Hepa FG 1

4
Topik Bahasan 1: E-Health a. Latar belakang terbentuknya e-health Teknologi komunikasi sekarang ini telah mengubah pola pikir kebanyakan orang di seluruh dunia, terutama di negara-negara maju. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi juga di negara Indonesia yang pada saat ini sedang berkembang. Seiring dengan era cyber-net, dunia kesehatan juga tidak mau ketinggalan dengan kemajuan tersebut. Di dunia kesehatan telah dikembangkan e-health atau telehealth atau telemedicine sebagai sarana layanan kesehatan jarak jauh. e-Health (dulu telehealth atau telemedicine) mengacu pada semua bentuk layanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan “produk” komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri. Pada tahun 1999, e-Health merupakan istilah yang sangat populer yang mengacu pada pelayanan kesehatan berbasis Internet. Istilah e-Health ini merefleksikan perubahan : pergerakan dari pelayanan kesehatan inovatif dari proyek-proyek telemedicine dan telehealth yang independen hingga jaringan distribusi ke seluruh dunia yang dikenal sebagai Internet. Layanan e-Health terdiri dari 5C yaitu: content, connectivity, commerce, community, dan clinical care. Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitu computer applications. E-Health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan pengiriman pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth dan telemedicine. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, membuat pasien dan professional dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil menjadi dapat dilakukan melalui Internet. Adanya kekuatan dari teknologi telekomunikasi, E-health, telehealth dan telemedicine telah memperlihatkan bagaimana teknologi komunikasi dapat didesain, diimplementasikan dan dikelola

description

aaa

Transcript of Hepa FG 1

Page 1: Hepa FG 1

Topik Bahasan 1: E-Health

a. Latar belakang terbentuknya e-healthTeknologi komunikasi sekarang ini telah mengubah pola pikir kebanyakan orang di

seluruh dunia, terutama di negara-negara maju. Hal ini tidak menutup kemungkinan terjadi juga di negara Indonesia yang pada saat ini sedang berkembang. Seiring dengan era cyber-net, dunia kesehatan juga tidak mau ketinggalan dengan kemajuan tersebut. Di dunia kesehatan telah dikembangkan e-health atau telehealth atau telemedicine sebagai sarana layanan kesehatan jarak jauh.

e-Health  (dulu telehealth atau telemedicine) mengacu pada semua bentuk layanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan “produk” komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri. Pada tahun 1999, e-Health merupakan istilah yang sangat populer yang mengacu pada pelayanan kesehatan berbasis Internet.  Istilah e-Health ini merefleksikan perubahan : pergerakan dari pelayanan kesehatan inovatif dari proyek-proyek telemedicine dan telehealth yang independen hingga jaringan distribusi ke seluruh dunia yang dikenal sebagai Internet.

Layanan e-Health terdiri dari 5C yaitu: content, connectivity, commerce, community, dan clinical care. Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitu computer applications. E-Health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan pengiriman pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth dan telemedicine. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, membuat  pasien  dan professional dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil menjadi dapat dilakukan melalui Internet. Adanya kekuatan dari teknologi telekomunikasi, E-health, telehealth dan telemedicine telah memperlihatkan bagaimana teknologi komunikasi dapat didesain, diimplementasikan dan dikelola untuk membantu layanan profesional memperluas dan mentransformasi organisasinya.

b. Definisi E-HealthKepMenKes Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012 disebutkan bahwa eHealth adalah pemanfaatan

TIK di sektor kesehatan terutama untuk meningkatkan pelayanan kesehatan. Maka eHealth mencakup secara komprehensif segala urusan pemerintah yang terkait dengan pelayanan kesehatan seperti: pelayanan pasien, penelitian dan pendidikan bidang kesehatan, pengendalian penyakit serta pemantauan kesehatan masyarakat secara umum. Dalam konteks ini maka pengembangan dan implementasi eHealth di suatu negara melibatkan beberapa institusi kunci yaitu: Pemerintah (jajaran Kementreian dan Dinas Kesehatan, Konsil Kesehatan), Institusi pelayanan kesehatan (rumahsakit, klinik, apotek), Institusi pendidikan, serta Institusi pembiayaan kesehatan seperti asuransi.

c. Dukungan pemerintah dan contoh inisiatif

Page 2: Hepa FG 1

Pada UU yang mengatur e-health yaitu KepMenKes Nomor 192/MENKES/SK/VI/2012 tentang roadmap rencana aksi, kesehatan Indonesia, serta penguatan sistem informasi dan dalam KepMenKes Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 tentang system kesehatan nasional berdasarkan subsistem manajemen dan informasi kesehatan yang terdiri dari tiga aspek yakni pengelolaan data informasi, pengembangan dan penerapan iptek, pengaturan hokum kesehatan. E-health memiliki visi Indonesia sehat 2025 yang telah disusun oleh Grand Design untuk tiga periode yaitu 2011-2014, 2015-2019, 2020-2024. Ehealth juga telah mengaplikasikan beberapa program yang didalamnya kementerian kesehatan dan kementerian komunikasi dan informasi ikut berperan. Kementerian kesehatan menciptakan SIK Fasyankes yaitu SIKDA, puskesmas, dan rumah sakit dan SIK Dinas Kesehatan yaitu SIKDA dan DH S2. Sedangkan program yang bekerja sama degan kementerian komunikasi dan informasi yaitu PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) dan MPLIK sebagai fasilitas mobil PLIK. Didalam mobil itu terdapat beberapa fasilitas pemantauan kesehatan yaitu tekanan darah digital, alat ukur tinggi, pengukur berat badan, dan indikator kesehatan.

d. Dukungan komunitasDukungan komunitas mempunyai peranan penting dalam perkembangan e-health yaitu

dari sisi diseminasi, penelitian, dan pengembangan. Komunitas yang berperan mendukung e-health yaitu APAMI (Asia Pacific Association of Medical Informatica), IMIA (International Medical Informatics Association), dan PIKIN (Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia). PIKIN ini bentuknya yaitu Institusi TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) dan institusi kesehatan. Dukungan yang diberikan PIKIN diterapkan dalam beberapa program yang telah dilaksanakan yaitu seminar informasi kesehatan, pendamping instansi pemerintah, menyusun kerangka kompetensi informatika kesehatan.

e. Kendala E-health di IndonesiaE-health di Indonesia memang tergolong baru berkembang. Dalam menjalankan segala programnya, e-health memperoleh beberapa kendala yang terjadi karena masalah SDM. Contoh kasusnya adalah kesenjangan digital yang disebabkan karena terbatasnya pemahaman masyarakat dan kurangnya infrastruktur TIK dalam segi aplikasi dan alat komunikasi. Kendala lain yang tiak jauh beda ialah kurangnya partisipasi tenaga kerja yang dapat diatasi dengan penyuluhan ehealth. Disisi lain, kendala e-health juga disebabkan oleh kondisi geografis negara Indonesia yang termasuk dalam negara kepulauan sehingga sulitnya penyampaian informasi.

f. Kelebihan dan kekurangan E-HealthDalam menjalankan programnya, e-health memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan

pula. Dalam sisi positifnya, e-health memberikan pendidikan kepada masyarakatan bidang kesehatan, memberikan informasi yang lebih akurat, meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat hingga ke daerah yang belum terjangkau sebelumnya, dan pengurangan biaya yang memungkinkan masyarakat untuk lebih mudah dan bebas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sesuai. Walaupun e-health memiliki berbagai kelebihan yang

Page 3: Hepa FG 1

sangat menguntungkan, e-health juga memiliki kekurangan. Kekurangan tersebut yakni kurangnya tenaga ahli yang berpartisipasi, bergantung pada jaringan internet yang baik tetapi jika memburuk maka akan menjadi kendala, kekurangan terakhir adalah masyarakat belum megerti internet sehingga perlu bimbingan lebih lanjut.