Hasil pengamatan cuka apel ichan.docx

9
VII. PEMBAHASAN Pada percobaan ini, kita akan mengamati peristiwa fermentasi alkoholik yang digunakan untuk pembuatan asam cuka, dalam percobaan ini asam cuka apel. Dalam proses fermentasi alkoholik ini, ragi/fermipan/yeast digunakan sebagai komponen pembantu peristiwa fermentasi. Percobaan ini menggunakan pengawetan secara biologis, seperti peragian. Kadar gula yang tinggi, kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan pasteurisasi dengan pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi, dan bahan- bahan pengawet kimia seperti belerang dioksida dan asam benzoat merupakan teknik-teknik penting dalam proses pengawetan bahan pangan (makanan). Apabila gula yang ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan kuantitas yang tinggi (minimal 40% padatan terlarut), sebagian dari kandungan air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air dalam bahan pangan akan berkurang. Pada proses pembuatan cuka apel ini, pasteurisasi (penambahan gula dalam sistem) berfungsi untuk memberikan makanan/nutrisi/substrat kepada mikroba agar mampu mengubah karbohidrat menjadi alkohol dari asam laktat, dimana nanti alkohol ini nantinya akan dijadikan asam asetat, karena mikroba inilah yang membantu perubahan karbohidrat menjadi alkohol.

Transcript of Hasil pengamatan cuka apel ichan.docx

VII.PEMBAHASANPada percobaan ini, kita akan mengamati peristiwa fermentasi alkoholik yang digunakan untuk pembuatan asam cuka, dalam percobaan ini asam cuka apel. Dalam proses fermentasi alkoholik ini, ragi/fermipan/yeast digunakan sebagai komponen pembantu peristiwa fermentasi. Percobaan ini menggunakan pengawetan secara biologis, seperti peragian.Kadar gula yang tinggi, kadar asam yang tinggi (pH rendah), perlakuan pasteurisasi dengan pemanasan, penyimpanan pada suhu rendah, dehidrasi, dan bahan-bahan pengawet kimia seperti belerang dioksida dan asam benzoat merupakan teknik-teknik penting dalam proses pengawetan bahan pangan (makanan). Apabila gula yang ditambahkan ke dalam bahan pangan dengan kuantitas yang tinggi (minimal 40% padatan terlarut), sebagian dari kandungan air yang ada menjadi tidak tersedia untuk pertumbuhan mikroorganisme dan aktivitas air dalam bahan pangan akan berkurang.Pada proses pembuatan cuka apel ini, pasteurisasi (penambahan gula dalam sistem) berfungsi untuk memberikan makanan/nutrisi/substrat kepada mikroba agar mampu mengubah karbohidrat menjadi alkohol dari asam laktat, dimana nanti alkohol ini nantinya akan dijadikan asam asetat, karena mikroba inilah yang membantu perubahan karbohidrat menjadi alkohol. Penambahan gula ini juga dapat menambah cita rasa manis pada proses akhir dari pembuatan cuka apel itu sendiri. Hal yang paling penting dalam proses fermentasi ini adalah sterilisasi, atau kemurnian dari reaktan yang akan digunakan. Karena apabila ada salah satu komponen yang tidak steril, maka proses fermentasi ini akan gagal. Botol yang akan digunakan baiknya dicuci dengan cara dimasukkan dalam autokalf agar lebih steril. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kebersihan sehingga tidak ada kandungan mikroorganisme lain yang ada di dalam lingkungan fermentasi. Dalam proses pembuatan cuka apel ini, fermentasi yang digunakan adalah fermentasi anaerobik karena ragi yang digunakan adalah Saccharomyces sp. sehingga botol yang digunakan harus ditutup dengan rapat agar tidak terjadi perubahan yang tidak diinginkan selama proses fermentasi.Pada percobaan ini, apel yang digunakan adalah apel malang. Penggunaan apel malang sebagai bahan utama dalam pembuatan cuka ini adalah karena apel malang memiliki tingkat keasaman yang tinggi serta memiliki kadar gula yang tinggi. Apel berjumlah 3 buah dipotong sedemikian kecil dengan penampangan lebar (dipotong secara horizontal) agar luas kontak antara media air pemanas besar. Kemudian setelah dipotong dan dimasukkan kedalam erlenmeyer 1 liter, dipanaskan hingga mendidih dengan menggunakan hot plate selama lebih kurang 1 jam agar kandungan gula dan sari apel terlarut sempurna dalam air. Setelah dipanaskan selama kurang lebih 1 jam, warna air rebusan berubah warna menjadi kuning bening, ini menandakan kandungan gula dan sari apel sudah benar bercampur dan terlarut sempurna didalam air. Setelah kemudian diangkat dan didinginkan sekitar 10 menit, lalu dipindahkan kedalam dua botol masing-masing dengan jumlah yang sama dan ditambahkan ragi dengan berat berbeda (5 gram dan 6 gram ragi roti).Warna dari buah apel setelah dididihkan menjadi lebih pudar, sedangkan warna dari sari apel pada awalnya berwarna kuning keruh. Namun setelah diberi ragi dan sedikit dikocok warna berubah sedikit menjadi kuning keruh, dan setelah didiamkan beberapa menit ada sedikit endapan dan sebagian raginya masih mengapung dipermukaan. Dibiarkan selama 2 hari, pada cuka yang ditambahkan ragi sebnayak 5 gram warna dari cuka apel tersebut nampak berwarna putih keruh terdapat endapan ragi didasar botol. Sedangkan untuk penambahan ragi sebanyak 6 gram warnanya nampak lebih bening dan endapan didasar botol nampak lebih banyak.Setelah 1 minggu, sari apel tersebut mengalami fermentasi dan mengalami perubahan, yaitu : Terdapat 3 lapisan pada botol. Lapisan pertama berwarna kuning bening (pada ragi 6 gram warna kuningnya lebih jernih dan bening daripada 5 gram), Lapisan kedua berwarna kecoklatan dan lapisan ketiga berwarna keruh. Endapan yang terbentuk lebih banyak 6 gram dibandingkan dangan 5 gram. Dan ketika botol dibuka tercium wangi apel dan sedikit wangi seperti tape. Ini menandakan bahwa percobaan pembuatan cuka apel ini dapat dikatakan berhasil, dan fermentasi yang dilakukan sesuai dengan yang diharapkan.VIII.KESIMPULAN1. Untuk mendapatkan cuka apel yang bagus, maka cuka apel tersebut sebaiknya dibuat dari seluruh bagian apel yaitu kulit dan dagingnya, karena seluruh bagian buah apel tersebut mengandung senyawa senyawa yang berkhasiat.2. Cuka apel memiliki beberapa kandungan nutrisi, vitamin dan mineral dalam cuka apel diantaranya, yaitu : enzim dan asam amino yang memberikan khasiat penyembuhan.3. Cuka apel adalah hasil fermentasi dari sari buah apel dan gula dengan bantuan mikroorganisme Saccharomyces cereviseae.4. Cuka apel sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan, seperti : dapat menurunkan kegemukan, pencegah rambut rontok, mencegah gangguan mata, dan lain - lain.5. Gula yang digunakan berfungsi sebagai makanan bakteri, sehingga bakteri dapat tumbuh.

IX.DAFTAR PUSTAKA___ . 2011. Industrial Media Filter & Equipment.http://mequipfiltration.com/PressureFilter/filterpress.htm. Diakses pada 24 April 2013___ . 2013. Tubular Heater. http://usm.co.id/tubular-heater.htm. Diakses pada 24 April 2013.Agitas. 2012. Laporan praktikum pembuatan cuka apel.http://agitas.blogspot.com/2012/04/laporan-praktikum-pembuatan-cuka-apel_23.html. Diakses pada tanggal 24 April 2013.Andriani, S. 2012. Pembuatan Vinegar.http://suchiandrianiml.blogspot.com/2012/07/pembuatan-vinegar.html diakses pada tanggal 24 April 2013.Dahlan, Hatta. 2008. Penuntun Praktikum Teknologi Bioproses. Laboratorium Teknologi Bioproses. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.Ismail, S. 2002. Alat Industri Kimia. Inderalaya: Universitas Sriwijaya.Lund, Patricia. Citric Acid Cycle. Oxford Univercity. Oxford.Volk dan Wheeler, Mikrobiologi Dasar I .1993, Erlangga,Jakarta.Needham, Joseph. 1970. Chemistry of life: Eight Lectures on The History of Biochemistry. Cambridge Univercity. Cambridge.Winarno, F.G.; S. Fardiaz; A. Rahman. 1974. Perkembangan Ilmu teknologi pangan. Bogor: Fakultas Mekanisme dan Teknologi Hasil Pertanian - Institut Pertanian Bogor. 57 hal.

X.LAMPIRANGambar Alat Hot plate

10.1. Erlenmeyer

10.2. Hot plate

STULABatang

10.6. Botol10.5. Timbangan10.4. Batang Pengaduk10.3. Pisau