Hemoroid

8
Definisi Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis dan bukan merupakan keadaan patologik. Hanya apabila hemoroid ini menimbulkan keluhan atau penyulit, maka diperlukan tindakan. Hemoroid dibedakan menjadi yang interna dan eksterna. Hemoroid interna adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan bantalan vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering hemoroid terdapat pada tiga posisi primer yaitu, kanan depan, kanan belakang, dan kiri lateral. Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga letak primer tersebut. Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus hemoroidalis inferior yang terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan di bawah epitel anus. Anatomi Anatomi usus besar terdiri atas kolon, rectum, dan kanalis analis. Pada pembahasan ini akan lebih dijelaskan mengenai anatomi kanalis analis. Kanalis analis merupakan invaginasi ectoderm dan dilapisi oleh anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar.

Transcript of Hemoroid

Page 1: Hemoroid

Definisi

Hemoroid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemoroidalis dan bukan

merupakan keadaan patologik. Hanya apabila hemoroid ini menimbulkan keluhan

atau penyulit, maka diperlukan tindakan. Hemoroid dibedakan menjadi yang interna

dan eksterna.

Hemoroid interna adalah pleksus vena hemoroidalis superior di atas garis

mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Hemoroid interna ini merupakan bantalan

vaskuler di dalam jaringan submukosa pada rektum sebelah bawah. Sering hemoroid

terdapat pada tiga posisi primer yaitu, kanan depan, kanan belakang, dan kiri lateral.

Hemoroid yang lebih kecil terdapat di antara ketiga letak primer tersebut.

Hemoroid eksterna merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus

hemoroidalis inferior yang terdapat di sebelah distal garis mukokutan di dalam

jaringan di bawah epitel anus.

Anatomi

Anatomi usus besar terdiri atas kolon, rectum, dan kanalis analis. Pada

pembahasan ini akan lebih dijelaskan mengenai anatomi kanalis analis. Kanalis analis

merupakan invaginasi ectoderm dan dilapisi oleh anoderm yang merupakan lanjutan

epitel berlapis gepeng kulit luar.

Kanalis analis berukuran panjang sekitar 3 cm dengan sumbu mengarah ke

umbilicus. Dalam keadaan istirahat, bagian dorsal kanalis membentuk sudut dengan

rectum dan sudut akan melebar saat defekasi. Batas atas kanalis anus disebut garis

anorektum atau linea pektinata / linea dentata. Pada daerah ini terdapat kripta anus

dan muara kelenjar anus.

Cincin sfingter anus yang melingkari kanalis analis terdiri atas sfingter ani

interna dan sfingter ani eksterna. Sfingter ani interna merupakan komponen otot

polos yang dipersarafi oleh saraf parasimpatis (S2-S4) dan berfungsi dalam proses

defekasi. Sfingter ani eksterna merupakan komponen otot lurik yang dipersarafi oleh

Page 2: Hemoroid

saraf parasimpatis dan saraf pudendal cabang rectum inferior. Saraf pudendal

berasal dari pleksus lumbosakral (L4-S4) yang terdiri atas saraf motorik dan saraf

sensorik.

Gambar 1. Anatomi anorektum

Arteri yang memperdarahi kanalis analis adalah cabang dari arteri iliaka

interna dan arteri mesenterika inferior. Arteri iliaka interna bercabang menjadi 2,

yaitu arteri hemoroidalis medialis dan arteri pudendal interna. Kemudian arteri

pudendal interna akan bercabang menjadi arteri hemoroidalis inferior, sedangkan

arteri hemoroidalis superior merupakan cabang langsung dari arteri mesenterika

inferior dan memperdarahi rectum bagian proksimal.

Gambar 2. Pendarahan arteri pada anus

Page 3: Hemoroid

Aliran darah vena hemoroidalis superior berjalan ke vena mesenterika

inferior dan seterusnya melalui vena lienalis menuju vena porta. Vena ini tidak

berkatup sehingga tekanan dalam rongga perut sangat menentukan tekanan pada

vena. Sedangkan vena hemoroidalis inferior mengalir ke vena iliaka interna dan

sistem vena cava. Pembesaran pada vena hemoroidalis dapat menimbulkan keluhan

hemoroid.

Etiologi

Hemoroid dapat menimbulkan gejala karena berbagai faktor yang memegang

kausal peningkatan tekanan intra abdomen. Faktor resiko yang terkait dengan terjadi

hemoroid adalah:

Kehamilan

Kurangnya postur tegak

Kecenderungan keluarga

Status sosial ekonomi lebih tinggi

Diare kronis

Keganasan kolon

Penyakit hati

Kegemukan

Peningkatan tekanan dubur saat beristirahat

Cedera tulang belakang

Hilangnya tonus otot dubur

Operasi dubur

Episiotomi

Anal intercourse

Prevalensi

Page 4: Hemoroid

Ras

Penyakit hemoroid lebih sering terjadi pada ras kaukasia, dari status ekonomi lebih

tinggi, dan daerah pedesaan.

Seks

Predileksi tidak diketahui. Walaupun laki-laki cenderung mencari pengobatan,

namun kehamilan dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang mempengaruhi

perempuan untuk menderita hemoroid. Uterus gravid mengembang, menekan vena

kava inferior dan menyebabkan pembengkakan pada vena distal.

Usia

Hemoroid eksterna lebih sering terjadi pada dewasa muda dan setengah baya dari

pada orang dewasa yang lebih tua. Prevalensi hemoroid meningkat sesuai

bertambahnya usia, puncaknya pada orang berusia 45-65 tahun.

Patofisiologi

Perkembangan hemoroid interna pada wanita tua berbeda dengan pada laki-

laki muda. Pada wanita tua, penyebab utamanya adalah mengejan dalam waktu

lama yang menjurus pada pelebaran dan pembengkakan dari pembuluh darah. Hal

ini menyebabkan peregangan dan kerusakan dari jaringan ikat penunjang di sekitar

pembuluh darah. Penyebab yang paling sering dari mengejan dalam waktu lama

adalah kegiatan defekasi. Kontras dengan kepercayaan umum, feces dapat keras

ataupun cair. Patologi hemoroid tidak berhubungan dengan adanya konstipasi atau

hipertensi porta (di etiologi ada “penyakit liver”). Hemoroid yang potologis bukanlah

pembuluh darah yang berdilatasi, varises, atau hiperplasia vaskular.

Mekanisme yang terjadi pada pasien laki-laki muda dengan hemoroid adalah

meningkatnya tekanan anus pada saat istirahat, yang menyebabkan berkurangnya

pengembalian vena, pembengkakan vena, dan kerusakan dari jaringan penunjang.

Penyebab dari penyakit hemoroid eksterna tidak diketahui, namun berhubungan

dengan kegiatan mengejan.

Page 5: Hemoroid

Kebanyakan gejala timbul dari hemoroid interna yang membesar.

Pembengkakan dari bantalan dubur menyebabkan dilatasi dan pembengkakan dari

pleksus arteriovenus. Hal ini menyebabkan peregangan otot suspensorium dan

akhirnya terjadi prolaps jaringan rektum melalui lubang anus. Mukosa dubur yang

membesar mudah mengalami trauma, sehingga menyebabkan perdarahan rektum

yang biasanya merah terang karena kadar oksigen tinggi dari anastomosis

arteriovenus. “Prolaps mengarah ke kotoran dan keluarnya lendir, merupakan

predisposisi terhadap inkarserata dan strangulasi.”

Gambar 3. Hemoroid interna dan eksterna

Daftar Pustaka

Page 6: Hemoroid

1. F. Charles Brunicardi, Dana K. Andersen, Timothy R. Billiar, David L. Dunn,

John G. Hunter, Jeffrey B. Matthews, and Raphael E. Pollock. Schwartz’s

Principles of Surgery. Edisi ke-9. New York: McGraw-Hill Professional. 2009.

2. R. Sjamsuhidajat dan Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi ke-2. Jakarta:

Buku Ajar Kedokteran EGC. 2004.

3. Simadibrata MK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jakarta: FKUI.

2006.

4. Cintron Jose R, Herand Abcarian. Benign Anorectal: Hemorrhoids. The ASCRS

Textbook of Colon and Rectal Surgery. Springer. New York. 2007. 11:156-

172.2.