Hesti Bappenas_Pelaksanaan Anggaran Bankum Badilum Tahun 2012

34
 PRAHESTI PANDANWANGI DIREKTORAT HUKUM DAN HAM BAPPENAS Pelaksanaan Anggaran Tahun 2012 Mahkamah Agung RI Kegiatan Bantuan Hukum SEMA 10 Tahun 2010

Transcript of Hesti Bappenas_Pelaksanaan Anggaran Bankum Badilum Tahun 2012

Pelaksanaan Anggaran Tahun 2012 Mahkamah Agung RI

Kegiatan Bantuan Hukum SEMA 10 Tahun 2010PRAHESTI PANDANWANGI DIREKTORAT HUKUM DAN HAM BAPPENAS

PRIORITAS NASIONAL2

RPJMN 2010-201412 3 4 5 6 7 8

Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pendidikan Kesehatan Penanggulangan Kemiskinan Ketahanan Pangan Infrastruktur Iklim Investasi dan Iklim Usaha Energi

9 10 11 12 13 14

Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Pasca-konflik Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Bidang PerekonomianBidang Kesejahteraan Rakyat

RKP 2010PEMULIHAN PEREKONOMIAN NASIONAL DAN PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT Inpres 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Inpres 3/2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan

RKP 2011

RKP 2012

RKP 2013DITENTUKAN DALAM PROSES PENYUSUNAN RKP 2013

RKP 2014DITENTUKAN DALAM PROSES PENYUSUNAN RKP 2014

PERLUASAN DAN PERCEPATAN PERCEPATAN PERTUMBUHAN PERTUMBUHAN EKONOMI YANG EKONOMI YANG BERKEADILAN INKLUSIF DAN DIDUKUNG BERKEADILAN BAGI PEMANTAPAN PENINGKATAN TATA KELOLA KESEJAHTERAAN DAN SINERGI dan konkrit Sudah jelas RAKYAT sasaran dan PUSAT DAERAHK/LPelaksana : Program Kegiatan Outcome Output Pendanaan Indikatif

INISIATIF BARU 2012

Latar Belakang Akses Terhadap Keadilan (A2J)

Pemenuhan hak-hak setiap warga negaraKebijakan Strategi Nasional Akses Terhadap Keadilan

Perencanaan dan Pembangunan belum mengunakan pendekatan human Rights based approach di dalam pelaksanaannya untuk menjamin hak-hak masyarakat miskin dan terpinggirkan; Merubah persepsi para pengambil keputusan mengenai pemenuhan hakhak setiap warga negara dan hal tersebut harus dijamin oleh Negara

Akses Terhadap Keadilan Tema Inti4Reformasi Hukum dan KeadilanKelompok Miskin dan Terpinggirkan

Bantuan Hukum

Hak-hak Anak

Strategi Nasional Akses terhadap Keadilan

Kepemerintahan

Tata

Lokal

Tenaga Kerja

Tanah dan Sumber Daya Alam Perempuan dan Hukum

Latar BelakangPerkembangan kebijakan pembangunan 2010-2014 mendatang berfokus kepada tema Pembangunan yang InklusifTelah dilaksanakan melalui kegiatan Penyediaan dana bantuan hukum di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Militer dan TUN dengan total alokasi anggaran indikatif tahun 20102014 sebesar Rp. 304,3 M

5

Stranas A2J Bantuan Hukum

Menegaskan pentingnya pelibatan dan keterlibatan seluruh masyarakat baik di sisi masyarakat (sebagai penerima) maupun negara (sebagai pemberi)

Penajaman tema pembangunan melalui Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan, (terdapat program peningkatan akses hukum bagi perempuan miskin dan kelompok marjinal dalam hal perkara-perkara hukum keluarga)

RKP 2010

SEMA 10/2010

RKP 2011RKP 2013

RKP 2012RKP 2014 Arah Kebijakan

Implementasi Penyelenggaraan Bantuan Hukum di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama dan Peradilan Militer dan TUN

Perubahan Paradigma Perencanaan dan Penganggaran6

Unified Budget penyatuan proses perencanaan dan

penganggaran dengan prioritas nasional Performance Based Budgeting money follows function towards program responsibility/accountability Medium Term Expenditure Framework perencanaan dan penganggaran yang bersifat multi years - forward estimate dalam implementasi kebijakan Eselon 1 bertanggung jawab kepada pencapaian outcome dari Program (yang dapat diukur sebagai pendukung pencapaian visi dan misi institusi) Eselon 2 bertanggung jawab terhadap pencapaian output kegiatan (yang dapat diukur sebagai pendukung pencapaian sasaran program)

Program dan Alokasi Anggaran MA-RI T.A. 2010-2014INS PROGRAM 2010

7

2011

2012

2013

2014

TOTAL

005

01 02

Program Penyelesaian Perkara

86,2 151,1

88,8 156,3

90,7 161,0

92,1 163,5

93,0 166,8

450,7 799,3

005

Program Peningkatan Manajemen Peradilan UmumProgram Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN Program Peningkatan Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya MA-RI Program Sarana dan Prasarana MARI Program Pendidikan dan Pelatihan MA-RI Program Pengawasan dan Akuntabilitas MA-RI TOTAL

005

03

52,1

53,6

55,2

56,1

57,1

274,1

005

04

15,5

16,0

16,5

16,7

17,0

81,7

005

05

4.091,1

4.248,8

4.382,5

4.460,5

4.504,1

21.687,0

005

06

731,9

1.396,1

1.115,1

1.002,9

1.027,8

5.273,8

005

07

68,5

71,6

74,9

76,3

77,8

369,1

005

08

22,9

24,1

25,1

25,6

25,8

123,5

5.219,9

6.055,3

5.920,9

5.893,7

5.969,4

29.059,2

Respon Kebijakan Bantuan Hukum melalui Peradilan RPJMN 2010-20148BASELINE ALOKASI ANGGARAN KEGIATAN PRIORITAS NO PROGRAM/ KEGIATAN PRIORITAS TUJUAN INDIKATOR 2010 2011 2012 2013 TOTAL ALOKA SI 20102014 2014 (Rp Billion ) 35.9 174.8

2.2 Pelayanan Bantuan Hukum di Pengadilan Umum (Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum)

Penyelesaian Perkara Pidana bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan

Jumlah perkara yang didukung oleh anggaran unuk pelaksanaan bantuan hukumPenyusunan kebijakan pelaksanaan bantuan hukum bagi masy miskin dan terpinggirkan Jumlah pembangunan/renovasi dan operasional Zitting Plaatz Jumlah perkara prodeo yang didukung anggaran bantuan hukum

34.0

34.6

35.0

35.3

3.2 Pelayanan bantuan hukum di lingkungan Peradilan Agama (Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama)

Penyelesaian perkara agama bagi masy miskin dan terpinggirkan

20.0

20.4

20.6

20.8

21.1

102.9

Jumlah pelaksanaan sidang keliling

lanjutan94.2 Pelayanan bantuan hukum di lingkungan Peradilan Militer dan TUN (Program Peningkatan Manajemen Peradilan Miltun) Penyelesaian perkara di daerah-daerah yang terpencil Penyusunan kebijakan pelaksananaan bantuan hukum 0.1 0.1 0.1 0.1 0.1 0.6

Jumlah pelaksanaan

detasering

5.1

5.2

5.2

5.3

5.3

26.0

TOTAL ALOKASI ANGGARAN

304.3

Inpres No. 3/2010 tentang Program Pembangunan yang Berkeadilan10 Program Kegiatan Output Target 2010 Peningkatan akses hukum kepada perempuan miskin dan kelompok terpinggirka n terhadap kasus keluarga (melalui pengadilan agama) 1. Pembebasan Biaya Perkara 2.Pembebasan biaya konsultasi 3.Pelaksanaan sidang keliling Meningkat 4.000 kan jumlah kasus penyelesai prodeo an kasus yang diajukan oleh perempuan miskin dan masy terpinggirk an 2011 11.553 kasus prodeo Meningkatka n kepastian hukum dan perlindunga n hak sipil Menko Polhukam bekerjasam a dengan MA-RI Sasaran Institusi Terkait

11.553 lbantuan hukum273 lokasi sidang keliling

Realisasi Anggaran Bantuan Hukum11 Anggaran untuk Bantuan Hukum Catatan: 1. Belum terdapat uraian penggunaan anggaran (di pengadilan umum) 2. Kendala di lapangan dari pelaksana dalam menggunakan anggaran BH belum ada Juknis 3. Masa transisi SEMA 10/2010 dikeluarkan bulan Agustus 2010

Sumber: Laptah MA-RI 2010

Realisasi Anggaran Bankum 2010 Peradilan Umum12

Rp.3,123,913,800

2010

alokasi penyerapanRp. 33,905,795,000

Sumber: paparan Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Umum FGD Policy Paper Bantuan Hukum - Bappenas

Realisasi Anggaran Bankum 2010 Peradilan Agama13

2010alokasi penyerapan

Rp.3,272,422,46945%

Rp. 3,996,967,00055%

45%=Sidkel dan Prodeo Sidkel=13.010 perkara Prodeo=4.906 perkara

Sumber: Data Badilag 22 Januari 2011 Ditbinad Badilag

Kesepakatan Trilateral RKP-201114

Kegiatan Bantuan Hukum melalui Lembaga Peradilan(Dalam Miliar Rupiah)

KegiatanPelayanan bantuan hukum di peradilan Umum Pelayanan bantuan hukum di peradilan Agama Pelayanan bantuan hukum di peradilan Militer dan TUN

2010

2011

2012

2013

2014

TOTAL 174.8

34.0

34.6

35.0

35.3

35.967.3

20.0

11.8

11.8

11.8

11.8 0.6

0.1

0.127

0.128

0.129

0.131

TOTAL

242.8

Kesepakatan Trilateral RKP-201215

Kegiatan Bantuan Hukum melalui Lembaga Peradilan(Dalam Miliar Rupiah)Kegiatan Pelayanan dan bantuan hukum di peradilan Umum Pelayanan dan bantuan hukum di peradilan Agama Pelayanan dan bantuan hukum di peradilan Militer dan TUN

2012 24,1

2013 34,0

2014 34,7

2015 34,7

TOTAL 127,7

11,8

11,8

11,8

11,8

47,3

1,7

1,7

1,7

1,7

6,9

TOTAL

182,0

Proses Perencanaan dan Penganggaran TA 201216

Pertemuan dengan unit perencanaan eselon I Pertemuan Trilateral Meeting hasil kesepakatan

pelaksanaan program dan kegiatan serta alokasi anggaran

Tiap tahun dilaksanakan pertemuan trilateral (Bappenas, Kemkeu-DJA, MA-RI-Koord. Biro Perencanaan BUA, MARI)

Penelaahan RKAKL MA-RI T.A. 2012 (14-22 Juli

2011)

Bappenas mengikuti sebagian proses penelaahan dan telah mengirimkan surat kepada Bapak Sekretaris MA-RI mengenai tanggapan atas penelaahan RKAKL MA-RI

lanjutan17

Proses monitoring dan evaluasi PP 39 Tahun 2006

ttg Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Masih belum dapat dilaksanakan dengan optimal, karena data-data triwulan yang disampaikan tidak lengkap meliputi seluruh satker di Pusat dan Daerah Laporan evaluasi tahunan belum pernah disampaikan ke Bappenas sesuai PP 39/2006 format evaluasi diserahkan kepada KL

Perkembangan Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan Bantuan Hukum18

Kebijakan Perencanaan dan Penganggaran Bantuan Hukum

dilaksanakan oleh Dirjen Teknis (Dirjen Badilum, Dirjen Badilag dan Dirjen Badimiltun)

Perubahan paradigma perencanaan penganggaran Performance Based Budgeting

SEMA 10/2010 Pedoman Pemberian Bantuan Hukum

baru diterbitkan pada bulan Agustus 2010

Tahap perencanaan dan penganggaran telah selesai dilakukan untuk TA 2010 dan TA 2011 Tahun 2010 adalah masa transisi dimulai TA 2011

Alokasi utk Pusat dan Daerah TA. 2010 Program Pelayanan dan Bantuan Hukum (Peradilan Umum dan Peradilan Miltun) Khusus untuk lingkungan peradilan agama TA 2010 diambil dari Program Penegakan Hukum dan HAM

Kesepakatan alokasi anggaran dalam trilateral meeting banyak mengalami perubahan (contoh: alokasi untuk TA 2010 untuk bantuan hukum dari alokasi 2010-2014 sejumlah total Rp. 59,2 M menjadi Rp. 41,9 M) sumber: Dokumen Trilateral dan Laptah MA-RI 2010

Implementasi Kegiatan Bantuan Hukum di Lingkungan Peradilan19

Penanganan Perkara dalam rangka bantuan hukum perlu

mencapai target nasional (sebagaimana ditetapkan dalam RPJMN dan RKP) sebagai dukungan MA-RI terhadap prioritas pembangunan nasional2010 Contoh: Pgr Peningkatan dan Pelayanan Bantuan Hukum 2011 Contoh: Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan: Penyediaan Dana Bantuan Hukum di pengadilan Tk. I Alokasi : Rp. 34,639,0 M Target: - Penyediaan dana bankum di 347 satker (perkara?) - Kebijakan bankum 1 naskah - Jumlah penyelenggaraan zitting plaats 20 z.p.get : 6 2012 Contoh: Program Peningkatan Manajemen Peradilan Umum Kegiatan: Pelayanan dan Bantuan Hukum di lingk. Peradilan Umum Alokasi: Rp. 24,182 M Target: - Penyediaan dana bankum di 352 satker (perkara?) - Jumlah penyelenggaraan zitting plaats 20 z.p. - Jumlah Posbakum : 39 satker

Alokasi : Rp. 42.681,0 M Target : 26.320 perkara

Sumber: Trilateral Meeting RKP 20102012

lanjutan20

Bagaimana detail pengaturan pencapaian target nasional? Perlu diuraikan target pencapaian penanganan perkara bantuan hukum termasuk pelaksanaan zitting plaats dan penyelenggaraan Posbakum di masing-masing satker PN/PT, termasuk penyediaan alokasi anggaran Prinsip Penganggaran Berbasis Kinerja (Performance Based Budgeting)

Adanya kejelasan perhitungan dukungan anggaran dalam pelaksanaan kegiatan prodeo, zitting plaats/sidkel, pelaksanaan Posbakum Berapa kebutuhan anggaran untuk prodeo dasar permintaan prodeo dari masyarakat kurang mampu Berapa kebutuhan anggaran operasional untuk pelaksanaan sidkel/pelaksanaan zitting plaats? Berapa kebutuhan anggaran operasional untuk penyediaan Posbakum? ATK, transport Advokat, operasional kebutuhan pendampingan masyarakat kurang mampu? Berapa rata-rata kebutuhannya? Bagaimana mekanisme pengaturan kerjasama pengadilan dengan penyedia jasa konsultasi (Advokat)?

Jumlah perkiraan kebutuhan dan unit cost sebagai masukan untuk perencanaan kegiatan dan perencanaan anggaran di unit ke-Dirjen-an sbg usulan perencanaan dan penganggaran MA-RI secara keseluruhan Sebagai input dalam proses penyusunan maupun revisi Juknis Pelaksanaan Bankum di tiap lingkungan peradilan (Umum, Agama, Miltun)

Implementasi Perencanaan dan Penganggaran Kegiatan Bantuan Hukum di Pengadilan21

Implementasi kegiatan masih belum dapat dilaksanakan

secara optimal

Belum ada Petunjuk Teknis pelaksanaanSampai dengan saat ini hanya lingkungan Peradilan Agama yang telah memiliki Juknis pelaksanaan bantuan hukum di lingkungan Peradilan Agama Keputusan Tuada lingkungan Peradilan Agama dan Sekretaris MA No. 04/TUADA-AG/II/2011, No. 20/SEK/SK/II/2011 tanggal 21 Februari 2011 Untuk lingkungan Peradilan Umum dan Peradilan Miltun (khusus bankum di lingkungan Peradilan TUN), sampai dengan penyusunan rencana dan penelaahan anggaran belum tersedia

Belum ada data mengenai perkiraan satuan unit cost kebutuhan penanganan perkara prodeo, pelaksanaan zitting plaats dan uraian kebutuhan dukungan anggaran untuk pelaksanaan bankum

Untuk lingkungan Peradilan Agama sudah tersedia, ke depan perlu exercise sesuai kebutuhan di lapangan

lanjutan22

Belum ada uraian target penanganan perkara prodeo, pelaksanaan zitting plaats, dan pelaksanaan Posbakum secara terinci di tiap satker PN/PT/PTUN

Perlu melihat praktek yang telah dilaksanakan di Badilag (target pencapaian terukur per satker, uraian satuan anggaran untuk pelaksanaan Posbakum target 2011 : 46 posbakum, pelaksanaan sidang keliling)

Perlu adanya perubahan indikator utk pelaksanaan bantuan hukum di lingkungan Peradilan Miltun

SEMA 10/2010 hanya mengamanatkan pelaksanaan bankum di lingkungan Peradilan TUN Untuk kebutuhan hakim terbang (detasering) perlu dialokasikan sebagai bagian dari operasional pengadilan

Perlu adanya SOP pelaksanaan pencairan anggaran sesuai dengan SEMA 10/2010 dan Juknis terkait

Melibatkan Dirjen Perbendaharaan dan Dirjen Anggaran untuk teknis pencairan anggaran sesuai prosedur Fleksibilitas penggunaan anggaran untuk pelaksanaan prodeo/sidkel/Posbakum yang kebutuhannya berbeda sesuai dengan demand dari masyarakat

Penghargaan dan Sanksi (contoh pelaksanaan TA 2011)23

Peraturan Menteri Keuangan No. 38/PMK.02/ 2011 ttg tatacara penggunaan hasil optimalisasi anggaran belanja KL TA.2010 pada TA. 2011 dan Pemotongan pagu belanja KL pada TA 2011 yang tidak sepenuhnya melaksanakan anggaran belanja TA. 2010

Kriteria Reward and Punishment24

Mempunyai hasil optimalisasi TA 2010 dan belum

digunakan di TA 2010 Hasil perhitungan optimalisasi setelah dikurangi sisa anggaran menghasilkan nilai positif Reward diberikan kepada satuan kerja yang memberikan kontribusi kepada pemberian reward

Bentuk Reward25

Tambahan alokasi anggaran TA 2011 (utk New Initiative

atau utk penambahan vol keluaran yang sama) Prioritas dalam pengajuan New Initiative Prioritas mendapatkan anggaran belanja tambahan bila kondisi keuangan memungkinkan Piagam penghargaan Publikasi mass media Tambahan alokasi anggaran TA 2011 maksimal sama dengan hasil optimalisasi yang belum dipergunakan di tahun 2010

Kriteria Punishment26

Terdapat sisa anggaran yang tidak disertai alasan yang dapat

dipertanggungjawabkan Sisa anggaran (tanpa disertai alasan pertanggungjawabkan) dikurang dengan hasil optimalisasi 2010 hasilnya positif Punishment tidak diberikan jika target tercapai meski ada sisa anggaran Punishment diberikan maksimum sebesar anggaran TA 2010 yang tidak terserap Punishment dibebankan kepada satuan kerja yang menyebabkan adanya pengurangan pagu KL Punishment pada satuan kerja ttersebut tidak boleh menyebabkan hambatan dalam pencapaian target pembangunan nasional dan menurunkan pelayanan publik

lanjutan27

Punishment dilakukan sepanjang tidak mengurangi

alokasi anggaran untuk:

Pencapaian kegiatan prioritas nasional dan prioritas bidang dalam RKP 2011 Pembayaran gaji, dll Pemenuhan biaya operasional dan perkantoran Pemenuhan kegiatan yang multiyears Pemenuhan dana pendamping untuk kegiatan yang bersumber dari PHLN dan PDN

lanjutan28

Bappenas akan memberikan feedback terhadap

pelaksanaan program dan kegiatan MA-RI terkait bantuan hukum

Pentingnya perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja Kelengkapan data-data kebutuhan pelaksanaan bankum untuk proses perencanaan-penganggaran dan evaluasi Pentingnya pelaksanaan monitoring dan evaluasi Koordinasi dengan Bappenas terkait pelaksanaan kinerja monitoring pengendalian evaluasi PP 39/2006 Terhadap pencapaian target yang tidak terlaksana perlu penjelasan lebih lanjut sbg bentuk pertanggungjawaban Evaluasi kinerja akan menjadi bahan penyusunan program kerja dan penganggaran tahun berikutnya

Tantangan Implementasi Bantuan Hukum ke Depan29

Adanya kebutuhan tambahan anggaran akibat

demand masyarakat yang tinggi perlu adanya penguatan lembaga pengadilan sebagai penyedia (supply) Contoh di lingkungan Peradilan Agama :

Prodeo Sidkel Posbakum Contoh: kebutuhan bankum di lingkungan peradilan agama Kinerja-Juli 2011 6.243 perkara Penyerapan: Rp. 877.703.400 Target 273 lokasi Kinerja-Juli 2011 338 lokasi Target 46 Posbakum Kinerja-Juli 2011 16.390 org (perkara?)

Target 11.553 perkara

Alokasi: Rp. 3.465.900.000

Rp. 4.188.500.000

Rp. 2.605.036.263

Rp. Rp. 4.182.500.000 1.552.046.89 8

Sumber: Surat Dirjen Badilag ke Ketua MA-RI tanggal 23 Agustus 2011

Catatan Bappenas30

Perkara prodeo Terkait dengan pelayanan Posbakum masyarakat miskin diarahkan untuk mendapatkan prodeo Perlu dikembangkan data terpilah. Berapa perkara anak? Perkara pidana? Perkara perdata? Lain-lain? Terkait pelaksanaan Sidkel Kinerja melebihi target, namun terlihat bahwa ada overestimate dalam perencanaan penganggaran (target lebih, anggaran masih tersedia) perlu disesuaikan berdasarkan prinsip berbasis kinerja untuk mengetahui kebutuhan riil di lapangan Di lingkungan peradilan umum perlu diperlihatkan upaya revitalisasi zitting plaats untuk pelaksanaan sidang mendekatkan pelayanan kepada masyarakat Membuka peluang kemitraan dengan Pemerintah utk penggunaan sarpras sebagai tempat sidang (utk daerah yg tidak memiliki zitting plaats) Contoh: sidang penetapan akta kelahiran (bagi yg telah melampaui ketentuan waktu harusberdasarkan penetapan pengadilan) untuk masyarakat yang berada di daerah terpencil

Catatan Bappenas31

Terkait pelaksanaan Posbakum Perlu diuraikan perkiraan penanganan perkara di Posbakum pada tiap satker 46 Posbakum @ berapa perkara? Apakah pelayanan di Posbakum diberikan hanya kepada masyarakat miskin/tidak mampu?Tidak diberikan sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat yg mampu Perlu dilakukan pemilahan kembali segmen masyarakat yang diberikan pelayanan di Posbakum fokus masy miskin dan terpinggirkan Peningkatan kualitas pelayanan informasi peradilan di Meja Informasi (bagi masyarakat pengguna jasa pengadilan)

Berapa jumlah perkara yang dilayani di Posbakum mendapatkan prodeo?

Optimalisasi data untuk perencanaan penganggaran selanjutnya

Catatan Bappenas32

Peningkatan Kemitraan Pengadilan Lembaga

Pemerintah - Masyarakat - Profesional

Perolehan data-data yang respon terhadap kebutuhan masyarakat miskin terhadap bantuan hukumPekka data-data kebutuhan perempuan kepala keluarga yang membutuhkan bankum untuk pengurusan akta cerai, akta kelahiran PERADI, YLBHI penyediaan jasa Advokat

Sosialisasi terhadap program bankum dan peningkatan kualitas pelayanan masyarakatMitra pemerintah (Kementerian Informasi dan Komunikasi, Kementerian Hukum dan HAM penyuluhan hukum, Kementerian Agama, dll) Mitra LSM, LBH dll

Catatan Bappenas33

Antisipasi RUU Bantuan Hukum mengkaji

kembali posisi lembaga pengadilan dalam memberikan pelayanan hukum bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan seperti misalnya:

Penyediaan ruang Posbakum untuk konsultasi bekerjasama dengan pengelola bantuan hukum (penyediaan Advokat Piket untuk pendampingan, ATK dll oleh pengelola Bankum) Pelaksanaan Sidkel Pembebasan Biaya Perkara (Prodeo)

TERIMA KASIHD I R E K T O R A T H U K U M DA N H A K A S A S I M A N U S I A B A DA N P E R E N C A N A A N P E M B A N G U N A N N A S I O N A L J L . TA M A N S U R O PA T I N O. 2 , J A K A R TA P U S A T 1 0 3 1 0 , T E L P / FA X . 0 2 1 - 3 1 9 3 4 7 2 3 , 3 1 9 3 6 2 0 7 W W W. B A P P E N A S . G O. I D W W W. D I T K U M H A M . B A P P E N A S . G O. I D E M A I L : D I T K U M H A M . B A P P E N A S @ YA H O O . C O M