HARITSA BUDIMAN.docx

17
MAKALAH RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI KEGAGALAN INSUFFICIENT CONTRAST PADA GAMBARAN RADIOGRAFI Disusun Oleh : Haritsa Budiman (04121004060)

Transcript of HARITSA BUDIMAN.docx

Page 1: HARITSA BUDIMAN.docx

MAKALAH RADIOLOGI KEDOKTERAN GIGI

KEGAGALAN INSUFFICIENT CONTRAST PADA GAMBARAN

RADIOGRAFI

Disusun Oleh :

Haritsa Budiman (04121004060)

FAKULTAS KEDOKTERAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

2013

Page 2: HARITSA BUDIMAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radiologi adalah ilmu kedokteran yang bertujuan untuk melihat bagian rama tubuh

manusia menggunakan pancaran atau radiasi, baik gelombang elektromagnetik atau

mekanik. Dengan energi pengion (energi dari generator, dan bahan radioaktif seperti

sinar-X, sinar gamma, serta pancaran partikel pengion (elektron, neutron, positron dan

proton) serta bentuk-bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik serta

terapi. Pada awalnya frequensi yang dipakai berbentuk sinar-x (x-ray) namun kemajuan

teknologi modern melalui pemindaian (scanning) gelombang sangat tinggi (ultrasonic)

seperti ultrasonography (USG) dan juga MRI (magnetic resonance imaging).

Salah satu manfaat pemeriksaan radiografis dalam kedokteran gigi merupakan bagian dari

pemeriksaan yang menunjang hasil pemeriksaan fisik dan mempertegas diagnosa

sementara yang sudah ditentukan sebelumnya. Masih sangat banyak lagi manfaat dari

pemeriksaan radiografi. Namun apabila hasil interpretasi foto dari radiografi mengalami

kegagalan, maka semua fungsi tersebut tidak akan bisa didapatkan, sehingga perlu bagi

kita untuk membahas kesalahan dan mengetahui beberapa kegagalan yang dapat

mengurangi nilai dari fotografi tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

2. Apakah radiografis itu?

3. Bagaimanakah cara nterpretasi?

4. Apakah yang dimaksud agen kontras dan bagaimana pengaruhnya

5. Inssuficient contrast?

1.3. Tujuan

2. Untuk mengetahui pengertian radiografi secara garis besar

3. Untuk mengetahui penggunaan radiografi pada kedokteran gigi

4. Untuk mengetahui hasil gambaran foto radiografi

5. Untuk mengetahui kualitas foto radiografi

Page 3: HARITSA BUDIMAN.docx

6. Untuk mengetahui kontras radiografi

7. Untuk mengetahui pengertian insufficient contrast

8. Untuk mengetahui penyebab insufficient contrast

Page 4: HARITSA BUDIMAN.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Radiografi

Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk

energi lainya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing, dan terapi. Radiasi adalah

proses dikeluarkanya energy radiasi dalam bentuk gelombang (partikel), atau proses

kombinasi dari perngeluaran pancaran energy radiasi. Sumbeer radiasi dapat terjadi secara

imiah maupun buatan.

Sumbert radiasi alamiah :

1. Radiasi sinar kosmis

2. Radiasi dari unsure-unsur kimiawi yang terdapat pada lapisan kerak bumi.

3. Radiasi yang terjadi pada atmosfir sebagai akibat terjadinya pergesean lintasan

perputaran bola bumi.

4. Radiasi yang berasal dari bahan radioaktif yang terdapat pada lapisan tanah (lapisan

bola bumi)

Sumber radiasi buatan:

Terjadi antara lain dari bahan radioaktif yang melalui spesifikasinya dengan alat khusu

dapat dihasilkan jenis radiasi tertentu. Sumber radiasi buatan ini antara lain :

1. Sinar X

Sinar X adalah adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang mempunyai panjang

gelombang sangat pendek yang dihasilkan oleh mesin penghasil sinar X dengan

mengunakan unsur radioaktif tungsten carbide atau barium platinum sianida .

           

2.2. Penggunaan Foto Radiografis dalam Bidang Kedokteran Gigi

Sinar-X dalam kedokteran gigi umumnya digunakan untuk:

Secara umum, penggunaan sinar-X pada klinik atau praktek dokter gigi bertujuan untuk:

a. Membantu menegakkan diagnosis

b. Mengarahkan rencana perawatan

c. Evaluasi hasil perawatan

Page 5: HARITSA BUDIMAN.docx

2.3. Gambaran Radiografi

Untuk mendapatkan gambaran radiografi yang baik, diperlukan sarana radiologi

kedokteran gigi yang menunjang pula. Sarana kedokteran gigi terdiri dari :

1. Ruangan

Suatu instalasi radiologi kedokteran gigi harus memiliki ruangan yang terdiri dari

- Ruangang pesawat sinar-X

- Ruangan tunggu pasien

- Ruangan arsip

- Ruangan staf

- Ruangan penyimpanan alat-alat gudang

Setiap ruangan harus memiliki sirkulasi udara yang baik dan proteksi radiasi yang

maksimal. Harus dilapisi dengan Pb sebagai lapisan pelindung.

2. Pesawat sinar-X

Pesawat sinar-X (alat penghasil sinar-X) dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

- Standard atau dengan pesawat kaki (mobile). Keuntunganya adalah dapat dipindah

sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

- Jenis fixed, yaitu pesawat yang menempel pada dinding dna langit-langit (plafon).

Keuntungan pesawat ini adalah tidak memerlukan tempat yang luas.

3.     Film sinar-X

Dalam bidang kedokteran gigi, terdapat dua jenis film yang digunakan:

-      Non-screen film (film intraoral)

Jenis film yang digunakan untuk film intra oral dimana dibutuhkan kualitas gambar

yang baik dan detail anatomi yang jelas.

-       Screen film (film ekstraoral)

Jenis film ini pada saat penggunaanya dikombinasikan dengan intensifying

screens pada cassette. Dosis radiasi yang diberikan ke pasien menjadi rendah. Namun,

kualitas gambar yang dihasilkan rendah jika dibandingkan dengan non-screen film.

Page 6: HARITSA BUDIMAN.docx

4.     Intensifying screen

Intensifying screen terdiri dari garam anorganik atau fosfor yang dapat berflurosensi.

Komponen intensifying screen terdiri dari: Sinar-X yang mengenai intensifying screen

akan berubah menjadi foton cahaya yang kemudian akan mengionisasi emulsi AgBr.

6.     Grid

Alat yang digunakan untuk menghilangkan atau mengurangi radiasi hambur yang

dapat menyebabkan kabut pada hasil radiografis atau membuat kontras gambar

menjadi berkurang.

7.    Listrik

8.    Kamar Gelap

Syarat-syarat kamar gelap, yaitu:

-       Luas kamar minimal 2,5 m x 2,5 m

-       Tertutup rapat (kedap cahaya)

-       Sistem ventilasi yang baik

-       Sistem pencucian yang baik

-       Dinding berwarna gelap

-       Diusahakan agar lokasinya sedekat mungkin dengan lokasi pemotretan

2.4. Kualitas Citra Radiografi (Foto Rontgen)

Tujuan membuat citra adalah agar citra dapat dilihat dengan jelas, untuk itu citra harus

memiliki bentuk yang tegas diiringi oleh adanya kontras radiografi yang cukup. Kontras

radiografi adalah perbedaan terang diantara berbagai bagian citra, bagaimana sesuai

dengan perbedaan daya serap bagian tubuh terhadap sinar-x. Struktur dari objek tidak akan

terlihat, bila nilai kontras disekitarnya tidak cukup. Ada tiga hal dari citra radiografi yang

perlu dibedakan, yaitu :

1.    Bentuk jelas / tegas

2.    Detail / definition, menunjukan bagian kecil dari objek dapat dilihat (ketajaman)

3.    Kontras radiografi, menunjukan perbedaan terang (hitam/putih)

4.    Distorsi, perubahan bentuk dan ukuran pada citra radiograf

Page 7: HARITSA BUDIMAN.docx

2.4.1.Ketajaman Citra Radiografi

Citra-radiografi merupakan bentuk bayangan; citra yang diperoleh sebagai akibat dari sinar

x melalui tubuh, mirip dengan bayangan pada tembok bila melewatkan sinar matahari pada

tubuh. Bayangan yang membentuk  citra radiografi haruslah dengan bentuk yang jelas dan

tajam, dimana tingkat pengaburannya berkurang. Pada praktek bentuk bayangan sering

diikuti oleh pengaburan, dimana tingkat pengaburan itu disebabkan oleh beberapa hal,

seperti :

Faktor Geometrik; yang berhubungan dengan pembentukan citra (misal : ukuran,

jarak).

Faktor Goyang; yang berhubungan dengan penderita (pasien) dan alat.

Faktor Fotografi atau intrinsik; yang berhubungan dengan bahan perekam citra.

Layar Pendar : terdiri dari kristal fosfor yang bila terkena sinar-x akan memendarkan

cahaya, ini menimbulkan ketidaktajaman bentuk.

Efek Parallax : pengamatan dari jarak tertentu dengan sudut yang berbeda.

Emulsi film : ”iradiation”, yakni menyebar/melebarnya cahaya yang tiba pada film,

menyebabkan ketidaktajaman bentuk citra.

Faktor yang Mempengaruhi Ketajaman

a)    Faktor Citra Radiografi, meliputi :

-      Ketajaman dan kontras obyektif

-      Tingakat eksposi

Bila citra radiografi berbatas/berbentuk jelas, benda densitas masih dapat diamati,

walau tingkat densitasnya sedikit (ketajaman baik walau dengan kontras yang sangat

rendah). Jika citra radiografi dengan perbedaan densitas tinggi, struktur masih dapat

terlihat jelas walau dengan batas yang tidak begitu tegas (ketajaman masih dapat

dilihat, walaupun detail struktur tidak optimal).

b)    Faktor Viewer/Illuiminator (alat baca x-foto)

Hubungannya terhadap detail (devinition) adalah dengan contras subyektif faktor

viewer dapat dilihat dari segi:

-     Yang  berhubungan dengan kualitas penerangan

-     Yang berhubungan dengan penglihatan pemirsa

Page 8: HARITSA BUDIMAN.docx

Penerangan

Penerangan lampu viewer dapat dengan berbagai warna, intensitas, dan homogenitas.

X-foto yang overexposure dengan menaikan intensitas penerangan illuminator akan

meningkatkan kontras subyektif, sedangkan  yang underexposure intensitas cahaya

diturunkan hingga kontras visual dapat tercapai.

Penglihatan Pemirsa

Kontras citra radiografi oleh mata kelihatnaya dipengartuhi oleh tingkat penerangan

yang diadaptasi, dan oleh silaunya cahaya viewer.

2.4.2.Kontras Radiografi

Kontras radiografi memiliki unsur yang berbeda :

1. Kontras Objektif, perbedaan kehitaman ada seluruh bagian citra yang dapat dilihat &

dinyatakan dengan angka. Adapun penyebabnya :

o Faktor radiasi

Kualitas sinar primer 

Sinar hambur / scatter

o Faktor film

o Faktor processing

Jenis & susunan bahan pembangkit 

Waktu & suhu pembangkitkan 

Lemahnya cairan pembangkit 

Agitasi film

Reducer

2. Kontras Subjektif, yaitu perbedaan terang di antara bagian film, jadi tidak dapat

diukur, tergantung dari pemirsa/pengamat

Page 9: HARITSA BUDIMAN.docx

Distorsi Citra Radiografi  

Merupakan perbandingan yang salah dari struktur yang direkam, bentuk serta hubungan

dengan struktur lainnya kurang betul. 

2.4.3.Kontras

Istilah kontras dalam gambaran radiografi didefinisikan sebagai perbedaan opasitas

(kekeruhan) antara 2 region atau area dari radiografi. Dengan kata lain, kontras adalah

perbedaan derajat kehitaman antara bagian yang membentuk radiograf. Kontras merupakan

perbedaan densitas antara daerah yang terang dengan daerah yang gelap. Disebut kontras

tinggi apabila gambar yang dihasilkan hitam atau putih, kondisi ini tidak menunjang

dengan baik ke arah suatu pembacaan karena organ yang berbeda akan diekspresikan

dengan warna yang sama.

Oleh karena itu gambaran radiografik dibuat dengan menghasilkan banyaknya gradasi

bayangan abu‐abu diantara hitam (udara) dan putih (tulang). Jumlah gradasi bayangan abu‐abu antara hitam dan putih dikenal dengan istilah latitude. Faktor utama yang

mempengaruhi kontras radiografik adalah energi sinar x (kVp). Penting untuk diperhatikan

ketika membuat suatu radiografi adalah hubungan antara mAs dan kVp. Kedua faktor ini

harus dipertahankan dalam keadaan seimbang, ketika mAs meningkat maka kVp harus

diturunkan kemudian ketika kVp meningkat maka mAs harus diturunkan.

Ringkasan Efek mA, kVp & Waktu Eksposur Terhadap Densitas Film dan Kontras

2.4.4. Insufficient Contrast

Densitas Film

kVp Ya Ya

mA Ya Tidak

Waktu Ya Tidak

Page 10: HARITSA BUDIMAN.docx

Insufficient Contrast adalah kegagalan pada gambaran radiografi yang kurang cerah,

dimana foto nampak berwarna abu-abu buram. Biasanya, pada kegagalan ini akan

menghasilkan densitas film yang tidak diinginkan (menghitam), dan dengan demikian

mengurangi kontras radiografi dengan hasil kabur dan menyebar (buyar). Insufficient

contras dapat juga diartikan sebagai film dengan kontras tidak memadai atau rendah.

Film dengan kontras tidak memadai atau rendah

Terjadi kesalahan pada pengolahan karena:

1. Underdevelopment (gambaran menjadi pucat)

2. Overdevelopment (gambaran menjadi hitam)

3. developer contaminated by fixer

4. inadequate fixation time

5. fixer solution exhausted

Akan terbentuk gambaran yang kabur karena:

1. kondisi penyimpanan yang buruk

- allowing exposure to stray radiation

memungkinkan paparan radiasi nyasar

- too warm

terlalu hangat

2. Kontrol stok dan film yang digunakan sudah kadaluwarsa

3. Kaset rusak karena terkontaminasi cahaya luar

4. faulty darkroom/unit pengolahan rusak

Insufficient contrast disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:

1.     Penetrasi berlebihan

2.     Ruang penyimpanan film kurang bagus

3.     Ekspose film terlalu terang

4.     Film sudah lama

5.     Kesalahan seting mesin

6.     Prosesing film kurang bagus

Page 11: HARITSA BUDIMAN.docx

Untuk mengatasi hal ini, penanggulangan yang sebaiknya dilakukan adalah:

1.     Periksa kondisi ruang penyimpanan

2.     Periksa kondisi ruang penyimpanan

3.     Ganti film dengan yang baru

4.     Turunkan kilovoltage(kVp), naikkan miliampere(mAs)

5.     Periksa waktu, suhu bahan kimia

Gambar radiografi vertebra, punggung, dan lengan nampak berwarna kelabu sehingga

pembacaan hasil radiografi kurang jelas. Radiolusent dan radioopak tidak begitu jelas.

BAB III

Page 12: HARITSA BUDIMAN.docx

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Radiologi adalah ilmu kedokteran yang bertujuan untuk melihat bagian rama tubuh

manusia menggunakan pancaran atau radiasi, baik gelombang elektromagnetik atau

mekanik. Salah satu manfaat pemeriksaan radiografis dalam kedokteran gigi merupakan

bagian dari pemeriksaan yang menunjang hasil pemeriksaan fisik dan mempertegas

diagnosa sementara yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam mendapatkan manfaat yang

maksimal dan baik perlu beberapa factor, syarat, dan prosedur yang harus dipenuhi dan

laksanakan. Dalam hasil interpretasi foto radiografi dapat terjadi kesalahan karena berbagai

hal yang kurang atau bahkan salah dalam pelaksanaanya, hal ini akan mengurangi atau

bahkan menghilangkan fungsi atau manfaat dari radiografi ini.

Hal yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kontras (contrast) yang merupakan

penentu dari kejelasan suatu gambaran hasil radiografi. Salah satu kegagalan radiografi

dalam hal kontras adalah insufficient contrast yaitu kegagalan pada gambaran radiografi

yang kurang cerah, dimana foto nampak berwarna abu-abu buram yang menyebabkan

gambar radiografi vertebra, punggung, dan lengan nampak berwarna kelabu sehingga

pembacaan hasil radiografi kurang jelas. Radiolusent dan radioopak tidak begitu jelas.

3.2. Saran

Untuk menghindari kesalahan yang menyebabkan hilangnya manfaat radiografi yang telah

dilakukan atau dengan kata lain melakukan suatu hal yang sia-sia, maka dalam melakukan

tata laksana proses radiografi harus benar-benar kita perhatikan segala aspek yang dapat

menentukan hasil dan kualitas gambaran hasil radiografi yang akan kita capai.

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: HARITSA BUDIMAN.docx

Patel, R. Pradip. 2007. Lecture Notes Radiologi. Erlangga: Jakarta

Harsono, Djiwo Muhtadan. 2008. Pengembangan Aplikasi Untuk Perbaikan   Citra Digital

Film Radiografi.www.google.com. (17 September 2013)

Whaites, Eric. 2002. Essentials of Dental Radiography and

Radiology. ChurchillLivingstone: United Kingdom

Donna J. Phinnoy dan Halstoad.2000. Delmar’s. Dental Assisting a Comprehensive

Approach. New Orleans: Thiem

Bellows, Jan.2010. Oral Assessment, Treatment,and Preventive Care.London : Hamilton.

Langlais RP, Kasle. 1996. Latihan Membaca Foto Rongga Mulut. Alih Bahasa oleh Agus

Djaya. Jakarta: Hipokrates

Preece, John W dan Langhand, Olaf E. 2002. Principles of Dental Imaging.

Pensylvania: USA

Goaz, PW, White.1999.SC Oral Radiology-Principles and Interpretation.USA:Mosby

Heisermen, David L. Faulty Dental Radiograps.http:// www.free-ed.net. 16 September.

14.38 WIB