Hidrolisis Metil Salisilat Punya Inyol
-
Upload
siapa-saja -
Category
Documents
-
view
102 -
download
15
description
Transcript of Hidrolisis Metil Salisilat Punya Inyol
HIDROLISIS METIL SALISILAT
1. TUJUAN PERCOBAAN
a. Membuat Asam Salisilat dengan mereaksikan metil salisilat
dengan Natrium Hidroksida dengan menggunakan H2SO4
sebagai katalis.
b. Mencari nilai Rf sampel dan membandingkan nilai Rf sampel
dengan nilai Rf Asam Salisilat murni.
2. PERINCIAN KERJA
a. Pembuatan Asam Salisilat dari Metil Salisilat
b. Melakukan Uji Pemurnian melalui pengukuran titik leleh dan
KLT
3. ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan :
Erlenmeyer 250 ml
Erlenmeyer vakum
Gelas kimia 250 ml
Gelas kimia 400 ml
Gelas ukur 250 ml
Pipet ukur 25 ml
Corong Kaca
Corong buchner
Thermometer
Kondensor spiral
Pengaduk kaca
Pompa vakum
Oil Bath
Klem dan statif
Hot plate
Selang karet
Labu semprot
Tabung kalsium
Tabung reaksi
Cawan petridish
Spatula
Bahan yang digunakan
Asam sulfat pekat
NaOH
Metil salisilat
Air demineral
4. DASAR TEORI
Asam Salisilat
Asam salisilat dengan rumus molekulnya C7H6O3 dengan
berat molekul 138,12 g/mol tersebar luas pada berbagai
tumbuhan dalam bentuk molekul-molekul gula. Ester ini
biasanya tidak dalam keadaan bebas, tetapi dalam bentuk
molekul-molekul gula.
Spesifikasi yang dimiliki oleh asam salisilat :
a. titik lelehnya 158o C – 161o C
b. Berbau aromatik
c. Berwarna putih
d. Residunya tidak lebih 0,05 %
Metil Salisilat
Metil salisilat merupakan salah satu zat kimia yang sangat
pentingdalam .industri kimia dengan rumus bangunnya :
OH
C – OCH3
O
Senyawa ini diproduksi dengan dua cara, yaitu
a. Cara alami
Metil salisilat dapat diproduksi melalui hidrolisis pada
glukosa Glautheria oleh enzim Gautherasayang terdapat
pada daun tumbuhan ghauterapracum juga pada kulit kayu
Betula Lenta Linne. Selain itu dapat puyla ditemukan pada
akar tanaman Spirea ulmaira, filipendula dan beberapa jenis
spirea lain . Adapun sumber pokok metal salisilat lain adalah
bunga Acacia farnencian dan Acacia lavenia.
b. Cara sintetik
Metil salisilat dapat diperoleh dengan cara sintesa melalui
suatu reaksi esterifikasi dari asam salisilat dengan methanol
dengan asam sulfat sebagai katalisnya.
Metil salisilat mempunyai sifat-sifat dan karakteristik
tertentu yaitu :
a. Kelarutan, metil salisilat sukar larut dalam air, tetapi larut
dalam alcohol.
b. Warna berwarna kekuning-kuningan, putih, dan kemerah-
merahan.
c. Spesifik grafitinya antara 1,180 s/d 1,185
d. Titik didihnya 219o C s/d 224o C
e. Mempunyai bau khas yang aromatic
f. Indeks bias 1,535s/d 1,538
g. Berat jenis, dalam bentuk sintetik 1,180 g/cm3 1,185 g/cm3
dan bentuk alaminya 1,76 g/cm3 s/d 1,85 g/cm3.
h. Disimpan dalam wadah yang tertutup
Metil salisilat banyak digunakan pada industri makanan
sebagai flavour dan senyawa ini juga terutama digunakan pada
dunia farmasi sebagai campuran dari berbagai jenis obat-
obatan,antiseptic dan antifungi.
Ester dihidrolisis dari konstitusi asam karboksilat dan alkohol
dalam kondisi asam atau basa. Dalam percobaan ini metil
salisilat, sebagai ester minyak dari tumbuh-tumbuhan
gandapura. Hasil hidrolisis ini, disamping metanol dan air yaitu
garam natrium dari asam salisilat. reaksi campuran adalah
pengasaman dengan asam sulfat termasuk garam natrium
sebagai asam bebas. Reaksi keseluruhan adalah asam salisilat
dan metanol.
Asam salisilat dalam bentuk padat, dan dapat dimurnikan
dengan cara kristalisasi, persaman reaksinya adalah sebagai
berikut :
O O
.. ..
C -- O CH3 + 2NaOH C -- O -- Na +
OH O -- Na+
H2SO4
(terlarut)
O
..
C -- OH
OH
CH3OH + H2O
5. PROSEDUR PERCOBAAN
a. Pembuatan Asam Salisilat dari Metil Salisilat.
Melarutkan secara hati-hati 10 gram NaOH dalam 50 ml air
dan dinginkan sampai suhu kamar.
Setelah larutan NaOH dingin,kemudian dicampurkan
dengan 5 gr (0,033 mol) metil salisilat secara hati-hati dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Padatan putih akan
sebera terbentuk tetapi akan larut bila dipanaskan.
Menambahkan 5 batu didih ke dalam campuran untuk
mencegah terbentuknya buih peda waktu larutan
dipanaskan. Memasang kondensor refluks dan termometer
pada Erlenmeyer asah.
Memanaskan larutan dengan penangas minyak dan
mendidihkan larutan selama 15 menit.
Mendinginkan larutan hingga 30oC, kemudian dipindahkan
ke dalam gelas kimia 250 ml, dan ditambahkan sercara
perlahan-lahan H2SO4 1 M sampai campuran bersifat asam,
yaitu pH, <7 pada kertas pH .
Mendinginkan campuran dalam bak es hingga temperatur
sekitar 0oC.
Menyaring campuran dengan menggunakan corong
buchener dan kertas saring dengan pompa vakum.
Menambahkan lagi H2SO4 1M ke dalam filtrat, disaring jika
terbentuk endapan sesbagai fraksi kedua.
Kristal yang diperoleh dikeringkan pada cawan penguapan
dalam oven vakum pada 50 oC sampai beratnya konstan.
b. Melakukan uji pemurnian dengan pengukuran titik leleh.
Memasukkan asam salisilat ke dalam erlenmeyer asah
250 ml
Menambahkan air secukupnya kedalam Erlenmeyer yang
telah berisi asam salisilat hingga semua padatan larut.
Memasang kondensor dan termometer kemudian Asam
salisilat dipanaskan dengan menggunakan hot plate hinga
mendidih.
Menyaring segera larutan panas dengan penyaring biasa
secara hati-hati. Membilas erlenmeyer dengan air panas
untuk melarutkan kristal yang tersisa.
Mendinginkan larutan pada suhu kamar.
Menyaring dengan penyaring vakum, menggunakan
corong buchener.
Filtrat disimpan dalam es. Jika terbentuk kristal, disaring
sebagai fraksi kedua.
Kristal yang telah diperoleh disimpan dalam cawan
petridish, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu
50oC.
6. DATA PENGAMATAN
Sebelum pemurnian
Berat NaOH =10,057 gram
Metal salisilat = 5,021 gram
Berat cawan penguap + kertas saring kosong=52,397 gram
Berat cawan penguap + kertas saring + sample setelah dipanaskan
56,923 gram
56,847 gram
56,795 gram
56,794 gram
56,793 gram
Titik leleh sebelum pemurnian = 151,5 OC
Sesudah pemurnian
Berat cawan penguap kosong + kertas saring kosong =52,952 gram
Berat cawan penguap + kertas saring +sample setelah dipanaskan
56,118 gram
56,032 gram
55,987 gram
55,979 gram
55,975 gram
Titik leleh sesudah pemurnian = 150,1o C