hasil tugas

19
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beban penduduk yang semakin sarat di kota, memerlukan fasilitas pelayanan untuk mendukung kegiatan manusia, termasuk didalamnya peningkatan fasilitas transportasi. Perkembangan sarana transportasi (kendaraan) yang cukup tinggi tanpa diimbangi dengan penyediaan sarana jalan yang memadai telah menimbulkan kemacetan, frustasi, dan kesemrawutan lalu lintas. Usaha peningkatan pelayanan bagi penduduk kota juga berkaitan dengan perkembangan pusat daerah kegiatan berupa pasar dan kegiatan bisnis lainnya yang akan meningkatkan kegiatan parkir. Sementara itu fasilitas parkir yang tidak memadai menyebabkan parkir dilakukan di tepi jalan yang sangat mengganggu kelancaran arus lalu lintas Di daerah perkotaan, tempat parkir kendaraan merupakan masalah yang cukup rumit terutama di daerah pusat bisnis dan ditambah dengan kegiatan perkantoran, rumah sakit, industri pariwisata dan lain – lain yang semakin menambah rumit permasalahan parkir. Bertambahnya populasi penduduk di perkotaan serta meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi berpengaruh besar terhadap peningkatan lalu lintas.

description

Survey parkir ubud

Transcript of hasil tugas

Page 1: hasil tugas

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beban penduduk yang semakin sarat di kota, memerlukan fasilitas

pelayanan untuk mendukung kegiatan manusia, termasuk didalamnya

peningkatan fasilitas transportasi. Perkembangan sarana transportasi (kendaraan)

yang cukup tinggi tanpa diimbangi dengan penyediaan sarana jalan yang

memadai telah menimbulkan kemacetan, frustasi, dan kesemrawutan lalu lintas.

Usaha peningkatan pelayanan bagi penduduk kota juga berkaitan dengan

perkembangan pusat daerah kegiatan berupa pasar dan kegiatan bisnis lainnya

yang akan meningkatkan kegiatan parkir. Sementara itu fasilitas parkir yang tidak

memadai menyebabkan parkir dilakukan di tepi jalan yang sangat mengganggu

kelancaran arus lalu lintas

Di daerah perkotaan, tempat parkir kendaraan merupakan masalah yang

cukup rumit terutama di daerah pusat bisnis dan ditambah dengan kegiatan

perkantoran, rumah sakit, industri pariwisata dan lain – lain yang semakin

menambah rumit permasalahan parkir. Bertambahnya populasi penduduk di

perkotaan serta meningkatnya jumlah kepemilikan kendaraan pribadi

berpengaruh besar terhadap peningkatan lalu lintas. Permasalahan yang timbul

kemudian adalah kemacetan lalu lintas yang disebabkan arus lalu lintas yang

melebihi kapasitas jalan, system pengaturan yang tidak baik, maupun jalan tidak

berfungsi sebagaimana mestinya, serta parkir kendaraan yang menggunakan

badan jalan.

Untuk menghindari kemacetan ini, pada tempat – tempat tertentu seperti

kegiatan bisnis dan pusat kegiatan lainnya harus memiliki tempat parkir tersendiri

sehingga tidak menggunakan badan jalan. Di kota – kota besar sangat

memerlukan fasilitas tempat parkir yang memadai termasuk pada pusat – pusat

bisnis seperti pasar atau pertokoan . Pertumbuhan pusat – pusat bisnis seperti

pasar, semakin banyak seiring perkembangan kota itu sendiri. Penyediaan

fasilitas tempat parkir yang memadai pada pusat – pusat bisnis sangatlah penting,

karena pusat kegiatan bisnis biasanya berada pada lokasi yang strategis yang

Page 2: hasil tugas

mudah dicapai oleh masyarakat. Apabila fasilitas tempat parkir tidak memadai

akan menimbulkan konflik yang akan terjadi di ruas jalan antar sesama

pengendara, hal ini dapat mengganggu kelancaran dan kenyamanan bagi

pengguna jalan.

1.2. Rumusan Masalah

Atas dasar uraian permasalahan diatas muncul masalah yang menarik

untuk dilakukan penyelesaian, antara lain :

1. Bagaimana karakteristik parkir pada pusat – pusat kegiatan bisnis.

2. Bagaimana hubungan parkir pada pusat kegiatan bisnis.

3. Seberapa besar kebutuhan tempat parkir pada pusat – pusat

kegiatan bisnis.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari diadakannya pengamatan ini, adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik parkir pada pusat kegiatan bisnis.

2. Untuk mengetahui hubungan parkir pada pusat kegiatan bisnis

3. Mengetahui standar kebutuhan parkir pada pusat kegiatan bisnis

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil mengenai Dampak Dari Kegiatan

Bisnis Terhadap Kapasitas Tempat Parkir adalah sebagai pemasukan kepada

pemerintah daerah dan masyarakat dalam hal perparkiran.

1.5. Batasan Masalah

Untuk menganalisa lingkup pembahasan mengenai Dampak Dari

Kegiatan bisnis Terhadap Kapasitas Tempat Parkir adalah sangat luas dan

kompleks sehingga lingkup pembahasan dibatasi sebagai berikut :

1. Yang dimaksud pusat kegiatan bisnis dalam permasalahan ini

adalah kegiatan bisnis, seperti pasar dan pertokoan.

2. Hanya membahas parkir yang dilakukan di luar jalan.

Page 3: hasil tugas

3. Tidak menyangkut hal – hal yang menyangkut perencanaan

penempatan pada daerah – daerah yang dikaji.

1.6. Sistematika Pembahasan

Dalam melakukan pengkajian terhadap permasalahan ini, dilakukan

beberapa sistematika pembahasan, antara lain :

1. Melakukan survai ke lapangan.

2. Melakukan pengamatan langsung di beberapa tempat parkir

3. Mengkaji atau mempelajari beberapa data yang telah ada.

Page 4: hasil tugas

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian tempat parkir

Lalu lintas yang bergerak, baik yang bergerak secara lurus maupun

berbelok pada suatu saat pasti akan berhenti. Serta apabila perjalanan telah

sampai di tujuannya, maka kendaraan tersebut akan berhenti dan harus parkir.

Jelas penyediaan lahan parkir sangat dibutuhkan dalam system lalu lintas.

Adapun pengertian mengenai tempat parkir adalah sebagai berikut :

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat

sementara (keputusan Menteri Nomor 4 Tahun 1994, pasal 1)

Parkir adalah lokasi yang telah ditentukan sebagai tempat pemberhentian

kendaraan yang bersifat sementara untuk melakukan kegiatan pada suatu

kurun waktu ( Keputusan DIRJEN Perhubungan Darat Nomor 272/

HK.105/DJRD/96)

Fasilitas parkir yang baik tidak akan menyebabkan konflik di ruas jalan

pada lokasi parkir tersebut. Tapi apabila kebutuhan parkir tidak sesuai atau

melebihi kapasitas parkir yang tersedia maka kendaraan yang tidak tertampung

pada tempat parkir tersebut akan mengganggu kelancaran arus lalu lintas pada

ruas jalan tersebut. Keberadaan sarana tempat parkir terutama pada pusat

kegiatan bisnis tidak akan bermanfaat apabila masyarakat tidak disiplin dalam

memarkir kendaraannya. Serta dibutuhkan juga seorang tenaga untuk mengatur

tata letak perparkiran. Di setiap tempat parkir terutama yang dekat dengan pusat

bisnis pasti setiap kendaraan akan dikenakan tarif sesuai kebijakan pemerintah

daerah setempat.

Tabel 2.1. Tarif Parkir kendaraan

Kabupaten Klungkung

NO JENIS KENDARAAN TARIF

1 Sepeda Motor Rp 500,-

2 Mobil Rp 1000,-

Sumber : Data hasil pengamatan di lapangan

Page 5: hasil tugas

2.2. Metode – Metode Untuk Menentukan Kebutuhan Ruang parkir

Untuk menentukan kebutuhan ruang parkir telah dipakai beberapa metode

yaitu :

Motede yang menitikberatkan kegiatan yang dilakukan di pusat

bisnis, Disini semakin banyak pusat bisnis semakin banyak

tempat parkir yang diperlukan.

Metode dengan mencari data jumlah kendaraan, jumlah kendaraan

parkir tidak akan sama pada satu tempat dengan tempat lainnya

dari waktu ke waktu.

2.3. Karakteristik Parkir

Karakteristik parkir dimaksud sebagai sifat – sifat dasar yang dapat

memberikan penilaian parkir dan permasalahan parkir yang telah terjadi pada

suatu daerah yang diamati. Berdasarkan Karakteristik parkir akan dapat diketahui

kondisi perparkiran yang terjadi pada suatu daerah yang diamati seperti luas

tempat parkir, tujuan parkir, volume parker, dan akumulasi parkir.

2.3.1. Volume Parkir

Volume parkir adalah jumlah kendaraan yang termasuk dalam beban

parkir yang jumlah kendaraan per periode waktu tertentu. Waktu yang digunakan

untuk parkir , dalam menit atau jam, menyatakan lama parkir (Hobbs,F.D,1978).

2.3.2. Akumulasi Parkir

Akumulasi parkir adalah jumlah keseluruhan dari kendaraan yang parkir

selama periode tertentu. Akumulasi parkir dapat dijadikan sebagai ukuran

kebutuhan ruang parkir di suatu studi. (Hobbs,F.D,1978)

2.3.3. Tujuan Parkir

Tujuan parkir dapat menunjukkan keperluan pemakaian kendaraan

memarkir kendaraannya di daerah yang diamati. Dari analisis data mengenai

tujuan parkir ini akan memperjelas gambaran tentang kegiatan yang lebih banyak

menarik parkir atau sebaliknya.

Page 6: hasil tugas

2.3.4. Luas Tempat Parkir

Luas tempat parkir memberikan pengertian berapa besar daya tempat

parkir dalam menampung kendaraan dalam setiap waktu tertentu. Disini luas

tempat parkir harus sesuai dengan jumlah kendaraan yang ditampungnya, tidak

boleh jumlah kendaraan melebihi luas tempat parkir.

2.4 Standar kebutuhan tempat parkir

Standar kebutuhan parkir adalah suatu ukuran yang dapat dipergunakan

untuk jumlah kebutuhan parkir kendaraan berdasarkan fasilitas dan fungsi dari

tata guna lahan. Kebutuhan parkir untuk setiap tempat parkir adalah berbeda –

beda, begitu pula standar lahan parkir yang dimiliki tiap – tiap tempat parkir.

Oleh sebab itu tempat parkir yang terletak pada pusat – pusat kegiatan bisnis

tentunya berbeda dengan lahan parkir di tempat lain.

Page 7: hasil tugas

BAB III

METODE PENULISAN

3.1 Studi Pendahuluan

Tujuan dari studi pendahuluan ini adalah untuk menentukan data yang

akan ditentukan dan juga untuk menentukan metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data yang diperlukan. Untuk itu langkah – langkah kegiatan yang

dilakukan dalam tahapan studi pendahuluan ini meliputi :

1. Melakukan pengumpulan data.

Data – data yang telah dikumpulkan untuk nantinya dapat

dipelajari dengan tujuan pengamatan.

2. Melakukan studi literature.

Dalam studi literature dilakukan studi terhadap pengamatan yang

sudah dilakukan sebelumnya.

3. Menentukan lingkup survey.

Lingkup survey yang akan dilaksanakan dalam pengamatan ini

adalah survey areal parkir kendaraan dengan lokasi survey yang

ditentuka sebelumnya.

4. Menentukan metode – metode yang digunakan dalam

pengumpulan data adalah metode survey dengan pengamatan

langsung dilapangan untuk mendapatkan data yang lengkap

dengan mencari data langsung di lapangan.

3.2 Survey Pendahuluan

Survey pendahuluan dilakukan pada tahap yang kecil, ini dilakukan

sebelum pelaksanaan survey. Tujuan dari survey pendahuluan ini adalah :

1. Untuk mengetahui jumlah tenaga yang akan digunakan.

2. Untuk menentukan penempatan para tenaga, sehingga pengamatan

dapat dilakukan dengan baik.

3. Untuk mengetahui hari terdapatnya kendaraan yang parkir dalam

waktu tertentu sehingga dapat menentukan waktu pengamatan.

Page 8: hasil tugas

4. Untuk mempersiapkan semua peralatan yang diperlukan dalam

melakukan survey.

3.3 Pelaksanaan Survei

Setelahdiadakan survey pendahuluan maka selanjutnya dilakukan survey

dilapangan dengan tujuan untuk memperoleh data – data yang dibutuhkan. Dalam

pengamatan ini akan dilaksanakan di beberapa tempat parkir yang ada di daerah

kabupaten klungkung, sebagai berikut :

1. Areal tempat parkir yang ada di Pasar Kota Semarapura.

2. Areal parkir pusat perbelanjaan Tragia Semarapura

3. Areal parkir di pusat pertokoan Jalan Dipenogoro Semarapura

4. Areal parkir di beberapa pusat pemerintahan kabupaten

Klungkung

Dalam pengamatan ini kendaraan diklasifikasikan hanya dua jenis yaitu,

kendaraan roda dua, dan roda empat. Tidak termasuk dokar, sepeda, maupun

kendaraan beroda tiga.

Dalam pelaksanaan survey ini akan dilakukan dalam kurun waktu yang

berdekatan di semua lokasi parkir yang telah ditentukan.

3.4 Analisa Data

Tidak semua data yang dikumpulkan dapat langsung digunakan untuk

memecahkan masalah dalam pengamatan ini, tapi ada beberapa yang harus

dipelajari lebih lanjut. Analisa data pada dasarnya suatu proses pengumpulan dan

pengolahan data untuk mendapatkan data setengah jadi yang siap untuk dianalisa.

Page 9: hasil tugas

BAB IV

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan

Tahapan pertama sebelum mengadakan suatu survai adalah memilih

lokasi yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam

pemilihan lokasi tersebut telah ditentukan sebelumnya beberapa lokasi parkir

untuk mendapatkan data yang tepat. Sehingga data yang didapat yaitu data parkir

kendaraan di beberapa pusat kegiatan bisnis yang telah disurvei

Pelaksanaan survey dilakukan pada masing – masing pusat kegiatan bisnis

yang telah ditentukan sebagai lokasi pengamatan. Untuk pengambilan data

dilapangan dibutuhkan beberapa tenaga yang sebelumnya telah ditentukan dan

diberi pengetahuan tentang pelaksanaan survey di lapangan.

Sedangkan Waktu pengamatan ditentukan pada saat yang berbeda pada

masing – masing tempat parkir. Berikut data waktu survey yang akan dilakukan :

1. Areal tempat parkir yang ada di Pasar kota Semarapura

Waktu : Senin, 8 September 2008, pada pukul 09.30 wita

2. Areal parkir pusat perbelanjaan Tragia Semarapura.

Waktu : Selasa, 9 September 2008, pada pukul 17.00 wita

3. Areal parkir di pusat pertokoan Jalan Dipenogoro Semarapura

Waktu : Rabu, 10 September 2008, pada pukul 09.30 wita

4. Areal parkir di beberapa pusat pemerintahan kabupaten

Klungkung

Waktu : Kamis, 11 September 2008, pada pukul 08.30

Berikut data – data yang telah diperoleh dari hasil survey yang telah dilakukan di

lokasi parkir masing - masing :

Tabel 4.1, jumlah kendaraan yang parkir di areal tempat parkir yang ada di Pasar

kota Semarapura.

Waktu : Senin 8 September 2008, pkl 09.30 wita

NO JENIS KENDARAAN JUMLAH

1 Sepeda Motor 233 Unit

2 Mobil 39 Unit

Page 10: hasil tugas

Tabel 4.2, jumlah kendaraan yang parkir di areal parkir pusat perbelanjaan

Tragia Semarapura

Waktu : Selasa 9 September 2008, pkl 17.00 wita

NO JENIS KENDARAAN JUMLAH

1 Sepeda Motor 93 Unit

2 Mobil 53 Unit

Tabel 4.3, Jumlah kendaraan yang parkir di pusat pertokoan Jalan Dipenogoro

Semarapura

Waktu : Rabu 10 September 2008, pkl 09.30 wita

NO JENIS KENDARAAN JUMLAH

1 Sepeda Motor 105 Unit

2 Mobil 33 Unit

Tabel 4.4, Jumlah kendaraan yang parkir di beberapa pusat pemerintahan

Kabupaten Klungkung

Waktu : Kamis 11 September 2008

NO JENIS KENDARAAN JUMLAH

1 Sepeda Motor 30 Unit

2 Mobil 17 Unit

Keterangan :Semua data diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan

Dari semua data yang telah diperoleh di atas dapat diambil suatu pendapat

bahwa, jumlah kendaraan yang parkir, baik yang beroda dua maupun beroda

empat jumlahnya berbeda pada masing – masing tempat parkir. Ini menandakan

ternyata pusat – pusat kegiatab bisnis sangat berpengaruh pada tempat parkir

yang dimiliki.

Page 11: hasil tugas

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari hasil pengamatan yang berhasil diperoleh pada saat survey, dan

penjelasan mengenai Dampak Dari Kegiatan Bisnis Terhadap Kapasitas Tempat

Parkir yang sudah diuraikan diatas dapat diambil suatu kesimpulan, yaitu :

1. Karakteristik tempat parkir yang berada pada masing – masing

lokasi yang disurvei memiliki ciri yang berbeda satu dengan

yang lainnya.

2. Kapasitas tempat parkir pada masing – masing kegiatan bisnis,

berbeda satu dengan yang lainnya sesuai besar kecilnya

kegiatan bisnis tersebut.

3. Jumlah kendaraan pada masing – masing pusat kegiatan bisnis

sangat berbeda jumlahnya

Dalam pengamatan ini pusat – pusat kegiatan bisnis seperti pasar dan

pertokoan memiliki tempat parkir yang lebih luas. Serta jumlah kendaraan yang

parkir lebih banyak daripada pusat kegiatan lainnya. Luas kecilnya tempat parkir

tergantung dari seberapa besar pusat kegiatan bisnis tersebut, begitu juga jumlah

kendaraannya. Namun di lain pihak juga terdapat kapasitas tempat parkir yang

ada, tidak sesuai dengan jumah kendaraan yang parkir, sehingga ada beberapa

kendaraan yang parkir di tepi jalan.

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan pada pengamatan ini adalah sebagai

berikut

1. Dalam menentukan kebutuhan parkir mobil pada pusat

kegiatan bisnis di sebuah kota, sebaiknya menggunakan

standar kebutuhan parkir yang berhubungan dengan jumlah

pengunjung, sedangkan untuk kebutuhan parkir sepeda motor

sebaiknya menggunakan standar kebutuhan parkir yang sesuai

dengan luas lahan parkir.

Page 12: hasil tugas

2. Perlu diadakan pengamatan lebih lanjut, dengan menambah

jumlah hari survey sehingga hasil yang didapat untuk

menentukan kebutuhan parkir kendaraan dapat lebih akurat.

3. Perlu diadakan pengamatan dengan metode survey yang lain,

seperti metode wawancara atau metode plat nomor kendaraan,

sehingga semua karakteristik parkir dapat diketahui.

Page 13: hasil tugas

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Perhubungan Jakarta, 1994, Keputusan Menteri Perhubungan

No.Km. 4 Tahun 1994 Tentang tata cara Perparkiran Kendaraan Bermotor

di Jalan.

2. Departemen Perhubungan Jakarta, 1992, Keputusan Menteri Perhubungan

No.KM 66 Tahun 1992 Tentang Fasilitas Parkir Untuk Umum.

3. Departemen Perhubungan Jakarta, 1996, Keputusan Direktur Jenderal

Perhubungan Darat No. 272 /HK.105/96 tentang Pedoman Teknis

Penyelenggaraan Parkir.

4. Donny R Taju, 1996, Karakteristik Kebutuhan Parkir Pada Rumah Sakit

di Bandung, Program Magister Pasca Sarjana ITB.

5. Murray R. Spiegel, 1998, Schums Outline of Theory and Problem of

Statistic, Second Edition, London, Mc Grow Hill, Inc.