Hidrofilik Dan Hidrofobik

3
Hidrofilik dan hidrofobik Hidrofilik diambil dari dua kata yaitu hidro yang berarti air dan filik yang berarti suka. Jadi hidrofilik adalah zat yang dapat dilarutkan dalam air. Sedangkan hidrofobik diambil dari kata hidro (air) dan fobik (tidak suka). Zat-zat yang bersifat hidrofobik adalah zat yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam minyak. Sifat kelarutan di sini ditinjau dari sifat kepolarannya. Dimana air adalah senyawa polar dan minyak adalah non polar. Jadi ketika suatu zat dicampurkan dengan suatu zat lain dengan sifat kepolaran yang sama maka zat tersebut dapat bercampur (larut). Hal ini pula yang menjelaskan kenapa air dan minyak tidak dapat bercampur, karena meraka memiliki sifat yang berbeda (polar & non polar ). Cara kerja sabun dalam mengangkat kotoran diawali dengan proses pembentukan emulsi. Bagian hidrofobobik sabun masuk ke dalam lemak sedangkan bagian hidrofilik larut dalam air. Adanya gaya tolak-menolak antara muatan listrik negatif (muatan hidrofobik dan hidrofilik) menyebabkan kotoran pecah menjadi partikel-partikel kecil dan membentuk emulsi sehingga kotoran dapat terlepas dari kain atau benda lain. Kerja sabun tersebut juga dibantu oleh busa yang ditimbulkan yang mencegah pengendapan kembali (redeposisi) kotoran ke cucian. Koloid Hidrofilik dan Hidrofobik Koloid memiliki dua sifat yang berlawanan, yaitu hidrofilik dan hidrofobik. Tentu saja satu koloid tak memiliki.

Transcript of Hidrofilik Dan Hidrofobik

Page 1: Hidrofilik Dan Hidrofobik

Hidrofilik dan hidrofobik

Hidrofilik diambil dari dua kata yaitu hidro yang berarti air dan filik yang berarti suka. Jadi hidrofilik adalah zat yang dapat dilarutkan dalam air. Sedangkan hidrofobik diambil dari kata hidro (air) dan fobik (tidak suka). Zat-zat yang bersifat hidrofobik adalah zat yang tidak dapat larut dalam air tetapi dapat larut dalam minyak. Sifat kelarutan di sini ditinjau dari sifat kepolarannya. Dimana air adalah senyawa polar dan minyak adalah non polar. Jadi ketika suatu zat dicampurkan dengan suatu zat lain dengan sifat kepolaran yang sama maka zat tersebut dapat bercampur (larut). Hal ini pula yang menjelaskan kenapa air dan minyak tidak dapat bercampur, karena meraka memiliki sifat yang berbeda (polar & non polar).

Cara kerja sabun dalam mengangkat kotoran diawali dengan proses pembentukan emulsi. Bagian hidrofobobik sabun masuk ke dalam lemak sedangkan bagian hidrofilik larut dalam air. Adanya gaya tolak-menolak antara muatan listrik negatif (muatan hidrofobik dan hidrofilik) menyebabkan kotoran pecah menjadi partikel-partikel kecil dan membentuk emulsi sehingga kotoran dapat terlepas dari kain atau benda lain. Kerja sabun tersebut juga dibantu oleh busa yang ditimbulkan yang mencegah pengendapan kembali (redeposisi) kotoran ke cucian.

Koloid Hidrofilik dan Hidrofobik

Koloid memiliki dua sifat yang berlawanan, yaitu hidrofilik dan hidrofobik. Tentu saja satu koloid tak memiliki.

sifat tersebut bersamaan. tetapi ada yang bersifat koloid hidrofilik dan koloid hidrofobik. Koloid

Page 2: Hidrofilik Dan Hidrofobik

hidrofobik ialah koloid yang tak menyukai air, sedangkan koloid hidrofilik ialah koloid yang menyukai air. Sifat hidrofilik dan hidrofobik ini biasanya didasari oleh kepolaran. Senyawa yang polar akan menyukai air sedangkan senyawa yang non polar tidak menyukai air, kerjasama antara koloid hidrofobik dan hidrofilik terjadi didalam tubuh. misalnya pada koloid hidrofobik yang menyimpan substrat penting seperti enzim dan antibodi, dibiarkan tetap tersuspensi dengan air. koloid hidrofilik akan mengelilingi koloid hidrofobik di permukaan dan berinteraksi dengan air

Koloid hidrofobik dapat berada dalam air hanya jika mereka distabil dengan beberapa cara. Jika tidak,

Kestabilan koloid

kurangnya mereka afinitas terhadap air menyebabkannya terpisah dari air. Koloid hidrofobik dapat distabilkan dengan adsorpsi ion pada permukaannya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar .  Ion-ion teradsorpsi dapat berinteraksi dengan air, sehingga menstabilkan koloid. Pada saat yang sama, Tolakan antara partikel koloid dengan ion teradsorpsi dari muatan yang sama Mencegah  partikel  bertabrakan untuk menjadi lebih besar.

Sumber

Brown, T.L., H.E. Lemay, B.E. Bursten andC.J. Murphy. 2009. Cemistry the Central of Science 11th ed. New Jersey: Pearson Uducation International