HIDROLISIS
-
Upload
aulia-rahmi -
Category
Documents
-
view
13 -
download
6
description
Transcript of HIDROLISIS
HIDROLISIS
( Sintesa Asam Salisilat Dari Metil Salisilat )
I. TUJUAN
Mahasiswa mengetahui proses sintesa asam salisilat dan dapat mencari
mekanisme reaksinya
II. ALAT DAN BAHAN
Alat Yang Digunakan
1. Labu bundar leher dua 500 ml
2. Refluks kondensor
3. Erlenmeyer
4. Hot plate
5. Penangas minyak paraffin
6. Pipet tetes
7. Corong kaca
8. Kertas saring
9. Gelas kimia
10. Batang pengaduk
11. Spatula
12. Wadah es
Bahan Yang Digunakan
1. NaOH 0,25 mol dalam 100 ml
2. Air
3. H 2SO4 1 M
4. Kertas pH
III. DASAR TEORI
Hidrolisis adalah suatu reaksi kimia apa saja antara suatu zat atau senyawa yang
menghasilkan air. Ada kation tertentu bersifat asam dan anion tertentu bersifat basa
dalam larutan air. Ion-ion ini terhidrolisis memberikan larutan yang bersifat basa
lemah ataupun netral. Contoh, larutan air dari ammonium klorida, NH4Cl
memberikan larutan asam yang lemah karena ion NH4 bertindak sebagai suatu asam,
tetapi ion Cl tidak bertindak sebagai basa.
Kation asam dan anion basa
Kation asam dan anion basa secara matematis dapat disebut asam lemah kovalen
polar dan basa lemah kovalen polar seperti beriku :
BH + H2O → H3O+ + B-
Dan
A- + H2O → HA + OH-
Contoh
NH4+ + C2H3O2 → NH3 + NC2H3O2
Suatu ester dihidrolisis dari konstitusi asam karboksilat dan alkohol dalam kondisi
basa, disini ester adalah metil salisilat dari ester minyak tumbuhan gandapura. Hasil
hidrolisis adalah metanol dan air serta garam natrium dari asam salisilat dan metanom
salisilat dalam bentuk padat yang dapat dimurnikan dengan cara rekristalisasi.
Mekanisme reaksi yang dapat ditulis sebagai berikut :
C8H8O3 + NaOH → C7H4O3Na2 + CHOH + H2O
C7H4O3Na2 + H2SO4 → C7H6O3 + Na2SO4
Titik leleh asam salisilat adalah 1550C sedangkan titik leleh metil salisilat adalah -
8.30C.
Asam salisilat merupakan asam yang bersifat iritan lokal, yang dapat digunakan
secara topikal. Terdapat berbagai turunan yang dapat digunakan sebagai obat luar,
yang terbagi atas dua kelas, ester dari asam salisilat dan ester salisilat dari asam
organik. Disamping itu digunakan pula garam salisilat. Turunanya yang paling
dikenal adalah asam asetilsalisilat.
Hidrolisis berbeda dengan hidrasi. Pada hidrasi, molekul tidak pecah menjadi dua
senyawa baru. Pada reaksi hidrolisis ester oleh asam/basa maka hasilnya adalah suatu
asam karboksilat dan alkohol dan dikatalis oleh asam kemudian dipanaskan maka
akan terjadi kesetimbangan antar ester dengan air. Proses ini disebut esterifikasi fisher
yang berdasarkan teori dari Emil Fisher. Walapun ini merupakan reaksi
kesetimbangan namun dapat menggeser kesetimbangan kekanan dengan
menghasilkan ester yang tinggi.
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian garam oleh air atau reaksi ion-ion garam
dengan air. Pada penguraian garam ini, dapat terjadi beberapa kemungkinan, yaitu :
· Reaksi ion garam dengan air menghasilkan ion H
· Ion garam bereaksi dengan air menghasilkan ion H+ sehingga menyebabkan ion
H+ dalam air bertambah dan akibatnya H+ > OH- maka larutan bersifat asam.
· Ion garam tersebut tidak bereaksi dengan air sehingga H+ dalam air akan tetap
sama dengan OH- maka air akan netral (pH=7).
Ion garam dianggap bereaksi dengan air, bila ion tersebut dalam reaksinya
mengahasilkan asam lemah atau basa lemah, sebab bila menghasilkan asam atau basa
kuat maka hasil reaksinya akan segera terionisasi sempurna dan kembali menjadi ion-
ionya. Jika di tinjau dari asam dan basa pembentukanya ada 4 jenis garam yang
dikenal yaitu :
· Garam yang terbentuk dari asam lemah dan basa kuat
· Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah
· Garam yang terbentuk dari sam lemah dan basa lemah
· Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat
Sifat fisik dan kimia bahan dan produk
Ø Asam sulfat
Rumus molekul = H2SO4
Berat molekul = 98.08 gr/mol
Wujud = cairan
Warna = bening
Densita = 1.84 gr/ml
Viscositas = 26.7
Ø Natrium hidroksida
Rumus molekul = NaOH
Berat molekul = 39.99711 gr/mol
Wujud = butiran kasar (kristal)
Warna = putih
Titik didih = 1388 0C
Titik leleh = 318 0C
Densitas = 2.13 gr/ml
Kelarutan =dalam air, metanol, etanol dan gliserol.
Ø Metil salisilat
Rumus molekul = C8H8O3
Berat molekul = 92 gr/mol
Ø Asam salisilat
Rumus molekul = C7H6O3
Berat molekul = 138.12 gr/mol
Wujud = padatan
Warna = putih
Titik didih = 211 0C (2666 pa)
Titik leleh = 159 0C
Densita = 1.44 gr/ml
kelarutan = dalam kloroform, etanol, dan metanol
IV. PROSEDUR KERJA
1. Mencampurkan natrium hidroksida dengan 50 ml air ,dan menambahkan metil
salisilat lalu mendidihkannya selama 20 menit kemudian mendinginkannya.
2. Menambahkan asam sulfat 1 M dengan pipet tetes secara perlahan sambil
memeriksa keasaman dengan kertas pH larutan akhirnya bersifat asam.
3. Menjenuhkan lagi dengan 15 ml asam sulfat
4. Mendinginkannya dalam wadah es + air untuk mendapatkan Kristal, kemudian
menyaring Kristal yang terbentuk
5. Menguji filtrate dengan menambahkan asam sulfat berlebih, menyaring Kristal
yang terbentuk .
6. Mengeringkan dalam oven 110°C selama 30 menit
V. DATA PENGAMATAN
NO PERLAKUAN PENGAMATAN
1 NaOH + air + metil salisilat Terbentuk cairan berminyak, berwarna
bening, beraroma menyengat
2 Refluks (20 menit ) Cairan bening berminyak beraroma segar
menyengat sedikit kekuningan
3 Penambahan asam sulfat 1 M
50 ml
Terbentuk endapan putih dalam jumlah
yang sangat sedikit,terjadi reaksi panas
4 Penjenuhan dengan 15 ml
asam sulfat pekat
Terbentuk endapan putih dalam jumlah
yang lebih banyak
5 Pendinginan dengan es Endapan putih mulai mengkristal
6 Penyaringan dan pengeringan Asam salisilat, berwarna putih, berbentuk
serbuk beraroma menyengat dengan jumlah
4,14 gr
Kertas Saring kososng = 0,8 gram
Kertas Saring + endapan = 4,94 gram
Endapan = 4,14 gram
Mol asam salisilat = gramBM
= 4,14gr
138,12grmol
= 0,0299 mol
VI. PERHITUNGAN
Pembuatan larutan
Gr NaOH = n x BM
= 0,25 mol x 40 grmol
= 10 gr
Gr C8H 8O3 = n x BM
= 0,033 mol x 152,15 grmol
= 5,02 gr
Ρ = grv
= V = grρ
= 5 ,02gr
1,18grml
= 4,25 ml
H 2SO4 1 M dalam 100 ml
M1 = % x ρ x1000
BM
= 0,98 x1,84 x 1000
98
= 18,4 M
M1 x V1 = M2 x V2
V1 = 1M x100ml
18,4M
= 5,43 ml
Mekanisme reaksi
Secara teori
INPUT
NaOH 0,25 mol dalam 100 ml
Gr = n x BM
= 0,033 grml
x 40 grmol
= 10 gr
C8H 8O3 0,033 mol dalam 100 ml
Gr C8H 8O3 = n x BM
= 0,033 mol x 152,15 grmol
= 5,02 gr
H 2SO4
Gr = ρ x v
= 0,033 grml
x 5,43 ml
= 9,99 gr
Reaksi
C8H 8O3 + 2 NaOH → C7H4O3Na2 + CH3OH + H2O
M 0,033 0,25 - - -
B 0,033 0,066 0,033 0,033 0,033
S - 0,184 0,033 0,033 0,033
C7H4O3Na2 + H 2SO4 → C7H6O3+ Na2SO4
M 0,033 0,102 - -
B 0,033 0,033 0,033 0,033
S - 0,069 0,033 0,033
OUTPUT
Gr NaOH = n x BM
= 0,184 mol x 40 grmol
= 7,36 gr
Gr CH3OH = n x BM
= 0,033 mol x 32 grmol
= 1,056 gr
Gr C7H6O3 = n x BM
= 0,033 mol x 138,12 grmol
= 4,557 gr
Gr H 2SO4 = n x BM
= 0,069 mol x 98 grmol
= 6,762 gr
Gr H2O = n x BM
= 0,033 mol x 18 grmol
= 0,594 gr
Gr Na2SO4 = n x BM
= 0,033 mol x 142 grmol
= 4,686 gr
Neraca Massa
KOMPONEN BM INPUT OUTPUT
MOL GR MOL GR
C8H8O3 152,15 0,033 5,02 0,003 0,456
NaOH 40 0,25 10 0,184 7,36
C7H4O3Na2 182 - - - -
CH3OH 32 - - 0,033 1,056
H 2SO4 98 0,102 9,99 0,069 6,762
H2O 18 - - 0,033 0,594
C7H6O3 138,12 - - 0,033 4,557
Na2SO4 142 - - 0,033 4,686
TOTAL 0,385 25,01 0,385 25,01
% yield = 4,55725,01
x 100 %
= 18,22 %
% konversi limiting reaktan =0,0330,033
x 100 %
= 100 %
% konversi excerchise reaktan =0,0330,025
x 100 %
= 13,2 %
Secara praktek
INPUT
NaOH 0,25 mol dalam 100 ml
Gr = n x BM
= 0,033 grml
x 40 grmol
= 10 gr
C8H 8O3 0,033 mol dalam 100 ml
Gr C8H 8O3 = n x BM
= 0,033 mol x 152,15 grmol
= 5,02 gr
H 2SO4
Gr = ρ x v
= 0,033 grml
x 5,43 ml
= 9,99 gr
Reaksi
C8H 8O3 + 2 NaOH → C7H4O3Na2 + CH3OH + H2O
M 0,033 0,25 - - -
B 0,030 0,060 0,030 0,030 0,030
S 0,003 0,19 0,030 0,030 0,030
C7H4O3Na2 + H 2SO4 → C7H6O3+ Na2SO4
M 0,030 0,102 - -
B 0,030 0,030 0,030 0,030
S - 0,072 0,030 0,030
OUTPUT
Gr NaOH = n x BM
= 0,19 mol x 40 grmol
= 7,6 gr
Gr CH3OH = n x BM
= 0,030 mol x 32 grmol
= 0,96 gr
Gr C7H6O3 = n x BM
= 0,030 mol x 138,12 grmol
= 4,14 gr
Gr H 2SO4 = n x BM
= 0,072 mol x 98 grmol
= 7,056 gr
Gr H2O = n x BM
= 0,030 mol x 18 grmol
= 0,54 gr
Gr Na2SO4 = n x BM
= 0,030 mol x 142 grmol
= 4,26 gr
Neraca Massa
KOMPONEN BM INPUT OUTPUT
MOL GR MOL GR
C8H8O3 152,15 0,033 5,02 0,003 0,45
NaOH 40 0,25 10 0,19 7,6
C7H4O3Na2 182 - - - -
CH3OH 32 - - 0,030 0,96
H 2SO4 98 0,102 9,99 0,072 7,056
H2O 18 - - 0,030 0,54
C7H6O3 138,12 - - 0,030 4,14
Na2SO4 142 - - 0,030 4,26
TOTAL 0,385 25,01 0,385 25,01
% yield = 4,14
25,01 x 100 %
= 16,25 %
% konversi limiting reaktan =0,0300,033
x 100 %
= 90,90 %
% konversi excerchise reaktan =0,0600,025
x 100 %
= 24 %
Persen kesalahan = teori−praktek
teori x 100 %
= 4,557−4,14
4,557 x 100 %
= 9,15 %
VII. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan hidrolisis yang telah dilakukan dapat dianalisa, reaksi hidrolisis
metil salisilat dengan katalis basa (NaOH). Metil salisilat yang digunakan sebanyak
4,25 ml. kemudian dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dengan volume air 50 ml.
setelah itu membuat larutan NaOH dan mencampurkan larutan tersebut. Maka terjadi
perubahan warna dari bening menjadi putih seperti ada endapan , pada penambahan
NaOH ini berfungsi untuk mengikat salisilat.
Larutan campuran kemudin didihkan, dengan adanya pemanasan tersebut maka
akan terjadi peristiwa percepatan reaksi pada kedua zat campuran ,tujuannya adalah
agar dalam proses pemanasan dengan menggunakan suhu tinggizat yang akan di
panaskan tidak mengalami pengurangan volume zat yang terkandung didalamnya
Setelah itu larutan didinginkan dan disaring, penyaringan ini bertujuan agar jika
bahan yang dguankan mengandung gas berbahaya, gas tersebut langsung
diembunkan. Lalu hasil penyaringan dikeringkan dan kemudian ditimbang.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakuakn dapat disimpulkan
1. Asam salisilat dapat dibuat dengan mereaksikan metil salisilat dan NaOH dan
juga penambahan asam sulfat
2. Reaksi ini adalah reaksi ynag bersifat reversible maka untuk mendapatakan hasil
yang banyak dapat dilakukan dengan cara penambahan reaksi
3. Hasil yang didapat yaitu endapan 4,14 gram
IX. DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet.2015. Buku Penuntun Praktikum Satuan Proses. “HIDROLISIS”.POLSRI.
Palembang,