Hasil laporan praktek kerja lapangan

25
Unit Kebun Mayang, Afdeling I FAKULTAS AGROTEKNOLOGI UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA MEDAN 2014 Praktek Kerja Lapangan Laporan Oleh : GILANG PUTRA HASIAN MANALU 123305020006 AGROBISNIS

description

Masih Ada Kekurangan

Transcript of Hasil laporan praktek kerja lapangan

Page 1: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Unit Kebun Mayang, Afdeling I

FAKULTAS AGROTEKNOLOGIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

MEDAN2014

Praktek Kerja Lapangan

Laporan

Oleh :GILANG PUTRA HASIAN MANALU

123305020006

AGROBISNIS

Page 2: Hasil laporan praktek kerja lapangan

SEKILAS KEBUN UNIT MAYANGA. Sejarah Singkat Kebun

Pada mulanya Kebun Mayang dikuasai oleh Bangsa Jerman hingga tahun 1925. Pada tahun 1925 diambil alih oleh Bangsa Belanda sampai tahun 1958. Kemudian, di tahun 1958 di nasionalisasikan oleh Pemrintah Indonesia dengan status Perusahaan Negara dan mengalami beberapa kali perubahan nama antaranya:•Tahun 1958 s/d 1959 menjadi PPN Sumut IX yang berpusat di Marihat.•Tahun 1961 s/d 1964 menjadi PPN Sumut VI yang berpusat di Pabatu.•Tahun 1968 s/d 13 Januari 1985 menjadi PNP VII yang berpusat di Bah Jambi•Tahun 1972 s/d 1980 Kebun Mayang sempat digabung dengan Kebun Bukit Lima dengan nama

Kebun Mayang Bukit Ex Lima (MABEX) dan pada tanggal 1 Januari 1981 dipisah kembali.•Tanggal 14 Januari 1985 s/d 10 Maret 1996 menjadi PTP VII yang berpusat di Bah Jambi.•Tahun 1964 s/d 1968 menjadi PPN Aneka Tanaman IV yang berpusat di Medan.•Tanggal 11 Maret 1996 penggabungan PTP VI, VII, dan VIII menjadi PTP Nusantara IV yang berkantor Pusat Bah Jambi, kemudian pada tahun 2003 Kantor Pusat PTP. Nusantara iv (Persero) dipindahkan ke Medan.

Page 3: Hasil laporan praktek kerja lapangan

B. Letak Geografis KebunKebun Mayang terletak di Nagori/Desa Mayang, Kecamatan Bosar Maligas,

Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara berbatasan dengan :•Sebelah Utara berbatasan dengan Kebun Gunung Bayu•Sebelah Selatan berbatasan dengan Kebun Bukit Lima•Sebelah Timur berbatasan dengan Kebun PT. Murida•Sebelah Barat berbatasan dengan Nagori Raja Maligas

Jarak Unit Kebun Mayang dari Medan ± 186 Km, Perdagangan ± 15 Km dan Bah Jambi ± 45 km.

C. Topografi Luas HGU Unit kebun Mayang 4.349,17 Ha dengan luas areal Tanaman Kelapa Sawit

4.308 Ha yang terdiri dari :Tanah Rata : 67% atau 2.891 HaTanah Jurangan : 33% atau 1. 417 Ha

Jenis tanah di Unit Kebun Mayang adalah jenis tanah Latusol dan Putsolik dengan ketinggian 90 M diatas permukaan laut, saat ini Unit Kebun Mayang mempunyai 5 Afdeling terdiri dari Afdeling I s/d V dan bagian Emplasmen, Teknik Pengolahan, dan Kantor yang kesemuanya berada di Kecamatan Bosar Maligas, Wilayah Unit Kebun Mayang terdiri dari beberapa Nagori/Desa antara lain :Emplasmen dan Afdeling II masuk Nagori Mayang.Afdeling I masuk Nagori Boluk.Afdeling III masuk Nagori Sidomulyo.Afdeling IV masuk Nagori Marihat Butar.Afdeling V masuk Nagori Parbutaran.

Page 4: Hasil laporan praktek kerja lapangan

D. Jenis Usia Dan Luas Areal•Tanaman Tua Usia > 25 tahun : 308 Ha•Tanaman Tua Usia 21 – 24 tahun : 581 Ha•Tanaman Dewasa Usia 14 – 20 tahun : 138 Ha•Tanaman Remaja Usia 9 – 13 tahun : 273 Ha•Tanaman Muda Usia 4 – 8 tahun : 1.676 Ha•Tanaman Belum Menghasilkan : 1.168 Ha

Dengan luas areal per Afdeling :•Afdeling I : 831 Ha•Afdeling II : 924 Ha•Adeeling III : 999 Ha•Afdeling IV : 724 Ha•Afdeling V : 1.048 Ha•Emplasmen : 55,7 Ha

Page 5: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Sekilas AFDELING IUNIT KEBUN MAYANG

A. Letak GeografisAfdeling adalah suatu bagian dari unit Kebun Mayang yang terletak di daerah

Pondok Jahe, Nagori Boluk, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun yang berbatasan dengan:•Sebelah Utara berbatasan dengan Nagori Boluk•Sebelah Selatan berbatasan dengan Nagori Keramat•Sebelah Timur berbatasan dengan Nagori Tempel•Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Bah Boluk

Jarak Afdeling I ke Emplasmen +5 km, dan jarak ke Perdagangan +10 km.B. Topografi

Luas HGU Afdeling I 831 Ha yang terbagi dalam 32 Blok yang terbagi dari berbagai 6 tahun tanam, yaitu :•Tanaman Tahun 1988 : 257 Ha•Tanaman Tahun 1991 : 103 Ha•Tanaman Tahun 1998 : 4 Ha•Tanaman Tahun 2005 : 129 Ha•Tanaman Tahun 2008 : 170 Ha•Tanaman Tahun 2011 : 153 Ha•Pondok Afdeling I : 15 Ha

Afdeling I ini memiliki jumlah Tenaga Kerja adalah 69 orang, yang terdiri dari Pekerja Laki – laki 54 Orang dan Wanita 15 Orang.

Page 6: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Replanting(Tanaman Ulang / Peremajaan)

Penggantian suatu macam tanaman perkebunan, karena sudah tua/tidak produktif dengan tanaman perkebunan yang sama dan dapat dilakukan secara selektif maupun menyeluruh.

Adapun ketentuan yang di lakukan di replanting adalah sebaigai berikut :•Umur tanaman telah berumur 25 tahun•Produksi menurun•Biaya penen , pemeliharan yang cukup tinggi.

Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan pada pembukaan lahan tanaman ulang di PTPN IV Unit Kebun Mayang, Afdeling I adalah seperti memancang rumpukan, menumbang, chipping, merumpuk, membuat teras kontur.

Page 7: Hasil laporan praktek kerja lapangan

1. Memancang RumpukanPancang rumpukan berfungsi sebagai jalur rumpukan tanaman kelapa sawit

yang telah ditumbang. Untuk daerah tanah datar jarak antar rumpukan 15,49 m dengan panjang rumpukan 100 m, sedangkan untuk teresan jarak pancang rumpukan 9,4 m. Di daerah tanah datar panjang rumpukan minimal 100 m. Pancang terbuat dari bambu yang bagian atasnya di beri tanda agar nampak oleh pekerja yang melakukan penumbangan. Arah pancang rumpukan Utara – Selatan.

2. MenumbangDalam tahapan ini, pekerjaan yang dilakukan adalah menumbang

pohon kelapa sawit tahun tanam 1988 (26 tahun) secara mekanis dengan menggunakan Hydraulic Excavator yang dilengkapi dengan Chipping Bucket. Pohon ditumbang dan disusun dipancang rumpukan. Setelah itu sekaligus bekas akar dari pohon yang telah ditumbang dikeruk.

Page 8: Hasil laporan praktek kerja lapangan

3. ChippingChipping ialah pekerjaan mencacah pohon kelapa sawit yang telah

ditumbang. Ketebalan yang dianjurkan dalam mencacah pohon kelapa sawit adalah 5 - 10 cm . Alat yang digunakan adalah excavator yang dilengkapi dengan Chipping Bucket . Pekerjaan ini dilakukan sekaligus begitu pohon ditumbang.

Kelebihan dari mencacah pohon ini adalah pembusukan pohon kelapa sawit menjadi lebih cepat.Norma dalam Chipping ini adalah 7 - 8 pohon/jam.

4. MerumpukAdapun pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah

mengumpulkan pohon - pohon yang telah ditumbang dan dicacah menjadi barisan yang teratur sesuai titik pancang rumpukan. Pancang rumpukan digunakan di tanah datar, sedangkan untuk teresan rumpukan diletakkan di dinding teresan. Alat yang digunakan masih tetap menggunakan excavator.

Page 9: Hasil laporan praktek kerja lapangan

4. Teras KonturTeras kontur dibuat pada areal yang miring dengan kemiringan > 15 O

, hal ini dilakukan untuk mempermudah aktivitas penanaman,perawatan dan pemanenan kelapa sawit. Untuk areal yang memiliki kemiringan yang sangat curam maka disarankan untuk tidak menanam kelapa sawit tetapi menjadikannya sebagai areal konservasi karena rawan longsor.

Alat yang digunakan dalam pembuatan teras kontur ini adalah escavator dengan bucket. Lebar teras 4 m dengan jarak antar teras 10 m. Jarak titik tanam kedinding teras 100 cm dan jarak titik tanam ke pinggir teras 300 cm.

Page 10: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Penanaman Di Lahan TU

Pada PTPN IV Unit Mayang, Afdeling I pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan pada tahap penanaman di TU, yaitu : Pemancangan, Pembuatan Lubang Tanam, Penanaman LCC.

1. PemancanganUntuk daerah tanah datar jarak tanam yang ditentukan adalah pada

umum barisan Utara - Selatan 9,10 m x Timur – Barat 7,70 m dengan kerapatan tanaman 140 pokok, sedangkan untuk teresan jarak tanamanya Utara - Selatan 9,10 m x Timur – Barat 8,16 m dengan kerapatan tanaman 110 pokok. Sebelumnya disiapkan alat – alat yang akan digunakan dalam memancang seperti Theodolit, kompas, bambu dan kawat baja.

Pada awalnya yang dilakukan pemancangan adalah pemancangan kepala, yang berfungsi sebagai pacuan utama untuk pemancangan tanaman.

Setelah dilakukan pengukuran dan memberikan tanda ( pancang ). Maka kawat slim dibentangkan untuk membuat jarak tanam, dengan menggunakan tanda pita ( merah , putih ) dengan ukuran merah 9,10 dan putih 4,55. Yang bertujuan untuk menjadikan posisi mata lima.

Page 11: Hasil laporan praktek kerja lapangan

2. Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam yang dibuat di kebun ini adalah dengan sistem Big Hole. Namun, pembuatan Big Hole ini hanya dibuat di daerah datar.

Setelah lubang tanam selesai, 500 kg tankos diletakkan kedalam lubang. Setelah 2 bulan penanaman, diberi tankos lagi sebanyak 500 kg diberikan satu kali aplikasi dan dilakukan sesudah penanaman bibit kelapa sawit dilobang kecil. Tujuan dari pembuatan Big Hole adalah untuk mengisolasi Ganoderma. Pembuatan lubang tanam dilakukan 1 bulan sebelum penanaman kelapa sawit.

Page 12: Hasil laporan praktek kerja lapangan

3. Penanaman LCC

Di PTPN IV Mayang menggunakan biji Mucuna Bracteata saat memperbanyak Mucuna Bracteata yang kebutuhannya 1 kg untuk 7 Ha dengan % tumbuh 70 %. Pertumbuhan Mucuna Bracteata sangat cepat, yaitu dapat tumbuh 20 cm / 24 jam. Penanaman Mucuna Bracteata dilakukkan jika daunnya tumbuh 6 helai. Menanam Mucuna Bracteata di lakukan pada tengah gawangan.

Tujuan penanaman LCC adalah : Melindungi tanah terhadap erosi. Menekan pertumbuhan gulma. Memperbaiki kapasitas infiltrasi tanah Melindungi tanah terhadap penyiranan langsung sinar matahari. Menjaga kelembaban tanah.

Page 13: Hasil laporan praktek kerja lapangan

MANAJEMAN DI TBM

1. Pemupukan

Pemupukan KCLPupuk KCL (MOP) yang berbentuk warna merah serta menyerupai

kristal pasir kasar. Pupuk KCL ini mengandung unsur hara berupa K2O sebesar 60% dan kadar air sebesar 0,12%.

Manfaat dari KCL untuk tanaman kelapa sawit adalah : Menjadikan tanaman berdiri tegak serta kokoh. Meningkatkan daya tahan terhadap penyakit serta serangan hama.

Pemupukan KCL ini dilakukan 2 kali pengaplikasian, yaitu pada bulan maret / april dan september / oktober. Dosis yang digunakan perpohon 0,75 kg/pohon. Dengan norma kerja 2 ha/US

Tujuan pemupukan adalah untuk meningkatkan kesuburan tanah dan akan menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi relatif stabil, serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan penyakit dan pengaruh iklim yang tidak menguntungkan.

Pemeliharaan Di TBM 3

Page 14: Hasil laporan praktek kerja lapangan

2. Pengendalian Hama Dan Penyakit

Hama yang dominan menyerang di TBM kebun ini adalah Oryctes rhinoceros. Pengendalian dilakukan dengan menggunakan bahan kimia, yaitu Scud 100 EW dengan konsentrasi 75 ml/ha dan dosisnya 0,05 liter/pokok. Jenis insektisida ini bersifat kontak dan lambung. Bagian tanaman yang disemprot adalh bagian pupus pada tanaman. Pengendalian hama dilakukan 1 bulan sekali dan dilakukan pada pagi hari. Norma pada aplikasi ini adalah 4 Ha/US.

Pengendalian Secara Kimiawi

3. Dongkel Anak Kayu (DAK)Dongkel Anak Kayu (DAK) adalah kegiatan mengendalikan gulma

dengan cara manual serta selektif, Dongkel Anak Kayu ini merupakan kegiatan membersihkan gulma dalam jenis kelompok anak kayu yang dianggap merugikan tanaman. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencabut anak kayu sampai akar – akarnya dengan menggunakan cangkul dengan rotasi 3 bulan sekali. Serta norma kerja aplikasi ini 2 Ha/US.

Page 15: Hasil laporan praktek kerja lapangan

MANAJEMAN DI TM

Pemeliharaan TM1. Pemeliharaan Pasar Pikul / Piringan

Pemeliharaan piringan,pasar pikul adalah kegiatan membersihkan tumbuhan pengganggu (gulma), sampah/gundukan tanah yang ada di piringan / pasar pikul dengan tujuan : Menghindarkan persaingan pengambilan hara antara tanaman kelapa sawit dan gulma di piringan. Memudahkan pengutipan brondolan.Memudahkan operasional pemanenan dan kegiatan pemeliharaan lainya.Memudahkan pengawasan

Chemis Blanket

Pemeliharaan dilakukan dengan cara chemis, yaitu menggunakan herbisida Glifosat merek GEMPUR 800 ml/ha + Metil melsufuron dengan merek dagang Rally 25 gr/ha. Satu knapsack dapat menyemprot rata – rata 8 pohon. Nozzle yang digunakan tipe VLV 200 yang lebar semprot 2M. Aplikasi ini dilakukan 3 bulan sekali. Dengan norma pekerja 1Ha / US.

Page 16: Hasil laporan praktek kerja lapangan

2. PenunasanPenunasan maksudnya adalah membuang pelepah yang tidak berguna bagi

tanaman kelapa sawit. Tujuan dari penunasan adalah memudahkan pemanen untuk memotong buah dan mengurangi kehilangan brondolan yang tersangkut pada pelepah.

Cara menunasnya adalah dengan memotong pelepah mepet ke batang. Untuk areal datar, bekas pelepah hasil tunasan dipotong menjadi 3 bagian dan disusun di gawangan mati.

3. Analisa DaunKesatuan Contoh Daun adalah areal dimana diambil contoh daun yang

merupakan satu kesatuan untuk pemupukan. Sistem pengambilan pohon contoh adalah dengan sistem tersebar, yaitu pohon contoh ditentukan berdasarkan barisan pohon. Penentuannya adalah dengan 1/5, maksudnya setiap 5 pohon diambil 1 pohon contoh. Pohon yang ditentukan harus sehat, tidak terserang hama penyakit dan bukan pohon sisipan.

Cara pengambilan daunnya adalah dengan menentukan pelepah k-17 terlebih dahulu. Untuk mendapatkan pelepah ke-17, pertama lihat arah spiral pelepah, kemudian cari pelepah ke-1, yaitu pelepah yang telah benar – benar membuka. Lalu, cari pelepah ke-3, pelepah ke-3 berada dibawah pelepah ke-1, dibawah pelepah ke-3 ada pelepah ke-9 dan dibawah pelepah ke-9 adalah pelepah ke-17.

Page 17: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Setelah pelepah ke-17 didapat, maka pelepah tersebut di turunkan menggunakan egrek. Pelepah yang jatuh diambil anak daunnya yang terletak ditengah - tengah pelepah. Bagian tengah itu dapat ditemukan karena bagian itu menonjol. Dari bagian tengah itu anak daun diambil 2 dari kanan dan 2 dari kiri. Anak daun yang telah diambil kemudian di potong menjadi 3 bagian, bagian yang diambil adalah bagian tengah dengan ukuran + 20 cm. Anak daun yang telah di potong ini kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik dan dibawa ke laboratorium.

Pengambilan contoh daun minimal setelah 2 bulan pemupukan dan dilakukan 1 kali dalam setahun. Pengukuran - pengukuran meliputi panjang helai daun yang terpanjang (cm), lebar maksimum dari helai daun yang terpanjang (mm), jumlah anak daun dari satu sisi pelepah, panjang pelepah (m) dan tinggi pohon kelapa sawit dari tanah hingga sampai ke tempat bekas potongan pelepah ke-17.

Page 18: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Panen Di TMPanen adalah serangkaian kegiatan dari memotong tandan buah

segar yang telah matang, \sesuai kriteria mateng panen yang diberlakukan di PTPN IV yaitu 5 BRONDOLAN SEGAR PER TANDAN JATUH DI PIRINGAN.

Hal ini didasarkan pada pertimbangan : Rendemen minyak sawit dan rendemen inti sawit serta perolehan total volume minyak dan inti sawit Kehilangan brondolan brondolan dilapangan karena diambil atau dicuri serta tidak terkutip dapat diminimalkan Kemidahan bagi pemanen dalam mengutip brondolan sehingga yang tidak terkutip dapat ditekan seminimal mungkin

Pekerjaan saat masa panen yang perlu diperhatikan adalah kriteria matang panen, rotasi panen, hancak panen, alat – alat panen, cara panen, kerapatan panen.

Page 19: Hasil laporan praktek kerja lapangan

1. Kiteria Matang PanenKriteria matang panen merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen

agar memotong buah pada saat yang tepat. Kriteri matang panen yang umum adalah : Fraksi 00 = 0 % brondolan Fraksi 0 = 0 % - 12,5 % brondolan Fraksi 1 = 12,5 % - 25 % brondolan Fraksi 2 = 25 % - 50 % brondolan Fraksi 3 = 50 % - 75 % brondolan

Kriteria matang panen yang diberlakukan di kebun ini adalah 5 – 10 brondolan jatuh di piringan sudah bisa di panen. Kriteria matang panen itu berada pada Fraksi 2 dan Fraksi 3 dimana ada 1 – 2 brondolan yang jatuh/kg berat tandan

2. Rotasi PanenRotasi panen adalah jumlah hari panen dalam satu minggu, rotasi

panen diafdeling diatur dan disesuaikan dengan haru kerja pabrik yaitu :• 5/7 yaitu 5 hari memanen dengan rotasi 7 hari (senin – jum’at).(Pada semester I)• 6/7 yaitu 6 hari memanen dengan rotasi 7 hari (senin – sabtu) biasanya hanya dilakukan waktu musim panen puncak.(Pada semester II)

Page 20: Hasil laporan praktek kerja lapangan

3. Hancak PanenHancak panen adalah luasan areal yang menjadi tanggung jawab dari setiap

pemanen pada setiap hari. Ada 2 macam hancak panen, yaitu hancak tetap dan hancak giring. Hancak tetap adalah hancak panen yang diberikan kepada pemanen setiap hari dan tidak berubah – ubah. Hancak giring adalah hancak yang berubah – ubah setiap harinya.

Sistem hancak panen yang digunakan di kebun ini adalah sistem hancak tetap.

4. Alat – Alat PanenUntuk umur TM muda (3 – 5 tahun) alat panen yang digunkan adalah

dodos, sedangkan untuk TM dewasa (diatas 5 tahun) alat panen yang digunakan adalah egrek. Alat – alat tambahan dalam kegiatan panen adalah gancu, kereta sorong (angkong), goni, dan kapak.

Page 21: Hasil laporan praktek kerja lapangan

5. Cara PanenTandan yang telah memenuhi kriteria matang panen dipotong

menggunakan dodos atau egrek sesuai umur tanaman. Pelepah dibawah tandan yang dipanen dipotong mepet (untuk tanaman dewasa), sedangkan pada TM muda pelepah tidak dipotong hanya diambil buahnya saja. Pelepah yang telah diturunkan dipotong menjadi 3 bagian menggunakan kapak dan hasil potongan disusun di gawangan mati (untuk areal datar), sedangkan untuk teresan pelepah disusun di bibir teresan.

Tandan buah segar (TBS) yang telah dipanen, dinaikkan ke angkong menggunakan gancu, kemudian dibawa ke TPH. Lalu TBS yang berada di TPH disusun 5 – 10 tandan per baris dengan syarat pangkal TBS dipotong menggunakan kapak sampai berbentuk mulut kodok (V) dan diberi nomor pemanen. Semua brondolan yang tertinggal di piringan, dikutip dan dimasukkan kedalam goni hingga goni terisi penuh lalu diikat dan diletakkan di tempat pengumpulan hasil.

6. Kerapatan PanenKerapatan panen adalah sejumlah angka yang menunjukkan tingkat

kerapatan pohon matang penen di dalam suatu areal. Tujuannya adalah untuk mendapatkan minimal satu tandan yang matang panen. Sebagai contoh, kerapatan panen 1 : 5, artinya setiap 5 pohon akan ditemukan minimal 1 tandan kelapa sawit yang matang panen. Perhitungan dilakukan pada areal yang akan dipanen keesokan harinya.

Page 22: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Sistem Administrasi KebunDi PTPN IV Kebun Mayang fungsi manajemen difasilitasi oleh suatu sistem

administrasi yang diberlakukan untuk seluruh unit-unitnya. Terdapat jenis fasilitas administrasi baku berupa formulir-formulir atau blanko-blanko yaitu:

a.  RKAP (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan)RKAP adalah rencana kerja tahunan, RKAP suatu perkebunan merupakan

perkumpulan dari RKAP tiap unitnya, dimana RKAP yang paling dasar dari Perusahaan Perkebunan adalah RKAP afdeling. Di dalam RKAP tersebut tertuang seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan selama satu tahun beserta biaya yang diperlukan untuk merealisasikan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. RKAP disusun setengah tahun sebelum tahun tersebut berjalan. Misalnya, RKAP untuk tahun 2012 disusun pada bulan Juli 2011.

b.  RKO (Rencana Kerja Operasional)

RKO adalah rencana kerja triwulan, yang dibuat sesuai dengan RKAP bulan. Tujuan dari RKO ini adalah untuk mendekatkan kondisi aktual sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam mencapai tujuan.

Page 23: Hasil laporan praktek kerja lapangan

c.   Pengawasan BiayaPB atau pengawas biaya adalah formulir administrasi yang berisikan data yang paling mendasar. Pengawas biaya ini terdiri dari :

•PB – 73 yang merupakan buku mandor yang berisikan daftar absensi karyawan, jenis

pekerjaan, hasil pekerjaan, jumlah ha/m/kg/us, dan nomor kebun karyawan.•PB – 10 merupakan ikhtisar laporan pekerjaan harian yang berisikan jumlah kehadiran, jenis pekerjaan, perolehan prestasi dan bahan yang digunakan.•PB – 24 merupakan daftar harian pengumpul tandan.•PB – 25 merupakan surat pengantar TBS.•PB – 26 merupakan daftar pengumpul TBS.•PB – 27 merupakan kartu produksi.•PB – 11 merupakan daftar premi.Pengawasan biaya diatas dikumpulkan dari seluruh afdeling yang ada serta dibuat

dalam bentuk rekapitulasi per afdeling.d.   LM (Laporan Manajemen)Laporan manajemen merupakan formulir yang berisikan data – data sebagai berikut :•LM – 76 merupakan statistik produksi kelapa sawit•LM – 78 adalah biaya panen dan pengumpulan•LM – 80 adalah biaya angkutan•LM – 82 merupakan biaya pemeliharaan•LM – 89 merupakan laporan pemupukan

Laporan manajemen diatas dikumpulkan dari semua afdeling yang ada serta dibuat dalam bentuk rekapitulasi per afdeling.

Page 24: Hasil laporan praktek kerja lapangan

Di bawah ini akan diuraikan secara singkat bagaimana proses administrasi tersebut dilakukan oleh afdeling.

Afdeling adalah unit terkecil yang menjadi sumber awal adanya kegiatan perusahaan. Pencatatan dan pelaporan pelaksana kegiatan awal inilah yang menjadi sumber data dasar administrasi afdeling dan kebun. Oleh karena itu formulir – formulir administrasi afdeling sebenarnya berisikan data yang paling dasar yang selanjutnya menjadi masukan (input) bagi formulir administrasi berikutnya. Misalnya, formulir PB – 73 (buku mandor). Buku mandor adalah suatu blanko formulir yang berisikan daftar absensi karyawan, apa jenis pekerjaannya, jumlah ha/m/kg/US, dan Nomor Kebun. Buku mandor juga terbagi dua yaitu : buku berwarna putih untuk tanggal genap dan buku warna biru untuk tanggal ganjil.

Selanjutnya data dari buku mandor (PB-73) ini dipindahkan kedalam formulir ikhtisar laporan Pekerjaan Harian (PB-10) untuk jumlah kehadiran, jenis pekerjaan, perolehan prestasi kerja, dan bahan yang digunakan serta formulir Buku Asisten (AU-29) untuk mencatat khusus mengenai presensi dan absensi karyawan sebagai dasar pembuatan Daftar Upah Karyawan (AU-26). Apabila menyangkut kegiatan panen, maka PB-73 ini juga sebagai dasar untuk mengisi beberapa formulir administrasi bidang panen seperti formulir Daftar Harian pengumpulan TBS (PB-24).

Page 25: Hasil laporan praktek kerja lapangan

MAULIATE GODANG

MATUR NUWUN