Hernia Internet

4
Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia bawaan atau congenital dan hernia dapatan atau akuisita. Menurut sifatnya hernia dapat dibagi menjadi: a. Hernia Reponible Bila isi hernia masih bias direposisi kembali secara manual. Isi hernia dapat keluar pada saat berdiri, mengedan, atau melakukan aktivitas berat. Jika berbaring dapat masuk kembali ke intra abdomen. b. Hernia Irreponible Bila isi hernia sudah tidak dapat kembali ke dalam rongga abdomen. Hal ini dapat disebabkan oleh perlengketan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hal ini disebut sebagai hernia akreta. c. Hernia Inkarserata Hernia irreponible dengan gangguan pasase, karena isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke rongga perut sehingga menimbulkan gangguan pasase. Karena terjadi gangguan pasase usus, maka akan muncul gejala-gejala pada pasien seperti mual, muntah, gangguan BAB. d. Hernia Strangulata Disebut hernia strangulate karena terjadi gangguan vaskularisasi. Gangguan vaskularisasi telah terjadi pada saat jepitan dimulai, tergantung dari tingkat gangguan aliran vasa darah yang terjepit dan lamanya gangguan tersebut. Mulai dari terjadi gangguan perfusi sampai terjadi nekrosis atau gangrene karena jaringan telah mati. Pada pasien ini sebelum terjadi hernia reponible terlebih dahulu, sehingga pada awalnya isi hernia dapat keluar masuk karena belum terjepit oleh cincin hernia. Kemudian isi hernia dapat terjepit oleh cincin hernia seiring berjalannya waktu, sehingga benjolan tidak dapat masuk ke rongga abdomen.

description

hernia

Transcript of Hernia Internet

Page 1: Hernia Internet

Hernia merupakan protusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia bawaan atau congenital dan hernia dapatan atau akuisita. Menurut sifatnya hernia dapat dibagi menjadi:

a.       Hernia Reponible

Bila isi hernia masih bias direposisi kembali secara manual. Isi hernia dapat keluar pada saat berdiri, mengedan, atau melakukan aktivitas berat. Jika berbaring dapat masuk kembali ke intra abdomen.

b.      Hernia Irreponible

Bila isi hernia sudah tidak dapat kembali ke dalam rongga abdomen. Hal ini dapat disebabkan  oleh perlengketan isi kantong pada peritoneum kantong hernia. Hal ini disebut sebagai hernia akreta.

c.       Hernia Inkarserata

Hernia irreponible dengan gangguan pasase, karena isinya terjepit oleh cincin hernia sehingga isi kantong terperangkap dan tidak dapat kembali ke rongga perut sehingga menimbulkan gangguan pasase. Karena terjadi gangguan pasase usus, maka akan muncul gejala-gejala pada pasien seperti mual, muntah, gangguan BAB.

d.      Hernia Strangulata

Disebut hernia strangulate karena terjadi gangguan vaskularisasi. Gangguan vaskularisasi telah terjadi pada saat jepitan dimulai, tergantung dari tingkat gangguan aliran vasa darah yang terjepit dan lamanya gangguan tersebut. Mulai dari terjadi gangguan perfusi sampai terjadi nekrosis atau gangrene karena jaringan telah mati.

Pada pasien ini sebelum terjadi hernia reponible terlebih dahulu, sehingga pada awalnya isi hernia dapat keluar masuk karena belum terjepit oleh cincin hernia. Kemudian isi hernia dapat terjepit oleh cincin hernia seiring berjalannya waktu, sehingga benjolan tidak dapat masuk ke rongga abdomen.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan hernia antara lain terbuakanya prosesus vaginalis, peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding abdomen karena usia.

Hernia inguinalis dibagi menjadi hernia inguinalis lateralis dan medialis. Hernia inguinalis lateralis adalah hernia yang menonjol di lateral pembuluh epigastrika inverior. Biasanya disebut indirek karena keluar masuk melalui 2 pintu dan saluran, yaitu annulus dan kanalis inguinalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis, akan tampak tonjolan berbentuk lonjong, sedangkan pada hernia medialis berbentuk bulat. Sedangkan hernia inguinalis medialis hampir selalu disebabkan oleh faktor peninggian tekanan intrabadominal kronik dan kelemahan otot di trigonum Hesselbach.

Pada inguinalis lateralis, ligamentum gubernaculums turun pada tiap sisi abdomen ke permukaan scrotum. Gubernaculum akan melewati dinding abdomen yang akan menjadi kanalis inguinalis. Prosesus vaginalis adalah evaginasi diverticular peritoneum yang

Page 2: Hernia Internet

membentuk bagian ventral gubernaculums bilateral. Pada pria testis awalnya reperitoneal dan dengan prosesus vaginalis testis akan turun melewati kanalis inguinalis ke scrotum. Pada sisi sebelah kiri terjadi penurunan terlebih dahulu. Prosesus vaginalis normalnya tertutup, tetapi pada sebagian orang prosesus vaginalis lateralis atau hidrokel. Tetapi tidak semua hernia inguinalis lateralis disebabkan oleh tidak menutupnya prosesus vaginalis.

Penegakan diagnosis didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada umunya keluhan dapat berupa benjolan dilipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk atau mengangkat beban berat dan menghilang saat berbaring. Pada anak-anak biasanya jika mengganggu anak atau bayi sering gelisah, banyak menangis dan kadang-kadang perut kembung, harus dipikirkan kemungkinan hernia strangulata.

Pada inspeksi perhatikan keadaan asimetri pada kedua sisi lipat paha, scrotum atau labia dalam posisi berdiri dan berbaring. Pasien diminta untuk mengedan atau batuk sehingga adanya benjolan, apakah bias dimasukkan atau tidak. Jika bias direposisi, lakukan perabaan. Hernia ingguinalis lateralis akan teraba tekanan pada ujung jari, sedangkan hernia inguinalis teraba pada sisi medial jari.

Penatalaksanaan pada hernia inguinalis lateralis:- Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri- Istirahat untuk mengurangi tekanan intra abdominal- Menurunkan tegangan otot abdomen- Posisikan pasien pada sikap Trendelenburg, pasien berbaring dengan bantal

diletakkan dibawah lutut.- Kompres hernia dengan air dingin untuk mengurangi pembengkakan dan

menimbulkan proses analgesia.- Reposisikan hernia, kemudian ditahan untuk mencegah hernia keluar kembali.- Jika reduksi spontan berhasil (fase reponible) tindakan operasi hernia dapat

bersifat elektif karena bukan merupakan emergency. Jika hernia tidak dapat direposisi secara manual, harus segera dilakukan tindakan pembedahan untuk menghindari komplikasi terjadinya hernia inkarserata maupun strangulate.

    Tindakan operasi hernia ada 3 macam:

a.       Herniotomi : membuka dan memotoong kantong hernia, mengembalikan isi hernia ke cavum abdominalis.b.      Hernioraphy : mengikat leher hernia dan menggantungkannya pada conjoint tendon supaya tidak keluar masuk lagi.c.       Hernioplasty : member kekuatan pada dinding perut dan menutup pintu hernia sehingga tidak residif dengan cara mengikat conjoint ke ligamentum inguinale.

     Teknik operasi hernia ada beberapa macam, antara lain:

a. Basini, dahulu merupakan metode yang paling sering dilakukan. Prosedur ini dilakukan untuk memperkuat dinding posterior, dengan cara menjahitkan m.transversus abdominis dan apponeurosis m.obliquus internus atau conjoint tendon ke ligamentum inguinalis. Hal ini juga menyempitkan cincin inguinalis interna.

b. Lichenstein Tendon free, menggunakan material sintetis sebagai penutup defek miopektineal dinding belakang kanalis inguinalis. Bahkan sintetis tersebut adalah

Page 3: Hernia Internet

polypropylene mesh, dapat mengurangi rasa nyeri saat terjadi peregangan rekonstruksi dinding belakang kanalis inguinalis. Bahkan prostetis yang dipakai harus cukup kuat sebagai penyangga, tidak bersifat allergen, mempunyai potensi untuk menimbulkan respon inflamasi dan cepat berintegrasi dengan jaringan sekitar.

c. Mercy, dikenal dengan ligasi sederhana dengan diangkat tinggi kantungnya melewati inguinal yang dikombiinasikan dengan pengikatan cincin interna.

a. Mc Vay, meletakkan conjoint tendon lebih posterior dan inferior terhadap ligamentum Cooper.

b. Halsted, menempatkan muskulus oblikuus eksterna diantara cord, kebalikannya cara bassini.