Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

8
HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Dapat mengenal prinsip-prinsip hasil kali kelarutan 2. Menghitung kelarutan elektrolit yang berisfat sedikit larut 3. Menghitung panas pelarutan (∆H°) PbCl 2 , dengan menggunakan sifat ketergantungan Ksp pada suhu II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN Alat yang digunakan : 1. Rak tabung reaksi dan tabung reaksi 2. Termometer 1003. Erlenmeyer 250 ml 4. Gelas Kimia 250 ml, 400 ml 5. Corong 6. Spatula 7. Pengaduk 8. Labu Ukur 100 ml, 250 ml 9. Kaca Arloji 10. Buret 11. Pipet Ukur 5 ml, 10 ml, 25 ml, dan bola karet 12. Pipet Tetes

description

hasil kali kelarutan

Transcript of Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

Page 1: Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Dapat mengenal prinsip-prinsip hasil kali kelarutan

2. Menghitung kelarutan elektrolit yang berisfat sedikit larut

3. Menghitung panas pelarutan (∆ H °) PbCl2, dengan

menggunakan sifat ketergantungan Ksp pada suhu

II. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

Alat yang digunakan :

1. Rak tabung reaksi dan tabung reaksi

2. Termometer 100℃

3. Erlenmeyer 250 ml

4. Gelas Kimia 250 ml, 400 ml

5. Corong

6. Spatula

7. Pengaduk

8. Labu Ukur 100 ml, 250 ml

9. Kaca Arloji

10. Buret

11. Pipet Ukur 5 ml, 10 ml, 25 ml, dan bola karet

12. Pipet Tetes

Bahan yang digunakan :

1. Larutan Pb(NO3)2 0,075 M

2. Larutan KCl 1 M

III. DASAR TEORI

Page 2: Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

Kelarutan adalah jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan

dan dilambangkan dengan s (solubility). Secara percobaan, harga hasil

kali kelarutan (Ksp) dapat ditentukan dari harga kelarutan. Dengan

demikian harga kelarutan dapat juga ditentukan dari harga Ksp. Ksp

disebut juga tetapan hasil kali kelarutan. Dengan mengetahui harga

Ksp, maka besarnya kelarutan zat tersebut dapat ditentukan.

Hasil kali kelarutan (Ksp) juga digunakan untuk menentukan

pengendapan suatu elektrolit atau senyawa yang berasal dari

pencampuran dua senyawa yang larut. Hal ini dapat terjadi bila harga

Ksp lebih kecil dari perkalian ion-ion senyawa yang bersangkutan,

sebaliknya bila harga Ksp lebih besar dari perkalian ion-ion senyawa

bersangkutan tidak akan terjadi endapan. Nilai Ksp berguna untuk

menentukan keadaan senyawa ion dalam larutan , apakah belum

jenuh, tepat jenuh, atau lewat jenuh, yaitu dengan membandingkan

hasil kali ion dengan hasil kali kelarutan.

Ksp senyawa dapat ditentukan dari percobaan laboratorium

dengan mengukur kelarutan sampai keadaan tepat jenuh. Dalam

keadaan itu, kemampuan pelarut telah maksimum untuk melarutkan

atau mengionkan zat terlarut. Kelebihan zat terlarut walaupun sedikit

akan menjadi endapan. Larutan tepat jenuh dapat dibuat memasukkan

zat kedalam pelarut sehingga lewat jenuh. Endapan disaring dan

ditimbang untuk menghitung massa yang terlarut.

Larutan jenuh didefinisikan sebagai larutan yang mengandung zat

terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan

antara zat terlarut yang larut dengan yang tak larut. Pembentukan

larutan jenuh dapat dipercepat dengan pengadukan yang kuat dari zat

terlarut yang berlebih

Secara umum, pengertian kelarutan adalah batas maksimum dari

sejumlah zat tersebut yang dapat larut dalam pelarut tertentu. Ksp

adalah hasil kali konsentrasi ion-ion terlarut dipangkatkan

Page 3: Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

koefisiennya. Kelarutan dipengaruhi oleh jenis zat terlarut, jenis

pelarut, dan suhu.

Hasil Kali Kelarutan adalah hasil kali konsentrasi ion-ion dalam

larutan jenuh garam yang sukar larut dalam air. Nilai Ksp untuk

elektrolit sejenis semakin besar menunjukkan semakin mudah larut.

Kelarutan(s) merupakan konsentrasi maksimum zat terlarut.

Ketentuan yang perlu diperhatikan :

1. Jika Harga [Ay+] x [Bx-] = Ksp AxBy, larutan tepat jenuh (tidak

terjadi pengendapan)

2. Jika Harga [Ay+]x [Bx-]y < Ksp AxBy,  larutan belum jenuh

(tidak terjadi pengendapan)

3. Jika Harga [Ay+] [Bx-]y  > Ksp AxBy, larutan lewat jenuh

(terjadi pengendapan)

Adapun penambahan ion senama (sejenis) pada pelarut akan

memperkecil kelarutan. Penambahan tersebut menggeser

kesetimbangan kekiri (sesuai prinsip Le Chatelier)

Kelarutan suatu elektrolit juga mempengaruhi oleh pH larutan.

Keberadaan ion H+ akan mengikat anion sehingga anion dalam larutan

berkurang. Berkurangnya anion mengakibatkan lebih banyak garam

yang larut (sesuai asas Le Chatelier).

Menurut prinsip Le Chatelier, sistem pada keadaan setimbang

menanggapi peningkatan salah satu preaksinya dengan cara

menggeser kesetimbangan dimana arah pereaksi tersebut dikonsumsi.

Kelarutan senyawa ion yang sedikit larut semakin rendah kelarutannya

dengan kehadiran senyawa lain yang memberikan ion senama.

Pengaruh ion senama yang ditambahkan dalam larutan jenuh adalah

menurunkan kelarutan, sedangkan pengaruh ion tak sama yang lebih

dikenal dengan istilah pengaruh garam, cenderung meningkatkan

kelarutan.

Hasil kali kelarutan hasil kali konsentrasi ion-ion suatu elektrolit

(Ksp) dalam larutan yang tepat jenuh. Timbal klorida (PbCl2) sedikit

Page 4: Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

larut dalam air. Keseimbangan yang terjadi dalam larutan PbCl2 jenuh

dapat ditulis sebagai berikut :

PbCl2                   Pb2+(aq) + 2 Cl-

(aq)

Konstanta kesetimbangan termodinamika untuk persamaan reaksi

diatas adalah :

Ka =¿¿

Karena aktivitas padatan murni = 1, maka persamaan diatas dapat

disederhanakan menjadi :

Ksp = (a b2+) (a Cl-)2

Dalam larutan encer, aktivitas dapat dianggap sama dengan

konsentrasi dalam satuan molar. Nilai Ksp diatas sebagai konstanta

hasil kali kelarutan PbCl2, secara matematis dapat ditulis :

[Pb2+] [Cl-]2 < Ksp PbCl2 berbentuk larutan

(belum terlihat endapan PbCl2)

[Pb2+] [Cl-]2 > Ksp PbCl2 terjadi endapan

[Pb2+] [Cl-]2 = Ksp PbCl2 tepat jenuh

IV. CARA KERJA

Page 5: Hasil Kali Kelarutan(Dasar Teori,Langkah Kerja)

1. Menyiapkan larutan Pb(NO3)2 0,075 M dan KCl 1 M, lalu

menepatkan KCl pada buret 50 ml yang berbeda.

2. Memasukkan 10 ml Pb(NO3)2 0,075 M ke dalam tiap tabung

reaksi, baru menambahkan KCL sebanyak yang dicantumkan.

Pada saat pencampuran dan setelah pencampuran,tabung reaksi

harus di kocok. Biarkan selama 5 menit dan amati apakah

sudah terbentuk endapan atau belum.

3. mengulangi langkah diatas untuk menentukan banyaknya

volume KCl 1 M yang dapat menyebabkan terbentuknya

endapan sampai ketelitian 0,1 ml dan dicatat pula hasilnya.

Mencatat volume KCl 1 M yang dapat menyebabkan terjadinya

pengendapan dan suhu.

4. Pada tabung reaksi yang lain, menyiapkan larutan berikut :

NomorCampuran

VolumePb(NO3)2 0,075M (ml)

Volume KCl 1 M (ml)

Pembentukan endapan (sudah/belum)

Suhu ℃

1 10 1,5

2 10 2,0

3 10 2,5

4 10 3,0

5 10 3,5

5. Menempatkan campuran yang terbentuk endapan pada penangas atau labu Erlenmeyer yang dipanaskan. Ketika penangas dipanaskan digunakan termometer untuk mengaduk larutan secara perlahan-lahan (kecepatan pemanas kira-kira 1℃ per menit). Catat suhu ketika endapan tepat larut. Melakukan hal yang sama untuk campuran-campuran lain. Catat semua hasil yang diperoleh pada tabel 2.2.