Air yang jatuh di daratan sebagian mengalami perkolasi masuk dalam tanah sebagai air tanah dan sebagian lagi sebagai air permukaan(run off). Pada saat mengalir, air akan melarutkan unsur-unsur mineral yang terdapat pada batuan tanah. Air di permukaan akan melarutkan unsur hara pada permukaan tanah, termasuk sisa atau kelebihan kegiatan pertanian, permukiman dan industri. Ketika air sungai masuk daerah permukiman, air akan melarutkan limbah domestic, misalnya detergen, minyak, ekskreta, sampah, dll. Ketika memasuki daerah pertanian sisa-sisa pupuk dilarutkan, pestisida, dsb. Masuk daerah industri akan melarutkan limbah industri, misalnya minyak, pewarna, amoniak, dsb. Sedangkan air tanah baik air tanah bebas ataupun air tanah tertekan mengalir menuju lautan dengan melarutkan mineral batuan yang ada pada tanah.Semua aliran air akhirnya terhenti pada danau atau laut. Endapan-endapan mineral yang berlebihan menimbulkan air laut penuh dengan unsur-unsur mineral, salah satunya garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin. Bahan bawaan air lainnya akan diendapkan secara berlahan di dasar laut. Unsur-unsur hara batuan tanah akan di dorong dengan gelombang laut menuju pantai sehingga terbentuk delta daratan yang subur. Bahan-bahan unsur pencemaran yang terbawa air secara alaminya akan terdegradasi dengan sendiri selama tidak melebihi ambang batas kemampuan air atau air akan melakukan mekanisme pencucuian dirinya sendiri.

2. Water Move PositionJumlah air di bumi relatif stabil, tidak bertambah tidak berkurang, hanya posisi / tempat dan kualitasnya yang berubah. Air secara keseluruhan yang ada di dunia sebanyak 1.362.000.000 km3, yang terdiri samudra (97,2%), es/gleser (2,15%), air tanah (0,61%), air permukaan (0,05%), danau air tawar (0,009%), laut / danau asin (0,008%), sungau, atmosfera, dll (0,073%).Jadi airyang dapat dimanfaatkan langsung sekitar2,8% air didunia. Secara teoritis semuaair dibumi kondisinya statis,oleh karena panas matahari, panas bumi, tinggi rendah permukaan bumi, sehingga air bergerak mengikuti hokum siklus hidrologi. Secara langsung siklus hidrologi memutar atau memindahkan air dari berbagai tempat. Semula di daratan, di lautan, dipindahkan ke udara, ke tanah dsb.Pada masing-masing tempat / posisi air memiliki kemanfaatan yang berbeda-beda, tergantung dari kemampuan manusia mendayagunakan. Menurut Lamb James C (Juli Soemirat, 1996, 79), air yang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th(0,038% total keseluruhan air). Sirkulasi air dalam proses siklus hidrologi pada evaporasi/penguapan sebanyak521.000 km3/th yang berasal dari 84% evaporasi lautan dan 14% evaporasi daratan, namun ketika presipitasi yang jatuh ke lautan 80% dan 20% jatuh ke daratan. Dibanding antara proporsi evaporasi dan presipitasi di daratan ada beda 6% atau sekitar 31.260 km3/th. Keadaan tersebut dikarenakan di daratan terdapat gunung-gunung dan bukit-bukit dataran tinggi yang dapat menahan awan dan terjadi kondesasi serta presipitasi di daerah pegunungan, sehingga air akan mengaliri sungai dan air bawah tanah menuju dataran rendah sampai ke laut. Di dataran rendah yang datar dan lautan secara acak adalah seimbang antara evaporasi dan presipitasi. Kondisi kelebihan presipitasi dari evaporasi tersebut seimbang dengan air sungai atau air bawah yang mengalir sampai menuju atau masuk ke laut.

3. Water SuplyAiryang ikut sirkulasi siklus hidrologi hanya 521.000 km3/th, yang berarti 1,427.1015liter/hari. Bila pendudukbumi 6 milyar dankebutuhan air 200 liter/hari, maka akan membutuhkan air 1,2.1012liter/hari, sedangkan air yang ikut sirkulasi sebesar 1,427.1015liter/hari. Jadi masih ada kelebihan air yang dimanfaatkan oleh tumbuhan dan hewan lainnya yang tidak akan mengganggu kondisi air yang sedang mengalir di sungai, air bawah tanah, danau, dan keberadaan laut. Dalam sirkulasi hidrologi, air melalui berbagai tempat. Terutama di daratan baik yang melalui permukaan atau bawah tanah. Berdasarkan hitungan di atas jumlah air sangat memadai untuk memenuhi kebutuhan manusia, hewan ataupun tumbuhan. Namun memang tiap daerah berbeda-beda kualitas dan kauntitasnya, ada kekurangan, kecukupan dan kelebihan, tetapi secara total masih sangat mencukupi. Penduduk pegunungan tidakperlu menuju laut untuk memenuhi kebutuhan airnya, cukup menanti hujan atau aliran permukaan atau mengambil di pancuran atau di telaga. Pendudukan perkotaan yang datar, cukup mengambil air dari air bawah tanah atau menjernihkan dari air permukaan. Semua kebutuhan air tercukupi baik dari segi jumlah maupun tempatnya.

4. Resource LifeAirmerupakan kebutuhan mutlak setiap makluk hidup. Tanpa ada air mustahil adakehidupan. Setelah bumi terbentuk,kemudian mendingin mengkerut, mulai terbentuk air yang mengisi keriput-keriput bumi. Titik air baru terbentuk sebagai aktifitas gunung berapi. Air saat itu masih tawar dan belum adakehidupan. Kemudiankarena adanya panas matahari, panas bumi dan sifat air mulailah terbentukpenguapan, awan, hujan, air tanah, sungai danau, danlaut,sehingga sempurnalah siklus hidrologi. Kehidupanpertama kali terbentuk dari adanya petir dari pertemuan dua awan, yang mengenai permukaan air tawar, sinar ultra violet, panas dan sinar radiasi (Hendro Darmodjo, 1984/1985, 4). Saat itu mulailah terbentuk unsur-unsur kehidupan dan akhirnya terbentukmahkluk sederhana di dasar air tawar. Kemudian secara evolusi terjadilah makhluk seperti sekarang ini.Sampai sekarang air merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan dari suatu makhluk hidup atau kehidupan. Suatu mikroorganisme, bijian kurang dapat berkembang atau tidak aktif dalam kondisi kering tidak ada air, ketika air ada bijian mulai tumbuh,mikroorganisme mulai aktif. Bahkan pada litosfer yang kering kerontang, hampir dapat dipastikan kehidupan di sana berjalan lamban, kurang beraktifitas, lambat berkembang, namun begitu ada air semua kehidupan menunjukkan jati dirinya sebagai makhluk hidup.

5. Resource EnergySiklus hidrologi memungkin air hujan jatuh di pegunungan atau dataran tinggi. Oleh karena gravitasi air mengalir menuju tempatyang rendah.Perbedaan ketinggian daratanyang dilalui airakan mengakibatkan kekuatan air untuk mengalir lebih kuat, semakin tinggi menuju ke rendah semakin kuatkekuatan air. Kekuatan air tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Padakekuatan yang cukup oleh penduduk dimanfaatkan untuk memutar kincir, menumbuk, sedangkan pada kekuatan yang besar dapat digunakan untuk memutar turbin penghasil listrik yang dapat dinikmati di rumah kita saat ini.

6. Obyek WisataKabut di pegunungan, air terjun, awan yang tebal, hujan gerimis, danau, aliran sungai, sungai bawah tanah, stalaktit,stalakmit, mata air, sumur artesis, gelombang laut, semuanya merupakan bagian dari siklus hidrologi. Keadaan itu semua terbentuk oleh adanya siklus hidrologi ribuan tahun, dan sekarang keindahannya dapat dijadikan obyek wisata yang menarik. Dapat dibayangkan bila air tidak mengalir mengikuti siklus hidrologi, semua keadaan tersebut di atas tidak akan ada.Manfaat lain adanya siklus hidrologi diantaranya: Sebagai sarana transportasi aliran sungai, lautan, danau Untuk menjadikelembaban atmosfer maupunlitosfer Membentukmusim Mempengaruhi iklim, pergerakan udara/angin Menyebarkan berbagai mikroorganisme, biji-bijian, dsb.

2.5 Jenis-Jenis Perairan Daratan2.5.1 SungaiSungai adalah air tawar yang mengalir dari sumbernya di daratan menuju dan bermuara di laut, danau, atau sungai lain yang lebih besar. Aliran sungai merupakan aliran yang bersumber dari 3 jenis limpasan, yaitu : limpasan yang berasal dari hujan, limpasan dari anak2 sungai, dan limpasan dari air tanah.Pada umumnya, sungai bermuara sampai ke laut atau danau2. Tetapi, adapula sungai2 yang muaranya tidak dapat mencapai laut banyak terdapat di daerah gurun yang amat kering. Di Australia, sungai jenis ini disebutcreekdan di Arab disebutWadi. Pada saat hujan, palung2 sungai ini berisi air tetapi bilamana hujan tidak ada, sungai ini hanya berupa palung-palung yang kering. Air hujan yang mengalir tidak dapat mencapai laut karena banyak meresap ke dalam tanah yang kering dan ada pula yang habis menguap kembali ke atmosfer.Besarnya volume air yang mengalir pada suatu sugai dalam satuan waktu pada titik tertentu di sungai itu, disebut debit air. Debit air sungai terkecil terdapat di bagian hulu, sedangkan yang terbesar terdapat di bagian muara. Sungai yang besar berarti debit airnya besar, sebaliknya, sungai yang kecil berarti debit airnya kecil.Besar kecilnya volume air yang mengalir (debit air sungai) dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut :1. IklimUnsur iklim sangat berpengaruh terhadap debit air sungai. Banyaknya curah hujan (Presipitasi) dan besarnya penguapan (evaporasi) sangat menentukan volume air yang ada dalam sungai.Pada saat musim penghujan presipitasi lebih besar dibandingkan besarnya evaporasi yang mengakibatkan debit air menjadi besar bahkan terjadi luapan air atau banjir. Tetapi sebaliknya, pada musim kemarau jumlah presipitasi menurun tetapi tingkat penguapan meningkat sehingga debit air semakin kecil.

2. Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS)Luas dan ketinggian daerah aliran sungai berpengaruh besar terhadap debit air sungai. Daerah aliran sungai adalah bagian permukaan bumi yang berfungsi untuk menerima, menyimpan, dan mengalirkan air hujan yang jatuh di atasnya melalui sungai. Contoh : hujan yang jatuh pada bagian permukaan bumi mengalirkan airnya ke sungai, misalnya sungai Kapuas. Bagian permukaan bumi yang menerima air hujan dan mengalirkan airnya ke sungai Kapuas disebut DAS Kapuas. Das biasanya dibatasi oleh punggung/igir perbukitan atau pegunungan. DAS yang luas berarti memiliki daerah tangkapan hujan yang luas pula, sehingga debit air sungai yang mengalir pada DAS itu akan lebih besar.

A. Bentuk atau Tipe SungaiAda berbagai bentuk atau tipe sungai yaitu :1. Sungai Consequent Lateral,yakni sungai yang arah alirannya menuruni lereng2 asli yang ada di permukaan bumi sepertidome, blockmountain, atau dataran yang baru terangkat.2. Sungai Consequent Longitudinal,yakni sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal (bagian puncak gelombang pegungungan).3. Sungai Subsequent,yakni sungai yang terjadi jika pada sebuah sungaiconsequent lateralterjadi erosi mundur yang akhirnya akan sampai ke puncak lerengnya, sehingga sungai tersebut akan mengadakan erosi se samping dan memperluas lembahnya. Akibatnya akan timbul aliran baru yang mengikuti arahstrike(arah patahan).4. Sungai Superimposed,yakni sungai yang mengalir pada lapisan sedimen datar yang menutupi lapisan batuan di bawahnya. Apabila terjadi peremajaan, sungai tersebut dapat mengikis lapisan2 penutup dan memotong formasi batuan yang semula tertutup, sehingga sungai itu menempuh jalan yang tidak sesuai dengan struktur batuan.5. Sungai Antecedent,yakni sungai yang arah alirannya tetap karena dapat mengimbangi pangangkatan yang terjadi. Sungai ini hanya dapat terjadi bila pengangkatan tersebut berjalan dengan lambat.6. Sungai Resequent,yakni sungai yang mengalir menurunidip slope(kemiringan patahan) dari formasi2 daerah tersebut dan searah dengan sungai consequent lateral. Sungai resequent ini terjadi lebih akhir sehingga lebih muda dan sering merupakan anak sungai subsequent.7. Sungai Obsequent,yakni sungai yang mengalir menuruni permukaan patahan, jadi berlawanan dengan dip dari formasi2 patahan.8. Sungai Insequent,yakni sungai yang terjadi tanpa ditentukan oleh sebab2 yang nyata. Sungai ini tidak mengalir mengikuti perlapisan batuan atau dip. Sungai ini mengalir dengan arah tidak tentu sehingga terjadi pola aliran dendritis.9. Sungai Reverse,yani sugai yang tidak dapat mempertahankan arah alirannya melawan suatu pengangkatan, sehingga mengubah arahnya untuk menyesuaikan diri.10. Sungai Composit,yakni sungai yang mengalir dari daerah yang berlainan struktur geologinya. Kebanyakan sungai yang besar merupakan sungaicomposit.11. Sungai Anaclinal,yakni sungai yang mengalir pada permukaan, yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan tersebut berlawanan dengan arah arus sungai.12. Sungai Compound,yakni sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya.B. Pola Aliran SungaiAda berbagai pola aliran sungai, sebagai berikut :1. Pararel,adalah pola aliran yang terdapat pada suatu daerah yang luas dan miring sekali, sehingga gradient dari sungai itu besar dan sungainya dapat mengambil jalan ke tempat yang terendah dengan arah yang kurang lebih lurus. Pola ini misalnya dapat terbentuk pada suatucoastal plain(dataran pantai) yang masih muda yang lereng aslinya miring sekali kea rah laut.2. Rectangular,adalah pola aliran yang terdapat pada daerah yang mempunyai struktur patahan, baik yang berupa patahan sesungguhnya atau hanyajoint(retakan). Pola ini merupakan pola aliran siku2.3. Angulate,adalah pola aliran yang tidak membentuk sudut siku2 tetapi lebih kecil atau lebih besar dari 90o. di sini masih kelihatan bahwa sungai2 masih mengikuti garis2 patahan.4. Radial Centrifugal,adalah pola aliran pada kerucut gunung berapi atau dome yang baru mencapai stadium muda dan pola alirannya menuruni lereng2 pegunungan.5. Radial Centripetal,adalah pola aliran pada suatu kawah atau crater dan suatu kaldera dari gunung berapi atau depresi lainnya, yang pola alirannya menuju ke pusat depresi tersebut.6. Trellis,adalah pola aliran yang berbentuk seperti trails. Di sini sungai mangalir sepanjang lembah dari suatu bentukan antiklin dan sinklin yang pararel.7. Annular,adalah variasi dari radial pattern. Terdapat pada suatu dome atau kaldera yang sudah mencapai stadium dewasa dan sudah timbul sungai consequent, subsequent, resequent dan obsequent.8. Dentritic,adalah pola aliran yang mirip cabang atau akar tanaman. Terdapat pada daerah yang batu2annya homogen, dan lereng2nya tidak begitu terjal, sehingga sungai2nya tidak cukup mempunyai kekuatan untuk menempuh jalan yang lurus dan pendek.

C. Macam-Macam Sungai

Berdasarkan keajegan aliran airnya, yaitu sebagai berikut :1. Sungai Episodik,Yaitu sungai yang airnya tetap mengalir baik pada musim kemarau maupun pada musim penghujan. Jenis sungai ini banyak terdapat di Irian Jaya, Sumatera, dan Kalimantan.2. Sungai Periodik,Yaitu sungai yang hanya berair pada musim penghujan saja, sedang pada musim kemarau kering tak berair. Jenis sungai ini banyak terdapat di Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, pada umumnya sungai periodik ini mempunyai mata air dari daerah2 yang hutannya sudah gundul.

Berdasarkan sumber airnya yaitu sebagai berikut :1. Sungai Tadah Hujan,Yaitu sungai yang volume airnya tergantung pada air hujan, seperti sungai2 di Pulau Jawa.2. Sungai CampuranatauSungai Kombinasi,Yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan dan gletser (salju yang mencair, kemudian mengalir) oleh karena itu jika sungai mata airnya dari gletser disebut sungai gletser. Contohnya sungai Mamberema di Irian Jaya.

D. Bagian-bagian pada daerah aliran sungai1. Bagian Hulu SungaiYaitu bagian sungai yang dekat dengan mata air, merupakan sungai dalam stadium muda, dengan ciri2 : Pengikisan kearah dalam atau vertikal. Aliran airnya deras Tebingnya curam Tidak terjadi proses pengendapan/sedimentasi Belum terdapat teras2 sungai.2. Bagian Tengah SungaiYaitu bagian antara hulu sungai dengan hilir sungai dan disebut stadium dewas, dengan ciri2 : Pengikisan ke arah dalam dan samping Alirannya kurang begitu jelas Banyak terjadi pengendapan Terdapat teras2 sungai. Terbentuknya pola aliran yang berkelok-kelok atau disebut meander.3. Bagian Hilir SungaiYaitu bagian sungai yang dekat ke laut, dan disebut stadium tua dengan ciri2 : Pengikisan tidak terjadi Aliran air tenang Banyak terjadi pengendapan Teras2 sudah tidak jelas Sungai banyak berkelok-kelok Terdapat beting2 pasir di tengah sungai yang disebut dengan delta.

2.5.2 DanauDanau ialah suatu kumpulan air dalam cekungan tertent, yang biasanya berbentuk mangkuk. Danau mendapat air dari curah hujan, sungai2, serta mata air, dan air tanah. Keempat sumber tersebut bersama-sama dapat mengisi dan memberikan suplai air pada danau. Dalam hal demikian biasanya danau itu bersifat permanen, artinya tetap berair sepanjang tahun. Sebaliknya, jika sumber air pengisi danau itu hanya salah satu unsur saja misalnya dari curah hujan, maka danau itu umumnya bersifat temporer atau periodic. Artinya danau tersebut pada waktu2 tertentu kering.Macam-macam danau :1. Menurut macam airnya, danau dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut :a. Danau Air Asin.Pada umumnya danau air asin terdapat di daerahsemiariddanarid, di mana penguapan yang terjadi sangat kuat, dan tidak memiliki aliran keluaran. Kalau danau semacam ini menjadi kering, maka tinggallah lapisan garam di dasar danau tersebut. Danau2 yang bersifat temporer banyak terdapat di daerah arid yang mempunyai kadar garam tinggi. Contoh danau kadar garam yang tinggi adalah Great Salt Lake, kadar garamnya sebesar 18,6 %, dan Danau Merah (dekat laut asam), kadar garamnya 32 %.b. Danau Air Tawar.Danau air tawar terutama terdapat di daerah2humid(basah) dimana curah hujan tinggi. Pada umumnya, danau ini mendapatkan air dari curah hujan dan selalu mengalirkan airnya kembali ke laut. Jadi danau ini merupakan danau terbuka.

2. Menurut terjadinya, danau dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut :a. Danau Vulkanik/Kawah/Maar,Yaitu danau yang terjadi karena peletusan gunung berapi yang menimbulkan kawah luas di puncaknya. Kawah tersebut kemudian terisi oleh air hujan dan terbentuklah danau. Contoh : Danau Kawah Gunung Kelud dan Gunung Batur.b. Danau Lembah Gletser,Setelah zaman es berakhir, daerah2 yang dulunya dilalui gletser menjadi kering dan diisi oleh air. Kalau lembah yang telah terisi air itu tak berhubungan dengan laut, maka lembah itu akan menjadi danau. Contohnya: danau Michigan, danau Huron, Superior, Erie, dan danau Ontario.c. Danau Tektonik,Adalah danau yang terjadi karena peristiwa tektonik; yang mengakibatkan terperosoknya sebagian kulit bumi. Maka terbentuklah cekungan yang cukup besar. Contoh danau tektonik adalah : danau toba, singkarak, kerinci dll.d. Danau Dolina/Karst,Adalah danau yang terjadi karena pelarutan batuan kapur, sehingga membentuk cekungan2 yang yang bentuknya seperti dolina/karst. Danau ini banyak ditemukan di daerah pegunungan kapur.e. Danau Hempangan/Bendungan,Adalah danau yang terjadi karena aliran sebuah sungai terbendung oleh lava, sehingga airnya menggenang dan terbentuklah danau. Contohnya danau laut tawar di Aceh dan Tondano.f. Danau Buatan,Adalah danau yang dibendung oleh manusia dengan tujuan untuk irigasi, perikanan, pembangkit tenaga listrik dan lain. Contohnya : Danau Siombak di Marelan, Proyek Asahan dll.Manfaat danau antara lain : Sumber energi pembangkit tenagalistrik. Sebagai saranatransportasidan rekreasi. Tempat untuk menyalurkan hobi (memancing). Tempat budidayaikan, udang, dan kepiting. Sumberair minumbagi mahluk hidup. Sumber air bagi pengairan (sawah). Sebagai tempatolahraga, Tempat riset dan penelitian.

2.5.3 RawaRawa adalah daerah di sekitar sungai atau muara sungai yang cukup besar yang merupakan tanah lumpur dengan kadar air relatif tinggi.Rawaadalah perairan yang cukup luas yang terdapat di dataran rendah dengan sumber air dari air hujan, air laut dan atau berhubungan atau tidak berhubungan dengan sungai, relatif tidak dalam, berdasar lumpur dan atau tumbuhan membusuk, banyak terdapat vegetasi baik yang mengapung dan mencuat maupun tenggelam.Rawa dilihat dari genangan airnya, dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :

1. Rawa yang airnya selalu tergenangTanah2 di daerah rawa yang selalu tergenang airnya tidak dapat dimanfaatkan sebagai lahan pertanian kerena lahannya tertutup tanah gambut yang tebal. Di daerah rawa yang airnya selalu tergenang, sulit terdapat bentuk kehidupan binatang karena airnya sangat asam. Derajat keasaman (pH) di daerah ini mencapai 4,5 atau kurang dengan warna air kemerah-merahan.

2. Rawa yang airnya tidak selalu tergenangRawa jenis ini mengandung air tawar yang berasal dari limpahan air sungai pada saat air laut pasang dan airnya relatif mongering pada saat air laut surut. Akibat adanya pergantian air tawar di daerah rawa, maka keasaman tanah tidak terlalu tinggi sehingga dapat dimanfaatkan sebagai areal sawah pasang surut. Salah satu tanda yang menunjukkan bahwa kawasan rawa memiliki tanah yang tidak terlalu asam adalah banyaknya pohon2 rumbia.

2.5.4 Air TanahAir tanah adalah air yang terletak di bawah permukaan tanah di tanah pori ruang dan dalam fraktur formasi batuan. Sebuah unit batuan atau deposit tidak dikonsolidasi disebut akuifer ketika dapat menghasilkan kuantitas yang dapat digunakan air. Kedalaman di mana ruang pori tanah dan rongga dalam batuan menjadi benar-benar jenuh dengan air disebut muka air . Air tanah diisi dari, dan akhirnya mengalir kepermukaan secara alami, debit alam sering terjadi di mata air dan rembesan, dan dapat membentuk oasis atau lahan basah . Air tanah juga sering digunakan untuk pertanian, kota dan industri digunakan oleh membangun dan mengoperasikan ekstraksi sumur .Biasanya, air tanah dianggap sebagai air cair yang mengalir melalui akuifer dangkal, namun secara teknis juga dapat mencakup kelembaban tanah, permafrost (tanah beku), air bergerak di permeabilitas batuan dasar yang sangat rendah, dan mendalam panas bumi atau minyak formasi air. Air tanah dihipotesiskan untuk memberikan pelumasan yang mungkin dapat mempengaruhi pergerakan kesalahan. Kemungkinan bahwa banyak dari bawah permukaan bumi berisi air, yang mungkin dicampur dengan cairan lain dalam beberapa kasus.Sebuah akuifer adalah lapisan substrat berpori yang berisi dan transmit air tanah. Ketika air dapat mengalir langsung antara permukaan dan zona jenuh dari suatu akuifer, akuifer tersebut adalah bebas. Bagian lebih dalam akuifer terkekang biasanya lebih jenuh karena gravitasi menyebabkan air mengalir ke bawah.Substrat dengan porositas rendah yang memungkinkan transmisi terbatas airtanah dikenal sebagai akuitar . Sebuah akiklud adalah substrat dengan porositas yang sangat rendah maka hampir kedap air tanah. Sebuah kasus aquifer tertekan adalah akuifer yang ditutupi oleh suatu lapisan kedap air yang relatif batuan atau substrat seperti akiklud atau akuitar. Jika tertekan mengikuti kelas bawah dari perusahaan zona resapan air , air tanah bisa menjadi bertekanan sebagai mengalir. Hal ini dapat membuat sumur artesis yang mengalir bebas tanpa perlu pompa dan naik ke ketinggian lebih tinggi dari tabel air statis di bebas.Macam-macam Air Tanah Berdasarkan Formasi Biologis :1. Air Tanah Dangkal ( Air Tanah Freaktik )Air tanah dangkal adalah air tanah yang terjadi dari air hujan yang meresap ke dalam tanah dan berkumpul di atas lapisan kedap air (impermeable) yang paling dekat ke permukaan bumi. Kedalaman air tanah freaktik pada setiap tempat berbeda-beda dan penampang air tanah pada setiap tanah berbeda-beda.2. Air Tanah Dalam (Air Tanah Artesis)Air tanah dalam adalah air tanah yang berada pada lapisan batuan yang porous(lolos air). Lapisan air tersebut berada di antara dua lapisan batuan yang tidak tembus air. Apabila seseorang membuat sumur sampai pada air tanah dalam, maka sumur tersebut relative tidak akan mengalami kekeringan walaupun pada musim kemarau. Air tanah dalam memungkinkan untuk menjadi sumber air artesis, yaitu apabila mendapat tekanan yang cukup tinggi.Macam-macam Air Tanah Berdasarkan asal-usulnya1. Air tanah yang berasal dari atmosfer disebut meteoric water (vados water), yaitu air tanah ber asal dari hujan dan pencairan salju.2. Air tanah yang berasal dari dalam bumi misalnya: Air tanah turbir (conate water),yaitu air tanah yang tersimpan di dalam batuan sedimen Air tanah juvelin (juvelin water),yaitu air tanah yang bersumber dari air yang naik dari maagma bila gas-gasnya dibebaskan melalui mata air panas.

2.6 Perairan di LautTidak hanya perairan darat saja, perairan laut juga termasuk ke dalam pembahasan hidrosfer. Menurut proses terjadinya, laut bisa di klasifikasi menjadi tiga yaitu:1. Laut RegresiYaitu laut yang menyempit pada waktu zaman es, terjadi penurunan permukaan air laut. Dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul pada zaman glasial merupakan daratan. Dangkalan Sunda merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan dangkalan Sahul merupakan bagian dari Benua Australia. Pada waktu air surut ada bagian dari laut yang masih merupakan laut karena dalamnya, laut inilah yang dinamakan laut regresi. Contohnya Laut Banda dan Selat Makassar.2. Laut Transgresi Yaitu laut yang terjadi karena genangan air laut terhadap daratan akibat kenaikan tinggi permukaan air laut yang mencapai kurang lebih 70 m pada zaman es. Inilah yang menyebabkan dataran rendah di Indonesia Timur atau Barat tergenang air laut dan sekarang menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.3. Laut IngresiYaitu laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerak menurun, dapat berupa palung laut atau lubuk laut. Contoh: Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku.Sedangkan menurut letaknya, laut di bedakan menjadi tiga, yaitu:1. Laut Tepi (sub/ocean), adalah laut yang letaknya di tepi benua dan terpisah dengan lautan oleh adanya deretan pulau. Contohnya, Laut Jepang dan Laut Cina Selatan.2. Laut Pertengahan (middle sea) adalah laut yang terletak di antara benua, contohnya Laut Tengah.3. Laut Pedalaman (inland sea) adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua (daratan). Contohnya, Laut Hitam dan Laut Kaspia.

Dasar laut ternyata tidak rata kedalamannya. Pada umumnya, laut di pinggir benua lebih dangkal daripada di tengah lautan. Tingkat kedalaman dasar laut adalah sebagai berikut.1. Zona Litoral (pesisir), yaitu daerah pantai yang terletak di antara garis pasang naik dan pasang surut.2. Zona Neritik (laut dangkal), dengan ketentuan sebagai berikut.Bagian dasar laut sampai kedalaman 200 m. Sinar matahari masih tembus ke dasar laut. Pada zona ini banyak binatang dan tumbuhan laut sehingga zona ini penting artinya bagi kehidupan manusia. Zona ini meliputi Landas Kontinen Sunda, seperti Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Landas Kontinen Sahul yaitu Laut Arafuru.3. Zona Batial (wilayah laut dalam), dengan ketentuan sebagai berikut. Kedalamannya antara 2002000 m. Sinar matahari sudah tidak tembus sampai ke dasar laut, karena itu tumbuh-tumbuhan laut jumlahnya terbatas demikian juga binatang-binatang lautnya.4. Zona Abissal (wilayah laut sangat dalam), dengan ketentuan sebagai berikut. Kedalamannya antara 20005000 m. Tekanan airnya sangat besar. Suhu sangat rendah. Tidak terdapat tumbuhan laut. Binatang laut sangat terbatas.5. Zona Hadal (wilayah laut yang paling dalam), kedalamannya lebih dari 5000 m, termasuk palung laut dan lubuk laut.

2.7 Relief Dasar LautBentukan relief dasar laut tersebut tersebar di empatwilayah utama, yaitu Continental Shelf, Continental Slope, Ocean Floor,dan The Deep.

a. Paparan Benua (Continental Shelf)Landas kontinen atau paparan benua adalah wilayah lautdangkal dengan topografi relatif datar atau landai. Kemiringan lerengpaparan benua berkisar antara 01. Kedalaman landas kontinenumumnya tidak lebih dari 200 meter. Menurut para ahli oseanografi,landas kontinen sebetulnya merupakan wilayah kelan jutan benuayang tertutup air laut.Contoh landas kontinen yang terdapat di negara kita, antara lainlandas kontinen Asia (Paparan Sunda) dan landas kontinen Australia(Paparan Sahul).

b. Lereng Samudra (Continental Slope)Lereng samudra adalah zone peralihan antara paparan danwilayah laut dalam atau dasar Samudra. Topografi continental slopedidominasi oleh lereng yang sangat curam dengan kedalaman antara2001.800 m. Kemiringan lereng benua umumnya berkisar antara 5atau lebih.

c. Dasar Samudra (Ocean Floor)Dasar samudra adalah zone dasar Samudra yang dalam danmerupakan wilayah terluas di muka Bumi, yaitu sekitar 59% dari seluruhpermukaan Bumi. Kedalaman dasar Samudra lebih dari 1.800 metersebagian besar topografi dasar samudra merupakan wilayah yangdatar.

d. The DeepThe deep adalah cekungan-cekungan yang sangat dalam didasar samudra. Pada umumnya, topografi the deep adalah berupalubuk (basin) dan palung (trench dan trough). Lubuk laut adalahbentukan dasar samudra berupa cekungan yang relatif hampir bulat,yang terjadi akibat peme rosotan muka Bumi karena adanya tenagaendogen. Contoh lubuk laut di perairan Indonesia antara lain basinBanda, basin Sulu, dan basin Sulawesi.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanMeskipun air mengalami siklus hidrologi, hal itu tidak menjamin air bersih selalu ada.Untuk itu perlu ada upaya dan kesadaran untuk menghemat air. Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat, gas) pada, dalam atau diatas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur hidup dalam air itu sendiri. Siklus Hidrologi adalah suatu proses yang berkaitan, dimana air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), ke darat dan kembali lagi ke laut

3.2 SaranPerlu ada kesadaran dari dalam diri sendiri untuk melakukan penghematan air agar ketersediaan air terjaga hingga masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. http://sagulan.blogspot.com/2012/11/makalah-siklus-hidrologi.htmlAnonim. 2011. http://belajargeodenganhendri.wordpress.com/2011/04/13/hidrosfer/Anonim. 2014. http://www.zonasiswa.com/2014/07/hidrosfer-lapisan-air.htmlAnonim.2013.http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/01/hidrosfer-pengertian-proses-manfaat-gambar.htmlAnonim.2013.http://seainazka.blogspot.com/2013/04/siklus-hidrologi-dan pengertiannya_14.html

27