Hi Per Parati Roid

16
PROSES KEPERAWATAN

description

hiperparatiroid

Transcript of Hi Per Parati Roid

Slide 1

PROSES KEPERAWATANVISI DAN MISI PUSKESMAS TARAKANPENGKAJIAN IDENTITAS KLIENNamaUmurJenis kelaminPekerjaanStatus pernikahanPendidikanAlamatNo RegisterTgl PengkajianDiagnosa MedisPENGKAJIAN IDENTITAS PENANGGUNG JAWABNamaUmurJenis kelaminPekerjaanAlamatHub.dg PasienSTUDI KASUSNy.B berusia 40 tahun MRS dengan kondisi lemah, nyeri pinggang yang hebat dan sakit kepala serta jantungnya berdebar keras, sering merasa gerah dan cepat merasa capek. Pasien mengeluh perut terasa mual dan muntah,sulit buang air besar, sebelum sakit BB pasien 56kg dan ketika MRS menjadi 50kg, setiap kali makan tersisa setengah porsi. Terasa nyeri pada persendian dan tulang setiap kali digunakan beraktifitas. Mudah lupa dan sulit tidur serta mudah marah terhadap hal-hal biasa. Pada pemeriksaan fisik terdapat pembesaran pada daerah tiroid selain itu ditemukan frekuensi denyut jantung meningkat, terdapat penurunan tonus otot dan pasien tampak tremor, dan lemas, nafas terasa cepat dan dalam. Hasil pemeriksaan laboratorium adanya peningkatam kadar kalsium serum sementara kadar kalsium dan fosfat urine meningkat. Pemeriksaan radiologi diperoleh hasil tampak penipisan pada tulang dan terbentuk kista dan trabekula pada tulang. Ny.B mengaku mengalami batu ginjal dan sulit untuk berkemih, setahun yang lalu juga pernah masuk rumah sakit karena sakitnya tersebut.

KELUHAN UTAMAKeluhan Utama : Nyeri pinggang hebat, sakit kepala, letargi, kelelahan otot.Riwayat penyakit Sekarang : Anoreksia, konstipasi, nyeri tulang dan sendi.Riwayat Penyakit Dahulu : Pernah mengalami batu ginjal.

RIWAYAT KELUHAN UTAMAPALIATIF/PROVOKATIVEQUALITY/QUANTITIREGION/RADIASISEVERITY/SCALATIMERIWAYAT PENYAKIT DAHULUPALIATIF/PROVOKATIVEQUALITY/QUANTITIREGION/RADIASISEVERITY/SCALATIMEPENGKAJIAN FISIKPEMERIKSAAN DIAGNOSTIKPemeriksaan diagnostik, termasuk :Pemeriksaan laboratorium : dilakukan untuk menentukan kadar kalsium dalam plasma yang merupakan pemeriksaan terpenting dalam menegakkan kondisi hiperparatiroidisme. Hasil pemeriksaan laboratorium pada hiperparatiroidisme primer akan ditemukan peningkatan kadar kalsium serum; kadar serum posfat anorganik menurun sementara kadar kalsium dan posfat urine meningkat.Pemeriksaan radiologi, akan tampak penipisan tulang dan terbentuk kista dan trabekula pada tulang.

DIAGNOSA KEPERAWATANRisiko terhadap cidera yang berhubungan dengan demineralisasi tulang yang mengakibatkan fraktur patologi.Perubahan eliminasi urine yang berhubungan dengan keterlibatan ginjal sekunder terhadap hiperkalsemia dan hiperfosfatemia.Perubahan nutrisi yang berubahan dengan anorexia dan mual.Konstipasi yang berhubungan dengan efek merugikan dari hiperparatiroidisme pada saluran gastrointestinal.

RESIKO TERHADAP CIDERALindungi klien dari kecelakaan jatuh, karena klien rentan untuk mengalami fraktur patologis bahkan oleh benturan ringan sekalipun. Bila klien mengalami penurunan kesadaran pasanglah tirali tempat tidurnya.Hindarkan klien dari satu posisi yang menetap, ubah posisi klien dengan hati-hati.Bantu klien memenuhi kebutuhan sehari-hari selama terjadi kelemahan fisik.Atur aktivitas yang tidak melelahkan klien.Ajarkan cara melindungi diri dari trauma fisik seperti cara mengubah posisi tubuh, dan cara berjalan serta menghindari perubahan posisi yang tiba-tiba.Ajarkan klien cara menggunakan alat bantu berjalan bila dibutuhkan. Anjurkan klien agar berjalan secara perlahan-lahan.

PERUBAHAN ELIMINASI URINEPerbanyak asupan klien sampai 2500 ml cairan per hari. Dehidrasi merupakan hal yang berbahaya bagi klien dengan hiperparatiroidisme karena akan meningkatkan kadar kalisum serum dan memudahkan terbentuknya batu ginjal.Berikan sari buahn canbery atau prune untuk membantu agar urine lebih bersifat asam. Keasaman urine yang tinggi membantu mencegah pembentukkan batu ginjal, karena kalsium lebih mudah larut dalam urine yang asam ketimbang urine yang basa.

PERUBAHAN NUTRISIBerikan dorongan pada klien untuk mengkonsumsi diet rendah kalsium untuk memperbaiki hiperkalsemia.Jelaskan pada klien bahwa tidak mengkonsumsi susu dan produk susu dapat menghilangkan sebagian manifestasi gastrointestinal yang tidak menyenangkan.Bantu klien untuk mengembangkan diet yang mencakup tinggi kalori tanpa produk yang mengandung susu.Rujuk klien ke ahli gizi untuk membantu perencanaan diet klien.

KONSTIPASIUpayakan tindakan yang dapat mencegah konstipasi dan pengerasan fekal yang diakibatkan oleh hiperkalsemia.Bantu klien untuk tetap dapat aktif sesuai dengan kondisi yang memungkinkan.Tingkatkan asupan cairan dan serat dalam diet. Klien harus minum sedikitnya enam sampai delapan gelas per hari kecuali bila ada kontra indikasi.

TERIMA KASIH