Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian.docx

5
Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian Kelembagaan penyuluhan pertanian di Kecamatan Cileunyi bisa dikatakan belum mampu berdiri sendiri sehingga kelembagaan penyuluhan masih bergabung dengan kabupaten. Kelembagaan tersebut disebut UPT-PPP yang tergabung dengan 3 kecamatan, yaitu Cileunyi, Cilengkrang, dan Cimenyan. Letak UPT-PPP tersebut di wilayah Kecamatan Cilengkrang tepatnya di Desa Girimekar. UPT-PPP di bangun pada Mei 2008, institusi ini mulai terbentuk sejalan dengan lahirnya Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) di Kabupaten Bandung. UPT-PPP merupakan salaha satu unit pelaksana teknis (UPT). Peran PPL dan PPS sangat dibutuhkan dalam penyuluhan di Kecamatan Cileunyi ini disebabkan karena jumlah penyuluh seperti PPS dan PPL sangat kurang. Status dalam penyuluh PNS dan THI-TBPP berasal dari kelembagaan dinas (pusat) dan penyuluh THI-P2BN berasal dari provinsi yang dikontrak untuk menjadi penyuluh di Kecamatan Cileunyi. Hal tersebut karena sangat kekurangan SDM dalam menggerakan penyuluhan di Cileunyi. Dalam penyuluhan disini terdapat pelatihan untuk beberapa kelompok tani, untuk di desa kelompok tani tersebut disebut Koperasi Tani (KopTan) sedangkan untuk di kecamatan kelompok tani disebut

description

wawancara

Transcript of Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian.docx

Page 1: Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian.docx

Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian

Kelembagaan penyuluhan pertanian di Kecamatan Cileunyi bisa dikatakan

belum mampu berdiri sendiri sehingga kelembagaan penyuluhan masih

bergabung dengan kabupaten. Kelembagaan tersebut disebut UPT-PPP

yang tergabung dengan 3 kecamatan, yaitu Cileunyi, Cilengkrang, dan

Cimenyan. Letak UPT-PPP tersebut di wilayah Kecamatan Cilengkrang

tepatnya di Desa Girimekar. UPT-PPP di bangun pada Mei 2008, institusi

ini mulai terbentuk sejalan dengan lahirnya Badan Ketahanan Pangan dan

Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) di Kabupaten Bandung. UPT-PPP

merupakan salaha satu unit pelaksana teknis (UPT).

Peran PPL dan PPS sangat dibutuhkan dalam penyuluhan di Kecamatan

Cileunyi ini disebabkan karena jumlah penyuluh seperti PPS dan PPL

sangat kurang. Status dalam penyuluh PNS dan THI-TBPP berasal dari

kelembagaan dinas (pusat) dan penyuluh THI-P2BN berasal dari provinsi

yang dikontrak untuk menjadi penyuluh di Kecamatan Cileunyi. Hal

tersebut karena sangat kekurangan SDM dalam menggerakan penyuluhan

di Cileunyi.

Dalam penyuluhan disini terdapat pelatihan untuk beberapa kelompok

tani, untuk di desa kelompok tani tersebut disebut Koperasi Tani (KopTan)

sedangkan untuk di kecamatan kelompok tani disebut Gabungan

Kelompok Tani (GAPOKTAN). Dalam penyampaian materi penyuluhan

dilakukan dengan berbagai program, yaitu :

1. Sistem LAKU (Latihan dan Kunjungan), yang dilakukan setiap 2

minggu sekali di UPT. Dalam sistem ini penyuluh memberikan

pelatihan, baik pada saat di lapangan atau melalui pertemuan di

UPTnya. Pasa saat di lapangan, penyuluh melakukan kunjungan ketika

para petani sedang panen karena pada saat itu banyak petani yang ada di

lahan sehingga para penyuluh tidak perlu mengumpulkan para petani

terlebih dahulu untuk diberikan penyuluhan.

2. Kegiatan SLPTT (Sekolah Lapang Tanaman Terpadu), para penyuluh

memberikan pelatihan langsung di lapangan dengan memberikan

Page 2: Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian.docx

bantuan benih untuk unit-unit tani di daerah tersebut. Per unitnya

memiliki lahan seluas 25 hektar.

3. Kursus Tani, kegiatan ini dilakukan selama 3 bulan. Petani melakukan

pelatihan selama 3 tani mengenai tata cara pertanian modern sekarang

dengan baik, cara merawat dengan baik, dan lain-lain.

4. Anjangsana, yaitu kegiatanj kunjungan tatap muka pada petani

(perorangan/kelompok tani/massal). Metode ini adalah metode

penyuluhan/THL-TBPP langsung dengan mendatangi usahatani

petani/kelompoktani/masyarakat pertanian dalam membantu

mengidentifikasi dan atau pemecahan permasalahan usahatani serta

sosialisasi program pembangunan pertanian. Dalam kegiatan ini,

penyuluh pertanian/THL-TBPP mendatangi setiap kelompok tani sesuai

dengan rencana/Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Penyuluh Pertanian yang

dibuat setiap bulan sebagai agenda untuk melakukan kegiatan

penyuluhan.

5. LL (Laboratorium Lapang), kegiatan ini berupa bantuan dalam sarana

produksi terutama benih dan pupuk untuk kelompok-kelompok tani.

6. Field day, kegiatan ini bisa disebut Hari Tani. Kegiatan ini dilakukan

saat panen tiba karena para petani berbondong-bondong datang ke lahan

untuk panen bersama dan sedikit dari hasilnya akan dikonsumsi sebagai

perayaan hasil panen. Pada saat itu adalah waktu yang tepat untuk para

penyuluh untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang terhadap

hasil tani atau permasalahan saat bertani. Cara ini cukup efektif karena

semua petani di daerah tersebut akan berkumpul semua sehingga dalam

penyampaian materi cukup menyeluruh.

Media dalam penyampaian materi penyuluhan bisa dengan berbagai cara,

yaitu dengan bertatap langsung dengan kunjungan-kunjungan atau dengan

sistem diskusi dengan berkumpul di satu ruangan untuk memberikan

materi atau berdiskusi untuk memecahkan masalah yang ada. Selain itu

bisa dengan brosur, brosur ini tergantung dengan dana yang dimiliki oleh

penyuluh. Jika memadai brosur ini bisa disebar ke petani-petani saat

Page 3: Hasil Wawancara Penyuluhan Pertanian.docx

dilakukan pertemuan langsung, jadi saat penyuluh memberikan materi

langsung, petani dapat melihat materinya di brosur tersebut. Tetapi jika

dana tidak memadai, brosur di cetak untuk penyuluh saja agar ada

pegangan dalam penyampaian materi tersebut. Dengan berjalannya waktu

dan modernisasi semakin melaju, media yang digunakan bisa melalui

telepon atau handphone. Saat penyuluh tidak memberikan materi dan tidak

sedang berkunjung tetapi petani memiliki permasalahan, mereka dapat

langsung menelpon penyuluh untuk bertanya dan meminta pemecahan

permasalahan.

Permasalahan yang terjadi, yaitu :

1. Kepemilikan lahan kebanyakan bukan milik orang asli Cileunyi,

melainkan milik orang Bandung atau Jakarta. Sehingga petani disana

kebanyakan hanya buruh tani atau penggarap, dan hal tersebutlah yang

mengakibatkan petani bukanlah pekerjaan utama masyarakat di

Kecamatan Cileunyi.

2. Alih fungsi lahan semakin menjadi, hal tersebut dilihat dari perubahan

lahan pertanian menjadi perumahan/pemukiman, toko, sekolah, dan lain-

lain.

3. Karena banyaknya petani di Cileunyi bukanlah pekerjaan utama

sehingga seringnya tingkat kehadiran kurang dalam melakukan

penyuluhan. Hanya sedikit yang dapat hadir untuk menghadiri penyuluhan

tersebut. Petani hanya ramai datang penyuluhan saat panen saja.

Dalam hal pemasaran tidak terlalu bermasalah. Karena umumnya petani di

Cileunyi bergelut dengan komoditas Padi sehingga dalam pemasaran

cukup mudah. Pemasaran beras bisa langsung dijual ke pasar karena pasar

sangat dekat dengan kecamatan ini dan dapat dikirim langsung ke pasar-

pasar induk di daerah Bandung dan Jakarta karena kebanyakan pemilik

lahan berasal dari sana.