Helicobacter Pylori

5
NAMA : NOVITA DIAN SYAFITRI NIM : G1A113028 1. Gambar Helicobacter Pylori Gastritis kronis dan ulkus peptikum sering disertai dengan infeksi Helicobacter pylori. Lengkungan kecil berbentuk spiral ditemukan bakteri berbentuk batang yang terdapat pada permukaan epitel mucus pada kebanyakan pasien dengan gastritis aktif. Bakteri berbentuk batang yang terlihat di sini dengan pewarnaan biru metilen. 2. Gejala klinis yang ditimbulkan pada penderita yang terkena H.Pylori

description

Helicobacter Pylori

Transcript of Helicobacter Pylori

Page 1: Helicobacter Pylori

NAMA : NOVITA DIAN SYAFITRI

NIM : G1A113028

1. Gambar Helicobacter Pylori

Gastritis kronis dan ulkus peptikum sering disertai dengan infeksi Helicobacter pylori.

Lengkungan kecil berbentuk spiral ditemukan bakteri berbentuk batang yang terdapat

pada permukaan epitel mucus pada kebanyakan pasien dengan gastritis aktif. Bakteri

berbentuk batang yang terlihat di sini dengan pewarnaan biru metilen.

2. Gejala klinis yang ditimbulkan pada penderita yang terkena H.Pylori

Nyeri : biasanya pasien dengan ulkus mengeluh nyeri tumpul, seperti tertusuk atau

sensasi terbakar di epigastrium tengah atau di punggung. Hal ini diyakini bahwa

nyeri terjadi bila kandungan asam lambung dan duodenum meningkat menimbulkan

erosi dan merangsang ujung saraf yang terpajan.

Page 2: Helicobacter Pylori

Pirosis (nyeri uluhati): beberapa pasien mengalami sensasi luka bakar pada

esophagus dan lambung, yang naik ke mulut, kadang-kadang disertai eruktasi asam.

Eruktasi atau sendawa umum terjadi bila lambung pasien kosong.

Muntah : meskipun jarang pada ulkus duodenal tak terkomplikasi, muntah dapat

menjadi gejala ulkus peptikum. Hal ini dihubungkan dengan pembentukan jaringan

parut atau pembengkakan akut dari membran mukosa yang mengalami inflamasi di

sekitarnya pada ulkus akut. Muntah dapat terjadi atau tanpa didahului oleh mual,

biasanya setelah nyeri berat yang dihilangkan dengan ejeksi kandungan asam

lambung.

Konstipasi dan perdarahan : konstipasi dapat terjadi pada pasien ulkus, kemungkinan

sebagai akibat dari diet dan obat-obatan. Pasien dapat juga datang dengan

perdarahan gastrointestinal sebagian kecil pasien yang mengalami akibat ulkus akut

sebelumnya tidak mengalami keluhan, tetapi mereka menunjukkan gejala setelahnya.

3. Faktor kontribusi/predisposisi antara lain

1. letak geografis, jenis kelamin, faktor psikosomatik, herediter, merokok, obat dan faktor

lainnya.

2. Letak geografis mempengaruhi adanya tukak peptik dan mengenai jenis kelamin

didapatkan pria lebih banyak pada tukak peptik.

3. Faktor psikosomatik sangat mempengaruhi timbulnya suatu tukak peptik dan secara

umum dipercaya bahwa konflik dapat memegang peranan untuk timbulnya tukak peptik

pada penderita yang mempunyai faktor predisposisi.

4. Faktor herediter: tukak peptik lebih sering terjadi 2–3 kali dari keluarganya yang

mendapat tukak peptik dibanding dari populasi normal. Pada golongan darah O

didapatkan 30–40% lebih sering dari golongan darah lainnya dan tukak peptiknya lebih

sering di duodenum.

5. Pengaruh merokok terlihat pada penelitian epidemiologik; perokok lebih sering

menderita tukak peptik (pria : wanita berbanding 2,6 : 1,6) dan juga memperpendek

residif.

Page 3: Helicobacter Pylori

6. Obat-obat yang mempengaruhi timbulnya tukak peptik antara lain aspirin yang diketahui

menghambat sintesis prostaglandin. Selain itu obat anti inflamasi non-steroid juga dapat

merusak mukosa dan menghambat sekresi prostaglandin.

7. Sekarang tidak terbukti bahwa terdapat hubungan antara infeksi Campylobacter

(Helicobacter pylori) dengan gastritis dan ulkus peptikum.

4. Jelaskan tes darah untuk pasien terinfeksi bakteri helicobacter Pylori?

Pemeriksaan darah. Tes ini digunakan untuk mendeteksi IgG untuk bakteri Helicobacter

pylori. Bila hasil tes menunjukkan IgG positif artinya seseorang pernah terinfeksi, namun

tidak dapat menerangkan apakah infeksi lama ataukah saat ini masih terinfeksi.

Page 4: Helicobacter Pylori

DAFTAR PUSTAKA

1. Abdullah, Murdani.2010. BUKU AJAR ILMU PENYAKIT DALAM. Jakarta :

EGC

2. Price. A sylvia, dkk. 2012. PATOFISIOLOGI. Jakarta : EGC

3. Waleleng,BJ, dkk. 2011. Buku Ajar Gastroenterologi. Jakarta : Interna

Publishing

4. http://library.med.utah.edu