hasil pengamatan

25
No Prosedur percobaan Hasil pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan Sebelum : - sampel berwarna biru muda berupa serbuk. Setelah penambahan 7 ml aquades : -serbuk berwarna biru muda larut sempurna dalam 7 ml aquades -larutan berwarna biru bening Sampel berupa serbuk berwarna biru muda diduga adalah CuSO 4 . Reaksi : CuSO 4 (s) + H 2 O(l) CuSO 4 (aq) Diduga sampel akan larut dalam aquades Sesuai dugaan, sampel berupa serbuk berwarna biru muda larut dalam 7 ml aquades secara sempurna, berupa larutan berwarna biru bening. Analisis anion Sebelum : -analit yang sudah diencerkan pada tahap Analit yang ditambahkan degan Na 2 CO 3 jenuh kemudian Sesuai dengan dugaan, bahwa analit yang telah ditambahkan

description

hasil pengamatan praktikum

Transcript of hasil pengamatan

Page 1: hasil pengamatan

No Prosedur percobaan Hasil pengamatan Dugaan / Reaksi Kesimpulan

Sebelum :

- sampel berwarna biru

muda berupa serbuk.

Setelah penambahan 7 ml

aquades :

-serbuk berwarna biru

muda larut sempurna

dalam 7 ml aquades

-larutan berwarna biru

bening

Sampel berupa serbuk

berwarna biru muda

diduga adalah CuSO4.

Reaksi :

CuSO4(s) + H2O(l)

CuSO4(aq)

Diduga sampel akan larut

dalam aquades

Sesuai dugaan, sampel

berupa serbuk berwarna

biru muda larut dalam 7

ml aquades secara

sempurna, berupa larutan

berwarna biru bening.

Analisis anion Sebelum :

-analit yang sudah

diencerkan pada tahap

sebelumnya berwarna biru

bening

Setelah penambahan

Na2CO3 jenuh (bening) :

-larutan yang terbentuk

berwarna biru muda keruh

Setelah larutan dipanaskan

:

Analit yang ditambahkan

degan Na2CO3 jenuh

kemudian dipanaskan

akan membentuk endapan

dan juga filtrat.

Reaksi :

CuSO4(aq) + Na2CO3(aq)

CuCO3(s) + Na2SO4

(aq)

Sesuai dengan dugaan,

bahwa analit yang telah

ditambahkan dengan

Na2CO3 jenuh dan

kemudian di panaskan,

emmbentuk endapan dan

filtrat. Filtrat merupakan

larutan persiapan untuk

analisis selanjutnya.

Endapan terbentuk

berwarna biru tua, larutan

Page 2: hasil pengamatan

-larutan terdiri atas 2

lapisan, yaitu berupa

endapan biru gelap dan

larutan jernih (tidak

berwarna ). Larutan jernih

ini digunakan untuk

sentrifugasi dan

didekantasi.

Setelah disentrifugasi dan

didekantasi :

Larutan bening dan

endapan biru gelap

terpisah secara sempurna.

filtrat berwarna bening.

Terbentuk endapan biru,

karena adanya CuCO3(s)

dan terbentuk larutan

ebning karena adanya

Na2SO4 (aq)

Pembuatan ion sulfat Sebelum :

-larutan persiapan =

bening (tidak berwarna)

HCl 6M = bening (tidak

berwarna)

BaCl2 = bening (tidak

berwarna)

Setelah penambahan 3

tetes HCl 6M ke dalam

Larutan persiapan

sebanyak 2 tetes + 1 tetes

HCl 6M , larutan yang

dihasilakn tidak berwarna.

HCl digunakan untuk

mengasamkan larutan

Analit mengandung anion

SO42- sehingga ketika

Sesuai dugaan, larutan

persiapan yang

ditambahkan dengan HCl

6M akan membentuk

larutan tidak berwarna

(bening).

Page 3: hasil pengamatan

tabung reaksi yang berisi

2 tetes larutan persiapan

menghasilkan larutan

tidak berwarna.

Pengecekan keasaman

dengan menggunakan

kertas lakmus biru , maka

akan berubah menjadi

merah

Setelah larutan dipanaskan

:

-warna larutan berubah

menjadi kuning bening.

Setelah penambahan

BaCl2 sebanyak 20 tetes :

Ada endapan berwarna

putih

daitambahkan dengan

BaCl2 akan terbentuk

endapan putih.

Reaksi :

SO42- + Ba2+ BaSO4 (s).

endapan BaSO4 (s)

berwarna putih

Na2SO4(aq) + BaCl2(aq)

BaSO4 (s) + 2NaCl

Sesuai dugaan, analit

mengandung anion SO42-

dan membentuk endapan

putih ketika ditambahkan

dengan BaCl2 . hal

tersebut dibuktikan

dengan adanya endapan

putih BaSO4 pada reaksi

dan pada percobaan yang

dilakukan.

Analisis kation Sebelum :

-5 tetes analit = berwarna

biru bening

2 tetes HCl 6M =

berwarna bening (tidak

5 tetes analit + 5 tetes air

larutan tidak berwarna

Reaksi :

CuSO4(l) + H2O(l)

Sesuai dengan dugaan , 5

tetes analit ditambah

dengan 5 tetes air akan

menajdi larutan yang tidak

Page 4: hasil pengamatan

berwarna)

5 tetes air = berwarna

bening (tidak berwarna)

Setelah perlakuan :

-5 tetes analit ditambah

dengan 5 tetes air , alrutan

yang dihasilkan berwarna

bening (tidak berwarna)

-setelah ditambahkan 2

tetes HCl 6M , larutan

yang dihasilkan berwarna

bening (tidak berwarna)

-setelah ditambah 5 tetes

HCl 6M , larutan yang

dihasilkan tetap bening

dan tidak berwarna serta

tidak ada endapan.

CuSO4(aq)

Setelah penambahan HCl ,

larutan yang dihasilkan

tetap tidak berwarna dan

tidak terbentuk endapan

berwarna (bening).

Sesuai dengan dugaan,

setelah ditambah dengan

HCl larutan tetap bening

(tidak berwarna) dan tidak

terbentuk endapan.

Karena tidak terbentuk

endapan, maka analisis

dilanjutkan ke prosedur 5

untuk analisis kation

golongan II.

Sebelum :

Filtrat golongan II, III ,

IV, dan V = berwarna

bening

H2O2 3% = berwarna

Dugaan :

Setelah filtrat

ditambahkan dengan H2O2

dan HCl , warna larutan

yang akan diahasilkan

Sesuai dugaan, larutan

yang ditambahkan dengan

H2O2 dan HCl berubah

menjadi bening,

kemudiaan setelah

Page 5: hasil pengamatan

bening

HCl 2M= berwarna

bening

HCl 6M = berwarna

bening

Setelah perlakuan :

-4 tetes filtrat yang

berwarna bening

ditambahkan dengan 6

tetes H2O2 3% , larutan

yang dihasilkan tetap

berwarna bening.

-setelah penambahan 2

tetes HCl 2M = larutan

yang dihasilkan tetap

berwarna bening

Kemudian dipanaskan

hingga 1 atau 2 tetes

larutan, larutan yang

dihasilkan tetap berwarna

bening

Kemudaian larutan

bening.

Setelah penambahan HCl

6M , akan membentuk

larutan berwarna kuning

sangat pudar.

Setelah penambahan HCl

2M sebanyak 4 tetes akan

memebntuk larutan

berwarna kuning sangat

pudar.

Reaksi :

H2S H+ + HS-

FeS + HCl FeCl2 + H2S

H2S + Cu2+ CuS (s)

ditambahkan HCl 6M

larutan berubah warna

menjadi kuning pudar.

Kemudian setelah

ditambahkan dengan HCl

2M , berubah kembali

menjadi bening.

Sesuai dengan dugaan

akan membentuk endapan

golongan II dan filtrat

golongan III, IV , V

Page 6: hasil pengamatan

dibiarkan dingin dan

ditambah dengan HCl

6M : larutan berwarna

kuning sangat pudar +

-setelah diuapkan dan

ditambahkan 4 tetes HCl

2M : larutan berwarna

kuning pudar ++.

Kemudian larutan

direaksikan dengan H2S

dalam lemari asam.

Diencerkan dengan 10

tetes air panas

Direaksikan dengan H2S

Ditambahkan denagn

NH4C2H3O2 1M

Kemudian dialiri gas H2S

Larutan ditambahkan

dengan 25 tetes air dingin.

Setelah itu, direaksikan

dengan gas H2S selama

Page 7: hasil pengamatan

20-30 detik

Disentrifugasi untuk

memisahkan larutan dan

endapan.

Kemudiaan ditambahkan

5 tetes air

Setelah itu direaksikan

dengan H2S

Kemudian dibilas dengan

menggunakan 3 tetes air

Disentrifugasi dan

didekantasi , maka kana

membentuk endapan dan

filtrat kation golongan III,

IV, V

Prosedur 6 Endapan dari prosedur 5,

dibilas sebanyak 2 kali

dengan 15 tetes air panas.

Ekmudian ditambah

dengan 10 tetes (NH4)2S

Setelah itu larutan

dipanaskan selaama 3

Golongan IIA akan

mengendap setelah

disentrifugasi. Hal ini

menunjukkan bahwa

analit mengandung kation

golongan IIA

Sesuai dengan dugaaan,

analit mengandung kation

golongan IIA karena

terbentuk endapan

Page 8: hasil pengamatan

sampai 4 menit dan

diaduk.

Larutan dan endapan

dipisahkan secara

sempurna dengan cara

dekantasi. Terbentuk

endapan golongan IIA dan

filtrat golongan IIB

Reaksi :

CuCl (s) + (NH4)2S

CuS (s) + NH4Cl (l)

Prosedur 7 Endapan dari prosedur 6 ,

akan ditambahkan 10 tetes

(NH4)2S kemudian

dipanaskan selama 2

menit, disentrifugasi dan

didekantasi.

Kemudian anfapan dicuci

dengan 20 tetes larutan

panas dengan

perbandingan volume 1:1

Setelah itu ditambahkan

15 tetes HNO3 3M. Lalu

dididihkan dengan pelan-

Larutan akan membentuk

endapan HgS dan PbS ,

Bi2S, CuS , dan CdS.

Reaksi :

3CuS (s) + 8H+ (aq) +

2NO3- (aq) 3Cu2+ (aq)

+ 3S(s) + 2NO (g) + 4

H2O(l)

HgS (s) + OCl- + 2H+ +

Cl- HgCl2 + S(s) +

Sesuai dengan dugaan,

reaksi akan emmbentuk

endapan HgS dan filtrat

dari PbS , Bi2S, CuS , dan

CdS.

Page 9: hasil pengamatan

pelan dan kemudian

ditambahkan HNO3 .

Setelah itu disentrifugasi

dan didekantasi.

Terbentuk endapan HgS

dan filtrat PbS , Bi2S, CuS

, dan CdS

H2O(l)

Prosedur 8 Filtrat prosedur 7

ditambah dengan 4 tetes

H2SO4 pekat

menghasilkan endapan

putih PbSO4

Dilarutkan dalam

NH4C2H3O2 lalu

disentrifugasi.

Didekantasi ke tabung

reaksi lain, memisahkan

endapan untuk analisis Pb

dan filtrat pada prosedur

selanjutnya.

Filtrat dar prosedur 7 ,

mungkin mengandung

nitrat dari Pb, Bi, Cu , dan

Cd.

Penambahan H2SO4

berfungsi untuk

mengendapkan Pb sebagai

PbSO4 dan meninggalkan

logam lainnya dalam

larutan.

Sesuai dugaan , filtrat dari

prosedur 7 ditambah

dengan 4 tetes H2SO4

pekat akan menghasilkan

endapan PbSO4 dan filtrat

untuk analisis prosedur 9

Prosedur 9 Filtrat dari prosedur 8

ditambahkan denga tetes

Penambahan NH3 secara

berlebih digunakan untuk

Sesuai dengan dugaan,

filtrat dari prosedur 8 yang

Page 10: hasil pengamatan

demi tetes NH3 15M

Diaduk selama 2 menit.

Disentrifugasi dan

didekantasi

Memisahkan endapan

untuk analisis Bi2+ dan

filtrat

menghasilkan

pengendapan Bi(OH)3 dan

pembentukan kompleks

tetramina dari Cu2+ dan

Cd2+ yang larut.

Reaksi :

Cu2+ + 4NH3

2+ (berwarna

biru)

ditambahkan dengan NH3

akan mengahasilkan

endapan Bi2+ dan filtrat

untuk analisis kation

prosedur 10 yang

berwarna biru

2+

Prosedur 10 Sebelum :

-filtrat dari prosedur 9 =

berwarna biru bening

-CH3COOH = bening

(tidak berwarna)

-K4Fe(CN)6 = kuning

Sesudah :

-filtrat prosedur 9

sebanyak 5 tetes ditambah

dengan CH3COOH

menghasilkan larutan

5 tetes analit ditambahkan

dengan CH3COOH ,

reaksi :

2+ +

4CH3COOH Cu2+ +

4NH4+ + 4 CH3COOH.

Keterangan :

2+ berwarna

biru . CH3COOH

berfungsi untuk

menguraikan ion

Sesuai denga dugaan,

akan terbentuk endapan

berwarna merah bata.

. Hal

tersebut dikarenakan oleh

penguraian

menjadi Cu2+ dan

diendapkan oleh

K4Fe(CN)6 menjadi

endapan berwarna merah

Page 11: hasil pengamatan

yang tidak berwarna

-filtrat dari prosedur 9

sebanyak 5 tetes

ditambahkan dengan

CH3COOH kemudaian

ditambahkan dengan

K4Fe(CN)6 menghasilkan

endapan berwarna merah

bata 4-

kompleks 2+

yang berwarna biru

menjadi Cu2+ .

Setelah penambahan 2

tetes K4Fe(CN)6 ,

reaksinya :

Cu2+ + 4-

(s)

K4Fe(CN)6 berfungsi

untuk mengendapkan

larutan

bata

Page 12: hasil pengamatan

Analisis data :

1. Pembuatan analit

Pada pembuatan analit , sampel yang berupa serbuk berwarna biru muda dilarutkan

dalam 7 mL aqudes. Sampel larut secara sempurna dalam 7 mL aquades. Sampel yang

larut tersebut digunakan sebagai analit untuk analisis kation dan anion pada prosedur

selanjutnya. Analit ini berwarna biru muda.

2. Analisis anion

a. Pembuatan larutan persiapan

Pada pembuatan larutan persiapan , analit yang berwarna biru muda dimasukkan ke

dalam tabung reaksi sebanyak 20 tetes. Kemudian ditambahkan dengan 5 tetes

Na2CO3 yang bening (tidak berwarna), maka akan menghasilkan larutan berwarna

biru muda keruh. Setelah itu larutan yang berda dalam tabung reaksi dipanaskan

dalam penangas air sehingga membentuk 2 lapisan yaitu berupa endapan berwarna

biru gelap dan larutan bening atau tidak berwarna. Selanjutnya larutan tersebut

disentrifugasi dan didekantasi untuk memisahkan endapan yang berwarna biru gelap

dan larutan bening (tidak berwarna). Endapan biru gelap tersebut adalah CuCO3 dan

filtrat bening (tidak berwarna) adalah Na2SO4 .

b. Pembentukan ion sulfat

Larutan persiapan yang berwarna biru bening sebanyak 2 tetes ditambahkan dengan

HCl 6M sebanyak 3 tetes yang bening (tidak berwarna) sampai larutan menjadi asam ,

maka akan menghasilkan larutan bening (tidak berwarna). Untuk megecek keasaman

larutan tersebut menggunakan kertas lakmus biru yang akan berubah warna menjadi

warna merah apabila larutan sudah asam. Setelah itu larutan dididihkan selama 1

menit, menghasilkan larutan yang berwarna kuning bening. Kemudian setelah

ditambahkan BaCl2 yang bening (tidak berwarna) sebanyak 20 tetes, maka akan

terbentuk endapan berwarna putih (BaSO4).

Page 13: hasil pengamatan

3. Analisis kation

a. Prosedur 1

Pada prosedur 1 ini, 5 tetes analit yang berwarna biru bening dimasukkan ke dalam

tabung reaksi. Kemudian ditambahkan dengan 5 tetes air, maka larutan yang

dihasilkan yaitu bening (tidak berwarna). Setelah itu ditambahkan dengan 2 tetes HCl

6M yang bening (tidak berwarna), maka larutan yang dihasilkan yaitu larutan bening

(tidak berwarna). Lalu laruta yang berada dalam tabung reaksi diaduk dengan

menggunakan pengaduk kaca, jika terbentuk endapan maka langkah selanjutnya yaitu

disentrifugasi. Namun jika tidak tebentuk endapan, ditambahkan lagi 5 tetes HCl 6M,

maka larutan yang dihasilkan tetap bening dan tidak terbentuk endapan. Larutan yang

dihasilkan dari prosedut I , akan digunakan untuk prosedur 5.

b. Prosedur 5

Pada prosedur 5 ini, sebanyak 4 tetes larutan yang berasal dari prosedur 1 dimasukkan

ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan dengan 6 tetes H2O2 3% yang bening

(tidak berwarna) dan 2 tetes HCl 2M yang bening (tidak berwarna), maka akan

dihasilkan larutan yang bening (tidak berwarna). Lalu larutan yang terdapat dalam

tabung reaksi tersebut dididihkan sampai volume 1 atau 2 tetes. Setelah itu larutan

yang telah dididihkan didinginkan dan ditambahkan dengan 6 tetes Hcl 6M yang

bening (tidak berwarna), maka larutan yang dihasilkan berwarna kuning +. Langkah

selanjutnya larutan dalam tabung reaksi diuapkan dengan hati-hati dan ditambahkan

sebanyak 4 tetes HCl 2M yang bening (tidak berwarna), maka akan dihasilkan larutan

yang berwarna kuning ++. Selanjutnya tabung reaksi digoyang-goyang sampai semua

residu yang terdapat dalam tabung reaksi larut. Kemudian larutan dalam tabung reaksi

diaduk dan dipanaskan, jika perlu. Setelah itu larutan dipindahkan ke dalam tabung

reaksi dan dipanaskan sampai dengan timbul buih. Lalu larutan direaksikan dengan

H2S dalam lemari asam selama 20 sampai dengan 30 detik. Langkah berikutnya

larutan diencerkan dengan menggunakan 10 tetes air panas dan direaksikan dengan

H2S. kemudian ditambahkan sebanyak 1 tetes NH4C2H3O2 dengan konsentrasi 1M ke

dalam tabung reaksi. Setelah itu larutan tersebut dialiri dengan menggunakan gas H2S

dan dipastikan gas H2S mencapai dasar tabung reaksi. Lalu larutan tersebut

ditambahkan dengan 25 tetes air dingin dan direaksikan kembali dengan gas H2S

selama 20 sampai 30 detik. Langkah selanjutnya, apabila terjadi endapan maka

Page 14: hasil pengamatan

larutan disentrifugasi, namun jika tidak terjadi endapan maka larutan ditambahkan

denga 5 tetes air dan dialiri dengan H2S kembali. Kemudian dibilas dengan

menggunakan 3 tetes air lalu larutan tersebut disentrifugasi dan didekantasi untuk

memisahkan endapan kation golongan II dengan filtrat kation golongan III, IV dan V.

Endapan tersebut digunakan untuk analisis prosedur 6.

c. Prosedur 6

Pada prosedur 6 ini, endapan yang berasal dari prosedur 5 dibilas sebanyak 2 kali

dengan menggunakan 15 tetes air panas. Kemudian ditambahkan dengan (NH4)2S

sebanyak 10 tetes. Setelah itu larutan dipanaskan selama 3 sampai 4 menit sambil

diaduk. Larutan dan endapan yang terbentuk dipisahkan dengan cara disentrifugsi dan

di dekantasi. Endapan yang terbentuk merupakan endapan kation golongan IIA dan

filtrat yang terbentuk merupakan filtrat kation golongan IIB.

d. Prosedur 7

Pada prosedur 7 ini, endapan yang berasal dari prosedur 6 ditambahkan dengan 10

tetes (NH4)2S kemudian larutan ini dipanaskan selama 2 menit. Pada saat larutan

dipanaskan , larutan sambil diaduk. Kemudian larutan tersebut disentrifugasi dan

didekantasi. Kemudian filtrat yang terbentuk digabungkan dengan filtrat kation

golongan IIB. Langkah berikutnya mencuci endapan yang dihasilkan dengan

meggunakan 20 tetes larutan panas. Larutan panas ini terdiri atas air panas dan

NH4C2H3O2 dengan perbandingan volume 1 : 1. Setelah itu ditambahkan dengan 15

tetes HNO3 3M. Lalu larutan dipindahkan ke dalam kaserol dan dididihkan pelan-

pelan selama 1 menit. Selanjutnya ditambahkan HNO3 ke dalam tabung reaksi.

Kemudian larutan yang berada dalam tabung reaksi disentrifugasi dan didekantasi

untuk memisahkan endapan HgS dengan filtrat PbS, Bi2S, CuS, dan CdS. Filtrat yang

berasal dari prosedur 7 ini digunakan untuk analisis prosedur 8.

e. Prosedur 8

Pada prosedur 8 ini, filtrat yang berasal dari prosedur 7 ditambahkan dengan 4 tetes

H2SO4 pekat, maka akan terbentuk endapan putih dari PbSO4. Kemudian endapan

putih tersebut dilarutkan dalam NH4C2H3O2. Selanjutnya larutan tersebut

disentrifugasi dan didekantasi untuk memisahkan endapan dan filtrat. Filtrat yang

terbentuk dari prosedur 8 ini digunakan untuk analisis prosedur 9.

Page 15: hasil pengamatan

f. Prosedur 9

Pada prosedur 9 ini, filtrat yang berasal dari prosedur 8 ditambahkan dengan NH3

15M tetes demi tetes. Lalu larutan yang berada dalam tabung reaksi ini diaduk selama

2 menit. Selanjutnya larutan disentrifugasi dan didekantasi untuk memisahkan

endapan dan filtrat. Filtrat yang terbentuk dari prosedur 9 ini kemudian digunakan

untuk analisis prosedur 10.

g. Prosedur 10

Pada prosedur 10 ini, filtrat yang berasal dari prosedur 9 yang berwarna biru bening

diambil sebanyak 5 tetes dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian

ditambahkan dengan CH3COOH 6M yang bening (tidak berwarna) sampai larutan

menjadi tidak berwarna. Setelah itu larutan tersebut ditambahkan dengan 2 tetes

K4Fe(CN)6 yang berwarna kuning, maka akan menghasilkan endapan berwarna merah

bata dari Cu2Fe(CN)6.