Hawthorn Extract Randomized Blinded Chronic Heart Failure (HERB CHF) Trial
description
Transcript of Hawthorn Extract Randomized Blinded Chronic Heart Failure (HERB CHF) Trial
Journal Reading – Ilmu Penyakit Dalam
19 Agustus 2014RSUD Ambarawa – 2014
Journal ReadingNama : Kevin William Hutomo BNRP : 131.0221.019Judul : Hawthorn Extract Randomized
Blinded Chronic Heart Failure (HERB CHF) Trial
Kontributor : Suzzana M. Zick, Bonnie Motyka Vautaw, Brenda Gillespie, dan Keith D. Aaronson
Sumber : European Journal of Heart Failure (2009)
Publikasi : 23 Juli 2009
AbstrakTujuan
Efikasi Hawthorn yang ditambahkan ke pengobatan gagal jantung kontemporer tidak diketahui.
Menentukan kemungkinan peningkatan kapasitas latihan submaksimal dengan ditambahkannya Hawthorn pada pengobatan medis standar.
AbstrakMetode dan Hasil
Percobaan secara acak, double-blind, dan kontrol plasebo pada 120 pasien rawat jalan berusia ≥ 18 tahun dengan gagal jantung kronis kelas II-III New York Heart Association (NYHA)
Semua pasien mendapatkan pengobatan secara konvensional, sampai toleransi, dan secara acak diberikan hawthorn 450 mg sebanyak dua kali sehari atau plasebo selama 6 bulan.
Abstrak Metode dan Hasil
Tujuan utama adalah perubahan pada jarak latihan jalan selama 6 menit dalam 6 bulan.
Tujuan sekunder termasuk: Penilaian kualitas hidup, konsumsi oksigen puncak, ambang anaerobik maksimal saat percobaan latihan
treadmill, klasifikasi NYHA, fraksi ejeksi ventrikel kiri, kapasitas fungsional neurohormonal perhitungan stres oksidatif dan inflamasi
AbstrakMetode dan Hasil
Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara kelompok didalam jarak berjalan dalam 6 menit (P=0,61)
Begitupun pada perhitungan kualitas hidup, kapasitas fungsional, neurohormonal, sterss oksidatif dan inflamasi.
Perbedaan sederhana pada fraksi ejeksi ventrikel kiri yang diberikan hawthorn (P=0,04)
Ditemukan efek merugikan yang signifikan pada kelompok hawthorn (P=0,02), walaupun paling sering non-kardial.
AbstrakKesimpulan
Hawthorn tidak memberikan efek simtomatik dan fungsional saat diberikan bersamaan dengan pengobatan standar pasien gagal jantung
Kata KunciHawthorn, Cratageus, Gagal Jantung, Sistolik
PendahuluanTerapi kontemporer (ACE-Inhibitor, β-blocker,
Spironolactone, Implantasi defibrilator jantung, dan pacemaker biventrikel) menurunkan morbiditas dan mortalitas terkait gagal jantung masih diperlukan regimen tambahan
Cratageus monogyna atau hawthorn telah digunakan untuk kelainan jantung dan sirkulasi sejak abad pertama masehi menguntungkan dalam gagal jantung termasuk aktivitas anti aritmia dan kemampian meningkatkan aliran darah koroner dan output jantung
PendahuluanPercobaan sebelumnya menunjukan adanya
peningkatan sedang dalam kapasitas latihan, kualitas kehidupan, gejala gagal jantung penelitian terbatas karena:jangka waktu percobaan yang pendek,outcome klinis gagal jantung kronik yang
kurang berarti,ketidakjelasan keparahan penyakit pasien
penelitian, dansering tidak adanya intervensi dengan
pengobatan konvensional yang berbasis bukti
PendahuluanDengan menggunakan sampel pasien yang
terdefinisi dengan baik, hasil akhir klinis yang terstandarisasi, masa penelitian yang lebih lama, dan pengobatan konvensional berbasis bukti Percobaan secara acak, double-blind, dan kontrol plasebo pasien rawat jalan dengan gagal jantung kronis kelas II-III sesuai dengan New York Heart Association (NYHA)
MetodeKriteria sampel:
Pasien rawat jalan berusia 18 tahun dan lebih tua dengan riwayat gagal jantung (NYHA kelas II-III) ≥ 3 bulan
fraksi ejeksi ventrikel kiri 40% (dengan pemeriksaan radionuklir atau kontras ventrikulografi atau dengan ekokardiografi),
Pasien harus menerima terapi medis standar (tanpa adanya kontraindikasi atau intoleransi), yaitu ACE-inhibitor atau antagonis reseptor angiotensin, beta-blocker dan diuretik.
Pasien yang potensial harus berjalan antara 150 dan 450 m sebanyak dua kali selama 6 menit dilakukan dengan rentan waktu terpisah 2 minggu (kunjungan screening dan baseline, secara terpisah),
MetodeKriteria sampel:
Subyek yang dinilai layak, secara acak diberikan baik C. ekstrak oxycantha, Crataegus ekstrak Khusus WS 1442 450 mg secara oral dua kali sehari, atau plasebo.
Pasien dinilai di klinik penelitian pada bulan ke-3 dan bulan ke-6 setelah kunjungan pertama.
Sebuah penjelasan rinci tentang kriteria inklusi dan eksklusi, proses penyaringan masuk, dan intervensi penelitian telah dipublikasikan
Tujuan dan HasilTujuan utama adalah menilai efek dari Cratageus Special
Extract WS 1442 pada latihan kapasitas submaksimal dalam 6 bulan yang dinilai dari “walk test” selama 6 menit
Tujuan sekunder Penilaian global dokter-pasien terhadap gejala gagal jantung Penilaian kualitas hidup, konsumsi oksigen puncak, ambang anaerobik maksimal saat percobaan latihan treadmill, klasifikasi NYHA, fraksi ejeksi ventrikel kiri, kapasitas fungsional neurohormonal perhitungan stres oksidatif dan inflamasi rawat inap di RS selama periode 6 bulan penelitian
Randomisasi, blinding, dan alokasiPasien yang memenuhi kriteria diacak sama baik
plasebo atau kelompok hawthorn. Kode pengacakan komputer yang dihasilkan di blok ukuran 6 oleh peneliti biostatistik.
Daftar pengacakan kemudian diberikan kepada apoteker penelitian yang tidak terkait dengan penelitian ini.
Apoteker penelitian kemudian membagikan obat-obatan penelitian dalam kemasan blister yang diberikan oleh produsen, dan tertutup dalam kotak bernomor sesuai skema pengacakan.
Hasil
DiskusiPenelitian ini tidak menemukan adanya
keuntungan pada ekstrak hawthorn dalam dosis dan formulasi yang digunakan pada penelitian ini
Tidak terdapat perbedaan pada kualitas hidup pasien dengan gagal jantung kronik
Tidak terdapat perbedaan pada pemberian hawthorn dan plasebo pada tujuan sekunder yang diteliti
Terdapat perbedaan pada fungsi ventrikel pasien yang diberikan hawthorn dengan yang diberikan plasebo
DiskusiTidak terdapat perbedaan signifikan pada kejadian
kematian dan rawat inap pada kelompok hawthorn dengan plasebo
Hasil penelitian kontras dengan penelitian mengenai efikasi dan keamanan penggunaan hawthorn pada gagal jantung kronisSebuah penelitian meta analisis terdapat keuntungan
signifikan pada penggunaan ekstrak hawthorn sebagai pengobatan adjuvan pada gagal jantung kronis
Penelitian lainnya rerata tidak memiliki mandat kontemporer, berbasis bukti, bersamaan dengan pengobatan gagal jantung kronik
DiskusiRerata penelitian sebelumnya tidak
mencantumkan berapa lama sampel telah mengidap gagal jantung apabila terjadi akut sebelum penelitian berlangsung maka perbaikan keadaan akan lebih baik dengan jenis pengobatan apapun
Salah satu penelitian membandingkan pemberian hawthorn dengan dosis tinggi yaitu 900 mg dengan 1800 mg efikasi lebih superior pada dosis yang lebih tinggi , dan kedua kelompok lebih superior dibanding plasebo
KelebihanPenelitian diselenggarakan dalam waktu yang
cukup lama,Pengumpulan data yang ditentukan
berdasarkan alat ukur yang berbasis bukti,Seleksi sampel yang ketat sehingga
mengerucutkan kriteria sampel yang sesuai dengan penelitian,
Penelitian dilakukan secara acak, double blind, sehingga penelitian lebih objektif
KeterbatasanTidak memiliki data dasar fraksi ejeksi
ventrikel kiri sebelum pengacakan sampelKeterbatasan dalam menilai besar efek hasil
sekunderKurang reliabel dengan sedikitnya sampel
dalam menilai rekomendasi pengobatan tambahan gagal jantung
KesimpulanData dari penelitian ini menunjukan bahwa
ekstrak hawthorn, Cratageus Spesial Extract WS, tidak memberikan keuntungan klinis pada dosis regimen yang dinilai sebagai tambahan pengobatan pada pasien rawat jalan gagal jantung kronis
Ekstrak Hawthorn memiliki hubungan pada peningkatan kejadian penurunan keadaan non-kardial
RSUD AMBARAWA
210814