Hasil Pembobotan Pair Wise Comparison1

No Atribut Bobot

1 Harga Produk (0,095) 0,095

2Bahan yang Digunakan

(0,137)0,137

3Kemudahan Pengoperasian

(0,128)0,128

4Kemudahan Perawatan

(0,091)0,091

5 Manfaat Tray (0,098) 0,098

6 Fungsi Roda (0,066) 0,066

7Bentuk Wadah Pengasapan

(0,068)0,068

8Bentuk Wadah Sumber Asap

(0,119)0,119

9 Bentuk Roda (0,052) 0,052

10Bentuk Handel Pendorong

(0,073)0,073

11Bentuk dan Tinggi Cerobong

Asap (0,072)0,072

Respon Teknis2

HoQ3

Penyusunan Alternatif Konsep

Penyusunan alternatif konsep berdasarkan pada hasil perankingan HoQ yang telahdilakukan.

1. Material yang Digunakan Tahan Panas2. Mudah Dalam Penyambungan Antar Part3. Desain yang Digunakan4. Kemudahan Perawatan 5. Mudah Dipindahkan6. Tinggi Cerobong7. Mudah Dalam Proses Pengasapan8. Kemudahan Pengoperasian

4

Penyusunan Alternatif Konsep

Dari Perangkingan yang telah dilakukan, maka disusunlah alternatif konsep yang dapat digunakan untuk perbaikan desain Alat Pengasapan Ikan.Adapun bagian-bagian yang membutuhkan perbaikan adalah :

5

1. Cerobong Asap2. Wadah Pengasapan3. Wadah Sumber Asap

Pemilihan Konsep Cerobong Asap

Proses Penyambungan yang dipilih adalahdengan menggunakan Mur-BautTidak permanen, cepat aus dan kurang kuat.

Bahan yang di pilih adalah bahanGalvanisKelebihan : tahan terhadap perubahan suhu,mudah di fabrikasi, tahan karat, dan harganyalebih murah dari Stainless Steel.

6

Pemilihan Konsep Wadah Pengasapan

Persegi dengan ukuran 1 meter x 0,5 meter x 0,5 meterDapat menampung ikan dengan jumlah banyak, cepat dalam proses pengasapan dan ikan matang merata.

Bahan yang di pilih adalah bahanGalvanisKelebihan : tahan terhadap perubahan suhu,mudah di fabrikasi, tahan karat, dan harganyalebih murah dari Stainless Steel.

7

Pemilihan Konsep Sumber AsapBahan yang di pilih adalah bahanGalvanisKelebihan : tahan terhadap perubahan suhu,mudah di fabrikasi, tahan karat, dan harganyalebih murah dari Stainless Steel.

Laci dengan ukuran 0,75 meter x 0,5meter x 0,25 meter dan tidak berlubangLaci lebih mudah untuk di keluar-masukkan dalam proses pengasapan danmenghasilkan banyak asap, sisapembakaran tidak berceceran di bawahalat pengasapan ikan serta mudahdibersihkan.

8

Uji Coba Alat Pengasapan Ikan Setelah Perbaikan

(Sumber : Nurmianto, dkk, 2010)

9

Proses Pengasapan

Hasil Pengasapan

Percobaan 2 Uji Kesukaan

Kelompok

Ikan Asap

Tanpa Bumbu

Ikan Asap

Berbumbu

A B A B

Rasa 5 6 5 6

Bau 5 5 5 7

Warna 5 5 5 6

Tekstur 5 4 3 6

Percobaan 2 Uji Mutu

Kelompok

Ikan Asap

Tanpa Bumbu

Ikan Asap

Berbumbu

A B A B

Rasa 8 8 7 8

Bau 7 8 7 8

Warna 6 8 6 8

Tekstur 6 8 8 8

Hasil Pengujian Organoleptik Alat Pengasapan Ikan

Setelah Perbaikan

10

Pengujian Organoleptik

Dalam Pengujian Organoleptik, Panel yang digunakan adalah Panel Konsumen. Karena produk langsung dapat dinikmati oleh konsumen

Yang menjadi penelis dalam pengujian ini adalah peserta pelatihan pengasapan ikan berjumlah 30 orang.

Pengujian organoleptik dilakukan sebanyak 2 kali.

11

1. Dari hasil observasi awal, alat pengasapan ikan memiliki banyak kekurangan, antara lain dengan banyaknya asap yang keluar dari wadah pengasapan, terlalu dekatnya sumber asap dengan wadah pengasapan serta hasil ikan pengasapan yang gosong.

2. Alat pengasapan ikan yang telah dibuat mampu memenuhi target produksi pengasapan ikan masyarakat pesisir pantai yaitu 120 ekor sekali proses pengasapan, sehingga masyarakat pesisir pantai dapat melakukan produksi ikan asap.

3. Hasil pengujian pada alat pengasapan ikan yang telah diperbaiki atau dikembangkan menunjukkan bahwa masyarakat pesisir pantai tidak mengalami kesulitan dalam pengoperasiannya. Hal ini berarti alat pengasapan ikan sudah memiliki desain yang sesuai dengan masyarakat pesisir pantai.

Kesimpulan

12

• Bentuk cerobong asap sebaiknya memiliki model seperti antena yang dapat ditarik.

• Perlu ditambahkan indikator untuk mengetahui suhu didalam proses pengasapan.

Saran

13

Heruwati, E, Sri. Pengolahan Ikan Secara Tradisional: Prospek Dan Peluang Pengembangan. Pusat Riset Pengolahan Produk Dan Social Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, Jakarta.

Lastariwati, B. Pembuatan Model Alat Pengasapan Ikan Laut Pada Masyarakat Nelayan PantaiTrisik Kabupaten Kulon Progo DIY.

Nurmianto, Eko, Negoro, Nugroho Priyo. 2010. Implementasi Alat Pengasapan Ikan Yang Mobile Dan Portable Untuk Meningkatkan Pengolahan Ikan Sehingga Dapat Meningkatkan Daya Saing UMKM. Laporan Akhir Program Pengabdian Kepada Msyarakat, Pusat Studi Bisnis Teknik dan Industri. Surabaya.

Nurmianto, Eko, Negoro, Nugroho Priyo, Rahmiati, Retnani. 2010. Ergonomic Design on Mobile and Portable Fish Smooking Tool To Improveme Fish Processing For Improving SME Competitiveness. Proceedings of International Seminar on Applied Technology, Science, and Arts (2nd APTECS). Surabaya. ISSN 2086-1931. Page 53-57.

Saaty, Thomas L., (1997), Decision Making for Leader, The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World, Prentice Hall Coy, Lad, Pinsburgh

Saaty, Thomas L., (1998), Decision Making for Leader, The Analytical Hierarchy Process for Decision in Complex World, Prentice Hall Coy, Lad, Pinsburgh.

Daftar Pustaka14

Saaty, Thomas L., (2000). Fundamental of Decision Making and Priority Theory with The Analytic Hierarchy Process. Pittsburgh: RWS Publication.

Setiawati, W. 2006. Analisis Pengaruh Factor Produksi Terhadap Produksi Industri Pengasapan Ikan Di Kota Semarang. Tesis Magister Ilmu Ekonomi Dan Studi Pembangunan.

Susiwi, 2009. Handout Penilaian Organoleptik, FPMIPA Universita Pendidikan Indonesia.

Wagiyono, 2003. Menguji Kesukaan Secara Organoleptik, Bagian Proyek pengembangan Kurikulum.

, 2006. Pengujian Organoleptik (Evaluasi Sensori) Dalam Industri Pangan. Ebookpangan.com

www.probolinggokab.go.id

www.probolinggokota.go.id

Daftar Pustaka15

16