Hasil Riset Industri Kecil

28

description

hasil riset yang dilakukan oleh mahasiswa semester 3 STEKPI (Sylvie Anugrahwati Suherman) mengenai industri kecil di bidang kerajinan yakni mainan berbahan dasar kayu di kawasan jalan raya pasar minggu, jakarta selatan untuk meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat seseorang/sebuah keluarga

Transcript of Hasil Riset Industri Kecil

Page 1: Hasil Riset Industri Kecil
Page 2: Hasil Riset Industri Kecil

Page | i

BIODATA PENULIS

Nama : SYLVIE ANUGRAHWATI SUHERMAN

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal

Lahir : Jakarta, 01 Januari 1994

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Kramat Jaya RT003/01 No.51, Johar Baru, Jakarta Pusat

No. Hp , e-mail : 085710054194 , [email protected]

Perguruan Tinggi : STEKPI School of Business and Management

Program Studi /

Semester

: S1 Akuntansi / 3 (tiga)

NIM : 11121052

Pelatihan yang Pernah

Diikuti : MYOB v.17+ , Orientasi Mahasiswa STEKPI, Seminar Bursa Efek

Indonesia, Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa STEKPI,

Company Visit HIMAPI STEKPI, dll

Pengalaman

Organisasi : bendahara Paskibra PURNASHENA SMP Negeri 76 Jakarta,

anggota Paskibra PURNASHENA SMP Negeri 76 Jakarta, anggota

kelompok MIPA SMP Negeri 76 Jakarta, anggota Paskibra

PASSLAS SMK Negeri 14 Jakarta, anggota Paskibraka Jakarta

Pusat, anggota Tari Saman SMK Negeri 14 Jakarta, anggota aktif

Stekpichoir, Div. Penelitian dan Pengembangan As-salam STEKPI,

Div. Keakhwatan As-salam STEKPI, Anggota IKPA BBP BAZIS

DKI Jakarta

Pengalaman Kerja : siswa prakerin di Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan, , siswa

prakerin di PT Angkasa Pura I (PERSERO), Tellemarketing di BII

cabang Manggarai, Guru privat, Tim L.O STEKPI, Tim promosi

kampus STEKPI, Tellemarketing STEKPI, Surveyor Pilkada DKI

Jakarta, Business Consultant PT Equity World Futures

Keterampilan : Kemampuan akuntansi dan administrasi, Kemampuan komputer

(windows XP, windows 7), Kemampuan aplikasi Microsoft Office

(Ms.Word, Ms.Excel, Ms.Power Point, Ms.Visio, Ms.Project),

Kemampuan komputerisasi akuntansi (MYOB), Kemampuan Internet

Bakat/Hobi : menulis, menghitung, menulis, mencoba hal baru

Page 3: Hasil Riset Industri Kecil

Page | ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas segala limpahan

rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya

ilmiah yang berjudul “Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Mainan

Kayu Untuk Meningkatkan Perekonomian dan Taraf Hidup” sesuai dengan waktu

yang telah ditetapkan.

Penyusunan karya tulis ini adalah merupakan salah satu syarat untuk

mengikuti lomba karya ilmiah berdasarkan hasil riset yang diselanggarakan oleh

Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jakarta. Karya ilmiah ini berisi tentang

bagaimana strategi untuk mengembangkan industri kecil khususnya kerajinan

mainan berbahan dasar kayu.

Terselesaikannya karya tulis ini tentunya tak lepas dari dorongan dan

bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya

bila penulis mengungkapkan rasa terimakasih dan penghargaan kepada :

1. Bpk. Agung Nur Fajar selaku Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan

dan Perbankan Indonesia.

2. Ibu Lely Dahlia, S.E., M.Ak. selaku Direktur Pelayanan Mahasiswa dan

Alumni atas dukungan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan karya

ilmiah ini.

3. Ucapan terimakasih serta rasa cinta dan kasih sayang kepada kedua orang tua

yakni Ayah dan Ibu penulis yang telah bersedia mendampingi, memberikan

saran, serta motivasi kepada penulis.

4. Ucapan terimakasih penulis kepada semua sahabat yang telah banyak

memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat

terselesasikan. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu

dalam kesempatan ini, yang telah memberikan bantuan moral dan materiil

dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini

Diharapkan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada

pembaca tentang dampak industri kepada aspek kehidupan, untuk mengetahui

upaya pemerintah dalam pengembangan industri kecil, serta untuk mengetahui

strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri kecil khususnya di

bidang kerajinan mainan kayu. Dan membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat diperbaiki bentuk maupun isi

karya ilmiah ini agar kedepannya dapat lebih baik.

Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua

pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya penulis

berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

berkompeten. Amin.

Jakarta, November 2012

Penulis,

Page 4: Hasil Riset Industri Kecil

Page | iii

DAFTAR ISI

Biodata Penulis ................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................... ii

Daftar Isi.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................ 3

1.3 Batasan Masalah...................................................................................................... 3

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 3

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4

1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 4

BAB II KAJIAN LITERATUR .......................................................................................... 6

2.1 Definisi Industri Kecil ............................................................................................. 6

2.2 Strategi Pengembangan ........................................................................................... 7

2.2.1 Definisi Strategi .......................................................................................... 7

2.2.2 Definisi Pengembangan .............................................................................. 8

2.2.3 Definisi Strategi Pengembangan ................................................................. 8

2.3 Kerajinan Mainan Kayu ................................................................................................ 8

2.3.1 Kerajinan ..................................................................................................... 8

2.3.2 Mainan Kayu ............................................................................................... 9

2.3.3 Kerajinan Mainan Kayu .............................................................................. 9

2.4 Perekonomian .......................................................................................................... 9

2.5 Taraf Hidup ............................................................................................................. 10

2.6 Artikel Mengenai Industri Kecil Kerajinan Mainan Kayu di

Kawasan Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan .............................................. 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................ 13

3.1 Analisis Data ........................................................................................................... 13

3.2 Pengambilan Data ................................................................................................... 13

Page 5: Hasil Riset Industri Kecil

Page | iv

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 14

4.1 Dampak Industri Kecil pada Aspek Kehidupan ...................................................... 14

4.2 Upaya Pemerintah dalam Mengembangkan Industri Kecil .................................... 16

4.3 Strategi yang Dapat Dilakukan Untuk Mengembangkan Industri

Kecil Kerajinan Mainan Kayu ................................................................................ 18

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 20

5.1 Simpulan ................................................................................................................. 20

5.2 Saran ........................................................................................................................ 20

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 22

LAMPIRAN ........................................................................................................................ 23

Page 6: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau lebih dikenal dengan nama Kota

Jakarta adalah sebuah kota administrasi yang menjadi Ibukota provinsinya sendiri

sekaligus Ibukota dari Negara Indonesia. Letaknya disebelah utara Pulau Jawa,

adapun batas-batasnya yakni disebelah utara berbatasan langsung dengan Laut

Jawa, sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, dan

sebelah barat berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.

Karena statusnya sebagai ibukota negara maka Jakarta merupakan pusat

pemerintahan negara. Namun selain menjadi pusat pemerintahan, Jakarta juga

merupakan pusat bisnis dan keuangan. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya

perusahaan besar yang dibangun di Kota Jakarta terutama perusahaan asing.

Jakarta adalah kota yang terkenal dengan jumlah penduduk yang banyak

bahkan tidak sedikit warga tanpa ktp Jakarta tinggal di Jakarta sangat lama tanpa

pembaharuan ktp, itu dilakukan karena Jakarta sangat menjanjikan dalam

pemberian lapangan pekerjaan. Hal tersebut terbukti dari table dan grafik di

bawah:

Tabel F-1

Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta

Page 7: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 2

Grafik S-1

Dari table dan grafik di atas untuk harapan para pendatang mendapatkan

pekerjaan di Jakarta terhambat karena peningkatan jumlah penduduk yang

semakin tinggi dari tahun 2007 sampai 2011, sehingga timbullah tingkat

pengangguran yang tidak sedikit dan kesempatan mendapatkan pekerjaan juga

sangat kecil. Tidak hanya pendatang yang merasakan hal itu, warga lokal pun

yang sudah sarjana saja sulit mendapat pekerjaan karena keterbatasan lapangan

kerja tersebut.

Untuk itu diperlukan solusi yang sesuai untuk mengatasi fenomena

tersebut, yaitu dengan mendirikan perusahaan industri kecil yang bisa membantu

penggurangan tingkat pengangguran di Jakarta. Industri kecil tersebut didirikan

selain membantu pemerintah dalam penambahan lapangan kerja, ini juga

merupakan langkah awal memunculkan sikap mandiri masyarakat dari sikap

ketergantungan dalam pengharapan mendapat kerja dari pihak yang berwenang.

Fenomena tersebut mendorong penulis untuk mengangkatnya dalam

sebuah karya ilmiah yang berjudul “Strategi Pengembangan Industri Kecil

Kerajinan Mainan Kayu Untuk Meningkatkan Perekonomian dan Taraf Hidup”

dengan harapan agar mendorong masyarakat Indonesia khususnya Jakarta untuk

menciptakan usaha sendiri yang berawal dari industri kecil. Dan dengan industri

kecil tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk mengurangi

jumlah pengangguran.

Page 8: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana dampak industri kecil pada beberapa aspek kehidupan?

2. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengembangkan industri kecil?

3. Apa strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri

kecil dalam hal kerajinan seperti pembuatan mainan berbahan dasar

kayu?

1.3 Batasan Masalah

Pada penelitian ini preferensi pembaca dibatasi pada:

1. Pada penelitian ini hanya membahas produk kerajinan berbahan dasar

kayu.

2. Pada penelitian ini dilakukan di kawasan pengrajin kayu di daerah

Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

3. Pengumpulan data melalui kajian pustaka.

4. Waktu pengumpulan data dimulai pada 20 November 2012 berakhir

pada 23 November 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui dampak industri kecil pada beberapa aspek

kehidupan.

2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengembangkan industri

kecil.

Page 9: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 4

3. Untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan industri kecil dalam hal kerajinan seperti pembuatan

mainan berbahan dasar kayu.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pemerintah

Dapat memperoleh gambaran untuk membangun sebuah wilayah

menjadi semakin maju dan mengurangi massalah-masalah yang ada di

masyarakat khususnya masalah perekonomian.

2. Pengrajin (Pengusaha)

Dapat mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan untuk

mengembangkan usaha.

3. Masyarakat

Dapat mengetahui pentingnya sebuah usaha khususnya dalam industri

kecil.

4. Penulis

Dapat mengerti peranan industri kecil dan menerapkannya untuk

membantu meningkatkan jumlah wirausahawan.

5. Peneliti selanjutnya

Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi lanjutan

dalam mengukur

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terdiri 6 (enam) bab, berikut

penjelasannya :

Page 10: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 5

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang diadakannya penelitian,

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian, ruang lingkup

penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika

penulisan karya ilmiah.

BAB 2 KAJIAN LITERATUR

Bab ini menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang berisi teori-

teori dan konsep industri kecil serta sebagai landasan utama dalam

melakukan analisa dan pembahasan masalah.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan metodologi yang digunakan untuk mencapai

tujuan penelitian meliputi penjelasan tahapan penelitian atau

urutan-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam

menjalankan penelitian agar dapat berjalan sistematis, terstruktur

dan terarah.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil pengolahan data yang dilakukan untuk

dianalisa dan menguraikan secara detail dan sistematis dari hasil

pencapaian pengolahan data yang dilakukan.

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang

diberikan untuk perusahaan maupun penelitian selanjutnya.

Page 11: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 6

BAB II

KAJIAN LITERATUR

2.1 Definisi Industri Kecil

Industri didefinisikan sebagai sebuah kegiatan ekonomi dimana

kegiatannya adalah mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah

jadi dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi

untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan

perekayasaan industri.

Industri kecil atau sering disebut Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha

kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak RP 200.000.000 tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri

sendiri.

Berikut adalah beberapa pemaparan definisi industri kecil:

1. Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995

Kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan

maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta

(Sudisman & Sari, 1996).

2. Menurut Peraturan Presiden No.28 Tahun 2008

Jenis usaha mikro dengan modal dibawah 500 juta dan menggunakan

peralatan sederhana untuk proses produksinya.

3. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS)

Usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga.

BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya,

yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; (2) industri

Page 12: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 7

kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja

20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih

(BPS, 1999).

2.2 Strategi Pengembangan

2.2.1 Definisi Strategi

Strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi

masa depan guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk

mencapai tujuan perusahaan. Strategi mencerminkan pengetahuan

perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan

akan bersaing, dengan siapa perusahaan sebaiknya bersaing,, dan

untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing (Pearce/Robinson,

2008, p. 6).

Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang

(Fred R. David, 2006, p. 12).

Strategi adalah rumusan perencanaan komprehensif tentang

bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan

keterbatasan bersaing (Hunger and Wheelen, 2001, p. 16).

Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan

terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan

tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan

bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan

yang tepat oleh perusahaan (Glueck, 1998, p. 12).

Strategi berasal dari bahasa Yunani, yang artinya

kepemimpinan (leadership), strategi adalah keseluruhan tindakan-

tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai

sasaran-sasarannya, dan untuk mencapai sasaran yang telah

ditentukan, sangat dibutuhkan pengambilan keputusan strategis”

(Winardi, 1989, p. 46).

Page 13: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 8

2.2.2 Definisi Pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan

kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai

dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan

latihan (Melayu Hasibuan).

Pengembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan

sesuatu menjadi maju, baik, sempurna, dan berguna (Suwantoro,

1997: 88-89).

Richard Beckhord berpendapat bahwasannya

pengembangan adalah suatuusaha menyeluruh yang memerlukan

dukungan dari puncak pimpinan yangdirancang untuk

meningkatkan efektifitas.

2.2.3 Definisi Strategi Pengembangan

Strategi pengembangan adalah sebuah rencana yang

dirancang untuk proses meningkatkan sesuatu menjadi lebih maju,

baik, sempurna, berguna, dan lebih bernilai. Strategi

pengembangan sangatlah diperluka karena dapat menjadi kunci

keberhasilan sebuah usaha. Namun strategi yang gagal bukan

berarti strategi tersebut salah akan tetapi strategi tersebut perlu

diperbaiki dan dipelajari lebih lanjut.

2.3 Kerajinan Mainan Kayu

2.3.1 Kerajinan

Kerajinan tangan atau handicraft ditandai oleh penggunaan

tangan, meski terdapat penggunaan beberapa alat. Pada umumnya

produk kerajinan tidak dihasilkan sepenuhnya oleh mesin. Karya-

karya kerajinan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya

baik berdasarkan teknik maupun bahannya. Dari segi bahan,

kerajinan dapat dibedakan antara kayu, bambu, kulit, logam,

batuan, tekstil, keramik, daun-daunan, kertas, belulang, tanduk,

tulang dan lainnya yang mana setiap bahan tersebut memerlukan

Page 14: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 9

teknologi tersendiri dalam pengolahannya sebelum dibentuk.

Adapun dari segi teknik pembentukannya terdapat berbagai cara

seperti pahat, ukir, pewarnaan, sulam, tenun, batik, ikat, jahit,

anyam, tempa, dan sebagainya. Dalam perkembangan

pekerjaannya para pengrajin seringkali berkarya dengan membuat

kombinasikombinasi baru, ataupun bahkan menemukan teknik-

teknik baru. Penemuan ide baru tersebut diperoleh dari luar

komunitinya, tetapi dapat pula berkembang dari dalam

komunitinya. (Hernanda, 2006)

2.3.2 Mainan kayu

Mainan kayu adalah mainan untuk anak-anak (khususnya)

yang dapat memberikan nilai kesenangan dan edukatif bagi anak

yang berbahan dasar dari kayu. Nilai edukatif tersebut sangatlah

diperlukan terutama untuk proses pengembangan otak sang anak.

2.3.3 Kerajinan Mainan Kayu

Kerajinan mainan kayu adalah mainan yang berbahan dasar

kayu yang dibuat oleh hasil karya tangan seorang pengrajin,

meskipun terdapat penggunaan alat yang dapat meberikan nilai

edukatif terhadap sang anak.

2.4 Perekonomian

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perekonomian adalah

tindakan (aturan atau cara) berekonomi. Perekonomian berasal dari kata

ekonomi, yang amemiliki beberapa definisi seperti yang dikemukakan oleh

Abraham Maslow, ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang

mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia

melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan

berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang

dianggap efektif dan efisien.

Page 15: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 10

Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi merupakan cara-cara yang

dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-

sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan

mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.

2.5 Taraf Hidup

Taraf hidup umumnya diukur menerusi piawai seperti pendapatan

benar (iaitu pendapatan terlaras inflasi) setiap orang dan kadar kemiskinan.

Ukuran-ukuran yang lain seperti ketersediaan dan kualiti penjagaan

kesihatan, ketaksamaan pertumbuhan pendapatan dan taraf pendidikan

juga digunakan. Contoh - contohnya termasuk keupayaan memiliki

sesetengah barang (misalnya bilanganpeti sejuk setiap 1,000 orang), atau

ukuran kesihatan seperti jangka hayat. Taraf hidup ialah mudahnya

seseorang yang hidup pada sesuatu masa dan tempat dapat memenuhi

keperluan mereka.

Gagasan terhadap 'taraf' dapat dibezakan daripada mutu

kehidupan yang mengambil kira bukan sahaja taraf hidup kebendaan tetapi

juga aspek-aspek kehidupan yang tidak begitu ketara seperti masa lapang,

keselamatan, sumber budaya, kehidupan sosial, kesihatan fizikal, isu

kualiti persekitaran, dan sebagainya. Cara mengukur kesejahteraan harus

digunakan untuk membuat pertimbangan, dengan ini seringnya amat

bersifat politik dan justera itu, amat berkontroversi. Walaupun dua buah

negara atau masyarkat mempunyai taraf hidup kebendaan yang sama,

faktor-faktor mutu kehidupan boleh menjadikan sesuatu tempat lebih

menarik kepada sesesuatu orang atau kelompok berbanding dengan yang

lain.

Bagaimanapun, masih terdapat masalah hanya dengan

menggunakan purata berangka untuk membandingkan taraf hidup

kebendaan, berbanding dengan, misanya, indeks Pareto (ukuran lebar

pendapatan atau pengagihan kekayaan). Taraf hidup pada dirinya bersifat

subjektif. Misalnya, negara-negara yang mempunyai kelas atasan kaya

yang amat sedikit dan kelas bawahan yang amat miskin boleh mempunyai

Page 16: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 11

tahap pendapatan min yang tinggi, walaupun kebanyakan penduduk

mempunyai "taraf hidup" yang rendah. Ini mencerminkan masalah

pengukuran kemiskinan yang cenderung juga bersifat relatif dan

menggambarkan bagaimana pengagihan pendapatan boleh

menyembunyikan taraf hidup yang sebenar.

2.6 Artikel Mengenai Industri Kecil Kerajinan Mainan Kayu di Kawasan

Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Mainan Kayu, Tak Lekang di Makan Jaman

Berita Satu.com Minggu, 18 November 2012 | 10:00

Aneka jenis mainan hasil karya home industri itu masih diminati

oleh banyak kalangan masyarakat, baik bawah hingga gedongan.

Mainan anak-anak yang terbuat dari bahan kayu, semacam mobil-

mobilan, truk dan bis, ternyata, masih mampu bertahan di tengah-tengah

gempuran mainan modern, seperti playstation, pc game, dan aneka gadget.

Aneka jenis mainan hasil karya home industri itu masih diminati

oleh banyak kalangan masyarakat, baik bawah hingga gedongan.

Meski terbilang mahal, yakni sebesar Rp75 ribu hingga Rp350

ribu, masyarakat, rupanya, tak keberatan untuk membeli mainan kayu.

Pasalnya, mainan kayu dinilai mampu memberikan variasi lebih

ketimbang mainan modern.

Erlan, pedagang mainan kayu di Pasar Minggu, Jakarta Selatan,

mengungkapkan bahwa saban harinya ia dapat menjual mainan kayu

sebanyak 10 hingga 15 buah. Bila akhir pekan tiba, lanjutnya, jumlah

mainan kayu yang laku terjual dapat lebih banyak lagi, yakni mencapai 30

buaH.

Di antara aneka mainan tersebut, mainan jenis truk merupakan

yang paling laku terjual. Mainan itu lebih disukai anak-anak, karena

mampu mengangkut banyak benda di belakangnya.

Page 17: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 12

Selain truk, mainan jenis metromini dan bus transjakarta juga

cukup laris di pasaran. Anak-anak cukup antusias dengan kedua mainan

itu, karena sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Tak cuma anak-anak, ternyata kaum ibu pun juga banyak melirik

mainan jenis kayu. Bedanya, mereka lebih menyukai mainan kayu jenis

lokomotif untuk dijadikan hiasan di rumahnya.

Seperti diketahui, mainan kayu merupakan salah satu mainan

populer anak-anak pada masa silam. Karena itu, patutlah dibanggakan bila

mainan kayu masih dapat bertahan dan diminati oleh masyarakat modern

seperti saat ini.

Penulis: Rachmi Annisa/ Ardi Mandiri

Page 18: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 13

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Analisis Data

Analisis yang penulis gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini

adalah analisis kulaitatif. Analisis kulalitatif yaitu analisis berupa

penjabaran-penjabaran atas kalimat. Penelitian kualitatif adalah riset yang

bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan

pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori bermanfaat untuk

memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan

pembahasan hasil penulisan.

3.2 Pengambilan Data

Jenis pengambilan yang penulis gunakan adalah studi literatur.

Studi literatur adalah penulisan yang dilakukan dengan mencari data yang

ada di lingkungan dan mencari fakta-fakta yang telah terjadi sebagai bukti

penguat untuk suatu penulisan. Selain itu mencari data dari internet

maupun bacaan-bacaan lainnya.

Page 19: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Dampak Industri Kecil pada Aspek Kehidupan

Gambar SF-1

Dampak Industri Kecil pada Aspek Kehidupan

Perhatikan gambar dampak industri kecil pada beberapa aspek

kehidupan diatas. Gambar diatas menggambarkan beberapa dampak yang

ditimbulkan oleh industri kecil pada beberapa aspek kehidupan, mulai dari

aspek ekonomi, bisnis, citra & identitas bangsa, sumber daya, inovasi &

kreatifitas, dan sosial.

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa salah satu unsur dari

PDB adalah dari sektor industri, baik industri pengolahan maupun industri

migas dan non migas. Industri kecil turut berkontribusi pada PDB sektor

industri pengolahan, dan menambah nilai dari total PDB secara

keseluruhan. Selain itu suatu industri kecil juga dapat mengurangi jumlah

pengangguran karena pengangguran tersebut jadi memiliki sebuah

pekerjaan yakni sebagai seorang pengusaha. Dan dengan adanya industri

INDUSTRI

KECIL

Page 20: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 15

kecil dapat menambah lapangan pekerjaan baru untuk para masyarakat

yang belum memiliki pekerjaan. Dengan begitu semakin banyaknya

industri kecil maka akan memperbaiki taraf hidup seseorang sekaligus

sebuah keluarga.

Dalam aspek bisnis, industri kecil dapat meberikan suatu lapangan

usaha baru dan dampak bagi sektor lain. Dalam industri kerajinan mainan

berbahan dasar kayu, para pengrajin membutuhkan bahan baku seperti

kayu dan triplek, maka membuka suatu peluang usaha baru yakni dalam

bidang meubel. Selain itu juga para pengrajin bisa mendistribusikan

kepada para penjual mainan.

Hasil dari sebuah industri kecil seperti mainan kayu ini bisa

menjadi salah satu produk unggulan dan ciri khas mainan asal Indonesia.

Dengan begitu produk tersebut dapat diekspor ke luar negeri untuk

diperkenalkan serta diperdagangkan di luar negeri.

Industri kecil juga dapat meningkatkan kreatifitas seseorang,

karena sebuah usaha dapat berasal dari sebuah hobi atau kegemaran

seseorang pada sesuatu. Dari situ dapat terjadi sebuah proses penciptaan

serta penambahan nilai suatu barang. Awalnya kayu tersebut hanyalah

sebuah kayu namun setelah dikreasikan oleh pengrajin terdapat

penambahan nilai kayu tersebut menjadi sesuatu yang lebih berharga.

Dan yang lebih penting adalah industri kecil ini dapat berdampak

positif dalam aspek sosial. Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa

Indonesia khususnya DKI Jakarta nilai sosialnya sudah sedikit berkurang,

oleh karena itu kita perlu mengembalikan nilai sosial tinggi yang dulu kita

miliki yang kini telah sedikit pudar. Dan hal itu dapat melalui industri

kecil, yakni dengan industri kecil maka akan tercipta interaksi sosial, dan

interaksi tersebut dapat menjadi sebuah hubungan yang baik. Selain itu

juga dengan semakin berkembangnya suatu industri kecil maka akan

meberikan dampak sosial yang lain yakni dapat meningkatkan tingkat

kesejahteraan seseorang atau sebuah keluarga.

Page 21: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 16

4.2 Upaya Pemerintah dalam Mengembangkan Industri Kecil

Pemerintah adalah salah satu unsur yang berperan penting dalam

sebuah pengembangan para industri kecil karena dalam pengembangan

suatu usaha harus ada dukungan serta koordinasi antara pengusaha dengan

pemerintah agar usaha tersebut dapat lebih terkoordinasi. Beberapa upaya

telah dilakukan oleh pemerintah maupun dari pihak swasta. Saat ini

pemerintah sedang mencanangkan program wirausahawan terutama Usaha

Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut telah terbukti dari

beberapa tindakan yang telah dilakukan pemerintah untuk, salah satunya

adalah dari Kementrian Koperasi yaitu dengan pemberian pinjaman untuk

modal usaha.

Para pengusaha bisa mendapatkan pinjaman tersebut dengan

mengajukan proposal bisnis yang akan mereka jalankan ke lembaga

koperasi terdekat. Saat ini banyak terdengar kabar bahwa pemerintah

menyulitkan untuk mendapatkan pinjaman tersebut, hal tersebut tidaklah

benar. Mungkin ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi oleh

pengusaha tersebut sehingga membuat pihak koperasi untuk menunda

pemberian pinjaman tersebut.

Selain pemberian pinjaman modal usaha, pemerintah juga sering

kali memberikan pelatihan-pelatihan kepada wirausahawan untuk

membantu mereka mengembangkan jiwa kewirausahawan. Selain

pelatihan pemerintah juga mengadakan talkshow dari para wirausahawan

sukses untuk memberikan pengalaman kepada wirausahawan yang masih

dalam tahap pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah untuk

membantu masyarakat yang ingin berwirausaha demi menciptakan

masyarakat yang mandiri dan sukses dalam berwirausaha.

Program pemerintah tersebut juga didukung oleh pihak swasta, hal

tersebut dapat terlihat dari banyaknya pihak swasta yang mengadakan

acara tentang wirausaha, seperti seminar, talkshow, kompetisi, dan

sebagainya. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dorongan dari pihak

swasta kepada pemerintah untuk menyukseskan program tersebut.

Page 22: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 17

Berikut adalah daftar nama lembaga pendukung Industri Kecil

Tabel F-2

Lembaga-Lembaga Pendukung Induustri Kecil

Page 23: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 18

4.3 Strategi yang Dapat Dilakukan Untuk Mengembangkan Industri

Kecil Kerajinan Mainan Kayu

Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh para

wirausahawan adalah dari hal yang terkecil yakni dari kemauan si

pengusaha itu sendiri, apakah dia mau atau tidak untuk mengembangkan

usahanya menjadi lebih maju. Karena jika sudah ada kemauan maka akan

mudah untuk melanjutkan proses pengembangan selanjutnya.

Ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh pengusaha untuk

dapat mengembangkan usahanya. Yang pertama adalah memilih jenis

produk industri kecil yang dikuasai, karena jika tidak dikuasai

kemungkinan gagalnya usaha tersebut cukup besar. Namun jika kita

Page 24: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 19

membuka industri yang produknya sudah kita kuasai maka akan lebih

mudah untuk mengembangkannya serta lebih mudah untuk memanajemen

risiko yang mungkin akan terjadi. Apabila ingin industri yang tidak kita

kuasai bisa saja namun kita harus pelajari lebih dahulu agar lebih

mengetahui tentang usaha tersebut.

Yang kedua adalah buatlah produk industri yang unik dan khas.

Sebuah produk yang unik dank has akan memiliki nilai lebih dimata

konsumen karena mereka menganggap bahwa produk anda lebih

berinovasi daripada produk yang sudah ada. Boleh saja menjalankan

industri dengan produk yang sama namun kita harus memberikan tampilan

yang berbeda dan unik agar lebih menarik hati pelanggan. Selain itu juga

hal tersebut dapat mengurangi pesaing kita. Bayangkan saja jika produk

kita sama dengan produk orang lain maka kemungkinan konsumen akan

memilih kita adalah sama besar dengan kemungkinan konsumen akan

memilih membeli di usaha lain atau bahkan lebih kecil.

Yang ketiga adalah membuat system produksi industri sendiri.

Sebuah system akan mempermudah kita untuk memproses produk, oleh

karena itu system produksi sangatlah dibutuhkan dalam sebuah usaha.

System juga membuat suatu pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.

Yang berikutnya adalah menyiapkan modal. Hal ini sering kali

menjadi kendala bagi para pengusaha. Modal tersebut sebenarnya bisa dari

berbagai sumber salah satunya adalah dari diri kita sendiri yakni dari

tabungan yang kita miliki. Selain itu juga kita bisa menggunakan fasilitas

yang diberikan oleh pemerintah melalui pinjaman modal usaha.

Dan yang terakhir adalah membuat strategi pemasaran yang tepat.

Dalam sebuah usaha unsure yang sangat dibutuhkan adalah pemasaran.

Sebelum memulai sebuah usaha kita harus melakukan segmentasi pasar

dan target pasar terlebih dahulu agar pemasaran produk lebih terarah dan

tepat pada sasaran yang kita tuju. Dan hal tersebut juga sebagai dasar

pertimbangan kita untuk menentukan keputusan-keputusan selanjutnya.

Page 25: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 20

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Jadi, dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa

industri kecil sangat berperan penting dalam kehidupan suatu wilayah. Hal

tersebut dapat terjadi karena dampak positif yang ditimbulkan oleh industri

kecil tersebut, mulai dari dampak ekonomi sampai dampak sosial.

Industri kecil dan setara usaha kecil lainnya merupakan bagian

terkecil dalam siklus perdagangan, namun peranannya dalam siklus

tersebut sangatlah besar. Berkat industri kecil, perusahaan besar dapat

berkembang. Tanpa adanya industri kecil, maka belum tentu perusahaan

besar dapat berkembang.

Untuk menjadi seorang pengindustri kecil tidaklah sulit, yang

dibutuhkan hanyalah kemauan serta kemampuan untuk mengelola sebuah

usaha. Dan untuk memasarkan produknya juga tidak sulit, hal tersebut

dikarenakan posisi para industri kecil itu dengan pasar. Industri kecil

berhubungan langsung dengan konsumen akhir sehingga membuat mereka

lebih mudah memasarkannya tanpa perlu perantara.

Saat ini juga pemerintah telah berupaya untuk membantu para

pengindustri kecil untuk mengembangkan usahanya melalui beberapa

program yang dibuat oleh pemerintah, yang salah satu diantaranya adalah

pembinaan untuk para pengusaha tersebut agar dapat mengembangkan

usahanya.

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang ingin disarankan oleh para penulis

kepada beberapa pihak, yakni:

Page 26: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 21

1. Pemerintah

Diharapkan pemerintah lebih mengupayakan pemberdayaan para

pengusaha mikro kecil dan menengah.

2. Pengrajin (Pengusaha)

Diharapkan agar dapat mengimplementasikan strategi yang dapat

mengembangkan usaha tersebut serta dapat menjadi lebih giat dalam

berwirausaha.

3. Masyarakat

Diharapkan agar termotivasi untuk menjadi seorang pengusaha serta

membantu mengembangkan para industri kecil yang sudah ada dengan

cara mencintai produk dalam negeri.

4. Peneliti selanjutnya

Diharapkan agar lebih mengembangkan strategi yang dapat digunakan

untuk lebih mengembangkan sebuah industri kecil agar dapat bersaing

di dunia internasional.

Page 27: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 22

DAFTAR PUSTAKA

Lubis,Arlina Nurbaity : 2004, Strategi Dalam Persaingan Bisnis, Sumatera Utara,

Universitas Sumatera Utara

Universitas Kristen Petra Library

Mandiri Ardi : 2012, Mainan Kayu, Tak Lekang di Makan Jaman, Jakarta, Berita

Satu.com

Gandaniati,Mira Nur: 2007, Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah

Kerajinan Dengan Pendekatan Penelitian Aksi Aspiratif, Bogor, Institut Pertanian

Bogor

Rusli, Yus Junaedi: 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta

Kuncoro, Mudrajad:2001, Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi

Pemberdayaan 1, Jakarta,

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197177-pengertian-strategi-

pengembangan-lembaga-pendidikan/#ixzz2D8LtWX4y

Page 28: Hasil Riset Industri Kecil

Page | 23

LAMPIRAN