Hepatitis Contagiosa Canis...

8
HEPATITIS CONTAGIOSA CANIS (HCC) Dita Julia Ningsih Nama Ilmiah: Hepatitis contagiosa canis Keluarga: Virology Program Studi Pendidikan Dokter Hewan, Program Kedokteran Hewan, Universitas Brawijaya 65145 email: [email protected] ABSTRAK Hepatitis menular pada anjing telah tersebar luas di dunia, dengan gejala beragam dari yang ringan berupa demam dan pembendungan membrane mukosa sampai bentuk parah, depresi, leucopenia yang jelas dan bertambah lamanya waktu beku darah. Infectious Canine Hepatitis disebabkan oleh virus Canine adeno virus-1 (CAV-1) atau Hepatitis contagiosa canis . Virus ini termasuk virus DNA, tidak beramplop dan secara antigenic berkerabat dengan CAV-2 yaitu virus penyebab tracheobronchitis yang menular pada anjing. Kata kunci: Infectious Canine Hepatitis, Canine adeno virus-1, Canine adeno virus-. PENDAHULUAN Hepatitis contagiosa canis ( Hcc, syn: "hepatitis Infeksi anjing," penyakit Rubarth, rubah ensefalitis, hepatitis anjing menular (ICH) ) adalah virus menular yang disebabkan oleh peradangan hati dari anjing. Hcc terjadi di seluruh dunia dan di samping kebanyakan anjing, sigung , dan rakun , terpengaruh pula beberapa spesies beruang . Anjing domestik memiliki kerentanan yang tinggi. Virus ini pada fase penyakit akut menular melalui air liur, tinja, cairan hidung dan urin yang diekskresikan. Setelah penyembuhan atau pembawa virus laten khususnya urin berperan dalam penularan penyakit. Sebuah transmisi dari ibu ke janin melalui plasenta telah dibuktikan. Dalam kebanyakan kasus infeksi terjadi melalui kontak dengan sekresi hewan dilindungi secara klinis tanpa gejala hewan yang

Transcript of Hepatitis Contagiosa Canis...

Page 1: Hepatitis Contagiosa Canis...

HEPATITIS CONTAGIOSA CANIS (HCC)

Dita Julia NingsihNama Ilmiah: Hepatitis contagiosa canis

Keluarga: VirologyProgram Studi Pendidikan Dokter Hewan, Program Kedokteran Hewan, Universitas

Brawijaya65145

email: [email protected]

ABSTRAK

Hepatitis menular pada anjing telah tersebar luas di dunia, dengan gejala beragam dari yang ringan berupa demam dan pembendungan membrane mukosa sampai bentuk parah, depresi, leucopenia yang jelas dan bertambah lamanya waktu beku darah. Infectious Canine Hepatitis disebabkan oleh virus Canine adeno virus-1 (CAV-1) atau Hepatitis contagiosa canis. Virus ini termasuk virus DNA, tidak beramplop dan secara antigenic berkerabat dengan CAV-2 yaitu virus penyebab tracheobronchitis yang menular pada anjing.

Kata kunci: Infectious Canine Hepatitis, Canine adeno virus-1, Canine adeno virus-.

PENDAHULUAN

Hepatitis contagiosa canis ( Hcc, syn: "hepatitis Infeksi anjing," penyakit Rubarth, rubah ensefalitis, hepatitis anjing menular (ICH) ) adalah virus menular yang disebabkan oleh peradangan hati dari anjing. Hcc terjadi di seluruh dunia dan di samping kebanyakan anjing, sigung, dan rakun, terpengaruh pula beberapa spesies beruang. Anjing domestik memiliki kerentanan yang tinggi. Virus ini pada fase penyakit akut menular melalui air liur, tinja, cairan hidung dan urin yang diekskresikan. Setelah penyembuhan atau pembawa virus laten khususnya urin berperan dalam penularan penyakit. Sebuah transmisi dari ibu ke janin melalui plasenta telah dibuktikan. Dalam kebanyakan kasus infeksi terjadi melalui kontak dengan sekresi hewan dilindungi secara klinis tanpa gejala hewan yang terinfeksi. Karena patogen ini cukup stabil, dapat hidup di luar tubuh pada suhu kamar selama beberapa minggu hingga 9 bulan tetap menular bahkan pada suhu di bawah 4°C.

Kuman menyebar terutama secara lisan, yaitu melalui mulut, ke tuan rumah, di mana awalnya dengan replikasi virus dalam amandeldan penyebaran melalui pembuluh limfatik dan kelenjar getah bening ke dalam darah datang. viremic fase ini berlangsung sekitar 4-8 hari. Akibatnya, terutama sel-sel hati (akanhepatosit), lapisan dalam (endotelium) dari pembuluh darah , endotelium glomeruli dan kornea (kornea) dan rata-rata bola mata (uvea) penuh. Masa inkubasi adalah 2-5 hari.

Gambar 1. Serosa hepatitis, cairan serous Sinuzoid (S) dan vakuola dalam sitoplasma hepatosit, hepatitis Contagiosa canis (HCC), hati anjing.

Page 2: Hepatitis Contagiosa Canis...

SEJARAH

Hepatitis contagiosa canis (HCC) ditemukan pertamakalinya pada tahun 1947 oleh ahli patologi hewan Stockholm Sven Rubarth. Hal ini disebabkan oleh adenovirus anjing yang sama yang terkenal sejak tahun 1927 benama rubah ensefalitis. Pada anjing sebagian besar gangguan terjadi pada sirkulasi umum yang terkait dengan perdarahan pada saluran gastro-intestinal dan edema antara lain pada dinding kandung empedu. Hasil pemeriksaan histologis juga meliput hati berwarna merah gelap, semua sinusoid dari lobulus hati tersebut mengalami hiperemia. Selain itu banyak sel bulat inti yang ditemukan di hati, hal ini menunjukkan eosinophilic badan inklusi (tipe Cowdry A).

PENJELASAN UMUM Hepatitis contagiosa canis (HCC)

Hepatitis menular pada anjing telah tersebar luas di dunia, dengan gejala beragam dari yang ringan berupa demam dan pembendungan membrane mukosa sampai bentuk parah, depresi, leucopenia yang jelas dan bertambah lamanya waktu beku darah.

Infectious Canine Hepatitis disebabkan oleh virus Canine adeno virus-1 (CAV-1). Virus ini termasuk virus DNA, tidak beramplop dan secara antigenic berkerabat dengan CAV-2 penyebab tracheobronchitis menular pada anjing.

HEPATITIS CONTAGIOSA CANIS VIRUS

Group: Group I (dsDNA)Order: UnassignedFamily: Adenoviridae, Genus: MastadenovirusSpesies: Canine adenovirus 1 (CAV-1)

DIAGNOSIS KLINIS

Hepatitis contagiosa canis yang terjangkit pada anjing, rubah, sigung, dan rakun ditandai dengan gejala beragam dari yang ringan berupa demam, dan yang parah berupa depresi, leucopenia dan pembekuan darah.

GEJALA KLINIS

Hepatitis menular gejalanya beragam dari demam ringan sampai mematikan. Masa inkubasi 4-9 hari. Gejala berupa demam diatas 40 °C dan berlangsung 1-6 hari, biasanya bersifat bifasik, terjadi takikardia dan leukopenia. Gejala lainnya berupa apatis, anoreksia, kehausan, konjungtivitis, leleran serous dari hidung dan mata, kadang-kadang disertai nyeri lambung, muntah juga dapat terjadi serta ditemukan oedema subkutan daerah kepala, leher dan dada.

Koagulasi intravaskuler (dissiminated) umum terjadi dan merupakan suatu yang penting dalam patogenesa penyakit. Gejala respirasi biasanya tidak tampak pada anjing yang menderita ICH.

Pada anjing yang pulih, biasanya makan dengan baik namun pertumbuhan badan berjalan lambat. Tujuh sampai sepuluh hari setelah gejala akut mulai hilang, sekitar 25 % anjing yang pulih akan mengalami kekeruhan (opasitas) kornea dan bisa hilang secara spontan.

DIAGNOSA

Diagnosa klinis dapat dilihat dari gejala klinis, dengan ciri spesifik diare berdarah. Diagnosa laboratories, terjadi penurunan jumlah neutrofil

Page 3: Hepatitis Contagiosa Canis...

(neutropenia) dan penurunan jumlah limfosit (limfopenia), terjadinya leukosistosis merupakan indikasi dari respon kesembuhan. Trombositopenia, proses pembukuan darah abnormal (lebih lama), pada kasus kronis sampai akut jumlah ALT meningkat.

Uji serologis menunjukan peningkatan titer antibodi. Pemeriksaan histopat terlihat benda inklusi intranuklear pada parenkim hati.Diagnosa ditetapkan berdasarkan kejadian perdarahan mendadak dan bertambah lamanya waktu beku darah. Diagnosa dipastikan dengan isolasi virus, immonoflourescens atau ditemukan badan-badan inklusi yang khas di dalam sel-sel hati.

PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

Transfusi darah mungkin diperlukan pada anjing yang menderita parah, disamping tambahan dekstrosa 5 % dalam larutan garam isotonik hendaknya diberikan secara intravena. Pada anjiing yang waktu beku drahnya lambat, pemberian cairan subkutan sangat berbahya.

Antibiotik spectrum luas dapat diberikan seperti tetrasiklin selama perkembangan gigi (fetus menjelang kelahiran, baru lahir, tahap awal kelahiran) bisa menyebabkan perubahan warna gigi dan sebaiknya obat ini tidak diberikan pada anjing sebelum gigi tetapnya tumbuh.Untuk mencegah penyakit ini dapat dilakukan vaksinasi dan pemberian vaksin sering dikombinasi dengan vaksin lainnya. Imunisasi terhadap ICH/HCC disarankan dilakukan pada saat melakukan imunisasi terhadap distemper anjing.

Penyakit ini merupakan penyakit virus yang akut dan dapat menulari semua jenis anjing tanpa pengecualian, akan tetapi tidak

menular kepada manusia, Pada anjing anjing yang berumur lebih dari setahun,lebih dari 50 % yang terkena atau pernah terkena penyakit ini,meskipun dengan angka kematian yang rendah.

Penularan penyakit ini biasanya pada tahap tahap akut melalui air ludah dan kotoran, dan pada tahap tahap lanjut menyebar melalui air kencing. Anjing anjing yang sudah sembuh masih dapat menyebarkan virus penyakit ini melalui air kencingnya sampai beberapa minggu lamanya.Sementara gejala dari penyakit ini sebagian besar bergantung pada kerusakan yang ditimbulkannya pada dinding pembulu darah dan sel sel hati.

Gambar 2. Edema dari dinding kandung empedu. Kemacetan parah pada hati. Hepatitis Contagiosa canis.

Dalam tahap yang sangat akut terutama pada anak anak anjing, Virus itu dapat menyebabkan kematian.

Tanda tanda lainnya adalah kegelisahan, demam, penyumbatan pembulu darah, pada selaput mata dan mulut, kurang nafsu makan, tonsil yang membesar, pendarahan kecil pada selaput lender dan nyerih perut dibagian belakang tulang rusuk.

Bantuan seorang dokter sangatlah diperlukan untuk mengadakan pengobatan dan perawatan yang secepatnya sebab didalam waktu 1 sampai 3 minggu setelah gejala penyakit ini mulai terlihat, kemungkinan akan mengakibatkan radang pada selaput mata sehingga anjing tersebut menjadi buta dan seterusnya.

Page 4: Hepatitis Contagiosa Canis...

Gambar 3. Mata Biru

DALAM PENGOBATAN MEDIVET

Post-mortem jauh lebih umum jauh lebih umum dalam kedokteran hewan dibandingkan pada obat manusia. Bagi banyak spesies yang menunujukan gejala eksternal beberapa (anjing), atau yang tidak cocok dengan pemerikasaan klinis rinci (unggas, burung kandang, kebun binatang), itu adalah metode yang umum digunakan oleh dokter hewan untuk datang ke diagnosis.

AUTOPSI

Otopsi (juga dikenal pemeriksaan kematian atau nekropsi) adalah investigasi medis jenazah untuk memeriksa sebab kematian. Kata "otopsi" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "lihat dengan mata sendiri". "Nekropsi" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "melihat mayat".

Ada 2 jenis otopsi:

Forensik: Ini dilakukan untuk tujuan medis legal dan yang banyak dilihat dalam televisi atau berita.

Klinikal: Cara ini biasanya dilakukan di rumah sakit untuk menentukan penyebab kematian untuk tujuan riset dan pelajaran.

VIRUS

Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus bersifat parasit obligat, hal tersebut disebabkan karena virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat(DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus akan diekspresikan menjadi baik protein yang digunakan untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.

Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota (organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofage atau fage digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain yang tidak berinti sel).

Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat menjalankan fungsi biologisnya secara bebas jika tidak berada dalam sel inang. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV), hewan

Page 5: Hepatitis Contagiosa Canis...

(misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).

ETIMOLOGI

Kata virus berasal dari bahasa latin virion yang berarti racun, yang pertama kali digunakan di Bahasa Inggris tahun 1392. Definisi "agen yang menyebabkan infeksi penyakit" pertama kali digunakan tahun 1728, sebelum ditemukannya virus sendiri oleh Dmitry Iwanovsky tahun 1892.

ZOONOSIS

Zoonosis adalah infeksi yang ditularkan diantara hewan vertebrata dan manusia atau sebaliknya. Zoonosis mendapat perhatian secara global dalam beberapa tahun terakhir baik mengenai epidemiologi, mekanisme transmisi penyakit dari hewan ke manusia, diagnosa, pencegahan dan kontrol.

REFERENSI

1. Carter, GR, Wise, DJ (2006). "Adenoviridae" . Sebuah Tinjauan Ringkas Kedokteran Hewan Virologi . Diakses 2006-06-10 .

2. Ettinger, Stephen J., Feldman, Edward C. (1995). Textbook Kedokteran Internal Hewan (4th ed.). WB Saunders Company. ISBN    0-7216-6795-3 .

3. "Infectious Canine Hepatitis: Pengantar" . The Merck Veterinary manual . 2006 . Diakses 2007-01-28 .

4. Ford, Richard B. (2002). "Anjing Vaksinasi Protokol" . Prosiding 27th World Congress of Dunia Kecil Hewan Veterinary Association . Diakses 2007-01-28 .

5. Abdelmagid O, Larson L, L Payne, Tubbs A, Wasmoen T, Schultz R (2004). "Evaluasi efektivitas dan durasi imunitas dari vaksin kombinasi anjing terhadap parvovirus virulen, infeksi virus hepatitis anjing, dan virus distemper tantangan eksperimental". Vet Ther 5 (3): 173-86. PMID    15578450.

6. http://id.wikipedia.org/wiki/Zoonosis

7. http://drhyudi.blogspot.com/2009/02/penyakit-pada-anjing.html

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Virus#Etimologi

9. http://id.wikipedia.org/wiki/Virus10. http://id.wikipedia.org/wiki/

Autopsi11. http://www.dyralaeknir.com/

2007/01/27/smitsjukdomar-i-hundum-og-kottum-a-islandi/

12. http://www.vetmicropath.de/3.htm13. http://

www.veteriner.selcuk.edu.tr/bolumler/Patoloji/preparatlar/19hcc/hcc4.htm