Hasil Riset Industri Kecil
-
Upload
sylvie-anugrahwati-suherman -
Category
Documents
-
view
286 -
download
3
description
Transcript of Hasil Riset Industri Kecil
Page | i
BIODATA PENULIS
Nama : SYLVIE ANUGRAHWATI SUHERMAN
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal
Lahir : Jakarta, 01 Januari 1994
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Kramat Jaya RT003/01 No.51, Johar Baru, Jakarta Pusat
No. Hp , e-mail : 085710054194 , [email protected]
Perguruan Tinggi : STEKPI School of Business and Management
Program Studi /
Semester
: S1 Akuntansi / 3 (tiga)
NIM : 11121052
Pelatihan yang Pernah
Diikuti : MYOB v.17+ , Orientasi Mahasiswa STEKPI, Seminar Bursa Efek
Indonesia, Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa STEKPI,
Company Visit HIMAPI STEKPI, dll
Pengalaman
Organisasi : bendahara Paskibra PURNASHENA SMP Negeri 76 Jakarta,
anggota Paskibra PURNASHENA SMP Negeri 76 Jakarta, anggota
kelompok MIPA SMP Negeri 76 Jakarta, anggota Paskibra
PASSLAS SMK Negeri 14 Jakarta, anggota Paskibraka Jakarta
Pusat, anggota Tari Saman SMK Negeri 14 Jakarta, anggota aktif
Stekpichoir, Div. Penelitian dan Pengembangan As-salam STEKPI,
Div. Keakhwatan As-salam STEKPI, Anggota IKPA BBP BAZIS
DKI Jakarta
Pengalaman Kerja : siswa prakerin di Pengadilan Pajak, Kementerian Keuangan, , siswa
prakerin di PT Angkasa Pura I (PERSERO), Tellemarketing di BII
cabang Manggarai, Guru privat, Tim L.O STEKPI, Tim promosi
kampus STEKPI, Tellemarketing STEKPI, Surveyor Pilkada DKI
Jakarta, Business Consultant PT Equity World Futures
Keterampilan : Kemampuan akuntansi dan administrasi, Kemampuan komputer
(windows XP, windows 7), Kemampuan aplikasi Microsoft Office
(Ms.Word, Ms.Excel, Ms.Power Point, Ms.Visio, Ms.Project),
Kemampuan komputerisasi akuntansi (MYOB), Kemampuan Internet
Bakat/Hobi : menulis, menghitung, menulis, mencoba hal baru
Page | ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan atas segala limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya
ilmiah yang berjudul “Strategi Pengembangan Industri Kecil Kerajinan Mainan
Kayu Untuk Meningkatkan Perekonomian dan Taraf Hidup” sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan.
Penyusunan karya tulis ini adalah merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti lomba karya ilmiah berdasarkan hasil riset yang diselanggarakan oleh
Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jakarta. Karya ilmiah ini berisi tentang
bagaimana strategi untuk mengembangkan industri kecil khususnya kerajinan
mainan berbahan dasar kayu.
Terselesaikannya karya tulis ini tentunya tak lepas dari dorongan dan
bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, tak salah kiranya
bila penulis mengungkapkan rasa terimakasih dan penghargaan kepada :
1. Bpk. Agung Nur Fajar selaku Rektor Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Keuangan
dan Perbankan Indonesia.
2. Ibu Lely Dahlia, S.E., M.Ak. selaku Direktur Pelayanan Mahasiswa dan
Alumni atas dukungan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan karya
ilmiah ini.
3. Ucapan terimakasih serta rasa cinta dan kasih sayang kepada kedua orang tua
yakni Ayah dan Ibu penulis yang telah bersedia mendampingi, memberikan
saran, serta motivasi kepada penulis.
4. Ucapan terimakasih penulis kepada semua sahabat yang telah banyak
memberikan bantuan, dorongan serta motivasi sehingga karya ilmiah ini dapat
terselesasikan. Dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu
dalam kesempatan ini, yang telah memberikan bantuan moral dan materiil
dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini
Diharapkan semoga karya ilmiah ini dapat memberikan informasi kepada
pembaca tentang dampak industri kepada aspek kehidupan, untuk mengetahui
upaya pemerintah dalam pengembangan industri kecil, serta untuk mengetahui
strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri kecil khususnya di
bidang kerajinan mainan kayu. Dan membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga dapat diperbaiki bentuk maupun isi
karya ilmiah ini agar kedepannya dapat lebih baik.
Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif dari semua
pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan selanjutnya. Akhirnya penulis
berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkompeten. Amin.
Jakarta, November 2012
Penulis,
Page | iii
DAFTAR ISI
Biodata Penulis ................................................................................................................... i
Kata Pengantar .................................................................................................................... ii
Daftar Isi.............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................................................ 3
1.3 Batasan Masalah...................................................................................................... 3
1.4 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 4
1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 4
BAB II KAJIAN LITERATUR .......................................................................................... 6
2.1 Definisi Industri Kecil ............................................................................................. 6
2.2 Strategi Pengembangan ........................................................................................... 7
2.2.1 Definisi Strategi .......................................................................................... 7
2.2.2 Definisi Pengembangan .............................................................................. 8
2.2.3 Definisi Strategi Pengembangan ................................................................. 8
2.3 Kerajinan Mainan Kayu ................................................................................................ 8
2.3.1 Kerajinan ..................................................................................................... 8
2.3.2 Mainan Kayu ............................................................................................... 9
2.3.3 Kerajinan Mainan Kayu .............................................................................. 9
2.4 Perekonomian .......................................................................................................... 9
2.5 Taraf Hidup ............................................................................................................. 10
2.6 Artikel Mengenai Industri Kecil Kerajinan Mainan Kayu di
Kawasan Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan .............................................. 11
BAB III METODOLOGI PENELITIAN............................................................................ 13
3.1 Analisis Data ........................................................................................................... 13
3.2 Pengambilan Data ................................................................................................... 13
Page | iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 14
4.1 Dampak Industri Kecil pada Aspek Kehidupan ...................................................... 14
4.2 Upaya Pemerintah dalam Mengembangkan Industri Kecil .................................... 16
4.3 Strategi yang Dapat Dilakukan Untuk Mengembangkan Industri
Kecil Kerajinan Mainan Kayu ................................................................................ 18
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 20
5.1 Simpulan ................................................................................................................. 20
5.2 Saran ........................................................................................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 22
LAMPIRAN ........................................................................................................................ 23
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau lebih dikenal dengan nama Kota
Jakarta adalah sebuah kota administrasi yang menjadi Ibukota provinsinya sendiri
sekaligus Ibukota dari Negara Indonesia. Letaknya disebelah utara Pulau Jawa,
adapun batas-batasnya yakni disebelah utara berbatasan langsung dengan Laut
Jawa, sebelah timur dan selatan berbatasan dengan Provinsi Jawa Barat, dan
sebelah barat berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.
Karena statusnya sebagai ibukota negara maka Jakarta merupakan pusat
pemerintahan negara. Namun selain menjadi pusat pemerintahan, Jakarta juga
merupakan pusat bisnis dan keuangan. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya
perusahaan besar yang dibangun di Kota Jakarta terutama perusahaan asing.
Jakarta adalah kota yang terkenal dengan jumlah penduduk yang banyak
bahkan tidak sedikit warga tanpa ktp Jakarta tinggal di Jakarta sangat lama tanpa
pembaharuan ktp, itu dilakukan karena Jakarta sangat menjanjikan dalam
pemberian lapangan pekerjaan. Hal tersebut terbukti dari table dan grafik di
bawah:
Tabel F-1
Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta
Page | 2
Grafik S-1
Dari table dan grafik di atas untuk harapan para pendatang mendapatkan
pekerjaan di Jakarta terhambat karena peningkatan jumlah penduduk yang
semakin tinggi dari tahun 2007 sampai 2011, sehingga timbullah tingkat
pengangguran yang tidak sedikit dan kesempatan mendapatkan pekerjaan juga
sangat kecil. Tidak hanya pendatang yang merasakan hal itu, warga lokal pun
yang sudah sarjana saja sulit mendapat pekerjaan karena keterbatasan lapangan
kerja tersebut.
Untuk itu diperlukan solusi yang sesuai untuk mengatasi fenomena
tersebut, yaitu dengan mendirikan perusahaan industri kecil yang bisa membantu
penggurangan tingkat pengangguran di Jakarta. Industri kecil tersebut didirikan
selain membantu pemerintah dalam penambahan lapangan kerja, ini juga
merupakan langkah awal memunculkan sikap mandiri masyarakat dari sikap
ketergantungan dalam pengharapan mendapat kerja dari pihak yang berwenang.
Fenomena tersebut mendorong penulis untuk mengangkatnya dalam
sebuah karya ilmiah yang berjudul “Strategi Pengembangan Industri Kecil
Kerajinan Mainan Kayu Untuk Meningkatkan Perekonomian dan Taraf Hidup”
dengan harapan agar mendorong masyarakat Indonesia khususnya Jakarta untuk
menciptakan usaha sendiri yang berawal dari industri kecil. Dan dengan industri
kecil tersebut dapat membuka lapangan pekerjaan yang baru untuk mengurangi
jumlah pengangguran.
Page | 3
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana dampak industri kecil pada beberapa aspek kehidupan?
2. Bagaimana upaya pemerintah dalam mengembangkan industri kecil?
3. Apa strategi yang dapat dilakukan untuk mengembangkan industri
kecil dalam hal kerajinan seperti pembuatan mainan berbahan dasar
kayu?
1.3 Batasan Masalah
Pada penelitian ini preferensi pembaca dibatasi pada:
1. Pada penelitian ini hanya membahas produk kerajinan berbahan dasar
kayu.
2. Pada penelitian ini dilakukan di kawasan pengrajin kayu di daerah
Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
3. Pengumpulan data melalui kajian pustaka.
4. Waktu pengumpulan data dimulai pada 20 November 2012 berakhir
pada 23 November 2012.
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui dampak industri kecil pada beberapa aspek
kehidupan.
2. Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengembangkan industri
kecil.
Page | 4
3. Untuk mengetahui strategi yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan industri kecil dalam hal kerajinan seperti pembuatan
mainan berbahan dasar kayu.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah
Dapat memperoleh gambaran untuk membangun sebuah wilayah
menjadi semakin maju dan mengurangi massalah-masalah yang ada di
masyarakat khususnya masalah perekonomian.
2. Pengrajin (Pengusaha)
Dapat mengetahui strategi apa yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan usaha.
3. Masyarakat
Dapat mengetahui pentingnya sebuah usaha khususnya dalam industri
kecil.
4. Penulis
Dapat mengerti peranan industri kecil dan menerapkannya untuk
membantu meningkatkan jumlah wirausahawan.
5. Peneliti selanjutnya
Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi lanjutan
dalam mengukur
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian ini terdiri 6 (enam) bab, berikut
penjelasannya :
Page | 5
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang diadakannya penelitian,
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian, ruang lingkup
penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika
penulisan karya ilmiah.
BAB 2 KAJIAN LITERATUR
Bab ini menguraikan mengenai tinjauan pustaka yang berisi teori-
teori dan konsep industri kecil serta sebagai landasan utama dalam
melakukan analisa dan pembahasan masalah.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini memaparkan metodologi yang digunakan untuk mencapai
tujuan penelitian meliputi penjelasan tahapan penelitian atau
urutan-langkah yang harus dilakukan oleh peneliti dalam
menjalankan penelitian agar dapat berjalan sistematis, terstruktur
dan terarah.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas hasil pengolahan data yang dilakukan untuk
dianalisa dan menguraikan secara detail dan sistematis dari hasil
pencapaian pengolahan data yang dilakukan.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian dan saran yang
diberikan untuk perusahaan maupun penelitian selanjutnya.
Page | 6
BAB II
KAJIAN LITERATUR
2.1 Definisi Industri Kecil
Industri didefinisikan sebagai sebuah kegiatan ekonomi dimana
kegiatannya adalah mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah
jadi dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi
untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan
perekayasaan industri.
Industri kecil atau sering disebut Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha
kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak RP 200.000.000 tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, dan usaha yang berdiri
sendiri.
Berikut adalah beberapa pemaparan definisi industri kecil:
1. Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995
Kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki hasil penjualan tahunan
maksimal Rp 1 milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp 200 juta
(Sudisman & Sari, 1996).
2. Menurut Peraturan Presiden No.28 Tahun 2008
Jenis usaha mikro dengan modal dibawah 500 juta dan menggunakan
peralatan sederhana untuk proses produksinya.
3. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS)
Usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga.
BPS mengklasifikasikan industri berdasarkan jumlah pekerjanya,
yaitu: (1) industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; (2) industri
Page | 7
kecil dengan pekerja 5-19 orang; (3) industri menengah dengan pekerja
20-99 orang; (4) industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih
(BPS, 1999).
2.2 Strategi Pengembangan
2.2.1 Definisi Strategi
Strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi
masa depan guna berinteraksi dengan kondisi persaingan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Strategi mencerminkan pengetahuan
perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana perusahaan
akan bersaing, dengan siapa perusahaan sebaiknya bersaing,, dan
untuk tujuan apa perusahaan harus bersaing (Pearce/Robinson,
2008, p. 6).
Strategi adalah cara untuk mencapai tujuan jangka panjang
(Fred R. David, 2006, p. 12).
Strategi adalah rumusan perencanaan komprehensif tentang
bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi
akan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan
keterbatasan bersaing (Hunger and Wheelen, 2001, p. 16).
Strategi adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan
terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan
tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan
bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh perusahaan (Glueck, 1998, p. 12).
Strategi berasal dari bahasa Yunani, yang artinya
kepemimpinan (leadership), strategi adalah keseluruhan tindakan-
tindakan yang ditempuh oleh sebuah organisasi untuk mencapai
sasaran-sasarannya, dan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan, sangat dibutuhkan pengambilan keputusan strategis”
(Winardi, 1989, p. 46).
Page | 8
2.2.2 Definisi Pengembangan
Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan
kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan/jabatan melalui pendidikan dan
latihan (Melayu Hasibuan).
Pengembangan adalah suatu proses atau cara menjadikan
sesuatu menjadi maju, baik, sempurna, dan berguna (Suwantoro,
1997: 88-89).
Richard Beckhord berpendapat bahwasannya
pengembangan adalah suatuusaha menyeluruh yang memerlukan
dukungan dari puncak pimpinan yangdirancang untuk
meningkatkan efektifitas.
2.2.3 Definisi Strategi Pengembangan
Strategi pengembangan adalah sebuah rencana yang
dirancang untuk proses meningkatkan sesuatu menjadi lebih maju,
baik, sempurna, berguna, dan lebih bernilai. Strategi
pengembangan sangatlah diperluka karena dapat menjadi kunci
keberhasilan sebuah usaha. Namun strategi yang gagal bukan
berarti strategi tersebut salah akan tetapi strategi tersebut perlu
diperbaiki dan dipelajari lebih lanjut.
2.3 Kerajinan Mainan Kayu
2.3.1 Kerajinan
Kerajinan tangan atau handicraft ditandai oleh penggunaan
tangan, meski terdapat penggunaan beberapa alat. Pada umumnya
produk kerajinan tidak dihasilkan sepenuhnya oleh mesin. Karya-
karya kerajinan dapat dibedakan antara satu dengan yang lainnya
baik berdasarkan teknik maupun bahannya. Dari segi bahan,
kerajinan dapat dibedakan antara kayu, bambu, kulit, logam,
batuan, tekstil, keramik, daun-daunan, kertas, belulang, tanduk,
tulang dan lainnya yang mana setiap bahan tersebut memerlukan
Page | 9
teknologi tersendiri dalam pengolahannya sebelum dibentuk.
Adapun dari segi teknik pembentukannya terdapat berbagai cara
seperti pahat, ukir, pewarnaan, sulam, tenun, batik, ikat, jahit,
anyam, tempa, dan sebagainya. Dalam perkembangan
pekerjaannya para pengrajin seringkali berkarya dengan membuat
kombinasikombinasi baru, ataupun bahkan menemukan teknik-
teknik baru. Penemuan ide baru tersebut diperoleh dari luar
komunitinya, tetapi dapat pula berkembang dari dalam
komunitinya. (Hernanda, 2006)
2.3.2 Mainan kayu
Mainan kayu adalah mainan untuk anak-anak (khususnya)
yang dapat memberikan nilai kesenangan dan edukatif bagi anak
yang berbahan dasar dari kayu. Nilai edukatif tersebut sangatlah
diperlukan terutama untuk proses pengembangan otak sang anak.
2.3.3 Kerajinan Mainan Kayu
Kerajinan mainan kayu adalah mainan yang berbahan dasar
kayu yang dibuat oleh hasil karya tangan seorang pengrajin,
meskipun terdapat penggunaan alat yang dapat meberikan nilai
edukatif terhadap sang anak.
2.4 Perekonomian
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, perekonomian adalah
tindakan (aturan atau cara) berekonomi. Perekonomian berasal dari kata
ekonomi, yang amemiliki beberapa definisi seperti yang dikemukakan oleh
Abraham Maslow, ekonomi adalah salah satu bidang pengkajian yang
mencoba menyelesaikan masalah keperluan asas kehidupan manusia
melalui penggemblengan segala sumber ekonomi yang ada dengan
berasaskan prinsip serta teori tertentu dalam suatu sistem ekonomi yang
dianggap efektif dan efisien.
Page | 10
Menurut Paul A. Samuelson, ekonomi merupakan cara-cara yang
dilakukan oleh manusia dan kelompoknya untuk memanfaatkan sumber-
sumber yang terbatas untuk memperoleh berbagai komoditi dan
mendistribusikannya untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
2.5 Taraf Hidup
Taraf hidup umumnya diukur menerusi piawai seperti pendapatan
benar (iaitu pendapatan terlaras inflasi) setiap orang dan kadar kemiskinan.
Ukuran-ukuran yang lain seperti ketersediaan dan kualiti penjagaan
kesihatan, ketaksamaan pertumbuhan pendapatan dan taraf pendidikan
juga digunakan. Contoh - contohnya termasuk keupayaan memiliki
sesetengah barang (misalnya bilanganpeti sejuk setiap 1,000 orang), atau
ukuran kesihatan seperti jangka hayat. Taraf hidup ialah mudahnya
seseorang yang hidup pada sesuatu masa dan tempat dapat memenuhi
keperluan mereka.
Gagasan terhadap 'taraf' dapat dibezakan daripada mutu
kehidupan yang mengambil kira bukan sahaja taraf hidup kebendaan tetapi
juga aspek-aspek kehidupan yang tidak begitu ketara seperti masa lapang,
keselamatan, sumber budaya, kehidupan sosial, kesihatan fizikal, isu
kualiti persekitaran, dan sebagainya. Cara mengukur kesejahteraan harus
digunakan untuk membuat pertimbangan, dengan ini seringnya amat
bersifat politik dan justera itu, amat berkontroversi. Walaupun dua buah
negara atau masyarkat mempunyai taraf hidup kebendaan yang sama,
faktor-faktor mutu kehidupan boleh menjadikan sesuatu tempat lebih
menarik kepada sesesuatu orang atau kelompok berbanding dengan yang
lain.
Bagaimanapun, masih terdapat masalah hanya dengan
menggunakan purata berangka untuk membandingkan taraf hidup
kebendaan, berbanding dengan, misanya, indeks Pareto (ukuran lebar
pendapatan atau pengagihan kekayaan). Taraf hidup pada dirinya bersifat
subjektif. Misalnya, negara-negara yang mempunyai kelas atasan kaya
yang amat sedikit dan kelas bawahan yang amat miskin boleh mempunyai
Page | 11
tahap pendapatan min yang tinggi, walaupun kebanyakan penduduk
mempunyai "taraf hidup" yang rendah. Ini mencerminkan masalah
pengukuran kemiskinan yang cenderung juga bersifat relatif dan
menggambarkan bagaimana pengagihan pendapatan boleh
menyembunyikan taraf hidup yang sebenar.
2.6 Artikel Mengenai Industri Kecil Kerajinan Mainan Kayu di Kawasan
Jalan Raya Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Mainan Kayu, Tak Lekang di Makan Jaman
Berita Satu.com Minggu, 18 November 2012 | 10:00
Aneka jenis mainan hasil karya home industri itu masih diminati
oleh banyak kalangan masyarakat, baik bawah hingga gedongan.
Mainan anak-anak yang terbuat dari bahan kayu, semacam mobil-
mobilan, truk dan bis, ternyata, masih mampu bertahan di tengah-tengah
gempuran mainan modern, seperti playstation, pc game, dan aneka gadget.
Aneka jenis mainan hasil karya home industri itu masih diminati
oleh banyak kalangan masyarakat, baik bawah hingga gedongan.
Meski terbilang mahal, yakni sebesar Rp75 ribu hingga Rp350
ribu, masyarakat, rupanya, tak keberatan untuk membeli mainan kayu.
Pasalnya, mainan kayu dinilai mampu memberikan variasi lebih
ketimbang mainan modern.
Erlan, pedagang mainan kayu di Pasar Minggu, Jakarta Selatan,
mengungkapkan bahwa saban harinya ia dapat menjual mainan kayu
sebanyak 10 hingga 15 buah. Bila akhir pekan tiba, lanjutnya, jumlah
mainan kayu yang laku terjual dapat lebih banyak lagi, yakni mencapai 30
buaH.
Di antara aneka mainan tersebut, mainan jenis truk merupakan
yang paling laku terjual. Mainan itu lebih disukai anak-anak, karena
mampu mengangkut banyak benda di belakangnya.
Page | 12
Selain truk, mainan jenis metromini dan bus transjakarta juga
cukup laris di pasaran. Anak-anak cukup antusias dengan kedua mainan
itu, karena sering mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Tak cuma anak-anak, ternyata kaum ibu pun juga banyak melirik
mainan jenis kayu. Bedanya, mereka lebih menyukai mainan kayu jenis
lokomotif untuk dijadikan hiasan di rumahnya.
Seperti diketahui, mainan kayu merupakan salah satu mainan
populer anak-anak pada masa silam. Karena itu, patutlah dibanggakan bila
mainan kayu masih dapat bertahan dan diminati oleh masyarakat modern
seperti saat ini.
Penulis: Rachmi Annisa/ Ardi Mandiri
Page | 13
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Analisis Data
Analisis yang penulis gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini
adalah analisis kulaitatif. Analisis kulalitatif yaitu analisis berupa
penjabaran-penjabaran atas kalimat. Penelitian kualitatif adalah riset yang
bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Landasan teori bermanfaat untuk
memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan
pembahasan hasil penulisan.
3.2 Pengambilan Data
Jenis pengambilan yang penulis gunakan adalah studi literatur.
Studi literatur adalah penulisan yang dilakukan dengan mencari data yang
ada di lingkungan dan mencari fakta-fakta yang telah terjadi sebagai bukti
penguat untuk suatu penulisan. Selain itu mencari data dari internet
maupun bacaan-bacaan lainnya.
Page | 14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Dampak Industri Kecil pada Aspek Kehidupan
Gambar SF-1
Dampak Industri Kecil pada Aspek Kehidupan
Perhatikan gambar dampak industri kecil pada beberapa aspek
kehidupan diatas. Gambar diatas menggambarkan beberapa dampak yang
ditimbulkan oleh industri kecil pada beberapa aspek kehidupan, mulai dari
aspek ekonomi, bisnis, citra & identitas bangsa, sumber daya, inovasi &
kreatifitas, dan sosial.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa salah satu unsur dari
PDB adalah dari sektor industri, baik industri pengolahan maupun industri
migas dan non migas. Industri kecil turut berkontribusi pada PDB sektor
industri pengolahan, dan menambah nilai dari total PDB secara
keseluruhan. Selain itu suatu industri kecil juga dapat mengurangi jumlah
pengangguran karena pengangguran tersebut jadi memiliki sebuah
pekerjaan yakni sebagai seorang pengusaha. Dan dengan adanya industri
INDUSTRI
KECIL
Page | 15
kecil dapat menambah lapangan pekerjaan baru untuk para masyarakat
yang belum memiliki pekerjaan. Dengan begitu semakin banyaknya
industri kecil maka akan memperbaiki taraf hidup seseorang sekaligus
sebuah keluarga.
Dalam aspek bisnis, industri kecil dapat meberikan suatu lapangan
usaha baru dan dampak bagi sektor lain. Dalam industri kerajinan mainan
berbahan dasar kayu, para pengrajin membutuhkan bahan baku seperti
kayu dan triplek, maka membuka suatu peluang usaha baru yakni dalam
bidang meubel. Selain itu juga para pengrajin bisa mendistribusikan
kepada para penjual mainan.
Hasil dari sebuah industri kecil seperti mainan kayu ini bisa
menjadi salah satu produk unggulan dan ciri khas mainan asal Indonesia.
Dengan begitu produk tersebut dapat diekspor ke luar negeri untuk
diperkenalkan serta diperdagangkan di luar negeri.
Industri kecil juga dapat meningkatkan kreatifitas seseorang,
karena sebuah usaha dapat berasal dari sebuah hobi atau kegemaran
seseorang pada sesuatu. Dari situ dapat terjadi sebuah proses penciptaan
serta penambahan nilai suatu barang. Awalnya kayu tersebut hanyalah
sebuah kayu namun setelah dikreasikan oleh pengrajin terdapat
penambahan nilai kayu tersebut menjadi sesuatu yang lebih berharga.
Dan yang lebih penting adalah industri kecil ini dapat berdampak
positif dalam aspek sosial. Karena seperti yang telah kita ketahui bahwa
Indonesia khususnya DKI Jakarta nilai sosialnya sudah sedikit berkurang,
oleh karena itu kita perlu mengembalikan nilai sosial tinggi yang dulu kita
miliki yang kini telah sedikit pudar. Dan hal itu dapat melalui industri
kecil, yakni dengan industri kecil maka akan tercipta interaksi sosial, dan
interaksi tersebut dapat menjadi sebuah hubungan yang baik. Selain itu
juga dengan semakin berkembangnya suatu industri kecil maka akan
meberikan dampak sosial yang lain yakni dapat meningkatkan tingkat
kesejahteraan seseorang atau sebuah keluarga.
Page | 16
4.2 Upaya Pemerintah dalam Mengembangkan Industri Kecil
Pemerintah adalah salah satu unsur yang berperan penting dalam
sebuah pengembangan para industri kecil karena dalam pengembangan
suatu usaha harus ada dukungan serta koordinasi antara pengusaha dengan
pemerintah agar usaha tersebut dapat lebih terkoordinasi. Beberapa upaya
telah dilakukan oleh pemerintah maupun dari pihak swasta. Saat ini
pemerintah sedang mencanangkan program wirausahawan terutama Usaha
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal tersebut telah terbukti dari
beberapa tindakan yang telah dilakukan pemerintah untuk, salah satunya
adalah dari Kementrian Koperasi yaitu dengan pemberian pinjaman untuk
modal usaha.
Para pengusaha bisa mendapatkan pinjaman tersebut dengan
mengajukan proposal bisnis yang akan mereka jalankan ke lembaga
koperasi terdekat. Saat ini banyak terdengar kabar bahwa pemerintah
menyulitkan untuk mendapatkan pinjaman tersebut, hal tersebut tidaklah
benar. Mungkin ada beberapa persyaratan yang belum dipenuhi oleh
pengusaha tersebut sehingga membuat pihak koperasi untuk menunda
pemberian pinjaman tersebut.
Selain pemberian pinjaman modal usaha, pemerintah juga sering
kali memberikan pelatihan-pelatihan kepada wirausahawan untuk
membantu mereka mengembangkan jiwa kewirausahawan. Selain
pelatihan pemerintah juga mengadakan talkshow dari para wirausahawan
sukses untuk memberikan pengalaman kepada wirausahawan yang masih
dalam tahap pembelajaran. Hal tersebut dilakukan oleh pemerintah untuk
membantu masyarakat yang ingin berwirausaha demi menciptakan
masyarakat yang mandiri dan sukses dalam berwirausaha.
Program pemerintah tersebut juga didukung oleh pihak swasta, hal
tersebut dapat terlihat dari banyaknya pihak swasta yang mengadakan
acara tentang wirausaha, seperti seminar, talkshow, kompetisi, dan
sebagainya. Hal tersebut merupakan salah satu bentuk dorongan dari pihak
swasta kepada pemerintah untuk menyukseskan program tersebut.
Page | 17
Berikut adalah daftar nama lembaga pendukung Industri Kecil
Tabel F-2
Lembaga-Lembaga Pendukung Induustri Kecil
Page | 18
4.3 Strategi yang Dapat Dilakukan Untuk Mengembangkan Industri
Kecil Kerajinan Mainan Kayu
Adapun beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh para
wirausahawan adalah dari hal yang terkecil yakni dari kemauan si
pengusaha itu sendiri, apakah dia mau atau tidak untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebih maju. Karena jika sudah ada kemauan maka akan
mudah untuk melanjutkan proses pengembangan selanjutnya.
Ada beberapa tips yang harus diperhatikan oleh pengusaha untuk
dapat mengembangkan usahanya. Yang pertama adalah memilih jenis
produk industri kecil yang dikuasai, karena jika tidak dikuasai
kemungkinan gagalnya usaha tersebut cukup besar. Namun jika kita
Page | 19
membuka industri yang produknya sudah kita kuasai maka akan lebih
mudah untuk mengembangkannya serta lebih mudah untuk memanajemen
risiko yang mungkin akan terjadi. Apabila ingin industri yang tidak kita
kuasai bisa saja namun kita harus pelajari lebih dahulu agar lebih
mengetahui tentang usaha tersebut.
Yang kedua adalah buatlah produk industri yang unik dan khas.
Sebuah produk yang unik dank has akan memiliki nilai lebih dimata
konsumen karena mereka menganggap bahwa produk anda lebih
berinovasi daripada produk yang sudah ada. Boleh saja menjalankan
industri dengan produk yang sama namun kita harus memberikan tampilan
yang berbeda dan unik agar lebih menarik hati pelanggan. Selain itu juga
hal tersebut dapat mengurangi pesaing kita. Bayangkan saja jika produk
kita sama dengan produk orang lain maka kemungkinan konsumen akan
memilih kita adalah sama besar dengan kemungkinan konsumen akan
memilih membeli di usaha lain atau bahkan lebih kecil.
Yang ketiga adalah membuat system produksi industri sendiri.
Sebuah system akan mempermudah kita untuk memproses produk, oleh
karena itu system produksi sangatlah dibutuhkan dalam sebuah usaha.
System juga membuat suatu pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien.
Yang berikutnya adalah menyiapkan modal. Hal ini sering kali
menjadi kendala bagi para pengusaha. Modal tersebut sebenarnya bisa dari
berbagai sumber salah satunya adalah dari diri kita sendiri yakni dari
tabungan yang kita miliki. Selain itu juga kita bisa menggunakan fasilitas
yang diberikan oleh pemerintah melalui pinjaman modal usaha.
Dan yang terakhir adalah membuat strategi pemasaran yang tepat.
Dalam sebuah usaha unsure yang sangat dibutuhkan adalah pemasaran.
Sebelum memulai sebuah usaha kita harus melakukan segmentasi pasar
dan target pasar terlebih dahulu agar pemasaran produk lebih terarah dan
tepat pada sasaran yang kita tuju. Dan hal tersebut juga sebagai dasar
pertimbangan kita untuk menentukan keputusan-keputusan selanjutnya.
Page | 20
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Jadi, dari hasil penelitian ini penulis dapat menyimpulkan bahwa
industri kecil sangat berperan penting dalam kehidupan suatu wilayah. Hal
tersebut dapat terjadi karena dampak positif yang ditimbulkan oleh industri
kecil tersebut, mulai dari dampak ekonomi sampai dampak sosial.
Industri kecil dan setara usaha kecil lainnya merupakan bagian
terkecil dalam siklus perdagangan, namun peranannya dalam siklus
tersebut sangatlah besar. Berkat industri kecil, perusahaan besar dapat
berkembang. Tanpa adanya industri kecil, maka belum tentu perusahaan
besar dapat berkembang.
Untuk menjadi seorang pengindustri kecil tidaklah sulit, yang
dibutuhkan hanyalah kemauan serta kemampuan untuk mengelola sebuah
usaha. Dan untuk memasarkan produknya juga tidak sulit, hal tersebut
dikarenakan posisi para industri kecil itu dengan pasar. Industri kecil
berhubungan langsung dengan konsumen akhir sehingga membuat mereka
lebih mudah memasarkannya tanpa perlu perantara.
Saat ini juga pemerintah telah berupaya untuk membantu para
pengindustri kecil untuk mengembangkan usahanya melalui beberapa
program yang dibuat oleh pemerintah, yang salah satu diantaranya adalah
pembinaan untuk para pengusaha tersebut agar dapat mengembangkan
usahanya.
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang ingin disarankan oleh para penulis
kepada beberapa pihak, yakni:
Page | 21
1. Pemerintah
Diharapkan pemerintah lebih mengupayakan pemberdayaan para
pengusaha mikro kecil dan menengah.
2. Pengrajin (Pengusaha)
Diharapkan agar dapat mengimplementasikan strategi yang dapat
mengembangkan usaha tersebut serta dapat menjadi lebih giat dalam
berwirausaha.
3. Masyarakat
Diharapkan agar termotivasi untuk menjadi seorang pengusaha serta
membantu mengembangkan para industri kecil yang sudah ada dengan
cara mencintai produk dalam negeri.
4. Peneliti selanjutnya
Diharapkan agar lebih mengembangkan strategi yang dapat digunakan
untuk lebih mengembangkan sebuah industri kecil agar dapat bersaing
di dunia internasional.
Page | 22
DAFTAR PUSTAKA
Lubis,Arlina Nurbaity : 2004, Strategi Dalam Persaingan Bisnis, Sumatera Utara,
Universitas Sumatera Utara
Universitas Kristen Petra Library
Mandiri Ardi : 2012, Mainan Kayu, Tak Lekang di Makan Jaman, Jakarta, Berita
Satu.com
Gandaniati,Mira Nur: 2007, Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan Menengah
Kerajinan Dengan Pendekatan Penelitian Aksi Aspiratif, Bogor, Institut Pertanian
Bogor
Rusli, Yus Junaedi: 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta
Kuncoro, Mudrajad:2001, Usaha Kecil di Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi
Pemberdayaan 1, Jakarta,
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2197177-pengertian-strategi-
pengembangan-lembaga-pendidikan/#ixzz2D8LtWX4y
Page | 23
LAMPIRAN